Ecologist Potential Study River Damarcation Of Metro River, Sukun District, Malang City
Lalu Novan Satria Utama1, Bambang Suharto2*, Alexander Tunggul Sutan Haji2
1
Mahasiswa Program Studi Teknik Lingkungan, Universitas Brawijaya, Jl Veteran Malang 65145
2
Fakultas Teknologi Pertanian, Universitas Brawijaya, Jl. Veteran malang 65145
ABSTRAK
Sungai merupakan salah satu sumber air bersih yang penting dalam kehidupan, akan tetapi pembangunan
pada daerah palung sungai dan sempadan dapat menyebabkan terganggunya fungsi ekologis (simpanan
air dan daya serap terhadap polusi udara berupa CO2) yang sangat potensial untuk kelestarian lingkungan.
Potensi ekologis diteliti dengan menggunakan metode deskriptif kuantitatif dan metode spasial.. Hasil
penelitian menunjukkan bahwa karakteristik sungai wilayah studi (1914 meter) adalah dendritik, dengan
lebar dominan atau modus daerah palung sungai sebesar 10 meter kearah kiri dan kanan dari titik tengah
dasar sungai dan lebar sempadan sebesar 10 meter. Luas pemanfaatan lahan pada palung sungai dan
sempadan berturut-turut sebesar 6,41 Ha dan 3,95 Ha dengan pamanfaatan lahan pada palung sungai dan
sempadan berupa bangunan Beton, jalan Plester, hutan Bambu dan semak belukar. Potensi ekologis
simpanan air pada daerah palung sungai sepanjang wilayah studi mencapai 544,65 m3/tahun dan daya
serap terhadap polusi udara berupa karbon dioksida (CO 2) pada daerah palung sungai mencapai 110,57
Ton/Ha/Tahun. Simpanan air pada sempadan dengan panjang wilayah studi seperti daerah palung sungai
mencapai 421,98 m3/tahun dan daya serap terhadap polusi udara berupa karbon dioksida (CO2) pada
daerah sempadan mencapai 64,48 Ton/Ha/Tahun.
Kata Kunci: Palung Sungai, Sempadan, Simpanan Air, Daya Serap Polusi Udara.
ABSTRACT
River is one of important clean water source of life, But the existing river would be on thread if there is
no development control and monitoring on riverbed and demarcation that potentially harm the
ecological function (water saving and CO2 absorbing ability) of environment sustainability. The existing
ecological potential been watched with descriptive quantitative methode and spatial method. The existing
ecological potential been watched with descriptive quantitative methode and spatial method. The result
of research shows characteristic of river of area study (1914 meters) is dendritic with its dominant width
or mode of its riverbed area is 10 meters to right and left from the center point of river base, and width of
river demarcation is 10 meters. The land use on riverbed and demarcation area is 6,41 Ha and 3,95 Ha
each as Concrete building, Plestar street, Bamboo wood and thicked bushes. The ecological potential of
the water saving on riverbed throughout of the study area is 544,65 m3/year and the CO 2 polution
absobing ability on riverbed is 110,57 Ton/Ha/Year. Amount of the saved water on demarcation as the
same length with riverbed is 421,98 m3/year and the CO2 polution absorbing ability on demarcation is
64,48 Ton/Ha/Year.
1
Novan, et al. Jurnal Sumberdaya Alam dan Lingkungan
4
Novan, et al. Jurnal Sumberdaya Alam dan Lingkungan
menggunakan faktor frekuensi pada tepi palung sungai yang telah ditentukan.
periode ulang ‘t’ tahun dengan persamaan Kemudian untuk penentuan lebar sempadan
sebagai berikut: (9) terlebih dahulu dilakukan input terhadap
X = Xrt + KT.S masing-masing nilai debit rencana
Xt’ = Xrt + KT’.S (10) perkedalaman rata-rata aliran air pada cross
section terbentuk. Setelah mengetahui
dimana: kedalaman rata-rata muka air selanjutnya
Xt = debit rencana distribusi log normal
dilakukan penyesuaian dengan Peraturan
pada periode ulang ‘t’ tahun
Xt’ = debit rencana distribusi log pearson Pemerintah Nomor 38 Tahun 2011.
tipe III pada periode ulang ‘t’ tahun 6. Pemetaan situasi daerah tepi palung sungai
Xrt = debit rata-rata dan sempadan menggunakan software
KT = faktor frekuensi (Cs = 0) ArcGIS 10.2.1
KT’ = faktor frekuensi (Cs ≠ 0) Dilakukan untuk mengetahui daerah tepi
palung sungai dan sempadan berdasarkan
2. Pemodelan geometri menggunakan software
titik palung sungai (hasil analisis cross
ArcGIS 10.2.1
section).
Dilakukan untuk mengetahui bentuk
7. Identifikasi pemanfaatan lahan daerah tepi
geometri wilayah studi dengan membuat
palung sungai dan sempadan
layer Triangulated Irregular Network (TIN)
Dilakukan untuk mengetahui pemanfaatan
pada software ArcGIS 10.2.1. Setelah
lahan beserta luas yang digunakan pada
membuat layer TIN selanjutnya membuat
daerah tepi palung sungai atau sempadan.
layer stream centerline, layer bank lines,
8. Penentuan nilai simpanan air tanah
layer flow paths centerlines, layer cross
Menurut Arsyad (2006), simpanan air
section, pengisian nilai atribut pada stream
tanah (S) dapat diduga dengan menggunakan
centerline dan XS cut lines.
persamaan:
3. Pemodelan hidrolika menggunakan sofware 𝟐𝟓𝟒𝟎𝟎
HEC-RAS 10.1.0 𝐒=[ (11)
] − 𝟐𝟓𝟒
Dilakukan untuk mengetahui tinggi muka 𝑪𝑵
air dari nilai debit yang telah dihitung dan dimana Curve Number (CN) atau bilangan
tepi palung sungai dari pemodelan geometri kurva (Lampiran 3) merupakan bilangan
yang telah dibentuk menggunakan software yang nilainya berkisar antara 1 – 100. Nilai
ArcGIS 10.2.1. CN ditentukan untuk setiap jenis tutupan
lahan pada suatu kelompok hidrologi tanah.
4. Analisis cross section untuk penentuan titik
Untuk suatu kawasan yang terdiri dari
tepi palung sungai beberapa kelompok hidrologi tanah, maka
Dilakukan untuk mengetahui titik tepi nilai CN ditentukan dengan metode rata-rata
palung sungai sebagai dasar dalam penentuan berbobot. Prinsip dasar metode tersebut
daerah tepi palung sungai dan sempadan. adalah menghitung nilai rata-rata secara
Penentuan titik palung sungai ditentukan proporsional
dengan penyesuaian cross section terbentuk ,dimana setiap variasi berkontribusi sebanding
dengan bobotnya. Dalam perhitungan nilai
dengan ketentuan-ketentuan Peraturan
CN, menggunakan bobot setiap variasi tanah,
Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan sehingga diperoleh persamaan:
Rakyat Nomor 28/PRT/M/2015 CNi = ∑ (Wm,i x CNm,i) (12)
5. Penentuan lebar sempadan Wm,i =.Am,i/Ai (13)
Dilakukan dengan menghubungkan garis
titik tengah dasar badan sungai menuju titik
5
Novan, et al. Jurnal Sumberdaya Alam dan Lingkungan
penyimpangan yang
7
Novan, et al. Jurnal Sumberdaya Alam dan Lingkungan
tentunya dapat mengganggu keselarasan yang Setelah membuat hal-hal diatas selanjutnya
telah terbentuk seperti masih adanya aktivitas membuat cross section dengan software yang
Mandi, Cuci, dan Kakus (MCK) serta sama. Berikut pada Gambar 1 merupakan
pembuangan sampah pada badan sungai dan gambar cross section.
palung sungai.
Proses penentuan tepi palung sungai dan
sempadan
Proses penentuan tepi palung sungai dan
sempadan terdiri dari beberapa proses seperti
perhitungan debit rencana periode 2 tahun, 5
tahun, dan 1000 tahun, pemodelan geometri,
pemodelan hidrolika, analisis cross section
untuk penentuan titik tepi palung sungai,
penentuan lebar daerah palung sungai dan
sempadan, pemetaan situasi daerah palung
sungai dan sempadan, identifikasi pemanfaatan
lahan daerah palung sungai dan sempadan, dan
fungsi ekologis daerah palung sungai dan
Gambar 1 Cross section
sempadan meliputi fungsi dalam menyimpan air
dan daya serap terhadap polusi udara (CO2). Setelah cross section dibuat selanjutnya
1. Proses perhitungan debit rencana periode 2, dilakukan export data menuju software HEC-
5, dan 1000 tahun RAS 10.1.0 untuk dilakukan pemodelan
Ditentukan dengan menggunakan hidrolika.
persamaan parameter statistik (1), log normal
(9) dan log pearson tipe III (10). Berikut 3. Proses pemodelan hidrolika
pada Tabel 1 hasil perhitungan menggunakan Dilakukan dengan meng-import data dari
persamaan-persamaan diatas. software ArcGIS 10.2.1. Proses pemodelan
geometri menggunakan software HEC-RAS
Tabel 1 Hasil Analisis Debit Rencana 10.1.0 dengan beberapa proses seperti
menentukan nilai-nilai pada river reach
2 tahun 5 tahun 1000 stream lines, cross sections and IB nodes,
tahun manning’s n or k values, steady flow data,
Log 94.925970 97.326266 104.0378 dan reach boundary conditions. Berikut pada
normal m3/tahun m3/tahun m3/tahun
Gambar 2 dapat dilihat hasil pemodelan
geometri menggunakan HEC-RAS 10.1.0.
Log 94.925970 97.326266 104.0378
pearson m3/tahun m3/tahun m3/tahun
tipe
III
Sumber: Hasil perhitungan
8
Novan, et al. Jurnal Sumberdaya Alam dan Lingkungan
Analisis cross section untuk penentuan Pemetaan situasi daerah palung sungai
tepi palung sungai dilakukan dengan dan sempadan menggunakan software
menyesuaikan cross section terbentuk dengan ArcGIS
ketentuan-ketentuan pada Peraturan Menteri 10.2.1. Pemetaan dilakukan dengan meng-
Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat input tiitik-titik tepi palung sungai hasil
Nomor 28/PRT/M/2015. Penyesuaian cross analisis cross section yang selanjutnya
section terbentuk dengan ketentuan-ketentuan dihubungkan menjadi garis tepi palung
peraturan seperti misalnya meng-input nilai sungai. Setelah garis tepi palung sungai
debit rencana periode ulang Q2, Q5 dan Q1000 terbentuk selanjutnya dilakukan pembuatan
pada cross section bertebing miring polygon untuk mengetahui daerah palung
memanjang sangat landai. Berikut pada sungai dan proses buffer untuk mengetahui
Gambar 3 cross section yang telah ditentukan daerah sempadan. Berikut pada Gambar 5
tepi palung sungainya. dapat dilihat salah satu peta garis tepi palung
sungai, peta daerah palung sungai dan
sempadan.
9
Novan, et al. Jurnal Sumberdaya Alam dan Lingkungan
1
Novan, et al. Jurnal Sumberdaya Alam dan Lingkungan
Tabel 3 Perbandingan Luas Lahan, Nilai CN serap CO2 oleh rumpun vegetasi. Setelah
dan Besar Simpanan Air Daerah Palung Sungai
diketahui luasan pemanfaatan lahan dan daya
Perban- Persen- serap CO2 oleh rumpun vegetasi, selanjutnya
Peman- dingan Simpanan tase (%) kedua nilai dikalikan. Berikut pada Tabel 5 dan
faatan luas air Tabel 6 berturut-turut ditampilkan luasan
lahan lahan CN (m3/tahun) pemanfaatan lahan dan nilai daya serap CO2
Hutan 79,61
Bambu 0,84 30 459,68 oleh rumpun vegetasi pada daerah palung
7,69 sungai dan sempadan.
Bangunan 0,025 98 13,59
Jalan 0,001 98 0,84 0,48
Tabel 5 Perbandingan Luas Lahan, Nilai CN dan
Semak 12,21 Besar Simpanan Air Daerah Palung Sungai
belukar 0,13 30 70,52
Sumber: Hasil perhitungan Daya Persen-
Tabel 4 Perbandingan Luas Lahan, Nilai CN dan serap Nilai daya tase (%)
Peman- CO2 serap CO2
Besar Simpanan Air Daerah Palung Sungai
faatan Luas (Ton/ (Ton/Ha/
Peman- Perbandi- Simpanan Persen- Hutan
lahan (Ha) Tahu) Tahun) 58,71
5,41
faatan ngan luas air tase (%) Bambu 12 64,92
lahan lahan CN (m3/tahun) Bangunan 0,16 0 0 0
Hutan 319,42 60,43 Jalan 0,01 0 0 0
Bambu 0,757 30 Semak 41,28
Bangunan 0,068 98 28,84 17,82 belukar 55 45,65
Jalan 0,043 98 18,16 11,22 Sumber: Hasil analisis
Semak 55,55 10,51
belukar 0,131 30 Tabel 6 Perbandingan Luas Lahan, Nilai CN dan
Sumber: Hasil analisis Besar Simpanan Air Daerah Palung Sungai
Hasil kali perbandingan luas dengan CN pada Daya Persen-
pemanfaatan lahan daerah palung sungai dan serap Nilai daya tase (%)
sempadan selanjutnya dijumlahkan dan didapat Peman- CO2 serap CO2
nilai total simpanan air daerah palung sungai faatan Luas (Ton/ (Ton/Ha/
sebesar 544,65 m3/tahun dan daerah sempadan lahan (Ha) Tahu) Tahun)
421,98 m3/tahun. Jumlah simpanan air tersebut Hutan
2,99
55,64
dapat bertambah jika pada daerah palung sungai Bambu 12 35,88
dan sempadan tidak terdapat bangunan seperti Bangunan 0,27 0 0 0
jalan Plester dan Beton. Karena dengan Jalan 0,17 0 0 0
demikian nilai simpanan air pada palung sungai Semak 44,35
0,52
dan sempadan akan berkurang. belukar 55 28,6
Berdasarkan perhitungan jika lahan Sumber: Hasil analisis
terbangun menjadi hutan dengan pepohonan
Hasil kali luas pemanfaatan lahan dengan nilai
pada daerah palung sungai dan sempadan, nilai
daya serap CO2 selanjutnya dijumlahkan,
simpanan air dapat mencapai 562,66 m3/tahun
atau meningkat sejumlah 18 m 3/tahun (3,19 %) sehingga didapat nilai daya serap CO 2 sejumlah
untuk daerah palung sungai dan 562,66 110,57 Ton/Ha/Tahun untuk daerah palung
m3/tahun atau meningkat sejumlah 140,67 sungai dan 64,48 Ton/Ha/Tahun untuk daerah
m3/tahun (25 sempadan. Nilai daya serap CO2 pada daerah
%) untuk daerah sempadan. palung sungai dan sempadan dapat bertambah
jika bangunan berupa jalan Plester dan Beton
Daya serap terhadap polusi udara ditanami pohon Trambesi yang disesuaikan
Daya serap daerah palung sungai dan dengan luas lahan bangunan. Penyesuaikan
sempadan dalam menyerap polusi udara dengan dengan luas lahan bangunan dilakukan dengan
mengetahui luasan pemanfaatan lahan dan daya
1
Novan, et al. Jurnal Sumberdaya Alam dan Lingkungan
Luas lahan
untuk
Pemanfaatan menanam 1 Jumlah
lahan di Pohon yang
daerah palung Luas Luas Trambesi akan
sungai (Ha) (m2) (m2) ditanam
Bangunan 0,16 1600 225 7
Jalan 0,01 100 225 1
Sumber: Hasil perhitungan
Luas lahan
untuk
Pemanfaatan menanam 1 Jumlah
lahan di Pohon yang
daerah palung Luas Luas Trambesi akan
sungai (Ha) (m2) (m2) ditanam
Bangunan 0,27 2700 225 12
Jalan 0,17 1700 225 7
Sumber: Hasil perhitungan
terdapat alternatif lain yang lebih baik sebesar 11,22 % dan semak belukar sebesar
(misal: semak belukar). Namun yang 10,51 %. Nilai akan bertambah menjadi
memenangkan Trambesi sebagai 562,66 m3/tahun atau meningkat sejumlah
rekomendasi tanaman adalah fungsi 140,67 m3/tahun (25 %) bila jalan Plester dan
kedua dari Trambesi. Hal tersebut bangunan Beton ditanami Trambesi;
dikarenakan Trambesi tergolong tanaman 5. Daya serap terhadap polusi udara berupa
tingkat tinggi sehingga kemampuan karbon dioksida (CO2) pada daerah palung
Trambesi dalam menyimpan air cukup
baik dibandingkan tanaman lainnya.
KESIMPULAN DAN SARAN
Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian dapat
disimpulkan beberapa hal terkait potensi
ekologis sempadan Sungai Metro,
Kecamatan Sukun, Kota Malang. Berikut
merupakan kesimpulan-kesimpulan dari
penelitian:
1. Karakteristik sungai pada wilayah
studi sepanjang 1914 meter di
Kelurahan Karangbesuki, Kecamatan
Sukun, Kota Malang berupa
karakteristik dendritik dan setelah
disesuaikan dengan PERMEN PUPR
No. 28/PRT/M/2015 tentang Pedoman
Pelaksanaan Teknis Kajian Penetapan
Garis Sempadan Sungai dan PP No.
38 Tahun 2011 Tentang Sungai, lebar
dominan atau modus daerah palung
sungai adalah 10 meter kearah kiri dan
kanan dari titik tengah dasar sungai.
Kemudian lebar sempadan sebesar 10
meter;
2. Luas daerah palung sungai dan
sempadan berturut-turut sebesar 6,41
Ha dan 3,95 Ha;
3. Simpanan air pada daerah palung
sungai mencapai 544,65 m3/tahun
dengan persentase dari hutan Bambu
sebesar 79,61 %, bangunan Beton
sebesar 7,69 %, jalan Plester sebesar
0,48 % dan semak belukar sebesar
12,21 %. Nilai simpanan akan
bertambah menjadi 562,66 m3/tahun
atau meningkat sejumlah 18 m 3/tahun
(3,19 %) bila jalan Plester dan
bangunan Beton ditanami Trambesi;
4. Simpanan air pada daerah sempadan
wilayah studi mencapai 421,98
m3/tahun dengan persentase dari hutan
Bambu sebesar 60,43 %, bangunan
Beton sebesar 17,82 %, Jalan Plester
1
Novan, et al. Jurnal Sumberdaya Alam dan Lingkungan
sungai wilayah studi mencapai 110,57 Arsyad, S. 2006. Konservasi Tanah dan Air.
Ton/Ha/Tahun dengan persentase dari hutan IPB Press. Bogor.
Bambu sebesar 58,71 %, dan semak belukar
sebesar 41,28 %. Nilai daya serap polusi Chow, V.T., Maidment, D.R., Mays, L.W. 1988.
udara akan bertambah menjadi 338,09 Applied Hydrology. McGraw Hill Book
Ton/Ha/Tahun atau meningkat sejumlah Company. New York.
227,57 Ton/Ha/Tahun (67,29 %) bila jalan
Plester dan bangunan Beton ditanami DIRJEN BPDASP. 2013. Pedoman Identifikasi
Trambesi; Karakteristik Daerah Aliran Sungai.
6. Daya serap terhadap polusi udara berupa Kementerian Lingkungan Hidup dan
karbon dioksida (CO2) pada daerah Kehutanan (LHK). Republik Indonesia.
sempadan wilayah studi mencapai 64,48
Ton/Ha/Tahun dengan persentase dari hutan Dahlan, E.N. 2007. Analisis Kebutuhan
Bambu sebesar 55,64 %, dan semak belukar Luasan Hutan Kota Sebagai Sink Gas
sebesar 44,35 %. Nilai daya serap polusi CO2 Antropogenik dari Bahan Bakar
berupa CO2 akan bertambah menjadi 604,84 Minyak dan Gas di Kota
Ton/Ha/Tahun atau meningkat sejumlah Bogor Dengan Pendekatan Sistem Dina
540,36 Ton/Ha/Tahun (89,33 %) bila jalan mik. Disertasi. IPB. Bogor
Plester dan bangunan Beton ditanami
Trambesi. Istiarto. 2014. Modul Pelatihan Simulasi
Aliran 1-Dimensi Dengan Bantuan
Saran Paket Program Hidrodinamika Hec-
Beberapa saran yang dapat dihasilkan dalam Ras. Jurusan Teknik Sipil dan
penelitian ini antara lain: Lingkungan, Fakultas Teknik, Universitas
1. Diperlukan kemitraan antara pemerintah Gajah Mada. Yogyakarta.
daerah selaku leader dalam pengelolaan
sungai bersama pihak swasta, akademisi dan Loebis, J. 1984. Banjir Rencana Untuk
masyarakat untuk meningkatkan kesadaran Bangunan Air. Departemen Pekerjaan
dalam menjaga lingkungan serta secara Umum, Badan Penerbit Pekerjaan
berkala diadakan kegiatan seperti Umum. Jakarta.
PROKASIH (Program Kali Bersih) pada
wilayah studi; Lokollo, J.A.,.2002. Analisis Pengaruh
2. Diperlukan penelitian lanjutan sepanjang alur Perubahan Fungsi Ruang Hidrologi
Sungai Metro untuk mengetahui pemanfaatan Terhadap Keseimbangan Air: Studi
lahan daerah palung sungai dan sempadan, Kasus Kawasan Kotamadya Ambon,
kemampuan total daerah palung sungai dan Propinsi Maluku [Tesis]. Program
sempadan dalam menyimpan air dan Pascasarjana IPB. Bogor.
kemampuan total daerah palung sungai dan
sempadan dalam menyerap polusi udara Mulyanto, H. R. 2006. Sungai, Fungsi dan
berupa karbon dioksida (CO2); Sifat-Sifatnya.
3. Hasil penelitian dapat dijadikan rekomendasi Graha Ilmu. Semarang.
kepada pemerintah setempat sebagai bahan
pertimbangan dalam penentuan daerah PERMEN PUPR. 2015. Tentang Penetapan
palung sungai dan sempadan serta sebagai Garis Sempadan Sungai dan Garis
pengetahuan umum kepada pihak swasta, Sempadan Danau. Kemeterian Pekerjaan
akademisi dan masyarakat mengenai potensi Umum dan Perumahan Rakyat
yang dapat dihasilkan dari daerah palung (PUPR). Republik Indonesia.
sungai dan sempadan.
PERPRES NO.32. 1990. Tentang
Pengelolaan Kawasan.Lindung.
DAFTAR PUSTAKA Republik Indonesia.
1
Novan, et al. Jurnal Sumberdaya Alam dan Lingkungan