HASIL PEMBAHASAN
1. Faktor Sistem
12
13
c. Kesalahan-Kesalahan
itu tidak hanya kualitas aparatur yang harus ditingkatkan tetapi juga kualitas
partisipasi masyarakat. Dalam mensukseskan pembangunan dibutuhkan
masyarakat yang berpengetahuan tinggi, keterampilan tinggi, dan kemauna tinggi.
Sehingga benar benar mampu menjadi inovator yang mampu menciptakan tenaga
kerja yang burkualitas.
Berikut ini akan diuraikan gambaran umum mengenai keempat faktor tersebut.
Selanjutnya dalam uraian ini yang akan dijelaskan pertama adalah mengenai
keuangan daerah, karena menurut hemat penulis faktor yang utama adalah
berkaitan dengan kemampuan Daerah untuk membiayai pelaksanaan
pembangunan. Dalam hal ini mengandung pengertian bahwa keuangan daerah
dalam hal ini melalui Pendapatan Asli Daerah (PAD),maka Pemerintah Daerah
harus mampu menunjukan kemampuan dalam menggali potensi PAD yang
dimiliki.
Salah satu tolok ukur dari keberhasilan pelaksanaan otonomi daerah adalah
Pendapatan Asli Daerah (PAD). Pendapatan Asli Daerah yang besar menunjukkan
besarnya partisipasi masyarakat dalam menanggung biaya pembangunan dan
pemerintahan yang dilaksanakan oleh Pemerintah Daerah. Pendapatan Asli
Daerah yang besar dapat memberikan kebebasan bergerak bagi Pemerintah
Daerah untuk membuat inisiatif dan rencana yang dibutuhkan oleh Daerah.
Sumber Pendapatan Asli Daerah dapat dikategorikan dalam 5 jenis yakni sebagai
berikut:
18
Pertama, banyak sumber pendapatan yang besar, yang digali dari suatu
Kabupaten/ Kota , tetapi berada di luar wewenang Pemda Kabupaten/Kota
untuk memungutnya. Namun jawaban atas permaslahan ini telah banyak
dikupas apada UU No. 22 Tahun 1999 dan UU No. 25 Tahun 1999.
Kemudian kedua UU ini disempurnakan dalam UU No. 32 Tahun 2004
tentang Pemerintahan Daerah dan UU No. 33 Tahun 2004 tentang
Perimbangan Keuangan Pusat dan Daerah.
Kedua, BUMD atau Perusahaan Daerah pada umumnya belum beroperasi
secara efisien sehingga belum menjadi sumber penerimaan Pemerintah
daerah yang andal. Ketidakefisienan BUMD atau Preusan Daerah tersebut
tercermin pada kecilnya laba bersih yang dihasilkan.
Ketiga, Kurangnya kesadaran masyarakat membayar pajak, retribusi, serta
pungutan lain.
Keempat, rendahnya tingkat hidup dan ekonomi masyarakat, yang
tercermin pada rendahnya pendapatan perkapita masyarakat.
Kelima, Kurangnya kemampuan pemerintah daerah dalam menggali
sumber-sumber pendapatan yang ada.
1) Kepala Daerah
3. Partisipasi Masyarakat
Bentuk dari rasa tanggung jawab masyarakat dapat berupa adanya sikap
mendukung terhadap penyelenggaraan pemerintahan Daerah yang ditunjukkan
melalui partisipasi aktif anggota masyarakat.Riwu Kaho (1985) mengatakan
bahwa keberhasilan penyelenggaraan otonomi Daerah sebagai bagian integral dari
sistem pembangunan nasional, terutama diukur dari derajat keterlibatanwarganya
dalam penyelenggaraan otonomi tersebut. Penyelenggaraan otonomi Daerah tanpa
partisipasi masyarakat tidak dapat disebut berhasil, sekalipun mungkin Daerah
tersebut telah mandiri. Dalam kaitannya dengan partisipasi masyarakat ini Bintoro
(1987) mengatakan bahwa partisipasi masyarakat dapat terjadi pada empat jenjang
yaitu:
Agar pelaksanaan otonomi Daerah dapat berjalan dengan baik, dalam arti
Daerah dapat mengatur dan mengurus rumah tangganya sendiri, maka diperlukan
adanya organisasi dan manajemen yang baik pula.
Pemerintah Daerah harus memiliki tujuan yang jelas dalam rangka pelaksanaan
otonomi, yaitu mengoptimalkan umberdaya yang dimiliki dalam rangka
pembiayaan pembangunan Daerah. Dalam berbagai tahapan yang dilakukanmaka
Pemerintah Daerah harus ada kerjasama yang baik antara unsur lembaga dan
pelaksana pemerintahan, disertia pembagian bidang pekerjaan sesuai dengan
keahlian teknis yang dimiliki oleh Unsur Dinas teknis dan memiliki pimpinan
yang cukup handal serta generalis.
Padahal pembangunan infrastruktur ini penting agar konsep smart city bisa
dijalankan. Penyelesaian masalah-masalah ini juga telah dicanangkan dalam
Program Nawacita Presiden Joko Widodo. Aspek terakhir yang perlu diperhatikan,
adalah soal kedisiplinan pemerintah Kota/Kabupaten dalam menjalankan
28