Anda di halaman 1dari 7

LAPORAN PRAKTIKUM

MATA KULIAH PRAKTIKUM FISIKA DASAR II

PRAKTIKUM AZAZ BLACK

Oleh

AULIA IHZA DIAN NIM. 1052211001

JURUSAN FISIKA

UNIVERSITAS BANGKA BELITUNG

MARET 2023
I. Tujuan Praktikum
1. Memahami konsep azas black
2. Menentukan kalor jenis zat padat dengan menggunakan kalorimeter
II. Metode Praktikum
2.1 Waktu dan Tempat
8 Maret 2023, di laboratarium Fisika
2.2 Alat dan Bahan Praktikum
1. Kalorimeter lengkap dengan pengaduk dan pelindung
2. Neraca
3. Zat padat yang akan ditentukan kalor jenisnya
4. Thermometer
5. Air
6. Pemanas
7. Pinset

2.3 Prosedur Praktikum


1. Zat padat yang akan ditentukan ditentukan ditimbang kalor jenisnya kemudian
dimasukkan kedalam air panas.
2. Kalorimeter ditimbang kosong+pengaduk
3. Air dimasukkan sekitar 50 ml kedalam calorimeter+pengaduk, kemudian ditimbang
4. Kalorimeter dimasukkan ke dalam bejana pelindung, thermometer dipasang, dan suhu
air diukur dalam calorimeter tersebut sebagai T1.
5. Zat padat dipanaskan kira-kira 15 menit, suhu zat diukur dalam pemanas tersebut
sebagai T2.
6. Zat padat diambil dalam pemanas secara cepat menggunakan pinset, dipindahkan ke
dalam calorimeter yang telah berisi air dan calorimeter ditutup.
7. Kalorimeter diaduk hingga terjadi kesetimbangan suhu. Kemudian hasil dicatat pada
kesetimbangan suhu sebagai T2 pada Tabel 1.
8. Langkah 1-7 diulangi untuk jenis zat padat yang lain.
III. Tabulasi Data

Massa Besi = 20 gr
Massa Tembaga = 20 gr
Massa Aluminium = 6 gr
Massa kalorimeter+pengaduk = 113 gr
Massa kalorimeter+pengaduk+air = 161 gr
Massa air = 49 gr

No Jenis Zat Padat (Tb) (T1) (T2)


1. Besi 280 C 280 C 300 C
2. Tembaga 290 C 280 C 300 C
3. Aluminium 290 C 280 C 300 C

IV. Pembahasan
Kalor merupakan suatu bentuk energi panas yang dapat berpindah dari benda yang bersuhu
tinggi ke benda yang bersuhu lebih rendah. Sementara suhu adalah derajat panas dinginnya suatu
benda. Jadi apabila semakin banyak suatu benda menyerap kalor maka suhu benda tersebut akan
semakin tinggi begitu juga bila semakin banyak sesuatu benda melepaskan kalor maka suhunya
akan semakin rendah. Pada praktikum kali ini dilakukan percobaan dengan menggunakan
konsep asas black yang merupakan suatu prinsip dalam termodinamika yang dikemukakan oleh
Joseph Black. Asas black menyatakan bahwa bila dua zat yang berbeda suhunya dicampurkan
maja suhu akhir kedua zat itu akan menjadi sama. Percobaan kali ini bertujuan untuk
menentukan kalor jenis zat padat dengan menggunakan kalorimeter. Percobaan ini dilakukan
satu kali dengan jenis logam yang berbeda yaitu Besi, tembaga dan aluminium.
Pada percobaan pertama dengan massa logam besi sebesar 20 gr diperoleh suhu zat
padat mula-mula (Tb) sebesar 28°, suhu kalorimeter mula-mula (T1) sebesar 28° dan suhu
kalorimeter akhir (T2) sebesar 30°. Kemudian pada percobaan kedua dengan massa tembaga
20 gr didapati hasil Tb sebesar (29°), T1 (28°) dan T2(30°). Selanjutnya pada percobaan ketiga
dengan massa aluminium 6 gr diperoleh hasil Tb (29°), T1 (28°) dan T2(30°). Kemudian
diperoleh massa calorimeter sebesar 113 gram, massa air sebesar 49 gram dan massa
kalorimeter dicampur dengan massa air yaitu sebesar 161 gram.
Berdasarkan data yang diperoleh dilakukan perhitungan dengan menggunakan rumus
persamaan Qlepas=Qterima dengan logam besi 20 gr diperoleh nilai kalor sebesar 3,693 kal/gr.
C. Kemudian pada logam tembaga 20 gr dengan menggunakan rumus yang sama didapati nilai
kalor sebesar 7,386 kal/gr. C dan pada logam aluminium dengan menggunakan rumus yang
sama didapatkan nilai kalor sebesar 24,63 kal/gr. C. Berdasarkan hasil perhitungan tersebut,
dari ketiga jenis logam terdapat perbedaan nilai jenis kalor besi secara teori. Dimana Mikrajjudin
dalam buku Fisika Dasar I menyatakan bahwa jenis kalor besi ialah 0,108 kal/g°C, aluminium
0,214 kal/g.C dan Tembaga 0,092 kal/g.C. Artinya terdapat beberapa kesalahan yang terjadi
pada saat percobaan diantaranya praktikan kurang tepat dalam mengukur suhu awal dan suhu
akhir. Hal ini diperkuat dengan hasil data suhu awal dan suhu akhir yang sama dari ketiga jenis
logam yang berbeda karena ketelitian dalam melihat suhu pada thermometer berpengaruh pada
hasil pelepasan kalornya. Selain itu juga dipengaruhi oleh suhu dalam ruangan yanh tidak tetap
dikarenakan berada pada ruang yang terbuka, sehingga hasil dari percobaan menjadi tidak
maksimal dalam pelepasan kalor.
V. Pertanyaan dan Jawaban
5.1 Pertanyaan
1. Hitunglah kalor jenis zat padat yang diukur!
2. Bandingkan hasil perhitungan dengan literatur. Jelaskan!
5.2 Jawaban
1). Perhitungan

- Besi
𝑄 = 𝑚𝑐∆𝑇
𝑄𝑙𝑒𝑝𝑎𝑠 = 𝑄𝑡𝑒𝑟𝑖𝑚𝑎
𝑚𝑏 𝑐𝑏 (𝑇𝑏 − 𝑇1 ) = 𝑚𝑎 𝑐𝑎 (𝑇2 −𝑇1 ) + 𝑚𝑘 𝑐𝑘 (𝑇2 − 𝑇1 )
20𝑐𝑏 (28 − 30) = 49 . 1(30 − 28) + 113 . 0,22(30 − 28)
20𝑐𝑏 (−2) = 49(2) + 24,86 (2)
−40𝑐𝑏 = 98 + 49,71
−40𝑐𝑏 = 147,72
147,72
𝑐𝑏 =
40
𝑐𝑏 = 3,693 𝑘𝑎𝑙/𝑔𝑟. 𝑐

- Tembaga
𝑄 = 𝑚𝑐∆𝑇
𝑄𝑙𝑒𝑝𝑎𝑠 = 𝑄𝑡𝑒𝑟𝑖𝑚𝑎
𝑚𝑏 𝑐𝑏 (𝑇𝑏 − 𝑇1 ) = 𝑚𝑎 𝑐𝑎 (𝑇𝑏 − 𝑇1 ) + 𝑚𝑘 𝑐𝑘 (𝑇2 − 𝑇1 )
20(29 − 30) = 49 . 1(30 − 28) + 113 . 0,22(30 − 28)
20𝑐𝑏 (−1) = 49(2) + 24,86 (2)
−20𝑐𝑏 = 98 + 49,71
−20𝑐𝑏 = 147,72
147,72
𝑐𝑏 =
20
𝑐𝑏 = 7,386 𝑘𝑎𝑙/𝑔𝑟. 𝑐

- Aluminium
𝑄𝑙𝑒𝑝𝑎𝑠 = 𝑄𝑡𝑒𝑟𝑖𝑚𝑎
𝑚𝑏 𝑐𝑏 (𝑇𝑏 − 𝑇1 ) = 𝑚𝑎 𝑐𝑎 (𝑇𝑏 − 𝑇1 ) + 𝑚𝑘 𝑐𝑘 (𝑇2 − 𝑇1 )
6(29 − 30) = 49 . 1(30 − 28) + 113 . 0,22(30 − 28)
6𝑐𝑏 (−1) = 49(2) + 24,86 (2)
−6𝑐𝑏 = 98 + 49,71
−6𝑐𝑏 = 147,72
147,72
𝑐𝑏 =
6
𝑐𝑏 = 24,63 𝑘𝑎𝑙/𝑔𝑟. 𝑐

2. Berdasarkan hasil perhitungan yang telah dilakukan dengan logam besi 20 gr diperoleh nilai
kalor sebesar 3,693 kal/gr. C, logam tembaga 20 gr sebesar 7,386 kal/gr. C dan logam aluminium
sebesar 24,63 kal/gr. C. Berdasarkan literatur, kalor jenis zat besi adalah 0,108 kal/g°C,
aluminium 0,214 kal/g.C dan Tembaga 0,092 kal/g.C. Hasil yang diperoleh tersebut tidak
mendekati literatur. Artinya adanya kesalahan selama percobaan, salah satunya ketidakketelitian
praktikan dalam melihat suhu awal dan akhir.
VI. Kesimpulan
1. Berdasarkan hasil perhitungan yang telah dilakukan diperolej hasil nilai kalor jenis logam besi
yaitu sebesar 3,693 kal/g.c, logam tembaga sebesar 7,386 kal/g.c, dan logam aluminium
sebesar24,62 kal/kg. c.
2. Dari ketiga jenis logam yaitu besi, tembaga dan aluminium terdapat perbedaan antara hasil
perhitungan dengan literatur dimana hasil perhitungan lebih besar dibandingkan dengan
yang ada pada literatur dikarenakan adanya beberapa kesalahan ketika melaksanakan
percobaan.
VII. Daftar Pustaka
Abdullah, M. 2016. Fisika Dasar I. Bandung : ITB
Banawi, A. 2013. Fisika Dasar I. Makasar : Dua Satu Press
Fitriyanti, Riska & Zelviani, S. 2020. Nilai Termofisika Daun Kapuk, Daun Sirih, dan Daun
Bunga Kembang Sepatu Sebagai Bahan Kompres Demam. Jurnal Fisika dan
terapan. 7(2):107-113
Malahayati., Asmara, P. A., Saputra, F & Nurhayati. 2021. Pengukuran Radiasi Kalor pada
Beberapa Bohlam yang Berbeda Warna. Jurnal Ilmiah Pendidikan Teknik Elektro.
5(1):80-85
Surantoro., Jamzuri & Sari, R. P. 2015. Penerapan Model Two Stay Stray untuk Meningkatkan
Aktivitas Belajar dan Kognitif Fisika Siswa Kelas X MIA 4 SMA AL Islam 1 Surakarta
Materi Suhu dan Kalor. Jurnal Seminar Nasional dan Pendidikan Fisika. 6(1):195-201.
Lampiran

Anda mungkin juga menyukai