SKRIPSI
Oleh
MUHAMAD AWALLUDIN APRIANSYAH
NIM : 183111004
F A K U L T AS IL M U S O S I A L D A N I L MU P O L IT I K
U N I V E R S IT A S P RA M I T A I N D O N E S IA
TANGERANG - BANTEN
2022
ii
iii
iv
ABSTRAK
v
ABSTRACT
In this study, the authors describe the Thesis with the title Community
Participation in Improving Physical Infrastructure Development in Panongan
Village, Panongan District, Tangerang Regency. Namely, Panongan Village is
one of the villages located in Tangerang Regency, Banten Province, the author's
goal is to find out the form of participation provided by the Panongan Village
community.
vi
KATA PENGANTAR
atas limpahan rahmat dan hidayah nya sehingga penulis telah dapat
Ilmu Pemerintahan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) di Universitas
rintangan terutama masalah waktu, tetapi berkat kesabaran yang diberikan dosen
penghargaan yang tak terhingga kepada semua pihak yang telah memberikan
bantuan, dorongan serta bimbingan dalam pembuatan skripsi ini, sehingga dalam
penelitian berjalan dengan lancar dan skripsi ini dapat disusun dengan baik. Oleh
Indonesia.
3. Ibu Intan Rachmina Koho, S.IP., M.Si., Selaku Dekan Fakultas Ilmu
4. Ibu Asri Setiani, S.Ikom., M.Si., selaku Kepala Jurusan Ilmu pemerintahan
vii
5. Ibu Asri Setiani, S.Ikom., M.Si., selaku Pembimbing I.
7. Orang tua yang sudah mendoakan dan mendukung penulis selama ini
Pramita Indonesia.
dukungan.
Penulis menyadari jika dalam penyusunan skripsi ini masih jauh dari
karena itu kritik dan saran yang membangun akan penulis terima dengan senang
viii
DAFTAR ISI
ix
3.2 Ruang Lingkup Objek Penulisan ....................................................... 35
3.3 Sumber Data Penulisan ...................................................................... 36
3.3.1 Sumber Data Primer ................................................................. 36
3.3.2 Sumber Data Sekunder ............................................................. 36
3.4 Jenis Data ........................................................................................... 37
3.5 Teknik Pengumpulan Data................................................................. 37
3.6 Teknik Analisis Data ......................................................................... 39
3.7 Lokasi dan Jadwal Penelitian ............................................................. 41
3.7.1 Lokasi Penelitian ...................................................................... 41
3.7.2 Jadwal Penelitian ...................................................................... 41
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN-LAMPIRAN
DAFTAR RIWAYAT HIDUP
x
DAFTAR TABEL
xi
DAFTAR GAMBAR
xii
BAB I
PENDAHULUAN
aspek kehidupan, baik aspek politik, ekonomi, dan sosial budaya. Pembangunan
sangat penting dalam struktur sosial, sikap rakyat dan lembaga nasional serta
kemiskinan.
pembangunan pertanian dan pedesaan. Hal yang perlu diketahui dalam lingkup
desa adalah pembangunan desa yang memiliki cakupan yang sangat luas.
harus ada kerangka yang jelas apa yang akan dilaksanakan dalam jangka waktu
tertentu serta adanya kesamaan gerak dan langkah pembangunan perkotaan dan
1
bertujuan meningkatkan kesejahteraan masyarakat desa dan kualitas hidup
serta pemanfaatan sumber daya alam dan lingkungan secara berkelanjutan dengan
atau partisipasi tersebut dapat diartikan keterlibatan proses penentuan arah dari
tenaga, pikiran, keahlian, waktu, modal atau materi, serta memanfaatkan dan
sebagai salah satu bagian dari Negara yang memiliki kewajiban sebagai
fenomena yang jauh dari harapan. Program pemerintah yang ideal terkadang
2
program hanya menjadi sebagai program terbelakang, idealis namun tidak
realistik. Sehingga masalah yang tengah dihadapi masyarakat pun semakin hari
kian kompleks karena satu di antaranya tidak mendapat perhatian dari pemerintah.
Tangerang tidak sesuai dengan apa yang berlaku pada ketentuan untuk pedesaan,
yang dikatakan proper atau yang utama dalam menjalin hubungan dengan desa
pembangunan jalan.
penelitian ini sangat berbeda dari penelitian terdahulu, mulai dari titik fokus
3
Desa Panongan merupakan salah satu desa yang memiliki statistik proyek
Panongan seperti jalan dan drainase yang merupakan faktor utama desa atau bisa
yang begitu ideal justru ada sebagian program utama yang belum terlaksana
Kabupaten Tangerang sudah cukup baik namun masih banyak tujuan utama yang
belum tercapai di Desa Panongan dengan apa yang berlaku pada ketentuan untuk
pedesaan, dalam hal ini banyak dorongan serta penyebab kurang optimalnya
tentang partisipasi pembangunan masyarakat desa yang pernah diungkap oleh para
4
1.2 Permasalahan
diatas yaitu:
pemerintah desa.
5
1.3 Maksud dan Tujuan Penelitian
panongan.
berikut:
teori dan analisisnya untuk kepentingan penelitian di masa yang akan datang serta
6
1.4.2 Kegunaan Praktis
1. Bagi Penulis
pemerintahan.
2. Bagi Universitas
3. Bagi Instansi
infrastruktur fisik.
7
BAB II
LANDASAN TEORI
diantaranya dalam arti luas konsep pemerintahan dalam arti luas tampaknya
didasarkan pada teori yang dikemukakan oleh Montesquieu dengan teorinya yang
sangat terkenal “ Trias Politica” dalam bukunya “ L’ Esprit des Lois” , dalam
undang.
melainkan lebih menekankan pada system pembagian fungsi. Trias Politica tidak
dapat dijalankan secara murni atau sepenuhnya. Hal ini karena dalam Republik
8
Sementara itu Pengertian Pemerintah dan Pemerintahan menurut Strong
kekuatan finansial, yaitu untuk mengumpulkan atau menarik uang (pajak) dari
9
sebenarnya termasuk kekuasaan yudikatif, tidak dijalankan oleh Mahkamah
Pemerintahan dalam arti luas merupakan sesuatu yang lebih besar daripada suatu
badan atau kementrian-kementrian, suatu arti yang bisa kita pakai dalam
pembicaraan dewasa ini apabila Pemerintahan, dalam arti lebih luas, diberi
ataupun di luar. la, pemerintahan, harus memiliki, pertama, kekuasaan militer atau
10
uang yang cukup untuk membayar biaya mempertahankan negara dan
merupakan kegiatan atau proses yang dilakukan oleh lembaga publik tersebut.
governance” yang meliputi lima indikator, antara lain : Melaksanakan hak asasi
law, informasi dan transparansi “ Nilai yang terkandung dari pengertian serta
berlangsung secara berdaya guna dan berhasil guna. Kondisi semacam ini ini
11
perlu adanya akuntabilitas dan tersedianya akses yang sama pada informasi bagi
masyarakat luas.
Tahun 2019 tentang perubahan kedua Undang Undang Nomor 23 Tahun 2014 ,
12
Undang Undang Nomor 9 Tahun 2019 tentang perubahan kedua Undang-
vertikal yang ada di daerah atau gubernur sebagai wakil Pemerintah pusat
yang berkaitan dengan pelayanan dasar dan urusan pemerintahan yang tidak
f. sosial. Urusan Pemerintahan wajib yang tidak berkaitan dengan pelayanan dasar
13
k. koperasi, usaha kecil, dan menengah; l. penanaman modal; m. kepemudaan dan
dimiliki daerah.
berikut :
luar, dan menjaga agar tidak terjadi pemberontakan dari dalam yang dapat
keberadaan mereka .
pemerintah, atau yang akan lebih baik dikerjakan jika dikerjakan oleh
14
pendidikan yang terjangkau oleh mereka yang berpendapatan rendah,
berdasarkan undang-undang.
15
tentang Pemerintahan Daerah pasal 1 ayat 2 Pemerintahan Daerah adalah
perwakilan rakyat daerah menurut asas otonomi dan tugas pembantuan dengan
Republik Indonesia Tahun 1945; pasal 2 (1) Negara Kesatuan Republik Indonesia
dibagi atas Daerah provinsi dan Daerah provinsi itu dibagi atas Daerah kabupaten
dan kota; (2) Daerah kabupaten/kota dibagi atas Kecamatan dan Kecamatan
campur tangan dalam kegiatan masyarakat itu sendiri. Kedua, filsafat politik
pula keadilan. Hal ini perlu dinyatakan dengan tetap memperhatikan kepentingan
16
2. Fungsi pembinaan masyarakat adalah salah satu upaya dari pemerintah
4. Dan fungsi peradilan adalah fungsi yang mengadili orang-orang dalam hal
fungsi lain dari peradilan ini adalah sebagai penegakan hukum dan
wilayah administratif setelah provinsi adalah kota. Secara umum, baik kabupaten
dan kota memiliki wewenang yang sama. Kabupaten bukanlah bawahan dari
provinsi, karena itu bupati atau walikota tidak bertanggung jawab kepada
17
gubernur. Kabupaten maupun kota merupakan daerah otonom yang diberi
(kabupaten) atau kota (kota madya). Sebuah kabupaten itu sendiri dibagi menjadi
kelurahan atau desa administratif. Dalam Hal Satuan Kerja Perangkat Daerah
Camat.
yang bertugas mengelola wilayah tingkat desa. Lembaga ini diatur melalui
18
b. Mengajukan rancangan peraturan desa.
BPD.
bersama BPD.
undangan.
undangan.
19
pengadministrasian aset, inventarisasi, perjalanan dinas, dan pelayanan
umum.
2.1.8 Bupati
kepala daerah tingkat kabupaten. Seorang bupati sejajar dengan wali kota, yakni
kepala daerah untuk daerah kotamadya. Pada dasarnya, bupati memiliki tugas dan
ditetapkan bersama DPRD kabupaten. Bupati dipilih dalam satu pasangan secara
(karena diusung oleh partai politik), dan bukan Pegawai Negeri Sipil.
20
2.1.9 Camat
lain adalah bagian wilayah dari daerah Kabupaten/Kota yang dipimpin oleh
pemerintahan yang dilimpahkan oleh Bupati. Camat dalam menjalankan tugas dan
Kepala Seksi, Kepala Sub Bagian dan Staf. Adapun dalam Peraturan Pemerintah
umum.
melaksanakan tugas dari pemerintah dan pemerintah daerah. Masa jabatan kepala
desa adalah 6 (enam) tahun, dan dapat diperpanjang lagi untuk 3 (tiga) kali masa
21
jabatan berikutnya berturut-turut atau tidak.Kepala desa tidak bertanggung jawab
kepada Camat, tetapi hanya dikoordinasikan saja oleh Camat. Kepala desa
6. Melaksanakan prinsip tata pemerintahan desa yang bersih dan bebas dari
atau partisipasi tersebut dapat diartikan keterlibatan proses penentuan arah dari
22
Adapun menurut I Nyoman Sumaryani berpendapat tentang partisipasi
dengan memberi masukan tenaga, pikiran, keahlian, waktu, modal atau materi,
1. Partisipasi merupakan apa yang kita kerjakan adalah bagian dari usaha
beraneka ragam dalam Negara pancasila atau dasar hak dan kewajiban
masyarakat yang ikut berperan aktif, baik menyediakan tenaga pada proses-proses
23
pembuatan rancangan kegiatan pembangunan. Kedua partisipasi tidak langsung
adalah partisipasi yang diwakili oleh seseorang untuk ikut partisipasinya kepada
menerus yang merupakan kemajuan dan perbaikan menuju ke arah tujuan yang
perubahan yang terencana dan dilakukan secara sadar oleh suatu bangsa,negara
kemampuan pedesaan.
24
melampaui sisi materi dan keuangan dari kehidupan manusia. Menurut Ginandjar
Pembangunan baik secara fisik maupun non fisik yang dimiliki oleh
mencakup usaha- usaha untuk mencapai kehidupan yang lebih baik ,Nain (2019:
sarana dan prasarana yang lengkap atau paling tidak pembangunan yang
lebih besar daripada sumber daya yang tersedia. Melalui perencanaan ingin
memberikan hasil yang optimal dalam memanfaatkan sumber daya yang tersedia
1. Transparansi (keterbukaan)
2. Partisipasi
25
4. Dapat dipertanggungjawabkan (akuntabilitas)
5. Berkelanjutan (sustainable)
pembangunan.
dan bagian dari tujuan, dimana partisipasi merupakan salah satu indikator tingkat
26
dengan pendekatan partisipasi masyarakat dapat memberikan beberapa
et al., 2015:110).
pembangunan.
dan bagian dari tujuan, dimana partisipasi merupakan salah satu indikator tingkat
27
dengan pendekatan partisipasi masyarakat dapat memberikan beberapa
et al, 2015:110).
Khusus sosiologi desa dibagi menjadi dua otologi yaitu sebagai statikan
dan sebagai dinamika. Sebagai statika, desa ditempatkan sebagai entitas dan pada
ruang dan waktu yang dalam kediamannya tersimpan berbagai aspek. Sedangkan
sebagai dinamika, desa adalah proses yang terus mengalir dalam waktu dan dalam
(Salman, 2016) Pengertian sosiologi pedesaan adalah cabang ilmu sosiologi yang
Desa adalah kesatuan wilayah yang dihuni oleh sejumlah keluarga yang
28
yang memberikan kajian dan pembahasan dalam kemasyarakatan, kajian yang
cabang ilmu sosial yang memberikan bahasa dan pengetahuan dalam masyarakat,
dalam masyarakat hukum yang mempunyai batas wilayah yang berwenang untuk
berdasarkan prakarsa masyarakat, hak asal usul, atau hak tradisional yang diakui
Desa sangat perlu dukungan dan dorongan baik dari internal maupun eksternal
dalam memajukan desa. Hal tersebut merupakan segala sarana yang disediakan
untuk desa dan mampu bekerja sama dengan baik untuk berkembang dengan cepat
kesatuan wilayah yang ditempati sejumlah keluarga yang dipimpin oleh kepala
29
2.2 Penelitian Terdahulu
Penelitian terdahulu ini menjadi salah satu acuan penulis dalam melakukan
menemukan penelitian dengan judul yang sama seperti judul penelitian penulis.
30
No Nama Judul Penelitian Hasil penelitian
infrastruktur jalan yang
masih belum terlihat
ada perubahan dari
beberapa tahun silam
dan kurang
mendapatkan perhatian
dari pemerintah
setempat. Adapun
kendala dalam
pembangunan
infrastruktur
3. Sarah Nuramalia, Partisipasi Tingkat partisipasi
(2017) Masyarakat Dalam masyarakat dalam
Pembangunan Desa pembangunan di Desa
(Studi Kasus Balesari Balesari Kecamatan
Kecamatan Bansari Bansari Kabupaten
Kabupaten Temanggung dilihat
Temanggung) dari keempat bentuk
partisipasi yaitu
partisipasi yaitu
partisipasi dalam bentuk
pemberian ide/gagasan,
partisipasi dalam bentuk
sumbangan tenaga,
sumbangan material,
sumbangan dana. Dan
yang mempengaruhi
partisipasi masyarakat
dalam pembangunan di
Desa Balesari adalah
kesadaran/kemauan,
usia, jenis kelamin,
pendidikan, dan
penghasilan.
Tabel 2.1
Penelitian Terdahulu
31
2.3 Kerangka Pemikiran
dan pondasi bagi setiap pemikiran atau suatu bentuk proses dari penelitian yang
penelitian ini, maka dapat dikemukakan kerangka pemikiran yang tampak pada
32
Partisipasi masyarakat dalam pembangunan infrastruktur di Desa
Panongan Kecamatan Panongan Kabupaten Tangerang.
Pikiran(Psychological participation)
Tenaga (Physical participation)
Keahlian (Participation with skill)
Barang (Material participation)
Dana (Money participation
Gambar 2.1
Kerangka Pemikiran
33
BAB III
METODE PENELITIAN
pada dasarnya merupakan cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan
mendeskripsikan hasil penulisan secara jelas yaitu berupa uraian kata-kata dari
dilakukan secara natural dan sudah sesuai dengan kondisi pengamatan di lapangan
tanpa adanya manipulasi, serta jenis data yang dikumpulkan berupa data
kata-kata tertulis atau lisan dari orang-orang dan perilaku yang dapat diamati” .
34
satu metode dalam meneliti status kelompok manusia, suatu subjek, suatu kondisi,
suatu sistem pemikiran ataupun kelas peristiwa pada masa sekarang. Tujuan dari
penulisan deskriptif ini adalah membuat deskripsi, gambaran atau lukisan secara
Kecamatan Panongan. Dan juga untuk mengetahui faktor apa saja yang menjadi
karena sesuai dengan kondisi eksistensi yang ada di Desa Panongan, khususnya
lainnya. Untuk dapat memahami secara lebih luas dan mendalam, maka
35
3.3 Sumber Data Penulisan
kualitatif adalah kata-kata dan tindakan, selebihnya adalah data tambahan seperti
dokumen dan lain-lain. Namun untuk melengkapi data penulisan dibutuhkan dua
sumber data, yaitu sumber data primer dan sumber data sekunder.
informasi, fakta dan gambaran peristiwa yang diinginkan dalam penelitian, atau
sumber data utama adalah kata-kata dan tindakan orang yang diamati atau
merupakan data yang diperoleh langsung dengan teknik wawancara informan atau
sumber langsung. Sumber primer adalah sumber data yang langsung memberikan
data kepada pengumpul data (Sugiyono, 2015: 187). Adapun dalam penulisan ini
36
3.4 Jenis Data
Adapun data yang digunakan dalam penulisan ini adalah kualitatif. Data
kualitatif, yaitu data yang disajikan dalam bentuk kata verbal bukan dalam bentuk
angka (Sugiyono, 2015:2). Yang termasuk data kualitatif dalam penulisan ini
yaitu gambaran umum objek penulisan, meliputi: Sejarah singkat, letak geografis ,
strategis dalam penulisan, karena tujuan dalam penulisan ini mendapatkan data
1. Wawancara
harus diteliti, tetapi juga apabila penulis ingin mengetahui hal-hal dari
alat pengumpulan data yang digunakan dalam penulisan ini, khususnya dalam
37
b. Handphone Camera: untuk memotret kegiatan yang berkaitan dengan
2. Observasi
Observasi adalah sebagai pengamatan dan pencatatan secara sistematis
3. Studi Dokumentasi
Menurut Moelong (2017:176), dokumen adalah setiap bahan tertulis, foto,
video, rekaman serta lain sebagainya. Alasan dokumen dijadikan sebagai data
dapat berguna sebagai bukti untuk pengujian, mempunyai sifat yang alamiah,
tidak reaktif, sehingga mudah ditemukan dengan teknik kajian isi. Selain itu,
38
3.6 Teknik Analisis Data
(triangulasi), dan dilakukan secara terus menerus sampai datanya jenuh. Analisis
data kualitatif adalah bersifat induktif, yaitu suatu analisis berdasarkan data yang
hipotesis.
hal ini Nasution dalam (Sugiyono, 2015:245) menyatakan “ Analisis telah mulai
dapat memberikan makna terhadap data yang dikumpulkan oleh penulis. Data
Analisis data dalam penelitian ini dilakukan melalui tiga kegiatan yang
terjadi secara bersamaan yaitu reduksi data, penyajian data, dan penarikan
Analisis data kualitatif merupakan upaya yang berlanjut, berulang dan menerus.
39
Masalah reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan merupakan
Tiga jenis kegiatan utama analisis data merupakan proses siklus dan
interaktif. Penulis harus siap bergerak diantara empat “ sumbu” kumparan itu
kegiatan analisis data penulisan tersebut, akan dijelaskan pada bagan berikut:
Masyarakat
Gambar 3.1
Alur Kegiatan Analisis Data Penulisan
1. Reduksi Data
Adalah data diperoleh di lapangan jumlahnya cukup banyak, untuk itu perlu
dicatat secara teliti dan rinci, semakin lama penulis di lapangan maka jumlah
akan semakin banyak. Maka perlu dilakukan analisis data melalui reduksi
data.
2. Data Display
Setelah di reduksi data selanjutnya adalah penyajian data. Penyajian data ini
dapat dilakukan dalam bentuk tabel, grafik, pie chart, dan sejenisnya. Melalui
40
penyajian data tersebut maka data terorganisasikan tersusun pola hubungan
berubah bila ditemukan masih bersifat sementara dan akan berubah bila bila
tidak ditemukan pada tahap awal didukung dengan bukti-bukti yang valid saat
41
Tahun 2021/2022
Kegiatan
No. Desember Januari Februari Maret April Mei Juni Juli
Penelitian
Pengajuan
1.
Judul
Pengajuan
2. Ujian
Proposal
Ujian
3.
Proposal
Pengumpulan
4.
Data
Bimbingan
5.
Skripsi
Pengolahan
6.
Data
Ujian
7.
Skripsi
Tabel 3.1
Jadwal Penelitian
42
BAB IV
Gambar 4.1
Kantor Desa Panongan
Kecamatan Panongan, kapan dan oleh siapa nama Panongan. Diberikan kepada
Desa ini, sampai saat ini belum ada satu orang pun masyarakat Desa Panongan
43
persawahan dengan kedalaman yang cukup realistis dan sistem pengairan
Panongan secara bahasa berasal dari bahasa sunda yaitu Panoongan yang
memiliki arti penglihatan. Menurut Hikayat cerita rakyat yang disampaikan secara
turun menurun bahwa Desa Panongan dahulu kala sebelum menjadi Desa adalah
wilayah dari kerajaan Banten yang terletak sebelah wetan (Timur). Kenapa nama
Panongan dipakai menjadi Desa? Sampai saat ini tidak ada yang bisa
menjelaskannya, diambil dari sejarah jaman dulu bahwa daerah ini ditempati oleh
seorang Putri yang bernama Nyai Menong yang memiliki paras cantik nan elok
asal muasal Nyai Menong sendiri tidak diketahui namun keberadaan Nyai Menong
menjadi buah bibir masyarakat disekitar wilayah tersebut. Nyai Menong tinggal
seorang diri dan tempat tinggal Nyai Menong sering disebut sebagai Hulu
Banjir, dll yang sampai sekarang masih berdatangan orang yang berziarah di
tempat tersebut. Situs yang lainnya yang ada di Desa Panongan adalah Sumur
Tujuh dan Telapak Sujud yang kawasan tersebut berada di kampung Ciapus. Pada
44
NO DESA DUSUN RT RW
1. PANONGAN 6 51 6
Sumber: Pemerintah Desa Panongan Kecamatan Panongan Kabupaten Tangerang
Tabel 4.1
Pembagian Wilayah Desa Panaongan secara Administratif
Panongan, yang terletak dari 6 Kilometer sebelah Timur dari Pemerintah Pusat
Gambar 4.2
Letak wilayah Desa Panongan
BATAS DESA
Sebelah Utara Desa Ciakar
Sebelah Selatan Desa Serdang Kulon
Sebelah Timur Desa Ranca Kalapa
Sebelah Barat Desa Margasari, Kecamatan Tigaraksa
Tabel 4.2
Batas Desa
45
4.1.3 Luas Wilayah dan Kependudukan
Dengan jumlah Penduduk Desa Panongan sebanyak : 17.088 Jiwa terdiri dari Laki
- Laki: 8.774 Jiwa, Perempuan : 8.314 Jiwa dan 4.521 Kepala Keluarga, dengan
11 Kilometer.
sebagai berikut :
b. Kesenian Masyarakat
46
c. Mata Pencarian Masyarakat
d. Kepemilikan Ternak
e. Jumlah Penduduk
47
4.1.5 Sarana
pemerintahan desa panongan menjadi bentuk yang tidak dapat dielakan dalam
karena kinerja dan sarana prasarana pendukungnya merupakan bagian yang saling
tugasnya, namun pencapaian upaya maksimal kinerja menjadi sesuatu yang sangat
1. CCTV = 0 Unit
3. Komputer = 1 Unit
4. Laptop = 2 Unit
5. Printer = 2 Unit
48
4.1.6 Koordinasi Lintas Sektor
melakukan koordinasi lintas sektoral agar program dan kegiatan yang dilaksanakan
1. UPT Pendidikan
2. UPT Kesehatan
3. KUA
4. Koramil
5. Polsek
1. VISI
MANDIRI
2. MISI
di Desa Panongan.
49
4.1.8 Struktur Organisasi Desa Panongan
Gambar 4.3
Struktur Organisasi Desa Panongan
50
4.1.9 Tugas Perangkat Desa Panongan
1. Kepala Desa
51
m. mengadakan kerjasama dengan pihak lain sesuai peraturan perundang-
undangan.
administrasi pemerintahan.
pelayananumum.
52
pembangunan, melakukan monitoring dan evaluasi program, serta
penyusunan laporan.
6) Penyiapan rapat-rapat.
53
4. Tugas Pokok Kaur Keuangan Desa Panongan
pemerintahan.
2) Menyusun APBDes.
pemerintahan.
54
1) Mengkoordinasikan urusan perencanaan desa.
2) Menyusun APBDes.
pemerintahan.
2) Menyusun APBDes.
di bidang pemerintahan.
55
1) Melaksanakan manajemen tata praja Pemerintahan Desa.
a. Nama : Suhendi
Usia : 56
Usia : 46
56
c. Nama : Iwan Setiawan
Usia : 49
d. Nama : Marsudi
Usia : 50
Usia : 35
Usia : 55
c. Nama : H. Mardana
Usia : 65
57
Alamat : Desa Panongan RT 001 RW 004
d. Nama : Neli
Usia : 59
perencanaan yang baik, maka dari itu perencanaan yang baik berasal dari analisis
masalah dan perumusan masalah yang tepat. Dalam perumusan masalah ini
perencanaan harus berasal dari bagaimana kita memiliki keinginan untuk keluar
dari permasalahan yang ada dan mencapai titik keseimbangan dan keadaan yang
masyarakat harus ikut serta dalam proses pengidentifikasian masalah dan potensi
58
pembangunan infrastruktur. Masyarakat harus mampu memberikan aspirasi
dorongan orang lain. Pembangunan berupa jalan dan drainase yang bertujuan
untuk mempermudah akses jalan warga, memperlancar aktivitas warga dan antar
desa, sebab akses jalan menjadi faktor penting Drainase adalah pembuangan
massa air secara alami atau buatan dari permukaan atau bawah permukaan tanah
dari suatu tempat yang digunakan untuk mengalirkan resapan air hujan di
Semua sumber pendapatan yang diterima oleh desa harus digunakan untuk
dan partisipatif sesuai dengan amanah Undang-Undang Desa. Selain itu kualitas
pembangunan desa akan ditentukan oleh desa sejauh mana peran serta masyarakat
59
akses untuk mendapatkan informasi dan data terkait pembangunan desa.Seperti
penanganan covid 19. Senada dengan pendapat dari kepala Desa Panongan yang
mengatakan bahwa:
60
terdampak. Dalam hal ini pembuatan kebijakan akan pelaksanaan pembangunan
refocusing anggaran.
dapat disimpulkan bahwa ada beberapa jenis pembangunan yang ada di Desa
Panongan baik sarana dan prasarana yang dapat digunakan masyarakat desa
jenis sumber anggaran baik dari pemerintah pusat maupun dari anggaran dana
sendiri.
Fisik
sumbangan kepada kelompok dalam usaha mencapai suatu tujuan serta turut
61
Beberapa tahapan partisipasi masyarakat dalam proses pengambilan
adanya musrenbang ini maka masyarakat terlibat langsung sebagai subjek atau
beberapa perwakilan dari para pemangku kepentingan stakeholder baik itu dari
lainnya. Dalam proses perumusan masalah ini ada beberapa tahap dalam
Desa Panongan
agenda tahunan dimana warga saling bertemu untuk mendiskusikan masalah yang
62
Fokus utama dari pembahasan Musrembang adalah fokus pelaksanaan
program yang dilaksanakan oleh lembaga publik yaitu pemerintah desa harus
mampu bekerja sama dengan warga dan para pemangku kepentingan lainnya.
pembangunan yang tidak tersedia baik di dalam desa maupun di luar desa.
dijalankan maupun bagi masyarakat itu sendiri. Hal ini dapat dilihat dari
wawancara dengan salah satu Warga Desa Panongan ibu Nur Hasanah yang
mengatakan bahwa:
tidak bisa ikut berpartisipasi pada saat perumusan masalah yang terjadi di
63
dan telah mencapai hasil musyawarah mufakat ini di bawah ke proses
musrenbang untuk dibicarakan kembali berdasarkan tingkat kepentingan
dan kebutuhannya” (Wawancara, 1 Juni 2022)
terhadap suatu masalah lingkungan sekitar hanya diwakili oleh beberapa orang
seperti ketua RT dan tokoh masyarakat yang ikut terlibat dalam perumusan
dari beberapa masalah yang terjadi akan dipertimbangkan kembali pada saat
kepentingan dan kebutuhan masyarakat itu sendiri, agar masalah yang terjadi bisa
pemikiran berupa saran, kritik maupun masukan yang dapat ditampung dan terima
sebagai suatu aspirasi masyarakat. Dalam proses perencanaan ini masyarakat yang
64
b. Partisipasi masyarakat dalam pembuatan Rencana Pembangunan
Berikut ini hasil wawancara dengan Bapak Suhendi kepala Desa Panongan
bahwa :
65
Dari hasil wawancara di atas dapat diketahui bahwa proses perencanaan
diundang untuk mengikuti proses RPJMDES hanya beberapa orang terkait seperti
para stakeholder, BPD, Kepala Desa, Ketua RT dan para Tokoh masyarakat
lainnya dengan mengikuti protokol kesehatan yang telah diatur oleh pemerintah di
masa pandemi covid 19 untuk mencegah dari wabah virus. Tambahan wawancara
bahwa:
Dari hasil wawancara di atas dapat kembali diketahui bahwa tidak semua
didasarkan pada aspirasi yang di bawah pihak tersebut. dalam proses perumusan
Seperti yang dikatakan oleh salah satu Ketua BPD Wan Sugandi Yang
mengatakan bahwa:
66
kebijakan tapi sebalik nya masyarakat harus mengetahui perencanaan
tersebut. tetapi kebijakan pemerintah yang membatasi masyarakat untuk
berpartisipasi seperti masyarakat yang seharusnya diundang tidak
diundang. atau mungkin karena ada unsur politik yang dimainkan oleh
pemerintah” (Wawancara, 22 Mei 2022)
objek dari program kebijakan yang telah dibuat pemerintah dalam pembangunan
infrastruktur itu sendiri dan masyarakat akan sadar dan paham akan pembangunan
dalam pembangunan infrastruktur. Ini sesuai dengan teori yang ada dari bab II
67
untuk menangani masalah, pelaksanaan upaya menangani masalah dan
dasar kan pada skala prioritas kebutuhan sehingga proses pembangunan dapat
dilakukan secara merata dan dirasakan oleh semua masyarakat. Pada dasarnya
pembangunan desa, maka akan semakin cepat pula pembangunan desa terutama di
bidang infrastruktur dapat terealisasi dengan baik terutama dalam otonomi suatu
program pembangunan berupa tenaga atau dapat disebut gotong royong, kerja
Panongan tanpa bayaran atau upah yang dapat bermanfaat untuk umum atau yang
68
berguna untuk pemerintah. Seperti wawancara oleh Bapak Suhendi kepala Desa
atau masyarakat setempat. Namun partisipasi masyarakat dalam hal ini masih
kurang atau tidak maksimal. Seperti wawancara yang dilakukan oleh peneliti
dalam memberikan sumbangsih tenaga berupa gotong royong atau pun kerja bakti
masih sangat minim atau kurang maksimal karena adanya suatu pekerjaan yang
mayoritas masyarakat desa nya adalah pencetak batu bata sehingga masyarakat
kurang berpartisipasi dalam bentuk tenaga. Senada dengan yang dikatakan oleh
“ Saya pada saat proses pelaksanaan pembangunan tidak bisa ikut terlibat
memberikan tenaga atau bergotong royong karena suatu pekerjaan yang
kadang bertepatan dengan proses pengerjaan pembangunan jadi saya lebih
memilih untuk meneruskan pekerjaan karena saya juga menganggap pasti
69
pemerintah sudah memfasilitasi program tersebut” .(Wawancara, 1 Juni
2022)
masih sangat minim karena dipengaruhi oleh beberapa hal yaitu dari segi
proses pembangunan kurang di respon atau bersifat acuh tak acuh terhadap
pelaksanaan tersebut.
adalah keikutsertaan, peran serta atau keterlibatan yang berkaitan dengan keadaan
masyarakat dalam mengambil bagian atau turut serta menyumbangkan tenaga dan
70
pikiran ke dalam suatu kegiatan berupa keterlibatan ego atau diri sendiri atau
pribadi yang lebih daripada sekedar kegiatan fisik semata. Pembangunan pada
prinsipnya adalah suatu proses dan usaha yang dilakukan oleh masyarakat secara
bahwa :
bahwa:
71
“ Tingkat partisipasi masyarakat di Desa Panongan dalam memberikan
keahlian dibidang pembangunan infrastruktur saya rasa sangat minim,
karena masyarakat lebih memilih untuk mengerjakan pekerjaanya. Padahal
jikadipikir apabila masyarakat bisa ikut berpartisipasi untuk memberikan
keahliannya secara sukarela akan memberikan manfaat sangat besar
karena pembangunan ini kan untuk masyarakat sendiri otomatis jika
pengerjaannya cepat dilakukan maka akan berdampak baik untuk
kesejahteraan umum, misalnya pembangunan drainase dan jalan”
(Wawancara, 1 Juni 2022)
No 113 tahun 2014 tentang pengelolaan keuangan desa, bahwa: bagian kesatu
dimaksud pada ayat 3 huruf (c) adalah membangun dengan kekuatan sendiri yang
melibatkan peran serta masyarakat berupa tenaga, barang yang dinilai dengan
uang.
atau tenaga untuk pembangunan fisik baik perbaikan jalan, pembuatan drainase.
termasuk dalam partisipasi barang yakni sarana dan prasarana yang berbentuk
peralatan. Masyarakat dalam hal ini memberikan alat dan perkakas dalam proses
72
proses pengerjaan pembangunan, walaupun pemerintah telah menyediakan
atau memfasilitasi proses pelaksanaan pembangunan tetapi jika ada
masyarakat yang ingin ikut berpartisipasi justru itu lebih
bagus.” (Wawancara, 3 Juni 2022)
masyarakat untuk ikut berpartisipasi dalam hal memberikan kontribusi berupa alat
dengan hasil wawancara kepada salah kepala urusan perencanaan Bapak Marsudi
kiranya jika ingin ikut berpartisipasi dalam bentuk barang bisa meminjamkan alat
73
dibutuhkan untuk kelancaran pengerjaan pembangunan tersebut. dalam hal ini
dengan sukarela dapat meminjamkan alat atau perkakas yang layak pakai dalam
bisa saja membutuhkan kontribusi berupa alat yang ada di lingkungan masyarakat
Desa Panongan.
panjang, harus ada dukungan dari pemerintah dan masyarakat setempat untuk
yang ada dari babII Keith Davis (sastropoetro:1998) yang mengatakan bahwa
74
bertanggung jawab terhadapnya. Dengankatalain pelaksanaan pembangunan harus
mampu terkordinasi dengan baik atau dengan perencanaan program dari kebijakan
Tahun 2014 pasal 1 ayat 6 tentang pengelolaan keuangan desa adalah keseluruhan
bisa secara tidak langsung namun aplikasinya dapat mewujudkan satu hasilnya
berupa pembangunan fisik. Peran masyarakat dalam memberikan dana atau iuran,
kendati bentuknya tidak harus selalu uang atau bahkan sebuah proses pengajuan-
Seperti hasil wawancara dengan sekretaris desa Didi Maryadi yang mengatakan
bahwa:
75
Membatasi masyarakat untuk ikut berpartisipasi dalam bentuk uang karena
dilihat dari segi ekonomi dan pendapatan masyarakatnya yaitu dari pembuat batu
bata. Tetapi masyarakat yang memiliki sisi materi yang berkecukupan bisa ikut
langsung memberikan uang tetapi dengan cara membuatkan makanan untuk para
pekerja. Itu merupakan salah satu bentuk partisipasi masyarakat dalam hal
bahwa:
mengatakan bahwa:
76
dampak dari pandemi covid 19 yang secara perlahan mengikis
perekonomian sehingga mereka tidak bisa ikut berkontribusi memberikan
uang secara langsung.” (Wawancara, 1 Juni 2022)
kelompok dan turut bertanggung jawab terhadapnya. Dengan kata lain partisipasi
masyarakat dalam bentuk uang tidak harus secara langsung tapi bisa dengan
akhirnya pembangunan tersebut harus melampaui sisi materi dan keuangan dari
kehidupan manusia. Beranjak dari teori tersebut bahwasanya masyarakat bisa ikut
terlibat atau berpartisipasi dalam memberikan kontribusi berupa materi atau uang
jika pendapatan masyarakat bisa tercukupi. Dari bentuk partisipasi diatas dalam
dari banyaknya kendala atau hambatan yang terjadi dalam pelaksanaannya, seperti
hasil wawancara yang dilakukan kepada sekretaris desa Didi Maryadi yang
mengatakan bahwa:
77
“ Ada berbagai bentuk hambatan dalam proses pelaksanaan pembangunan
infrastruktur di Desa Panongan ini yaitu :1). Adanya kebijakan dari
pemerintah desa yang tidak melibatkan atau membatasi lapisan masyarakat
dalam proses perencanaan pembangunan infrastruktur. Dalam proses
perencanaan atau pengambilan keputusan hanya diwakilkan kepada para
aparat atau para stakeholder. Masyarakat menjadi objek dari program
pembangunan infrastruktur bukan sebagai subjek. 2). Masyarakat yang
ikut dalam perencanaan seringkali terjebak dari proses perencanaan,
dimana masyarakat merencanakan keinginan bukan berdasarkan tingkat
kebutuhan. 3). Terkadang masyarakat yang diundang untuk terlibat tidak
hadir dalam proses perencanaan, dan masyarakat yang seharusnya hadir
tidak diundang oleh pihak pemerintah desa. Karena adanya faktor
kebijakan dari pemerintah desa itu sendiri. 4). Kebijakan dari pemerintah
pusat yang memiliki aturan yang mengikat sehingga tidak adanya
kewenangan dari desa untuk melaksanakan program pembangunan
tersebut. 5). Rendahnya kualitas pendidikan menjadi salah satu faktor
kurangnya pengetahuan masyarakat terhadap pembangunan sehingga
masyarakat menjadi apatis terhadap program pembangunan. 6).
Rendahnya tingkat pendapatan masyarakat mengakibatkan masyarakat
harus bergantung dari pekerjaannya sehingga ini menjadi salah satu
kendala dari masyarakat kurang berpartisipasi dalam proses pembangunan
infrastruktur. 7). Kurangnya komunikasi antar pemerintah dengan
masyarakat, komunikasi adalah hal terpenting untuk keberhasilan dari
kegiatan pembangunan, dengan adanya feedback dari masyarakat maka
masyarakat akan mudah untuk berpartisipasi dalam kegiatan
pembangunan” . (Wawancara, 3 Juni 2022)
kendala atau hambatan baik dari masyarakat itu sendiri ataupun kebijakan
program dari pemerintah desa. Dalam hal ini partisipasi masyarakat dalam
78
Dari beberapa hasil wawancara yang dilakukan peneliti di atas dapat
infrastruktur di Desa Panongan masih sangat minim karena sifat masyarakat yang
dan masyarakat tidak bisa bekerja sama dengan baik dalam kegiatan pelaksanaan
langsung dan merasa enggan untuk ikut terlibat membuat keputusan dalam proses
perencanaan.
berpartisipasi mulai dari awal dari proses penentuan arah maka masyarakat akan
terlibat untuk ikut memikul beban dan tanggung jawab dalam pelaksanaan
berkeadilan.
79
4.2.3 Struktur Badan Pengawas Desa
No Nama Jabatan
1. Wan Sugandi Ketua
2. H. Agus Wakil Ketua
3. Ook Sandra Sekretaris
4. Mad Soleh Anggota
5. H.M Yunus Anggota
6. Ayeng Anggota
7. Saudi Anggota
8. NurlaelaMalasari Anggota
9. Junaidi Anggota
Sumber: Badan Pengawas Desa Panongan
Tabel 4.3
Struktur Badan Pengawas Desa
kinerja sebuah prakarsa sangat ditentukan oleh semua pihak yang terkait dengan
prakarsa tersebut. Semua pihak yang terkait selanjutnya dikenal dengan istilah
adalah kunci keberhasilan program, dan diyakini bahwa besarnya komitmen ini
tergantung kepada sejauh mana mereka terlibat dalam proses perencanaan. Dalam
80
pemangku kepentingan. Pemangku kepentingan berasal dari semua aparat
Pembangunan Nasional)
Daerah dilakukan 2 bulan pasca Kepala Daerah dilantik. Musrenbang terdiri atas
1. Musrenbang Nasional
2. Musrenbang Provinsi
3. Musrenbang Kota/Kabupaten
4. Musrenbang Kecamatan
5. Musrenbang Kelurahan/Desa
81
2. Pelaku pembangunan melalui suatu forum yang disebut musrenbang.
6. Musrenbangdes.
secara umum tentang keadaan sumber daya fisik (alam atau buatan) dan
mengendalikan jenis, jumlah serta kualitas sumber daya yang ada, serta
tersebut.
Format ini merupakan alat bantu untuk mengetahui masa-masa kritis yang
dalam memenuhi kebutuhan dasar serta parah tidak nya kondisi tersebut
82
yang mempengaruhi kehidupan masyarakat serta potensi yang dapat
Tahap ini merupakan kegiatan menentukan urutan tindakan yang layak dan
No Masalah
Terdapat Jalan Tani Sepanjang 500 meter di Desa Panongan
1.
yang becek dan berlubang.
2. Terdapat jalan utama sepanjang 200 meter yang rusak
Perlu pembuatan drainase yang ada sekeliling Desa Panongan
3.
sepanjang 3 km.
Tabel 4.4
Pengelompokan Masalah
mata pencaharian dan rendahnya kesadaran masyarakat. Tiga faktor ini memiliki
peran penting dalam perencanaan sebuah pembangunan. Pada awal tahun 2020
indonesia dilanda covid-19 dan ada nya PPKM juga menjadi kendala terhadap
83
4.2.7 Faktor pendukung
efektif dapat memberikan hasil yang optimal dalam memanfaatkan sumber daya
masyarakat pedesaan.
1. Transparansi(keterbukaan)
2. Partisipasi
5. Berkelanjutan (sustainable)
4.3 Pembahasan
partisipasi masyarakat guna menentukan baik itu dalam proses penentuan program
84
kerja, kebutuhan pembangunan yang perlu disampaikan pada tahap pembangunan
infrastruktur Fisik:
dalam pembangunan desa, maka akan semakin cepat pula pembangunan desa
85
Berdasarkan hasil penelitian partisipasi tenaga (physical participation)
royong, namun tidak sedikit juga masyarakat yang tidak ikut serta dikarenakan
keahlian dalam bidang infrastruktur di Desa Panongan itu cukup banyak tetapi
86
peralatan yang dibutuhkan pada saat kegiatan pelaksanaan pembangunan fisik
jika ada masyarakat yang ingin ikut berpartisipasi justru itu lebih bagus.
113 Tahun 2014 pasal 1 ayat 6 tentang pengelolaan keuangan desa adalah
dalam kesatuan wilayah yang ditempati sejumlah keluarga yang dipimpin oleh
kepala desa serta berhubungan dengan pemerintah dan mengalami perubahan baik
87
Daerah. Musrenbang diatur dalam Undang-Undang no. 25 tahun 2004 tentang
kinerja sebuah prakarsa sangat ditentukan oleh semua pihak yang terkait dengan
prakarsa tersebut. Semua pihak yang terkait selanjutnya dikenal dengan istilah
adalah kunci keberhasilan program, dan diyakini bahwa besarnya komitmen ini
tergantung kepada sejauh mana mereka terlibat dalam proses perencanaan. Dalam
Pembangunan Nasional).
88
Musyawarah Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJM, 5 tahun),
Daerah dilakukan 2 bulan pasca Kepala Daerah dilantik. Musrenbang terdiri atas
1. Musrenbang Nasional.
2. Musrenbang Provinsi.
3. Musrenbang Kota/Kabupaten.
4. Musrenbang Kecamatan.
5. Musrenbang Kelurahan/Desa.
89
BAB V
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
Penulis dapat menyimpulkan dari hasil penelitian pada bab ini yang
nilai kemanusiaan serta cita-cita mengenai keadilan sosial yang tetap dijunjung
tinggi.
pembangunan desa, maka akan semakin cepat pula pembangunan desa terutama di
bidang infrastruktur dapat terealisasi dengan baik terutama dalam otonomi suatu
program pembangunan berupa tenaga atau dapat disebut gotong royong, kerja
90
5.2 Saran
khususnya pada pembangunan infrastruktur jalan dan drainase yang masih kurang
aktif dalam program pemerintah karena masyarakat memiliki peran penting dalam
91
DAFTAR PUSTAKA
Jakarta.
Alfabeta.
Syukri, Akhmad. (2021). Evaluasi Pelaksanaan Musyawarah Perencanaan
Perak.
LAMPIRAN
DOKUMENTASI
WAWANCARA BERSAMA MASYARAKAT
BAPAK H.MARDANA
TOKOH MASYARAKAT DESA PANONGAN
BAPAK NELI
KETUA RT 001 DESA PANONGAN
DOKUMENTASI
WAWANCARA BERSAMA MASYARAKAT
BAPAK SUHENDI
KEPALA DESA PANONGAN
BAPAK MARSUDI
KAUR PERENCANAAN
PEDOMAN WAWANCARA
UNTUK PERANGKAT DESA PANONGAN
DAFTAR PERTANYAAN!
1. Apa visi dan misi dari paembangunan desa?
2. Ada berapa infrastruktur yang sudah di perbaharui?
3. Ada berapa dan siapa saja yang menjadi pengurus pembangunan desa
panongan kecamatan panongan kabupaten tangerang?
4. Bagaimana bentuk paertisipasi masyarakat dalam pembangunan desa?
5. Berapa jumlah masyarakat yang ikut serta dalam partisipasi pembangunan
desa?
6. Sejak kapan pembangunan desa ini berjalan ?
7. Apakah masyarakat sudah ikut berpartisipasi secara nyata?
8. Apakah covid-19 menghambat pembangunan?
PEDOMAN WAWANCARA
UNTUK PERANGKAT DESA PANONGAN
DAFTAR PERTANYAAN!
1. Bagaimana bentuk partisipasi yang dilakukan?
2. Apa saja perubahan yang diraskan dalam pembangunan desa?
3. Apakah masyarakat terlibat dalam evaluasi pembangunan desa?
4. Apa tujuan dan manfaat dari partisipasi masyarakat dalam pembangunan
desa, sejauh ini apakah program pembangunan dapat berjalan dengan baik
5. Apa arti partisipasi masyarakat dalam pembangunan desa?
HASIL OBSERVASI
PERANGKAT DESA PANONGAN
A. Partisipasi Pikiran (psycholical participation)
Pertanyaan 1 : Apa visi dan misi dari paembangunan desa?
Informan Jawaban
Suhendi Visi desa ya… menuju desa panongan yang lebih baik sih , ya
Kepala Desa intinya buat desa ini lebih maju dan mandiri. Untuk misinya
membangun desa berupa sarana dan prasarana. Untuk
meningkatkan kerukunan warga tanpa melihat suku, agama,
dan khasta.
Didi Maryadi Visi desanya sih… menuju desa panongan yang lebih baik, ya
Sekertaris Desa intinya buat desa ini maju dan menjadi mandiri. Untuk misinya
membangun desa.Dan untuk meningkatkan kerukunan antar
warga.
Iwan Setiawan Visi sih ya.. menuju desa panongan kearah yang lebih baik ,
Kaur Keuangan buat desa ini menjadi maju dan menjadi mandiri. Untuk
misinya ini membangun desa.Dan untuk meningkatkan
kerukunan antar masyarakat di desa ini.
Marsudi Visinya yah.. menuju desa panonganyang lebih baik , dan yaa..
Kaur desa ini menjadi maju dan menjadi mandiri. Untuk misi ini
Perencanaan membangun desa.Dan untuk meningkatkan kerukunan antar
masyarakat di desa ini.