Oleh:
1. Bagus Herlambang (19521080)
2. Fikri Fadhlurrohman (19521072)
3. Habib Rifa’i (19521079)
4. Muhammad Daffa Arib Akbar (19521098)
5. Putra Nur Gimantara (19521106)
KELOMPOK 1
JURUSAN TEKNIK KIMIA
FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI
UNIVERSITAS ISLAM INDONESIA
2021
KATA PENGANTAR
Puji syukur Alhamdulillah kami panjatkan kehadirat Allah SWT. Karena atas rahmat
dan hidayah-Nya yang telah memberikan jalan dan pemikiran sehingga kami dapat
menyelesaikan makalah Studi Kepemimpinan Islam yang berjudul “Amanah” tepat pada
waktunya.
Adapun tujuan dari penulisan dari makalah ini adalah untuk memenuhi tugas Bapak
Ir. Dalyono pada mata kuliah Studi Kepemimpinan Islam. Selain itu, makalah ini juga
bertujuan untuk menambah wawasan tentang Amanah bagi para pembaca dan juga bagi
penulis. Pada kesempatan ini, kami tidak lupa mengucapkan terima kasih sebesar-besarnya
pada pihak-pihak yang telah membantu baik secara langsung maupun tidak langsung dalam
pembuatan makalah.
Kami menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna. Untuk itu, kritik
dan saran yang bersifat membangun demi kebaikan makalah ini sangat kami harapkan.
Apabila ada kekurangan dari makalah ini, kami mohon maaf sebesar-besarnya. Semoga karya
tulis ini bermanfaat bagi kita semua. Aamiin.
KATA PENGANTAR...............................................................................................................2
DAFTAR ISI..............................................................................................................................3
BAB I PENDAHULUAN..........................................................................................................4
A. Latar Belakang.............................................................................................................4
B. Rumusan Masalah.......................................................................................................5
C. Tujuan..........................................................................................................................5
A. Pengertian Amanah...................................................................................................11
BAB IV KESIMPULAN..........................................................................................................16
DAFTAR PUSTAKA..............................................................................................................17
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Amanah merupakan salah satu ciri atau sifat mulia yang harus dimiliki oleh setiap
individu muslim. Amanah juga merupakan suatu sifat yang tidak terlihat dalam diri seseorang
secara lahiriah, tetapi amanah dapat terlihat secara jelas dalam diri seseorang melalui tingkah
laku, gerak-gerik, maupun tindak-tanduk dalam kehidupan sehari-hari baik dalam bekerja
maupun berinteraksi dengan orang lain serta ketika beribadah. Amanah sendiri adalah salah
satu nilai penting bagi individu muslim atau dalam Islam lebih dikenal dengan istilah
syakhsiyyah atau akhlak. Dalam bahasa Arab, syakhsiyyah memiliki arti ‘sifat-sifat yang
membedakan seseorang dengan yang lain.’ Amanah sendiri termasuk ke dalam sifat yang
harus dimiliki oleh setiap Nabi dan Rasul Allah SWT. Hal tersebut dikarenakan utusan Allah
tidak mungkin memiliki sifat yang bertentangan dengan apa yang telah ditentukan oleh Allah,
salah satunya adalah sifat khianat yang mana merupakan kebalikan dari amanah. Maka dari
itu, sudah semestinya kita sebagai makhluk ciptaan Allah harus meneladani sifat-sifat yang
dimiliki oleh utusan Allah tersebut di zaman yang modern ini, salah satunya yaitu sifat
amanah.
Berkaitan dengan amanah, pada zaman yang modern ini, banyak sekali orang-orang
yang diberikan tanggungjawab sebagai seorang pemimpin, dari pemimpin suatu kelas di
sekolah hingga menjadi pemimpin suatu negara. Dalam pandangan Islam sendiri,
kepemimpinan merupakan tanggungjawab dan amanah yang mana tidak hanya
dipertanggungjawabkan kepada anggota-anggotanya saja tetapi juga dipertanggungjawabkan
kepada Allah SWT (Zainuddin, 2005:17). Manusia sebagai satu-satunya ciptaan Allah yang
paling sempurna diberikan amanah oleh Allah untuk menjadi seorang wakilnya Allah SWT di
bumi, yaitu sebagai khalifah Allah SWT, dengan menjadi seorang pemimpin yang
bertanggungjawab mengurus, mengelola, dan memelihara serta memakmurkan bumi. Namun
pada kenyataannya, masih banyak orang-orang yang telah diberikan amanah sebagai seorang
pemimpin tidak melaksanakan amanah tersebut, melainkan menyalahgunakan tanggungjawab
tersebut hanya demi kepentingan pribadinya. Sebagai contoh, dalam kegiatan politik, para
pejabat baik di daerah maupun negara yang memiliki posisi-posisi tertentu memanfaatkan
posisi tersebut untuk memperkaya dirinya sendiri ataupun kelompoknya. Hal tersebut
memperlihatkan bahwa meneladani sifat amanah ini sendiri tidaklah mudah seperti yang telah
disampaikan oleh Allah dalam Al-Quran pada surah Al-Ahzab ayat 72, sebagai berikut.
َ َال فَأَبَ ْينَ أَ ْن يَحْ ِم ْلنَهَا َوأَ ْشفَ ْقنَ ِم ْنهَا َو َح َملَهَا اإْل ِ ْن َسانُ ۖ إِنَّهُ َكان
ظلُو ًما َجهُواًل ِ َض َو ْال ِجب
ِ ْت َواأْل َر
ِ إِنَّا َع َرضْ نَا اأْل َ َمانَةَ َعلَى ال َّس َما َوا
Artinya : “Sesungguhnya Kami telah mengemukakan amanat kepada langit, bumi dan
gunung-gunung, maka semuanya enggan untuk memikul amanat itu dan mereka khawatir
akan mengkhianatinya, dan dipikullah amanat itu oleh manusia. Sesungguhnya manusia itu
amat zalim dan amat bodoh.”
B. Rumusan Masalah
1. Apa pengertian Amanah?
2. Apa hubungan Amanah dengan sifat kepemimpinan dalam Islam?
3. Bagaimana ciri-ciri pemimpin yang memiliki sifat Amanah?
4. Bagaimana contoh dan bentuk dari perilaku Amanah?
C. Tujuan
1. Untuk mengetahui pengertian dari Amanah.
2. Untuk mengetahui hubungan Amanah dengan sifat kepemimpinan dalam Islam.
3. Untuk mengetahui ciri-ciri pemimpin yang memiliki sifat Amanah.
4. Untuk mengetahui apa saja contoh perilaku Amanah.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Pengertian Amanah
Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) kata amanah memiliki tiga pengertian,
yaitu 1) sesuatu yang dipercayakan atau dititipkan kepada orang lain, 2) keamanan;
ketentraman, dan 3) dapat dipercaya (boleh dipercaya); setia. Sedangkan secara Bahasa,
amanah adalah sesuatu yang bisa dipercayakan yaitu berupa sekumpulan tindakan yang harus
dilakukan. Menurut Bahasa Arab, amanah adalah sesuatu yang berkaitan dengan sifat
seseorang yang dapat dipercaya atau sesuatu yang dapat dipercayakan.
Sifat amanah merupakan sifat yang wajib ada pada diri setiap muslim. Sifat amanah adalah
sifat yang sangat mulia sebagaimana disebutkan di dalam firman Allah Subhanahu Wa
Ta’ala, QS Al-Mu’minun:8 dan QS Al-Ma’arij: 32 :
Di dalam ayat ini, Imam Ibnu Katsir menafsirkan orang amanah adalah orang yang
jika diberi kepercayaan maka mereka tidak akan mengkhianatinya tetapi mereka
menunaikannya kepada yang berhak. Menurut Muhammad Nassib Ar-Rifa’i dalam Buku
Ringkasan Ibnu Katsir Jilid 4 menjelaskan orang-orang yang memelihara amanah-amanah
dan janjinya, apabila mereka diberi amanah tidak mengkhianatinya dan bila berjanji tidak
pernah melanggarnya. Inilah sifat orang-orang beriman, sedangkan yang sebaliknya adalah
sifat-sifat orang munafik. Sebagaimana hadis dari Rasulullah Shalallahu Alaihi Wassalam:
“Tanda-tanda orang munafik itu ada tiga, yaitu jika berbicara berdusta, jika berjanji
mengingkari dan jika dipercaya (diberi amanah) berkhianat.” (H.R. Bukhari, Muslim,
Tirmidzi dan Nasa’i).
Abidin, Z., & Khairudin, F. (2017). Penafsiran Ayat-Ayat Amanah Dalam Al-Qur'an. Jurnal
Syahadah, 5, 139-140.