Anda di halaman 1dari 10

Jurnal Coding Sistem Komputer Untan

Volume 05, No.2 (2017), hal 47-56 ISSN : 2338-493X

RANCANG BANGUN ALAT UKUR GERAK LURUS BERUBAH BERATURAN


(GLBB) PADA BIDANG MIRING BERBASIS ARDUINO
[1]
Vionanda Sheila Deesera, [2]Ilhamsyah, [3]Dedi Triyanto
[1][3]
Jurusan Sistem Komputer, Fakultas MIPA Universitas Tanjungpura
[2]
Jurusan Sistem Informasi, Fakultas MIPA Universitas Tanjungpura Pontianak
Jl. Prof. Dr. H. Hadari Nawawi, Pontianak
Telp./Fax.: (0561) 577963
e-mail:
[1]
vshedee@student.untan.ac.id, [2] ilhamsyah@sisfo.untan.ac.id,
[3]
dedi.triyanto@siskom.untan.ac.id

Abstrak

Penelitian ini bertujuan untuk membuat sebuah pengembangan rancang bangun alat ukur fisika
gerak lurus berubah beraturan (GLBB) pada bidang miring berbasis arduino yang dapat
melakukan pencatatan waktu serta melakukan perhitungan percepatan dan kecepatan secara
otomatis. Penelitian alat ukur ini menerapkan beberapa komponen yaitu arduino sebagai
pengendali utama, 6 buah sensor photodioda dan dioda laser sebagai pendeteksi benda yang
dipasangkan di lintasan bidang miring. Berdasarkan hasil perhitungan standar deviasi terhadap
percepatan maka diperoleh nilai pada sudut 5˚ sebesar 0,07 m/s2 , sudut 10˚ sebesar 0,14 m/s2,
sudut 15˚ sebesar 0,26 m/s2, sudut 20˚ sebesar 0,53 m/s2, sudut 25˚ sebesar 0,44 m/s2 dan sudut
30˚ sebesar 0,37 m/s2. Berdasarkan hasil perhitungan yang diperoleh standar deviasi maka
menunjukkan bahwa alat ukur ini berhasil melakukan pengukuran percepatan data yang tidak
banyak tersebar. Berdasarkan pengujian tersebut juga alat ukur GLBB ini berhasil melakukan
pencatatan waktu tempuh, perhitungan pada percepatan, kecepatan benda secara otomatis serta
memiliki tampilan grafik jarak terhadap waktu pada aplikasi antarmuka.

Kata kunci: Fisika, GLBB, Arduino, Sensor Photodioda, Aplikasi Antarmuka

1. PENDAHULUAN kecepatan dan percepatan. GLBB terjadi


Dalam belajar fisika dibutuhkan teori apabila ada suatu benda yang bergerak pada
dan praktikum yang baik agar siswa dapat lintasan lurus dengan kecepatan yang
dengan mudah memahami pelajaran yang berubah secara teratur setiap sekonnya[1].
disampaikan. Tetapi dalam menyampaikan Pada pencatatan GLBB di bidang miring
materi fisika di sekolah, terdapat hambatan dibutuhkan pencatatan waktu yang tepat dan
yaitu banyak teori yang disampaikan akurat. Salah satu alat yang dapat membantu
membuat siswa kurang paham dengan proses pencatatan waktu adalah stopwatch.
pelajaran tersebut. Berdasarkan Tetapi hasil dari pencatatan waktu
permasalahan tersebut dibutuhkan sebuah menggunakan stopwatch masih kurang
inovasi agar siswa tertarik belajar ilmu akurat. Oleh karena itu dibutuhkan sebuah
fisika. Salah satu upaya yang bisa alat ukur GLBB yang dapat mencatat waktu
dikembangkan adalah inovasi pada alat serta dapat menampilkan grafik jarak dan
praktikum fisika. Pemanfaatan dari waktu dengan baik. Jadi harapan pada alat
pengembangan alat praktikum ini adalah ukur ini adalah dapat dikurangi kesalahan
siswa dapat tertarik dalam memahami materi dalam pencatatan waktu.
fisika dan mendapatkan hasil pengukuran Adapun dari penelitian sebelumnya
yang baik. adalah rancang bangun sistem pengukuran
Salah satu materi pelajaran fisika perubahan GLBB menggunakan
adalah gerak lurus berubah beraturan mikrokontroler. Pada penelitian ini
(GLBB). Ilmu fisika yang mempelajari suatu pengukuran dilakukan dengan Infrared
gerak benda yang memiliki besaran sebagai sumber cahaya dan foto transistor

47
Jurnal Coding Sistem Komputer Untan
Volume 05, No.2 (2017), hal 47-56 ISSN : 2338-493X

sebagai sensor[2]. Pada tahun berikutnya pula gerak lurus berubah beraturan
terdapat penelitian lain yaitu merancang dipercepat dan diperlambat[4].
simulator GLBB berbasis mikrokontroler
Suatu benda dikatakan melakukan
ATMega 8535. Penggunaan sensor Infrared
GLBB jika percepatannya selalu konstan.
sebagai pendeteksi benda dan dapat
Percepatan merupakan besaran vektor
memproses pencatatan yaitu berupa
(besaran yang mempunyai besar dan arah).
kecepatan, percepatan dan grafik[3].
Percepatan konstan berarti besar dan arah
Berdasarkan latar belakang dilakukan
percepatan selalu konstan setiap saat.
penelitian berjudul Rancang Bangun Alat
Berdasarkan penjelasan sebelumnya, telah
Ukur Fisika GLBB. Pada Bidang Miring
disebutkan bahwa dalam GLBB, percepatan
Berbasis Arduino. Arduino dapat
benda tetap atau konstan alias tidak berubah.
dimanfaatkan untuk mewujudkan rangkaian
Ketika percepatan benda tetap sejak awal
elektronik dari yang sederhana hingga
benda tersebut bergerak, maka dapat
kompleks. Pada perancangan ini terdapat
dikatakan bahwa percepatan sesaat dan
Sensor Photodioda yaitu sensor yang
percepatan rata – rata sama. Terdapat
difungsikan sebagai pemicu waktu pada
beberapa persamaan yang menghubungkan
arduino dan aplikasi yang ditampilkan dapat
posisi, kecepatan, percepatan dan waktu,
menunjukan catatan waktu dan hasil
jika percepatan (a) konstan, antara lain:
pencatatan percepatan dan kecepatan GLBB
serta grafik jarak pada waktu menggunakan 𝑉𝑡 = 𝑉0 + 𝑎 𝑡 (1)
aplikasi antarmuka. 𝑋 = 𝑋0 + 𝑉0 𝑡 + 1⁄2 𝑎𝑡 2 (2)
2. LANDASAN TEORI
2.1 Gerak Keterangan :
Benda dikatakan bergerak jika a = Percepatan (m/s2)
kedudukannya berubah terhadap suatu titik V0 = Kecepatan Awal (m/s)
acuan pada selang waktu tertentu. Benda Vt = Kecepatan Akhir (m/s)
dikatakan bergerak lurus jika lintasan yang t = Selang Waktu (s)
ditempuh berupa garis lurus. Beberapa x = Jarak (m)
besaran yang berkaitan dengan gerak lurus
antara lain: jarak dan perpindahan; kelajuan 2.4 Sensor Photodioda
dan kecepatan; percepatan. Berdasarkan Penelitian ini menggunakan sensor
kecepatannya, gerak lurus dibedakan photodioda yang merupakan dioda yang
menjadi dua, yaitu gerak lurus beraturan dan peka terhadap intensitas cahaya. Photodioda
gerak lurus berubah beraturan[4]. digunakan sebagai penangkap gelombang
cahaya yang dipancarkan oleh inframerah.
2.2 Gerak Lurus Beraturan Besarnya tegangan atau arus listrik yang
Gerak lurus beraturan adalah gerak dihasilkan oleh photodioda tergantung besar
suatu benda yang lintasannya berupa garis kecilnya radiasi yang dipancarkan oleh
lurus dan besar kecepatannya setiap saat inframerah. Cara kerja dioda laser hampir
selalu sama atau tetap . Gerak benda dapat sama dengan lampu LED yaitu energi listrik
dibedakan menurut keadaan benda dan yang dapat dikonversi menjadi cahaya,
lintasan yang dilalui benda[4]. namun dioda laser dapat menghasilkan
sinar/cahaya dengan intensitas yang lebih
2.3 Gerak Lurus Berubah Beraturan tinggi. Terdapat 2 jenis berdasarkan cara
(GLBB) kerja dioda laser ini yaitu Injection Laser
Gerak lurus berubah beraturan adalah Diode (ILD) dan Optically Pumped
gerak lurus yang menempuh lintasan lurus Semiconductor Laser. Dalam kehidupan
yang kecepatannya mengalami perubahan sehari – hari perangkat yang menggunakan
yang sama setiap detiknya. Kecepatan benda dioda laser yaitu ada cd/vcd/dvd/Blu-ray
pada gerak lurus berubah beraturan dapat Player, konsol games, laser pointer, barcode
bertambah atau berkurang sehingga dikenal scanner, remote control dan lain – lain

48
Jurnal Coding Sistem Komputer Untan
Volume 05, No.2 (2017), hal 47-56 ISSN : 2338-493X

4. PERANCANGAN SISTEM
Tahap perancangan yang dilakukan
dalam penelitian ini meliputi tahap
pembuatan diagram blok pada perancangan
Alat Ukur GLBB, perancangan perangkat
keras sistem, perancangan perangkat keras
Gambar 1. Photodioda serta tahap perancangan perangkat lunak.

2.5 Dioda Laser 4.1 Perancangan Alat Ukur Gerak


Komponen dioda biasa digunakan Lurus Berubah Beraturan
sebagai penyearah arus karena sifatnya yang Rancangan rangka alat ukur GLBB
hanya melewatkan arus secara searah dan yang berukuran tinggi 70 cm, lebar 70 cm
menahan arus dari arah sebaliknya[5]. Pada dan bidang miring yang berukuran 50 cm.
penelitian ini menggunakan salah satu jenis Berikut Gambar 2 merupakan rancangan alat
dioda yaitu dioda laser. Dioda laser adalah ukur gerak lurus berubah beraturan
komponen semikonduktor yang dapat
menghasilkan radiasi koheren yang dapat
dilihat oleh mata atau dalam bentuk
spektrum infra merah ketika dialiri arus
listrik. Radiasi koheren di sini adalah radiasi
dimana semua gelombang berasal dari satu
sumber dan berada pada frekuensi dan fasa
yang sama.

3. METODOLOGI PENELITIAN
Penelitian ini menggunakan
metodologi penelitian yang mencakup studi
pustaka, rancang bangun yang dibuat
mengacu pada referensi yang telah ada dan
kemudian dilakukan pengembangan lebih
lanjut. Kemudian dilakukan analisa Gambar 2. Rancangan alat ukur gerak
kebutuhan perangkat keras dan perangkat lurus berubah beraturan
lunak yang dibutuhkan dalam pembuatan
rancang bangun alat ukur fisika gerak lurus 4.2 Diagram Blok Perancangan Keras
berubah beraturan pada bidang miring Sistem
berbasis arduino. Tahap selanjutnya adalah Berdasarkan gambar 3 dapat diketahui
perancangan sistem yaitu merancang sistem bahwa penelitian ini menggunakan Arduino
berdasarkan diagram blok yang sudah sebagai pengendali utama sistem yang
dibuat, mulai dari pembuatan alat, menerima keluaran dari sensor photodioda.
pembuatan program untuk menghubungkan Sensor photodioda berfungsi sebagai sense
arduino ke PC, hingga pembuatan aplikasi (pengindraan) untuk pemicu waktu pada
antarmuka pada alat ukur fisika. Kemudian Arduino. Pada sensor photodioda 1 Arduino
dilakukan tahap integrasi dan pengujian akan mendapat masukan untuk mulai
terhadap perangkat keras dan perangkat menghitung waktu, setelah itu Arduino akan
lunak. Tahap yang terakhir adalah tahap menghitung nilai percepatan, kecepatan dan
analisis untuk menganalisa hasil pengujian waktu tempuh benda saat melewati sensor
sistem, apakah sistem yang dibuat tersebut photodioda 2 sampai ke sensor photodioda
telah sesuai dengan apa yang diharapkan 6. Nilai-nilai akan dikirimkan secara serial
serta dilakukan analisa terhadap kelebihan ke komputer dan ditampilkan pada Visual
dan kekurangan alat, apakah alat sudah Basic sebagai antarmuka. Arduino
sesuai dengan perancangan awal. mendapatkan masukan tegangan sebesar 5
volt DC.

49
Jurnal Coding Sistem Komputer Untan
Volume 05, No.2 (2017), hal 47-56 ISSN : 2338-493X

perancangan ini, Sensor Photodioda


terhubung dengan Port 2 Arduino sampai
Port 7 Arduino. Sensor Photodioda 1
berfungsi sebagai pemicu (trigger)
pencatatan waktu otomatis di Arduino Uno.

b. Perancangan Arduino Uno dan


Dioda Laser
Arduino Uno dihubungkan ke Dioda
Laser agar mendapatkan sinyal tegangan
sebesar 5V. Penelitian ini menggunakan
Dioda Laser karena dapat mengkonversi
energi listrik menjadi energi cahaya dan juga
dapat menghasilkan sinar/cahaya dengan
intensitas yang lebih tinggi. Berikut gambar
Gambar 3. Diagram Blok Perancangan 5 merupakan perancangan perangkat keras
Perangkat Sistem Arduino Uno dan Dioda Laser

4.3 Perancangan Perangkat Keras


Perancangan perangkat keras
dibutuhkan dalam proses pembuatan suatu
alat. Hal ini dilakukan agar dapat me-
rancang sesuai prinsip kerja alat dengan
baik. Perancangan perangkat keras dibuat
dengan merancang rangkaian komponen
elektronika serta dibutuhkan pemilihan
komponen - komponen yang tepat agar dapat
mendukung proses pembuatan alat

a. Perancangan Arduino Uno dan


Sensor Photodioda Gambar 5. Perancangan perangkat keras
Gambar 4 merupakan Perancangan Arduino Uno dan Dioda Laser
Arduino Uno dan Sensor Photodioda.
4.4 Perancangan Perangkat Lunak
Pada penelitian ini dilakukan
perancangan perangkat lunak pemrograman
yang kemudian akan diintegrasikan menjadi
sebuah sistem dengan perangkat keras yang
telah di rancang sebelumnya.

a. Perancangan Sistem
Program dimulai pada saat alat
dihidupkan. Proses pertama yang dilakukan
adalah inisialisasi terhadap variabel. Setelah
Gambar 4. Perancangan Arduino Uno dan dilakukan inisialisasi maka ketika sensor
Sensor Photodioda photodioda 1 terhalang oleh benda maka
sensor akan mengeluarkan sinyal yang akan
Penelitian mengenai rancang bangun alat di terima oleh mikrokontroler. Sensor
ukur fisika GLBB pada bidang miring ini Photodioda 1 berfungsi sebagai pemicu
menggunakan sebuah perangkat Arduino waktu maka waktu tempuh awal, percepatan
yang memiliki mikrokontroler jenis dan kecepatan bernilai nol. Ketika sensor 1
ATMega 328. Sumber tegangan yang bekerja dengan baik maka Timer akan
digunakan sebesar 5 Volt. Dalam diaktifkan oleh mikrokontroler. Kemudian

50
Jurnal Coding Sistem Komputer Untan
Volume 05, No.2 (2017), hal 47-56 ISSN : 2338-493X

bola akan melaju ke arah Sensor Photodioda Desain pada aplikasi antarmuka alat ukur
2 dan seterusnya, GLBB pada bidang miring berbasis Arduino
jika sensor - sensor bekerja dengan baik ini menggunakan aplikasi Visual Basic
maka timer akan berhenti dan mulai 2006. Visual Basic merupakan salah satu
menghitung. Perhitungan nilai kecepatan bahasa pemrograman komputer yang
menggunakan rumus percepatan × waktu. mendukung objek. Gambar 7. Merupakan
Mikrokontroler bekerja untuk melakukan rancangan aplikasi antarmuka rancang
perhitungan nilai percepatan, kecepatan dan bangun alat ukur fisika GLBB berbasis
pencatatan waktu. Hasil pencatatan waktu Arduino.
dan perhitungan pada percepatan, kecepatan
bola akan ditampilkan di aplikasi antarmuka Keterangan:
serta tampilan grafik. 1. Port Com : Berupa pilihan Port Com
untuk koneksi antara alat dan komputer.
2. Serial Port : Berupa pilihan Serial Port
yang digunakan pada perangkat.
3. Connect : Berupa pilihan tombol untuk
mengkoneksikan aplikasi.
4. Disconnect : Berupa pilihan tombol
untuk memutuskan aplikasi.
5. Tutup aplikasi : Berupa tombol untuk
menutup aplikasi.
6. Plot grafik : Berupa tombol untuk
menampilkan grafik.
7. Tampilan grafik : Berupa tampilan grafik
dari hasil data perhitungan.
8. Clear All Text Box : Berupa tombol untuk
membersihkan seluruh isi tampilan data
di Text Box.
9. Jarak : Berupa tampilan nilai – nilai jarak
di setiap data.
10.Waktu : Berupa tampilan hasil data
waktu dari setiap sensor.
Gambar 6. Diagram Alir Sistem 11.Kecepatan : Berupa tampilan hasil dari
data kecepatan setiap sensor.
b. Perancangan Antarmuka (Interface) 12.Percepatan : Berupa tampilan hasil dari
Antarmuka merupakan perangkat data percepatan setiap sensor.
Lunak berfungsi untuk menghubungkan
5. IMPLEMENTASI DAN
pengguna dengan sistem.
PENGUJIAN SISTEM
5.1. Implementasi Perancangan
Perangkat Keras
Hasil dari penerapan rancangan alat
ukur GLBB pada Gambar 2 dan diagram
blok pada Gambar 3 adalah sebuah
perancangan perangkat keras alat ukur
GLBB pada bidang miring berbasis arduino.
Implementasi perancangan alat ukur ini
dapat dilihat pada gambar 8 dan Gambar 9
merupakan gambar keseluruhan alat dari
tampak samping dan tampak atas.
Gambar 7. Perancangan Antarmuka

51
Jurnal Coding Sistem Komputer Untan
Volume 05, No.2 (2017), hal 47-56 ISSN : 2338-493X

bidang miring di pasang 2 tempat untuk


Sensor Photodioda dan Dioda Laser agar
presisi, sedangkan di tengah di pasang
tempat khusus untuk lintasan benda. Tujuan
di pasang lintasan plastik tersebut adalah
agar benda bisa bergerak menggelinding
lurus secara teratur pada bidang miring.

Gambar 8. Implementasi Perangkat Keras


(Tampak Samping)

Gambar 11. Letak Sensor Photodioda


Berdasarkan kode program agar alat
dapat menampilkan pencatatan waktu maka
pada arduino digunakan fungsi Micros ().
Micros () berfungsi sebagai timer internal
saat arduino mulai aktif dan akan terus
menghitung sampai 70 jam. Satuan dari
Gambar 9. Implementasi Perangkat Keras Micros () adalah mikro sekon.
(Tampak Atas)
Gambar 10 merupakan gambar dari
rangkaian papan Arduino Uno yang telah
terpasang di bawah lintasan bidang miring.
Gambar menunjukkan sensor photodioda
dan dioda laser yang telah terhubung di
Arduino Uno.

Gambar 12. Tata Letak Dioda Laser

Gambar 12 merupakan gambar dari dioda


laser. Dioda laser berfungsi sebagai
pengirim cahaya inframerah ke sensor
photodioda. Dioda laser dapat mengkonversi
energi listrik menjadi energi cahaya dan
dapat menghasilkan sinar cahaya atau beam
Gambar 10. Rangkaian papan Arduino Uno dengan intensitas yang lebih tinggi. Untuk
melihat sensor photodioda telah aktif dan
Gambar 11 menunjukkan tata letak bisa mendeteksi pergerakan benda, maka
sensor photodioda dan dioda laser. Sensor perlu mengaktifkan serial monitor dan
Photodioda terpasang di atas lintasan miring. software Arduino IDE. Serial monitor
Terdapat 6 buah Sensor Photodioda dan berfungsi untuk memantau semua keluaran
Dioda Laser yang saling berhadapan. Diatas dari papan arduino yang dikirimkan oleh

52
Jurnal Coding Sistem Komputer Untan
Volume 05, No.2 (2017), hal 47-56 ISSN : 2338-493X

Port serial. Hal ini perlu dilakukan karena 5.3 Pengujian Alat Ukur Fisika GLBB
untuk pengecekan sebelum membuka Pada Bidang Miring
aplikasi antarmuka. Rangka bidang miring a. Pengujian Terhadap Pencatatan
di rancang menggunakan kayu yang di ukur Waktu Secara Otomatis
sesuai kebutuhan. Setelah melakukan proses pengambilan
data, benda bergerak secara menggelinding
5.2 Implementasi Perancangan Antar- di bidang miring. Sensor photodioda
muka Untuk Sistem Rancang
berfungsi sebagai pendeteksi gerak benda
Bangun Alat Ukur Fisika Gerak
dan mengirimkan sinyal ke arduino, agar
Lurus Berubah Beraturan pada
sistem arduino melakukan pencatatan
Bidang Miring berbasis Arduino. waktu. Data dapat diambil yakni berupa
Hasil dari perancangan antarmuka pada
pencatatan waktu tempuh setiap jarak
rancangan bangun alat ukur GLBB pada
terhadap sudut 5˚,10˚, 15˚, 20˚, 25˚ dan 30˚.
bidang miring ini yang berbasis Arduino
Dibawah ini dapat dilihat pada tabel 1.
dapat dilihat pada gambar 13 yang
merupakan tampilan awal aplikasi Tabel 1. Tabel pengujian terhadap
antarmuka alat ukur GLBB. pencatatan waktu secara otomatis
Sudut˚ Waktu Waktu Waktu Waktu Waktu Waktu
Sensor Sensor Sensor Sensor Sensor Sensor
1 (s) 2 (s) 3 (s) 4 (s) 5 (s) 6 (s)
( Jarak ( Jarak ( Jarak (Jarak (Jarak ( Jarak
0 m) 0,1 m) 0,2 m) 0,3 m) 0,4 m) 0,5 m)

5˚ 0 0,34 0,56 0,73 0,88 1,00

10˚ 0 0,26 0,42 0,54 0,64 0,73

15˚ 0 0,28 0,41 0,50 0,59 0,66

20˚ 0 0,18 0,28 0,37 0,44 0,50

25˚ 0 0,17 0,27 0,35 0,41 0,47

30˚ 0 0,16 0,25 0,32 0,38 0,44


Gambar 13. Tampilan Aplikasi Antarmuka
Gambar 14 merupakan tampilan Berdasarkan tabel 1. menunjukkan
aplikasi pada saat data terkoneksi dan hasil data pengujian terhadap pencatatan
berhasil melakukan pengambilan data. waktu secara otomatis di setiap sudut. Hasil
pengujian terhadap waktu sensor 1 di setiap
sudut menghasilkan pencatatan waktu 0 s hal
tersebut dikarenakan sensor 1 sebagai
pemicu timer pada mikrokontroler.
Pengujian pertama dilakukan pada sudut 5˚
dapat dilihat pada sensor 2 untuk jarak 0 m
ke 0,1 m menghasilkan pencatatan waktu
0,34 s. Dilanjutkan sampai ke sensor 6
dengan jarak 0,5 m menghasilkan pencatatan
waktu 1,00 s. Jika dibandingkan dengan
sudut terbesar 30˚ nilai hasil pencatatan
waktu secara otomatis lebih kecil pada
Gambar 14. Tampilan Terkoneksi dan sensor 2 untuk jarak 0 m ke 0,1 m
Berhasil Melakukan Pengambilan Data menghasilkan nilai waktu 0,16 s.
Aplikasi antarmuka menampilkan hasil Dilanjutkan sampai ke sensor 6 dengan jarak
pencatatan. Terdapat tampilan jarak, waktu 0,5 m menghasilkan nilai waktu 0,44 s
di setiap sensor, hasil nilai percepatan, bahwa dapat dilihat ketika bidang miring di
kecepatan dan tampilan grafik jarak – waktu. posisi sudut terbesar maka suatu benda yang

53
Jurnal Coding Sistem Komputer Untan
Volume 05, No.2 (2017), hal 47-56 ISSN : 2338-493X

menggelinding akan lebih cepat di banding perhitungan data percepatan dan kecepatan
bidang yang miring di posisi sudut terendah. di sudut 5˚. Dari gambar 16 dapat dilihat
Maka, oleh karena itu dapat di lihat hasil pengujian ketika benda menggelinding
bahwa semakin miring lintasan semakin di bidang miring didapatkan hasil
cepat pencatatan waktu yang di tempuh oleh perhitungan dari Arduino Uno dan
benda dan rancangan alat ukur fisika gerak ditampilkan di Aplikasi antarmuka.
lurus berubah beraturan ini dapat melakukan
pencatatan waktu dengan dengan baik. c. Pengujian Perhitungan Standar
Deviasi terhadap nilai percepatan.
Berdasarkan hasil pengujian terhadap
b. Pengujian Terhadap Hasil Per-
perhitungan hasil nilai percepatan dan
hitungan Nilai Percepatan,
kecepatan yang ditampilkan di aplikasi
Kecepatan Dapat di Aplikasi
antarmuka pada setiap sudut, maka perlu
Antarmuka.
diuji nilai standari deviasi pada percepatan.
Pengujian pengambilan data dilakukan
Pengujian bertujuan untuk melihat hasil
di setiap sudut yang telah ditentukan.
apakah sesuai dengan teori GLBB yaitu
Pengolahan data dilakukan oleh
memiliki percepatan dengan konstan.
mikrokontroler di Arduino Uno. Berikut
Persamaan rumus standar deviasi sebagai
hasil pengujian terhadap perhitungan nilai
berikut:
hasil percepatan, kecepatan dengan tampilan
antarmuka dari Visual Basic. Gambar 15 ∑𝑛
𝑖=1(𝑥𝑖 −𝑥̅ )
2
𝑠=√ (3)
merupakan gambar saat pengujian terhadap 𝑛−1

alat ukur fisika GLBB pada bidang miring di Keterangan:


sudut 5˚. 𝑠 = Standar Deviasi atau simpangan baku
𝑥𝑖 = Nilai percepatan
𝑥̅ = Rata – rata nilai percepatan
𝑛 = Jumlah nilai data percepatan

Pengujian pada alat ukur GLBB ini terdiri


dari pengambilan nilai waktu tempuh,
dilakukan perhitungan percepatan dan
kecepatan secara otomatis. Berikut di bawah
ini merupakan bentuk tabel dari hasil
pengujian alat ukur pada sudut 5˚.
Gambar 15. Bidang Miring di Sudut 5˚
Tabel 2. Hasil pengujian terhadap sudut 5˚
Sensor Jarak Waktu Percepata Kecepatan
(s) (t) n (a) (v)
1 0 cm 0s 0 m/s2 0 m/s

2 10 cm 0,42 s 1,12 m/s2 0,47 m/s

3 20 cm 0,68 s 0,85 m/s2 0,58 m/s

4 30 cm 0,90 s 0,74 m/s2 0,67 m/s

5 40 cm 1,07 s 0,70 m/s2 0,75 m/s


2
6 50 cm 1,23 s 0,67 m/s 0,82 m/s

Gambar 16. Hasil Pengujian terhadap Berdasarkan tabel 2. dapat diuji dengan
Sudut 5˚ perhitungan nilai rata – rata dari hasil
pengukuran nilai percepatan pada sudut 5˚
Gambar 16 merupakan hasil pengujian ini. Berikut perhitungan persamaan standar
terhadap program pengambilan hasil deviasi untuk percepatan pada sudut 5˚:

54
Jurnal Coding Sistem Komputer Untan
Volume 05, No.2 (2017), hal 47-56 ISSN : 2338-493X

rumus fisika gerak lurus berubah beraturan pergerakan benda secara akurat dan
terhadap sudut 5˚ mengirimkan sinyal ke arduino.

Tabel.3 Data nilai 𝐱 𝐢 dan 𝐱̅


percepatan pada sudut 5˚ 6.2 Saran
No. 𝒙𝒊 𝒙𝒊 − 𝒙̅ (𝒙𝒊 − 𝒙 ̅)𝟐 Berdasarkan penelitian yang telah
dilakukan pada rancang bangun alat ukur
1. 0,85 0,17 0,0289
fisika gerak lurus berubah beraturan berbasis
2. 0,74 0,06 0,0036
arduuino, maka diperoleh saran untuk
3. 0,70 0,02 0,0004
penelitian lebih lanjut yaitu:
4. 0,67 -0,01 0,0001 1. Diharapkan dalam pembuatan rangka
Jumlah 2,96 0,0186 alat menggunakan bahan yang tepat
Jumlah 𝑥 2,96
sehingga bidang miring lebih presisi.
𝑖
𝑥̅ = = = 0,74 Perlunya pemilihan benda yang tepat
𝑛 4
2
∑(𝑥𝑖 − 𝑥̅ ) = 0,0186 untuk dapat menghasilkan pengukuran
∑𝑛 2 GLBB dengan baik.
𝑖=1(𝑥𝑖 −𝑥̅ ) 0,0186 0,0186
𝜎=√ =√ =√ 2. Diharapkan menggunakan sensor yang
𝑛−1 4−1 3
memiliki respon tinggi sehingga saat
= √0,0062 = 0,07
pengambilan data pada benda yang
Berdasarkan hasil perhitungan ini dapat
bergerak cepat dapat terbaca dengan
diketahui bahwa hasil perhitungan standar
akurat.
deviasi pada pengujian nilai percepatan pada
3. Diharapkan ukuran rancangan bidang
sudut 5˚ adalah 0,07.
miring lebih panjang dari penelitian
sebelumnya. Dikarenakan panjang
6. KESIMPULAN DAN SARAN
bidang miring mempengaruhi hasil
6.1 Kesimpulan pengukuran waktu tempuh benda
Berdasarkan proses perancangan, beserta percepatan dan kecepatan.
implementasi dan pengujian rancang bangun Proses benda menggelinding akan lebih
alat ukur fisika gerak lurus berubah stabil jika panjang bidang miring dapat
beraturan pada bidang miring berbasis diperbaiki.
Arduino, maka diperoleh kesimpulan antara
lain:
DAFTAR PUSTAKA
1. Hasil perancangan alat ukur GLBB agar
dapat melakukan pencatatan waktu [1] Surya, Yohanes dan Panji, Raditya.
secara otomatis maka digunakan (2009). Mahir Fisika Smp/MTs 1,2, dan
penggunaan Arduino Uno sebagai 3. Yogyakarta: Kendi Mas Media.
pengendali utama, fungsi Micros () yang [2] Suryono, Widodo, C.E. dan Suseno,
mengaktifkan waktu dan sensor J.E. (2004). Rancang Bangun Sistem
photodioda sebagai pemicu waktu. Pengukuran Perubahan Kecepatan dan
2. Hasil pengujian aplikasi dapat Percepatan Gerak Lurus Berubah
ditampilkan di aplikasi antarmuka. Beraturan (GLBB) menggunakan
Aplikasi dapat menampilkan perhitungan Mikrokontroler. Pengembangan Iptek.
percepatan dan kecepatan secara otomatis Semarang: Undip.
serta tampilan grafik jarak terhadap
waktu. Berdasarkan hasil standar deviasi [3] Prasetia, Ditya. (2013). Rancang
maka menunjukkan bahwa alat ukur Bangun Perangkat Praktikum Fisika
GLBB ini dapat menghitung nilai Gerak Lurus Berubah Beraturan
percepatan dengan baik di mulai pada (GLBB) Berbasis Mikrokontroler.
jarak 20 cm. Bandung: Unikom.
3. Hasil pengujian terhadap kinerja sensor [4] Umar, Efrizon. (2008). Buku Pintar
adalah sensor dapat mendeteksi Fisika. Jakarta: Media Pusindo.
keberadaan benda yang bergerak di
bidang miring. Sensor dapat menangkap

55
Jurnal Coding Sistem Komputer Untan
Volume 05, No.2 (2017), hal 47-56 ISSN : 2338-493X

[5] Kadir, Abdul. (2015). Buku Pintar


Pemrograman Arduino. Yogyakarta:
Penerbit Mediakom.
[6] Dinata, Y.M. (2015). Arduino Itu
Mudah. Jakarta: Penerbit Elex Media
Komputindo.
[7] Kadir, Abdul. (2013). Panduan Praktis
Mempelajari Aplikasi Mikrokontroler
dan Pemrogramannya menggunakan
Arduino. Yogyakarta: Penerbit Andi.
[8] Enterprise, J. (2015). Pemrograman
Visual Basic 6. Jakarta: Penerbit Elex
Media Komputindo.

56

Anda mungkin juga menyukai