PENGUKURAN KONDUKTIVITAS
OLEH :
KELOMPOK I
KELAS A
Konduktivitas adalah kemampuan suatu bahan untuk menghantarkan arus listrik. Dalam
suatu larutan, arus listrik dibawa oleh kation-kation dan anion-anion, sedangkan dalam
logam arus listrik dibawa oleh elektron-elektron. Tujuan percobaan adalah mempelajari
dasar-dasar pengukuran dengan menggunakan konduktometer dan mempelajari pengaruh
perubahan konsentrasi terhadap konduktivitas suatu larutan. Pada percobaan ini, ada dua
larutan yang digunakan yaitu NaCl dan NaOH. Untuk variasi konsentrasi larutan NaCl
yang digunakan adalah 0,1%, 0,08% dan 0,06% dan nilai konduktivitas yang diperoleh
adalah 1925 /, 1496 /, dan 1087 /. Sedangkan untuk variasi
konsentrasi larutan NaOH yang digunakan adalah 0,1%, 0,08% dan 0,06% dan nilai
konduktivitas yang diperoleh adalah 6679%,4938%, dan 3600%. Dari hasil pengukuran
tersebut dapat disimpulkan bahwa semakin besar konsentrasi di dalam larutan NaCl dan
NaOH maka konduktivitasnya juga akan semakin meningkat.
1.2 Teori
1.2.1 Konduktometri
Salah satu sifat larutan elektrolit adalah kemampuannya untuk
menghantarkan arus listrik. Sifat hantaran ini sangat berguna di dalam pemecahan
berbagai persoalan dalam bidang elektroanalisis. Secara kuantitatif sifat hantaran
ini dapat digunakan untuk analisis suatu zat yang dipelajari dalam konduktometri
(Ahmad, 2001).
Konduktometri merupakan metode analisis kimia berdasarkan daya hantar
listrik suatu larutan. Daya hantar listrik suatu larutan bergantung pada jenis dan
konsentrasi ion di dalam larutan. Daya hantar listrik berhubungan dengan
pergerakan suatu ion di dalam larutan ion yang mudah bergerak mempunyai daya
hantar listrik yang besar. Daya hantar listrik merupakan kebalikan dari tahanan ,
sehingga daya hantar listrik mempunyai satuan ohm. Bila arus listrik dialirkan
dalam suatu larutan mempunyai dua elektroda, maka daya hantar listrik berbanding
lurus dengan luas permukaan elektroda dan berbanding terbalik dengan jarak kedua
elektroda (Khopkar, 2008).
Kuat lemahnya larutan elektrolit sangat ditentukan oleh partikel-partikel
bermuatan di dalam larutan elektrolit. Larutan elektrolit akan mengalami ionisasi,
dimana zat terlarutnya terurai menjadi ion positif dan negatif, dengan adanya
muatan listrik inilah yang menyebabkan larutan memiliki daya hantar listriknya.
Proses ionisasi memegang peranan untuk menunjukkan kemapuan daya hantarnya,
semakin banyak zat yang terionisasi semakin kuat daya hantarnya. Demikian pula
sebaliknya semakin sulit terionisasi semakin lemah daya hantar listriknya. Untuk
larutan elektrolit besarnya harga 0 << 1, untuk larutan non-elektrolit maka nilai
=0. Dengan ukuran derajat ionisasi untuk larutan elektrolit memiliki jarak yang
cukup besar, sehingga diperlukan pembatasan larutan elektrolit dan dibuat istilah
larutan elektrolit kuat dan larutan elektrolit lemah. Untuk elektrolit kuat harga =
1, sedangkan elektrolit lemah harga derajat ionisasinya, 0 << 1 (Ahmad, 2001).
Kemampuan suatu zat terlarut untuk menghantarkan arus listrik disebut daya
hantar ekuivalen yang didefinisikan sebagai daya hantar satu gram ekuivalen zat
terlarut di antara dua elektroda dengan jarak kedua elektroda 1cm. Yang dimaksud
dengan berat ekuivalen adalah berat molekul dibagi jumlah muatan positif atau
negatif (Ahmad, 2001).
Pengukuran daya hantar memerlukan sumber listrik, sel untuk menyimpan
larutan dan jembatan (rangkaian elektronik) untuk mengukur tahanan larutan.
a. Sumber Listrik
Hantaran arus DC (misal arus yang berasal dari baterai) melalui larutan
merupakan proses faraday, yaitu oksidasi dan reduksi terjadi pada kedua elektroda.
Sedangkan arus AC tidak memerlukan reaksi elektro kimia pada elektroda-
elektrodanya, dalam hal ini aliran arus listrik bukan akibat proses faradai.
Perubahan karena proses faraday dapat merubah sifat listrik sel, maka pengukuran
konduktometri didasarkan pada arus non faraday atau arus AC (Considine, 2002).
b. Jembatan Wheatstone
Jembatan Wheatstone merupakan jenis alat yang digunakan untuk
pengukuran daya hantar (Considine, 2002).
c. Sel
Salah satu bagian konduktometer adalah sel yang terdiri dari sepasang
elektroda yang terbuat dari bahan yang sama. Biasanya elektroda berupa logam
yang dilapisi logam platina untuk menambah efektifitas permukaan elektroda
(Ahmad, 2001).
1.2.2 Konduktivitas
Konduktivitas adalah kemampuan suatu bahan (larutan, gas, atau logam)
untuk menghantarkan arus listrik. Dalam suatu larutan, arus listik dibawa oleh
kation-kation dan anion-anion, sedangkan dalam logam arus listrik dibawa oleh
electron-elektron.
Konduktivitas suatu larutan dipengaruhi oleh beberapa faktor :
1. Konsentrasi
2. Pergerakan ion-ion
3. Valensi ion
4. Suhu (Khopkar, 2008).
BAB II
METODOLOGI PERCOBAAN
2.1 Bahan
Bahan-bahan yang digunakan dalam percobaan pengukuran konduktivitas
antara lain:
1. Aquades
2. NaCl
3. NaOH
2.2 Alat
Alat-alat yang digunakan dalam percobaan pengukuran konduktivitas antara
lain:
1. Konduktometer
2. Timbangan digital
3. Gelas kimia 100 ml
4. Labu ukur 250 ml
5. Gelas ukur 100 ml
6. Pipet tetes
7. Corong
8. Spatula
konduktometer
DISPLAY
B. larutan NaOH
1. NaOH (padatan) 0,1 % dibuat dengan melarutkan padatan NaOH sebanyak
0,25 gram didalam labu ukur 250 ml dan penambahan aquades sampai tanda
batas.
2. Aquades disediakan didalam gelas kimia.
3. Elektroda dicelupkan dari konduktometer ke dalam aquades.
4. Konduktivitas yang ditunjukkan oleh konduktometer dicatat.
5. Larutan NaOH 0,1 % diencerkan menjadi 0,08% dengan menambah aquades
kedalam labu ukur 250 ml sampai tanda batas dan diukur kondutivitasnya.
6. Dilakukan seperti langkah 2 dan 3 untuk larutan 0,08%.
7. Diulangi langkah nomor 5 untuk membuat larutan NaOH 0,06%.
8. Setiap perubahan konsentrasi dilakukan pengukuran sesuai langkah 2 dan 3.
9. Membuat kurva konduktivitas vs konsentrasi.
BAB III
HASIL DAN PEMBAHASAN
3.1 Hasil
Hasil pengamatan konduktivitas garam (NaCl) dan NaOH dapat dilihat dari
tabel dibawah ini :
Tabel 3.1 Pengukuran konduktivitas larutan NaCl
Konsentrasi NaCl (%) Konduktivitas (/)
0,1 1925
0,08 1496
0,06 1087
3.2 Pembahasan
3.2.1 Hubungan antara konsentrasi dan konduktivitas pada NaCl
2500
2000
Konduktivitas (us/cm)
1500
1000
500
0
0 0.02 0.04 0.06 0.08 0.1 0.12
Konsentrasi (%)
7000
Konduktivitas (us/cm)
6000
5000
4000
3000
2000
1000
0
0 0.02 0.04 0.06 0.08 0.1 0.12
Konsentrasi (%)
7000
Konduktivitas (us/cm) 6000
5000
4000
Larutan NaCl
3000
Larutan NaOH
2000
1000
0
0 0.02 0.04 0.06 0.08 0.1 0.12
Konsentrasi (%)
BAB IV
PENUTUP
4.1 Kesimpulan
1. Pengukuran NaCl pada konsentrasi 0,1 %, 0,08% dan 0,06% diperoleh
konduktivitas sebesar 1925, 1496, dan 1087 /.
2. Pengukuran NaOH pada konsentrasi 0,1 %, 0,08% dan 0,06% diperoleh
konduktivitas sebesar 6679, 4938, dan 3600 /.
3. Nilai Konduktivitas NaOH lebih besar dibandingkan dengan nilai
konduktivitas NaCl
4. Hubungan antara konsentrasi dengan konduktivitas adalah berbanding
lurus, semakin besar konsentrasi maka semakin besar nilai konduktivitas
yang didapatkan.
4.2 Saran
1. Netralkan dengan aquadest sebelum mencelup larutan selanjutnya karena
konsentrasi larutan berpengaruh pada nilai konduktivitas larutan.
2. Pada proses pengenceran larutan praktikan harus teliti karena apabila terjadi
kesalahan pada pengenceran nilai konsentrasi larutan akan berbeda.
DAFTAR PUSTAKA
Ahmad, H. 2001. Kimia Larutan. PT. Cipta Aditya Bakti : Bandung
Considine, D.M. Process Instrument and Controls Handbook, 2nd edition, Mc.
Graw-hill Book Co., New York. Electrolytic Conductivity Measurement
Theory & Aplication, Aquarius Technical Bulletin No. 08, August 2002.
Khopkar, S.M. 2008. Konsep Dasar Kimia Analitik. UI-Press: Jakarta
McCabe L Warren, Smith C Julian, Herriot Peter.1985. Operasi Teknik Kimia Jilid
1Edisi Ke-4 .Jakarta: Erlangga
Nugroho, A. 2010. Larutan Elektrolit. http: //jawigo.blogspot.com/2010/03/
larutan-elektrolit.html Diakses pada 29 Oktober 2017
Tim penulis penuntun praktikum. 2017. Penuntun Praktikum Instrumentasi dan
Kontrol I Pekanbaru : Laboratorium Instruksional Dasar Proses & Operasi
Pabrik: Jurusan Teknik Kimia Universitas Riau.
LAMPIRAN B
PERHITUNGAN
= 0,25 gram
Membuat larutan NaCl 0,1% dilakukan dengan menimbang padatan NaCl
sebanyak 0,25 gram dan dilarutkan dengan aquadest sampai tanda batas kedalam
labu ukur 250 ml .
= 0,25 gram
Membuat larutan NaOH 0,1% dilakukan dengan menimbang padatan NaOH
sebanyak 0,25 gram dan dilarutkan dengan aquadest sampai tanda batas kedalam
labu ukur 250 ml .
Tabel A.2 Data hasil percobaan pengukuran konduktivitas larutan NaOH pada
berbagai variasi konsentrasi.
Konsentrasi NaOH (%) Konduktivitas (/)
0,1 6679
0,08 4938
0,06 3600