Anda di halaman 1dari 13

Peramalan Banjir Sungai Kota

Suharyanto, Robert J. Kodoatie, dan Fisika Prasetyo P.*


Jurusan Teknik Sipil, Universitas Diponegoro
*fisikaprasetyo@yahoo.co.id

Intisari
Sungai Beringin di Kota Semarang telah menyebabkan banjir hampir setiap tahun.
Salah satu banjir terbesar terjadi pada 2010 yang menyebabkan 2 orang tewas dan
kerusakan perumahan, jalan, sawah, kolam ikan, dan lain-lain. Banjir juga merugikan
kegiatan ekonomi dan kesejahteraan sosial. Untuk mengurangi kerugian karena
banjir Sungai Beringin dapat dilakukan dengan sistem peramalan banjir, sehingga
orang akan memiliki waktu untuk menyelamatkan barang berharga dan mengungsi.
Penelitian ini disposori oleh Rockefeller foundation, dikelola oleh Mercy Corps,
dan diberikan kepada Tim Kota Semarang sebagai bagian dari Program ACCCRN
(Asian Cities’ Climate Change Resilient Networks). Dalam penelitian ini, Sungai
Beringin yang memiliki luas DAS 30,10 km2 terbagi menjadi 8 sub-DAS. Debit
banjir secara spatial dianalisis dengan menggunakan software HEC-HMS. Perkiraan
debit banjir secara spatial pada berbagai skenario curah hujan dilakukan dengan
menggunakan model HEC-HMS. Selanjutnya, Model HEC RAS digunakan untuk
membuat fungsi peramalan tma di stasiun Wonosari (hilir) sebagai fungsi dari tma
di stasiun hulu (Wates dan Jl. Cengkeh). Dari berbagai hasil skenario hujan, maka
fungsi peramalan tma banjir di hilir dapat diperoleh dari analisa regresi. Fungsi
peramalan tma banjir terbaik adalah Hwonosari=(0,604 HWates - 72,505) yang
memiliki koefisien korelasi R2 = 0,946. Hasil verifikasi menunjukkan bahwa rasio
perbedaan peramalan versus pengamatan < 15 %.
Kata Kunci: peramalan banjir, sungai kota, Sungai Beringin

PENDAHULUAN
1. Latar Belakang
Sungai Beringin dengan Luas Daerah Aliran Sungai (DAS) 30,10 km2 (peta RTRW
Kota Semarang 2011-2031). Dari tinjauan topografi DAS Beringin dapat dibedakan
menjadi dua bagian, daerah hulu dan daerah hilir. Daerah hulu di Selatan merupakan
perbukitan dengan kemiringan yang cukup terjal, dengan ketinggian + 12,5 m
sampai 250 m. Persoalan Sungai Beringin berawal dari perubahan tata guna lahan
di daerah hulu, khususnya dari lahan terbuka (hutan, semak-semak, dan lading atau
pertanian) menjadi perumahan dan perkampungan.
Berkurangnya kawasan terbuka hijau/hutan di DAS Beringin daerah hulu dapat
mempengaruhi run-off yang terjadi, sehingga dimungkinkan mengakibatkan
peningkatan limpasan permukaan, penurunan waktu konsentrasi, dan sekaligus
penurunan pengisian air tanah. Dengan demikian debit di musim penghujan akan
cenderung meningkat dan sebaliknya debit akan menurun di musim kemarau.

513
Perbandingan Qmax (biasanya di musim penghujan) dan Qmin (di musim kemarau)
sungai sangat besar. Semakin besar rasio Qmax dengan Qmin suatu sungai,
mengindikasikan semakin rusaknya DAS (Kodoatie, 2008).
Kejadian Banjir yang pernah terjadi di Sungai Beringin
1. Tahun 1990 : Genangan pada lahan seluas 860 ha, meliputi Mangkang Wetan
(0,6 m, 48 jam), Mangunharjo(0,50 m, 2 jam)
2. Desember 1998 : Ditempat-tempat tertentu sungai melimpah , di Mangkang
Kulon (0,6 m, 2 jam)
3. Februari 1999 : Kerusakan 30 ha sawah dan 15 ha tambak
4. Pengendalian Banjir telah dilakukan yaitu antara lain normalisasi sungai,
peninggian tanggul, saluran, Pasangan dll. Dengan Prediksi mampu
menampung Q25th.
5. November-Desember 2010 hujan lebat di DAS Beringin menyebabkan
Sungai Beringin banjir, mengakibatkan 6 orang tewas karena terseret arus
(Gambar 1), tanah longsor dan hujan lebat juga menyebabkan banjir di
Kecamatan Tugu dikarenakan tanggul Sungai Beringin jebol. Akibat kejadian
tersebut puluhan rumah di tiga kelurahan terendam banjir hingga 0,5 meter.
Banjir yang terjadi akibat jebolnya tanggul kali beringin ini menyebabkan
puluhan rumah di Kecamatan Tugu Semarang tergenang. Dalam sekejap tiga
Kelurahan di Kecamatan Tugu yakni Mangkang Wetan, Mangkang Kulon,
dan Mangunharjo terendam air  antara 0,3 m hingga 0,5 m. Berikut ini adalah
foto yang diambil pasca banjir bandang yang terjadi di Sungai Beringin di
Tahun 2010:

Gambar 1. Kerusakan akibat banjir Sungai Beringin di Tahun 2010


(http://foto.detik.com/, diakses tanggal 29 Juni 2012)

2. Studi Pustaka
Menurut Soemarto (1993), Cara penelusuran banjir yang sering digunakan adalah
cara Muskingum, yang hanya berlaku dalam kondisi sebagai berikut :
1. Tidak terdapat anak sungai yang masuk ke dalam bagian memanjang palung
sungai yang ditinjau
2. Penambahan atau kehilangan air oleh curah hujan, aliran masuk atau keluar
air tanah dan evaporasi, kesemuanya di abaikan.

514
Metode penelusuran banjir melalui sungai yang banyak digunakan adalah Metode
Muskingum. Metode ini memodelkan volume tampungan banjir di alur sungai, yang
merupakan gabungan antara tampungan prisma dan tampungan baji. Tampungan
air di sungai tergantung pada aliran masuk (inflow), aliran keluar (outflow), dan
karakteristik hidraulik sungai. Seperti terlihat dalam Gambar 2, tampungan prisma
yang terbentuk oleh tampang lintang sungai sepanjang saluran mempunyai volume
konstan. Pada saat banjir datang, aliran masuk lebih besar dari aliran keluar sehingga
terbentuk tampungan baji (Triatmodjo B, 2008).
Salah satu cara menganalisis penelusuran banjir adalah dengan menggunakan
metode Muskingum, dimana prinsipnya adalah kontinuitas debit masuk dengan
debit keluar.
I – O = S/t, menjadi(I1+I2)/2 + (O1+O2)/2 = (S2-S1)/Δt,

Gambar 2 Tampungan Prisma dan Tamapungan Baji (Triatmodjo, 2008)

Analisa Pemodelan Hujan-Debit Menggunakan Model HEC-HMS


a) Metode Perhitungan Volume Limpasan dengan HEC HMS
Lapisan kedap air adalah bagian dari DAS yang memberikan kontribusi berupa
limpasan langsung tanpa memperhitungakn infiltrasi, evaporasi ataupun jenis
kehilangan volume lainnya. ­­Sedangkan jatuhnya air hujan pada lapisan yang kedap
air juga merupakan limpasan.
Didalam pemodelan HEC-HMS ini, terdapat beberapa metode perhitungan limpasan
(runoff) yang dapat kita gunakan, yaitu (HEC-HMS Technical Reference Manual,
2000:38):
1. The initial and constant-rate loss model,
2. The deficit and constant-rate loss model,
3. The SCS curve number (CN) loss model (composite or gridded), dan
4. The Green and Ampt loss model.
Karena keterbatasan ketersediaan data lapangan yang dibutuhkan didalam
penggunaan metode-metode perhitungan tersebut diatas, maka penulis memilih
metode SCS curve number (CN) yang dianggap paling mudah di aplikasikan dalam
perhitungan.

515
Analisa Hidraulika dengan HEC RAS
Hitungan hidraulika aliran pada dasarnya adalah mencari kedalaman dan kecepatan
aliran di sepanjang alur yang ditimbulkan oleh debit yang masuk ke dalam alur
dan kedalaman aliran di batas hilir. Hitungan hidraulika aliran di dalam HEC-RAS
dilakukan dengan membagi aliran ke dalam dua kategori, yaitu aliran permanen dan
aliran tak permanen.HEC-RAS menggunakan metode hitungan yang berbeda untuk
masing-masing kategori aliran tersebut(HEC-RAS Hydraulic Reference Manual,
Version 4.1, January 2010).

Metode Penelitian
Secara garis besar pelaksanaan penelitian ini adalah
1. Pemodelan konversi hujan menjadi debit banjir dengan HEC-HMSdan tinggi
muka air banjir dengan HEC-RAS
2. Analisa penentuan fungsi peramalan banjir dengan Model Statistik
Kemudian secara detail, langkah langka tersebut digambarkan pada bagan alir di
halaman berikut.

Teknik Pengambilan Data


1. Pengumpulan Data Sekunder
Data sekunder yang diperlukan pada kegiatan ini meliputi Pengumpulan Data :
Data curah hujan,Peta topografi, Peta Kota Semarang, Tata guna lahan, Rencana
tata ruang dan wilayah, Rencana detail tata ruang kota.
2. Pengumpulan Data Primer
Data primer yang akan dilakukan untuk pelaksanaan kegiatan ini adalah survey
lapangan untuk melakukan identifikasi lahan yang meliputi Tataguna lahan,
Jenis tanah, Penutup tanah, dan sebagainya.

Teknik Analisis Data


Untuk membandingkan hasil perhitungan perangkat lunak HEC-HMS dan HEC-
RAS, Peneliti juga akan menghitung analisis hidrologi dan melakukan pengecekan
perhitungan hidraulik secara manual dengan persamaan matematis.

1. Analisis Tata Guna Lahan


Analisis tata guna lahan yang dilakukan adalah identifikasi penggunaan lahan
DAS Beringin dengan bantuan GIS.

2. Analisis Hidrologi
Analisis hidrologi yang dilakukan antara lain :
1. Analisis curah hujan harian maksimum
2. Perhitungan intensitas curah hujan dengan metode Mononobe.
3. Perhitungan debit banjir rencana dengan Metode HSS Gama-1

516
Diagram Alir Pembuatan Model Peramalan Banjir
Diagram Alir Pembuatan Model Peramalan Banjir
Data Hujan Harian
dari 3 Stasiun

Koefesien Bobot
Theisen

Hujan DAS
Peta Jaringan Sungai
Peta Topografi
Analisa Frekuensi

Peta Sub-DAS Beringin


Hujan Rencana
Tata Guna Lahan
Eksisting
Area tiap Sub DAS
Kurva Intensitas
Parameter untuk Hujan (IDF)
Koefesien Limpasan
Cross Section di beberapa Ruas Sungai
Debit Banjir Rencana di tiap
Sub DAS
(dengan Model HEC-HMS) Passing Capacity di tiap ruas

Identifikasi Wilayah Potensi


Limpasan Wilayah Limpasan/ Genangan dari Field Survey

Parameter Model di Sesuai ?


koreksi

Model HEC-HMS
dapat dipakai

Didapat beberapa data paring Hujan-Debit


Banjir di beberapaSub-DAS Beringin

Analisa Statistik Model Peramalan :


1. T.m.a hilir =f(t.m.a hulu, hujan hulu)
2. TTi-j= f(t.m.a hulu, hujan hulu)

Aplikasi Model Peramalan

WLdownstream, Peak-Flooddownstreamdari Model Pengukuran WLdownstream, Peak-


Peramalan menggunakan HEC-RAS Flooddownstream

Parameter Model Peramalan di Koreksi Sesuai ?

Model Peramalan Banjir dapat


dipakai

517
4. Perhitungan debit banjir rencana dengan Program HEC-HMS metode SCS
curve number.
5. Data debit Sungai Beringindiolah untuk menganalisis penelusuran banjir
dengan metode muskingum. Pengolahan data menggunakan bantuan
perangkat lunak HEC-HMS.

3. Analisis Hidrolik Sungai


Data yang diperlukan untuk menunjang analisis hidrolik sungai antara lain, data
topografi Sungai Beringin yang diperoleh dari survei topografi sehingga kita
dapat mengetahui denah situasi Sungai Beringin, konfigurasi dasar sungai secara
memanjang, dan penampang melintang sungai.
Penelusuran banjir secara hidraulik menggunakan permodelan matematik. Debit
masukan diambil dari hasil analisis hidrologi untuk mengetahui debit rencana.
Selanjutnya permodelan matematik digunakan untuk menganalisis karakteristik
sungai untuk penelusuran banjir. Permodelan matematik akan menggunakan
bantuan perangkat lunak HEC-RAS.

Analisis dan Pembahasan

Tabel 1 Rekapitulasi Debit Banjir pada Hilir Sungai Beringin


Metode 2-yr 5-yr 10-yr 25-yr 50-yr 100-yr
HMS metode SCS 116,70 191,00 244,60 315,80 374,30 437.70
Hasil Analisa
Gama 1 102,10 183,08 244,68 330,92 403,29 483,22
2005 138,34 178,29 208,48 247,73 278,06 -
Studi terdahulu 2009 - - - 297,0 - -
2011 115.03 157.16 192.41 246.52 294.66 350.42

Debit Banjir HEC HMS dengan beberapa kasus Hujan


Model HEC HMS metode SCS curve numbermengunakan beberapa skenario curah
hujan sehingga menghasilkan debit sungai. Dengan memasukkan beberapa skenario
curah hujan pada setiap sub DAS dan menjalankan simulasi model HEC HMS akan
menghasilkan debit sungai pada setiap outlet sub-DAS dan di setiap persimpangan.
Hasil dari analisa debit sungai ditunjukan dalam Tabel 5. Dalam table dibawah, Xij
adalah curah hujan pada sub DAS, i memiliki arti sebagai curah hujan di sub-DAS,
j adalah waktu terjadinya hujan. Satuan hujan adalah mm / jam.Sementara itu Qsub
DAS merupakan outflow dari sub-DAS. Qjunction merupakan debit di pertemuan
sungai.

Model Peramalan Banjir DAS Beringin


Dari aliran sungai yang dihasilkan di atas, analisis statistik pada pengembangan
model peramalan dapat dilakukan. Tujuan dari perumusan peramalan banjir adalah
untuk memprediksi debit di persimpangan 1 (Qjunction 1) sebagai fungsi dari curah

518
Tabel 2 Hasil dari Debit Banjir menggunakan HEC-HMS metode SCS untuk berbagai kasus Curah Hujan
Curah Hujan Sub DAS 1 Curah Hujan Sub DAS 2 Curah Hujan Sub DAS 3a Curah Hujan Sub DAS 3b Curah Hujan Sub DAS 3c Curah Hujan Sub DAS 3d Curah Hujan Sub DAS 4a Curah Hujan Sub DAS 4b Debit pada tiap Sub DAS Debit pada tiap Junction
Jam ke 1 Jam ke 2 Jam ke 3 Jam ke 1 Jam ke 2 Jam ke 3 Jam ke 1 Jam ke 2 Jam ke 3 Jam ke 1 Jam ke 2 Jam ke 3 Jam ke 1 Jam ke 2 Jam ke 3 Jam ke 1 Jam ke 2 Jam ke 3 Jam ke 1 Jam ke 2 Jam ke 3 Jam ke 1 Jam ke 2 Jam ke 3
Kasus Kala Ulang
Travel Time
X11 X12 X13 X21 X22 X23 X3a1 X3a2 X3a3 X3b1 X3b2 X3b3 X3c1 X3c2 X3c3 X3d1 X3d2 X3d3 X4a1 X4a2 X4a3 X4b1 X4b2 X4b3 QSubDAS1 QSubDAS2 QSubDAS3a QSubDAS3b QSubDAS3c QSubDAS3d QSubDAS4a QSubDAS4b Q junction 1 Q junction 2 Q junction 3 Q junction 4 Q junction 5 Q junction 6 Q junction 7 Q junction 8 Q junction 9
TT J1-SubDAS4b TT J1-SubDAS4a TT J1-SubDAS3d TT J1-SubDAS3c TT J1-SubDAS3b TT J1-SubDAS3a TT J1-SubDAS2 TT J1-SubDAS1
Kasus 1 2 63.57 16.52 11.59 57.96 15.07 10.57 64.47 16.76 11.75 62.68 16.29 11.43 64.67 16.81 11.79 55.40 14.40 10.10 57.69 14.99 10.52 59.54 15.48 10.86 28.10 8.20 19.20 17.90 11.90 22.90 27.90 16.80 116.70 107.50 97.60 56.80 47.00 41.30 50.40 40.80 16.80 3.00 2.00 3.00 3.00 3.00 3.00 3.00 3.00
Kasus 2 5 90.66 23.56 16.53 86.21 22.41 15.72 91.25 23.72 16.64 89.54 23.27 16.33 91.41 23.76 16.67 77.30 20.09 14.09 78.39 20.38 14.29 86.64 22.52 15.80 51.30 14.60 33.30 31.60 20.50 39.70 45.50 31.10 191.00 179.40 165.40 94.70 77.90 70.10 85.90 71.30 31.10 3.00 2.00 3.00 3.00 3.00 3.00 3.00 3.00
Kasus 3 10 115.45 30.01 21.05 105.45 27.41 19.23 107.47 27.93 19.59 114.17 29.68 20.82 107.55 27.95 19.61 91.21 23.71 16.63 89.99 23.39 16.41 103.95 27.02 18.95 74.60 19.30 42.30 45.00 26.00 51.20 55.90 41.00 244.60 229.40 211.90 122.90 102.10 88.30 113.80 96.20 41.00 3.00 2.00 3.00 3.00 3.00 3.00 3.00 3.00
Kasus 4 20 150.20 39.04 27.39 124.46 32.35 22.69 121.34 31.54 22.12 148.74 38.66 27.12 121.29 31.53 22.11 104.11 27.06 18.98 98.98 25.73 18.05 119.76 31.13 21.84 109.00 24.00 50.20 64.70 30.90 62.20 64.20 50.40 302.70 280.40 258.00 153.70 131.00 103.90 146.80 126.90 50.40 3.00 2.00 3.00 3.00 3.00 3.00 3.00 3.00
Kasus 5 25 158.32 41.15 28.87 128.65 33.44 23.46 124.32 32.31 22.67 156.82 40.76 28.59 124.24 32.29 22.65 106.90 27.78 19.49 100.89 26.22 18.39 123.20 32.02 22.46 117.30 25.10 51.90 69.40 31.90 64.60 66.00 52.50 315.80 291.90 268.30 160.70 137.70 107.30 154.40 134.00 52.50 3.00 2.00 3.00 3.00 3.00 3.00 3.00 3.00
Kasus 6 50 198.68 51.64 36.23 146.10 37.97 26.64 135.74 35.28 24.75 197.04 51.21 35.93 135.52 35.23 24.71 118.14 30.71 21.54 107.75 28.01 19.65 136.88 35.58 24.96 159.20 29.50 58.60 93.10 35.90 74.50 72.40 60.80 374.30 341.10 311.80 192.80 168.70 120.20 189.70 167.60 60.80 3.00 2.00 3.00 3.00 3.00 3.00 3.00 3.00
Kasus 7 100 249.19 64.77 45.43 162.78 42.31 29.68 145.28 37.76 26.49 247.42 64.31 45.11 144.90 37.66 26.42 128.37 33.36 23.40 112.87 29.34 20.58 149.04 38.74 27.17 212.90 33.70 64.20 123.30 39.30 83.60 77.30 68.30 437.70 391.90 355.40 230.50 204.50 131.00 230.20 206.90 68.30 3.00 2.00 3.00 3.00 3.00 3.00 3.00 3.00
Kasus 8 2 57.76 23.10 13.86 52.66 21.06 12.64 58.57 23.43 14.06 56.95 22.78 13.67 58.76 23.50 14.10 50.33 20.13 12.08 52.41 20.96 12.58 54.09 21.64 12.98 28.30 7.00 16.50 16.70 10.20 21.60 27.50 14.90 125.20 110.50 103.20 62.00 50.20 41.40 47.90 38.30 14.90 2.00 1.00 2.00 2.00 2.00 2.00 3.00 2.00
Kasus 9 5 82.37 32.95 19.77 78.33 31.33 18.80 82.90 33.16 19.90 81.35 32.54 19.53 83.05 33.22 19.93 70.23 28.09 16.86 71.22 28.49 17.09 78.71 31.49 18.89 47.80 12.80 28.80 27.50 17.70 34.90 44.60 26.70 203.90 183.80 167.30 101.00 82.70 66.70 82.00 62.40 26.70 3.00 2.00 2.00 3.00 2.00 3.00 3.00 2.00
Kasus 10 10 104.90 41.96 25.18 95.81 38.32 22.99 97.64 39.06 23.43 103.73 41.49 24.90 97.71 39.09 23.45 82.87 33.15 19.89 81.76 32.71 19.62 94.45 37.78 22.67 66.60 16.90 36.80 39.20 22.60 44.20 54.80 35.50 260.30 234.40 212.00 130.20 108.10 83.40 108.60 83.50 35.50 3.00 2.00 3.00 3.00 3.00 3.00 3.00 2.00
Kasus 11 20 136.47 54.59 32.75 113.08 45.23 27.14 110.24 44.10 26.46 135.14 54.06 32.43 110.20 44.08 26.45 94.59 37.83 22.70 89.93 35.97 21.58 108.81 43.52 26.11 95.20 21.20 43.90 56.90 27.00 54.00 63.00 43.90 321.00 285.70 258.50 163.50 138.00 98.20 140.00 110.90 43.90 3.00 2.00 3.00 3.00 3.00 3.00 3.00 3.00
Kasus 12 25 143.84 57.54 34.52 116.89 46.76 28.05 112.95 45.18 27.11 142.48 56.99 34.20 112.88 45.15 27.09 97.12 38.85 23.31 91.66 36.66 22.00 111.94 44.77 26.86 102.60 22.10 45.40 61.10 27.90 56.20 64.70 45.70 334.70 297.10 269.00 171.10 144.90 101.40 147.20 117.30 45.70 3.00 2.00 3.00 3.00 3.00 3.00 3.00 3.00
Kasus 13 50 180.51 72.21 43.32 132.74 53.10 31.86 123.33 49.33 29.60 179.02 71.61 42.96 123.13 49.25 29.55 107.34 42.93 25.76 97.90 39.16 23.50 124.36 49.75 29.85 140.20 26.10 51.40 82.40 31.50 65.00 71.00 53.20 395.50 346.30 314.60 205.80 176.80 113.70 180.60 147.40 53.20 3.00 2.00 3.00 3.00 3.00 3.00 3.00 3.00
Kasus 14 100 226.40 90.56 54.34 147.89 59.16 35.49 131.99 52.80 31.68 224.80 89.92 53.95 131.65 52.66 31.60 116.63 46.65 27.99 102.55 41.02 24.61 135.42 54.17 32.50 188.60 29.90 56.40 109.70 34.60 73.10 75.80 59.90 461.20 396.50 362.70 244.70 213.50 123.80 218.90 182.80 59.90 3.00 2.00 3.00 3.00 3.00 3.00 3.00 3.00
Kasus 15 2 15.02 63.54 13.86 13.69 57.93 12.64 15.23 64.43 14.06 14.81 62.65 13.67 15.28 64.63 14.10 13.09 55.37 12.08 13.63 57.65 12.58 14.06 59.50 12.98 39.80 10.80 26.30 24.70 16.30 32.00 35.60 23.40 139.10 130.50 126.00 71.10 56.10 53.90 64.80 56.70 23.40 2.00 1.00 2.00 2.00 2.00 2.00 2.00 2.00
Kasus 16 5 21.42 90.61 19.77 20.36 86.16 18.80 21.56 91.20 19.90 21.15 89.49 19.53 21.59 91.36 19.93 18.26 77.26 16.86 18.52 78.35 17.09 20.47 86.58 18.89 69.60 18.60 43.70 41.80 26.90 53.30 56.60 41.50 228.20 212.90 208.00 117.10 93.50 89.20 107.00 95.10 41.50 2.00 1.00 2.00 2.00 2.00 2.00 2.00 2.00
Kasus 17 10 27.27 115.39 25.18 24.91 105.39 22.99 25.39 107.40 23.43 26.97 114.11 24.90 25.41 107.48 23.45 21.55 91.15 19.89 21.26 89.94 19.62 24.56 103.89 22.67 98.50 24.10 54.60 58.00 33.60 67.50 68.80 53.60 290.80 269.40 263.50 25.00 121.50 110.90 139.40 125.50 53.60 2.00 1.00 2.00 2.00 2.00 2.00 2.00 2.00
Kasus 18 20 35.48 150.12 32.75 29.40 124.38 27.14 28.66 121.26 26.46 35.14 148.65 32.43 28.65 121.22 26.45 24.59 104.04 22.70 23.38 98.92 21.58 28.29 119.69 26.11 140.20 29.50 64.00 81.30 39.30 80.80 78.40 64.90 356.40 326.70 318.40 187.20 153.50 129.40 177.20 162.10 64.90 2.00 1.00 2.00 2.00 2.00 2.00 2.00 2.00
Kasus 19 25 37.40 158.23 34.52 30.39 128.58 28.05 29.37 124.24 27.11 37.04 156.73 34.20 29.35 124.17 27.09 25.25 106.83 23.31 23.83 100.83 22.00 29.10 123.13 26.86 150.00 30.70 66.00 86.80 40.60 83.80 80.50 67.30 371.20 339.40 330.60 195.40 160.80 133.50 185.80 170.50 67.30 2.00 1.00 2.00 2.00 2.00 2.00 2.00 2.00
Kasus 20 50 46.93 198.57 43.32 34.51 146.01 31.86 32.07 135.67 29.60 46.54 196.92 42.96 32.01 135.45 29.55 27.91 118.07 25.76 25.45 107.69 23.50 32.33 136.80 29.85 199.40 35.80 73.80 114.20 45.30 95.60 87.90 77.20 435.80 394.40 382.50 232.50 194.00 148.70 225.40 209.70 77.20 2.00 1.00 2.00 2.00 2.00 2.00 2.00 2.00
Kasus 21 100 58.86 249.04 54.34 38.45 162.68 35.49 34.32 145.19 31.68 58.45 247.28 53.95 34.23 144.81 31.60 30.32 128.29 27.99 26.66 112.80 24.61 35.21 148.96 32.50 261.60 40.60 80.40 148.60 49.20 106.30 93.50 86.00 504.30 450.80 434.70 273.00 231.30 161.20 270.20 254.90 86.00 2.00 1.00 2.00 2.00 2.00 2.00 2.00 2.00
Kasus 22 2 24.00 56.40 14.40 22.00 51.70 13.20 23.43 55.06 14.06 22.78 53.53 13.67 23.50 55.23 14.10 20.13 47.31 12.08 20.96 49.27 12.58 21.64 50.85 12.98 40.00 10.60 24.50 23.10 15.10 30.00 33.90 21.90 134.60 123.60 120.50 68.30 54.00 51.40 60.90 53.20 21.90 2.00 1.00 2.00 2.00 2.00 2.00 2.00 2.00
Kasus 23 5 32.00 75.20 19.20 31.00 72.85 18.60 33.16 77.93 19.90 32.54 76.47 19.53 33.22 78.07 19.93 28.09 66.02 16.86 28.49 66.95 17.09 31.49 73.99 18.89 62.40 16.80 40.30 38.80 24.80 49.60 53.60 38.40 217.50 199.70 197.90 112.30 89.70 84.30 99.70 88.40 38.40 2.00 1.00 2.00 2.00 2.00 2.00 2.00 2.00
Kasus 24 10 42.00 98.70 25.20 44.00 103.40 26.40 39.06 91.78 23.43 41.49 97.51 24.90 39.09 91.85 23.45 33.15 77.89 19.89 32.71 76.86 19.62 37.78 88.78 22.67 91.80 23.20 50.10 53.60 30.80 62.50 65.00 49.30 279.20 252.30 250.40 144.30 116.70 104.60 129.20 116.20 49.30 2.00 1.00 2.00 2.00 2.00 2.00 2.00 2.00
Kasus 25 20 54.00 126.90 32.40 52.00 122.20 31.20 44.10 103.63 26.46 54.06 127.03 32.43 44.08 103.59 26.45 37.83 88.91 22.70 35.97 84.54 21.58 43.52 102.28 26.11 128.00 31.70 58.60 74.80 36.00 74.70 74.00 59.50 343.00 306.30 302.70 179.60 147.60 121.70 163.40 149.50 59.50 2.00 1.00 2.00 2.00 2.00 2.00 2.00 2.00
Kasus 26 25 56.00 131.60 33.60 56.00 131.60 33.60 45.18 106.17 27.11 56.99 133.93 34.20 45.15 106.11 27.09 38.85 91.29 23.31 36.66 86.16 22.00 44.77 105.22 26.86 134.10 34.50 60.40 79.70 37.10 77.40 75.90 61.70 356.90 318.60 314.40 187.60 154.70 125.50 171.20 157.10 61.70 2.00 1.00 2.00 2.00 2.00 2.00 2.00 2.00
Kasus 27 50 70.00 164.50 42.00 72.00 169.20 43.20 49.33 115.93 29.60 71.61 168.28 42.96 49.25 115.74 29.55 42.93 100.90 25.76 39.16 92.02 23.50 49.75 116.90 29.85 177.00 45.80 67.40 104.60 41.40 88.10 82.80 70.60 421.10 371.30 364.10 223.50 187.00 139.60 206.90 192.70 70.60 2.00 1.00 2.00 2.00 2.00 2.00 2.00 2.00
Kasus 28 100 84.00 197.40 50.40 86.00 202.10 51.60 52.80 124.08 31.68 89.92 211.31 53.95 52.66 123.75 31.60 46.65 109.63 27.99 41.02 96.40 24.61 54.17 127.29 32.50 220.20 55.70 73.30 135.70 44.90 97.90 88.00 78.50 484.80 425.20 414.60 262.90 223.40 151.20 247.30 233.60 78.50 2.00 1.00 2.00 2.00 2.00 2.00 2.00 2.00
Kasus 29 2 12.10 59.40 13.20 11.55 56.70 12.60 12.89 63.26 14.06 12.53 61.51 13.67 12.93 63.46 14.10 11.07 54.36 12.08 11.53 56.60 12.58 11.90 58.42 12.98 34.00 10.20 24.70 23.10 15.30 29.80 33.40 21.80 130.30 123.80 118.50 67.00 52.60 50.60 61.00 52.90 21.80 2.00 1.00 2.00 2.00 2.00 2.00 2.00 2.00
Kasus 30 5 17.05 83.70 18.60 16.50 81.00 18.00 18.24 89.54 19.90 17.90 87.86 19.53 18.27 89.69 19.93 15.45 75.85 16.86 15.67 76.92 17.09 17.32 85.01 18.89 59.60 16.70 41.40 39.50 25.50 50.20 53.60 39.10 214.50 203.30 197.10 111.20 88.20 84.40 101.80 89.70 39.10 2.00 1.00 2.00 2.00 2.00 2.00 2.00 2.00
Kasus 31 10 21.45 105.30 23.40 20.90 102.60 22.80 21.48 105.45 23.43 22.82 112.03 24.90 21.50 105.53 23.45 18.23 89.49 19.89 17.99 88.30 19.62 20.78 102.01 22.67 83.90 22.80 51.90 55.20 31.90 63.80 65.40 50.80 273.90 258.30 250.40 143.30 115.10 105.30 133.10 119.00 50.80 2.00 1.00 2.00 2.00 2.00 2.00 2.00 2.00
Kasus 32 20 28.60 140.40 31.20 24.75 121.50 27.00 24.25 119.06 26.46 29.73 145.95 32.43 24.24 119.01 26.45 20.81 102.15 22.70 19.78 97.13 21.58 23.94 117.52 26.11 125.00 28.10 61.00 77.70 37.50 76.70 74.70 61.70 337.80 314.00 303.20 178.40 145.60 123.10 169.80 154.40 61.70 2.00 1.00 2.00 2.00 2.00 2.00 2.00 2.00
Kasus 33 25 30.25 148.50 33.00 25.30 124.20 27.60 24.85 121.99 27.11 31.35 153.88 34.20 24.83 121.91 27.09 21.37 104.89 23.31 20.17 98.99 22.00 24.63 120.89 26.86 134.60 28.90 63.00 83.00 38.70 79.50 76.70 64.10 351.90 326.30 314.90 186.40 152.60 127.00 178.20 162.50 64.10 2.00 1.00 2.00 2.00 2.00 2.00 2.00 2.00
Kasus 34 50 38.50 189.00 42.00 28.60 140.40 31.20 27.13 133.20 29.60 39.38 193.34 42.96 27.09 132.98 29.55 23.61 115.92 25.76 21.54 105.73 23.50 27.36 134.31 29.85 183.40 33.50 70.50 109.50 43.30 90.90 83.90 73.60 414.70 379.60 364.80 222.00 184.40 141.70 216.70 200.40 73.60 2.00 1.00 2.00 2.00 2.00 2.00 2.00 2.00
Kasus 35 100 46.20 226.80 50.40 31.90 156.60 34.80 29.04 142.55 31.68 49.46 242.78 53.95 28.96 142.18 31.60 25.66 125.96 27.99 22.56 110.75 24.61 29.79 146.25 32.50 229.30 38.10 76.90 142.90 47.10 101.40 89.30 82.20 475.90 434.50 414.90 260.80 220.10 153.80 260.40 244.30 82.20 2.00 1.00 2.00 2.00 2.00 2.00 2.00 2.00

519
hujan dan debit hulu. Berikut ini adalah bentuk dasar dari model formulasi untuk
peramalan banjir.

 b0 + b1.QJ 2 + b2 .QJ 3 + b3 .QSD1 + b4 .QSD2 + b5 .QSD3a + b6 .QSD3b + b7 .Q QSD3c + 


QJ1 =  
 b8 .QSD3d + b9 .QSD4 a + b10 .QSD4b + b11.R11 +  b34 .R4b 3 
........................................................................................................................… (1)

QJ 3 = ( b0 + b1.Q4b + b2 .Q4 a + b3 .Q3d + b4 .QB3b + b5 .QB3a + b6 . X 3a1 +  b23 . X 4b 3 ) ... (2)

Analisa Tinggi Muka Air Banjir Menggunakan HEC-RAS

Gambar 4 Membuat Reach HEC-RAS Sungai Beringin

Gambar 5 Hasil Running HEC RAS dengan beberapa kala ulang

520
Peramalan Banjir
Dalam analisa penentuan persamaan/ fungsi peramalan ini digunakan paket program
SPSS yaitu untuk melakukan analisa multiple regresi dengan prosedur backward.
Fungsi peramalan di Jembatan Wonosari hasilnya adalah :

Pada potongan melintang di Jembatan Wonosari (QJ1) mengunakan HEC-RAS


menghasilkan Rating Curve dengan persamaan

Hwonosari = 0,0092.QJ1 +5,9145..................................................................... (3)

QJ1 = (Hwonosari– 5,9145)/ 0,0092 ............................................................ (4)


Pada potongan melintang di Jembatan Tikung (QJ8) mengunakan HEC-RAS
menghasilkan Rating Curve dengan persamaan

Htikung = 0,0277.QJ8 + 130,88 ..................................................................... (5)

QJ8 = (Htikung - 130,88)/ 0,0277.................................................................. (6)

Pada potongan melintang di Jembatan Cengkeh (QJ9) mengunakan HEC-RAS


menghasilkan Rating Curve dengan persamaan

Hcengkeh = 0,0245.QJ9 + 163,75 . ................................................................... (7)

QJ9 = (Hcengkeh– 163,75)/ 0,0245 ............................................................... (8)

Subtitusi persamaan 5.6, 5.7, 5.9 dan 5.11:

(Hwonosari–5,9145)/0,0092 = -27,793 + 1,820.X3b1 + 2,371.X3b2 – 2,985.(Htikung–


130,88)/ 0,0277 + 6,954.(Hcengkeh– 163,75)/ 0,0245..... (9)

(Hwonosari– 5,9145) = 0,0167. X3b1 + 0,0218. X3b2 – 0,99. Htikung +


2,611. Hcengkeh – 298,09

Hwonosari= 0,0167. X3b1 + 0,0218. X3b2 – 0,99. Htikung + 2,611. Hcengkeh – 292,18

Mempertimbangkan ketersediaan data yang sangat minimal maka dilakukan running


melalui SPSS 20 mengunakan 2(dua) variabel untuk mengantisipasi kekurangan
data di lapangan. Dua variabel diambil dari hulu Qjunction 8, Qjunction 9 dan di
hilir Qjunction 1.

521
Tabel 3 Coefficients H tikung

Tabel 4 Coefficients H wonosari

Hasil analisa SPSS didapatkan fungsi peramalan untuk H wonosari adalah


Hwonosari = 0,604. Htikung - 72,505
Hwonosari = 2,068. Hcengkeh - 332,53
Kalibrasi fungsi peramalan terhadap ketinggian muka air di lapangan
Tabel 5 Kalibrasi pengamatan dan peramalan ketinggian muka air di Jembatan
Wonosari mengunakan fungsi peramalan pada Jembatan Tikung
Elevasi TMA Pengamatan Elevasi Pengamatan Elevasi Peramalan Ratio
No. Tanggal Jam Jembatan Wonosari Jembatan Tikung Jembatan Wonosari Perbedaan
(H wonosari) (H tikung) (H wonosari) (%)
1 01/12/2012 8:00 5.00 129.50 5.71 14.26%
2 01/12/2012 17:00 5.00 129.50 5.71 14.26%
3 02/12/2012 8:00 5.00 129.50 5.71 14.26%
4 02/12/2012 17:00 5.10 129.60 5.77 13.20%
5 03/12/2012 8:00 5.00 129.50 5.71 14.26%
6 03/12/2012 15:00 5.70 130.20 6.14 7.65%
7 03/12/2012 15:10 6.00 130.50 6.32 5.28%
8 03/12/2012 15:20 5.90 130.40 6.26 6.04%
9 03/12/2012 15:30 5.50 130.00 6.02 9.36%
10 03/12/2012 15:40 5.40 129.90 5.95 10.27%
11 03/12/2012 17:00 5.30 129.80 5.89 11.21%
12 04/12/2012 8:00 5.10 129.60 5.77 13.20%
13 04/12/2012 16:00 5.50 130.00 6.02 9.36%
14 04/12/2012 16:10 5.50 130.00 6.02 9.36%
15 04/12/2012 16:20 5.30 129.80 5.89 11.21%
16 05/12/2012 8:00 5.15 129.65 5.80 12.69%
17 05/12/2012 15:40 5.50 130.00 6.02 9.36%
18 05/12/2012 15:50 5.70 130.20 6.14 7.65%
19 05/12/2012 16:00 6.00 130.50 6.32 5.28%
20 05/12/2012 16:10 5.70 130.20 6.14 7.65%
21 05/12/2012 16:20 5.50 130.00 6.02 9.36%
22 05/12/2012 17:00 5.30 129.80 5.89 11.21%
23 06/12/2012 8:00 5.10 129.60 5.77 13.20%

Gambar 8 Grafik pengamatan dan peramalan tinggi muka air banjir


di Jembatan Wonosari

522
Kesimpulan
Dari hasil penelitian sebagaimana yang telah diuraikan diatas, maka dapat diambil
kesimpulan bahwa:
1. DAS (Daerah Aliran Sungai) Beringin merupakan DAS yang mempunyai
luas 30,10 km2 dengan panjang sungai 15,5 km. DAS Beringin mempunyai
karakteristik dengan sungai yang lebar pada daerah hulu kemudian pada
daerah hilir kapasitas sungai semakin kecil. Debit Banjir 2 tahunan (Q2th)
sebesar 116,70 m3/sekon.
2. PadaDAS Beringin terjadi peningkatan kebutuhan lahan oleh penduduk.
Peningkatan kebutuhan lahan tersebut menyebabkan perubahan tata gunalahan
pada DAS Beringin. Berdasarkan Peta RTRW Kota Semarang tahun 2011-
2031, daerah hulu DAS Beringin diperuntukkan sebagai pemukiman
penduduk. Perubahan tersebut mengakibatkan berkurangnya daerah resapan
sehingga menyebabkan banjir.
3. Berdasarkan penelitian telah didapatkan fungsi peramalan banjir di hilir
Sungai Beringin:
Hwonosari = 0,604. Htikung - 72,505
Dengan waktu perjalanan (travel time) dari Jembatan Tikung yang letaknya
di Kelurahan Wates (daerah hulu) menuju Jembatan Wonosari yang letaknya
di Kelurahan Wonosari (daerah hilir) sebesar 120 menit.
Hwonosari = 2,068. Hcengkeh - 332,53
Dengan waktu perjalanan (travel time) dari Jembatan Cengkeh yang letaknya
di Kelurahan Kedungpane (daerah hulu) menuju Jembatan Wonosari yang
letaknya di Kelurahan Wonosari (daerah hilir) sebesar 120 menit.
Dengan adanya waktu tempuh 120 menit maka penduduk disekitar Kelurahan
Wonosari dapat melakukan evakuasi agar kerugian akibat terjadinya banjir
dapat diminimalkan dan jatuhnya korban jiwa dapat dihindari.
4. Hasil Kalibrasi antara pengamatan dan peramalan, dapat disimpulkan bahwa
ratio perbedaan yang dihasilkan dari peramalan terhadap pengamatan cukup
kecil yaitu <15%. Hal ini mengindikasikan bahwa fungsi peramalam yang
dihasilkan dapat berfungsi dengan baik. Namun demikian, perlu disadiri
bahwa data yang digunakan untuk pengkalibrasian masih sangat minim dan
belum sepenuhnya mewakili regime debit banjir yang mungkin terjadi.

Saran
1. Untuk dapat melakukan peramalan banjir pada di beberapa ruas Sungai
Beringin diperlukan ketersediaan data (kuantitas dan kualitas) yang memadai.
Kuantitas dan kualitas data yang tidak tepat dapat mempengaruhi hasil
peramalan.

523
2. Dengan keterbatasan data yang sudah diperoleh, maka langkah-langkah
kalibrasi pada beberapa kondisi banjir di Sungai Beringin terutama pada
debit-debit besar masih sangat diperlukan.
3. Berdasarkan hasil wawancara terhadap penduduk di sekitar DAS Beringin,
Pemerintah Kota Semarang telah melaksanakan beberapaupaya dalam
mengatasi banjir Sungai Beringin. Upaya tersebut denganpembuatan
tanggul di hilir Sungai Beringin, larangan membuang sampah kesungai, dan
sebagainya. Namun upaya-upaya tersebut belum mampumengatasi banjir
Sungai Beringin. Oleh karena itu perlu adanya peramalan banjir sehingga
dapat menghasilkan peringatan dini banjir kepada masyarakat sekitar Sungai
Beringin.

Referensi
Affandy, Nur Azizah, dan Anwar, Nadjadji, 2007, Pemodelan Hujan-Debit
Menggunakan Model HEC-HMS di DAS Sampean Baru, FTSP- ITS,
Surabaya.
Atmodjo, Pranoto Santo, 2005, Pemodelan Sistem Informasi Geografis Dalam
Analisis Spatial Distribusi Debit di Sungai Beringin, Penelitian Jurusan
Teknik Sipil Universitas Diponegoro, Semarang
Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Kota Semarang, 2011,Kajian Hidrologi
Terhadap Perubahan Penggunaan Lahan Pertanian dan Lahan Hijau
menjadi Pemukiman di Kota Semarang.
BR, Sri Harto, 2000, Hidrologi, Teori-Masalah-Penyelesaian, Nafiri, Yogyakarta
BR, Sri Harto, 2001, Analisis Kepekaan Hidrograf Satuan Sintetik Gama I dalam
Penentuan Debit Banjir Rancangan, Universitas Gajah Mada, Yogyakarta
Chow, Ven Te, 1955,Open-Channel Hydraulics, Erlangga, Jakarta
Detikcom, 2010, Banjir Bandang di Semarang, (http://foto.detik.com/banjir-
bandang-di-semarang, diakses tanggal 29 Juni 2012)
Dinas Pekerjaan Umum Cipta Karya, 2009,Studi Master Plan DED Drainase
Semarang Barat.
Hydrologic Engineering Center, 2010, HEC-RAS River Analysis System,
Applications Guide, Version 4.1, January 2010, U. S. Army Cormps of
Engineers, Davis, CA.
Hydrologic Engineering Center, 2010, HEC-RAS River Analysis System,
Hydraulic Reference Manual, Version 4.1, January 2010, U. S. Army
Cormps of Engineers, Davis, CA.
Hydrologic Engineering Center, 2010, HEC-RAS River Analysis System, User’s
Manual, Version 4.1, January 2010, U. S. Army Cormps of Engineers,
Davis, CA.

524
Irianto, Gatot, 2003.Sistem Peringatan Dini Tentang Banjir, Surat Kabar Harian
Kompas
Istiarto, 2011, Modul Pelatihan Simulasi Aliran 1 Dimensi Sengan Bantuan Paket
Program Hidrodinamika HEC-RAS, Jurusan Teknik Sipil dan Lingkungan
Universitas Gajah Mada, Yogyakarta.
Kodoatie, Robert J. dan Sjarief, Rostam, 2009, Tata Ruang Air, Penerbit: Andi
Offset, Yogyakarta.
Kodoatie, Robert J. dan Sugiyanto, 2002, BANJIR – Beberapa penyebab dan
metode pengendaliannya dalam perspektif Lingkungan, Cetakan 1 Tahun
2002, Penerbit Pustaka Pelajar, Yogyakarta.
Kodoatie, Robert J., dan Sjarief, Roestam, 2005. Pengelolaan Sumber Daya Air
Terpadu. Penerbit Andi, Yogyakarta.
Kodoatie, Robert J., dan Sjarief, Roestam, 2008, Pengelolaan Sumber Daya Air
Terpadu, Edisi Revisi, Penerbit Andi, Yogyakarta.
Manik, Ngarap Im, 2011, Perencanaan Program Aplikasi Peramalan Banjir Kanal
Barat Jakarta Menggunakan Autoregresi Multivariant.
PB, Triton,2005, SPSS 13.0 Terapan : Riset Statistik Parametrik, Penerbit Andi,
Yogyakarta.
SNI, Pd T-23-2004-A, 2004, Prakiraan dan Peringatan Dini Banjir. Departemen
Permukiman dan Prasarana Wilayah, Jakarta.
Soemarto, C. D., 1987, Hidrologi Teknik, Penerbit Erlangga, Jakarta.
Sosrodarsono, Suyono dan Takeda, Kensaku. (1987). Hidrologi untuk Pengairan.
Jakarta: PT. Pradnya Paramita
Suara Merdeka, 2012, Semarang Metro, 180 Rumah Terendam, (http://
suaramerdeka.com/v1/index.php/read/cetak/2012/02/01/175599/180-Rumah
Terendam, diakses tanggal 29 Juni 2012)
Suharyanto, 2004, Makalah Peramalan Banjir Kali Tuntang. Seminar Nasional
HAS 2004.
Sujono, Joko, 2009, Petunjuk Singkat Aplikasi HEC-HMS, Jurusan Teknik Sipil
dan Lingkungan Universitas Gajah Mada, Yogyakarta.
Supadi, 2006, Model Regresi Rating Curve Stasiun AWRL Jurug Antara Tinggi
Muka Air dan Debit pada Sungai Bengawan Solo, Media Komunikasi
Teknik Sipil Universitas Diponegoro.
Triatmodjo, Bambang, 2008, Hidrologi Terapan, Cetakan Pertama Tahun 2008,
Penerbit Beta Offset, Yogyakarta.
TVKU Semarang, 2010, Tanggul Sungai Beringin Jebol, Puluhan Rumah
Terendam Banjir, (http://tvku.tv/v2010b/index.php?page=stream&id=1358,
diakses tanggal 29 Juni 2012)

525

Anda mungkin juga menyukai