Anda di halaman 1dari 18

TUGAS PENDAHULUAN

VISKOSITAS FLUIDA

Di Susun oleh :

NAMA : Muhammad Syarif Hidayatullah


STAMBUK : 03220200032
KELOMPOK / FREKUENSI : A2 / 4
JURUSAN / FAKULTAS : TEKNIK MESIN / TEKNIK

LABORATORIUM FISIKA DASAR


FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI
UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA

MAKASSAR
2020
PRAKTIKUM FISIKA DASAR
LABORATORIUM FISIKA DASAR
FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI
UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Pada kehidupan sehari hari – hari kita sering menjumpai zat – zat cair yang
selalu ada di sekeliling kita dan dapat setiap orang menyadari bahwa ada
berbagai cairan atau cara yang dapat menyebabkan suatu cairan bisa atau dapat
mengalir lebih mudah dari pada zat – zat lainnya. Di dalam proses pengukuran
sifat cair dan pengentalnya maka sering dikaitkan dengan metode dan viskositas
yaitu fase yang berbeda diantara zat padat dan zat cair. Yang terjdi sewaktu
bahan padat menjadi lembek sebelum menjadi cair sewaktu dipanaskan.
viskositas juga membicarakan tentang masalah geseran yang terjadi antara
bagian-bagian atau lapisam – lapisan pada suatu cairan atau fluida.
Berkembangnya ilmu pengetahuan dan teknologi mendorong kita untuk
menciptakan berbagai jenis teknologi yang digunakan manusia dalam
memudahkan perjalanan. Salah satu teknologi yang berkembang adalah
teknologi pada bidang pengukuran bahan viskositas. Viskositas adalah
pernyataan tahanan untuk mengatur dari suatu system di bawah tekanan yang
digunakan untuk itu. Makin kental suatu cairan maka besar kekuatan yang sudah
di dalam maka cairan makin besar dan dapat digunakan cairan tersebut itu dapat
diartikan dengan laju atau kecepatan tertentu.
Koefisien viskositas merupakan nilai kekentalan fluida. Semakin besar
nilai koefisien viskositasnya, maka semakin kental pula fluida tersebut. Banyak
ilmuwan yang meneliti tentang kekentalan fluida. Setiap ilmuwan memiliki cara
masing- masing dalam menentukan nilai kekentalan fluida. Adapun cara yang
lazim digunakan dalam pengukuran koefisien viskositas yaitu, alat ukur
kekentalan melalui sebuah lubang saluran, alat ukur kekentalan suhu tinggi
dengan tingkatan pergeseran besar, alat ukur kekentalan rotasi, alat ukur
kekentalan bola jatuh, alat ukur kekentalan getaran, alat ukur kekentalan
ultrasonik.

Muhammad Syarif Hidayatullah


03220200032
PRAKTIKUM FISIKA DASAR
LABORATORIUM FISIKA DASAR
FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI
UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA

1.1 Tujuan

1.1.1 Tujuan Instruksi Umum ( TIU )

1. Mahasiswa dapatmemahami konsep fisika/mekanika mengenai


kekentalan (kekentalan).
2. Mahasaiwa dapat memahami bahwa gesekan yang dialami oleh
suatu benda yang bergerak dalam fluida dalah disebabkan oleh
kekentalan fluida tersebut.
1.1.2 Tujuan Instruksi Khusus ( TIK )

1. Mahasiswa dapat memahami prinsip keseimbangan gaya stokes,


gaya apung dan gaya berat pada suatu benda dalam fluida.
2. Mahasiswa dapat mrngamati pengaruh gesekan yang dialami
suatu benda dalam fluida.
3. Mahasiswa mampu fluidamenerapkan faktor koreksi pada laju
bola yang jatuh.
4. Mahasiswa mampu menentukan viskositas .

Muhammad Syarif Hidayatullah


03220200032
PRAKTIKUM FISIKA DASAR
LABORATORIUM FISIKA DASAR
FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI
UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Viskositas

Viskositas merupakan ukuran kekentalan yang menyatakan besar kecilnya


gesekan dalam fluida dan semakin sulit suatu benda bergerak dalam fluida dan
semakin sulit suatu benda bergerak dalam fluida itu. Fluida zat cair yang mana
semua fluida nyata (gas dan cair) memiliki sifat yang khusus yang daoat
diketahui antara lain, rapat massa (density), kekentalan (viskosity) dan
kemampuan (compressibily), tegangan permukaan (surface fension), kapalaritas
(capalrity) dengan mengetahui salah satu dari sifat khusus yang di miliki zat cair
tersebut dan misalnya ukuran kekentalan yang diketahui maka dapat
membedakan antara zat cair sehingga kita bisa memanfaatkan sesuatu sesuai
dengan kegunaan antara masing – masing tersebut.
Definisi yang lebih tepat untuk membedakan zat padat dengan fluida
adalah dari karskteristik deformasi bahan-bahan tersebut. Zat padat dianggap
sebagai bahan yang Menunjukkan reaksi deformasi yang terbatas ketika
menerima atau mengalami suatu gaya geser (shear). Sedangkan fluida
,memperlihatkan penomena sebagai zat yang terus Menerus berubah bentuk
apabila mengalami tekanan geser; dengan kata lain yang dikategorikan sebagai
fluida adaiah suatu zat yang tidak mampu mcnahan tekanan geser tanpa berubah
bentuk.
Fluida (Fluids) dibagi dalam dua bagian, yaitu cairan dan gas. Cairan tak
dapat dimampatkan dan bila terdapat di dalam suatu tempat maka cairan itu akan
mengambil tempat yang sesuai dengan bentuk tempatnya dan permukaan akan
terbentuk suatu batas dengan udara terbuka. Gas dapat mudah dimampatkan dan
dapat mengembang mengisi seluruh ruangan tempat tinggalnya dan tidak
membentuk batas tertentu seperti cairan. Perbedaan antara benda padat dan
cairan ialah:
a) Pada batas elastisitas tertentu, perubahan benda padat sedemikian rupa
sehingga regangan (strain) berbanding lurus dengan tegangan (stress).

Muhammad Syarif Hidayatullah


03220200032
PRAKTIKUM FISIKA DASAR
LABORATORIUM FISIKA DASAR
FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI
UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA

b) Regangan pada benda padat tidak tergantung dari waktu lamanya gaya
bekerja dan apabila batas elastis dari benda padat itu tidak dilampaui,
maka, bila gaya itu tidak bekerja lagi, perubatran bentuk pun menghilang
dan kembali ke bentuk semula, sedangkan pada zat cair akan terus
berlangsung perubahan bentuknya selama gaya bekerja dan tidak kembali
ke keadaan bentuk semula bila gaya tersebut tidak bekeria lagi.
Viskositas suatu fluida merupakan ukuran tekanan suatu fluida terhadap
deformasi atau perubahan bentuk.Viskositas dinyatakan sebagai aliran fluida
yang merupakan gesekan antar molekul molekul cairan yang mudah mengalir
,dapat dikatakan memiliki viskositas yang rendah dan sebaliknya bahan-bahan
yang sulit mengalir dikatan viskositas yang tinggi (ginting.1991:159).
Suatu jenis cairan yang mudah mengalir dapat dikatakan memiliki
viskositas yang rendah,dan sebliknya bahan-bahn yang sulit mengalir dikatakan
memiliki viskositas yang tinggi.pada hokum aliran viskositas newton
menyatakan hubungan antara gaya-gaya mekanika dari suatu aliran viskos
sebagai geseran dalam viskositas fluida juga termasuk konstan sehubungan
dengan gesekannya.hubungan tersebut berlaku untuk fluida Newtonian. Aliran
viskos dapat digambarkan dengan dua buah bidang sejajar yang dilapisi fluida
tipis diantara kedua bidang tersebut.apabila zat cair tidak kental maka koefisien
sama dengan nol sedangkan pada zat cair kental bagian yang menempel
didinding memiliki kecepatan yang sama dengan dinding ( Anonim.2013)
Alat yang digunakan untuk mengukur viskositas fluida disebut
viscometer.setidaknya terdapat 2 prinsip dasar sistem metode pengukuran
viskositas, pertama metode pengukuran berdasarkan laju aliran fluida dalam pipa
kapiler vertical saat menempuh jarak tertentu.alat yang digunakan dalam metode
ini adalah viscometer Ostwald. (mochtar.1990:71)
Dalam menganalisa fluids, sering diperlukan konsep
penyederhanaan.Salah satukonsep demikian adalah konsep fluida ideal, yaitu
fluida yang tak viskous. Dengan demikian fluida ideal sarna sekali tidak dapat
menahan gaya geser. Anggapan bahwasuatu fluida tidak viskous sanga!
menyederhanakan analisa, dan dalam banyak halmembantu penyelesaian
persoalan-persoalan teknik yang lebih rumitsebagai sebagaipendekatan pertama.

Muhammad Syarif Hidayatullah


03220200032
PRAKTIKUM FISIKA DASAR
LABORATORIUM FISIKA DASAR
FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI
UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA

Selain itu penyederhanaan demikian masih dapat diterima


selamapenyederhanaan tersebut memberikan pedoman untuk
memperolehjawaban yang masukakal.
Fluida yang berbeda memiliki koefisien yang sangat besar apabila cairan
tersebut sangat sukar untuk mengalir, oleh sebab itu koefisien di viskositas
disebut sebagai angka kekentalan yang dapat disimbolkan dengan (n) (di baca
eta) yaitu dari abjad yunani kuno yang dapat didefinisikan sebagai suatu lapisan
tipis fluida di antara kedua lemping yang rata di antara satu lemping dan lemping
yang lainnya bergerak dengan kemajuan konsisten. Fluida yang berlangsung
dapat bersentuhan dengan setiap lemping di tahan pada setiap permukaan oleh
gaya di adhegi dan antara molekul zat cair dan lempeng. Dimana F adalah gaya,
A adalah luas penampang serta V kelajuan dan d adalah jarak.
∙ ………………………………………………………….(5.2.1)

Dimana: F : gaya (n), A : luas penampang (m2), V : kelajuan (m/s), d : jarak (m)
koefisien viskositas adalah kekuatan dalam dyne akan
menggunakan
tekanan di antara dua lapisan sejajar dapat juga di anggap sebagai gaya
persatuan luas yang diperlukan untuk dapat menggerakkan satu lapisan yang
mempunyai kecepatan 1 m/s dan dapat melawan garis sejajar yang lain dan dapat
bergerak 1 cm. Dimana sistem SI (satuan internasional) satuan viskositas adalah
N/m2 atau DAS, sedangkan dalam GS satuan, viskositas ini adalah dyne s/cm2 (9
cm2 s- 1)satuan viskositas ini disebut sebagai poisobyang diberi simbl (p) (1
poiso = 1 per)dan viskositas dianggap sebagai gaya persatuan luas yang di
perlukan umtuk menggerkkan suatu lapisan mempunyai kecepatan 1 cm/s
melewati garis sejajar yang lain yang bergereak 1 cm.
Koefisien viskositas zat cair dapat dipengaruhi oleh banyak faktor – faktor.
Adapun faktor – faktor tersebut adalah sebagai berikut :
2.1.1 Tekanan
Viskositas cairan naik, dengan naiknya tekanan sedangkan viskositas zat
tidak dipengaruhi oleh suatu tekanan.

Muhammad Syarif Hidayatullah


03220200032
PRAKTIKUM FISIKA DASAR
LABORATORIUM FISIKA DASAR
FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI
UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA

2.1.2 Temperatur
Viskositas zat cair akan turun dengan naiknya temperatur pemanasan zat
cair menyebabkan molekul – molekul memperoleh energi interaksi antara
molekul melemah model empiris tentang fluida dapat dinyatakan bahwa
viskositas.

2.1.3 Ukuran dan berat molekul


Viskositas naik dengan naiknya berat molekul atau dimana misalnya laju
aliran alkohol cepat larutan minyak laju larutannya lambat dan kekentalannya
disuatu energi dapat dikatakan sebagai ukuran berat.
2.1.4 Bentuk molekul
Viskositasnya akan naik jika ikatan rangkap semakin banyak. Alat yang
digunakan untuk mengukur viskositas fluida disebut viscometer.setidaknya
terdapat 2 prinsip dasar sistem metode pengukuran viskositas ,pertama metode
pengukuran berdasarkan laju aliran fluida dalam pipa kapiler vertical saat
menempuh jarak tertentu.alat yang digunakan dalam metode ini adalah
viscometer Ostwald.(mochtar.1990:71)

Gambar (1.2.1) viskometer

2.2 Fluida
Definisi yang lebih tepat untuk membedakan zat padat dengan fluida
adalah dari karskteristik deformasi bahan-bahan tersebut. Zat padat dianggap
sebagai bahan yang Menunjukkan reaksi deformasi yang terbatas ketika

Muhammad Syarif Hidayatullah


03220200032
PRAKTIKUM FISIKA DASAR
LABORATORIUM FISIKA DASAR
FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI
UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA

menerima atau mengalami suatu gaya geser (shear). Sedangkan fluida


,memperlihatkan penomena sebagai zat yang terus Menerus berubah bentuk
apabila mengalami tekanan geser; dengan kata lain yang dikategorikan sebagai
fluida adaiah suatu zat yang tidak mampu mcnahan tekanan geser tanpa berubah
bentuk.

Fluida (Fluids) dibagi dalam dua bagian, yaitu cairan dan gas. Cairan tak
dapat dimampatkan dan bila terdapat di dalam suatu tempat maka cairan itu akan
mengambil tempat yang sesuai dengan bentuk tempatnya dan permukaan akan
terbentuk suatu batas dengan udara terbuka. Gas dapat mudah dimampatkan dan
dapat mengembang mengisi seluruh ruangan tempat tinggalnya dan tidak
membentuk batas tertentu seperti cairan. Perbedaan antara benda padat dan
cairan ialah:
a) Pada batas elastisitas tertentu, perubahan benda padat sedemikian
rupa sehingga regangan (strain) berbanding lurus dengan tegangan
(stress).
b) Regangan pada benda padat tidak tergantung dari waktu lamanya
gaya bekerja dan apabila batas elastis dari benda padat itu tidak
dilampaui, maka bila gaya itu tidak bekerja lagi, perubatran bentuk
pun menghilang dan kembali ke bentuk semula, sedangkan pada zat
cair akan terus berlangsung perubahan bentuknya selama gaya
bekerja dan tidak kembali ke keadaan bentuk semula bila gaya
tersebut tidak bekeria lagi.
Viskositas suatu fluida merupakan ukuran tekanan suatu fluidaterhadap
deformasi atau perubahan bentuk. Viskositas dinyatakan sebagai aliran fluida
yang merupakan gesekan antar molekul molekul cairan yang mudah mengalir
,dapat dikatakan memiliki viskositas yang rendah dan sebaliknya bahan-bahan
yang sulit mengalir dikatan viskositas yang tinggi (ginting.1991:159).
Suatu jenis cairan yang mudah mengalir dapat dikatakan memiliki
viskositas yang rendah, dan sebliknya bahan-bahn yang sulit mengalir dikatakan
memiliki viskositas yang tinggi.pada hokum aliran viskositas newton
menyatakan hubungan antara gaya-gaya mekanika dari suatu aliran viskos

Muhammad Syarif Hidayatullah


03220200032
PRAKTIKUM FISIKA DASAR
LABORATORIUM FISIKA DASAR
FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI
UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA

sebagai geseran dalam viskositas fluida juga termasuk konstan sehubungan


dengan gesekannya.hubungan tersebut berlaku untuk fluida Newtonian. Aliran
viskos dapat digambarkan dengan dua buah bidang sejajar yang dilapisi fluida
tipis diantara kedua bidang tersebut.apabila zat cair tidak kental maka koefisien
sama dengan nol sedangkan pada zat cair kental bagian yang menempel
didinding memiliki kecepatan yang sama dengan dinding ( Anonim.2013 )

2.2.1 Menurut sifatnya fluida dibedakan menjadi dua yaitu : Fluida ideal
Fluida ini dibedakan yang memiliki ciri – ciri yaitu :
a. Tidak kompesibel (volumenya) tidak berubah arah
dikarenakan perubahan tekanan.
b. Berpindah tempat mengalami gesekan yaitu (viskositas nol).
2.2.2 Fluida sejati
Fluida ini dibedakan yang memiliki ciri – ciri yaitu :
a. Kompesible
b. Berpindah dengan mengalami gesekan yaitu (viskositasnya
tertentu). Tekanan hidrostatik
Setiap benda yang terletak pada suatu bidang akan melakukan tekanan
pada bidang tersebut zat cair yang berada di dalam suatu bidang juga melakukan
tekanan terhadap dasar bejana itu.
Tekanan yang dilakukan zat cair demikian disebut tekanan hidrostatik.
Tekanan adalah gaya atau satuan luas yang bekerja pada arah gerak unsur satuan
permukaan, dengan permukaan
……...................................................................... .(5.2.2)
Dimana : P = Tekanan (N/m2), F = Gaya (N), A = Luas permukaan (m2)
Lapisan fluida yang bergerak mempunyai kelajuan sama dengan kelajuan
lempeng yang bergerak, yaitu sebesar v. lapisan fluida yang diam akan menahan
lapisan fluida di atasnya karena adanya gaya kohesi. Lapisan yang ditahan itu
menahan lapisan di atasnya lagi dan seterusnya sehingga kelajuan setiap lapisan
fluida bervariasi dari nol sampai v. Untuk menggerakkan lempeng diperlukan
gaya. Untuk membuktikannya, dapat dicoba dengan menggerakan sebuah
potongan kaca di atas tumpahan sirup. Semakin kental fluida, semakin besar

Muhammad Syarif Hidayatullah


03220200032
PRAKTIKUM FISIKA DASAR
LABORATORIUM FISIKA DASAR
FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI
UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA

gaya yang diperlukan untuk mendorong.

Gejala viskositas juga dapat diamati ketika menjatuhkan sebutir kelereng ke


dalam gelas kaca yang berisi minyak goreng, maka kelereng tersebut akan
mengalami perlambatan dalam geraknya. Ini terlihat ketika kelereng jatuh lebih
lambat saat berada di dalam minyak goreng dibandingkan saat masih di udara
(sebelum masuk minyak goreng). Perlambatan yang terjadi itu karena adanya
gesekan di dalam fluida. lapisan fluida yang diam akan menahan lapisan fluida.
Ketika kelereng dijatuhkan ke dalam minyak goreng, kelereng mengalami
kecepatan yang suatu saat paling besar dan tetap untuk selang waktu tertentu.
Kecepatan itu disebut kecepatan batas. Saat kelereng di dalam minyak goreng,
kelereng mengalami tiga gaya, yaitu gaya berat, gaya ke atas fluida, dan gaya
gesekan fluida.
Viskositas zat cair dapat ditentukan secara kuantitatif dengan besaran yang
disebut koefisien viskositas (η). Satuan SI untuk koefisien viskositas
adalahNs/m2 atau pascal sekon (Pa s). Ketika kita berbicara viskositas kita
berbicara tentang fluida sejati. Fluida ideal tidak mempunyai koefisien
viskositas.
Apabila suatu benda bergerak dengan kelajuan v dalam suatu fluida kental
yang koefisien viskositasnya η, maka benda tersebut akan mengalami gaya
gesekan fluida sebesar Fs= kη v, dengan k adalah konstanta yang bergantung
pada bentuk geometris benda. Berdasarkan perhitungan laboratorium, pada tahun
1845, Sir George Stokes menunjukkan bahwa untuk benda yang bentuk
geometrisnya berupa bola nilai k = 6 π r. Bila nilai kdimasukkan ke dalam
persamaan, maka diperoleh persamaan seperti berikut.

Muhammad Syarif Hidayatullah


03220200032
PRAKTIKUM FISIKA DASAR
LABORATORIUM FISIKA DASAR
FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI
UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA

BAB III

PROSEDUR KERJA

2.3 ALAT DAN BAHAN

2.3.1 alat

1. Tabung gelas besar

2. Bola-bola kecil

3. Aerometer/hidrometer

4. Jangka sorong

5. Mikrometer sekrup

6. Termometer

7. Rol meter

8. Stopwatch

9. Neraca analitis (timbangan)

10. Gelas ukur

2.3.2 bahan

1. timbang dan ukurlah

2. ukurlah diameter dalam tabung gelas

3. tentukan suatu jarak L pada pada tabung

4. catat suhu fluida sebelum dan sesudah melakukan pengamatan

5. ukurlah massa jenis fluida sebelum dan sesudah percobaan,


gunakan hydrometer, jika tidak, timbang fluida dengan
volume tertentu (gunakan hydrometer, jika tidak, timbang
fluida dengan volume tertentu (gunakan gelas ukur dan neraca
analitik digital)

Muhammad Syarif Hidayatullah


03220200032
PRAKTIKUM FISIKA DASAR
LABORATORIUM FISIKA DASAR
FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI
UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA

6. jatuh bola tepat di permukaan fluida, amati waktu yang


dibutuhkan untuk sampai batas jarak yang ditentukan, lakukan
beberapa kali sesuai petunjuk asisten.
7. Ulangi beberapa kali prosedur (6) sesuai petunjuk asisten,
lakukan pula dengan pola yang lain.

Muhammad Syarif Hidayatullah


03220200032
PRAKTIKUM FISIKA DASAR
LABORATORIUM FISIKA DASAR
FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI
UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA

BAB IV

TUGAS PENDAHULUAN

2.1 Pertanyaan

1. Jelaskan Apa yang di maksud dengan !

a. Viskositas

b. Fluida

c. Viskositas Fluida

2. Perhatikan Gambar di bawah ini !

(a) (b) (c)

Jika Pada gambar ( a) Fa > W, Gambar (b) Fa = W, dan pada Gambar (c)

Fa <W Dimana Fa = Gaya ke atas dan W = Gaya berat.


Analisislah maksud dari gambar di atas !

3. Jika suatu benda dicelupkan kedalam suatu fluida tampak seperti pada
gambar di bawah ini !

Muhammad Syarif Hidayatullah


03220200032
PRAKTIKUM FISIKA DASAR
LABORATORIUM FISIKA DASAR
FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI
UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA

Dimana : Fa = Gaya ke atas, Fs = Gaya gesek, dan W = Berat benda.


Termasuk dalam Hukum apakah gambar di atas ? Jelaskan !

4. Deskripsikan cara penggunaan alat di bawah ini dengan menggunakan


tingkat ketelitian 0,01 mm !

Jelaskan penerapan Viskositas fluida yang berkaitan dengan jurusan Anda!


4.2.1 Jawaban

1. Pengerian viskositas, fluida dan viskositas fluida a. Viskositas adalah


ukuran yang menyatakan kekentalan suatu cairan atau fluida. Kekentalan
merupakan sifat cairan yang berhubungan erat dengan hambatan untuk
mengalir. Beberapa cairan ada yang dapat mengalir cepat, sedangkan
lainnya mengalir secara lambat. b. Fluida adalah sub-himpunan dari fase
benda, termasuk cairan, gas, plasma, dan padat plastik. Fluida memiliki

Muhammad Syarif Hidayatullah


03220200032
PRAKTIKUM FISIKA DASAR
LABORATORIUM FISIKA DASAR
FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI
UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA

sifat tidak menolak terhadap perubahan bentuk dan kemampuan untuk


mengalir. Sifat ini biasanya dikarenakan sebuah fungsi dari
ketidakmampuan mereka mengadakan shear stress (tegangan geser)
dalam ekuilibrium statik. Konsekuensi dari sifat ini adalah hukum pascal
yang menekankan pentingnya tekanan dalam menggolongkan bentuk
fluid. Dapat disimpulkan bahwa fluida adalah zat atau entitas yang
terdeformasi secara berkesinambungan apabila diberi tegangan geser
walau sekecil apapun tegangan geser. c. Viskositas Fluida merupakan
pengukuran dari ketahanan fluida yang diubah baik dengan tekanan
maupun tegangan. Viskositas adalah ketebalan atau pergesekan internal.
Sederhananya, semakin rendah viskositas suatu fluida, semakin besar juga
pergerakan dari fluida tersebut.

2. Analisis gambar
a. Fa > W, dimana gaya keatas lebih besar dibanding berat benda,
sehingga menyebabkan benda tersebut mengapung.
b. Fa = W, benda dikatakan melayang jika seluruh benda tercelup ke
dalam zat cair, tetapi tidak menyentuh dasar zat cair. Seluruh benda
akan melayang dalam zat cair apabila gaya ke atas yang bekerja pada
benda sama dengan berat benda.
c. Fa < W, benda dikatakan tenggelam, jika benda berada di dasar zat cair.
Sebuah benda akan tenggelam ke dalam zat cair apabila gaya keatas
yang bekerja pada benda lebih kecil daripada berat benda.
3. Hukum Archimedes mempelajari tentang gaya ke atas yang dialami oleh
benda apabila berada dalam fluida. Benda-benda yang dimasukkan pada
fluida seakan-akan mempunyai berat yang lebih kecil dari pada saat
berada di luar fluida. Gaya tekan keatas pada benda sama dengan berat
fluida yang dipindahkan oleh benda. Pernyataan ini pertama kali
dikemukakan oleh Archimedes (287-212 SM), yang berbunyi: “sebuah
benda yang tercelup Sebagian atau seluruhnya di dalam fluida mengalami
gaya ke atas yang besarnya sama dengan berat fluida yang dipindahkan”.

Muhammad Syarif Hidayatullah


03220200032
PRAKTIKUM FISIKA DASAR
LABORATORIUM FISIKA DASAR
FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI
UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA

4. Peganglah outside micrometer dengan tangan kanan Anda dan tanda


ukuran skala utama mengarah pada Anda. Topanglah frame di tengah
telapak tangan bawah Anda. Gunakan jari kelingking atau jari manis untuk
menahan frame pada telapak tangan. Tempatkan jari tengah di belakang
frame penopang. Jagalah agar jari telunjuk dan ibu jari bebas untuk
menyetel knurled thimble. Gerakkan jari-jari Anda masuk pada knurled
thimble. Rapatkan anvil sampai Anda merasakannya tepat menyentuh
benda yang diukur. Gerakkan jari dan ibu jari Anda memutar pada knurled
thimble untuk memperoleh tekanan yang benar. Gerakkan sedikit benda
kerja di antara anvil atau lewatkan micrometer di atas benda kerja
dengan menggerakkan pergelangan tangan Anda. Lakukan penyetelan
lebih lanjut pada thimble sampai Anda memiliki rasa (feel) yang tepat.
Setelah Anda yakin dengan rasa (feel) anvil pada bidang yang dikerjakan
anjutkan dengan langkahlangkah berikut:

a. Lepaskan jari-jari anda dari thimble


b. Putarlah micrometer kearah anda
c. Bacalah data pengukurannya
5. Penerapan viskositas fluida pada mesin kendaraan yaitu pelumas mesin
(oli). Oli merupakan bahan penting bagi kendaraan bermotor. Oli yang
dibutuhkan tiap-tiap tipe mesin kendaraan berbeda-beda karena setiap
tipe mesin kendaraan membutuhkan kekentalan yang berbeda-beda.
Fungsi oli yakni sebagai pendingin, pelindung karat, pembersih dan
penutup celah pada dinding mesin. Sebagai pelumas mesin oli akan
membuat gesekan antar komponen didalam mesin bergerak lebih halus
dengan cara masuk kedalam celah-celah mesin, sehingga memudahkan
mesin untuk mencapai suhu kerja yang ideal. Viskositas dari oli sangat
diperhitungkan untuk meminimalisir gaya gesek yang ditimbulkan oleh
mesin yang bergerak dan terkontak satu terhadap yang lain sehingga
mencegah terjadinya keausan. Pada permesinan bagian yang paling sering
bergesekan adalah piston, ada banyak bagian lain namun gesekannya tak

Muhammad Syarif Hidayatullah


03220200032
PRAKTIKUM FISIKA DASAR
LABORATORIUM FISIKA DASAR
FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI
UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA

sebesar yang dialami piston. Disinilah kegunaan oli. Oli memisahkan


kedua permukaan yang berhubungan sehingga gesekan pada piston
diperkecil. Selain itu, oli juga bertindak sebagai fluida yang memindahkan
panas ruang bakar yang mencapai 1000˚c-1600˚c ke bagian lain mesin
yang lebih dingin, sehingga mesin tidak overheat

Muhammad Syarif Hidayatullah


03220200032
PRAKTIKUM FISIKA DASAR
LABORATORIUM FISIKA DASAR
FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI
UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA

BAB VIII

DAFTAR PUSTAKA

Umar, Erison. 2008 “BUKU PINTAR FISIKA” Jakarta : Media Waak, Jero. 1985
“RINGKASAN FISIKA” Bandung : Genaca

Wahyudi, Rahma. 2005 “FISIKA UNIVERSITAS” Jakarta : Karya ilmu Http

://moyadui 82. Wordpress.com /2013/10/3 Makalah viskositas/.

Http :// cucunbo.blogspot.com/2015/11/ Makalah fisika tentang viskositas

Muhammad Syarif Hidayatullah


03220200032

Anda mungkin juga menyukai