Anda di halaman 1dari 12

MAKALAH TEORI ORGANISASI

Disusun oleh :
Nama : Muhammad Rohman Al-halim
Npm : 15112090
Kelas : 2KA19

Puji syukur kami panjatkan ke hadirat Allah Subhanahu wataala, karena berkat
rahmat-Nya kami dapat menyelesaikan makalah yang berjudul Arti Penting
Komunikasi dalam Organisasi. Kami mengucapkan terima kasih kepada semua
pihak yang telah membantu sehingga makalah ini dapat diselesaikan sesuai
dengan waktunya. Makalah ini masih jauh dari sempurna, oleh karena itu kami
mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun demi kesempurnaan
makalah ini.
Semoga makalah ini memberikan informasi bagi masyarakat dan bermanfaat
untuk pengembangan ilmu pengetahuan bagi kita semua.
Depok, 5 September 2013

Daftar Isi
Kata pengantar
Daftar isi
Bab 1 Pendahuluan
1.1. LATAR BELAKANG
1.2. RUMUSAN MASALAH
1.3. TUJUAN PENULISAN
Bab 2 Pembahasan
2.1. PENGERTIAN ORGANISASI SECARA UMUM DAN MENURUT PARA AHLI.
2.2. MACAM-MACAM ORGANISASI
2.3. STURUKTUR ORGANISASI
2.4. UNSUR-UNSUR ORGANISASI
2.5. PRINSIP PRINSIP DARI SEBUAH ORGANISASI
2.6. TUJUAN ADANYA ORGANISASI

Bab 3 Penutup
3.1. KESIMPULAN
3.2. DAFTAR PUSTAKA

BAB 1
PENDAHULUAN
1.1. LATAR BELAKANG
Berbicara tentang organisasi selalu merupakan pembicaraan yang menarik, apalagi
organisasi kemahasiswaan. Kenapa? Pertama, kegiatan manajemen organisasi jelas merupakan
kegiatan yang unik, karena perpaduan dari ilmu, ketrampilan, bakat dan seni.Kedua, pelakunya
adalah mahasiswa yang disebut-sebut sebagai manusia kreatif, inovatif, semangat dan dinamis.
Dan ketiga, organisasi kemahasiwaan jelas berbeda dengan organisasi pada umumnya.
komunikasi merupakan elemen terpenting dalam organisasi dan manajemennya. Secara umum
setiap manusia yang hidup dalam masyarakat, akan terlibat dengan yang namanya komunikasi.
Hal tersebut terjadi karena manusia pasti berhubungan secara social dapat dikatakan komunikasi
apabila ada dua orang atau lebih saling berbicara atau menyampaikan informasi. Pengertian
komunikasi dapat diartikan sebagai proses penyampaian suatu pernyataan oleh seseorang kepada
orang lain. Dan jelas bahwa komunikasi melibatkan sejumlah orang, Karena itu, komunikasi
yang dimaksudkan di sini adalah komunikasi manusia atau dalam bahasa.
Komunikasi dapat dilakukan ada secara lisan, secara tatap muka, atau melalui media, baik media
massa seperti surat kabar, radio, televisi, atau film, maupun media nonmassa, misalnya surat,
telepon, papan pengumuman, poster dan sebagainya
Komunikasi adalah suatu proses penyampaian pesan (ide, gagasan) dari satu pihak kepada pihak
lain agar terjadi saling mempengaruhi diantara keduanya. Pada umumnya, komunikasi dilakukan
dengan menggunakan kata-kata yang dapat dimengerti oleh kedua belah pihak. Melalui
komunikasi, sikap dan perasaan seseorang atau sekelompok orang dapat dipahami oleh pihak
lain.
1.2.RUMUSAN MASALAH
Dengan latar belakang yang telah dijabarkan di atas penulis merumuskan beberapa
masalah yang berkaitan dengan kepemimpinan dan arti pentingnya bagi suatu organisasi sebagai
berikut:
1. Apa pengertian dari Organisasi, Pemimpin dan Kepemimpinan ?
2.
Bagaimana syarat menjadi seorang pemimpin yang baik ?
3.
Bagaimana teori munculnya seorang pemimpin ?
4. Apa saja tipe tipe kepemimpinan itu dan cirri khusus yang dimilikinya ?
5.
Contoh kasus apa yang terjadi saat ini dengan pembahasan makalah ?
1.3.TUJUAN PENULISAN
Dengan ditulisnya makalah ini, penulis memiliki tujuan untuk:
1.
Mengetahui pengertian dari Organisasi, Pemimpin dan Kepemimpinan
2.
Mengetahui syarat-syarat menjadi pemimpin yang baik
3.
Mengetahui teori yang mendasari munculnya seorang pemimpin dalam organisasi
4.
Mengetahui beberapa tipe kepemimpinan serta pengertiannya

5.
Mengetahui dan dapat menganalisis arti penting kepemimpinan dalam organisasi dan
kaitannya dengan masalah yang baru saja terjadi.

BAB 2
PEMBAHASAN
2.1.PENGERTIAN ORGANISASI SECARA UMUM DAN MENURUT PARA AHLI.
A. Pengertian organisasi secara umum
Pengertian organisasi secara umum adalah tempat (wadah) sekumpulan orang untuk
bertukar pikiran, bekerjasama, terkendali dan terpimpin untuk tujuan tertentu. Organisasi
biasanya memanfaatkan suatu sumber daya tertentu misalnya lingkungan, cara atau metode,
material, mesin, uang, dan beberapa sumberdaya lain dalam rangka mencapai tujuan organisasi
tersebut. Orang orang yang terkumpul dalam sebuah organisasi sepakat untuk mencapai tujuan
tertentu melalui sumber daya secara sistematis dan rasional yang terkendali dan adanya
pemimpin organisasi yang akan memimpin operasional organisasi dengan terencana.
B. Menurut para ahli terdapat beberapa pengertian organisasi sebagai berikut :
1. Organisasi Menurut Stoner
Organisasi adalah suatu pola hubungan-hubungan yang melalui mana orangorang di
bawah pengarahan manajer mengejar tujuan bersama.
2. Organisasi Menurut James D. Mooney
Organisasi adalah bentuk setiap perserikatan manusia untuk mencapai tujuan
bersama.

dua

3. Organisasi Menurut Chester I. Bernard


Organisasi merupakan suatu sistem aktivitas kerja sama yang dilakukan oleh
orang atau lebih.

2.2. MACAM-MACAM TEORI ORGANISASI


A. Teori Organisasi Klasik
Teori ini biasa disebut dengan teori tradisional atau disebut juga teori mesin.
Berkembang mulai 1800-an (abad 19). Dalam teori ini organisasi digambarkan sebuah lembaga
yang tersentralisasi dan tugas-tugasnnya terspesialisasi serta memberikan petunjuk mekanistik
structural yang kaku tidak mengandung kreatifitas.
Dalam teori ini organisasi digambarkan seperti toet piano dimana masing-masing nada
mempunyai spesialisasi (do.. re.. mi.. fa.. so.. la.. si..) dimana apabila tiap nada dirangkai maka
akan tercipta lagu yang indah begitu juga dengan organisasi.
Dikatakan teori mesin karena organisasi ini menganggab manusia bagaikan sebuah
onderdil yang setiap saat bisa dipasang dan digonta-ganti sesuai kehendak pemimpin.
Definisi Organisasi menurut Teori Klasik:
Organisasi merupakan struktur hubungan, kekuasaan-kejuasaan, tujuan-tujuan,
perananperanan, kegiatan-kegiatan, komunikasi dan factor-faktor lain apabila orang
bekerja sama.

Teori Organisasi klasik sepenuhnya menguraikan anatomi organisasi formal. Empat


unsure pokok yang selalu muncul dalam organisasi formal:
Sistem kegiatan yang terkoordinasi
Kelompok orang
Kerjasama
Kekuasaan & Kepemimpinan
Sedangkan menurut penganut teori klasik suatu organisasi tergantung pada empat kondisi
pokok:
Kekuasaan
Saling melayani
Doktrin
Disiplin
Sedangkan yang dijadikan tiang dasar penting dalam organisasi formal adalah:
Pembagian kerja (untuk koordinasi)
Proses Skalar & Fungsional (proses pertumbuhan vertical dan horizontal)
Struktur (hubungan antar kegiatan)
Rentang kendali (berapa banyak atasan bisa mengendalikan bawahan).
Teori Klasik berkembang dalam 3 Aliran:
i.
BIROKRASI Dikembangkan dari Ilmu Sosiologi
ii.
ADMINISTRASI Langsung dari praktek manajemen memusatkan Aspek Makro sebuah
organisasi.
iii.
MANAJEMEN ILMIAH Langsung dari praktek manajemen memusatkan Aspek Mikro
sebuah organisasi.
Semua teori diatas dikembangkan sekitar tahun 1900-1950. Pelopor teori ini kebanyakan
dari sebuah negara berbentuk kerajaan Mesir, Cina & Romawi.
i.

Teori Birokrasi

Dikemukakan oleh MAX WEBER dalam buku The Protestant Ethic and Spirit of
Capitalism dan The Theory of Social and Economic Organization.
Istilah BIROKRASI berasal dari kata LEGAL_RASIONAL:
Legal disebakan adanya wewenang dari seperangkat aturan prosedur dan peranan yang
dirumuskan secara jelas. Sedangkan Rasional karena adanya penetapan tujuan yang ingin
dicapai.
Karekteristik-karekteristik birokrasi menurut Max Weber:
1. Pembagian kerja
2. Hirarki wewenang
3. Program rasional
4. Sistem Prosedur

5.
6.

Sistem Aturan hak kewajiban


Hubungan antar pribadi yang bersifat impersonal
ii.

Teori Administrasi

Teori ini dikembangkan oleh Henry Fayol, Lyndall Urwick dari Eropa dan James D.
Mooney, Allen Reily dari Amerika.
HENRY FAYOL (1841-1925): Seorang industrialis asal Perancis tahun 1916 menulis
sebuah buku Admistration industrtrielle et Generale diterjemahkan dalam bahasa inggris 1926
dan baru dipublikasikan di amerika 1940.
14 Kaidah manjemen menurut Fayol yang menjadi dasar teori administrasi:
1. Pembagian kerja
2. Wewenang & tanggung jawab
3. Disiplin
4. Kesatuan perintah
5. Kesatuan pengarahan
6. Mendahulukan kepentingan umum
7. Balas jasa
8. Sentralisa
9. Rantai Skalar
10. Aturan
11. Keadilan
12. Kelanggengan personalia
13. Inisiatif
14. Semangat korps
a)
b)
c)
d)
e)
f)

Fayol membagi kegiatan industri menjadi 6 kelompok:


Kegiatan Teknikal (Produksi, Manufaktur, Adaptasi)
Kegiatan Komersil (Pembelian, Penjualan, Pertukaran)
Kegiatan Financial (penggunaan optimum modal)
Kegiatan Keamanan
Kegiatan Akuntansi
Kegiatan Manajerial atau FAYOLs FUNCTIONALISM yaitu:
A. Perencanaan
B. Pengorganisasian
C. Pemberian perintah
D. Pengkoordinasian
E. Pengawasan
JAMES D. MOONEY & ALLEN REILLY :1931) Menerbitkan sebuah buku ONWARD
INDUSTRY inti dari pendapat mereka adalah koordinasi merupakan factor terpenting dalam
perencanaan organisasi. Tiga prinsip yang harus diterapkan dalam sebuah organisasi menurut
mereka adalah:

1. Prinsip Koordinasi
2. Prinsip Skalar & Hirarkis
3. Prinsip Fungsional
iii.

Teori Manajemen Ilmiah

Dikembangkan tahun 1900 oleh FREDERICK WINSLOW TAYLOR). Definisi


Manajemen Ilmiah:
Penerapan metode ilmiah pada studi, analisa dan pemecahan masalah organisasi atau
Seperangkat mekanisme untuk meningkatkan efesiensi kerja.
F.W. TAYLOR menuangkan ide dalam tiga makalah: Shop Management, The
Principle Oif Scientific Management dan Testimony before the Special House Comitte. Dari
tiga makalah tersebut lahir sebuah buku Scientific Management.
Berkat jasa-jasa yang sampai sekarang konsepnya masih dipergunakan pada praktek
manajemen modern maka F.W. TAYLOR dijuluki sebagai BAPAK MANAJEMEN ILMIAH.
Empat kaidah Manajemen menurut Frederick W. Taylor:
1. Menggantikan metode kerja dalam praktek dengan metode atas dasar ilmu pengetahuan.
2. Mengadakan seleksi, latihan dan pengembangan karyawan
3. Pengembangan ilmu tentang kerja, seleksi, latihan dan pengembangan secara ilmiah perlu
intregasikan.
4. Perlu dikembangkan semangat dan mental karyawan untuk mencapai manfaat manajemen
ilmiah
B. TEORI NEOKLASIK
Aliran yang berikutnya muncul adalah aliran Neoklasik disebut juga dengan Teori
Hubungan manusiawi. Teori ini muncul akibat ketidakpuasan dengan teori klasik dan teori
merupakan penyempurnaan teori klasik. Teori ini menekankan pada pentingnya aspek
psikologis dan social karyawan sebagai individu ataupun kelompok kerja.
HUGO MUNSTERBERG
Salah tokoh neoklasik pencetus Psikologi Industri. Hugo menulis sebuah buku
Psychology and Industrial Effeciency tahun 1913. Buku tersebut merupakan jembatan antara
manajemen ilmiah dan neoklasik. Inti dari pandangan Hugo adalah menekankan adanya
perbedaan karekteristik individu dalam organisasi dan mengingatkan adannya pengaruh factor
social dan budaya terhadap organisasi.
Munculnya teori neoklasik diawali dengan inspirasi percobaan yang dilakukan di Pabrik
Howthorne tahun 1924 milik perusahaan Western Elektric di Cicero yang disponsori oleh
Lembaga Riset Nasional Amerika. Percobaan yang dilakukan ELTON MAYO seorang riset dari
Western Electric menyimpulkan bahwa pentingnya memperhatikan insentif upah dan Kondisi
kerja karyawan dipandang sebagai factor penting peningkatan produktifitas.
Dalam pembagian kerja Neoklasik memandang perlunya:
a) Partisipasi
b) Perluasan kerja

c)

Manajemen bottom_up

C. TEORI MODERN
Teori ini muncul pada tahun 1950 sebagai akibat ketidakpuasan dua teori sebelumnya
yaitu klasik dan neoklasik. Teori Modern sering disebut dengan teori Analiasa Sistem atau
Teori Terbuka yang memadukan antara teori klasik dan neokalsi. Teori Organisasi Modern
melihat bahwa semua unsure organisasi sebagai satu kesatuan yang saling bergantung dan tidak
bisa dipisahkan. Organisasi bukan system tertutup yang berkaitan dengan lingkungan yang stabil
akan tetapi organisasi merupakan system terbuka yang berkaitan dengan lingkunngan dan apabila
ingin survivel atau dapat bertahan hidup maka ia harus bisa beradaptasi dengan lingkungan.

D. TEORI MODERN vs TEORI KLASIK


Teori Klasik memusatkan pandangan pada analisa dan deskripsi organisasi sedangkan Teori
Modern menekankan pada perpaduan & perancangan sehingga terlihat lebih menyeluruh.
Teori Klasik membicarakan konsep koordinasi, scalar, dan vertical sedangkan Teori Modern lebih
dinamis, sangat komplek, multilevel, multidimensi dan banyak variable yang dipertimbangkan.
2.3.STRUKTUR ORGANISASI
Struktur organisasi adalah susunan (bagian-bagian) dalam organisasi yang mempunyai tugas
atau wewenang yang sudah ditentukan. Struktur organisasi menunjukkan adanya pembagian
kerja dan meninjukkan bagaimana fungsi-fungsi atau kegiatan-kegiatan yang berbeda-beda
tersebut diintegrasikan (koordinasi). Selain daripada itu struktur organisasi juga menunjukkan
spesialisasi-spesialisasi pekerjaan, saluran perintah dan penyampaian laporan.
Struktur Organisasi sangat penting untuk dapat dipahami oleh semua komponen dalam rangka
menciptakan sistem kerja yang efektif dan efesien. Struktur organisasi merupakan deskripsi
bagaimana organisasi membagi pekerjaan dan melaksanakan tugas atau pekerjaannya dalam
rangka mencapai tujuan organisasi. Struktur organisasi juga mengatur siapa yang melaksanakan
tugas dan pekerjaan itu. Selain membagi dan mengatur tugas dan pekerjaan yang diemban oleh
organisasi, struktur organisasi juga menggambarkan hubungan organisasi secara internal maupun
eksternal.

2.4.UNSUR-UNSUR ORGANISASI
Menurut Keith Davis ada tiga unsur penting partisipasi dalam organisasi , sebagai
berikut :
a) Unsur pertama, bahwa partisipasi atau keikutsertaan sesungguhnya merupakan suatu keterlibatan
mental dan perasaan, lebih daripada semata-mata atau hanya keterlibatan secara jasmaniah.
b) Unsur kedua adalah kesediaan memberi sesuatu sumbangan kepada usaha mencapai tujuan
kelompok. Ini berarti, bahwa terdapat rasa senang, kesukarelaan untuk membantu kelompok.
c) Unsur ketiga adalah unsur tanggung jawab. Unsur tersebut merupakan segi yang menonjol dari
rasa menjadi anggota. Hal ini diakui sebagai anggota artinya ada rasa sense of belongingness.
Keith Davis juga mengemukakan jenis-jenis yang ada dalam organisasi ,antara lain :
1) Pikiran
2) Tenaga
3) Pikiran dan Tenaga
4) Keahlian
5) Barang
6) Uang
Agar suatu partisipasi dalam organisasi dapat berjalan dengan efektif, membutuhkan
persyaratan-persyaratan yang mutlak yaitu sebagai berikut ini:
i.
Waktu. Untuk dapat berpatisipasi diperlukan waktu. Waktu yang dimaksudkan disini adalah
untuk memahamai pesan yang disampaikan oleh pemimpin. Pesan tersebut mengandung
informasi mengenai apa dan bagaimana serta mengapa diperlukan peran serta
ii.
Bilamana dalam kegiatan partisipasi ini diperlukan dana perangsang, hendaknya dibatasi
seperlunya agar tidak menimbulkan kesan memanjakan, yang akan menimbulkan efek
negative
iii.
Subyek partisipasi hendaknya relevan atau berkaitan dengan organisasi dimana individu
yang bersangkutan itu tergabung atau sesuatau yang menjadi perhatiannnya
iv.
Partisipasi harus memiliki kemampuan untuk berpartisipasi, dalam arti kata yang
bersangkutan memiliki luas lingkup pemikiran dan pengalaman yang sama dengan komunikator,
dan kalupun belum ada, maka unsur-unsur itu ditumbuhkan oleh komunikator
v.
Partisipasi harus memiliki kemampuan untuk melakukan komunikasi timbal balik, misalnya
menggunakan bahasa yang sama atau yang sama-sama dipahami, sehingga tercipta pertukaran
pikiran yang efektif atau berhasil
vi.
Para pihak yang bersangkutan bebas di dlam melaksanakan peran serta tersebut sesuai
dengan persyaratan yang telah ditentukan
vii.
Bila partisipasi diadakan untuk menentukan suatu kegiatan hendaknya didasarkan kepada
kebebasan dalam kelompok, artinya tidak dilakukan pemaksaan atau penekanan yang dapat
menimbulkan ketegangan atau gangguan dalam pikiran atau jiwa pihak-pihak yang
bersangkutan. Hal ini didasarkan kepada prisnsip bahwa partisipasi adalah bersifat persuasif.
Berikut Jenis-jenis Organsasi yaitu sebagai berikut :
A. Organisasi Formal meliputi
a. Organisasi Olahraga
b. Organisasi Sekolah
c. Organisasi Negara

B. Organisasi Informal Meliputi


a. Organisasi Politik
b. Organisasi Sosial
c. Organisasi Mahasiswa
2.5. PRINSIP PRINSIP DARI SEBUAH ORGANISASI
Ada beberapa prinsip dari sebuah organisasi yaitu :
Bahwa Organisasi Harus Mempunyai Tujuan yang Jelas,ini hal mutlak yang harus dimiliki
sebuah organisasi ,mau dibawa kemana suatu organisasi ini ,sehingga organisasi harus punya
misi dan visi yang jelas agar tidak berhenti di tengah jalan .
2. Bahwa harus ada kepemimpinan,hal ini penting agar sebuah organisasi dapat berjalan di bawah
koordinasi ,perintah ,pengawasan yang tepat.
3. Bahwa harus ada pembagian pekerjaan,ya hal ini penting karena organisasi terdiri dari berbagai
struktur anggota didalamnya ,dan setiap anggota mempunyai tugas masing masing.
4. Bahwa organisasi harus ada tanggung jawab ,sebuah organisasi merupakan tanggung jawab
semua elemen didalamnya ,bukan hanya tanggung jawab ketua/pemimpin ,tapi merupakan
tanggung jawab bersama
1.

2.6. TUJUAN ADANYA ORGANISASI


Tanpa adanya organisasi kita akan menjadi kesulitan untuk melaksanakan suatu kerja
sama, karena setiap orang tidak akan mengetahui bagaimana cara bekerja sama dalam sebuah
organisasi tersebut. Suatu organisasi dibentuk karena adanya suatu dorongan dari dalam diri
sekelompok orang untuk mencapai suatu tujuan tertentu. Suatu organisasi yang berjalan tanpa
tujuan adalah sama halnya dengan ular berjalan tanpa kepala, suatu organisasi berjalan dengan
baik karena didukung oleh tujuan yang jelas. Tujuan merupakan sebuah rel yang mengarakan
kita ke satu arah yang tepat sesuai dengan harapan kita.
Dengan mengikuti organisasi, seseorang dapat mengaktualisasikan dirinya. Selain itu,
seseorang juga akan memiliki kemampuan lebih di bandingkan dengan mereka yang tidak pernah
ikut organisasi dan . Selain itu, dalam organisasi juga bisa melatih soft skill seseorang.
Orang cenderung ikut serta dalam kegiatan organisasi dikarenakan dalam organisasi,
seseorang bisa mendapatkan ilmu yang mungkin tidak didapatkannya selama bangku pendidikan.
Seperti mengatur jalannya kegiatan, mengenal karakter orang-perorang, mengatur waktu dengan
baik, mengasah softskill, membentuk jiwa kepemimpinan, mengatur cara berkomunikasi yang
baik. Dan masih banyak lagi. Selain itu, dengan mengikuti organisasi juga bisa memperluas
jaring pertemanan. Organisasi mampu membangun karakter diri yang matang dalam berpikir,
pandai dalam bersosialisai, kritis dalam menyikapi permasalahan dan melatih kebersamaan
dalam memecahkan masalah yang sedang dihadapi. Orang yang berhasil di organisasi kelak tak
canggung lagi berbicara di depan umum.

Didunia ini, tak ada satu pun orang yang sukses tanpa pernah mengikuti
sebuah
organisasi. Organisasi apapun itu. Jadi, organisasi memiliki peranan yang sangat
penting
untuk keberhasilan seseorang di masa yang akan datang. Orang yang sukses ialah
orang yang
berhasil dalam kegiatan organisasinya.

BAB 3
PENUTUP
3.1. KESIMPULAN
Dari pembahasan yang telah disampaikan, maka dapat disimpulkan bahwa organisasi
memiliki arti penting dalam masyarakat karena organisasi dapat membantu dan mengajak
masyarakat untuk lebih aktif dalam lingkungan & kehidupannya,organisasi bisa sebagai
pendukung proses sosialisasi yang berjalan di sebuah lingkungan bermasyrakat,yang paling
utama organisasi merupakan tempat dan wadah aspirasi dari sekelompok individu yang berbeda
bedaTanpa adanya organisasi kita akan menjadi kesulitan untuk melaksanakan suatu kerja sama,
karena setiap orang tidak akan mengetahui bagaimana cara bekerja sama dalam sebuah
organisasi tersebut. Suatu organisasi dibentuk karena adanya suatu dorongan dari dalam diri
sekelompok orang untuk mencapai suatu tujuan tertentu. Dengan mengikuti
organisasi,Masyarakat dapat mengaktualisasikan dirinya. Selain itu, masyarakat juga akan
memiliki kemampuan lebih di bandingkan dengan mereka yang tidak pernah ikut organisasi dan .
Selain itu, dalam organisasi juga bisa melatih soft skill seseorang.
Didunia ini, tak ada satu pun orang yang sukses tanpa pernah mengikuti sebuah
organisasi. Organisasi apapun itu. Jadi, organisasi memiliki peranan yang sangat penting untuk
keberhasilan seseorang di masa yang akan datang. Orang yang sukses ialah orang yang berhasil
dalam kegiatan organisasinya.

DAFTAR PUSTAKA
Rujukan Applbaum, Ronald L, 1974, Strategies for Persuasive Communication, Charles E.
Merril Publishing Company, Columbus, Ohio. Effendy, 1989, Kamus Komunikasi, Mandar Maju,
Bandung. Handoko, T. Hani, 2003, Manajemen, BPFE,Jogyakarta Muhammad, Arni,
1995, Komunikasi Organisasi, Bumi Aksara, Jakarta. Liliweri, Alo, 1997, Sosiologi Organisasi,
Citra Aditya Bakti, Bandung. Stoner, James A.F., 1996, Manajemen, Erlangga, Jakarta

Anda mungkin juga menyukai