Anda di halaman 1dari 21

MAKALAH MANAJEMEN PERKANTORAN

“ORGANISASI KANTOR”

Disusun oleh Kelompok 6 :


Rahayu Sulistio Putri (1709617022)
Thasya Nabilla (1709617035)
Galih Prihastomo (1709617042)

Dosen Pengampu :
Marsofiyati, M.Pd

S1 PENDIDIKAN ADMINISTRASI PERKANTORAN


FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS NEGERI JAKARTA
2019
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa karena atas limpahan
rahmat dan hidayah-Nya, kami selaku penulis dapat menyelesaikan makalah ini.
Makalah ini dibuat dengan tujuan untuk memenuhi tugas mata kuliah Manajemen
Perkantoran dengan judul “Organisasi Kantor”.

Kami selaku penulis juga mengucapkan terimakasih kepada semua pihak yang
telah membantu dalam menyelesaikan makalah ini. Harapan penulis semoga makalah
ini dapat menambah pengetahuan dan pengalaman bagi para pembaca, untuk
kedepannya dapat memperbaiki bentuk maupun menambah isi makalah agar lebih baik
lagi. Karena keterbatasan pengetahuan dan pengalaman, kami yakin masih banyak
kekurangan dalam makalah ini. Oleh karena itu, kami sangat mengharapkan saran dan
kritik yang membangun dari pembaca demi kesempurnaan makalah ini.

Jakarta, 20 September 2019

Tim Penulis

i
DAFTAR ISI

Halaman

KATA PENGANTAR ................................................................................... i

DAFTAR ISI .................................................................................................. ii

BAB I PENDAHULUAN .............................................................................. 1

A. Latar Belakang ..................................................................................... 1

B. Rumusan Masalah ................................................................................ 2

C. Tujuan Penulisan .................................................................................. 2

D. Manfaat Penulisan ................................................................................ 2

BAB II PEMBAHASAN ................................................................................ 3

A. Organisasi Kantor ................................................................................ 3

B. Struktur Organisasi .............................................................................. 5

C. Prinsip Organisasi Perkantoran ............................................................ 13

BAB III PENUTUP ........................................................................................ 16

A. Kesimpulan .......................................................................................... 16

B. Saran .................................................................................................... 16

DAFTAR PUSTAKA...................................................................................... 18

ii
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Organisasi adalah suatu wadah dan sistem kerjasama yang dilakukan
oleh beberapa orang untuk mencapai suatu tujuan tertentu. Salah satu fungsi
manajemen yang berperan penting dalam pencapaian operasi perusahaan secara
efektif dan efisien adalah pengorganisasian. Fungsi ini dapat menentukan
apakah organisasi bisa mengoptimalkan efesiensi penggunaan sumber dayanya,
baik sumber daya manusia maupun sumber daya yang lain. Fungsi ini
didefinisikan oleh Robbins sebagai aktivitas yang menentukan tugas apa yang
harus dikerjakan, siapa yang melaksanakannya, bagaimana tugas tersebut
dikelompokkan dan didistribusikan, kepada siapa akan dilaporkan hasilnya, dan
dimana keputusan mengenai hal tersebut dibuat. Semua aktivitas tersebut
termasuk salah satu tanggung jawab manajer administrasi dalam mendesain
struktur organisasi sebuah perusahaan.
Efektivitas dan efisiensi suatu pekerjaan perkantoran dibuat serta
direncanakan dalam sebuah perencanaan. Perencanaan tersebut meliputi
kegiatan memilih misi, tujuan dan cara untuk mencapai tujuan. Setiap aktivitas
maupun kegiatan yang dilakukan oleh individu atau organisasi didasarkan pada
perencanaan yang matang. Artinya untuk bekerja secara efektif dalam
organisasi, setiap elemen yang ada dalam organisasi mulai dari top manajer
hingga karyawan yang bekerja di dalamnya harus mengerti dengan jelas tentang
struktur organisasi.
Langkah selanjutnya adalah pembuatan atau pembagian tugas-tugas ke
dalam struktur organisasi yang merupakan bagian fungsi manajemen organisasi.
Dalam suatu perkantoran, sistem dan prosedur harus diperhatikan dengan baik.
Setiap uraian pekerjaan harus didukung oleh sistem dan prosedur kerja yang
baik pula. Maka dengan sistem dan prosedur perkantoran yang baik, pekerjaan
kantor akan lebih efektif dan efisien serta memudahkan suatu organisasi untuk
mencapai tujuannya.

1
Maka dalam hal ini, kami selaku penulis akan membahas lebih lanjut
mengenai organisasi kantor, struktur organisasi, serta prinsip organisasi
perkantoran.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang diatas, maka kami dapat merumuskan masalah
sebagai berikut :
1. Apa pengertian organisasi kantor ?
2. Bagaimana struktur organisasi kantor ?
3. Apa saja prinsip organisasi perkantoran ?
C. Tujuan Penulisan
Tujuan penulisan dari makalah ini adalah :
1. Untuk menjelaskan pengertian dari organisasi kantor
2. Untuk menjelaskan bentuk struktur organisasi kantor
3. Untuk menjelaskan berbagai prinsip dari organisasi perkantoran
D. Manfaat Penulisan

Berdasarkan tujuan penulisan diatas, maka manfaat dari penulisan makalah


ini adalah sebagai berikut :

1. Manfaat Teoritis
Dengan adanya makalah ini diharapkan pembaca maupun penulis dapat
memahami lebih dalam tentang organisasi kantor.
2. Manfaat Praktis
Hasil penulisan makalah ini secara praktis diharapkan dapat
menyumbangkan pemikiran terhadap pemecahan masalah yang berkaitan
dengan organisasi kantor serta dapat menjadi sarana bagi tim penulis untuk
menambah wawasan tentang organisasi kantor.

2
BAB II

PEMBAHASAN

A. Organisasi Kantor
Organisasi berasal dari kata “organon” dalam Bahasa Yunani yang berarti
alat. Beberapa pengertian organisasi menurut para ahli :
1. James D. Mooney mengatakan bahwa “organization is the form of every
human association for the attainment of common purpose”.
(Organisasi adalah setiap bentuk kerja sama untuk mencapai tujuan
bersama).
2. Chester I. Barnard dalam bukunya The Executive Function mengemukakan
bahwa “I define organization as a system of cooperatives of two more
persons”.
(Saya mendefinisikan organisasi sebagai sistem kooperatif dari dua orang
atau lebih).
3. Stephen P. Robbins mengemukakan bahwa “Organization is a consciously
relatively continous basis to achieve a common goal or set of goals”.
(Organisasi adalah suatu sistem yang terdiri atas pola aktivitas kerja sama
yang dilakukan secara teratur dan berulang-ulang oleh sekelompok orang
untuk mencapai suatu tujuan).
4. Schein mengemukakan bahwa, Organisasi adalah suatu koordinasi yang
dijalankan secara rasional di setiap kegiatan oleh beberapa orang untuk
mencapai tujuan secara umum dengan memiliki pembagian, fungsi dan
pekerjaan melalui hirarki yang mempunyai otoritas dan tanggung
jawab. Karakterisitik dari organisasi menurut Schein antara lain :
mempunyai tujuan organisasi, struktur organisasi, saling berhubunga n guna
mengkoordinasikan aktivitas yang terjadi di dalamnya.
Organisasi merupakan sekelompok orang untuk mencapai tujuan tertentu.
Tiga unsur dalam organisasi yaitu sekelompok orang, kerjasama dan tujuan
tertentu. Berdasarkan definisi diatas, Sopiah (Umam, 2014) menyimpulkan
bahwa sekumpulan orang dapat dikatakan sebagai organisasi jika memenuhi
empat unsur pokok, yaitu :

3
a. Organisasi itu merupakan sistem
b. Pola aktivitas
c. Sekelompok orang
d. Tujuan yang telah ditetapkan

Organisasi pasti memerlukan tempat untuk mengawasi dan mengumpulkan


dokumen yang masuk dalam organisasi, tempat untuk menyalurkan tugas kepada
setiap anggota organisasi, tempat untuk merencanakan kegiatan, dan tempat
untuk melaksanakan kegiatan organisasi. Tempat tersebut biasanya disebut
dengan kantor. Kantor bisa juga diartikan sebagai ruang kerja. Sedangkan
definisi kantor adalah sebutan untuk tempat yang digunakan untuk perniagaan
atau perusahaan  yang dijalankan secara rutin. 

Setidak-tidaknya ada lima buah fakta yang jamak terdapat dan berlangsung
dalam organisasi perkantoran yaitu :

1. Setiap organisasi perkantoran pasti mencakup SDM yang terlibat dalam


interaksi sosial, baik disebabkan oleh struktur formal atau informal.
2. Interaksi dalam system sosial itu tersusun dalam sebuah struktur yang
menjamin perintah dan laporan, baik berhubungan dengan arus pekerjaan
maupun arus informasi.
3. Sebagai suatu system terbuka, setiap organisasi perkantoran mempunyai
hubungan timbal balik baik dalam organisasi intern ataupun ekstern.
4. Setiap orang dalam organisasi perkantoran memiliki  tujuan individu,
sebagian daripadanya merupakan alasan tindakannya mereka masing-
masing mengharapkan organisasi dapat membantu mencapai tujuannya.
5. Interaksi sosial yang terjadi dalam menejemen perkantoran tersebut juga
dapat membantu pencapaian tujuan bersama, walaupun mungkin berbeda,
namun berkaitan dengan tujuan-tujuan individu tersebut.

Sementara tidak ada kerangka kerja yang diterima secara umum untuk
mengklasifikasi organisasi karya Henry Mintzberg mungkin merupakan yang
paling mendekati. Mintzberg menyatakan bahwa setiap organisasi mempunyai
lima bagian dasar. Hal itu di definisikan sebagai berikut:

4
1. The operating core.
Para pegawai yang melaksanakan pekerjaan dasar yang berhubungan
dengan produksi dari produk dan jasa
2. The strategic apex.
Manajer tingkat puncak, yang diberi tanggung jawab keseluruhan untuk
organisasi itu.
3. The middle line.
Para manajer yang menjadi penghubung operating core dengan strategic
apex
4. The technostructure.
Para analis yang mempunyai tanggung jawab untuk melaksanakan
bentuk standarisasi tertentu dalam organisasi
5. The support staff.
Orang – orang yang mengisi unit staf, yang memberi jasa pendukung
tidak langsung kepada organisasi.
B. Struktur Organisasi
Struktur adalah cara sesuatu disusun atau dibangun organisasi yang
merupakan suatu wadah berkumpulnya minimal dua orang untuk mencapai
sebuah tujuan.
1. Struktur Organisasi adalah suatu susunan dan hubungan antara tiap bagian
secara posisi yang ada pada perusahaaan dalam menjalin kegiatan operasional
untuk mencapai tujuan.
2. Struktur organisasi adalah bagaimana pekerjaan dibagi, dikelompokkan, dan
dikoordinasikan secara formal.
3. Struktur organisasi ialah susunan pembagian tugas secara formal yang ada
dalam sebuah organisasi.

Menurut Littlefield dan Peterson, 1956 (Gie, 2000) pola pembagian kerja
dibagi menjadi 2 macam rencana :

1. Rencana Urutan (Serial Plan)


Dengan pola ini setiap pekerjaan tatausaha dibagi-bagi menjadi unit-unit
yang lebih kecil secara berurutan dan setiap unit ditugaskan kepada
orang juru tata usaha.

5
2. Rencana Sejajar (Paralel Plan)
Dalam hal ini volume pekerjaanlah yang dibagi-bagi kepada para
pegawai yang masing-masing mengerjakannya dari awal sampai selesai.

Struktur organisasi merupakan alat untuk membantu manajemen dalam


mencapai tujuannya. Struktur organisasi dapat memiliki pengaruh yang besar
pada anggotanya. Pengaruh struktur organisasi terhadap kepuasan dan kinerja
karyawan mengarah pada suatu kesimpulan yang sangat jelas. Struktur
organisasi menjelaskan bagaimana tugas kerja akan dibagi, dikelompokkan dan
dikoordinasikan secara formal.

Banyak faktor-faktor yang mempengaruhi struktur organisasi. Ernie (2006),


menyatakan ada 4 (empat) faktor yang mempengaruhi struktur organisasi antara
lain:

1. Strategi Organisasi
Strategi organisasi dibuat sebagai upaya pencapaian tujuan organisasi.
Oleh karena itu, jika struktur organisasi dibentuk sebagai jalan untuk
pencapaian tujuan maka struktur organisasi pun selayaknya sejalan dengan
strategi organisasi. Maka, jika terjadi perubahan pada strategi organisasi
akan berdampak pula pada perubahan struktur organisasi.
2. Skala Organisasi
Organisasi dapat dibedakan skalanya menurut berbagai faktor
diantaranya adalah dari jumlah penjualan, pangsa pasar hingga jumlah
tenaga kerja. Organisasi yang berskala besar artinya organisasi tersebut
barangkali memiliki berbagai cabang diberbagai daerah dikarenakan pangsa
pasarnya yang luas, dengan demikian memiliki tenaga kerja yang juga tidak
sedikit. Tapi walaupun tanpa cabang, organisasi dapat dikatakan berskala
besar jika tenaga kerja yang ada berjumlah ribuan seperti pabrik-pabrik
garmen penghasil produk-produk konveksi. Organisasi yang berskala besar
karena ruang lingkup aktivitasnya yang luas maka memerlukan
pendelegasian wewenang dan pekerjaan sehingga dalam mendesain struktur
organisasinya pun perlu mempertimbangkan berbagai faktor yang terkait
dengan aktifitas yang luas tersebut.

6
Sedangkan organisasi berskala kecil biasanya memiliki jumlah tenaga
kerja yang sedikit karena pangsa pasar yang mungkin masih sedikit, jumlah
penjualan atau produksi yang juga sedikit. Organisasi yang berskala kecil
biasanya memiliki struktur organisasi yang lebih sederhana dan tidak terlalu
banyak terjadi pendelegasian wewenang dan pekerjaan.
3. Teknologi
Faktor teknologi yang dimaksudkan disini adalah terkait dengan cara
bagaimana suatu pekerjaan dilakukan. Selain itu juga, faktor teknologi
terkait dengan penggunaan alat-alat bantu dalam sebuah organisasi.
4. Lingkungan
Lingkungan yang dinamis menuntut organisasi juga untuk menyesuaikan
diri secara dinamis. Proses penyesuaian yang dilakukan oleh organisasi juga
termasuk dalam penentuan struktur organisasinya. Lingkungan yang
dinamis akan mendorong organisasi untuk selalu menyesuaikan struktur
organisasi dengan tuntutan lingkungan yang senantiasa berubah. Sebaliknya,
lingkungan yang cenderung statis tidak akan terlalu banyak mengubah
struktur organisasi.

Adapun fungsi / kegunaan dari struktur dalam sebuah organisasi, berikut


dibawah ini penjelasannya:

a. Kejelasan tanggung jawab


Setiap anggota dari organisasi harus dapat bertanggung jawab dan juga apa
saja yang harus dipertanggung jawabkan. Setiap anggota suatu organisasi
tentunya harus dapat bertanggung jawab kepada pimpinannya atau kepada
atasannya yang telah memberikan kewenangan, karena pelaksanaan atau
implementasi kewenangan tersebut yang perlu di pertanggung jawabkan.
Itulah fungsi struktur organisasi tentang kejelasan tanggung jawab.
b. Kejelasan kedudukan
Yang selanjutnya yaitu kejelasan mengenai kedudukan,disini artinya
anggota atau seseorang yang ada didalam struktur organisasi sebenarnya
dapat mempermudah dalam melakukan koordinasi dan hubungan, sebab
adanya keterkaitan penyelesaian mengenai suatu fungsi yang telah di
percayakan kepada seseorang atau anggota.

7
c. Kejelasan mengenai jalur hubungan
Fungsi selanjutnya yaitu sebagai kejelasan jalur hubungan maksudnya
dalam melaksanakan pekerjaan dan tanggung jawab setiap pegawai didalam
sebuah organisasi maka akan dibutuhkan kejelasan hubungan yang tergambar
dalam struktur sehingga dalam jalur penyelesaian suatu pekerjaan akan
semakin lebih efektif dan dapat saling memberikan keuntungan.
d. Kejelasan uraian tugas.
Dan fungsi lainnya yaitu kejelasan mengenai uraian tugas didalam struktur
organisasi akan sangat membantu pihak atasan atau pimpinan untuk dapat
melakukan pengawasan maupun pengendalian, dan juga bagi bawahan akan
dapat lebih berkonsentrasi dalam melaksanakan suatu tugas atau pekerjaan
karena uraian yang jelas. Itulah salah satu fungsi sebagai kejelasan uraian
tugas.
Menurut pola hubungan kerja, serta lalu lintas wewenang dan tujuan, maka
bentuk organisasi dapat dibedakan, sebagai berikut :
1. Struktur Organisasi Garis (Line Organization)

Organisasi bentuk garis di ciptakan oleh Henry Fayol. Pada struktur


organisasi ini, wewenang dari atasan disalurkan secara vertikal kepada
bawahan. Begitu juga sebaliknya, pertanggungjawaban dari bawahan secara
langsung di tujukan kepada ataan yang memberi perintah. Umumnya
organisasi yang memakai struktur ini adalah organisasi yang masih kecil,
jumlah karyawannya sedikit dan spesialisasi kerjanya masih sederhana.
Ciri-ciri tipe organisasi ini adalah :
- Organisasi masih kecil
- Struktur organisasi stabil
- Spesialisasi kerja masih kecil

8
- Hubungan antara atasan dan bawahan secara langsung

Kelebihannya :

- Koordinasi lebih mudah dilaksanakan


- Ada bagian kekuasaan dan tanggung jawab yang jelas
- Proses pengambilan keputusan berjalan dengan cepat
- Pengawasannya sangat efektif

Kekurangannya :

- Seluruh orang selalu bergantung pada satu orang


- Bersifat otokratis dan dapat menjadi diktatoris
- Kesempatan karyawan untuk berkembang sangat terbatas
- Sulit dilaksanakan dalam suatu organisasi yang besar

2. Struktur Organisasi Garis dan Staf (Line and Staff Organization)

Struktur organisasi ini merupakan struktur organisasi gabungan yang di


kembangkan oleh Harrington Emerson. Struktur ini umumnya di gunakan
oleh organisasi yang besar, daerah kerja luas, bidang tugas yang beraneka
ragam dan jumlah bawahan yang banyak sehingga pimpinan tidak bisa
bekerja sendiri, melainkan memerlukan bantuan staf. Staf adalorang ahli
dalam bidang tertentu yang bertugas memberi nasihat dan saran kepada
pimpinan dalam organisasi tersebut.

9
Ciri-ciri tipe organisasi ini adalah :

- Memiliki spesialisasi
- Bersifat kompleks
- Memiliki jumlah karyawan yang banyak
- Hubungan atasan dan karyawan tidak bersifat langsung

Kelebihannya :

- Digunakan dalam organisasi besar


- Setiap pembagian tugas yang sangat jelas. Kelompok lini melakukan
tugas pokok organisasinya, sedangkan kelompok staff melakukan
tugas di kegiatan penunjang
- Koordinasinya dapat dilakukan dengan mudah

Kekurangannya :

- Perintahnya suka membingungkan anggota organisasi


- Suka mengabaikan gagasan dari staff
- Suka mengabaikan nasehat dari para staff

3. Struktur Organisasi Fungsional (Functional Organization)

Struktur organisasi fungsional diciptakan oleh F.W.Taylor. Struktur ini


berawal dari konsep adanya pimpinan yang tidak mempunyai bawahan yang
jelas dan setiap atasan mempunyai wewenang memberi perintah kepada

10
setiap bawahan, sepanjang ada hubunganya dengan fungsi atasan tersebut.
Setiap pegawai mempunyai pengawas lebih dari satu orang atasan yang
berberda-beda.
Ciri-ciri tipe organisasi ini adalah :
- Pengawasannya ketat
- Targetnya jelas dan pasti
- Bersifat teknis

Kelebihannya :

- Dapat diperoleh manfaat yang sebesar-besarnya dari para ahli


- Ada koordinasi yang baik
- Memudahkan dalam pengawasan

Kekurangannya :

- Banyak mengeluarkan biaya tambahan


- Kesamaan kekuasaan dapat menimbulkan perselisihan atau konflik
- Pandangan para pekerja yang merasa terlalu banyak atasan

4. Struktur Organisasi Komite (Committee Organization)

Tipe organisasi komite diciptakan oleh Chester I. Bernard. Suatu


organisasi dimana tugas kepemimpinan dan tugas tertentu lainnya
dilaksakan secara kolektif. Organisasi komite terdiri dari; Executive

11
Committee ( Pimpinan Komite), yaitu para anggotanya mempunyai
wewenang lini. Dan Staff Committee, yaitu orang – orang yang hanya
mempunyai wewenang staf.
Ciri-ciri tipe organisasi ini adalah :
- Semua anggota punya wewenang dan tanggung jawab yang sama
- Semua anggota punya hak yang sama dalam berpendapat
- Tugas pimpinan dilakukan kelompok secara kolektif
- Asas musyawarah sangat ditonjolkan dengan gugus tugas
- Organisasi besar dan struktur tidak sederhana

Kelebihannya :

- Pelaksanaan decision making berlangsung baik karena terjadi


musyawarah dengan pemegang saham ataupun dewan
- Kepemimpinan yang bersifat otokrasi sangat kecil
- Dengan adanya tour of duty, pengembangan karier terjamin

Kekurangannya :

- Proses decision making sangat lambat


- Biaya operasional rutin sangat tinggi
- Jika ada masalah, sering terjadi penghindaran siapa yang
bertanggung jawab

5. Struktur Organisasi Matriks

Struktur Organisasi Matriks (Matrix Structure Organization) merupakan


kombinasi dari Struktur Organisasi Fungsional dan Struktur Organisasi

12
Divisional dengan tujuan untuk menutupi kekurangan-kekurangan yang
terdapat pada kedua bentuk Struktur Orgnisasi tersebut. Struktur Organisasi
Matriks ini sering juga disebut dengan Struktur Organisasi Proyek karena
karyawan yang berada di unit kerja fungsional juga harus mengerjakan
kegiatan atau tugas proyek-proyek organisasi yang ditugaskan kepadanya.
Struktur Organisasi Matriks ini mengakibatkan terjadinya multi komando
dimana seorang karyawan diharuskan untuk melapor kepada dua pimpinan
yaitu pimpinan di unit kerja Fungsional dan pimpinan proyek. Struktur
Organisasi ini biasanya digunakan oleh perusahaan yang berskala besar atau
perusahaan-perusahaan multinasional.
Ciri-ciri tipe organisasi ini adalah :
- Beberapa karyawan mempunyai dua pimpinan dan perintah bisa
berasal dari dua pimpinan tersebut
- Bagan organisasinya berbentuk pyramid
- Terdapat beberapa karyawan yang merupakan anggota bagian
tertentu yang menjadi anggota bagian yang lain

Kelebihannya :

- Peran karyawan bersifat fleksibel dalam menangani tugas


- Kegiatan tugas-tugas dapat ditangani oleh orang-orang yang sudah
memiliki keahlian sesuai dengan spesialisasi pimpinan

Kekurangannya :

- Membutuhkan banyak keterampilan antar pribadi karyawan


- Memerlukan koordinasi yang tinggi dan sangat berhati-hati baik
secara vertikal maupun horizontal
C. Prinsip Organisasi Perkantoran
J.J.W. Neuner dan L.B. Keeling dalam bukunya Modern Office
Management menyatakan ada 8 prinsip organisasi perkantoran yang esensial
meliputi:
1. Prinsip Tujuan
Tujuan organisasi perkantoran atau kelompok fungsi dalam organisasi
perkantoran harus dirumuskan dan dimengerti oleh setiap anggota

13
organisasi. Tujuan yang dimengerti akan berubah menjadi motivasi untuk
mencapainya.
2. Prinsip Kesatuan Fungsi
Setiap organisasi perkantoran terdiri dari sejumlah fungsi yang harus
bekerja sama demi mencapai tujuan utama dari organisasi perkantoran
tersebut. Organisasi perkantoran merupakan suatu sistem yang terdiri dari
sejumlah fungsi, dimana dalam rangka usaha pencapaian tujuan, maka yang
dibutuhkan adalah saling berhubungan serta saling mempengaruhi.
3. Prinsip Hubungan Individual
Organisasi perkantoran yang efektif terbentuk melalui adanya pribadi -
pribadi yang melaksanakan pekerjaan dengan efektif pula. Meski organisasi
perkantoran merupakan suatu sistem, namun pada dasarnya, individu -
individulah yang menyelesaikan pekerjaannya masing-masing.
4. Prinsip Kesederhanaan
Organisasi perkantoran yang efektif bekerja berdasarkan kesederhanaan dan
interelasi yang jelas. Prinsip kesederhanaan inilah yang memudahkan para
pelaksana untuk memahami, sedangkan adanya interelasi yang jelas dapat
mengurangi keraguan dalam menjalankan kegiatannya.
5. Prinsip Wewenang Sepadan dan Tanggung Jawab
Organisasi perkantoran yang efektif bekerja berdasarkan kesederhanaan dan
interelasi yang jelas. Prinsip kesederhanaan inilah yang memudahkan para
pelaksana untuk memahami, sedangkan adanya interelasi yang jelas dapat
mengurangi keraguan dalam menjalankan kegiatannya.
6. Prinsip Laporan kepada Pimpinan Tunggal
Setiap orang dalam organisasi perkantoran harus diberikan wewenang yang
sesuai dengan tugas tanggung jawabnya. Dengan demikian, ia dapat
bertanggung jawab atas pelaksanaan tugas tersebut.
7. Prinsip Kepemimpinan dan Pengawasan
Kepemimpinan dan pengawasan yang efektif dalam suatu organisasi kantor
haruslah ditegakkan sehingga tujuan organisasi perkantoran tersebut dapat
tercapai. Pengawasan yang efektif dapat ikut mencegah kemungkinan
terjadinya perubahan arah dalam mencapai tujuan. Sementara itu,

14
pengawasan yang efektif juga merupakan proses belajar bagi organisasi di
waktu yang akan datang.
8. Prinsip Jangkauan Pengawasan
Agar pengawasan dan kepemimpinan dalam organisasi perkantoran berjalan
secara efektif, maka seyogyanya, jangkauan pengawasan di bawah
pengawasan langsung dari seorang menejer kantor atau seorang pengawas
dibatasi.

15
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan
Organisasi merupakan penggambaran jaringan hubungan kerja dan
pekerjaan yang sifatnya formal atas dasar kedudukan atau jabatan yang
diperuntukkan untuk setiap anggota organisasi. Organisasi juga dapat dikatakan
sebuah susunan hierarki yang secara jelas menggambarkan garis wewenang dan
tanggung jawab. Selain itu, organisasi juga dapat diartikan sebagai alat yang
berstruktur, permanen, yang fleksibel sehingga apa yang terjadi dan yang akan
terjadi dalam organisasi relatif tetap sifatnya dan dapat diperkirakan.
Struktur organisasi adalah susunan dan hubungan antara komponen atau
bagian dalam suatu organisasi.Struktur organisasi dibagi menjadi beberapa
bentuk yaitu Struktur Organisasi Garis (Line Organization), Struktur Organisasi
Garis dan Staf (Line and Staff Organization), Struktur Organisasi Fungsional
(Functional Organization), Struktur Organisasi Komite (Committee
Organization), dan Struktur Organisasi Matriks.
Berdasarkan berbagai bentuk-bentuk struktur tersebut, artinya suatu
organisasi kecil dengan jenis dan jumlah pekerjaan sedikit biasanya dapat
dijalankan dalam struktur yang sederhana. Sebaliknya, organisasi besar yang
menyangkut beberapa departemen atau bahkan beberapa anak perusahaan
tentunya dijalankan dengan sebuah struktur organisasi yang lebih rumit.
Oleh karena itu, suatu perusahaan maupun suatu instansi sangat
diperlukan sebuah pengorganisasian ataupun organisasi kantor, karena dengan
adanya pengorganisasian yang baik akan membawa sebuah kantor atau
perusahaan ke arah kesuksesan.
B. Saran
Suatu kantor atau perusahaan tidak akan berjalan dengan baik tanpa
adanya sebuah struktur organisasi yang baik serta job description yang jelas.
Untuk itu sebuah perusahaan sebaiknya lebih memperhatikan tentang struktur
organisasinya serta memilih seorang manajer maupun pengawas yang benar-
benar mampu untuk mengemban suatu amanat sesuai dengan keahliannya.

16
Serta hal yang terpenting lainnya adalah harus menjalankan prinsip-
prinsip organisasi dengan baik karena prinsip akan menghasilkan keefisienan
dalam penggunaan sumber daya perusahaan.

17
DAFTAR ISI

Marsofiyati, M.Pd dan Dr. Henry Eryanto, MM. 2014. Manajemen Perkantoran. Jakarta
: Lembaga Pengembangan Pendidikan.

Makmur, H. 2007. Patologi Serta Terapinya dalam Ilmu Administrasi dan Organisasi.
Bandung: PT. Refika Aditama

18

Anda mungkin juga menyukai