Anda di halaman 1dari 8

ANALISIS GENANGAN SUNGAI JENEBERANG

Anugrawati, Alimuddin Hamzah, Paharuddin


Program Studi Geofisika, Jurusan fisika, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam,
Universitas Hasanuddin
anugrawatih@gmail.com
ABSTRAK Penelitian ini mengenai pemodelan tinggi muka air untuk menegetahui pola genangan Sungai
Jeneberang. Pemodelan menggunakan metode numerik dengan menyelesaikan persamaan kekekalan massa dan
momentum yaitu dengan HECRAS (Hydrolic Engineering Center-River Analisis System) dengan skenario aliran
yang digunakan ialah Steady Flow. Analisis ini menggunakan data debit Kala Ulang yang diolah menggunakan
Metode Distribusi Log Pearson Tipe III dengan menggunakan data debit maksimum Sungai Jeneberang tahun
1999-2004. Wilayah yang tergenang untuk semua debit periode kala ulang berada di Kabupaten Gowa di
sekitar Kecamatan Bontomarannu, Pallangga, Parangloe, Barombong dan Somba Opu, wilayah Kota Makassar
yang tergenang berada di Kecamatan Tamalate, terdapat juga di Kabupaten Takalar Kecamatan Polombangkeng
Utara. Dari hasil tersebut dapat disimpulkan bahwa debit periode ulang yang di peroleh menyebabkan genangan
di bantaran Sungai Jeneberang dan genangan terluas berada di Kecamatan Pallangga Kabupaten Gowa.

Kata Kunci: Debit kala ulang, Genangan, HECRAS, Log Pearson Tipe III, Sungai Jeneberang

PENDAHULUAN Ruang Lingkup dan Tujuan Penelitian


Latar Belakang Penelitian ini dilakukan untuk menganalisis genangan
Sungai Jeneberang Kabupaten Gowa Provinsi
Permasalahan Genangan di Sungai Jeneberang sudah
Sulawesi Selatan ditinjau dari bendungan bilibili
sejak lama. Sungai yang memiliki panjang 75 km
menuju ke delta muara Tanjung Bunga. Analisis ini
dengan luas daerah aliran sungai 727 Km2 bersumber
menggunakan data debit maksimum Sungai
dari Gunung Bawakaraeng pada elevasi +2.833,00
Jeneberang dari tahun 1999-2004 dengan mengabaikan
MSL. Sungai ini sering meluap pada saat musim hujan
jembatan dan pasang surut yang diolah HEC-RAS
seperti yang terjadi pada bulan Desember sampai
untuk menghasilkan simulasi profil muka air dari
dengan Januari 1975 sehingga menyebabkan hampir
2/3 Kota Makassar tergenang. Timbulnya daerah Sungai Jeneberang.
genangan ini adalah akibat meluapnya air sungai
daerah hilir jembatan Sungguminasa dan sarana Tujuan dari penelitian ini adalah menganalisis pola
drainase yang tidak memadai, ini merupakan salah satu genangan Sungai Jeneberang serta luas genangan
alasan pembangunan waduk Bili–Bili yang telah menggunakan debit banjir periode kala ulang 2,5,10,
beroperasi sejak tahun 1998 (Dinas PSDA, 2015). 20,50,100, dan 200 tahun.

Berkaitan dengan hal tersebut, Sistem Informasi TINJAUAN PUSTAKA


Geografis (SIG) memberikan kontribusi untuk
menyajikan peta informasi berupa sebaran luapan area Penetuan Koefisien Kekasaran (Manning)
genangan, serta luas genangan. Pemetaan dataran Pada HECRAS Nilai kekasaran (Manning)
banjir dilakukan dengan perpaduan model hidraulik berhubungan dengan aliran yaitu apabila semakin
dengan SIG. Berbagai model untuk melakukan banyak aliran yang masuk kedalam tanah maka
integrasi antara model simulasi dengan SIG telah semakin sedikit aliran dipermukaan. Aliran dari
banyak berkembang, salah satu model yang permukaan yang masuk kedalam tanah dinamakan
mengintegrasikan antara model hidraulik dengan SIG infiltrasi. Infiltrasi terjadi pada lapisan tanah. Jika
adalah HEC-GeoRAS yang dikembangkan oleh US lapisan tanah sukar menyerap air bisa dikatakan hujan
Army dan HECRAS untuk mendapatkan profil muka yang turun di daerah tersebut menjadi air permukaan.
air sungai. Mengingat wilayah DAS Jeneberang Sehingga infiltrasi lapisan tanah ini di hubungkan
merupakan daerah padat penduduk maka dilakukan
penelitian untuk mengetahui pola genangan dan
luasnya akibat kenaikan debit air sungai.
dengan Nilai Koefisien Manning berdasarkan
Penggunaan Lahan yang dapat dilihat pada tabel
berikut :
Tabel 1.Koefisien kekasaran manning (Army Corps of
Engineers USA, 1998))

Nilai
Penggunaan lahan
manning
Bandara/Pelabuhan 0,04
Pemukiman 0,08
Pertanian 0,06
Sawah 0,05
Semak Belukar 0,045 Gambar 1 Persamaan Energi Aliran permanen
Hutan 0,055 pada saluran terbuka (Army Corps of Engineers USA,
Tubuh air 0,035 1998).
Lahan Terbuka 0.04
BAHAN DAN METODE
HEC RAS Daerah Penelitian
HECRAS merupakan program aplikasi untuk Penelitian ini dilaksanakan di sungai Jeneberang
memodelkan aliran di sungai, River Analysis System kabupaten Gowa Sulawesi Selatan. Secara geografis
(RAS) dibuat oleh Hydrologic Engineering Center sungai jeneberang terletak pada 119o23’50’’–
(HEC) yang merupakan satuan kerja di bawah US 119o56’10’’ BT dan 05o10’00’’ – 05o26’00’’ LS
Army Corps of Engineers (USACE). Pemodelannya dengan batas daerah penelitian dari bendungan bilibili
merupakan satu dimensi (steady and unsteady one – hingga delta tanjung bunga.
dimentional flow model). HECRAS yang digunakan
adalah HECRAS 4.0. HECRAS menggunakan
persamaan energi aliran pada saluran terbuka, energi
spesifik dan persamaan momentum untuk pemodelan
hidraulika. Diagram persamaan energi ini dapat dilihat
pada (Gambar 1).

Pemetaan genangan menggnakan HEC-Georas yaitu


sistem analisis geografis sungai yang dikembangkan
menggunakan ArcGIS Desktop. Desain geodatabase
mendukung analisis data spasial untuk pemodelan
hidraulik dan pemetaan dataran banjir.

......(1)
Gambar 2 Peta Lokasi Penelitian (RBI, 2010).
Dimana :
Y1, Y2 : Tinggi tekanan (m) METODE PENELITIAN
Z1, Z2 : Tinggi tempat (m)
: Tinggi kecepatan (m) 1. Menyiapkan Data
α1,α2 : Koefisien kecepatan
he : Kehilangan energi Data morfologi sungai diperoleh dari data SRTM 30
yang dikonversi dalam bentuk DEM/TIN untuk
memperoleh model elevasi kemudian dibuat set
geometri dengan menggunakan HEC-GeoRAS seperti
stream center line,banks, overbank. flowpath, cross
section dan extract N Value.
Menghitung data debit maksimum Sungai Jeneberang Flowchart Penelitian
menggunakan Log Pearson Tipe III untuk memperoleh
Mula
data debit Sungai Jeneberang periode kala ulang.

2. Pemilihan Skenario Aliran


Pengumpulan Data

Terdapat 2 skenario aliran yang digunakan pada


Softwere HECRAS yaitu Aliran Steady dan aliran
Unsteady. Aliran Steady ialah suatu aliran fluida yang
Peta RBI
tidak memiliki perubahan kecepatan terhadap semua Tahun
Data Peta Land Data debit
Raster Use Das maksimum
titik dalam aliran tersebut dan Aliran Unsteady ialah 2010 sungai
Daerah Jeneberan
ketika dalam aliran tersebut terjadi perubahan Skala 1: jeneberang
kecepatan terhadap waktu. Kasus analisis genangan
Sungai Jeneberang skenario yang digunakan ialah Arcgis
Aliran Steady. Persamaan Log
Pearson Type III
Create TIN

Debit puncak
Arcgis /HEC-GEORAS periode kala
ulang
2,5,10,15,25,5
Create RAS Layer 0,100 dan 200
Tahun

Set Geometri (Morfologi sungai)


(Stream Centerline)
 bantaran sungai (Bank Lines)
jarak tempuh aliran (Flow Path
Centerline)
tampang lintang (XS Cut Lines),

Extract N Value
(Nilai Manning)

Mengimpor Data
GIS ke HECRAS

HECRAS

Edit Cross Section

Syarat awal dan


syarat batas

T Y
Run Eksport Gis
steady

Arcgis /HEC-GEORAS

Pemetaan
Genangan sungai

Selesa
HASIL DAN DISKUSI
Dimana (sd) merupakan standar deviasi dan (G)
Debit aliran sungai adalah jumlah air yang mengalir
merupakan konstanta Log Pearson Tipe III
pada suatu titik atau tempat persatuan waktu. Nilai
debit maksimum Sungai Jeneberang dapat dilihat pada
(tabel 2). Tabel 3 Hasil Perhitungan periode kala ulang
menggunakan distribusi Log pearson tipe III.
Tabel 2 Debit maksimum Sungai Jeneberang tahun
1999-2004 Flood Frequency Calculations using log-
Pearson Analysis III
Tahun (m/det) (period of record WY 1999-2004)
Bulan
1999 2000 2001 2002 2003 2004 Return Period Skew Coefficient Discharge
Januari 2147 2643 2160 3305 2449 1732 (years) G(0.3289) Q (mcs)
Februari 3754 3033 4211 3375 3104 3653
2 -0.055 3475
Maret 2011 1980 1958 450 328 2894
5 0.822 3875
April 1740 1440 892 739 517 654
10 1.311 4118
Mei 631 652 783 866 717 620
25 1.858 4407
Juni 1140 1124 731 710 580 670
50 2.225 4613
Juli 586 583 614 552 602 633
100 2.565 4812
Agustus 555 552 545 527 469 472
200 2.883 5006
September 344 343 404 510 351 258
Oktober 361 624 350 707 349 244
November 758 1202 299 142 332 295 Data Morfologi Sungai
Desember 2296 2607 1355 153 837 786
Mean 1360 1399 1192 1003 886 1076 Data geometri sungai ialah skematisasi model shortcut
Min 344 343 299 142 328 244 Sungai Jeneberang dibuat dalam geometric data
Max 3754 3033 4211 3375 3104 3653 window. Input data yang diperlukan meliputi panjang
Sumber : Proyek Wilayah Sungai Prov.Sul-Sel jangkauan sungai,titik bank kemudian dilanjutkan
dengan cross section dan Extract nilai manning dengan
Dalam penentuan prediksi banjir disekitar Sungai menggunakan data TIN dan hasilnya ialah data
Jeneberang digunakan dengan menyelesaikan morfologi sungai seperti terlihat pada gambar
persamaan distribusi Log Pearson Tipe III untuk (Gambar 4).
mengetahui debit banjir rancangan kala ulang
2,5,10,25,50,100 dan 200 tahun dengan persamaan :

Gambar 3 Data TIN Sungai Jeneberang


Gambar 4 Data morfologi sungai
Morfologi Sungai Jeneberang yang dihasilkan Hasil Running HECRAS
memiliki panjang ±30 km dengan jumlah cross section
sebanyak 425 segment. Panjang cross sectionnya (300 Setelah dilakukan pemodelan geometri dan pemodelan
-1000)m dan masing-masing intervalnya berkisar hidraulika maka didapatkan analisis kapasitas
antara (4 – 300)m. penampang Sungai Jeneberang pada debit banjir
rencana 2, 5, 10,25,50, 100 dan 200 tahun. Profil muka
airnya dapat dilihat pada (Gambar 5 dan Gambar 6).
cross4 Plan: Plan 01 28/10/2015 10:35:27 PM
Geom: g.cross4 Flow: f.cross4

60 Le gend

Q200 Tahun
50 Q100 Tahun

Q50 Tahun
40
Q25 Tahun
Elevation (m)

Q10 Tahun
30
Q5 Tahun
Q2 Tahun
20
Ground
LOB
10
ROB

0
0 5000 10000 15000 20000 25000 30000 35000
Main Channel Distance (m)

Gambar 5 Profil Tinggi Muka Air Sungai Jeneberang (HECRAS)


Gambar 6 Profil Tinggi Muka Air Sungai Jeneberang Pada Beberapa Kala Ulang
Hasil dari pengolahan HECRAS ini memperlihatkan Pemetaan genangannya di tunjukkan pada (Gambar 8)
kapasitas angkut penampang Sungai Jeneberang. Pada yang menrupakan hasil analisa dari integrasi antara
(Gambar 5 dan Gambar 6) Dari hasil running Sungai HEC-GeoRAS dengan ArcGis. Hasil Luas area
Jeneberang tidak dapat lagi menampung air akibat genangan pada beberapa daerah di sajikan dalam
tingginya debit aliran sungai sehingga menimbulkan (Tabel 4).
genangan di sekitarnya. Serta dilihat dari elevasi muka
air beberapa stasioning mengalami genangan.

Gambar 8 Hasil Zooming Genangan Sungai Jeneberang Pada Beberapa Debit Kala Ulang
Tabel 4 Luas Area Genangan di Bantaran Sungai Jeneberang

LAND LUAS GENANGAN (Ha)


KECAMATAN
USE Q2 Q5 Q 10 Q 25 Q 50 Q 100 Q 200
Pemukiman 133.72 142.27 147.4 152.83 154.44 155.49 156.91
Somba Opu Pertanian 92.76 95.24 95.64 97.01 97.69 98.24 98.59
Sawah 58.59 60.5 60.97 61.48 61.89 62.14 63.29
Pertanian 81.47 83.96 85.13 87.06 87.15 87.93 88.61
Bontomarannu
Sawah 194.75 199.86 201.77 204.24 205.43 206.44 206.88
Pemukiman 99.69 101.62 103.9 104.95 105.39 105.63 105.98
Palangga Pertanian 179.4 186.69 189.44 193.28 194.94 197.01 197.53
Sawah 122.4 130.58 131.91 133.28 133.33 133.79 134.14
Barombong Sawah 36.89 37.07 37.23 37.31 37.32 37.79 37.81
Polombangkeng Pertanian 10.38 10.78 10.97 11.57 11.72 11.89 11.98
Utara Sawah 89.46 93.29 94.53 96.42 97.81 98.96 100
Pemukiman 55.56 57.69 58.43 58.89 59.24 59.62 62.65
Tamalate
Pertanian 0.04 0.04 0.04 0.04 0.04 0.04 0.04
Parang Loe Sawah 1.3 1.3 1.3 1.6 1.71 1.72 1.73

Pada tabel daerah yang genangannya paling besar UCAPAN TERIMA KASIH
berada di daerah Kecamatan Pallangga Kabpaten
Ucapan terima kasih kepada Allah SWT, Orang Tua,
Gowa dimana daerah tersebut area padat pemukimam
Para Dosen Pembimbing dan semua pihak yang telah
seperti yang diketahui perubahan tata guna lahan
membantu dalam terwujudnya Jurnal ini.
mempengaruhi terjadinya genanangan pada suatu
daerah. Genangan Pemukiman yang terluas di
Kecamatan Somba Opu Kabupaten Gowa sekitar 48%.
DAFTAR PUSTAKA
Untuk genanangn lahan pertanian terluas di
Kecamatan Pallangga 50%. Genangan sawah dominasiAnonim, 2005, Analysis Techniques: Flood
di Kecamatan Bontomarannu sekitar 38% Frequency Analysis from Streamflow
Evaluations for Watershed Restoration
KESIMPULAN Planning and Design,
Pola genangan yang dihasilkan berada di Tiga http://water.oregonstate.edu/streamflow/
Kabupaten/Kota. Pertama Kabupaten Gowa tepatnya Oregon State University : USA
di Kecamatan Pallangga, Parangloe, Somba Opu,
Bontomarannu dan Barombong. Kedua di Wilayah
Makassar genananganberada di Kecamatan Tamalate Bakosurtanal Peta Rupa Bumi (RBI). 2010. Peta
dan Kecamatan Polombangkeng Utara Kabupaten Administrasi Sulawesi Selatan. Bogor:
Takalar. Badan Koordinasi Survei dan Pemetaan
Nasional.
Genangan pada kala ulang 2 Tahun debit 3475 m3/det
seluas 1156 Ha, kala ulang 5 Tahun nilai debit 3875
m3/det seluas 1200.97 Ha, kala ulang 10 Tahun nilai Asdak C, 1995, Hidrologi dan Pengelolaan
debit 4118 m3/det seluas 1218.84 Ha, kala ulang 25 Daerah Aliran Sungai, Yogyakarta :
Tahun nilai debit 4407 m3/det seluas 1240.03 Ha, kala Gadjah Mada University Press.
ulang 50 Tahun nilai debit 4613 m3/det seluas 1248.16
Ha, kala ulang 100 Tahun nilai debit 4812 m3/det Army Corps of Engineers USA, 1998.Manual
seluas 1256.63 Ha dan kala ulang 200 Tahun dengan HEC-RAS Version 4. Hydrologic
nilai debit 5006 m3/det seluas 1266.13 Ha.
Engineering Center (HEC: 609 Second
Street Davis, CA 95616-4687.

Lalu Makruf, Endang, T., 2001, Dasar-dasar


Analisis Aliran di
Sungai dan Muara, UII: Yogyakarta.

Massinai M.A, Sudrajat A, Hirnawan F, dan


Syafri I. 2013. Deformasi Pola Aliran
Sungai Jeneberang Kabupaten Gowa
Sulawesi Selatan. Prosiding Pertemuan
Ilmiah Tahunan Masyarakat Penginderaan
Jauh Nasional (PIT MAPIN): Semarang.

PSDA SUL-SEL, 2015 .www.psdasulsel.org


(website Resmi Dinas Pengelola Sumber
Daya Air Provinsi Sulawesi Selatan).
http://psdasulsel.org/index.php/profil-d-
i/116-profil-daerah-irigasi-bili-bili-
kabupaten-gowa?&tmpl=component.

Soemarto, C.D, 199, .Hidrologi Teknik.


Erlangga:Jakarta.

Sudjarwadi, 1987, Teknik Sumberdaya Air,


Universitas Gajah Mada-Press: Yogyakarta.

Triatmodjo, Bambang, 2008. Hidrologi Terapan,


Beta Offset: Yogyakarta.

Ven The Chow, 1987, Applied Hydrology,


McGraw-Hill Series In Water Resources
and Enviromental Engineering:
Austin,Texas.

William.A.Thomas.1975, Hydrolic Engineering


Methods For Water Resources
Development, Institute For Water Resources
Hydrolic Engineering Center. Internasional
Hydrological :609 Second Street Davis CA
95616.

Anda mungkin juga menyukai