Anda di halaman 1dari 4

Calvin Sandi/16617038

Vincent Alvin/16617296

Tugas PRD (29)


Sejarah dan perkembangan proses perancangan Wingsuit
I. Pendahuluan

Wingsuit Flying adalah salah satu cabang terjun payung dengan menggunakan pakaian
khusus yang disebut Wingsuit . Banyak juga istilah-istilah lain yang muncul seperti birdman suit,
flying squirrel suit, dan bat suit .Wingsuit flying atau yang juga akrab disebut dengan wingsuiting
adalah olahraga meluncur di udara dengan menambahkan luas permukaan tubuh sehingga
pengguna bisa mendapatkan gaya angkat yang signifikan. Baju terbang modern pertama kali
dikembangkan pada awal 1990an dengan membuat suatu selaput penampang antara kaki dan
tangan yang terbuat dari serat fiber atau serupa dengan bahan parasut. Dasarnya wingsuit dan
parasut memiliki konsep kerja yang hampir mirip, keduanya digunakan untuk memperluas
penampang sehingga menambah gaya angkat pada penerjun.

II. Sejarah dan perkembangan

Baju terbang pertama dibuat pada 4 februari


1912 oleh Franz Reichelt, seorang penjahit yang berasal
dari Paris, Perancis. Franz terinpirasi untuk membuat
sebuah baju terbang dari imajinasinya mengenai
pengembangan sebuah parasut. Ia membuat sebuah baju
yang dipadukan dengan parasut yang kemudian dinamai
sebagai parachute suit. Franz menguji ciptaanya
dengan loncat dari puncak Menara eifel setelah
membohongi petugas bahwa ia akan melakukan ujicoba
dengan sebuah boneka. Sayangnya Franz meninggal
setelah kepalanya jatuh membentur tanah karena
percobaanya gagal.

Pada tahun 1930, Rex Finney, pemuda berusia


19 tahun asal Los Angeles mengembangkan wingsuit yang mampu meningkatkan pergerakan
horizontal dan berseluncur diudara. Wingsuit jenis ini pertama kali dibuat dari kanvas, kayu,
sutra, besi, dan tulang ikan paus. Namun, pakaian jenis ini kurang mendapatkan kepercayaan
walaupun Clem Sohn dan Leo Valentin mengaku telah berselancar bermil-mil.
Pada pertengahan 1990an, Patrick de Gayardon dari Perancis mengembangkan modern
wingsuit yang diadopsi dari model pakaian terbang milik John Carta. Pakaian terbang jenis ini
terinspirasi dari tupai terbang dan snow angel. Modern wingsuit mengadopsi bentuk dari snow
angel dan sistem meluncur dari tupai terbang.
Calvin Sandi/16617038
Vincent Alvin/16617296

Pada tahun 1997, Sammy Popov, seorang pria asal Bulgaria mengembangkan wingsuit
yang memiliki sayap yang lebih lebar antara kaki dan sayap lengan yang lebih panjang. Model
ini dikembangkan di Boulder City, Nevada dan diujicoba di Vertical Wind Tunnel, Las Vegas.
Baju terbang buatan Popov merupakan suatu inovasi yang sangat baik, baju ini bisa
memperlambat laju vertical sampai 30 Km/h sekaligus berseluncur horizontal dangan kecepatan
300 Km/h. Walaupun model ini cukup memuaskan namun tidak pernah diproduksi untuk tujuan
komersil.
Pada tahun 1998, Chuck “Da Kine” Raggs membuat versi baju terbang yang baru. Raggs
menyelibkan batang solid ke dalam sayap. Walaupun cara ini efektif untuk membuat bentuk
sayap lebih sempurna, namun batang tersebut terlalu berat yang membuat baju terbang tersebut
sulit untuk terbang. Pada Agustus 1999, Model baju terbang milik Popov dan Raggs ditampilkan
Bersama-sama pada The World Free-fall Convention di Quincy, Illinois.

Pada tahun yang sama, Jari Kuosmadan Robert Pečnik


bersama-sama membuat pakaian terbang yang aman dan mudah
dipakai oleh semua skydivers. Kuosma akhirnya membuat sebuah
perusahaan yang mewadahi pembuatan dan standarisasi wingsuit
dengan tujuan komersil. Selain itu, perusahaan ini juga berusaha
untuk menghilangkan paradigma yang berlebihan pada olahraga
ini. Oleh karena itu, perusahaan ini mau untuk menyediakan
pelatihan bagi penerjun pemula.

Sejak saat itu, wingsuit bukan lagi barang langka, pakaian


terbang kini sudah dijual secara bebas. Pada tahun 2005, mulai
dilakukan pengembangan wingsuit yang menggunakan tenaga jet
pada kedua belah kaki. Hinggasaat ini kita bisa melihat
perkembangan yang sangat signifikan dari baju terbang bahkan
hingga menggunakan bantuan jet.

III. Cara Kerja

Kata BASE merupakan akronim dari Building (gedung), Antena (antena),


Span (jembatan), dan Earth (bumi) yang semuanya mengacu pada tebing. Jadi
untuk memainkan olahraga BASE kita harus melemparkan diri dari salah satu
struktur BASE tersebut atau bisa juga dari pesawat. Jadi, olahraga wingsuit flying
ini mirip dengan terjun paying. Bedanya waktu pendaratan wingsuit flying lebih
singkat yang artinya meningkatkan risiko gagalnya membuka parasut sebelum
pendaratan.
Calvin Sandi/16617038
Vincent Alvin/16617296

Wingsuit hadir dengan 2 sayap yang mirip seperti tubuh tupai yang sedang terbang. Kedua sayap tersebut
berfungsi sebagai pengendali saat terbang. Bila sayap dibuka semakin lebar, maka kecepatan terbang akan
melambat. Sebaliknya, bila sayap disempitkan akan membuat kecepatan terbang atau meluncur jatuh ke bawah
akan semakin cepat.

Kecepatan Terjun 150 km/ jam


Bila olahraga BASE lainnya menjanjikan kecepatan antara 180-225 km/ jam saat terjun bebas tanpa
membentangkan parasut, maka wingsuit flying hanya 150 km/ jam saja.
Penurunan vertikal menggunakan kekuatan gravitasi untuk mempercepat diperlukan
untuk menghasilkan kecepatan udara yang wingsuit kemudian mengkonversi ke angkat. Sebuah
wingsuit memodifikasi daerah tubuh terkena angin untuk meningkatkan jumlah gaya angkat
yang diinginkan sehubungan dengan gaya tarik  yang dihasilkan oleh tubuh. Sebuah dicapai rasio
luncur dari beberapa wingsuits adalah 2,5: 1 atau lebih. Ini berarti bahwa untuk setiap meter
turun, dua setengah meter yang didapat bergerak maju. Rasio ini dapat disebut sebagai
penerbangan efisiensi. Dengan manipulasi bentuk tubuh dan dengan memilih karakteristik desain
wingsuit itu, selebaran dapat mengubah baik kecepatan maju dan jatuh tingkat. Pilot
memanipulasi karakteristik penerbangan ini dengan mengubah bentuk tubuh, dengan
melengkung dan memutar bahu dan menggerakkan pinggul dan lutut, dan dengan
mengubah sudut serangan di mana alat wingsuit di angin relatif, dan dengan jumlah ketegangan
diterapkan pada sayap kain gugatan. yang terjadi pada saat terbang yang terjadi adalah adanya
proses pertahanan dan pergesekan dari lapisan parasut terbangnya dengan kerapatan udara yang
ada di atas. Hal ini menunjukkan adanya perbedaan Force dari potensi gaya terbang dan
Motion yang dilakukan oleh pengguna untuk mengontrol arah terbang dan mendarat.
Calvin Sandi/16617038
Vincent Alvin/16617296

IV. Faktor-faktor yang harus di perhatikan dalam proses perancangan

1. Bahan
Bahan adalah salah satu faktor yang sangat penting dalam pembuatan wingsuit.
Pada awal pembuatan wingsuit, Franz Reichelt membuat dengan bahan kain dan dia
kemudian mencoba wingsuit buatannya dengan melompat dari menara Eiffel dan ia
meninggal karena wingsuitnya tidak mengembang dan ia tetap terjatuh dengan cepat.
Lalu wingsuit berkembang dengan menggunakan bahan seperti kanvas, kayu, besi, sutra,
dan tulang paus. Hasilnya bisa terbang namun tidak terlalu efektif hingga akhirnya di
temukan bahan fiber atau bahan parasut yang dapat digunakan untuk membuat wingsuit
karena dapat menahan angin dan memperlambat laju di udara.
2. Design luas penampang
Luas penampang merupakan salah satu faktor penting lainnya. Jika luas
penampang di tangan dan kaki terlalu lebar maka akan menyulitkan penggunanya dan
lebih sulit terbuka. Jika luas penampangnya terlalu sempit maka gaya angkat tidak akan
cukup dan menyebabkan penggunanya tetap terjatuh dengan cepat.
3. Prinsip fisika dasar
Untuk memahami aerodinamika sayap dan bagaimana pakaian memungkinkan
pemakainya untuk benar-benar terbang, Anda harus memahami fisika dasar penerbangan.
Penerbangan adalah hubungan hati-hati dari empat kekuatan yang berlawanan. Berat
menarik benda terbang ke bawah. Angkat terjadi kemudian saat momentum ke bawah
benda memenuhi hambatan udara. Jika anda memiliki permukaan datar atau airfoil, maka
angkat bersih tidak bisa hanya memperlambat laju yang layak, tapi sebenarnya gerakkan
benda ke atas melalui udara. Sementara angkat dan beban menutupi gerakan vertikal di
udara, dorong dan tarik penutup gerakan horisontal. Dari prinsip di ataslah kemudian
tercipta wingsuit modern yang kini telah dipakai banyak orang. Jika prinsip di atas tidak
diperhatikan maka wingsuit akan di buat secara asal dan akan berakibat fatal pada
penggunanya seperti beberapa orang pencipta wingsuit yang meninggal akibat wingsuit
buatannya sendiri.

Sumber :
https://en.wikipedia.org/wiki/Wingsuit_flying
http://adventure.howstuffworks.com/wingsuit-flying1.html
http://fidifootball.blogspot.co.id/2015/11/wingsuit-terbang.html
http://www.dropzone.com/news/Interviews/Discussing_Jet-
Powered_Wingsuit_Flying_With_Jarno_McCordia_1290.html
www.wingsuitfly.com

Anda mungkin juga menyukai