peradaban, pendidikan, ilmu pengetahuan, dan tuntutan daya saing produksi brang dan jasa
yang dihasilkan. Manajemen Sumber Daya Manusia ( MSDM ) sudah ada sejak adanya kerja
sama dan pembagian kerja di antra dua orang atau lebih dalam mencapai tujuan tertentu.
Manajemen Sumber Daya Manusia ( MSDM ) ini pada mulanya terpadu dalam manajemen
atau belum menjadi ilmu yang berdiri sendiri.
Para ahli pada abad ke-20 mengembangkan Manajemen Sumber Daya Manusia ( MSDM )
menjdi suatu bidang studi yang khusus mempelajari peranan dan hubungan manusia dalam
mencapai tujuan organisasi. Perkembangan Manajemen Sumber Daya Manusia ( MSDM )
didorong oleh masalah-masalah ekonomi, politik dan sosial
Manajemen Sumber Daya Manusia ( MSDM ) ini akan terus berkembang sesuai dengan
kemajuan peradaban, teknologi, dan perundang-undangan negara--negara di dunia.
Persaingan yang ketat di antara perusahaan dan semakin besarnya perhatian tentang hak asasi
manusia akan mendorong timbulnya pendekatan-pendekatan yang lebih modern yang
manusiawi dalam perburuhan. Pemerintahpun akan semakin besar campur tangannya dalam
mengatur sumber daya manusia untuk melindungi kepentingan perusahaan dan kebutuhan
Sejarah Manajemen sumber daya manusia merupakan bagian yang tak terpisahkan dari
perkembangan managemen pada umumnya. Sebelum permulaan abad kedua puluh manusia
tidak dihargai karena dianggap sebagai salah satu faktor produksi yang disamakan dengan
mesin, uang, metode dan sebagainya. Majikan lebih mementingkan atau memberikan
perhatian pada sumber daya alam dari pada sumber daya manusia. Hal ini dikarenakan pada
masa tersebut manusia masih banyak yang belum mempunyai pengetahuan dan keterampilan
yang mamadai, sehingga perhargaan pada manusia masih rendah dipicu pula jumlah tenaga
kerja yang berlebihan, padahal lapangan kerja sangat sedikit.
Dalam perkembangan selanjutnya perhatian terhadap faktor msnusia sebagai sumber
daya manusia jauh lebih besar. Hal ini disebabkan oleh perkembangan pengetahuan
manajemen, organisasi serikat kerja yang lebih aktif dan adanya kekurangan tenaga kerja.
Adanya faktor di atas, pada sekitar tahun 1950-an para ahli mengkaji kembali pentingnya
peranan sumber daya manusia dalam kegiatan organisasi.
Manajemen sumber daya manusia muncul begitu manusia berkumpul untuk sebuah
tujuan yang sama. Aktivitas MSDM berawal dari tahun 1915 ketika militer Amerika Serikat
mengembangkan suatu korps pengujian psikologi, suatu tim penguji serikat buruh dan suatu
tim semangat kerja (Suharyanto:2005). Beberapa orang yang terlatih dalam praktek-praktek
di ketiga tim tersebut kemudian menjadi manajer-manajer personalia di bidang industri.
Manajemen kepegawaian di Inggris dan Amerika Serikat dikembangkan lebih
dahulu daripada di Australia ketika negara-neara ini mengadopsi proses kerja produksi massa,
mengikuti perkembangan revolusi industri. Salah satu tokoh besar dalam masa ini adalah FW
Taylor dengan Gerakan Manajemen Ilmiah sebagai hasil Studi Gerak dan Waktu. Perangkat
yang digerakkan oleh energi dan sistem produksi yang dikembangkan, memungkinkan
produksi yang lebih murah. Oleh karenanya, hal ini menciptakan banyak tugas yang
monoton, tidak sehat dan bahkan berbahaya. Dampaknya adalah terdistorsinya peran manusia
dalam perusahaan.
Kesadaran akan pentingnya peran manusia dalam organisasi berkembang ketika
produktivitas karyawan ternyata mempengaruhi daya saing perusahaan. Faktor manusia
menjadi bagian penting dalam perusahaan karena pengelolaan karyawan yang baik
merupakan salah satu cara untuk meningkatkan produktivitas di satu sisi dan daya saing
perusahaan di sisi lain. Hal inilah yang kemudian mendorong manajemen
personalia/kepegawaian berubah menjadi kajian Manajemen SDM (Gomes:1995).
Perkembangan MSDM didorong oleh kemajuan peradaban, pendidikan, ilmu
pengetahuan, dan tuntutan daya saing barang dan jasa yang dihasilkan. Para ahli pada abad
ke-20 mengembangkan MSDM menjadi suatu bidang studi yang khusus mempelajari peranan
dan hubungan manusia dalam mencapai tujuan organisasi. Perkembangan MSDM didorong
oleh masalah-masalah ekonomi, politik dan sosial. MSDM akan terus berkembang sesuai
dengan kemajuan peradaban, teknologi, dan perundang-undangan negara di dunia.
Pengeretian MSDM
Manajemen Sumber Daya Manusia secara bahasa dapat di bagi menjadi dua pengertian utama
yaknim “Manajemen” dan “Sumber Daya Manusia”.
Manajemen berasal dari kata “to manage” yang berarti mengurusm, mengatur, melaksanakan
dan mengelola. Menurut Harold Koontz dan Cyril O. Donnel (1959) Manajemen adalah
menjadikan sesuatu terlaksana, melalui orang lain. Oleh John M. Pfifner (1960) Manajemen
berkaitan dengan pengarahan perorangan dan fungsi untuk mencapai tujuan yang telah
ditetapkan sebelumnya. Sedangkan menurut G. R. Terry (1960) Manajemen adalah
melakukan pencapaian tujuan yang telah ditetapkan melalui/bersama orang lain.
Sumber Daya Manusia (SDM) merupakan salah satu sumber daya yang terdapat dalam
organisasi, meliputi semmua orang yang melakukan aktivitas.
Jadi secara sederhana, pengertian MSDM adalah mengelola sumber daya manusia. Adapun
beberapa pengertian lain dari MSDM adalah sebagai berikut:
Moses N Kiggundu (1989)
Mengelola Sumber Daya Manusia dari keseluruhan Sumber Daya yang tersedia dalam suatu
Organisasi, baik organisasi publik maupun swasta.
Dari keseluruhan pengertian diatas, dapat kami ambil kesimpulan bahwa MSDM merupakan
rangkaian kegiatan pengaturan dan pengelolaan karyawan dalam suatu organisasi sehingga
dapat terlaksana dengan baik untuk mencapai tujuan organisasi.
Salah satu subtansi pembahasan yang penting dalam menejemen sumber daya manusia
(MSDM) adalah merunut kembali sejarah lahirnya MSDM.Dalam prakteknyaMSDM sudah
ada sejak dahulu dalam berbagai bentuk. Manajemen sumber daya manusia muncul begitu
manusia berkumpul untuk sebuah tujuan yang sama. Meskipun demikian, keberadaan MSDM
belum dapat dipastikan secara jelas pertama kali muncul. Tetapi dalam kurun waktu terakhir,
proses memanajemen manusia menjadi formal.
Aktivitas MSDM berawal dari tahun 1915 saat menjelang pecahnya Perang Dunia I (PD I)
ketika militer Amerika Serikat mengembangkan suatu korps pengujian psikologi, suatu tim
penguji serikat buruh dan suatu tim semangat kerja (Rosidah: 2003). Beberapa orang yang
terlatih dalam praktek-praktek di ketiga tim tersebut kemudian menjadi manajer-manajer
personalia di bidang industri. Langkah ini ditempuh mengingat bahwa permintaan menejer
personalia yang berkualitas pada saat itu cukup banyak.
Tokohnya adalah Frederick Winslow Taylor (1856-1915) yang mengacu pada ide
sebelumnya Robert Owen (1771-1858) tentang hubungan alamiah antara manajemen dengan
pekerja, dan karyanya telah dikembangakan oleh Henry L Gantt and Frank and Lillian
Gilbreth, termasuk ide-ide bonus terhadap produktivitas dan pendesainan ulang tugas. Studi
‘Gerak dan Waktu’ adalah contoh penerapan manajemen ilmiah.
Teori ini dikemukakan oleh Henry Fayol (1841-1925) dan Max Weber (1864-1920). Fayol
mengidentifikasi fungsi utama manajemen sebagai perencanaan, pengorganisasian, komando,
koordinasi dan pengendalian. Teori kemudian menyempit menjadi perencanaan,
pengorganisasian, kepemimpinan, dan pengendalian (POLC). Weber mengklasifikasi
organisasi sebagai struktur wewenang yang karismatik, tradisional, dan legal rasional.
Teori ini dikemukakan oleh Mary Parker Follet (1868-1933) Chester I Barnard (1886-1961)
dan Lyndall F Urwirck (1891-1983). Mereka mengemukakan Teori Sumber Daya Manusia
dalam manajemen dan pendekatan klasik berlaku pada hubungan kerja, faktor-faktor sosial
dalam pekerjaan termasuk kerja tim, gaya kepemimpinan dan sistem informal dalam
organisasi
Fokusnya adalah ukuran outcome dari sistem tugas dan pekerjaan termasuk di dalamnya
jadwal produksi, konsekuensi dan strategi produktivitas, perencanaan manajemen dan
mekanisme kontrol. Tokoh teori ini adalah Douglas McGregore yang mengemukakan teori X
dan Y.
Dikemukakan oleh Burns and Stalker, Rice, Trist and Fred Emery. Mereka mengemukakan
organisasi sebagai penyatuan sistem dengan input dan output yang spesifik. Gambaran
pentingnya termasuk interaksi antara tugas, teknologi, lingkungan (internal dan eksternal) dan
mekanisme kontrol. Di dalamnya termasuk komunikasi antara beragam subsistem, koordinasi
input dan output dan interaksi efektif antara pekerja dan sistem teknologi.
Dikembangkan oleh Tom Burns, Henry Mintzberg, Hershey dan Blanchard. Teori mereka
memuat bahwa setiap organisasi dan setiap lingkungan adalah berbeda. Manajemen ilmiah,
teori organisasi, ilmu perilaku atau ilmu manajemen bisa atau tidak bisa diterapkan, mengacu
pada kondisi lingkungan usaha. Fred Fiedler dan Victor Vroom telah berhasil menerapkan
teori ini pada kepemimpinan dan perilaku manajemen.
Populer pada tahun 80an. Dilakukan oleh Tom Peter dan Bob Waterman terhadap perusahaan
sukses dalam Fortune 500 di Amerika. Produktivitas dan kemampuan memperoleh
keuntungan secara langsung adalah hasil dari kesuksesan manajemen karyawan, sebagian
besar berdasarkan pada pendekatan yang berpusat pada pegawai.
Dr. Edward Deming, secara efektif menerapkannya di Jepang dan Amerika setelah Perang
Dunia II. Kegiatan yang dilakukan antara lain:
Daftar Pustaka
Sulistyani, Ambar Teguh, dan Rosidah. Manajemen Sumber Daya Manusia: Konsep teori dan
pengembangan dalam konteks Organisasi Publik, Graha Ilmu, Yogyakarta, 2003.
Suharyanto, Hadriyanus dan Agus Heruanto Hadna. Manajemen Sumber Daya Manusia.
Media Wacana. Yogyakarta. 2005.
Gomes, Faustino Cardeso. Manajemen Sumber Daya Manusia, Andi Offset, Yogyakarta.
1995.
Http://Wikipedia.com/sejarah-perkembangan-manajemen-sumber-daya-manusia . Diakses
pada tanggal 5 Maret 2011.