KESETIMBANGAN ION
Disusun Oleh :
Asisten
1
menghasilkan produk jika molekul yang bertumbukan memiliki energi kinetik
total sama atau lebih besar dari energi aktivasi (Umam dkk.,2017).
Kesetimbangan ion adalah kesetimbangan antara ion kation (+) dan ion
anion (-) dalam air. misal: NaOH <--> Na+ + OH- dalam air kedua ion tersebut
saling menyeimbangkan.
Apa saja yang dapat mempengaruhi kesetimbangan larutan?
Bagaimanakah pengaruhnya terhadap kelarutan senyawa? Akan dibahas dalan
praktikum berikut.
2
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Air yang ada di alam, seperti air laut merupakan campuran berbagai
macam larutan garam yang dapat memengaruhi pH. Campuran tersebut juga dapat
mempertahankan harga pH, walaupun air sungai yang mengalir ke laut bersifat
asam atau basa. Mengapa hal tersebut dapat terjadi?
Selain itu, ada juga garam-garam yang hampir tidak larut dalam air pada
pH tertentu, tetapi dapat larut dalam pH yang berbeda. Sifat-sifat garam seperti ini
dapat dimanfaatkan untuk memisahkan garam-garam yang terkandung dalam
mineral untuk kepentingan pemisahan logam-logam. Contoh-contoh di atas terjadi
karena adanya proses kesetimbangan ion-ion dalam larutan.
Untuk memahami kesetimbangan ion dalam larutan, maka dapat dilihat
dalam gambar berikut :
3
2.1 Larutan Asam Basa
Pada materi stoikiometri, Kita sudah belajar tentang titrasi asam kuat dan
basa kuat menghasilkan garam yang bersifat netral (pH = 7). Apa yang terjadi jika
zat yang dititrasi adalah asam lemah dan basa kuat atau asam kuat dan basa lemah
atau asam lemah dan basa lemah? Untuk dapat menjawab masalah ini, Kita perlu
memahami konsep hidrolisis dan prinsip larutan penyangga.
Kita sudah memahami bahwa reaksi asam kuat dan basa kuat akan
menghasilkan garam yang bersifat netral. Contoh :
4
Dengan demikian, pada titrasi asam kuat dan basa kuat, titik stoikiometri
dicapai pada pH = 7 (netral). Setelah titik setara tercapai, penambahan sedikit basa
akan mengubah pH larutan sangat drastis. Jika asam lemah dan basa kuat atau
asam kuat dan basa lemah direaksikan, garam yang terbentuk memiliki sifat
berbeda dengan garamgaram netral seperti NaCl. Contoh :
5
Persamaan reaksinya :
NH4+(aq) + H2O(l) ↔ NH3(aq) + H3O+(aq)
6
Formula dari basa konjugat selalu memiliki jumlah atom H lebih sedikit
dan memiliki muatan lebih negatif dibandingkan formula asam konjugatnya.
atau
7
Garam-garam yang terlarut di dalam air mungkin terhidrasi atau
terhidrolisis. Suatu garam dikatakan terhidrasi di dalam pelarut air jika
ionionnya dikelilingi oleh molekul air akibat antaraksi dipol antara ion-ion
garam dan molekul air. Antaraksi ion-ion garam dan molekul air
membentuk kesetimbangan dan tidak mempengaruhi pH larutan. Suatu
garam dikatakan terhidrolisis di dalam pelarut air jika ion-ionnya bereaksi
dengan molekul air. Reaksi ion-ion garam dan air membentuk
kesetimbangan dan mempengaruhi pH larutan.
Solvasi adalah proses ion atau molekul dikelilingi oleh pelarutnya.
Jika pelarutnya air, dinamakan hidrasi.
a. Hidrasi Kation dan Anion
Hidrasi kation terjadi karena adanya antaraksi antara muatan positif
kation dan pasangan elektron bebas dari atom oksigen dalam molekul air.
Kation yang dapat dihidrasi adalah kation-kation lemah, seperti ion kalium
(K+), yaitu kation yang memiliki ukuran besar dengan muatan listrik
rendah. Kation-kation seperti ini berasal dari basa kuat, seperti Na+, K+,
dan Ca2+. Contohnya :
K+(aq) + nH2O(l) ↔ [K(H2O)n]+
Anion-anion yang dihidrasi adalah anion dari asam kuat atau anion
yang bersifat basa konjugat sangat lemah. Anion-anion ini dihidrasi
melalui antar aksi dengan atom hidrogen dari air. Misalnya :
NO3–(aq) + mH2O(l) ↔ [NO3(H2O)m]–
8
Gambar 4. Model hidrasi dari garam NaCl dalam pelarut air.
9
Al3+(aq) + 3H2O(l) ↔ Al(OH)3(aq) + 3H+(aq)
10
basa kuat tidak mengalami hidrolisis dalam air dan bersifat netral atau
memiliki pH = 7
Contoh :
NaCl(aq) → Na+(aq) + Cl- (a
11
Ion NH4+ bereaksi dengan air membentuk reaksi kesetimbangan
NH4+(aq) + H2O ⇄ NH3 (aq) + H3O+(aq)
12
2.3.1 Prinsip Larutan Penyangga
Berdasarkan Teori Asam-Basa Arrhenius, larutan yang
mengandung campuran asam lemah dan garam yang anionnya senama
dengan asam lemah tersebut akan membentuk larutan penyangga.
Contohnya, NH3COOH dan CH3COONa. Demikian juga jika larutan
mengandung campuran basa lemah dan garam yang kationnya senama
dengan basa lemah akan membentuk larutan penyangga.
Contohnya, NH4OH dan NH4Cl.
Berdasarkan Teori Asam-Basa Bronsted-Lowry, larutan yang
mengandung campuran dari pasangan asam lemah dan basa konjugat atau
basa lemah dan asam konjugatnya akan membentuk larutan penyangga.
Contoh:
13
2.3.2 Aplikasi Larutan Penyangga
Cairan darah dalam tubuh manusia memiliki sifat penyangga
karena mampu mengendalikan pH dalam darah. Salah satu fungsi darah
adalah membawa oksigen untuk disebarkan ke seluruh sel. Fungsi ini
bergantung pada pH darah.
Sel darah merah, khususnya atau hemoglobin bekerja optimal
sebagai pembawa oksigen pada pH sekitar 7,4. Jika pH cairan darah
berubah maka kerja hemoglobin akan menurun, bahkan kemampuannya
akan hilang jika pH cairan darah di atas 10 atau di bawah 5.
Cairan darah mengandung asam lemah H2CO3 dan basa
konjugatnya : HCO3– (dari garam NaHCO3 dan KHCO3). Kedua spesi ini
bertanggung jawab dalam mempertahankan pH cairan darah agar sel darah
merah bekerja secara optimal.
Jika seseorang meminum sedikit asam atau basa, seperti air jeruk
atau minuman bersoda maka minuman tersebut akan terserap oleh darah.
Kemudian, cairan darah akan mempertahankan pH-nya dari gangguan
asam atau basa yang dimakan atau diminum seseorang.
Jika cairan darah tidak memiliki sifat penyangga maka akan
bersifat asam, yang tentunya mengganggu kinerja darah. Akan tetapi,
karena cairan darah memiliki sifat penyangga, penambahan sedikit asam
atau basa tidak mengubah pH cairan darah sehingga kinerja darah tetap
optimal.
Air laut juga memiliki sifat penyangga yang berasal dari garam-
garam dan udara yang terlarut dalam air laut. Di dalam air laut terkandung
garam-garam natrium, kalium, magnesium, dan kalsium dengan anion-
anion seperti klorida, sulfat, karbonat, dan fosfat.
Sifat penyangga air laut dapat berasal dari NaHCO3 dan
gas CO2 dari udara yang terlarut. Di dalam air laut, gas CO2 terlarut dan
bereaksi dengan air membentuk asam karbonat. Persamaan reaksinya
sebagai berikut.
H2O(l) + CO2(g) ↔ H2CO3(aq)
14
Oleh karena asam karbonat adalah asam lemah dan dalam air laut
terkandung garam natrium hidrogen karbonat maka kedua senyawa itu
akan membentuk larutan penyangga, melalui reaksi kesetimbangan:
H2CO3(aq) ↔ HCO3–(aq) + H+(aq)
15
a. Penambahan Asam atau Basa Secara Kuantitatif
16
2.4 Reaksi Pengendapan
17
Sebagai contoh, apabila sebuah larutan NaOH bercampur dengan Mg
(NO3)2, apakah mereka akan mengalami pengendapan?
Kedua senyawa tersebut sebenarnya termasuk ke dalam senyawa ionik
yang mudah larut. Mereka juga memiliki elektrolit yang kuat. Setelah mereka
tercampur di dalam suatu larutan, maka akan menciptakan ion-ion MG2+ H-,
Na+, dan juga NO3-. NaNO3 merupaan senyawa mereka yang mudah larut.
Sedangkan MG(OH)2 menjadi senyawa yang sulit larut dan akan mengendap.
Jadi, hasil pengendapan dari campuran kedua senyawa NaOH dan
Mg9NO3)2 adalah Mg(NO3)2(aq) beserta 2NaOH(aq). Keduanya akan dijumlah
dan menghasilkan Mg (OH)2(s) dan 2NaNO3(aq). Jika mempelajari mengenai
kelarutan garam dalam materi kimia, maka secara otomatis juga harus memahami
reaksi pengendapannya. Hal itu karena mereka pada dasarnya saling berhubungan
satu sama lain.
Dapat kita simpulkan bahwa kelarutan garam dalam air tidak selalu terjadi.
beberapa dari senyawa ini ada yang mudah larut dan tidak. Mereka yang tidak
larut akan mengendap dan akhirnya menghasilkan reaksi pengendapan.
2.4.1 Reaksi Pengendapan dalam Kehidupan Sehari-hari
Reaksi pengendapan pada umumnya digunakan ada bidang kimia
analitik dan berguna untuk mengidentifikasi keberadaan dari kation dan
anion yang merupakan bagian garam dalam analisa kuantitatif. Adapun
untuk penerapannya dalam kehidupan sehari-hari. Antara lain;
1. Garam Kation dan Anion
Adanya garam kation dan anion tertentu mampu diketahui dengan
menggunakan agen pengendap. Hasilnya adalah endapan, apabila hasil
dari endapan positif, maka endapan akan memiliki warna khas untuk setiap
jenis kation dan anionnya.
2. Mendeteksi Logam Berat pada Limbah Cair
Metode atau teknik ini berguna dalam mendeteksi adanya ikatan
logam berat pada limbah cair yang ada di dalam perairan tertentu. Selain
itu, pengendapan juga berguna dalam desalinasi air laut, yaitu proses
18
menghilangkan kadar garam dari air. reaksi pengendapan juga berguna
untuk mengisolasi produk tertentu dalam pembuatan pigmen warna.
3. Menghilangkan Kandungan Logam
Salah satu contoh penggunaan reaksi pengendapan yaitu untuk
menghilangkan kandungan logam berat pada suatu larutan berair. Yaitu
pada ion perak yang terdapat dalam bentuk larutan garam yang larut
didalam air, misalnya perak nitrat mampu diendapkan menggunakan agen
pengendap yang memiliki kandungan ion klorida seperti natrium klorida
atau kalium klorida.
Selain itu, ion logam barlium juga dapat diendapkan oleh ion sulfat,
dan kalsium dapat diendapkan menggunakan ion oksalat. Setiap reaksi
pengendapan terjadi secara spesifik dan juga selektif. Dengan demikian
adanya reaksi pengendapan memudahkan untuk menghasilkan endapan.
4. Mensintesis Kromik Tetrapenilporphyrin Klorida
Reaksi pengendapan juga digunakan untuk mensintesis kromik
tetrapenilporphyrin klorida. Dalam sintesis senyawa ini pelarut akan
dimasukkan dengan antisolvent sehingga kelarutan dari produk yang akan
dibentuk oleh reaksi akan berkurang secara drastis akhirnya mengendap.
Antisolvent pada pembuatan kromik tadi yaitu air. Kegunaan arti
air sangat penting dalam mengendapkan DNA dengan bantuan etanol
sebagai antisolventnya. Didalam ilmu metalurgi, reaksi pengendapan
berguna dalam membuat campuran logam agar menjadi lebih kuat.
BAB III
19
PROSEDUR PERCOBAAN
3.1 Alat
a. Gelas piala100 ml
b. Pipet tetes
c. Tabung reaksi
3.2 Bahan
20