Anda di halaman 1dari 21

TEORI

ORGANISASI
NEOKLASIK
TEORI ORGANISASI
NEOKLASIK
Teori Neoklasik bukan teori baru, seperti teori
klasik. Teori neoklasik muncul dan
“mengusulkan” perubahan pada teori klasik,
sejak diperkenalkannya Ilmu pengetahuan
tentang perilaku manusia.
Hugo Munsterberg:
Sebagai pencetus psikologi industri, menekankan
adanya perbedaan2 karakteristik individual dalam
organisasi, dan mengingatkan adanya faktor
sosial dan budaya dalam organisasi.
Kritik dan Usul pengubahan Neoklasik pada
tiang dasar
Kritik dan pengubahan yg “diusulkan” oleh teori
organisasi klasik sbb:
 Pembagian kerja (devision of labor)

Sejak pembagian kerja dilakukan, timbul


masalah yg disebut “Anomi”. Adalah situasi
dimana pedoman kerja tidak ada (lack of rule),
dan disiplin diri menjadi berkurang (lack of self
discipline), Disamping itu orang menjadi
bingung, takut bertanya dan merasa dirinya
diabaikan (aloness among many)
mengakibatkan timbulnya gejala
depersonalisasi dan dysfunction, sehingga tidak
lagi kooperatif.
Oki teori Neoklasik mengemukakan perlunya:
1. Partisipasi atau melibatkan setiap orang
dalam proses pengambilan keputusan,
agar merasa “terlibat” dengan
pekerjaanya dan kepentingan dalam
perusahaan.
2. Perluasan kerja (job enlargement)
sebagai kebalikan pola spesialisasi.
3. Manajemen bottom-up yg memberi
kesempatan kepada “junior” untuk
berpartisipasi dalam pengambilan
keputusan manajemen puncak.
Proses Skalar dan Fungsional
Menimbulkan berbagai masalah dalam
pendelegasian wewenang dan tanggung jawab.
Menurut Neoklasik proses skalar dan fungsional
ini secara teoritis adalah benar, tetapi
cenderung memburuk dalam praktiknya.
Menurut Neoklasik menyatakan bahwa
kapasitas dan kekuasaan tidak dapat
dikompensasikan, karena bukan merupakan
satu2nya hubungan, ada faktor lain yg perlu
diperhatikan terutama hasil kegiatan “kaki-
tangan manusia”.
Struktur Organisasi

Menurut Teori Neoklasik menyatakan bahwa


struktur merupakan penyebab terjadingan
pergeseran2 internal diantarara orang2 yg
melaksanakan fungsi yg berbeda.
Menurut Melville Dalton penyebabnya adalah:
1. Perbedaan tugas orang lini dan staf, orang Lini
lebih teknis sedang staf spesialis.
2. Perbedaan umur dan pendidikan, orang lini
biasanya sudah cukup umur dan
berpengalaman, orang staf masih mudah
tetapi lebih berpendidikan
3. Perbedaan sikap, dimana staf harus
membuktikan eksistensi mereka , dan
orang staf merasa selalu dibawah
perintah orang lini, dilain pihak orang
lini selalu curiga bahwa orang staf ingin
memperluas kekuasaannya.
Untuk menghapuskan konflik struktural
tsb; neoklasik memberikan usulan rumusan
yg akan membuat struktur menjadi
harmonis yaitu; partisipasi, manajemen
bottom up, panitia bersama, penghargaan
akan martabat manusia, dewan direktur
yunior diberi kesempatan dan komunikasi
yg lebih baik
RENTANG KENDALI
 Neoklasik menyatakan bahwa rentang
kendali atau rasio atasan bawahan
adalah 1:8. Penerapan rasio ini tdk masuk
akal. Karena penentuan rentang sangat
tergantung pada perbedaan individu dlm
kemampuan manajemennya, tipe
orangnya, efektivitas komunikasi, fungsi
pengawasan formal, serta derajat
sentralisasi.
 Neoklasik mengusulkan pengawasan
bebas demokratis, sedangkan klasik
memilih pengawasan ketat.
Pandangan Neoklasik terhadap organisasi
informal
>Titik tekanan neoklasik ada dua elemen pokok
dlm organisasi yaitu Perilaku Individu dan
Kelompok pekerja.
>Organisasi informal terdiri dari orang2 yg
bergabung menjadi suatu kelompok dalam
kerjanya, tetapi penggabungan itu tidak
ditentukan dalam “blu print” organisasi formal.
>Organisasi informal berarti kelompok alamiah
yg terbentuk sebagai hasil interaksi diantara
para karyawan dalam situasi kerja mereka.
Faktor yg mempengaruhi terbentuknya
organisasi informal;
1. Lokasi
2. Jenis pekerjaan

3. Minat

4. Masalah-masalah khusus

> Manajemen harus menyadari bahwa


organisasi informal “ ada dan hidup”,
tidak satupun yg dapat
menghancurkannya. Oki eksekutif harus
bekerjasama dgn organisasi informal.
* Bekerja dgn organisasi informal, ini
berarti tidak mengabaikan keberadaannya,
mendengarkan pendapat kelompok yg
disuarakan dgn pemimpin mereka,
melibatkan dlm pengambilan keputusan
dan mengendalikan komunikasi informal
dan menyebarkan informsi yg lebih cepat
dan tepat.
Rangkuman:
1. Teori organisasi neoklasik mendekati
organisasi sebagai kelompok orang dengan
tujuan yang sama.
2. Teori organisasi neoklasik hasil “pembenahan”
teori organisasi klasik dgn unsur manusiawi
lebih ditonjolkan.
3. Pembenahan meliputi aspek, pembenahan
kerja,proses skalar dan fungsional, struktur
organisasi, rentang kendali, disamping itu
dimunculkan konsep organisasi informal.
soal

1. Terhadap apa sajakah usulan


perubahan dari teori neoklasik?
2. Apakah organisasi menurut teori
neoklasik?
3. Mengapa organisasi informal perlu
dimanfaatkan menurut teori
neoklasik?

Anda mungkin juga menyukai