PENDAHULUAN
BAB II
PEMBAHASAN
lain. Suatu teori tidak dilihat dari benar salahnya, melainkan dilihat apakah teori
itu mempunyai kegunaan dalam meramalkan suatu kejadian atau dapat
menghasilkan konsep yang relevan yang dapat diverifikasikan.
Sedangkan menurut Donald J. Willower (1975) dalam Hoy and Miskel
dalam bukunya educational administraton; theory, research, and practice
mengemukakan bahwa yang dimaksud teori adalah a body of interrelated,
consistent generalization that serves to explain, yaitu bahwa teori merupakan
tubuh yang saling berinterelasi satu dengan yang lain dengan penjelasan yang
tetap konsisten.
Definisi lain organisasi menurut beberapa ahli diantaranya :
o Henry Fayol, 1974 : Organisasi merupakan pengelompokan orang-orang ke
dalam aktivitas kerjasama untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan,
sedangkan
pengorganisasian
adalah
aktivitas
orang-orang
dalam
Teori ini Berkembang mulai 1800-an (abad 19), dalam teori ini
organisasi digambarkan sebuah lembaga yang tersentralisasi dan tugastugasnya terspesialisasi serta memberikan petunjuk mekanistik struktural
yang kaku tidak mengandung kreatifitas.
Definisi organisasi menurut teori klasik ialah organisasi merupakan
struktur hubungan, kekuasaan-kejuasaan, tujuan-tujuan, peranan- peranan,
kegiatan-kegiatan, komunikasi dan faktor-faktor lain apabila orang bekerja
sama. Teori organisasi klasik sepenuhnya menguraikan anatomi organisasi
formal. Empat unsur pokok yang selalu muncul dalam organisasi formal :
a. Sistem kegiatan yang terkoordinasi
b. Kelompok orang
c. Kerjasama
d. Kekuasaan dan Kepemimpinan
Sedangkan menurut penganut teori klasik suatu organisasi tergantung
pada empat kondisi pokok: kekuasaan, saling melayani, doktrin, disiplin.
Sedangkan yang dijadikan tiang dasar penting dalam organisasi formal
adalah:
a. Pembagian kerja (untuk koordinasi)
b. Proses skalar dan fungsional (proses pertumbuhan vertikal dan
horizontal)
c. Struktur (hubungan antar kegiatan)
d. Rentang kendali (berapa banyak atasan bisa mengendalikan bawahan).
dan
Fayol
Pembagian kerja
Wewenang dan tanggung jawab
Disiplin
Kesatuan perintah
Kesatuan pengarahan
Mendahulukan kepentingan umum
Balas jasa
Sentralisasi
Rantai Skalar
Aturan
Keadilan
Kelanggengan personalia
Inisiatif
Semangat korps
semua unsur organisasi sebagai satu kesatuan yang saling bergantung dan tidak
bisa dipisahkan. Organisasi bukan sistem tertutup yang berkaitan dengan
lingkungan yang stabil akan tetapi organisasi merupakan sistem terbuka yang
berkaitan dengan lingkungan dan apabila ingin survivel atau dapat bertahan
hidup maka ia harus bisa beradaptasi dengan lingkungan.
hirarki;
kenaikan jabatan atas dasar ukuran profesionalitas dan keahlian;
adanya jenjang karir;
ketergantungan dalam penggunaan peraturan dan regulasi;
hubungan impersonalitas diantara para profesional karir dalam birokrasi
dan hubungan mereka dengan pihak yang dilayaninya.
11
adalah orang yang antihumanis, tapi memang keadaan semasa dia hidup yang
mendasari pembangunan teorinya tersebut.
Teori kedua yang mendasari model organisasi tertutup adalah manajemen
ilmiah. Teori ini digagas oleh Frederick Taylor, dan Frank serta Lillian Gilberth.
Menurutnya
peningkatan
efisiensi
dan
penghematan
organisasi
untuk
sendiri. Anggota sebenarnya mampu untuk berpikir sendiri dan berperilaku sesuai
dengan kehendak mereka sendiri (tidak hanya patuh terhadap perintah pimpinan).
Oleh karena itu, bagaimanapun juga model organisasi tertutup memiliki kelebihan
dan kekurangan dibandingkan model lainnya. Adapun model ini memiliki ciri-ciri
pokok, yaitu:
a.
b.
c.
d.
e.
baik pula, begitupun sebaliknya. Kerja sama yang baik tersebut didapatkan
dengan mempertimbangkan hal-hal yang tidak dipertimbangkan sebelumnya
dalam model organisasi tertutup, yaitu kecocokan, norma informal, emosi, dan
motivasi personal. Bahkan lebih jauh Franke dan Kaul menambahkan bahwa
hubungan antarmanusia bukan hanya hal yang menjadi alasan dalam efisiensi
bagi pekerja. Hal lainnya adalah sumber-sumber motivasi seperti disiplin
manajerial, ketakutan, pengurangan keletihan (waktu istirahat), dan uang. Lebih
jauh lagi Maslow menambahkan hal-hal yang menjadi motivasi bagi pekerja
dalam organisasi apabila pekerja tersebut telah memenuhi hirarki kebutuhan
Maslow, yaitu: kebutuhan psikologis (kebutuhan dasar manusia); keamanan;
keinginan untuk memiliki dan dimiliki; penghargaan diri sendiri; dan perwujudan
jati diri.
Teori kedua yang mendasari model organisasi terbuka adalah
pengembangan organisasi. Teori ini digagas oleh Kurt Lewin, Wendell L. French,
dan Cecil H Bell, Jr. Menurut teori ini pengembangan organisasi merupakan
perencanaan yang didesain agar meningkatkan efektivitas organisasi dan
keberlangsungan organisasi tersebut melalui intervensi yang terencana dalam
pengerjaan tugas organisasi dengan menggunakan pengetahuan dari tindakan
ilmiah. Penekan dari teori ini yaitu perencanaan, analisis sistem, dan pencapaian
tujuan efektivitas organisasi, dan organisasi yang sehat. Sasaran dari
pengembangan organisasi yaitu:
1) meningkatkan kemampuan anggota perseorangan seiring dengan keberjalanan
anggota lainnya (kompetensi impersonal);
2) memberi legitimasi aspek emosi manusiawi dalam organisasi;
3) meningkatkan rasa saling pengertian diantara para anggota;
14
4) mengurangi ketegangan;
5) menciptakan fungsi manajemen tim dan kerja sama antarkelompok dalam
organisasi;
6) mengembangkan teknik yang lebih efektif bagi penyelesaian konflik dengan
metode nonotoriter dan interaktif;
7) menyusun organisasi yang strukturnya sesederhana mungkin.
Teori ketiga yang mendasari model organisasi terbuka adalah organisasi
sebagai unit fungsi dalam lingkungannya. Teori ini digagas oleh Chester I Barnard,
Philip Selznick, dan Burton Clark. Ciri dari teori ini adalah penggunaan organisasi
secara keseluruhan beserta unit analisanya dengan tugas menangani hambatan dan
tekanan dari lingkungan terhadap organisasi, dan strategi operasional yang dirancang
untuk menghadapi berbagai masalah yang ditimbulkan dari lingkungan. Teori ini
menganggap bahwa organisasi tidak terlepas dari lingkungan sekitarnya sebagai
sistem yang lebih luas.
Ketiga teori inilah yang mendasari model organisasi terbuka. Ketiganya
tidak mempunyai persamaan mendasar namun saling membangun model organisasi
terbuka. Oleh karena itu, bagaimanapun juga model organisasi terbuka memiliki
kelebihan dan kekurangan dibandingkan model lainnya. Adapun model ini memiliki
ciri-ciri pokok, yaitu:
1) tugas-tugas yang tak rutin terjadi dalam kondisi yang tak stabil;
2) pengetahuan khusus diperlukan untuk menjalankan tugas-tugas umum (masingmasing anggota bisa saling mengisi dan membantu tugas masing-masing);
3) penyelesaian kerja sangat ditekankan;
4) konflik internal organisasi diselesaikan oleh interaksi antar anggota sendiri;
15
BAB III
PENUTUP
18
3.1 Kesimpulan
Teori organisasi berfungsi menjelaskan kegiatan dan dinamika kerjasama
organisasi dan memberikan tuntunan dalam pengambilan keputusan berdasarkan
prediksi akibat pengambilan keputusan tersebut.
Awal mula perkembangan teori organisasi dimulai dari teori klasik, menurut
teori klasik organisasi merupakan struktur hubungan, kekuasaan-kekuasaan,
tujuan-tujuan, peranan- peranan, kegiatan-kegiatan, komunikasi dan faktorfaktor lain apabila orang bekerja sama. Teori organisasi klasik sepenuhnya
menguraikan anatomi organisasi formal. Empat unsur pokok yang selalu muncul
dalam organisasi formal
kelompok orang, kerjasama, kekuasaan dan Kepemimpinan. Tokoh pada teori ini
antara lain adalah ; Frederick Winslow Taylor, Henry Fayol, Lyndall Urwick
dari Eroapa dan James D. Mooney, Allen Reily .
Pada teori neoklasik teori ini diawali oleh Elton Mayo yang membentuk aliran
antar manusia (human relation school), memandang organisasi sebagai
sesuatu yang terdiri dari tugas-tugas dari sisi manusia dibanding sisi mesin.
Kemudian Hawthorne mempersatukan pandangan Taylor, Fayol, dan Weber
dengan kesimpulan bahwa organisasi merupakan sistem kerjasama. Organisasi
terdiri dari tugas-tugas dan manusia yang harus dipertahankan pada suatu
keseimbangan. Pendapat yang sama dikemukakan oleh Chester Barnard, ia
menentang pandangan klasik yang mengatakan bahwa wewenang harus
didefinisikan sesuai dengan tanggapan dari bawahan, ia memperkenalkan
peran dari organisasi informal ke dalam teori organisasi dan mengusulkan
19
agar peran utama manager adalah memperlancar komunikasi dan mendorong para
bawahan untuk berusaha lebih keras. Sedangkan Douglas McGregor, memiliki
dua pandangan tentang manusia, teori X pandangan negative dan teori Y
pandangan positif. Kesimpulannya adalah pandangan seorang manajer tentang
sifat manusia didasarkan atas pengelompokan asumsi tertentu, dan manusia
cenderung untuk menyesuaikan perilakunya terhadap bawahanya sesuai asumsi
tersebut.
Teori modern
terhadap dua teori sebelumnya yaitu klasik dan neoklasik. Teori Organisasi
Modern melihat bahwa semua unsur organisasi sebagai satu kesatuan yang
saling bergantung dan tidak bisa dipisahkan. Organisasi bukan sistem tertutup
yang berkaitan dengan lingkungan yang stabil akan tetapi organisasi merupakan
sistem terbuka yang berkaitan dengan lingkungan dan apabila ingin survivel atau
dapat bertahan hidup maka ia harus bisa beradaptasi dengan lingkungan.
Model organisasi terbagi menjadi dua yaitu model organisasi tertutup dan
terbuka. Teori tertutup memiliki ciri khas yaitu kekakuan, ketidakluwesan,
penekanan yang lebih besar terhadap sarana daripada hasil akhir, serta aspek
manipulasi (cara untuk membuat anggota melakukan tugasnya) tidak manusiawi.
ciri-ciri pokok model ini antara lain yaitu; tugas-tugas rutin akan berlangsung
dalam kondisi yang stabil, adanya spesialisasi tugas (pembagian kerja), sarana
dan atau cara pelaksanaan tugas yang baik sangat ditekankan, konflik dalam
organisasi ditengahi oleh pimpinan, pertanggungjawaban atas apa saja yang
diharapkan terlaksana dan pembagian tugas resmi masing-masing anggota sangat
20
vertikal (semua orang dapat saling berinteraksi), interaksi cenderung menuju arah
yang cerdas, berupa saran (bukan perintah), yang menutup hubungan superordinat
dan subordinat dan cenderung bersifat kekeluargaan (antara pemimpin dan
bawahan), penyelesaian tugas dan kinerja yang baik dalam penyelesaian tugas
sangat ditekankan, penghargaan merupakan eksternalitas (status seseorang
ditentukan oleh kemampuan profesionalitas dan reputasinya).
Azas-azas organisasi yang dirumuskan oleh Henry Fayol yaitu; (1)
pembagian kerja (division of work); (2) wewenang dan tanggung jawab (authority
and responsibility); (3) disiplin; (4) kesatuan perintah (unity of command); (5)
kesatuan arah (unity of direction); (6) kepentingan individu dibawah kepentingan
umum (subordination of individual interest to general interest); (7) gaji pegawai
(remuneration of personel); (8) sentralisasi; (9) ketertiban (scalar chain); (10)
pesanan atau pasar (order) (11) keadilan (equity); (12) kestabilan masa kerja
pegawai (stability of tenure of personnel); (13) inisitatif; (14) kesatuan jiwa
(esprit de corp). selain Hayol adapun azas-azas organisasi menurut James D.
Mooney & Alan C. Reily, antara lainyaitu; (1) azas koordinasi (the coordinatifve
principle); (2) azas jenjang (the scalar principle); (3) azas penyusunan fungsi (the
functional principle); (4) azas staf (the staff principle). Luther Gulick & Lyndall
Urwick mengemukakan azas-azas organisasi, yaitu: (1) orang yang layak pada
struktur organisasi; (2) pengakuan seorang pimpinan puncak sebagai sumber
wewenang; (3) yang bersangkutan dengan kesatuan perintah; (4) memakai staf
khusus dan umum; (5) departemenisasi berdasarkan tujuan, proses, orang dan
tempat; (6) pelimpahan dan pemakaian azas pengecualian; (7) membuat tanggung
22
DAFTAR PUSTAKA
Gilberth, F.B., Gilberth, F.M. (1917). Applied Motion Study. New York : Sturgis
Walton.
Henry, Nicholas, (1992). Public Administration and Public Affair 5th Edition:
Englewood Cliffs, N.J. : Prentice Hall.
Hersey, Faul, Blanchard, (1982). Management of Organization Behavior.
Hick, Herbert, G. and Gullet, G. Ray, (1975). Organization Theory and
Behavior.
Koontz Harold and Weihrich Heinz (1990) Essentials of Management, Fifth
Edition, McGraw-Hill.
Richard, Beckard, (1969). Organizational Development Strategis and Models.
Senge, P. et. al. (1994) The Fifth Discipline Fieldbook: Strategies and Tools for
Building a Learning Organization
23
Taylor, F.W. (1917). The Principles of Scientific Management. New York: Harper.
24