VISKOSITAS FLUIDA
Di Susun oleh :
MAKASSAR
2020
PRAKTIKUM FISIKA DASAR
LABORATORIUM FISIKA DASAR
FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI
UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Tujuan
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Viskositas
b) Regangan pada benda padat tidak tergantung dari waktu lamanya gaya
bekerja dan apabila batas elastis dari benda padat itu tidak dilampaui,
maka, bila gaya itu tidak bekerja lagi, perubatran bentuk pun menghilang
dan kembali ke bentuk semula, sedangkan pada zat cair akan terus
berlangsung perubahan bentuknya selama gaya bekerja dan tidak kembali
ke keadaan bentuk semula bila gaya tersebut tidak bekeria lagi.
Viskositas suatu fluida merupakan ukuran tekanan suatu fluida terhadap
deformasi atau perubahan bentuk.Viskositas dinyatakan sebagai aliran fluida
yang merupakan gesekan antar molekul molekul cairan yang mudah mengalir
,dapat dikatakan memiliki viskositas yang rendah dan sebaliknya bahan-bahan
yang sulit mengalir dikatan viskositas yang tinggi (ginting.1991:159).
Suatu jenis cairan yang mudah mengalir dapat dikatakan memiliki
viskositas yang rendah,dan sebliknya bahan-bahn yang sulit mengalir dikatakan
memiliki viskositas yang tinggi.pada hokum aliran viskositas newton
menyatakan hubungan antara gaya-gaya mekanika dari suatu aliran viskos
sebagai geseran dalam viskositas fluida juga termasuk konstan sehubungan
dengan gesekannya.hubungan tersebut berlaku untuk fluida Newtonian. Aliran
viskos dapat digambarkan dengan dua buah bidang sejajar yang dilapisi fluida
tipis diantara kedua bidang tersebut.apabila zat cair tidak kental maka koefisien
sama dengan nol sedangkan pada zat cair kental bagian yang menempel
didinding memiliki kecepatan yang sama dengan dinding ( Anonim.2013)
Alat yang digunakan untuk mengukur viskositas fluida disebut
viscometer.setidaknya terdapat 2 prinsip dasar sistem metode pengukuran
viskositas, pertama metode pengukuran berdasarkan laju aliran fluida dalam pipa
kapiler vertical saat menempuh jarak tertentu.alat yang digunakan dalam metode
ini adalah viscometer Ostwald. (mochtar.1990:71)
Dalam menganalisa fluids, sering diperlukan konsep
penyederhanaan.Salah satukonsep demikian adalah konsep fluida ideal, yaitu
fluida yang tak viskous. Dengan demikian fluida ideal sarna sekali tidak dapat
menahan gaya geser. Anggapan bahwasuatu fluida tidak viskous sanga!
menyederhanakan analisa, dan dalam banyak halmembantu penyelesaian
persoalan-persoalan teknik yang lebih rumitsebagai sebagaipendekatan pertama.
Dimana: F : gaya (n), A : luas penampang (m2), V : kelajuan (m/s), d : jarak (m)
koefisien viskositas adalah kekuatan dalam dyne akan
menggunakan
tekanan di antara dua lapisan sejajar dapat juga di anggap sebagai gaya
persatuan luas yang diperlukan untuk dapat menggerakkan satu lapisan yang
mempunyai kecepatan 1 m/s dan dapat melawan garis sejajar yang lain dan dapat
bergerak 1 cm. Dimana sistem SI (satuan internasional) satuan viskositas adalah
N/m2 atau DAS, sedangkan dalam GS satuan, viskositas ini adalah dyne s/cm2 (9
cm2 s- 1)satuan viskositas ini disebut sebagai poisobyang diberi simbl (p) (1
poiso = 1 per)dan viskositas dianggap sebagai gaya persatuan luas yang di
perlukan umtuk menggerkkan suatu lapisan mempunyai kecepatan 1 cm/s
melewati garis sejajar yang lain yang bergereak 1 cm.
Koefisien viskositas zat cair dapat dipengaruhi oleh banyak faktor – faktor.
Adapun faktor – faktor tersebut adalah sebagai berikut :
2.1.1 Tekanan
Viskositas cairan naik, dengan naiknya tekanan sedangkan viskositas zat
tidak dipengaruhi oleh suatu tekanan.
2.1.2 Temperatur
Viskositas zat cair akan turun dengan naiknya temperatur pemanasan zat
cair menyebabkan molekul – molekul memperoleh energi interaksi antara
molekul melemah model empiris tentang fluida dapat dinyatakan bahwa
viskositas.
2.2 Fluida
Definisi yang lebih tepat untuk membedakan zat padat dengan fluida
adalah dari karskteristik deformasi bahan-bahan tersebut. Zat padat dianggap
sebagai bahan yang Menunjukkan reaksi deformasi yang terbatas ketika
Fluida (Fluids) dibagi dalam dua bagian, yaitu cairan dan gas. Cairan tak
dapat dimampatkan dan bila terdapat di dalam suatu tempat maka cairan itu akan
mengambil tempat yang sesuai dengan bentuk tempatnya dan permukaan akan
terbentuk suatu batas dengan udara terbuka. Gas dapat mudah dimampatkan dan
dapat mengembang mengisi seluruh ruangan tempat tinggalnya dan tidak
membentuk batas tertentu seperti cairan. Perbedaan antara benda padat dan
cairan ialah:
a) Pada batas elastisitas tertentu, perubahan benda padat sedemikian
rupa sehingga regangan (strain) berbanding lurus dengan tegangan
(stress).
b) Regangan pada benda padat tidak tergantung dari waktu lamanya
gaya bekerja dan apabila batas elastis dari benda padat itu tidak
dilampaui, maka bila gaya itu tidak bekerja lagi, perubatran bentuk
pun menghilang dan kembali ke bentuk semula, sedangkan pada zat
cair akan terus berlangsung perubahan bentuknya selama gaya
bekerja dan tidak kembali ke keadaan bentuk semula bila gaya
tersebut tidak bekeria lagi.
Viskositas suatu fluida merupakan ukuran tekanan suatu fluidaterhadap
deformasi atau perubahan bentuk. Viskositas dinyatakan sebagai aliran fluida
yang merupakan gesekan antar molekul molekul cairan yang mudah mengalir
,dapat dikatakan memiliki viskositas yang rendah dan sebaliknya bahan-bahan
yang sulit mengalir dikatan viskositas yang tinggi (ginting.1991:159).
Suatu jenis cairan yang mudah mengalir dapat dikatakan memiliki
viskositas yang rendah, dan sebliknya bahan-bahn yang sulit mengalir dikatakan
memiliki viskositas yang tinggi.pada hokum aliran viskositas newton
menyatakan hubungan antara gaya-gaya mekanika dari suatu aliran viskos
2.2.1 Menurut sifatnya fluida dibedakan menjadi dua yaitu : Fluida ideal
Fluida ini dibedakan yang memiliki ciri – ciri yaitu :
a. Tidak kompesibel (volumenya) tidak berubah arah
dikarenakan perubahan tekanan.
b. Berpindah tempat mengalami gesekan yaitu (viskositas nol).
2.2.2 Fluida sejati
Fluida ini dibedakan yang memiliki ciri – ciri yaitu :
a. Kompesible
b. Berpindah dengan mengalami gesekan yaitu (viskositasnya
tertentu). Tekanan hidrostatik
Setiap benda yang terletak pada suatu bidang akan melakukan tekanan
pada bidang tersebut zat cair yang berada di dalam suatu bidang juga melakukan
tekanan terhadap dasar bejana itu.
Tekanan yang dilakukan zat cair demikian disebut tekanan hidrostatik.
Tekanan adalah gaya atau satuan luas yang bekerja pada arah gerak unsur satuan
permukaan, dengan permukaan
……...................................................................... .(5.2.2)
Dimana : P = Tekanan (N/m2), F = Gaya (N), A = Luas permukaan (m2)
Lapisan fluida yang bergerak mempunyai kelajuan sama dengan kelajuan
lempeng yang bergerak, yaitu sebesar v. lapisan fluida yang diam akan menahan
lapisan fluida di atasnya karena adanya gaya kohesi. Lapisan yang ditahan itu
menahan lapisan di atasnya lagi dan seterusnya sehingga kelajuan setiap lapisan
fluida bervariasi dari nol sampai v. Untuk menggerakkan lempeng diperlukan
gaya. Untuk membuktikannya, dapat dicoba dengan menggerakan sebuah
potongan kaca di atas tumpahan sirup. Semakin kental fluida, semakin besar
BAB III
PROSEDUR KERJA
2.3.1 alat
2. Bola-bola kecil
3. Aerometer/hidrometer
4. Jangka sorong
5. Mikrometer sekrup
6. Termometer
7. Rol meter
8. Stopwatch
2.3.2 bahan
BAB IV
TUGAS PENDAHULUAN
2.1 Pertanyaan
a. Viskositas
b. Fluida
c. Viskositas Fluida
Jika Pada gambar ( a) Fa > W, Gambar (b) Fa = W, dan pada Gambar (c)
3. Jika suatu benda dicelupkan kedalam suatu fluida tampak seperti pada
gambar di bawah ini !
2. Analisis gambar
a. Fa > W, dimana gaya keatas lebih besar dibanding berat benda,
sehingga menyebabkan benda tersebut mengapung.
b. Fa = W, benda dikatakan melayang jika seluruh benda tercelup ke
dalam zat cair, tetapi tidak menyentuh dasar zat cair. Seluruh benda
akan melayang dalam zat cair apabila gaya ke atas yang bekerja pada
benda sama dengan berat benda.
c. Fa < W, benda dikatakan tenggelam, jika benda berada di dasar zat cair.
Sebuah benda akan tenggelam ke dalam zat cair apabila gaya keatas
yang bekerja pada benda lebih kecil daripada berat benda.
3. Hukum Archimedes mempelajari tentang gaya ke atas yang dialami oleh
benda apabila berada dalam fluida. Benda-benda yang dimasukkan pada
fluida seakan-akan mempunyai berat yang lebih kecil dari pada saat
berada di luar fluida. Gaya tekan keatas pada benda sama dengan berat
fluida yang dipindahkan oleh benda. Pernyataan ini pertama kali
dikemukakan oleh Archimedes (287-212 SM), yang berbunyi: “sebuah
benda yang tercelup Sebagian atau seluruhnya di dalam fluida mengalami
gaya ke atas yang besarnya sama dengan berat fluida yang dipindahkan”.
BAB VIII
DAFTAR PUSTAKA
Umar, Erison. 2008 “BUKU PINTAR FISIKA” Jakarta : Media Waak, Jero. 1985
“RINGKASAN FISIKA” Bandung : Genaca