DAN MANAJEMEN
Sejarah menceritakan bahwa manajemen telah ada sejak ribuan tahun yang
silam. Hal ini dapat kita lihat pada banyak bangunan tua yang ada di seluruh
dunia. Salah satunya adalah Candi Borobudur, bangunan yang masuk kedalam
kategori The Seven Wonders of the World, atau yang biasa disebut dengan Tujuh
Keajaiban di dunia. Pembangunan Candi Borobudur menunjukkan pada jaman
dahulu telah ada serangkaian kegiatan yang diatur sedemikian rupa, mengikuti
tahapan-tahapan tertentu, hingga menjadi bangunan mengundang decak kagum
orang-orang didunia. Proses pembangunan candi ini pun
melibatkan ribuan
orang.
Bukan Cuma Candi Borobudur, bangunan lain seperti The Great Wall in
China atau Tembok Raksasa di Cina juga menunjukkan hal yang sama.
Sedemikian panjangnya tembok ini hingga dapat dilihat dari bulan. Banyak lagi
contoh bangunan-bangunan kuno yang sangat rumit yang bisa dibangun oleh
nenek moyang kita. Dari bukti-bukti tersebut dapat dilihat bagaimana orang-orang
dahulu telah menerapkan manajemen.
Secara keilmuan, manajemen baru terumuskan kurang lebih di abad 18 atau
awal abad 19 Masehi. Tokoh yang mula-mula memperkenalkan manajemen secara
keilmuan adalah Robert Owen (1771-1858) dan Charles Babbage (1972-1871).
melibatkan banyak sekali orang dan sumber daya yang harus dikelola. Setelah itu,
kemudian bermunculanlah teori-teori dalam ilmu manajemen.
B. Teori Manajemen Ilmiah (1870 1930)
Tokoh-tokoh dari teori manajemen ilmiah antara lain Frederick Winslow
Taylor, Frank dan Lilian Gilbreth, Henry L. Gantt dan Harrington Emerson.
1. Frederick Winslow Taylor
Pertama kali manajemen ilmiah atau manajemen yang menggunakan ilmu
pengetahuan dibahas, pada sekitar tahun 1900an. Taylor adalah manajer dan
penasihat perusahaan dan merupakan salah seorang tokoh terbesar manajemen.
Taylor dikenal sebagai bapak manajemen ilmiah (scientific management).
Hasil penelitian dan analisanya ditetapkan beberapa prinsip yang
menggantikan prinsip lama yaitu sistem coba-coba atau yang lebih dikenal dengan
nama sistem trial and error.
Hakekat pertama daripada manajemen ilmiah yaitu A great mental
revolution, karena hal ini menyangkut manajer dan karyawan. Hakekat yang
ke dua yaitu penerapan ilmu pengetahuan untuk menghilangkan sistem cobacoba dalam setiap unsur pekerjaan.
Taylor mengemukakan empat prinsip Scientific Management, yaitu :
1. menghilangkan sistem coba-coba dan menerapkan metode-metode ilmu
pengetahuan disetiap unsur-unsur kegiatan.
2. memilih pekerja terbaik untuk setiap tugas tertentu, selanjutnya memberikan
latihan dan pendidikan kepada pekerja.
3. setiap petugas harus menerapkan hasil-hasil ilmu pengetahuan di dalam
menjalankan tugasnya.
4. harus dijalin kerja sama yang baik antara pimpinan dengan pekerja.
Hal yang menarik dari pendapat Taylor salah satunya adalah mengenai
posisi manajer. Dimana manajer adalah pelayan bagi bawahannya yang
bertentangan dengan pendapat sebelumnya yang mengatakan bahwa bawahan
adalah pelayan manajer. Oleh Taylor ini dinamakan studi gerak dan waktu (Time
and a motion study).
2. Henry Laurance Gantt (1861-1919)
Henry merupakan asisten dari Taylor, dia berdiri sendiri sebagai seorang
konsultan, dimana titik perhatiannya pada unsur manusia dalam menaikkan
produktivitas kerjanya. Adapun gagasan yang dicetuskannya yaitu :
1. kerja sama yang saling menguntungkan antara manajer dan tenaga kerja untuk
mencapai tujuan bersama.
2. mengadakan seleksi ilmiah terhadap tenaga kerja.
3. pembayar upah pegawai dengan menggunakan sistem bonus.
4. penggunaan instruksi kerja yang terperinci.
3. Frank dan Lilian Gilbreth
Suami istri Gilbreth ini berhasil menciptakan micromotion yang dapat
mencatat setiap gerakan yang dilakukan oleh pekerja dan lamanya waktu yang
dihabiskan untuk melakukan setiap gerakan tersebut. Gerakan yang sia-sia yang
luput dari pengamatan mata telanjang dapat diidentifikasi dengan alat ini, untuk
kemudian dihilangkan. Keluarga Gilbreth juga menyusun skema klasifikasi untuk
memberi nama tujuh belas gerakan tangan dasar (seperti mencari, menggenggam,
memegang) yang mereka sebut Therbligs (dari nama keluarga mereka, Gilbreth,
yang dieja terbalik dengan huruf th tetap). Skema tersebut memungkinkan
keluarga Gilbreth menganalisis cara yang lebih tepat dari unsur-unsur setiap
gerakan tangan pekerja.
Skema itu mereka dapatkan dari pengamatan mereka terhadap cara
penyusunan batu bata. Sebelumnya, Frank yang bekerja sebagai kontraktor
bangunan menemukan bahwa seorang pekerja melakukan 18 gerakan untuk
memasang batu bata untuk eksterior dan 18 gerakan juga untuk interior. Melalui
penelitian, ia menghilangkan gerakan-gerakan yang tidak perlu sehingga gerakan
yang diperlukan untuk memasang batu bata eksterior berkurang dari 18 gerakan
menjadi 5 gerakan. Sementara untuk batu bata interior, ia mengurangi secara
drastis dari 18 gerakan hingga menjadi 2 gerakan saja. Dengan menggunakan
teknik-teknik Gilbreth, tukang batu dapat lebih produktif dan berkurang
kelelahannya di penghujung hari.
Frank tertarik pada masalah efisiensi, terutama untuk menemukan cara
terbaik pengerjaan suatu tugas sedangkan Lilian lebih tertarik pada aspek manusia
dalam kerja. Manajemen ilmiah memiliki satu tujuan akhir yaitu membantu
karyawan mencapai seluruh potensinya sebagai makhluk hidup.
C. Teori Organisasi Klasik (1900-1940)
Tokoh-tokoh untuk teori ini antara lain Henry Fayol, James D. Mooney, Mary
Parker Follett dan Chaster I. Bernard.
1. Henry Fayol (1841-1925)
Fayol adalah seorang industrialis Perancis. Fayol mengatakan bahwa teori
dan teknik administrasi merupakan dasar pengelolaan organisasi yang kompleks,
ini diungkapkan dalam bukunya yang berjudul Administration Industrielle et
General atau Gneral and Industrial Management yang ditulis pada tahun 1908 oleh
Constance Storrs.
Fayol membagi manajemen menjadi lima unsur yaitu perencanaan,
pengorganisasian, pemberian perintah, pengkoordinasian dan pengawasan, fungsi
ini dikenal sebagai fungsionalisme.
Fayol selanjutnya membagi enam kegiatan manajemen, yaitu 1. Teknik
Produksi dan Manufakturing Produk, 2. Komersial, 3. Keuangan, 4. Keamanan, 5.
Akuntansi dan 6. Manajerial.
Henry Fayol mengemukakan 14 prinsip manajemen, yaitu :
1. Division of Work : adanya spesialisasi dalam pekerjaan
2. Authority and Responsibility : wewenang yaitu hak untuk memberi perintah
dan kekuasaan untuk meminta dipatuhi.
3. Dicipline : melakukan apa yang sudah menjadi persetujuan bersama.
4. Unity of Command : setiap bawahan hanya menerima instruksi dari seorang
atasan saja untuk menghilangkan kebingungan dan saling lempar tanggung
jawab.
5. Unity of Direction : one head and one plan or a group or activities having the
same objective. Seluruh kegiatan dalam organisasi yang mempunyai tujuan
sama harus diarahkan oleh seorang manajer.
6. Subordination of Individual Interest to Generale Interest : kepentingan
seseorang tidak boleh di atas kepentingan bersama atau organisasi.
7. Renumeration : gaji bagi pegawai merupakan harga servis atau layanan yang
8.
diberikan, kompensasi.
Centralization: standarisasi
dan
desentralisasi
merupakan
pembagian
kekuasaan.
9. Sealar Chain (garis wewenang) : jalan yang harus diikuti oleh semua
komunikasi yang bermula dari dan kembali ke kuasaan terakhir.
10. Order : disini berlaku setiap tempat untuk setiap orang dan setiap orang pada
tempatnya berdasarkan pada kemampuan.
11. Equity : persamaan perlakuan dalam organisasi.
12. Stability of Tonure of Personel : seorang pegawai memerlukan penyesuaian
untuk mengerjakan pekerjaan barunya agar dapat berhasil dengan baik.
kelompok.
sepenuhnya
menghasilkan efieiensi dalam produksi dan keselarasan kerja. Para pakar mencoba
melengkapi organisasi klasik dengan pandangan sosiologi dan psikologi. Tokohtokoh aliran hubungan manusiawi antara lain Hugo Munsterberg dan Elton Mayo.
1. Hugo Munsterberg (1862-1916)
Hugo merupakan pencetus psikologi industri sehingga dikenal sebagai
bapak psikologi industri. Bukunya yaitu Psicology and Industrial Efficiensy,
menguraikan bahwa untuk mencapai tujuan produktivitas harus melakukan tiga
cara pertama penemuan best possible person, kedua penciptaan best possible
work dan ketiga penggunaan best possible effect.
2. Elton Mayo
Terkenal dengan percobaan-percobaan Howthorne, dimana hubungan
manusiawi menggambarkan manajer bertemu atau berinteraksi dengan bawahan.
Bila moral dan efisiensi kerja memburuk, maka hubungan manusiawi dalam
organisasi juga akan buruk.
E. Aliran Hubungan Modern (Ilmu Pengetahuan) (1940-sekarang)
Terdiri atas :
1. Aliran Kuantitatif
Perkembangannya dimulai dengan digunakannya kelompok-kelompok
riset operasi dalam memecahkan permasalahan dalam industri. Teknik riset
operasi sangat penting sekali dengan semakin berkembangnya teknologi saat ini
dalam pembuatan dan pengambilan keputusan. Penggunaan riset operasi dalam
manajemen ini selanjutnya dikenal sebagai aliran manajemen science.
Langkah-langkah pendekatan manajemen science yaitu :
1. perumusan masalah dengan jelas dan terperinci
2. penyusunan model matematika dalam pengambilan keputusan
3. penyelesaian model
4. pengujian model atas hasil penggunaan model
5. penetapan pengawasan atas hasil
6. pelaksanaan hasil dalam kegiatan implementasi
2. Aliran Perilaku Organisasi
F. Pendekatan Sistem
Pendekatan ini memandang organisasi sebagai satu kesatuan yang saling
berinteraksi yang tak terpisahkan. Organisasi merupakan bagian dari lingkungan
eksternal dalam pengertian luas. Sebagai suatu pendekatan system manajemen
meliputi sistem umum dan sistem khusus serta analisis tertutup maupun terbuka.
Pendekatan sistem umum meliputi konsep-konsep organisasi formal dan
teknis, filosofis dan sosiopsikologis. Analisis sistem manajemen spesifik meliputi
struktur organisasi, desain pekerjaan, akuntansi, sistem informasi dan mekanisme
perencanaan serta pengawasan.
G. Pendekatan Kontingensi
10