Anda di halaman 1dari 13

BAB I

PENDAHULUAN

I.I Latar Belakang


Hukum Newton adalah hukum tentang gaya pada suatu benda yang di

temukan dan dikemukakan oleh Sir Isaac Newton. Hukum newton juga disebut

dengan tiga hukum gerak monumental yang kemudian dikembangkan ia dalam

bukunya yang berjudul Mathematical Principles of Natural Philosopy (The

Principia).
Newton juga mendapatkan inspirasi mengenai gaya gravitasi setelah ia

tertimpa apel yang jatuh tepat pada kepalanya saat ia sedang duduk di bawah

pohon apel pada tahun 1665. Peristiwa tersebut menyadarkan ia bahwa gaya juga

mempengaruhi gerakan bulan.

Newton terdapat lah seorang fisikawan,matematikawan, berpengalaman

astronomi dan juga berpengalaman kimia yang berasal dari Inggris. Beliau

adalahpengikut aliran heliosentris dan ilmuwan yang sangat dominan sepanjang

sejarah, bahkan disebutkan sebagai bapak ilmu fisika modern.

Dengan sekian banyak hasil karya ilmiah yang dicapainya, Newton

mencatat sebuah buku the Philosophiae Naturalis Principia Mathematica, dimana

pada kitab tersebut dideskripsikan tentang teori gravitasi secara umum, menurut

hukum gerak yang ditemukannya, dimana benda bakal tertarik ke bawah sebab

gaya gravitasi. Bekerja sama dengan Gottfried Leibniz, Newton mengembangkan

teori calculus. Newton adalahorang kesatu yang menyatakan tentang teori gerak

dan berperan urgen dalam merumuskan gerakan melingkar dari hukum Kepler,

dimana Newton memperluas hukum itu dengan berpikir bahwa sebuah orbit

gerakan melingkar tidak mesti tidak jarang kali berbentuk lingkaran sempurna
(seperti elipse, hiperbola dan parabola).
Newton mengejar spektrum warna saat melakukan eksperimen dengan

melalui sinar putih pada suatu prisma, dia pun percaya bahwa sinar merupakan

kelompok dari partikel-partikel. Newton pun mengembangkan hukum mengenai

pendinginan yang di dapatkan dari teori binomial, dan mengejar sebuah prinsip

momentum dan angular momentum.

I.II Rumusan Masalah


Rumusan masalah yang dapat di ambil pada percobaan Hukum Newton

II yaitu bagaimana cara memverifikasi hukum kedua newton tentang gerak.

I.III Tujuan Percobaan


Tujuan pada percobaan Hukum Newton II adalah Setelah melakukan

praktikum ini, praktikan di harpkan dapat memeverifikasi hukum kedua newton

tentang gerak.
BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

II.I Hukum II Newton


Hukum II Newton berbunyi “ Semakin besar gaya yang bekerja pada suatu

benda maka semakin besar juga percepatannya, namun semakin besar massa

benda maka semakin besar perlambatannya.”

Pada sebuah mobil yang bergerak pada kecepatan 20 km/jam lalu digas

maka mobil tersebut akan melaju dengan lebih cepat. Hal ini terjadi karena adanya

gaya dorong yang lebih besar dihasilkan oleh mesin saat digas. Hal ini merupakan

contoh dari hukum newton yang kedua.

Bunyi Hukum Newton 2 : “Percepatan sebuah benda berbanding lurus

dengan gaya total yang bekerja padanya dan berbanding terbalik dengan

massanya. Arah percepatan sama dengan arah gaya total yang bekerja padanya”.

II.II Rumus Hukum II Newton

Maksud hukum newton 2 yaitu massa suatu benda sangat berpengaruh pada
gaya dalam suatu sistem. Tambahan atau kurangan massa akan menghasilkan

suatu perubahan. Rumusnya yaitu ∑F = m.a

Keterangan:

∑F = Resultan Gaya (kg m/s2)

m = Massa Benda (kg)

a = Percepatan (m/s2)

Hukum II Newton
Percepatan yang ditimbulkan oleh gaya yang bekerja pada suatu benda

berbanding lurus dan searah dengan gaya itu dan berbanding terbalik dengan

massa benda.

F = m.a

dimana:

F = gaya (N)

m = massa (kg)

a=percepatan (m/s2)

Hukum Newton sudah tidak asing lagi bagi teman – teman yang belajar

fisika. Hukum Newton disebut juga hukum tentang gerak. Hukum Newton

dikemukakan oleh Isaac Newton yang terinspirasi ketika melihat buah apel yang

jatuh dari pohon.

Berdasarkan pengakuan E.T. Bell (1937, Simon and Schuster) dan H.

Eves: Newton mengawali sekolah ketika tinggal bareng neneknya di desa dan

kemudian diantarkan ke sekolah bahasa di wilayah Grantham dimana dia

kesudahannya menjadi anak terpandai di sekolahnya. Saat bersekolah di

Grantham dia bermukim di-kost kepunyaan apoteker lokal yang mempunyai nama

William Clarke. Sebelum meneruskan kuliah di Universitas Cambridge pada umur

19, Newton sempat menjalin kasih dengan adik angkat William Clarke, Anne

Storer. Saat Newton memusatkan dirinya pada pelajaran, cerita cintanya dengan

menjadi semakin tidak menentu dan kesudahannya Storer menikahi orang lain.

Banyak yang menegatakan bahwa dia, Newton, tidak jarang kali mengenang

cerita cintanya walaupun selanjutnya tidak pernah dilafalkan Newton mempunyai

seorang kekasih dan bahkan pernah menikah.

Sejak umur 12 sampai 17 tahun, Newton mengenyam edukasi di sekolah

The Kings School yang terletak di Grantham (tanda tangannya masih ada di
perpustakaan sekolah). Keluarganya menerbitkan Newton dari sekolah dengan

alasan supaya dia menjadi petani saja, bagaimanapun Newton tampak tidak

menyenangi pekerjaan barunya. Tapi pada akhirnya sesudah meyakinkan family

dan ibunya dengan pertolongan paman dan gurunya, Newton dapat menyelesaikan

sekolah pada umur 18 tahun dengan nilai yang memuaskan.

II.III Teori
Menurut Newton “apabila resultan gaya yang bekerja pada suatu benda

sama dengan nol, benda yang diam akan tetap diam sedangkan benda yang sedang

bergerak lurus beraturan akan tetap bergerak lurus beraturan”. Pernyataan tersebut

dikenal sebagai bunyi hukum I Newton. Karena benda bergerak lurus beraturan

maka benda bergerak dengan kecepatan tetap. Jika kecepatan benda tetap maka

percepatan benda sama dengan nol. Menurut hukum I Newton suatu benda

cederung mempertahankan keadaan awalnya dimana benda diam akan tetap diam

dan benda bergerak akan tetap bergerak, oleh karena itu hukum I Newton juga

disebut hukum inersia atau hukum kelembaman. Sifat kelembaman suatu benda

dipengaruhi oleh besar konstanta.

Newton juga berpendapat jika suatu benda bermassa dikenai gaya maka

benda tersebut akan bergerak dan mengalami percepatan. Menurut Newton

“percepatan benda sebanding dengan resultan gaya yang dibekerja pada benda dan

percepatan benda berbanding terbalik dengan massa benda tersebut”. Pernyataan

tersebut dikenal sebagai bunyi Hukum II Newton. Menurut Newton percepatan

benda searah dengan gaya yang bekerja pada benda.

Berdasarkan pengakuan E.T. Bell (1937, Simon and Schuster) dan H.

Eves: Newton mengawali sekolah ketika tinggal bareng neneknya di desa dan

kemudian diantarkan ke sekolah bahasa di wilayah Grantham dimana dia

kesudahannya menjadi anak terpandai di sekolahnya. Saat bersekolah di


Grantham dia bermukim di-kost kepunyaan apoteker lokal yang mempunyai nama

William Clarke. Sebelum meneruskan kuliah di Universitas Cambridge pada umur

19, Newton sempat menjalin kasih dengan adik angkat William Clarke, Anne

Storer. Saat Newton memusatkan dirinya pada pelajaran, cerita cintanya dengan

menjadi semakin tidak menentu dan kesudahannya Storer menikahi orang lain.

Banyak yang menegatakan bahwa dia, Newton, tidak jarang kali mengenang

cerita cintanya walaupun selanjutnya tidak pernah dilafalkan Newton mempunyai

seorang kekasih dan bahkan pernah menikah.

Sejak umur 12 sampai 17 tahun, Newton mengenyam edukasi di sekolah

The Kings School yang terletak di Grantham (tanda tangannya masih ada di

perpustakaan sekolah). Keluarganya menerbitkan Newton dari sekolah dengan

alasan supaya dia menjadi petani saja, bagaimanapun Newton tampak tidak

menyenangi pekerjaan barunya. Tapi pada akhirnya sesudah meyakinkan family

dan ibunya dengan pertolongan paman dan gurunya, Newton dapat menyelesaikan

sekolah pada umur 18 tahun dengan nilai yang memuaskan.


BAB III

METODE PERCOBAAN

III.I Waktu dan Tempat


Percobaan ini di lakukan pada hari jumat, 8 November 2019 pukul

13.30-16.00 wita di Laboratorium Fisika Fakultas Sains dan Teknologi

Universitas Islam Negeri Alauddin Makassar.

III.II Alat dan Bahan


Alat dan Bahan yang di gunakan pada percobaan ini adalah beban

secukupnya, Stopwatch, Mistar, Rel Presisi, Kereta Dinamika, Tali dan Neraca

Pegas.

III.III Prosedur Kerja

III.III.I Stopwatch

Stopwatch dirancang untuk memulainya dengan menekan tombol diatas dan

berhenti sehingga suatu waktu detik ditampilkan sebagai waktu yang berlalu.

Kemudian dengan menekan tombol yang sama untuk yang kedua kali kemudian

memasang lagi stopwatch pada nol.

III.III.II Mistar

Mistar di gunakan untuk mengukur seberapa jauh kereta dinamika

meluncur sedangkan penjelasannya, Mistar adalah alat ukur panjang yang

berbentuk sebuat batangan dengan penanda panjang centimeter dan milimeter

pada sisinya. Mistar dapat terbuat dari kayu, besi atau plastik. Untuk

penggunaanya, benda yang akan diukur diletakkan disamping mistar dengan salah

satu ujung pada penanda 0, kemudian panjang benda dapat dilihat pada penanda

panjang di ujung lainnya. Tingkat keakuratan mistar adalah 1 mm (setara dengan


0.1 cm, 0,001meter). Mistar banyak digunakan untuk pengukuran sehari-hari,

seperti mengukur kayu yang akan dipotong.

III.III.III Rel presisi

Rel presisi adalah salah satu alat yang di gunakan atau tempat

meluncurnya kereta dalam perhitungan jarak dan perpindahannya. Jadi rel presisi

di gunakan sebagai alat peluncur dari kereta dinamika

III.III.IV Kereta dinamika

Kereta dinamika adalah tempat meluncurnya benda yang di letakkan

di atas kereta dinamika. Sedangkan cara penggunaannya sendiri adalah dengan

menaruh beban di atas kereta dinamika setelah itu luncurkan dengan menekan

ujung rel presisi atau peluncur untuk meluncurkannya.

III.III.V Neraca pegas

Neraca pegas di gunakan sebagai alat bantu penarik untuk menyetarakan

panjang tali atau jarak yang akan di ukur jauhnya yang berfungsi untuk

mempercepat penarikan kereta dinamika.

III.III.VI Tali

Tali di gunakan untuk mengukur seberapa jauh pegas yang akan di

letakkan dengan menggunakan mistar sebagai alat ukurnya


BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

IV.I Hasil Pengamatan


IV.I.I Tabel Pengamatan

Hubungan antara jarak terhadap waktu dengan massa tetap

m= 50

Tabel IV.I.I hubungan antara jarak terhadap waktu dengan massa tetap

No Jarak Waktu Kecepatan Percepatan Gaya

1 50 cm (0,5 1,04 s

m)

2 60 cm (0,6 1,49 s

m)

3 70 cm (0,7 1,31 s

m)

hubungan antara massa dengan waktu dengan jarak tetap = 60 cm (0,6 m)

Tabel IV.I.II hubungan antara massa dengan waktu dan jarak tetap

No Massa Waktu percepatan kecepatan Gaya

1 80 gr 0,93 s

2 100 gr 1,04 s

3 120 gr 1,13 s
hubungan antara jarak terhadap waktu dengan gaya tetap dan massa tetap

Gaya=3N, Massa=50 gr (0,05 kg)

Tabel IV.I.III hubungan antara jarak terhadap gaya tetap dan massa tetap

No Jarak Waktu Kecepatan Percepatan %

kesalahan

1 50 cm (0,5 1,07 s

m)

2 60 cm (0,6 1,41 s

m)

3 70 cm (0,7 1,69 s

m)

hubungan antara percepatan terhadap waktu dengan jarak tetap

Jarak=50 cm (0,5 m), Massa=50 gr (0,05 kg)

Tabel IV.I.IV hubungan antara percepatan terhadap waktu dengan jarak

tetap

No Gaya Waktu Kecepatan Percepatan %

kesalahan

1 4N 0,84 s

2 5N 0,60 s

3 6N 0,47 s
IV.II Pembahasan

Bandul matematis ini, percepatan gravitasi (g) dapat ditentukan setelah

diketahui berapa besarnya periode dimana periode berbanding terbalik dengan

gravitasi (g). Pada percobaan ini, bandul akan berayun-ayun apabila tali

dimiringkan dengan sudut 100. Hal ini disebabkan karena adanya gaya yang

besarnya sebanding dengan jarak dari suatu titik, sehingga selalu menuju titik

keseimbangan. Pada bandul matematis, alat yang digunakan harus siap pakai

terutama stopwatch sehingga tidak macet pada saat stopwatch tersebut harus

berhenti ketika ayunan dihentikan. Penggunaan panjang tali juga mempengaruhi

untuk waktu yang diperlukan terhadap 20 kali ayunan.


BAB V

PENUTUP

V.I Kesimpulan

Hukum II Newton berbunyi “ Percepatan yang ditimbulkan oleh gaya yang


bekerja pada suatu benda berbanding lurus dengan besar gaya itu dan berbanding
terbalik dengan massa benda itu “. Dimana :
F=ma

V.II Saran
Saran pada percobaan hukum newton II adalah pada proses percobaan

yang di lakukan sebaiknya praktikan di harap agar mempraktekkannya secara

individu.
DAFTAR PUSTAKA
Giancoli, Douglas C. 2007. Fisika Edisi 5 Jilid I. Jakarta: Erlangga.
Giancoli, Dougls C. 2001. Fisika Edisi 5 Jilid II. Jakarta: Erlangga.
Halliday, David. 2005. Fisika Dasar. Jakarta: Erlangga.
Ishaq, Mohamad. 2007. Fisika Dasar Edisi II. Yogyakarta: Graha Ilmu.
Prasetio, Dwi. 1992. Mengerti Fisika. Yogyakarta: Graha Ilmu.
Sears, Francis W. 1962. Fisika Untuk Universitas 1. Jakarta: Erlangga.
Sutrisno, Edi. 1996. Fisika Dasar. Bandung: ITB.

Anda mungkin juga menyukai