BANJARMASIN
PROPOSAL
Disusun Oleh:
Nurhalimah (1910413320028)
BANJARMASIN
2021
BAB I
PENDAHULUAN
merupakan negara kepulauan terbesar di dunia karena terdiri dari 17.504 pulau, maka
dari itu Indonesia kaya akan sumber daya kemaritiman bahkan 2/3 dari wilayah
Indonesia memiliki begitu banyak sungai-sungai yang mana sejak dulu hingga sejak
kini masyarakat tidak bisa mempungkiri bahwa sungai sangat berperan penting bagi
kehidupan masyarakat, meskipun kualitas air pada sungai sudah tidak semaksimal
seperti dulu lagi, namun bagi masyarakat yang tinggal di bantaran sungai masih
kota yang mendapati julukan Kota Seribu Sungai dengan memiliki wilayah seluas
98,46 km2 serta merupakan kepulauan yang terdiri dari kisaran 25 buah pulau kecil
(delta) yang dipisakan oleh sungai-sungai tersebut. Julukan tersebut diberikan karena
dilihat dari beberapa ruas sungai besar yang airnya mengaliri sebagian bahkan hampir
seluruh wilayah Kota Banjarmasin, di mulai dari Sungai Barito sampai Sungai
maupun barang-barang, tetapi seiring berjalannya waktu hal tersebut sudah mulai
berkurang dikarenakan transportasi darat yang sudah memadai dan memiliki banyak
pilihan serta jalan yang dilalui sudah mulus dan tidak rusak. Oleh sebab itu, rasa
1
sebagai tempat pembuangan sampah.
sebanyak 715 703,00 jiwa secara keseluruhan pada tahun 2020 yang terdiri dari 5
jiwa, Banjarmasin Timur dengan jumlah penduduk 127 190,00 jiwa, Banjarmasin
Barat dengan jumlah penduduk 153 548,00 jiwa, Banjarmasin Tengan dengan jumlah
penduduk 96 370,00 jiwa, dan Banjarmasin Utara dengan jumlah penduduk 171
yang bertempat tinggal di bantaran sungai. Salah satu lokasi sungai di Kota
Barat. Pola kehidupan masyarakat di wilayah ini sangat bergantung kepada sungai
karena mereka hidup di bantaran sungai tersebut, yang mana di tempat tersebut
masyarakatnya melakukan berbagai aktivitas seperti kegiatan MCK (mandi, cuci, dan
kakus), membuang sampah di sungai, mencuci baju, dan menjuci peralatan rumah
tangga lainnya yang menimbulkan dampak negatif terhadap ekosistem sungai beserta
lingungan sekitar sungai. Pemanfaatan sungai oleh sisa aktivitas yang dilakukan oleh
sungai pun ikut memburuk. Jika diperhatikan memang begitu banyak aktivitas yang
dilakukan oleh warga msayarakat sekitar sungai bahkan anak-anak pun juga ikut
masyarakat yang tidak betempat tinggal di bantaran sungai tersebut pun juga
2
Pengelolaan Daerah Aliran Sungai bahwa sesuai dengan ketentuan Pasal 18 Undang-
Undang Nomor 7 Tahun 2004 tentang Sumber Daya Air, sebagian kewenangan
Aliran Sungai.
Sungai, Sungai adalah life support system bagi manusia sebagaimana diatur dalam
Tahun 2016 tentang Upaya Peningkatan Pengelolaan Sungai, betujuan agar potensi
dan kelestarian lingkungan hidup serta melahirkan budaya kerjasama para pihak
dalam mengelola sungai menjadi bagian dari ciri daerah dalam kegiatan pengelolaan
sungai, serta mendapat informasi tentang sungai bisa diselenggarakan dan diakses
tentang Konservasi Sumber Daya Alam Hayari dan Ekosistemnya, karena itu perlu
3
dilestarikan. Maka Pemerintah Kota Banjarmasin mengahadirkan Program
tetapi juga menjaga, merawat, memelihara, dan memiliki rasa bertanggung jawab
Sungai” yang diikuti oleh 5 kecamatan di Kota Banjarmasin, yang mana setiap
. Kandal (RT. 06
Kelurahan Alalak
Tengah )
2) Sungai Tungku
(RT. 34 Kelurahan
Sungai Miai)
4
3) Sungai kubur (RT.
10 dan RT 11
Kelurahan Alalak
Tengah)
1) Sungai Pekapuran
18 Kelurahan
Karang Mekar)
2) Sungai Guring
2 Banjarmasi
(RT. 33 Kelurahan
. n Timur
Pekapuran Raya)
3) Sungai Simpang
RT. 10 Kelurahan
Sungai Lulut)
Kelurahan Murung
Raya)
04 dan RT. 05
Kelurahan Basirih
5
Selatan)
3) Sungai Bahaur
09 Kelurahan
Basirih Selatan)
1) Sungai Baguntan
26 Kelurahan
Basirih)
2) Sungai Banyiur
3) Anak Sungai
Pelambuan (RT.
67 dan RT. 27
Kelurahan
Pelambuan)
12 Kelurahan
6
Pekapuran Laut)
2) Sungai Kuin
(Kelurahan Pasar
Lama)
10 dan RT. 11
Kelurahan Sungai
Baru)
memberi feed back kepada wilayah yang berhasil dalam mengikuti program ini,
“yang kita cari bukan juara ataupun hadiahnya, tapi kita sama-sama belajar
menjadikan sungai bersih, sehat, dan warganya patuh dalam menjaga dan
memelihara sungai”.
yang dilaksanakan dengan tujuan dan hasil yang diharapkan. Suatu program bisa
dikatakan efektif apabila usaha yang dilakukan sesuai dengan hasil yang
7
diharapkan oleh pelaksana program dan memberikan manfaat serta perubahan
pada lokasi Sungai Kelurahan Basirih ini yang mana lokasi sungai tersebut
tahun 2020 akan dikatakan efektif apabila segala proses kegiatan sesuai dengan
hasil yang dicapai dan diharapkan yakni mampu membangun kesadaran warga
masyarakat setempat dengan menjaga dan memelihara sungai tersebut serta tidak
pada wilayah sungai Kelurahan Basirih dengan tujuan ingin mengetahui tingkat
Kelurahan Basirih)” sebagai salah satu contoh partisipasi masyarakat yang baik
untuk diikuti.
8
yang relevan dengan penelitian yang dilakukan saat ini. Adapun beberapa
9
perilaku hidup sehat warga masyarakat tidak terpenuhi disebabkan masih
jamban sehat. Adapun dalam hal hasil program masih belum terpenuhi
10
terkait sedangkan dalam hal pembinaan terhadap masyarakat dilakukan
pesan dinyatakan 67% responden setuju dan 31% sangat setuju, dari
responden setuju dan 45% sangat setuju, serta dari indikator pesan
11
Berdasarkan hasil penelitian ini menemukan bahwa Berdasarkan dari
12
Program Studi Ilmu Sungai n pendekatan ini menemukan
Barat di Kecamatan
Kabupaten Martapura
Banjar. Barat
Kabupaten
Banjar
khususnya di
desa Sungai
Rangas Tengah
dapat dikatakan
sudah efektif
karena telah
memenuhi 5
poin indikator
efektivitas
menurut
Sutrisno (2007).
13
(2020), Sekolah Tinggi Program menggunaka hasil penelitian
Gerakan Masyarakat
Desa Besar
Pawalutan Sembarangan
Banjang Pawalutan
Kabupaten Kecamatan
Utara”. Kabupaten
Hulu Sungai
Utara tergolong
belum efektif
ditinjau dari
14
bebagai aspek
Pertama, pada
aspek
keberhasilan
program dalam
hal perilaku
hidup sehat
warga
masyarakat
tidak terpenuhi
disebabkan
masih adanya
sebagian warga
masyarakat
yang
melakukan
BABS di
sejumlah
tempat dari
karena tidak
memiliki
jamban di
rumahnya. Di
15
samping itu,
ditemukan fakta
tentang
kurangnya
pengetahuan
sebagian warga
masyarakat
terhadap
dampak yang
diakibatkan dari
BABS yang
mereka
lakukan. Kedua,
pada aspek
keberhasilan
dalam hal
sasaran
pencapaian
tujuan masih
belum terwujud
dikarenakan
penyediaan
jamban sehat
16
belum
mencakup
keseluruhan
warga
masyarakat
yang tidak
memiliki
jamban di
rumahnya.
Adapun dalam
hal tingkat
keberhasilan
belum terwujud
dikarenakan
baru sebagian
kecil warga
masyarakat
yang telah
menerima
bantuan jamban
sehat. Ketiga,
pada aspek
kepuasan
17
terhadap
program dalam
hal kebutuhan
warga
masyarakat
selaku
pengguna
belum cukup
memadai dalam
hal pendanaan
pembuatan
jamban sehat
sebab dana
diberikan secara
bertahap
sedangkan
dalam hal
kepuasan warga
masyarakat
selaku
pengguna
tergolong
rendah dari
18
karena dana
pembuatan
jamban sehat
diberikan secara
bertahap.
Keempat, pada
aspek tingkat
perbandingan
diketahui dalam
hal besaran
anggaran belum
memadai untuk
membiayai
pembuatan
keseluruhan
jamban sehat.
Adapun dalam
hal hasil
program masih
belum terpenuhi
dikarenakan
19
diperuntukkan
bagi
pembangunan
fisik lainnya di
desa sehingga
belum dapat
memenuhi
kebutuhan
keseluruhan
warga
masyarakat.
Kelima, pada
aspek
pencapaian
tujuan
menyeluruh
dalam hal
sosialisasi
sudah pernah
diselenggarakan
oleh instansi
yang terkait
sedangkan
20
dalam hal
pembinaan
terhadap
masyarakat
dilakukan oleh
pihak
Puskesmas
dibantu aparat
desa.
Lingkungan. indikator
merebut
21
perhatian
khalayak
dinyatakan 63%
responden
sangat setuju,
dari indikator
penyampaian
pesan
dinyatakan 67%
responden
sangat setuju,
dari indikator
pesan dapat
mempengaruhi
keyakinan
dinyatakan 54%
responden
sangat setuju,
serta dari
indikator pesan
22
menciptakan
konteks sosial
dinyatakan 67%
responden
sangat setuju.
Hal tersebut
menunjukkan
bahwa
tanggapan
responden
tentang
efektivitas
kampanye
program Bogor
Tanpa Kantong
Plastik dapat
dikatakan
efektif.
23
Program Studi Ilmu Lingkungan pendekatan bahwa
Di Kelurahan dilakukan
Titiwungen penulis di
Utara Lingkungan II
Manado. Titiwungen
Utara,
Kecamatan
Sario, Kota
Manado. maka
dapat dikatakan
sesuai dengan
focus penelitian
mengenai
pengukuran
efektivitas
program
Penataan
Lingkungan
24
Permukiman
Berbasis
Komunitas
didapat bahwa
tingkat
efektifitas
dalam
pelaksanaan
program
PLPBK telah
cukup baik.
25
Lambung Program di tersebut mulai
Banjar. bawah/desa
atau masyarakat
pengguna
hingga
pelaksana.
antara penelitian ini dan penelitian terdahulu yaitu terdapat pada tempat
penelitian dan waktu penelitian. Fokus penelitian ini terletak pada Efektivitas
26
1) Untuk menganalisis Efektivitas Program Maharagu Sungai Di Kota
berikut:
serta mampu menjadi satu bahan pembanding oleh penelitian lain yang
27
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
efektif, yang mana berarti suatu pekerjaan itu dikatakan efektif jika
When aspecific desired end is attained we shall say that the action is
important than the attainment of the desaired end and are unimportant
26
diharapkan akhirnya dapat diperoleh, kita boleh mengungkapkan
bahwa kegiatan tersebut adalah efektif. Tetapi bila dampak yang tidak
rencana yang telah ditentukan dengan hasil nyata yang telah dicapai.
Namun, jika usaha atau hasil pekerjaan serta tindakan yang telah
27
Campbell J.P. (Mutiarin dan Zainudin, 2014: 96) dalam
1. Keberhasilan Program
2. Keberhasilan Sasaran
28
4. Tingkat Output dan Input
dari input maka dapat dikatakan efisien dan sebaliknya jika input
berikut:
1. Pencapaian Tujuan
2. Integrasi
29
Intergrasi merupakan pengukuran terhadap tingkat
sosialisasi.
3. Adaptasi
(2020), yaitu:
1. Pemahaman Program,
2. Tepat Sasaran,
3. Tepat Waktu,
4. Tercapainya Tujuan,
5. Perubahan Nyata.
30
saling terikat dalam suatu ketentuan yang telah disepakati bersama.
yang ada.
kegiatan itu dicapai sesuai dengan apa yang telah direncanakan dan
31
Allen dalam Sutarto (1991) dalam Badruddin (2020),
melalui berbagai proses bersama dengan orang lain dan terdapat nilai,
kesukarelaannya.
32
partisipasi masyarakat dapat dibagi menjadi empat tahapan, yaitu: 1)
dalam evaluasi.
hari.
33
maupun instansi lainnyayang bertujuan untuk mewujudkan suatu visi
sejak 3 April 2016, dalam rencana aksi bersama membersihkan sungai tersebut
Banjarmasin.
34
Tujuan dari Program Maharagu Sungai adalah mengembalikan fungsi dan
bank sampah, hingga sungai terlihat bersih, selain itu ada pula penghijauan
35
2.4 Kerangka Pemikiran
Faktor Penghambat
Ukuran Teori Efektivitas
Efektivitas Program
menurut Campbell J.P.
Program Maharagu Sungai, Maharagu Sungai Di Kota
(Mutiarin dan Zainudin,
Kegiatan: Banjarmasin (Studi
2014: 96) :
Berbentuk Pelaksanaan Pada Sungai
Keberhasilan
Perlombaan, Kelurahan Basirih) :
Program
Kesadaran
Membangun
Keberhasilan Masyarakat
Partisipasi
Sasaran
Masyarakat
Kepuasan Terhadap Peduli
Terhadap Sungai,
Program
Mengembalikan
Tingkat output fungsi dan kondisi
dan input Sungai.
Efektivitas Program Maharagu Sungai Di Kota Banjarmasin Pelaksanaan
Pencapaian
Pada Sungai Kelurahan Basirih)
Tujuan
Menyeluruh
36
2.5 Hipotesis Penelitian
masalah penelitian dan masih harus diuji kebenarannya karena jawaban yang
diberikan baru didasarkan pada teori yang relevan, belum didasarkan pada
2010).
37
BAB III
METODE PENELITIAN
ini adalah pendekatan kualitatif. Menurut Creswell (2009) dalam buku Metode
atau kelompok yang dikaitkan dengan masalah manusia atau sosial. Proses
hal-hal khusus hingga umum; dan membuat interpretasi makna data. Laporan
dpat mempelajari secara lebih intensif tentang latar belakang masalah yang
sedang berlangsung.
38
3.2 Tipe Penelitian
menggambarkan kejadian atau fenomena sesuai seperti apa yang telah terjadi
keadaan yang terjadi di saat penelitian berlangsung. Melalui tipe penelitian ini,
peneliti ingin mengetahui dan melihat proses dan faktor penghambat dalam
2020.
masalah dalam masyarakat, serta tata cara yang berlaku dalam masyarakat
39
3.3 Sumber Data dan Instrumen Penelitian
Terdapat dua sumber data yang digunakan dalam penulis yaitu sumber
Sumber data primer adalah dua data yang diperoleh langsung dari
Sumber data sekunder adalah data yang diperoleh dari pihak lain,
tidak langsung diperoleh dari penulis dari sumjek penelitiannya. Data ini
telah tersedia (Azwar, 2007). Dalam penelitian ini data yang diambil dari
yang dipergunakam (Gulo, 2000). Oleh karena itu, dalam penelitian kualitatif
40
kehadiran peneliti adalah mutlak untuk berinteraksi dengan lingkungan yang
langkah yang paling utama dalam penelitian, karena tujuan utama dari
data, maka peneliti tidak akan mendapatkan data yang memenuhi standar data
1. Observasi
sering dengan bantuan berbagai alat yang sangat canggih, sehingga benda-
benda yang sangat kecil (proton dan elektron) maupun yang sangat jauh
Dalam penelitian ini observasi dengan melihat dan mencatat apa saja yang
2. Wawancara
41
orang untuk bertukar informasi dan ide melalui tanya jawab, sehingga
pengumpulan data ini mendasarkan diri pada laporan tentang diri sendiri
keyakinan pribadi.
3. Dokumentasi
foto, gambar hidup, dan sketsa. Dokumen yang berbentuk karya misalnya
karya seni yang dapat berupa gambar, patung, dan film. Studi dokumen
42
Sungai Kelurahan Basirih).
Agar terciptanya data yang akurat dan objektif sesuai dengan tujuan
sampai tuntas, sehingga datanya sudah jenuh. Aktivitas dalam analisis data
yaitu data reduction (reduksi data), data display (penyajian data), dan
1. Reduksi Data
menulis ulang hasil dari catatan-catatan atau rekaman yang telah dilakukan
43
terselenggaranya pengelolaan Daerah Aliran Sungai. Setelah itu peneliti
penelitian.
2. Penyajian Data
adalah teks yang bersifat naratif”. Tahap penyajian data untuk penelitian
3. Penarikan Kesimpulan
bukti yang konkrit, valid, dan konsisten sehingga kesimpulan yang didapat
yang dikemukakan oleh Miles and Huberman dalam buku Sugiyono (2018).
44
Figure 2. Teknik Analisis Data
Pengumpulan
Data Penyajian
Data
Reduksi
Data
Kesimpulan/
Verifikasi
dipilih karena merupakan wilayah yang mampu menduduki juara 1 (satu) pada lomba
Program “Maharagu Sungai” se Kota Banjarmasin pada tahun 2020, sehingga peneliti
ingin tahu dan melihat efektivitas penyelenggaraan serta kontribusi yang dilakukan
oleh masyarakat yang berada dilokasi Sungai Kelurahan Basirih tersebut sebagai
contoh yang baik salam membangun partisipasi masyarakat terhadap peduli sungai
45
DAFTAR PUSTAKA
Rahmadana, M. F., Mawati, A. T., Siagian, N. H., Angin, M. A., Revelino, J., & dkk, M.
Alfabeta.
http://ojs-al-iidara-balad.web.id/index.php/ANE2018/article/view/76
Tahun 2014 – 2015. Journal of Governance and Public Policy, 3(3), 368–
389. https://doi.org/10.18196/jgpp.2016.0063
Tangerang Selatan.
46
Putri, D. A., Dengo, S., & Londa, V. Y. (2017). Efektivitas Program Penataan
Syarifuddin, Bachri Ahmad Alim, & Arifin, S. (2017). Kajian Efektivitas Program
4(2), 102–112.
https://journal.unpak.ac.id/index.php/apik/article/view/2509/1830
47