DI SUSUN OLEH :
KELOMPOK IV
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pada umumnya kerangka karangan merupakan rencana garis besar karangan
berdasarkan tingkat kepentingannya (teratur tentang pembagian dan penyusunan
gagasan), serta pedoman bagi pembaca untuk mengetahui isi suatu karangan.
Kerangka karangan yang belum final disebut outline sementara, sedangkan kerangka
karangan yang sudah tersusun rapi dan lengkap disebut outline final. Didalam Bahasa
Indonesia penulisan kerangka karangan membantu penulis untuk melihat gagasan-
gagasan dalam sekilas pandang, sehingga dapat dipastikan apakah susunan dan
hubungan timbal-balik antara gagasan-gagasan itu sudah tepat, apakah gagasan-
gagasan itu sudah disajikan dengan baik, harmonis dalam perimbangannya.
Kerangka karangan merupakan miniatur atau prototipe dari sebuah karangan. Dalam
bentuk miniatur ini karangan tersebut dapat diteliti, dianalisis, dan dipertimbangkan
secara menyeluruh, bukan secara terlepas-lepas.
Kerangka karangan banyak dipergunakan didalam setiap pembuatan penulisan karya
ilmiah sehingga banyak ketentuan yang harus dilakukan untuk pembuatan penulisan
tersebut. Untuk itu Penulis hanya membatasi penulisan ini pada pola susunan secara
garis besar, macam–macam dan syarat pembuatan outline (kerangka karangan).
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan
1) Kerangka Kalimat
2) Kerangka Topik
3) Gabungan antara Kerangka Kalimat dan Kerangka Topik
C. Langkah-Langkah Menyusun Kerangka Karangan
a. Tema
Tema adalah pokok persoalan, permasalahan, atau pokok pembicaraan yang
mendasari suatu karangan. Sedangkan yang dimaksud dengan judul adalah kepala karangan.
Kalau tema cakupannya lebih besar dan menyangkut pada persoalan yang diangkat
sedangkan judul lebih pada penjelasan awal (penunjuk singkat) isi karangan yang akan
ditulis.
b. Pilih tema yang kita sukai dan kita yakini dapat kita kembangkan.
c. Pilih tema yang sumber atau bahan-bahannya dapat dengan mudah kita peroleh.
Terkadang memang dalam menentukan tema tidak selamanya selalu sesuai dengan
syarat-syarat diatas. Contohnya saat lomba mengarang, tema sudah disediakan sebelumnya
dan kita hanya bisa memakainya.Ketika tema sudah didapatkan, perlu diuraikan atau
membahas tema menjadi suatu bentuk karangan yang terarah dan sistematis. Salah satu
caranya dengan menentukan judul karangan. Judul yang baik adalah judul yang dapat
menyiratkan isi keseluruhan karangan kita.
b. Judul
Ada dua cara pembatasan topik ? judul karangan.
masalah apa, mengapa, bagaimana, di mana, dan kapan.
Judul adalah perincian atau penjabaran dari topik.
Judul lebih spesifik dan sering telah menyiratkan permasalahan atau
variabel yang akan dibahas.
Judul tidak harus sama dengan topik.
Jika topik sekaligus menjadi judul, biasanya karangan akan bersifat umum dan ruang
lingkupnya sangat luas.
Judul dibuat setelah selesai menggarap tema, sehingga bisa terjamin bahwa judul itu
cocok dengan temanya.
Sebuah judul yang baik akan merangsang perhatian pembaca dan akan cocok dengan
temanya.
Judul hanya menyebut ciri-ciri yang utama atau yang terpenting dari karya itu, sehingga
pembaca sudah dapat membayangkan apa yang akan diuraikan dalam karya itu.
Ada judul yang mengungkapkan maksud pengarang, misalnya dalam sebuah laporan
eksposisi, contohnya :
“Suatu Penelitian tentang Korelasi antara Kejahatan Anak-anak dan Tempat Kediaman
yang Tidak Memadai”.
Syarat judul yang baik.
harus relevan, judul harus mempunyai pertalian dengan temanya, atau dengan beberapa
bagian yang penting dari tema tersebut.
judul harus dapat menimbulkan keingintahuan pembaca terhadap isi buku atau
karangan.
harus singkat, tidak boleh mengambil bentuk kalimat atau frasa yang panjang, tetapi
harus berbentuk kata atau rangkaian kata yang singkat. Bila harus membuat judul yang
panjang, ciptakanlah judul utama yang singkat dengan judul tambahan yang panjang.
tidak provokatif.
Judul karangan sedapat-dapatnya :
A. singkat dan padat,
B. menarik perhatian, serta
C. menggambarkan garis besar (inti) pembahasan.
Contoh : Upaya menurunkan risiko bahaya letusan gunung Penanggulangan krisis air di
Jakarta
Tujuan perlu dirumuskan dengan gamblang agar jelas apa yang akan dicapai oleh
tulisan ini. Tujuan dapat diungkapkan dengan kata operasional :
- Menanggulangi
- Mengurangi
- Menemukan
- Meningkatkan
- Mengoptimalkan
- Mengevaluasi
- Mengendalikan
2. Mengumpulkan bahan
Setelah punya tujuan, dan mau melangkah, lalu apa bekal anda? Sebelum melanjutkan
menulis, perlu ada bahan yang menjadi bekal dalam menunjukkan eksistensi tulisan.
Bagaimana ide, dan inovasi dapat diperhatikan kalau tidak ada hal yang menjadi bahan ide
tersebut muncul. Buat apa ide muluk-muluk kalau tidak diperlukan. Perlu ada dasar bekal
dalam melanjutkan penulisan.
3. Menyeleksi bahasa
Setelah ada bekal, dan mulai berjalan, tapi bekal mana yang akan dibawa?
agar tidak terlalu bias dan abstrak, perlu dipilih bahan-bahan yang sesuai dengan tema
pembahasan. Polanya melalui klarifikasi tingkat urgensi bahan yang telah dikumpulkan
dengan teliti dan sistematis. berikut ini petunjuk-petunjuknya:
Catat hal penting semampunya.
Jadikan membaca sebagai kebutuhan.
Banyak diskusi, dan mengikuti kegiatan-kegiatan ilmiah.
4. Membuat kerangka
Bekal ada, terpilih lagi, terus melangkah yang mana dulu? Perlu kita susun selangkah
demi selangkah agar tujuan awal kita dalam menulis tidak hilang atau melebar ditengah jalan.
Kerangkakarangan menguraikan tiap topik atau masalah menjadi beberapa bahasan yang
lebih fokus dan terukur.
Kerangka karangan belum tentu sama dengan daftar isi, atau uraian per bab. Kerangka ini
merupakan catatan kecil yang sewaktu-waktu dapat berubah dengan tujuan untuk mencapai
tahap yang sempurna.
5. Mengembangkan kerangkakarangan
Proses pengembangan karangan tergantung sepenuhnya pada penguasaan
kita terhadap materi yang hendak kita tulis. Jika benar-benar memahami materi dengan baik,
permasalahan dapat diangkat dengan kreatif, mengalir dan nyata. Terbukti pula kekuatan
bahan materi yang kita kumpulkan dalam menyediakan wawasan untuk mengembangkan
karangan.
a. Mencatat gagasan. Alat yang mudah digunakan adalah pohon pikiran (diagram yang
menjelaskan gagasan2 yang timbul)
A. Kesimpulan
Bahwa setiap kita membuat suatu topik kita memerlukan kerangka karangan agar kita
dapat membuat kerangka karangan secara teratur, logis dan sistematis. Setiap membuat
kerangka karangan harus melalui tahap atau langkah-langkah agar rencana pembuatannya
bisa teratur dan mudah sehingga memudahkan penulis untuk membuat kerangka karangan
tersebut.
Kerangka karangan secara garis besar suatu rencana yang memuat garis-garis besar
dan suatu karangan yang akan dikerjakan. Agar dalam pembuatan tidak terjadi penggarapan
sebuah topik sampai dua kali atau lebih sehingga kita perlu mengevaluasi setiap topik yang
akan kita kerjakan.
Di dalam bahasa indonesia untuk membuat suatu penulisan ilmiah harus membuat
Outline (Kerangka karangan) dimaksudkan agar penulisan ilmiah tersebut terarah dan sesuai
dengan yang diharapkan karena kerangka karangan merupakan suatu rencana kerja yang
memuat garis-garis besar dari suatu karangan atau tulisan yang akan ditulis atau
dibahas,susunan sistematis dari pikiran-pikiran utama dan pikiran-pikiran penjelas yang akan
menjadi pokok tulisan.
Penyusunan outline (kerangka karangan) secara garis besar dapat dilakukan dengan
menggunakan pola alamiah dan pola logis.
B. Saran
Banyak orang beranggapan bahwa topik = judul. Topik merupakan pokok yang akan
diperikan atau masalah yang akan dikemukakan.
Judul adalah nama karya tersebut. Tema lebih luas lingkupnya dan biasanya lebih abstrak;
tema dapat dibagi-bagi menjadi beberapa topik. Dari topik dapat muncul judul-judul.
Walaupun topik yang dipilih sama, tetapi maksudnya berlainan, maka tema yang dihasilkan
juga lain. Selanjutnya penggarapan dan materi-materi yang dipilih pun berbeda. Setelah topik
ditetapkan, maksud topik diuraikan langkah selanjutnya membuat sebuah rumusan tentang
masalah dan tujuan yang akan dicapai. Perumusan itu tidak lain adalah tema karangan. Tema
karangan itu berbentuk satu kalimat, satu alinea.
DAFTAR PUSTAKA
http://adegustiann.blogsome.com/2009/02/02/membuat-kerangka-karangan/
http://farchanbinadnan.blogspot.com/2009/12/membuat-kerangka-karangan.html