Anda di halaman 1dari 14

MAKALAH

GAYA KEPEMIMPINAN MENURUT ROBERT HOUSE

DISUSUN OLEH:

KELOMPK 2

 DINA YULIA A.M 205140142P

 DWITA TATA WIGUNA 205140133P

 ERIZA PEBRIANA 205140162P

 EVA YULIANI 205140129P

 FIKA HATI ANESKA 205140136P

 FIRDA KUSUMANINGTYAS 205140152P

 FX OSCAR VALERIAN 205140159P

 HASAN ABDULAH 205140169P

 HELNAWATI 205140178P

 HOTMAN ARIFIN SIREGAR 205140138P

 IKA MAULANA 205140158P

 ISMI PRILENI 205140155P

FAKULTAS KESEHATAN PRODI S1 KEPERAWATAN KONVERSI

UNIVERSITAS MITRA LAMPUNG

TA: 2021/2022
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis ucapkan atas kehadirat Allah SWT, dengan rahmat dan hidayah
-nya, maka penulis dapat menyelesaikan penyusunan makalah yang berjudul “ Gaya
kepemimpinan menurut Robert House”

Penulisan makalah adalah merupakan salah satu tugas dan persyaratan untuk
menyelesaikan tugas kelompok manajemen keperawatan.

Dalam penulisan makalah ini penulis merasa masih banyk kekurangan-kekurangan baik
pada teknis penulisan maupun materi, mengingat akan kemapuan yang dimiliki penulis
. untuk itu kritik dan saran dari semua pihak sangat penulis harapkan demi
penyempurnaan pembuatan makalah ini .
Bandar lampung , 16 oktober 2021

Penulis

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Istilah manajemen dan kepemimpinan sering diartikan hanya berfungsi pada


kegiatan supervise , tetapi dalam keperawatan fungsi tersebut sangatlah luas . jika
posisi anda sebagai seorang ketua tim, kepala ruang atau perawat pelaksana dalam
suatu bagian , anda memerlukan suatu pemahaman tentang bagaimana mengelola
dan memimpin orang lain dalam mencapai tujuan asuhan keperawatan yang
berkualitas. Sebagai perawat professional, anda tidak hanya mengelola orang tetapi
sebuah proses secara keseluruhan yang memungkinkan orang dapat menyelesaikan
tugasnya dalam memberikan asuhan keperawatan serta meningkatkan keadaan
kesehatan pasien menuju ke arah kesembuhan ( Nursalam,2012).

Kepemimpinan dalam organisasi sangat di butuhkan untuk membawa organisasi


kepada tujuan yang telah ditetapkan. Berbagi gaya kepemimpinan akan mewarnai
prilaku sesorang pemimpin dalam menjalankan tugasnya. Bagaimanapun
kepemimpinan sesorang tentunya akan diarahkan untuk kepentingan bersama yaitu
kepentingan anggota dan organisasi di suatu sisi dan tergantungan pula pada
kepemimpinan. Sedangkan agar memiliki keefektifan , kepemimpinan merupakan
suatu unsur kunci dalam keefektifan organisasi ( sunarsih,2001).

Seperti halnya keperawatan , ilmu manajemen mengembangkan dasar teori dari


berbagai ilmu, seperti bisnis, psikologi, sosiologi, dan antropologi . karena organisasi
bersifat kompleks dan bervariasi , maka pandangan teori manajemen adalah
bagaimana manajemen dapat berhasil dan apa yang harus di lperbaiki/dirubah dalam
mencapai suatu tujuan organisasi (Nursalam,2012) 57).

Gaya kepemimpinan pada dasarnya mengandung pengertian sebagai suatu


perwujudan tingkah laku dari seorang pemimpin yang menyangkut kemampuannya
dalam memimpin . perwujudan tersebut biasanya membentuk suatu pola atau bentuk
tertentu . gaya kepemimpinan tersebut adlah pola tingkah laku yang di rancang
untuk mengintegrasikan tujuan organisai dengan tujuan individu untuk mencapai
tujuan tertentu (Heidjrachman Dan Husnen, 2002:224).

Dalam menjalankan kepemimpinan antara pemimpin satu dan lainnya tidaklah selalu
sama bahkan berbeda. Sehingga para pemimpin mempunyai gaya kepemimpinan
yang berbeda-beda antara satu dengan yang lainnya. Oleh karena itu perlu kiranya
bagi seorang calon pemimpin mengetahui gaya-gaya kepemimpinan suapaya ia dapat
mengetahui berbagai gaya dan dapat menentukan tipe mana yang efektif dijalankan
dalam sebuah lembaga tertentu . dan perlu kiranyamengetahui kepemimpinan yang
sesuai.

B. Rumusan Masalah

1. Apa pengertian dari kepemimpinan?

2. Apa gaya kepemimpinan itu?


3. Bagaimana gaya kepemimpinan Path-Goal menurut Robert House?

C. Tujuan

1. Untuk mengetahui apa itu kepemimpinan.

2. Untuk mengtahui apa itu gaya kepemimpinan.

3. Untuk mengetahui bagaimana gaya kepemimpina Path-Goal menurut Robert


House.

D. Manfaat

Agar mahasiswa lebih memahami dan mendalami pokok bahasan tentang


kepemimpinan khususnya gaya kepemimpinan Robert House.

BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian Kepemimpinan

Cooper dan Sawaf (1997), mendefinisikan kepemimpinan sebagai kemampuan seseorang


pimpinan dalam merasakan , memahami dan secara efektif menerapkan daya dan kepekaan
emosi sebagai sumber energi, informasi koneksi , dan pengaruh yang manusiawi. Bathel
mengemukanan bahwa , kepemimpinan merupakan pola keterampilan , bakat , dan gagasan
yang selalu berkembang , bertumbuh dan berubah.

Kepemimpinan adalah proses mempengaruhi orang lain untuk berbuat guna mewujudkan
tujuan yang sudah ditentukan . Studi fiedler, ada tiga dimensi utama dalam situasi
kepemimpinan yang mempengaruhi gaya kepemimpinan yang paling efektif, yaitu kekuasaan
posisi , struktur tugas, dan hubungan pemimpin dengan anggota. Sementara factor utama
dalam kepemimpinan adalah pengikut ,pemimpin, komunikasi dan situasi(Ridwan ,2009).
Kauzes dan Posner menjelaskan kepemimpinan adalah kemampuan pemimpin dalam
menjalankan peran kepemimpinan ( mempengaruhi orang lain/kelompok) untuk mencapai
tujuan organisasi. Sementara dimensi kepemimpinannya adalah menantang proses ,
memprakarsai visi bersama, memungkinkan orang lain bertindak, menjadi model dan
membangkitkan semangat (Ridwan,2009).

B. Gaya Kepemimpinan

Gaya kepemimpinan merupakan suatu pola prilaku yang ditampilkan sebagai pemimpin ketika
mencoba perilaku orang lain. Oleh karena prilaku yang diperlihatkan oleh bawahan pada
dasarnya adalah respon bawahan terhadap gaya kepemimpinan yang di lakukan pada mereka
kepemimpinan merupakan pola keterampilan karakteristik atau tersendiri.

Menurut follet (1940), gaya didefinisikan sebagai hak istimewa tersendiri dari si ahli dengan
hasil akhir yang dicapai tanpa menimbulkan isu sampingan . gillies (1070) menyatakan bahwa
gaya kepemimpinan dapat di definisikan berdasarkan prilaku pemimpin itu sendiri. Prilaku
seseorang di pengaruhi oleh adanya pengalaman bertahun-tahun dalam kehidupannya. oleh
karena itu, kepribadian seseorang akan mempengaruhi gaya kepemimpinan yang di gunakan.
gaya kepemimpinn seseorang cenderung sangat bervariasi dan berbeda-beda
( Nursalam,2012;61). gaya kepemimpinan cenderung sangat bervariasi dan berbeda-beda yang
dapat di klafikasikan berdasarkan beberapa aspek yaitu:

1. Aspek Prilaku

a. Kepemimpinan Positif

Mempunyai pandangan bahwa orang pada hakikatnya bersedia melakukan pekerjaan


dengan baik bila di beri kesempatan dan dorongan yang cukup, oleh karena itu ,
pemimpin perlu harus memberi motivasi , memperhatikan dan menyediakan sarana
serta memperlihatkan dan menyediakan sarana serrta memperhatikan beban kerja
yang ada.

b. Kepemimpinan Negatif

Mempunyai pandanganbahwa ornag harus di paksa untuk bekerja ,sehingga pimpinan


memotivasi dengan menciptakan rasa takut , sering memberi hukuman dan sanksi.

2. Aspek kekuasaan dan wewenang

a. Otoriter
Pemimpin berorientasi pada tugas yang diselesaikan, menggunakan posisi dan power
dalam memimpin , pemimpin menetukan semua tujuan dan pengambilan keputusa .
pada gaya kepemimpinanan ini memotivasi yang dilakukan dengan memberikan
reward dan punishment

b. Demokratis

Pemimpin yang mengharigai dan sifat kemampuan setiap staf, menggunkan pribadi dan
posisi untuk mendorong munculnya ide dari staf serta memotivasi kelompok untuk
menentukan tujuan sendiri. Oleh karena itu mereka didorong untuk membuat rencana,
melaksanakan dan melakukan pengontrolan sesuai dengan yang di sepakati.

c. Partisipatif

Merupakan gabungan antara otokratik dan demokratis , yaitu pimpinan menyampaikan


hasil analisa dari masalah dan tindakannya kepada bawahan. Untuk itu staf diminta
saran dan kritik yang selanjutya keputusan akhir dilakukan bersama-sama.

d. Bebas tindak ( Laisez-Faire)

Pimpinan hanya sebagai official, staf yang menentukan sendiri kegiatan-kegiatan yang
akan dilakukan tanpa pengarahan, supervisi, dan koordinasi sehingga kendali yang di
laukan pimpinan sangat minimal dan hanya bersifat laporan.

C. Gaya Kepemimpinan Robert House

Teori yang di kembangkan oleh robert house merupakan model kepemimpinan


kongtingensi yang mengambil unsur-unsur kunci teori pengharapan tentang motivasi
( Robbin &coulter;2005;138).

Path goal theory ( teori jalur tujuan) dari kepemimpinan telag dikembangkan untuk
menjelaskan bagaimana prilau seorang pemimpin mempengaruhi kepuasaab dan kinerja
bawahnya. Teori ini pertama kali diungkapkan oleh evans(1970) dan house (1971).
house (1971) mengformulasikan teeori ini dengan versi yang lebih teliti dengan
menyertakan variable situsional. Teori tersebut semakin dimurnikan oleh beberapa
penulis seperti evans(1974); house dan desler (1974); house dan mitchell (1974; dan
house (1996).
Prilaku pemimpin yang dapat memotivasi sejauh itu :

1. Membuat pencapaian kebutuhan bawahan tergantung pada kinerja yang efektif.

2. Memberi pelatihan , bimbingan, dukungan dan imbalan yang perlu bagi keaktifan
kinerja (robbin &coulter ,2005;138).

Dasar teori ini adalah bahwa merupakan tugas pemimpin untuk membantu anggotanya
dalam mencapai tujuan mereka dan untuk memberi arah dan dukungan ata keduana
yang di butuhkan untuk menjamin tujuan mereka sesuai dengan tujuan kelompok atau
organisasi secara keseluruhan.

Menurut model ini pemimpin menjadi efektif karena efek positif yang mereka berikan
terhadap motivasi para pengikut , kinerja dan kepuasan. Teori ini dianggap sebagai
path goal karna berfokus pada bagaimna pemimpin mempengaruhi persepsi dari
pengikutnya tentang tujuan pekerjaan, tujuan pengembangan diri, dan jalur yang
dibutuhkan untuk mencapai tujuan.

Dasar dari path goal adalah teori motivasi expektensi teori awal dari path goal
menyatakan bahwa pemimpin efektif adalah pemimpin yang bagus dalam satu kesatuan
(contigent) dengan pencapaian bawahan terhadap tujuan spesifik.

Menurut Robert House dan Nursalam terdapat empat gaya kepemimpinan yaitu :

1. Direktif

Pemimpin menytakan kepada bawahan tentang bagaimana melaksanakan suatu tugas


.gaya ini mengandung arti bahwa pemimpin selalu berorientasi pada hasil yang dicapai
oleh bawahannya.

2. Suportif

Pemimpin berusaha mendekatkan diri kepada bawahan dan bersikap ramah terhadap
bawahan.

3. Partisipatif

Pemimpin berkonsultasi dengan bawahan untuk mendapatkan masukan dan saran dalam
rangka pengambilan sebuah keputusan .

4. Berorientasi tujuan
Pemimpin menetapkan tujuan yang menantang dan mengharapkan bawahan berusha
untuk mencapai tujuan tersebut dengan seoptimal mungkin (sujak,1990).

Faktor- faktor yang telah diuraikan diatas , maka seseorag pemimpin harus berusha
untuk mempengaruhi persepsi para karyawan atau bawahannya dan mampu
memberikan motivasi kepada mereka , dengan cara mengarahkan mereka pada
kejelasan tugas-tugasnya, pencapaian tujuan, kepuasan kerja, dam pelasaan kerja yang
efektif.

Terdapat dua faktor situsional yang di identifikasi kan kedslam model teori path-goal
yaitu:

1. Karakteristik bawahan (personal characteristic of subordinate).

Teori path-goal memberikan penilaian bahwa pemimpin akan bisa di terima bawahan
jika para bawahan melihaat prilau tersebut akan merupakan sumber yang segera bisa
memberikan kepuasan atau sebagai suatu instruksi bagi kepuasan kepuasan masa
depan. Karakteristik bawahan mencakup tiga hal , yakni:

a. Letak kendali (locus of control)

Hal iniberkaitan dengan keyakinan individu sehubungan penentuan hasil . individu


yang mempunyai letak kendali internal meyakini bahwa hasil ( reward) yang mereka
proleh didasarkan pada usaha yang merka lakukan sendiri. Sedangkan mereka yang
cenderung letak kendali eksternal meyakini bahwa hasil yang mereka peroleh di
kendalikan oleh kekuatan diluar kontrol pribadi mereka .

b. Kesediaan untuk menerima pengaruh (authoritarianism)

Kesediaan orang untukmmenerima pengaruh dari orang lain. Bawahan yang tingkat
authoritarianism yang tinggi cenderung mersespon gaya kepemimpinan yang directive
sedangkan bawahan yang tingkat authoritarianism rendah cenderung memilih
kepemimpinan partisipatif.

c. Kemampuan (abillities)

Kemampuan dan pengalaman bawahan akan mempengaruhi apakah mereka dapat


bekerja lebih berhasil dengan pemimpin yang berorientasi prestasi (achievement-
oriented) yang telah menentukan tantangan sasaran yang harus dicapai dan
mengaharapkan presstasi yang tinggi atau pimpinan yang supportive yang lebih suka
memberi dorongan dan mengarahkan mereka.

2. Karakteristik lingkungan (enviromrntal pressures and demand)

Pada faktor situsional ini path-goal menyatakan bawahan bahwa prilaku pemimpin
akan menjadi faktor motivasi terhadap para bawahan jika:

a. Prilaku tersebut akan memuaskan kebutuhan bawahan sehingga akan


memungkinkan tercapainya efektivitas dalam pelaksaan kerja.

b. Perilaku tersebut merupakan komplaimen dari lingkungan para bawahan yang


dapat berupa pembrian latihan , dukungan dan penghargaan yang di perlukan untuk
mengidentifikasikan pelaksaan kerja .

Karakteristik lingkungan terdiri dari tiga hal , yaitu:

a. struktur tugas

Struktur kerja yang tinggi akan mengurangi kebutuhan kepemimpinan yang reaktif .

b. Wewenang formal

Kepemimpinan yang direktif akan lebih berhasil di bandingkan dengan participative


bagi organisasi dengan struktur wewenang formal yang tinggi.

c. Kelompok kerja

Kelompok kerja dengan tingkat kerjasama yang tinggi kurang membutuhkan


kepemimpinan supportive.
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

1. Kepemimpinan adalah proses mempengaruhi orang lain untuk berbuat guna


mewujudkan tujuan yang sudah ditentukan

2. Gaya kepemimpinan merupakan suatu pola prilaku yang ditampilkan sebagai


pemimpin ketika mencoba perilaku orang lain.

3. gaya didefinisikan sebagai hak istimewa tersendiri dari si ahli dengan hasil akhir
yang dicapai tanpa menimbulkan isu sampingan

4. gaya kepemimpinan memiliki bebrapa klafikasi berdasarkan aspek meliputi; aspek


prilaku, aspek kekuasaan dan wewenang.
DAFTAR PUSTAKA

Robbins, Stephen P. (2006). Prilaku organisasi. Edisi kesepuluh. Jakarta: PT Indeks


Kelompok Gramedia.

Nursalam,2012. Manajemen Keperawatan edisi 3. Jakarta: Salemba Medika.

Sunarsih, (2001). Kepemimpinan Transformasional Dalam Era Perubahan Organisasi.


Jurnal Manajemen dan Bisnis. Vol 5 No.2 Desember 2001: 106-116.

Yos Tarusi, (2010). Hubungan Kepemimpinan dan Komitmen Organisasi Terhadap


Pengembangan Karier Perawat di RSUD Jailolo Kabupaten Halmahera Barat. Skripsi
S1 . Universitas Sam Ratulangi.

Robbins, Stephen P (2006). Prilaku organisasi. Edisi kesepuluh. Jakarta: PT Indeks


Kelompok Gramedia .
Komentar untuk 12 anggota kelompok 2 mengenai makalah “ Gaya Kepemimpinan
Menurut Robert House”
No Nama Mahasiswa Komentar /kesimpulam
1. Dina yulia sari Gaya kepemimpinan Robert house mengandung arti
bahwa seorang pemimpin berorientasi pada hasil yg
dicapai oleh bawahannya, bersikap ramah, saling
memberi masukan dan saran saat mengambil
keputusan, sehingga dapat mencapai tujuan yg optimal.
2.. Dwita tata wiguna Sebagai pemimpin kita harus memperhitungkan dan
membantu pengikut-pengikutnya agar mempunyai
pengaruh yang positif terhadap sikap, kepuasan, dan
pelaksanaan kerja.
3. Eriza pebriana Menurut saya gaya kepemimpinan Robert House sudah
efektif, karena ini sangat membantu tugas pemimpin
kepada karyawannya supaya lebih efektif dalam
bekerja.
4. Eva yuliani Untuk mampu menjadi pemimpin yang baik maka kita
sebagai seseoramg yang atasan(ketua/bos) mampu atau
wajib memberikan arahan apa-apa saja yg seharusnya
bawahan lakukan seperti misal memebrikan jadawal
jaga, aturam shif dll, suapaya semua rangkaian yg
sudah ada dapat terrealisaikan dengan semestinya,
bawahan kita dapat mengerti apa-apa aja yg harus di
lakukan dan di laksanakan.
5. Fika hati aneska Menurut teori dari robert house ini sudah efektif
karena pemimpin harus bisa memberikan pengaruh
persepsi positif kepada setiap anggotanya tentang
tujuan kerja, pengembangan diri setiap anggota, dan
jalan yang dibutuhkan atau digunakan untuk mencapai
tujuan pekerjaan mereka serta pemimpin juga mampu
memberikan motivasi kepada anggota dengan
mengarahkan setiap anggotanya pada kejelasan tugas
pekerjaan,pencapaian tujuan kerja, kepuasan kerja dan
melaksanakan pekerjaan dengan efektif.
6. Firda kusumaningtyas Sebagai pemimpin..sebaiknya memberi contoh dan
mau mendengarkan masukan serta ide ide dati
anggota..dan pemimpin juga dapat membagi tugas tiap
anggota agar dapat terjalin komunikasi yang baik
didalam melaksanakan tugas demi tujuan Bersama
7. FX oscar vallerian Menurut saya teori dari robert house ini sudah
efektif,karena teori dari robert house ini sebagai
seorang pemimpin harus bisa memotivasi serta

Anda mungkin juga menyukai