DISUSUN OLEH :
MAKASSAR
2021
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Kerangka karangan adalah rencana penulisan yang memuat garis-garis besar dari suatu
kerangka karangan yang ditulis, dan merupakan rangkaian ide-ide yang disusun secara
sistematis, logis, jelas, terstruktur dan teratur. Kerangka karangan dibuat untuk
mempermudah penulisan agar tetap terarah dan tidak keluar dan topik atau tema yang dituju.
Pembuatan kerangka karangan ini sangat penting, terutama bagi penulis pemula, agar tulisan
tidak kaku dan penulis tidak bingung dalam melanjutkan tulisannya.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang tersebut di atas, maka setidaknya ada beberapa masalah yang
akan dibahas dalam makalah ini, yaitu:
C. Tujuan
1. Agar kita dapat membuat kerangka karangan yang baik, benar dan logis
2. Kita dapat membedakan mana yang gagasan utama dan mana yang gagasan tambahan
5. Untuk menghindari penggarapan sebuah topik sampai dua kali atau Iebih.
BAB II
ISI
PENYUSUNAN KERANGKA KARANGAN
A. Pengertian Kerangka Karangan
Karangan adalah karya tulis hasil dari kegiatan seseorang untuk mengungkapkan gagasan dan
menyampaikanya melalui bahasa tulis kepada pembaca untuk dipahami. Lima jenis karangan
yang umum dijumpai dalam keseharian adalah narasi, deskripsi, eksposisi, argumentasi dan
persuasi.
Kerangka karangan adalah rencana teratur tentang pembagian dan penyusunan gagasan.
Kerangka karangan yang belum final di sebut outline sementara kerangka karangan yang
sudah tersusun rapi dan lengkap disebut outline final.
Dapat disimpulkan bahwa kerangka karangan merupakan suatu rencana kerja yang memuat
garis-garis besar dari suatu karangan atau tulisan yang akan ditulis atau dibahas, susunan
sistematis dari pikiran-pikiran utama dan pikiran-pikiran penjelas yang akan menjadi pokok
tulisan, atau dapat juga didefinisikan sebagai satu metode dalam pembuatan karangan yang
mana topiknya dipecah kedalam sub-sub topik dan mungkin dipecah lagi kedalam sub-sub
topik yang lebih terperinci.
1. Pola Ilmiah
Suatu urutan unit-unit kerangka karangan sesuai dengan kenyataan yang nyata di alam.
a. Urutan waktu
b. Urutan ruang
Mempunyai hubunganyang sangat erat dengan ruang atau tempat . Urutan ini biasa
digunakan dalam tulisan - tulisan yang bersifat deskriptif.
2. Pola Logis
Tanggapan yang sesuai dengan jalan pikiran untuk menemukan landasan bagi setiap
persoalan, mampu di tuang dalam suatu susunan atau urutan logis . Urutan logis sama sekali
tidak ada hubungan dengan suatu ciri yang intern dalam materinya, tetapi erat dengan
tanggapan penulis.
Urutan ini timbul sebagai tanggapan penulis yang berpendirian bahwa posisi tertentu dari
suatu rangkaian merupakan posisi yang paling tinggi kedudukannya atau yang paling
menonjol.
b. Urutan kausal
Mencakup dua pola yaitu urutan dari sebab ke akibat dan urutan akibat ke sebab. Pada pola
pertama suatu masalah di anggap sebagai sebab, yang kemudian di lanjutkan dengan
perincian - perincian yang menelusuri akibat - akibat yang mungkin terjadi. Urutan ini sangat
efektif dalam penulisan sejarah atau dalam membicarakan persoalan - persoalan yang di
hadapi umat manusia pada umumnya.
Di mulai dari suatu masalah tertentu, kemudian bergerak menuju kesimpulan umum atau
pemecahan atas masalah tersebut. Sekurang - kurangnya uraian yang mempergunakan
landasan pemecahan masalah terdiri dari tiga bagian utama, yaitu deskripsi mengenai
peristiwa atau persoalan tadi, dan akhirnya alternatif - alternatif untuk jalan keluar dari
masalah yang di hadapi tersebut.
d. Urutan umum-khusus
Dimulai dari pembahasan topik secara menyeluruh (umum), lalu di ikuti dengan pembahasan
secara terperinci (khusus).
e. Urutan familiaritas
Urutan familiaritas dimulai dengan mengemukakan sesuatu yang sudah di kenal, kemudian
berangsur - angsur pindah kepada hal - hal yang kurang di kenal atau belum di kenal. Dalam
keadaan - keadaan tertentu cara ini misalnya di terapkan dengan mempergunakan analogi.
f. Urutan akseptabilitas
Cara kerjanya :
a. Kerangka Kalimat
b. Kerangka Topik
2. Karangan yang bersifat nonfiksi (lebih kearah kejadian nyata atau benar – benar terjadi)
Langkah – langkah menyusun kerangka karangan:
Tema sangat terpengaruh terhadap wawasan penulis. semakin banyak penulis membiasakan
membaca buku, semakin banyak aktifitas menulis akan memperlancar penulis memperoleh
tema. namun, bagi pemula perlu memperhatikan beberapa hal penting agar tema yang
diangkat mudah dikembangkan. Diantaranya :
b. Pilih tema yang kita sukai dan kita yakini dapat kita kembangkan.
c. Pilih tema yang sumber atau bahan-bahannya dapat dengan mudah kita peroleh.
Judul adalah perincian atau penjabaran dari topik yang lebih spesifik dan sering telah
menyiratkan permasalahan atau variabel yang akan dibahas.
b. Jika topik sekaligus menjadi judul, biasanya karangan akan bersifat umum dan ruang
lingkupnya sangat luas.
c. Judul dibuat setelah selesai menggarap tema, sehingga bisa terjamin bahwa judul itu
cocok dengan temanya.
d. Sebuah judul yang baik akan merangsang perhatian pembaca dan akan cocok dengan
temanya.
e. Judul hanya menyebut ciri-ciri yang utama atau yang terpenting dari karya itu, sehingga
pembaca sudah dapat membayangkan apa yang akan diuraikan dalam karya itu.
f. Ada judul yang mengungkapkan maksud pengarang, misalnya dalam sebuah laporan
eksposisi.
Contohnya :“Suatu Penelitian tentang Korelasi antara Kejahatan Anak-anak dan Tempat
Kediaman yang Tidak Memadai”.
a. Harus relevan, judul harus mempunyai pertalian dengan temanya, atau dengan beberapa
bagian yang penting dari tema tersebut.
b. Judul harus dapat menimbulkan keingintahuan pembaca terhadap isi buku atau karangan.
c. Harus singkat, tidak boleh mengambil bentuk kalimat atau frasa yang panjang, tetapi
harus berbentuk kata atau rangkaian kata yang singkat. Bila harus membuat judul yang
panjang, ciptakanlah judul utama yang singkat dengan judul tambahan yang panjang.
d. Tidak provokatif.
b. menarik perhatian
2. Mengumpulkan bahan
Sebelum melanjutkan menulis, perlu ada bahan yang menjadi bekal dalam menunjukkan
eksistensi tulisan. Perlu ada dasar bekal dalam melanjutkan penulisan.
3. Menyeleksi bahan
Agar tidak terlalu bias dan abstrak, perlu dipilih bahan-bahan yang sesuai dengan tema
pembahasan. polanya melalui klarifikasi tingkat urgensi bahan yang telah dikumpulkan
dengan teliti dan sistematis. Berikut ini petunjuk - petunjuknya :
4. Membuat kerangka
Kerangka karangan menguraikan tiap topik atau masalah menjadi beberapa bahasan yang
lebih fokus dan terukur. Kerangka karangan belum tentu sama dengan daftar isi atau uraian
per bab. Kerangka ini merupakan catatan kecil yang sewaktu-waktu dapat berubah dengan
tujuan untuk mencapai tahap yang sempurna. Berikut fungsi kerangka karangan:
a. Memudahkan pengelolaan susunan karangan agar teratur dan sistematis
a. Mencatat gagasan. Alat yang mudah digunakan adalah pohon pikiran (diagram yang
menjelaskan gagasan-gagasan yang timbul)
Kerangka karangan yang baik adalah kerangka yang urut dan logis. Karena bila terdapat ide
yang bersilangan, akan mempersulit proses pengembangan karangan. (karangan tidak
mengalir).
Proses pengembangan karangan tergantung sepenuhnya pada penguasaan materi yang hendak
di tulis. Jika benar-benar memahami materi dengan baik, permasalahan dapat diangkat
dengan kreatif, mengalir dan nyata. Terbukti pula kekuatan bahan materi yang dikumpulkan
dalam menyediakan wawasan untuk mengembangkan karangan. pengembangan karangan
juga jangan sampai menumpuk dengan pokok permasalahan yang lain. Untuk itu
pengembangannya harus sistematis, dan terarah. Begitu juga dengan pengembangannya.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
1. Setiap kita membuat suatu topik kita memerlukan kerangka karangan agar kita
dapat membuat kerangka karangan secara teratur, logis dan sistematis.
2. Setiap membuat kerangka karangan harus melalui tahapan atau langkah-Iangkah agar
rencana pembuatannya bisa teratur dan mudah sehingga memudahkan penulis untuk
membuat kerangka karangan tersebut.
4. Dalam penyusunana karangan karangan kita dapat memakai berbagai pola. Pola
penyusunan alamiah maupun pola penyusunan logis.
5. Kerangka karangan secara garis besar adalah suatu rencana yang memuat garis-garis
besar suatu karangan yang akan dikerjakan.