TAHUN 2022
KATA PENGANTAR
Puji syukur kita panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Kuasa yang
telah melimpahkan rahmat dan karunia-Nya, sehingga Inspektorat Kabupaten
Musi Banyuasin dapat menyelenggarakan Survey Manajemen Risiko Tahun
2022. Survey Manajemen Risiko ini dilaksanakan sebagai dokumen
pendukung dalam penilaian Maturitas Penyelenggaraan Sistem Pengendalian
Intern Pemerintah (SPIP) sesuai dengan Peraturan Badan Pengawasan
Keuangan dan Pembangunan Republik Indonesia Nomor S Tahun 2021
Tentang Penilaian Maturitas Penyelenggaraan Sistem Pengendalian Intern
Pemerintah Terintegrasi pada Kementerian/Lembaga/Pemerintah Daerah.
Tujuan Survey Manajemen Risiko adalah untuk mengetahui sejauh
mana tingkat perkembangan penerapan manajemen risiko di Inspektorat
Daerah Kabupaten Musi Banyuasin. Selain itu juga melalui survey diharapkan
dapat mengetahui manfaat dan hambatan Inspektorat Daerah Kabupaten
Musi Banyuasin dalam menerapkan manajemen risiko.
Survey Manajemen Risiko dilakukan untuk memastikan tercapainya
tujuan utama yaitu: meningkatkan kesempatan dalam memanfaatkan
peluang, meningkatkan perencanaan dan pencapaian kinerja , meningkatkan
kualitas pengambilan keputusan serta meningkatkan akuntabilitas dan tata
kelola organisasi.
Kami ucapkan terima kasih atas segala dukungan dari berbagai pihak
baik internal maupun eksternal sehinggga survey manajemen risiko ini dapat
terselenggara dengan baik sehingga dapat mencapai tujuan dari manajemen
risiko itu sendiri.
BAB I
PENDAHULUAN
BAB II
HASIL SURVEY MANAJEMEN RESIKO
.
Gambar 2.3 Diagram DKP Penerapan Manajemen Resiko
Gambar.2.5. Resiko yang dihadapi Dinas Ketahanan Pangan Kabupaten Musi Banyuasin
Secara umum SNI ISO 31000 telah menjadi standar yang paling luas
digunakan di Indonesia pada saat ini terutama pada perusahaan – perusahaan dan
badan usaha lainnya. Demikian halnya jyga dengan hasil survey yang telah
dilakukan oleh Dinas Ketahanan Pangan Kabupaten Musi Banyuasin terhadap
kerangka kerja manajemen resiko yang digunakan. Sebanyak 43,8% menyatakan
bahwa yang dipakai adalah SNI ISO 31000, dan COSO serta Kombinasi sebesar
28,1%. Secara rinci hasil survey pada responden terkait kerangka manajemen resiko
di Dinas Ketahanan {angan Kabupaten Musi Banyuasin disajikan [ada gambar
dibawah ini.
Gambar.2.8. Keahlian yang harus ada bagi pemilik tanggung jawab tertinggi proses
manajemen resiko
2.4. Manfaat Manajemen Resiko
Gambar.2.9. Manfaar dari Proses Manajemen Resiko pada Dinas Ketahanan Pangan
4. Atas pertanyaan keahlian apa yang harus dimiliki oleh penanggung jawab
manajemen resiko tertinggi di Dinas Ketahanan Pangan, didapat hasil :
Uraian Keterangan
a. kemampuan mengelolah 43,8%
perubahan
b. kepemimpinan 25%
c. Analisis Strategis 21,9%
d. Kemampuan memecahkan 6,3%
masalah
Total (a+b+c+d) 96,9%
5. Atas pertanyaan apa saja yang menurut anda menjadi manfaat dari adanya
proses manajemen resiko, didapat hasil :
Uraian Keterangan
a. Efesiensi Penggunaan Sumber 40,6%
Daya
b. Peningkatan kualitas pelayanan 31,3%
c. Peningkatan kinerja keuangan 25 %%
secara keseluruhan
Total (a+b+c) 96,9%
6. Berdasarkan hasil dari poin 1 s/d 5 maka diambil rata – rata persentase
pemahaman responden terhadap Manajemen Resiko yaitu sebagai berikut :
Uraian Nilai
Poin 1 100 %
Poin 2 100 %
Poin 3 100 %
Poin 4 96,9 %
Poin 5 96,9 %
Total 493,8 %
Rata - Rata 98,76%
BAB III
KESIMPULAN DAN SARAN
3.1. Kesimpulan
3.2. Saran