Anda di halaman 1dari 19

MAKALAH

KETERAMPILAN BERBAHASA

Kelompok 4

Resky firmansyah (105841108021)

Andien Anastasya (105841107721)

Syarifa Nurfadila (105841107821)

Muhammad Ariel Rezky Ardiansyah (105841107921)

FAKULTAS TEKNIK INFORMATIKA

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR


KATA PENGANTAR

            Syukur Alhamdulillah senantiasa kami panjatkan kehadirat Allah SWT


yang telah melimpahkan rahmat dan karunia-Nya, sehingga kami dapat
menyelesaikan makalah ini guna memenuhi tugas kelompok untuk mata kuliah
Bahasa Indonesia dengan judul:
“Keterampilan Berbahasa”.

Kami menyadari bahwa dalam penulisan makalah ini tidak terlepas dari
bantuan banyak pihak yang dengan tulus memberikan do’a, saran dan kritik
sehingga makalah ini dapat terselesaikan.

Kami menyadari sepenuhnya bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna
dikarenakan terbatasnya pengalaman dan pengetahuan yang kami miliki. Oleh
karena itu, kami mengharapkan segala bentuk saran serta masukan bahkan kritik
yang membangun dari berbagai pihak. Akhirnya kami berharap semoga makalah
ini dapat memberikan manfaat bagi perkembangan dunia pendidikan.

Makassar, 09 November 2021

Penulis

2
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ……………………………………………………………

DAFTAR ISI………………………….…………………………………………….

BAB I PENDAHULUAN…………………………………………………………

A. Latar belakang…….…………………………………………………

B. Rumusan masalah……………………………………………………

C. Tujuan Penyusunan Makalah………………………………………

BAB II PEMBAHASAN…………………………………………………………

A. Keterampilan membaca………………………………………………

B. Keterampilan menyimak……………………………………………

C. Keterampilan berbicara………………………………………………

D. Keterampilan menulis………………………………………………

BAB III PENUTUP…………………………………………………………………

A. Kesimpulan……………………………………………………………

B. Saran…………………………………………………………………

DAFRAR PUSTAKA………………………………………………………………

3
BAB I
PENDAHULUAN

A.    Latar Belakang
Keterampilan berbahasa mencakup keterampilan menyimak, keterampilan
berbicara, keterampilan menulis, dan keterampilan membaca. Keterampilan
menyimak dan keterampilan membaca merupakan dua kemampuan berbahasa
yang bersifat aktif reseptif. 
Dalam berkomunikasi kita menggunakan keterampilan berbahasa yang
telah kita miliki meskipun setiap orang memiliki tingkatan atau kualitas yang
berbeda. Orang yang memiliki keterampilan berbahasa secara optimal setiap
tujuan komunikasinya dapat dengan mudah tercapai. Sedangkan bagi orang yang
memiliki tingkatan keterampilan berbahasa yang sangat lemah sehingga bukan
tujauannya yang tercapai tetapi malah terjadi kesalahpahaman.
            Kegiatan berbahasa yang pertama kali dilakukan adalah kegiatan
menyimak atau mendengar apa yang dituturkan orang lain melalui sarana lisan.
Secara alami bahasa bersifat lisan dan terwujud dalam kegiatan berbicara dan
pemahaman terhadap pembicaraan yang dilakukan. Hal itu akan lebih nyata
terlihat pada masyarakat bahasa yang belum mengenal sistem tulisan. Pada
umumnya, dalam masyarakat, proses bahasa secara lisan jauh lebih banyak
daripada bahasa tulisan. Oleh karena itu, keterampilan menyimak dan membaca
perlu mendapat perhatian yang memadai.

B.     Rumusan Masalah
1.      Apa saja permasalahan dan solusi dalam keterampilan membaca?
2.      Apa saja permasalahan dan solusi dalam keterampilan menyimak?
3.      Apa saja permasalahan dan solusi dalam keterampilan berbicara?
4.      Apa saja permasalahan dan solusi dalam keterampilan menulis?

C.     Tujuan Penyusunan Makalah


1.      Untuk mengetahui permasalahan dan solusi dari berbagai macam keterampilan
berbahasa.
2.      Sebagai salah satu syarat dalam pelaksanaan tugas mandiri dari dosen mata
kuliah

4
BAB II
PEMBAHASAN

A.    Keterampilan Membaca
Membaca adalah kegiatan merespon lambang-lambang cetak atau
lambang-lambang tulis dengan pengertian yang tepat untuk mendapatkan
informasi.
Permasalahan dalam membaca:
1.      Pemahaman
2.      Penguasaan kosakata
3.      Konsentrasi
4.      Motivasi
5.      Inti bacaan
6.      Rendahnya kecepatan membaca
7.      Gerak bibir/vokalisasi
8.      Keadaan ketika membaca

Solusi :
1.      Pemahaman
Membaca pemahaman merupakan jenis kegiatan memahami isi bacaan secara
mendalam.Membaca pemahaman menuntut kegiatan mengingat agar dapat
mengetahui dan mengingat hal-hal pokok.
Permasalahan yang dihadapi dalam hal ini yaitu lambatnya memahami materi
bacaan yang dibaca.Solusinya yaitu kita harus benar-benar konsentrasi dan fokus
ketika membaca,menandai hal-hal penting dari bacaan tersebut,menanyakan hal-
hal yang belum difahami kepada orang yang sudah faham,dan menghayati maksud
dari bacaan tersebut.

2.      Penguasaan Kosakata
Penguasaan kosakata bahasa yang masih kurang menjadi kendala dalam proses
membaca.Oleh karena itu kita seharusnya memperluas dan memperbanyak
pengetahuan kosakata yaitu dengan cara sering membaca dan mencari kosakata
dalam kamus besar bahasa Indonesia,mencari sinonim dari kata-kata
tersebut,memperbanyak membaca bacaan,dan banyak berkomunikasi dengan
orang-orang sehingga kosakata bahasa kita menjadi bertambah.

5
3.      Konsentrasi
Konsentrasi ketika membaca yang kurang maksimal bisa disebabkan karena
situasi dan kondisi kita yang kurang mendukung,ataupun minat membaca kita
yang kurang sehingga proses membaca tidak efektif.
Solusi untuk mengatasi masalah tersebut yaitu hendaknya kita memfokuskan
fikiran kita terhadap bahan bacaan,cari tempat yang mendukung kenyamanan saat
membaca,pikirkan manfaat membaca untuk masa depan dan tingkatkan minat kita
dalam membaca.

4.      Motivasi
Kurangnya motivasi untuk membaca,rasa malas dan bosan merupakan hal yang
menjadi faktor kurangnya keinginan kita dalam membaca.Untuk meningkatkan
motivasi kita dalam membaca ada baiknya kita mencari buku yang
menarik,paksakan dalam hati bahwa membaca itu merupakan suatu
kebutuhan,dan ingatlah manfaat dari membaca untuk kemudian hari.

5.      Inti Bacaan
Mengalami kesulitan mencari gagasan utama ketika membaca merupakan hal
yang dapat mengganggu kegiatan membaca karena kita tidak akan tahu isi dari
bacaan tersebut.Gagasan utama dapat ditemukan di awal paragraf (deduktif) dan
di akhir paragraf (induktif).Kalimat utama memiliki ciri-ciri yaitu kalimat tersebut
tidak memiliki kata penghubung,berdiri sendiri,dan tidak menggunakan kata ganti
tunjuk atau orang.
Untuk menemukan ide pokok dengan cepat,berikut ini langkah-langkahnya :
a.       Bacalah bacaan dengan cermat untuk mendapatkan ide pokok secara
cepat,jangan membaca kata demi kata,tapi seraplah idenya,bergeraklah lebih cepat
tapi jangan kehilangan pengertian ;
b.      Meskipun kalian membaca dengan cepat,kalian jangan terlalu cepat membaca di
luar hal yang normal sehingga kehilangan pemahaman;
c.       Jangan tergesa-gesa hingga mengkibatkan ketegangan;
d.      Berkonsentrasi dan lepaskan dunia luar.[1]

6.      Rendahnya Kecepatan Membaca


Untuk kegiatan membaca cepat ada dua teknik yang dapat kita terapkan yaitu
teknik pindai (scanning) dan teknik layap (skimming).
Teknik meningkatkan kecepatan membaca :
a.       Biasakan membaca dalam kelompok-kelompok kata,hindari membaca kata
demi kata;
b.      Jangan mengulang-ulang kalimat yang telah dibaca;
c.       Jangan terlalu berhenti lama diawal baris atau kalimat;

6
d.      Cari kata-kata kunci yang menandai adanya gagasan utama sebuah kalimat;
e.       Abaikan saja kata-kata tugas yang sifatnya berulang-ulang.[2]

7.    Gerakan Bibir/Vokalisasi
Gerakan bibir dan vokalisasi akan menyebabkan kecepatan baca turun drastis
menjadi setara kecepatan bicara. Hindari hal tersebut. Cara mudah untuk
mengurangin gerakan bibir dan vokalisasi adalah dengan meletakkan pensil
diantara kedua bibir Anda. Jika mulut mulai berbicara, anda akan merasakan
pensil yang jatuh dan ulangi terus sampai kebiasaaan tersebut hilang.

8.      Keadaan ketika Membaca/Posisi Membaca


Siapkan kondisi yang baik,tidak boleh sambil tiduran,posisi duduk dalam
keadaan tegak,tangan berada diatas meja,dan buku berada di depan mata.

B.     Keterampilan Menyimak
Menyimak adalah suatu proses kegiatan mendengarkan lambang-lambang
lisan dengan penuh perhatian,pemahaman,apresiasi serta interpretasi untuk
memperoleh informasi,menangkap isi atau pesan ,serta memahami makna
komunikasi yang telah disampaikan sang pembicara melalui ujaran atau bahasa
lisan.
Permasalahan dalam menyimak :

1. Konsentrasi
2. Pendengaran
3. Pemahaman
4. Cepat Lupa/Daya Ingat
5. Motivasi
6. Situasi dan Kondisi
7. Bahasa/Kosakata
8.      Jenis Menyimak
Solusi :
1.      Konsentrasi
Faktor yang mengganggu konsentrasi saat menyimak yaitu :
a)      Situasi dan kondisi lingkungan yang tidak nyaman
b)      Pakaian pembicara 
c)      Orang yang datang terlambat
d)     Kurangnya penguasaan kata-kata ilmiah
e)      Cara pembicara menyampaian materi yang kurang menarik

7
Solusinya yaitu kita harus senantiasa menjaga pikiran agar selalu fokus dan
berpusat pada objek pembicaraan,selain itu juga yang terpenting yaitu niat dan
motivasi dari diri kita sendiri.

     2.      Pendengaran
Kurangnya data dengar yang baik dan jelas dikarenakan bisingnya suasana
lingkungan,karena ada gangguan pendengaran dan kurangnya alat yang medukung
dalam kegiatan penyampain materi.
Solusi untuk mengatasi hal tersebut yaitu kita harus selalu berkonsentrasi
supaya apa yang disampaikan dapat kita terima dengan baik,apabila terdapat
masalah dalam pendengaran sebaiknya diperiksakan ke dokter,dan dalam
menyampaikan bahan simakan sebaiknya memakai alat bantu seperti
microfon,auto focus,dan lain-lain.

      3.      Pemahaman
Hal-hal yang menjadi penghambat proses pemahaman bahan simakan yaitu
pembicara menggunakan kata-kata yang kurang baku,susunan kalimat yang tidak
baik,dan kemampuan mengolah kalimat yang kurang baik.
Solusi untuk hal tersebut yaitu seharusnya pembicara menggunakan kata-
kata yang baku,materi yang disampaikan harus memiliki susunan kalimat yang
baik,dan sebagai penyimak haris berlatih untuk meningkatkan kemampuan otak
dalam konsentrasi dan mengolah isi kalimat yang disampaikan.

       4.      Daya Ingat


Daya ingat yang kurang bisa menjadi penghambat dalam mengerti isi dari
bahan simakan tersebut.Oleh karena itu kita dapat mencatat poin-poin penting dari
materi tersebut,mereview catatan secara periodik,memperhatikan pembicara
dengan seksama.
Ada beberapa langkah khusus dalam meningkatkan kemampuan mengingat
adalah sebagaimana dijelaskan oleh De Potter (2009) :
a.       Duduk di ruangan dengan pencahayaan yang baik.
b.      Gambarkan dengan nyata sesuatu yang bersifat abstrak.
c.       Buat sesuatu yang ingin diingat menjadi lucu,bahkan aneh sekalipun.
d.      Baca obyek pertama dan kedua,ucapkan keduanya dengan keras dan lantang
tanpa melihat tulisan.
e.       Ulangi cara ini sampai benar-benar bisa mengucapkannya tanpa bantuan
tulisan.
f.       Setiap selesai mengingat obyek,ulangi ucapannya tanpa tulisan dengan lantang
g.      Jika tidak bisa melakukannya dengan baik,ulangi mulai dari awal.
h.      Setelah yakin bisa mengingatnya istirahatlah 10-20 menit.

8
i.   Uji kembali,jika masih belum bisa mengingat dengan baik,gunakan cara-cara
mnemonic, misalnya dengan mengingat kata awal, akronim, menyanyikan, atau
membuat kategori.[3]

     5.      Motivasi
Faktor yang menjadi penyebab menurunnya motivasi kita untuk menyimak
yaitu cara penyampaian materi yang jenuh serta rasa malas untuk mengikuti
kegiatan tersebut.
Untuk meningkatkan motivasi,kita harus menguatkan tekad dan niat untuk
mendapatkan ilmu dari simakan tersebut,melawan rasa malas itu dengan cara
mengingat akan manfaat dari isi simakan tersebut,dan memiliki rasa
keingintahuan dalam simakan tersebut.

     6.      Situasi dan Kondisi


Situasi dan kondisi yang kurang baik akan mengganggu konsentrasi kita
saat menyimak.Berkaitan dengan hal tersebut sebaiknya kita memperhatikan
situasi dan kondisi ruangan yaitu mengenai ketenangan ruangan,tempat yang
dibutuhkan,dan alat-alat yang perlu dilibatkan,serta harus siapkan fisik dan mental
yang baik dan tidak lelah.

     7.      Bahasa/Kosakata
Bahasa yang digunakan harus disesuaikan dengan keadaan yang
ada,memperbanyak membaca karena dari sana kosakata kita akan
bertambah,mencari tahu arti dari kata yang belum kita tahu,serta konsentrasi agar
kita dapat memahami materi yang sedang kita simak.
Cara memperluas kosa kata seseorang antara lain dapat
dikemukakan:melalui proses belajar,melalui konteks,melalui kamus,kamus
sinonim dan tesaurus,dan dengan menganalisa kata-kata.[4]

   8.      Jenis Menyimak
Jenis jenis menyimak yaitu sebagai berikut :
a.       Menyimak Ekstensif
Menyimak ekstensif adalah kegiatan menyimak mengenai hal-hal yang lebih
umum dan lebih bebas terhadap suatu ujaran,tidak perlu dibawah bimbingan
seorang guru.
Menyimak ekstensif meliputi :
1)      Menyimak Sosial/Menyimak Konversional/Menimak Sopan
Biasanya berlangsung dalam situasi tempat orang mengobrol atau
bercengkrama mengenai hal-hal yang menarik perhatian semua orang yang hadir.
Menyimak sosial mencaku dua hal :

9
a)      Menyimak secara sopan santun dan penuh perhatian terhadap percakapan dalam
situasi sosial dengan suatu maksud.
b)      Menyimak dan memahai peranan peranan pembicara dan penyimak dalam
proses komunikasi.
2)      Menyimak Sekunder 
Menyimak sekunder adalah kegiatan menyimak secara kebetulan (casual
listening) dan secara ekstentif (extensive listening).Contohnya saat berpartisipasi
dalam kegiatan sekolah seperti melukis sambil mendengarkan musik.
3)      Menyimak Estetik (Aestetic Listening)
Menyimak estetik adalah fase terakhir dan kegiatan termasuk ke dalam
menyimak secara kebetulan dan menyimak secara ekstensif.Menyimak estetik
mencakup :
a)      Menyimak musik,puisi,pembacaan bersama,atau drama radio dan rekaman-
rekaman.
b)      Menikmati cerita ,puisi,irama dan lakon-lakon yang diceritakan.
4)      Menyiamak Pasif (Passive Listening)
Menyimak pasif adalah penyerapan suatu ujaran tanpa upaya sadar yang
biasanya menandai uapaya-uoaya kita saat belajar dengan kurang teliti,tergesa-
gesa,menghafal luar kepala,berlatih snatai,serta menguasai suatu bahasa.
Teknik-teknik menyimak pasif :
a)      Berilah otak dan telinga kesempatan menyimak banyak-banyak.
b)      Tenang dan santai
c)      Jangan memasang rintangan bagi bunyi
d)     Berilah waktu yang cukup bagi otak dan telinga
e)      Beri kesempatan bagi otak dan telinga bekerja,sementara kita mengerjakan
sesuatu yang lain.
b.      Menyimak Intensif
Menyimak intensif diarahkan pada suatu kegiatan yang jauh lebih diawasi dan
dikontrol.
Jenis-jenis menyimak intensif :
1)      Menyimak Kritis (Critical Listening)
Menyimak kritis merupakan sejenis kegiatan menyimak berupa pencarian
kesalahan,kekeliruan atau hal-hal yang baik dan benar dari ujaran pembicara
dengan alasan-alasan yang kuat dan masuk akal.
2)      Menyimak Konsentratif (Conentrative Listening)
Menyimak konsentratif disebut juda a study type listening atau menyimak
sejenis telaah.
3)      Menyimak Kreatif (Creative Listening)
Menyimak kreatif adalah sejenis kegiatan menyimak yang mengakibatkan
kesenangan rekonstruksi imajinatif para penyimak terhadap

10
bunyi,penglihatan,gerak,serta perasaan-perasaan kinetetik yang dirangsang oleh
sesuatu yang disimaknya.

4)      Menyimak Eksploratif
Menyimak eksploratif bersifat menyelidiki,atau exploratory listening adalah
kegiatan menyimak intensif dengan maksud dan tujuan menyelidiki sesuatu lebih
terarah dan lebih sempit.
5)      Menyimak Interogatif
Menyimak interogatif adalah sejenis kegiatan menyimak intensif yang
menuntut lebih banyak konsentrasi dan seleksi,pemusatan perhatian dan pemilihan
butir-butir dari ujaran pembicara,karena penyimak akan banyak mengajukan
pertanyaan.
6)      Menyimak Selektif
Menyimak selektif ialah kegiatan menyimak yang dilakukan secara selektif dan
terfokus untuk mengenal bunyi-bunyi asing,nada dan suara,bunyi-bunyi
homogen,kata-kata,frase-frase,kalimat-kalimat,dan bentuk-bentuk bahsa yang
sedang dipelajarinya.[5]

C.    Keterampilan Berbicara
Permasalahan dalam keterampilan berbicara :

1. Kepercayaan diri
2. Pengetahuan
3. Penyampaian
4. Topik/materi
5. Penguasaan materi
6. Situasi dan kondisi
7. Penampilan
8. Diksi/pengetahuan bahasa (verbal)

Solusi :
1.      Kepercayaan Diri

11
Percaya diri merupakan suatu apresiasi bagi diri sendiri.Faktor kurangnya
kepercayaan diri kita yaitu selalu gemetar,tegang,kurang pengalaman,belum
terbiasa berbicara ,kurang persiapan,dan pemalu sehingga sulit berbicara.
Solusi untuk permasalahn tersebut yaitu hendaknya sebelum berbicara kita
berdoa terlebih dahulu,selalu berpikir positif dan tenang,yakin dan fokus pada apa
yang tengah kita sampaikan,sering berkumpul dengan orang yang pandai
berbicara,melatih berbicara yaitu bisa dengan berbicara di depan kaca atau di
tempat sepi,sikap kita harus sipan,menebar senyum,dan berpakaian rapi,serta
mempersiapkan kerangka pembicaraan.
Untuk mengurangi rasa gugup saat membawakan materi kita harus menjadi
diri sendiri,biarkan personalitas anda menjadi rileks,gunakan teknik menari nafas
dalam,mulai presentasi dimana anda merasa nyaman atau latihan dengan teman
bagi perasaan takut dengan teman.[6]

2.      Pengetahuan
Kurangnya pengetahuan tentang apa yang akan dibicarakan dapat
disebabkan karena kita tidak rajin membaca,sehingga saat akan menyampaikan
materi kita akan tidak percaya diri.Solusinya yaitu rajin membaca,jadikan
membaca sebagai kebutuhan.

3.      Cara Penyampaian dan Penyajian


Cara penyampaian materi yang kurang baik akan membuat pendengar
merasa bosan.Hal itu disebabkan karena percaya diri yang kurang ,ekspresi yang
kurang,persiapan yang kurang dan pemberian penyegaran yang kurang.Oleh
karena itu agar cara kita menyampaikan materi baik kita harus melakukan
persiapan yang maksimal yaitu dengan membaca dan menguasai materi,berkatih
berbicara/menyampaikannya dengan bahasa lisan yang baik dan melatih
keterampilan dalam berbicara.

4.      Topik/Materi
Salah satu masalah dalam keterampilan berbicara yaitu materi yang
disampaikan kurang menarik.Oleh sebab itu sebelu kita menyampaikan materi
kita harus pintar dan kreatif mencari topik yang sedang hangatdibicrakan di
umum,dan bertanya kepada yang ahli untuk menambah informasi.
Untuk memilih sebuah topik yang baik,maka pembicara harus
memerhatikan beberapa aspek berikut :
a.       Topik yang dipilih hendaknya telah diketahui serba sedikit,serta ada
kemungkinan untuk memperoleh lebih banyak keterangan atau informasi.

12
b.      Persoalan yang dibawakan hendaknya menarik perhatian pembicara sendiri.
c.       Persoalan yang dibicrakan hendaknya menarik pula perhatian pendengar.Suatu
topik dapat menarik perhatian pendengar karena :
1)      Topik itu mengenai persoalan para pendengar sendiri;
2)      Merupakan suatu jalan keluar dari suatu persoalan yang sedang dihadapi;
3)      Merupakan persoalan yang ramai dibicarakan dalam masyarakat atau persoalan
yang jarang terjadi;
4)      Persoalan yang dibawakan mengandung konflik pendapat;
5)      Persoalan yang dibahas tidak boleh melampaui daya tangkap pendengar atau
sebaliknya terlalu mudah untuk gaya intelektual pendengar;dan
6)      Persoalan yang dibawakan dalam penyajian itu harus dapat diselelsaikan dalam
waktu yang disediakan.Bila penyajian itu melampaui waktu yang ditetapkan
,maka perhatian pendengar akan merosot dan bahkan akan lenyap sama sekali.[7]

5.      Penguasaan Materi
Masalah yang dihadapi yaitu kurangnya memahami materi yang akan
dibicarakan dan malas memahmi materi.Solusinya yaitu rajin membaca buku agar
dapat menguasai materi yang akan disampaikan.

6.      Situasi Kondisi
Pembicara harus menyiapkan diri lahir maupun batin,suasana harus
mendukung kegiatan tersebut,sarana dalam proses berbicara harus disesuaikan
dengan kebutuhan,serta menyesuaikan pembicaraan dengan keadaan yang sedang
berlansung saat itu dan perhatikan psikologi pendengaran.
Aristoteles mengemukakan bahwa situasi itu mencakup psikologi
pendengaran :tua -muda,kaya-miskin,dan sebagainya.Situasi juga mencakup
tujuan berbicara yaitu apakah pidato itu dimaksudkan untuk
pengadilan,politik,pementasan atau ibadah.Atau apakah pidato bersifat umum atau
khusus.[8]

7.      Penampilan
Penampilan adalah penentu keberhasilan dalam berbicara.Oleh karena itu
penampilan harus disesuaikan dengan keadaan acara,untuk menarik perhatian
pendengar,kita harus berani berbicara di depan umum,serta kondisi tubuh harus
fit.
8.      Diksi/Pengetahuan Bahasa
Permasalahn dalam pengetahuan bahasa yaitu meliputi bahasa / pilihan kata
yang tidak mudah di mengerti, berbicara dengan kosa kata yang salah, ketika
melafalkan kosa kata tidak di bacakan kepanjangannya .Oleh karena
itu pengucapan dalam jeda kata-kata di sesuaikan oleh kemampuan

13
pendengar,bahasa yang baik dan benar terlihat dengan meyakinkan si
pendengar,apabila ada singkatan kata maka disebutkan arti singkatannya.

D.    Keterampilan Menulis
Menulis merupakan suatu keterampilan berbahasa yang dipergunakan untuk
berkomunikasi secara tidak langsung,tidak secara tatap muka dengan orang lain.
Permasalahan dalam keterampilan menulis :
1.      Tata kalimat
2.      Tidak terbiasa
3.      Tata tulis
4.      Motivasi
5.      Pengetahuan
6.      Kecepatan
7.      Kurang percaya diri
8.      Menentukan tema

Solusi :
1.      Tata Kalimat
Cara untuk menghindari tata kalimat yang tidak beraturan :
a)      Perhatikan susunan pembahasan
b)      Perhatikan SPOK
c)      Perhatikan EYD
d)     Perhatikan alinea

2.      Tidak Terbiasa
Menulis akan tersa sulit karena kita belum terbiasa menulis,oleh karena itu
agar kita terbiasa dengan menulis kita harus terus mencoba,tulislah apa yang ada
di dalam pikiran kita,jangan takut dengan tulisan kita yang jelek,jangan
memikirkan teori menulis.

3.      Tata Tulis
Tata tulis yang baik dan benar itu sangat diperlkan dalam menulis karya
ilmiah.Permasalahannya kita sering kali tidak mengetahui tata bahas yang
benar.Oleh karena itu kita harus cermat dalam memakai kata-kata yang benar dan

14
sesuai dengan EYD,bukan hanya itu tanda baca pun harus diperhatikan agar tidak
menimbulkan salah arti.

4.      Motivasi
Faktor penghambat dalam keterampilan menulis yaitu motivasi yang masih
kurang,hal itu disebabkan oleh rasa cepat capek,tulisan yang kurang
sisitematis,tidak mengerti mengenai tulisan yang baik sehingga semua itu
menjadikan kita malas untuk menulis.
Solusinya yaitu kita harus dipaksakan untuk menulis walaupun hanya
perfaragraf,sering berlatih menulis.mempersiapkan fisik dan mental,serta berdoa
kepada Tuhan.

5.      Pengetahuan
Pengetahuan kita yang kurang akan menghambat kegiatan proses
menulis,karena menulis itu memerlukan ide yang dan pengetahuan yang
luas.Maka kita harus memperbanyak ilmu pengetahuan dan sering mencari
informasi dimanapun itu.

6.      Kecepatan dalam Menulis


Lambanya kita menulis dapat menyebabkan tertinggalnya informasi penting
yang harus di tulis,hal itu bisa disebabkan karena penyajian materi yang terlalu
cepat atau karena ada hal yang mengganggu.
Maka agar kegiatan menulis itu cepat sebaiknya menulis dengan
menyingkat sesuai dengan perkataan yang kita mengerti,tutup aplikasi yang
sekiranya dapat mengganggu kita saat menulis,dan sering membiasakan diri untuk
menulis.

7.      Kurang Percayadiri
Faktor penghambatnya yaitu pemalu dan kurang berlatih menulis.Solusinya
ialah kembangkan ekspresi,hilangkan kata, rasa dan pikiran malu,memiliki
motivasi,dan hilangkan rasa takut.

8.      Menentukan Tema
Kesulitan dalam menentukan tema suatu bahan pembicaraan disebabkan
oleh keterbatasan ide,minimnya kosakata,dan tidak fokusnya tema.Sehinnga kita
harus benar-benar memiliki ide yang kreatif,selanjutnya membuat kerangka
tema,membuat poin-poin tema lalu membuat tema yang sesuai.
         Cara menentukan topik dan tema yang baik :

15
a.       Sesuatu  yang menarik perhatian penulis,topik yang menarik perhatian akan
memotivasi penulis secara terus menerus,mencari data-data untuk memecahkan
masalah-masalah yang dihadapi dan akan dituangkan dalam tulisannya.
b.      Usahakan topik merupakan hal yang umum diketahui oleh penulis karena hal ini
penting sebagi bahan eksplorasi dan sangat berguna untuk mengembangkan
tulisan.
c.       Topik hendaknya bukan hal yang terlalu luas atau terlalu sempit.
d.      Topik yang dipilih hendaknya bermanfaat,ditinjau dari segi akademis dapat
mengembangkan ilmu pengetahuan dan dapat berguna dalam kehidupan sehari-
hari maupun dari segi praktis.
e.       Topik bukanlah sesuatu yang terlalu baru,terlalu teknis,dan terlalu
kontroversial.Topik yang terlalu baru akan menyulitkannya dalam mencari
referensi karena memang belum ada.Topik yang terlalu teknis kemungkinan dapat
menjebak penulis bila tidak benar-benar menguasai bahan penulisannya.Topik
yang terlalu kontroversial akan menimbulkan kesulitan untuk bertindak secara
obyektif.[9]

BAB III
PENUTUP

A.    Simpulan

1.      Keterampilan Membaca
Permasalahan dalam membaca:
1.      Pemahaman
2.      Penguasaan kosakata
3.      Konsentrasi
4.      Motivasi
5.      Inti bacaan
6.      Rendahnya kecepatan membaca
7.      Gerak bibir/vokalisasi
8.      Keadaan ketika membaca
2.      Keterampilan Menyimak
Permasalahan ketika menyimak:

1. Konsentrasi
2. Pendengaran

16
3. Pemahaman
4. Cepat lupa/daya ingat
5. Motivasi
6. Situasi dan kondisi
7. Bahasa/kosakata
8. Jenis menyimak
3.      Keterampilan Berbicara
Faktor penghambat:

1. Kepercayaan diri
2. Pengetahuan
3. Penyampaian
4. Topik/materi
5. Penguasaan materi
6. Situasi dan kondisi
7. Penampilan
8. Diksi/pengetahuan bahasa (verbal)
4.      Keterampilan Menulis
Permasalahan dalam menulis ilmiah:
1.      Tata kalimat
2.      Tidak terbiasa
3.      Tata tulis
4.      Motivasi
5.      Pengetahuan
6.      Kecepatan
7.      Kurang percaya diri
8.      Menentukan tema
5.      Keterampilan

B.Saran
Dalam penyusunan makalah ini penulis mengharapkan agar pembaca
berkenan menyampaikan kekurangan-kekurangan yang ada dalam makalah
ini,serta memberikan saran dan masukan atas kekurangan tersebut. Kritik dan
saran yang pembaca ajukan akan saya jadikan sebagai bahan perbaikan untuk
penyusunan makalah yang selanjutnya,agar tidak terjadi kesalahan yang sama
lagi.

17
DAFTAR PUSTAKA

Alek dan Ahmad.2010.Bahasa Indonesia untuk Perguruan Tinggi.


            Jakarta : Kencana Prenada Media.
Keraf,Gorys.1984.Diksi dan Gaya Bahasa.Jakarta : Nusa Indah.
Marfhuki,Wahono,dkk.2007.Bagaimana Meningkatkan Kemampuan  
Membaca.Jakarta : Erlangga.
Tarigan,Henry Guntur.2008.Membaca.Bandung : Angkasa.
Tarigan,Henry Guntur.2008.Menulis.Bandung : Angkasa.
Tarigan,Henry Guntur.2008.Menyimak.Bandung : Angkasa.

[1] Mafrukhi,Wahono,dkk,Bagaimana Meningkatkan Kemampuan


Membaca,karangan Nurhadi,(Jakarta:Erlangga,2007),hlm.

18
[2] Mafrukhi,Wahono,dkk,Bagaimana Meningkatkan Kemampuan
Membaca,karangan Nurhadi,(Jakarta:Erlangga,2007),hlm.30-31.
[3] Septi Gumiandari,Faqihuddin,Muslihuddin,dan Fuad Faizi,Succes
Guide,dijelaskan oleh De Potter,(Cirebon:Nurjati Press,2012),hlm.40-41.
[4] Gorys Kerap,Diksi dan Gaya Bahasa,(Jakarta:Nusa Indah,1984),hlm.67.
[5] Henry Guntur Tarigan,Menyimak,(Bandung:Angkasa,2008),hlm.
[6] Alek dan Ahmad,Bahasa Indonesia untuk Perguruan Tinggi,
(Jakarta:Kencana prenada Media,2010),hlm.54.
[7] Alek dan Ahmad,Bahasa Indonesia untuk Perguruan Tinggi,
(Jakarta:Kencana prenada Media,2010),hlm.33.
[8] Gorys Kerap,Diksi dan Gaya Bahasa,(Jakarta:Nusa Indah,1984),hlm.11.
[9] Septi Gumiandari,Faqihuddin,Muslihuddin,dan Fuad Faizi,Succes
Guide, (Cirebon:Nurjati Press,2012),hlm.55-56.

19

Anda mungkin juga menyukai