Anda di halaman 1dari 10

MAKALAH

ADMINISTRASI PERPAJAKAN
“ SISTEM PERPAJAKAN DI INDONESIA”

Disusun oleh :
Rendi prayudi
B 101 18 100
UNIVERSITAS TADULAKO
FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK
ADMNISTRASI PUBLIK
2020
KATA PENGANTAR

Puji syukur Penulis panjatkan pada Allah SWT karena atas berkat dan rahmat-Nya
Penulis dapat menyelesaikan Makalah yang berjudul “Sistem Perpajakan Di Indonesia”.
Makalah ini dibuat untuk memenuhi tugas mata kuliah Administrasi Perpajakan.
Penulissangat berharap makalah ini dapat berguna untuk menambah wawasan serta
menambah pengetahuan kita tentang Perpajakan.Penulis juga menyadari sepenuhnya bahwa di
dalam makalah ini masih banyak terdapat kekurangan dan jauh dari kata sempurna. Untuk itu
Penulis berharap adanya saran dan kritikan yang membangun demi perbaikan makalah ini untuk
masa yang akan datang.
Demikianlah kata pengantar dari Penulis, semoga makalah ini dapat berguna dan dapat
dipahami bagi siapa pun yang membacanya. Penulis mohon maaf apabila terdapat kesalahan
kata-kata di dalam makalah ini. Sekian dan terima kasih.
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR...............................................................................................................................1
BAB I..........................................................................................................................................................2
PENDAHULUAN......................................................................................................................................2
1.2 Latar belakang...................................................................................................................................2
1.2 Rumusan masalah..............................................................................................................................3
1.3 Tujuan................................................................................................................................................3
BAB II........................................................................................................................................................3
PEMBAHASAN.........................................................................................................................................3
2.1 Pengertian Sistem Perpajakan..........................................................................................................3
2.2 Administrasi Pajak (Tax Administration)............................................................................................4
2.3 Sistem Pengumutan Pajak di Indonesia.............................................................................................4
Self Assessment System.....................................................................................................................4
Official Assessment System...............................................................................................................5
Withholding System..........................................................................................................................5
2.4 Syarat Sistem Perpajakan Di Indonesia..............................................................................................6
Syarat Yuridis....................................................................................................................................6
Syarat Ekonomis................................................................................................................................7
Syarat Finansial.................................................................................................................................7
2.5 Asas Sistem Perpajakan Di Indonesia.................................................................................................7
Asas Domisili......................................................................................................................................7
Asas Kebangsaan...............................................................................................................................8
Asas Sumber......................................................................................................................................8
BAB III.......................................................................................................................................................8
PENUTUP..................................................................................................................................................8
Kesimpulan..............................................................................................................................................8
BAB I

PENDAHULUAN
1.2 Latar belakang
Pajak adalah pungutan yang bersifat dipaksakan oleh negara kepada warga negaranya
untuk memenuhi berbagai macam tuntutan dan perkembangan dalam pembangunan. Peran
pajak sangat besar dalam pertumbuhan ekonomi suatu negara, termasuk di negara Indonesia
yang termasuk negara sedang berkembang, yang menggunakan pajak sebagai salah satu
pendapatan utama untuk membiayai segala macam kebutuhan. Tidak terbayang, bila pajak
yang memiliki peran penting dalam pertumbuhan ekonomi, ternyata dimanipulasi unuk
kepentingan beberapa pihak dan merugikan negara hingga trilyunan rupiah. Perlahan tetapi
pasti pengurangan pajak yang dilakukan secara sengaja dan bersifat illegal tersebut akan
banyak mempengaruhi perkembangan ekonomi dan pertumbuhan pembangunan di
Indonesia. Tingkat perkembangan ekonomi akan berjalan di tempat bahkan mengalami
kemunduran. Banyak pembangunan yang tidak berjalan karena prediksi pendapatan dari
pajak yang awalnya ditujukan untuk membiayai pembangunan ternyata tidak sepadan karena
penggelapan uang pajak.
Dalam makalah ini, saya menjelaskan dan memaparkan tentang Sistem Perpajakan di
Indonesia. Karena mengingat penting kita mengetahui sistem perpajakan yang ada di
Indonesia agar potensi pajak dan dapat tertanam kesadaran wajib terhadap diri sendiri
sebagai warna negara Indonesia.

1.2 Rumusan masalah


1. Apa itu sistem perpajakan ?
2.  Apa saja sistem pemungutan pajak di Indonesia?
3. Bagaiamankah sistem perpajakan di Indonesia ?

1.3 Tujuan
1. Untuk mengetahui apa itu sistem perpajakan.
2. Untuk menjelaskan apa saja pengumutan pajak di Indonesia .
3. Untuk menjelaskan mekanisme sistem perpajakan di Indonesia.
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Sistem Perpajakan


Perpajakan merupakan sistem yang kompleks dan harus dianalisis dengan pendekatan yang
multidisiplin. Sistem perpajakan yang baik seharusnya ditopang oleh dua hal, yaitu kebijakan
perpajakan dan administrasi perpajakan. Nowak, sebagaimana dikutip Mansury, menyebutkan
bahwa sistem perpajakan terdiri dari tiga unsur pokok, yaitu Tax Policy, Tax Law, dan Tax
Administration.

2.2 Administrasi Pajak (Tax Administration)


Sebagaimana dikatakan oleh Cnossen, meskipun secara universal diakui bahwa administrasi
perpajakan merupakan kunci keberhasilan kebijakan pajak, namun pada kenyataannya kajian
tentang administrasi pajak cenderung diabaikan. Salah satu indikator administrasi perpajakan
yang baik adalah tingkat efisiensi yang dapat dilihat dari dua sisi. Dari sisi Fiskus dikatakan
efisien jika pemungutan pajak yang dilakukan oleh Kantor Pajak lebih kecil dari jumlah pajak
yang berhasil dikumpulkan. Dari sisi Wajib Pajak, pemungutan pajak dikatakan efisien jika biaya
yang dikeluarkan Wajib Pajak untuk memenuhi kewajiban perpajakannya bisa seminimal
mungkin.

2.3 Sistem Pengumutan Pajak di Indonesia


Ada 3 jenis sistem pengumutan pajak di Indonesi :

1. Self Assessment System.


2. Official Assessment System.
3. Withholding Assessment System.

Self Assessment System

Self Assessment System merupakan sistem pemungutan pajak yang membebankan


penentuan besaran pajak yang perlu dibayarkan oleh wajib pajak yang bersangkutan. Dengan
kata lain, wajib pajak merupakan pihak yang berperan aktif dalam menghitung, membayar, dan
melaporkan besaran pajaknya ke Kantor Pelayanan Pajak (KPP) atau melalui sistem administrasi
online yang sudah dibuat oleh pemerintah.
Peran pemerintah dalam sistem pemungutan pajak ini adalah sebagai pengawas dari para wajib
pajak. Self assessment system diterapkan pada jenis pajak pusat.

Contohnya adalah jenis pajak PPN dan PPh. Sistem pemungutan pajak yang satu ini
mulai diberlakukan di Indonesia  setelah masa reformasi pajak pada 1983 dan masih berlaku
hingga saat ini. Namun, terdapat konskuensi dalam sistem pemungutan pajak ini. Karena wajib
pajak memiliki wewenang menghitung sendiri besaran pajak terutang yang perlu dibayarkan,
maka wajib pajak biasanya akan mengusahakan untuk menyetorkan pajak sekecil mungkin.

Ciri-ciri sistem pemungutan pajak Self Assessment:

 Penentuan besaran pajak terutang dilakukan oleh wajib pajak itu sendiri.
 Wajib pajak berperan aktif dalam menuntaskan kewajiban pajaknya mulai dari
menghitung, membayar, hingga melaporkan pajak.
 Pemerintah tidak perlu mengeluarkan surat ketetapan pajak, kecuali  jika wajib pajak telat
lapor, telat bayar pajak terutang, atau terdapat pajak yang seharusnya wajib pajak
bayarkan namun tidak dibayarkan.

Official Assessment System

Official Assessment System merupakan sistem pemungutan pajak yang membebankan


wewenang untuk menentukan besarnya pajak terutang pada fiskus atau aparat perpajakan sebagai
pemungut pajak.

Dalam sistem pemungutan pajak Official Assessment, wajib pajak bersifat pasif dan
pajak terutang baru ada setelah dikeluarkannya surat ketetapan pajak oleh fiskus. Sistem
pemungutan pajak ini bisa diterapkan dalam pelunasan Pajak Bumi Bangunan (PBB) atau jenis
pajak daerah lainnya. Dalam pembayaran PBB, KPP merupakan pihak yang mengeluarkan surat
ketetapan pajak berisi besaran PBB terutang setiap tahunnya.

Jadi, wajib pajak tidak perlu lagi menghitung pajak terutang melainkan cukup membayar
PBB berdasarkan Surat Pembayaran Pajak Terutang (SPPT) yang dikeluarkan oleh KPP tempat
objek pajak terdaftar.

Ciri-ciri sistem perpajakan Official Assessment:


 Besarnya pajak terutang dihitung oleh petugas pajak.
 Wajib pajak sifatnya pasif dalam perhitungan pajak mereka.
 Pajak terutang ada setelah petugas pajak menghitung pajak yang terutang dan
menerbitkan surat ketetapan pajak.
 Pemerintah memiliki hak penuh dalam menentukan besarnya pajak yang wajib
dibayarkan.

Withholding System

Pada Withholding System, besarnya pajak dihitung oleh pihak ketiga yang bukan wajib
pajak dan bukan juga aparat pajak/fiskus. Contoh Witholding System adalah pemotongan
penghasilan karyawan yang dilakukan oleh bendahara instansi terkait. Jadi, karyawan tidak perlu
lagi pergi ke KPP untuk membayarkan pajak tersebut.

Jenis pajak yang menggunakan withholding system di Indonesia adalah PPh Pasal 21, PPh Pasal
22, PPh Pasal 23, PPh Final Pasal 4 ayat (2) dan PPN.

2.4 Syarat Sistem Perpajakan Di Indonesia


Sistem perpajakan di Indonesia bertujuan untuk mengatur perpajakan di Indonesia.
Walaupun pajak bertujuan untuk mengisi kas Negara dengan memungut iuran dari masyarakat
tetapi pengenaan pajak harus memperhatikan unsure keadilan agar kegaiatan ekonomi yang
dilakukan oleh masyarakat dapat berjalan dengan cukup ba

Syarat Keadilan

Prinsip keadilan harus dipegang teguh baik dalam prinsip perundang-undangan maupun
dalam pelaksanaan sehari-hari. Keadilan dalam pelaksanaan antara lain diwujudkan dengan
adanya hak bagi wajib pajak untuk mengajukan keberatan, penundaan pembayaran dan
mengajukan banding pada majelis pertimbangan pajak atau lembaga peradilan lainnya. Dalam
mencari keadilan salah satu jalan yang harus ditempuh ialah mengusahakan agar supaya
pemungutan pajak diselenggarakan secara umum dan merata yaitu pemungutan pajak harus
diselenggarakan sedemikian rupa, sehingga dapat diperoleh tekanan yang sama atas seluruh
rakyat.
Syarat Yuridis

Hukum pajak harus dapat memberikan jaminan hokum yang perlu untuk menyatakan
keadilan yang tegas baik untuk Negara maupun untuk warganya. Bagi Negara hokum segala
sesuatu harus ditetapkan dalam undang-undang termasuk pemungutan pajak. Di Indonesia dalam
UUD 1945 Pasal 23 ayat 2 ditegaskan bahwa pengenaan dan pemungutan pajak ( termasuk bea
dan cukai ) untuk keperluan Negara ditetapkan dengan undang-undang ( pemungutan pajak harus
mendapat persetujuan rakyat melalui DPR ). Disamping itu didalam menyusun undang-undang
harus diusahakan agar dapat tercapai keadilan dalam pemungutan pajak. Dalam penyusunan
undang-undang secara umum tidak boleh dilupakan hal-hal sebagai berikut :

 Hak-hak fiscus ( pemungut pajak ) yang telah ditetapkan oleh undang-undang harus
dijamin dapat terlaksana dengan lancar.
 Para wajib pajak harus mendapatkan jaminan hokum agar supaya tidak diperlakukan
dengan semena-mena oleh fiscus dengan aparaturnya.
 Adanya jaminan terhadap tersimpannya rahasia-rahasia mengenai diri atau perusahaan-
perusahaan wajib pajak yang telah dituturkannya kepada instansi-instansi pajak dan
rahasia itu tidak disalah gunakan oleh fiscus.

Syarat Ekonomis

Keseimbangan dalam kehidupan ekonomi tidak boleh terganggu karena adanya


pemungutan pajak. Bahkan harus tetap dipupuk olehnya. Sesuai dengan fungsi pajak yaitu
sebagai alat pengatur kegiatan ekonomi. Oleh karena itu sistem penunguan pajak harus
diusahakan supaya tidak menghambat lancarnya produksi dan perdagangan dan jangan sampai
merugikan kepentingan umum dan menghalangi usaha masyarakat.

Syarat Finansial

Hasil pemungutan pajak sedapat mungkin cukup untuk menutup sebagian dari
pengeluaran-pengeluaran Negara sesuai dengan fungsi pajak yaitu sebagai sumber keuangan
Negara ( budgetair ). Disamping itu untuk melakukan pemungutan pajak hendaknya tidak
memakan biaya pemungutan yang besar dan pemungutan pajak ini hendaknya dapat mencegah
inflasi.

2.5 Asas Sistem Perpajakan Di Indonesia


Fungsi utama pemungutan pajaka ialah untuk dapat memenuhi keuangan Negara maka
pemerintah menggalakkan pemungutan pajak kepada seluruh lapisan masyarakat. Agar
pemerintah dapat mengenakan pajak kepada seluruh lapisan masyarakat maka ada 3 asas
pemungutan pajak yang digunakan oleh pemerintah yaitu :

Asas Domisili
Asas pemungutan pajak yang mengharuskan semua wajib pajak yang bertempat tinggal
di Indonesia untuk membayar pajak kepada pemerintah Indonesia tanpa memandang dari mana
asal-usul penghasilan yang diterima oleh wajib pajak.

Asas Kebangsaan

Asas pemungutan pajak yang mengharuskan semua wajib pajak yang berkebangsaan
Indonesia untuk membayar pajak kepada pemerintah Indonesia, tanpa memandang tempat
tinggal dan asal-usul penghasilan yang diperoleh oleh wajib pajak.

Asas Sumber
Asas pemungutan pajak yang mengharuskan semua wajib pajak yang mendapat
penghasilan dari Indonesia harus membayar pajak kepada pemerintah Indonesia tanpa
memandang kebangsaan dan domisili wajib pajak

Untuk mempermudah dalam pemungutan pajak dan untuk memenuhi rasa keadilan makan pada
saat ini pemerintah menggunakan stelsel campuran terutama untuk menghitung pajak
penghasilan dan menggunakan 3 asas diatas sebagai unsur dalam sistem perpajakan di Indonesia.
BAB III

PENUTUP

Kesimpulan
Berdasarkan pembahasan di atas, saya menyimpulkan bahwa sistem perpajakan di
Indonesia sangat penting kita ketahui sebagai warga negara Indonesia. Salah satu pendapatan
terbesar di Indonesia adalah pajak, demi memajukan negara di Indonesia, perlunya kesadaran
bagi tiap-tiap warganya.

Dengan mengetahui apa itu sistem perpajakan, sistem pengumutan perpajakan di


Indonesia, dan bagaimana sistem perpajakan yang ada di Inonesia, syarat dan asas-asas sistem
perpajakan di Indonesia sebagaimana yang saya jelaskan atau dipaparkan di atas, maka
membantu kita dalam meningkatkan potensi pajak di Indonesia dan juga kesadaran kita tentang
penting pajak.

Anda mungkin juga menyukai