Anda di halaman 1dari 18

LAPORAN PRAKTIKUM

KONSTANTA GAYA PEGAS

DISUSUN OLEH :

NAMA : NADA AULIA


STAMBUK 09320220088

KELOMPOK 2B/3

JURUSAN TEKNIK PERTAMBANGAN

LABORATORIUM FISIKA DASAR


FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI
UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA

MAKASSAR

2022
LABORATORIUM FISIKA DASAR
FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI
UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA
Gedung Laboratorium Teknik Lt. 3 Kampus II UMI, Jln. Urip Sumoharjo km. 05 Makassar

BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Pegas merupakan benda elastis yang digunakan untuk menyimpan energi


mekanik. Pegas biasanya terbuat dari baja, kegunaan pegas sangat banyak di
antaranya melunakkan tumbukan dengan memanfaatkan sifat elastisitasan
bahannya, menyerap dan menyimpan energi dalam waktu yang singkat. Setiap
pegas memiliki nilai konstanta yang berbeda, tergantung gaya yang diberikan dan
pertambahan panjang yang terjadi pada pegas tersebut. Pegas memiliki sifat
keelastisitasan, pada saat pegas di tarik atau ditekan.
Elastisitas adalah suatu sifat dari benda yang memiliki cenderung kembali
ke keadaan semula setelah mengalami perubahan bentuk karena mendapat suatu
gaya dari luar yang berupa tarikan, tekanan dan dorongan. Setiap pegas yang
memiliki nilai sendiri konstanta pegas.Pada umumnya pegas terbuat dari baja.
Pegas akan bertambah panjang atau bertambah pendek jika diberi gaya, dari sini
dapat dicari konstanta pegas secara statis dimana pada penentuan konstanta pegas
dapat dilakukan dengan cara statis dan dinamis. Dengan cara ini dapat dilihat
hubungan massa terhadap periode getaran suatu pegas, getaran ini akan
menyebabkan adanya periode dan amplitudo dan juga percepatan yang arahnya
dan selalu menuju ke titik setimbang.
Selain itu pegas juga diterapkan dalam banyak kontruksi yang gunanya
agar suatu kontruksi berfungsi dengan baik. Pegas merupakan salah satu contoh
benda elastis yang digunakan untuk menyimpan energi mekanik serta berfungsi
untuk menerima beban dinamis dan memiliki sifat keelastisitan. Contoh
memberikan tarikan pada tali tambang. Percobaan ini akan membahas beberapa
gaya gravitasi, gaya dan gaya magnet. Pada benda-benda elastis seperti pegas juga
memiliki batas elastisitas, contohnya pegas apabila ditarik melebihi batas tertentu
maka pegas itu tidak akan elastis lagi. Pada pegas sepeda motor sering disebut
atau dikenal dengan nama shuck breaker Batasan pada benda jika beberapa pegas
ditarik dengan gaya yang sama. Pegas di suspense mobil dari baja (Irawan, 2018).

KONSTANTA GAYA PEGAS


LABORATORIUM FISIKA DASAR
FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI
UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA
Gedung Laboratorium Teknik Lt. 3 Kampus II UMI, Jln. Urip Sumoharjo km. 05 Makassar

1.2 Tujuan Percobaan

1.2.1 Tujuan Instruksuksi Umum (TIU)


Kami dapat memahami peristiwa gerak harmonis Pada pegas
1.2.2 Tujuan Instruksi Khusus (TIK)
1. Kami dapat memahami arti waktu/periode getaran dan frekuensi
getaran.
2. Kami dapat mengamati pengaruh simpangan dan massa terhadap
getaran.
3. Kami dapat menghitung besarnya konstanta gaya pegas.

KONSTANTA GAYA PEGAS


LABORATORIUM FISIKA DASAR
FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI
UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA
Gedung Laboratorium Teknik Lt. 3 Kampus II UMI, Jln. Urip Sumoharjo km. 05 Makassar

BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Pengertian Pegas

Pegas adalah benda elastis dari kawat logam atau lilitan batang yang
berbentuk silinder yang digunakan untuk menyimpan actor mekanis. Pegas
memiliki sifat keelastisitasan. Elastisitas adalah sifat dari benda yang cenderung
kembali kekeadaan semula setelah mengalami perubahan bentuk karena mendapat
gaya dari luar berupa tarikan, tekanan, dan dorongan. Jika sebuah pegas ditarik
dengan gaya tertentu, maka panjangnya akan berubah. Semakin besar gaya tarik
yang bekerja, semakin besar pertambahan panjang pegas tersebut. Ketika gaya
tarik dihilangkan, pegas akan kembali ke keadaan semula. Jika beberapa pegas
ditarik dengan gaya yang sama, pertambahan panjang setiap pegas akan berbeda.
Perbedaan ini disebabkan oleh karakteristik setiap pegas.
Karateristik suatu pegas dinyatakan dengan konstanta pegas (k). Jika pegas
ditarik dengan 1 gaya tanpa melalui batas elastisitasnya pegas akan bekerja
dengan gaya pemulih yang sebanding dengan simpangan benda pada titik
seimbangnya tetapi arahnya berlawanan dengan arah gerak benda tetapan pegas
(k) menyatakan ukuran kekakuan pegas,pada saat pegas ditarik atau
ditekan.(Mikarajuddin, 2011)

2.2 Konstanta

Ada banyak sekali ilmu fisika yang dapat diterapkan dalam kehidupan
sehari-hari. Bahkan hampir semua kegiatan sehari-hari memiliki keterkaitan
dengan ilmu fisika, baik itu kegiatan yang dilakukan dari dalam diri hingga
kegiatan yang dari luar diri kita sendiri. Konstanta fisika adalah besaran fisika
yang umumnya dipercaya secara universal di alam dan konstan terhadap waktu.
Setiap pegas yang memiliki nilai sendiri konstanta pegas. Berkebalikan dengan
konstanta matematika yang nilai numeriknya tetap namun tidak berhubungan
dengan pengukuran fisika. Banyak konstanta fisika dalam dalam ilmu sains salah
satu yang paling umum misalnya kecepatan cahaya dalam ruang vakum,

KONSTANTA GAYA PEGAS


LABORATORIUM FISIKA DASAR
FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI
UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA
Gedung Laboratorium Teknik Lt. 3 Kampus II UMI, Jln. Urip Sumoharjo km. 05 Makassar

konstanta gravitasi, konstanta planck, konstanta listrik, dan konstanta muatan


elementer. Konstanta pegas dapat berubah misalnya apabila pegas-pegas tersebut
disusun menjadi rangkaian besar lanjutan total rangkaian pegas konstanta suatu
nilai tetap Gaya.
Gaya adalah tarikan atau dorongan yang terjadi pada suatu benda. Gaya
ini menimbulkan perubahan posisi, gerak atau perubahan bentuk benda. Gaya
memiliki nilai dan arah, sehingga masuk ke dalam besaran vektor. Dilansir dari
situs resmi Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia, gaya
disimbolkan dengan Force (f) dan satuan gaya adalah Newton (N). Di dalam
ilmu fisika, gaya atau kakas adalah apapun yang dapat menyebabkan sebuah
benda bermassa mengalami percepatan. Satuan SI yang dipakai sebagai
mengukur gaya adalah Newton (dilambangkan dengan N).
Gaya memiliki nilai dan arah sehingga masuk ke dalam besaran vektor
dilansir dari situs resmi kementerian pendidikan dan kebudayaan republik
Indonesia, gaya disimbolkan dengan force atau f dan satuan gaya adalah Newton
atau N. Pengukuran gaya dilakukan dengan alat yang disebut dinamometer atau
neraca pegas untuk melakukan sebuah gaya diperlukan tenaga semakin besar
gaya hendak dilakukan maka semakin besar pula tenaga yang harus dikeluarkan.
Gaya memiliki beberapa sifat yaitu gaya mengubah arah gerak benda, gaya
mampu mengubah bentuk benda, gaya mampu mengubah posisi benda dengan
cara menggerakkan atau memindahkannya.
Terdapat tiga rumus gaya yang digunakan hingga saat ini. Rumus gaya
adalah hal penting yang terdapat di dalam Hukum Newton. Berikut ketiga rumus
gaya yang sesuai dengan Hukum Newton. Hukum newton satu ini berbunyi
“Setiap benda akan mempertahankan keadaan diam atau bergerak lurus beraturan,
kecuali ada gaya yang bekerja untuk mengubahnya”. Contoh gaya dalam Hukum
Newton 1 adalah di saat seseorang mengenderai mobil, kemudian tiba-tiba
berhenti, maka mobil akan sedikit bergerak maju sebelum akhirnya benar-benar
berhenti. Begitupun sebaliknya di saat mobil hendak melaju, maka mobil akan
bergerak sedikit ke belakang untuk mempertahankan posisi awal yang mulanya
diam. Sehingga penjumlahan atau pengurangan gaya yang bekerja pada benda
sama dengan nol, maka benda semula. Hukum Newton 2 menjelaskan bahwa “

KONSTANTA GAYA PEGAS


LABORATORIUM FISIKA DASAR
FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI
UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA
Gedung Laboratorium Teknik Lt. 3 Kampus II UMI, Jln. Urip Sumoharjo km. 05 Makassar

benda bermassa (M) mengalami gaya resultan sebesar (F) akan mengalami
percepatan (a) yang arahnya sama massanya Hukum Newton 3 dijelaskan bahwa,
“ untuk setiap aksi selalu ada reaksi yang sama besar dan berlawanan arah atau
gaya dari dua benda pada satu sama lainnya selalu sama besar dan berlawanan
arah”. Artinya jika suatu benda memberikan gaya terhadap benda kedua, maka
benda kedua akan membalas gaya dari benda pertama dengan arah berlawanan.

2.3 Konstanta Gaya Pegas

Konstanta pegas merupakan karakteristik dari suatu pegas. Besarnya


konstanta pegas dipengaruhi oleh besarnya gaya pemulih Dan gaya tersebut
dipengaruhi oleh beberapa faktor, yaitu faktor dari besarnya jarak simpangan
yang diberikan pada pegas dan oleh faktor tetapan pegas itu sendiri. Faktor nilai
tetapan pegas itu juga mempengaruhi periode yang dialami oleh pegas tersebut
sehingga juga dapat mempengaruhi frekuensi dari pegas tersebut.
Gaya dasar pegas memiliki banyak manfaat untuk berbagai kebutuhan
harian. Dua contoh dasar manfaat pegas adalah pada springbed dan shock
breaker. Pada suatu kendaraan, pegas ini difungsikan untuk meredam getaran
yang terjadi pada roda akibat permukaan jalanan yang tidak merata. Sedangkan,
implementasi pegas pada springbed akan memberikan kenyamanan tersendiri
pada orang yang tidur di atas permukaan pegas.
Dalam pelajaran pegas, ada yang dinamakan dengan hukum hooke. Hukum
hooke ini hanya bisa berlaku dari daerah elastis sampai batas titik hukum hooke,
jika ada gaya yang diaplikasikan pada suatu benda. Jika dilihat dari persamaan
tersebut, L (pertambahan panjang benda) akan bergantung pada besarnya nilai
gaya (F) yang diberikan, dimensi benda (k), dan materi penyusun benda tersebut.
Hal tersebut berlaku meskipun pada praktiknya, gaya yang diberikan adalah sama.
Sebuah getaran atau yang sering disebut oscillation, dapat didefinisikan
sebagai bentuk gerak benda dengan banyak gejala. Benda yang diberikan getaran
akan melakukan sebuah gerakan bolak-balik dan melalui titik setimbang benda
tersebut. Waktu yang dibutuhkan benda dalam melakukan getaran gerak bolak
balik tersebut sering kali dikenal atau disebut dengan periode. Konstanta atau
tetapan adalah suatu nilai tetap, digunakan di berbagai disiplin ilmu sains .

KONSTANTA GAYA PEGAS


LABORATORIUM FISIKA DASAR
FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI
UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA
Gedung Laboratorium Teknik Lt. 3 Kampus II UMI, Jln. Urip Sumoharjo km. 05 Makassar

Ada beberapa jenis penyusun pegas, dan nada juga yang penyusunannya
dilakukan secara seri/pararel. Penyusunan pegas secara seri, memiliki total
penambahan panjang yang sama dengan jumlah pertambahan panjang pada
masing-masing pegas. Kondisi tersebut dapat digambarkan pada persamaan
pertambahan total x = x1 + x2. Adapun jika penyusunan pegas dilakukan secara
pararel, maka pertambahan panjang pegasnya sama. Persamaannya digambarkan
seperti x1 =x2 = x3, maka diperoleh juga perumusan pegas kp = k1 + k2.
Dalam hal ini, harus selalu diingat bahwa hukum hooke hanya
diberlakukan pada benda dengan sifat elastis dan tidak berlaku untuk benda-benda
plastik. Menurut Hooke sendiri, nilai regangan akan sebanding dengan tegangan
yang mengikutinya. Regangan yang dimaksud di sini adalah persentase perubahan
dimensi. Sedangkan tegangan yang dimaksud adalah gaya menegangkan per
satuan luas penampang yang dikenai.(Dudi indrajit, 2013)

2.4 Elastisitas

Pengertian Elastisitas adalah sebuah perbandingan perubahan proporsional


dalam satu variabel terhadap perubahan variabel yang lain. Dengan kata lain,
elastisitas yakni dapat mengukur seberapa sensitif atau responsifnya konsumen
dengan perubahan dalam harga. Elastisitas adalah suatu benda yang memiliki sifat
mekanik yang menunjukkan kekuatan, ketahanan, dan kekakuan terhadap gaya
bereaksi padanya. Suatu benda dikatakan elastic jika benda itu diberikan gaya
kemudian gaya itu dihilangkan maka benda itu akan kembali kebentuk semula.
Untuk mengukur elastisitas permintaan, bagi persentase perubahan kuatitas yang
diminta dengan persentase perubahan harga. Jika bahan tersebut elastis, benda
tersebut akan kembali ke bentuk dan ukuran awalnya.
Pegas adalah salah satu contoh benda elastis. Oleh sifat elastisnya ini, suatu
pegas yang diberi gaya tekan atau gaya renggang akan kembali pada keadan
setimbangnya mula-mula apabila gaya yang bekerja padanya dihilangkan gaya
pemulih pada pegas banyak dimanfaatkan dalam bidang
Teknik dan kehidupan sehari-hari. Misalnya, di dalah shock braker dan
springbed. Sebuah pegas berfungsi meredan getaran saat roda kendraan melewati
jalan yang tidak rata.

KONSTANTA GAYA PEGAS


LABORATORIUM FISIKA DASAR
FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI
UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA
Gedung Laboratorium Teknik Lt. 3 Kampus II UMI, Jln. Urip Sumoharjo km. 05 Makassar

2.5 Energi Potensial Pegas

Jika sebuah pegas digantungkan dan mempunyai konstanta pegas k, maka


besar gaya pegas adalah sebanding dengan pertambahan panjang pegas. Energi
potensial yang tersimpan dalam tali busur. Jika pegas kita tarik dengan gaya
Ftangan maka pada pegas akan bekerja gaya pegas Fpegas yang arahnya
berlawanan dengan F . Jadi F = - gaya oleh tangan pada pegas.

2.6 Penerapan Hukum Hooke Dalam Kehidupan Sehari-hari

Setelah mengetahui penjelasan lengkap mengenai pegas yang ternyata


berkaitan dengan kehidupan kita sehari-hari, kini Anda bisa mendalaminya lebih
lanjut. Hubungan dengan gaya, tegangan serta kemampatan. Ketiganya memiliki
rumus yang berbeda-beda dan berhubungan dengan rumus hukum Hooke. Karena
pada dasarnya, pengaplikasikan hukum-hukum fisika, dan membantu aktivitas.
Setelah memahami apa itu hukum Hooke, maka anda bisa menyebutkan
beberapa contoh benda yang bisa diaplikasikan dari hukum Hooke tersebut.
Berikut beberapa aplikasi yang menerapkan konsep hukum Hooke yang biasa di
jumpai dalam kehidupan sehari-hari diantaranya :
1. Dinamometer
Dinamometer merupakan alat ukur gaya dimana pada termometer
tersebut terdapat pegas. Dan hal tersebut sesuai dengan teori hukum
Hooke. Biasanya digunakan untuk menghitung besar gaya pada percobaan
di laboratorium. Di dalam dinamometer terdapat pegas. Pegas tersebut
akan meregang ketika dikenai gaya luar. Mengukur secara simultan torsi
dan kecepatan rotasi poros penggerak.
2. Persepeda Motor
Contoh yang paling mudah adalah konstruksi pegas berupa per pada
sepeda motor dan juga sepeda motor juga memiliki konstruksi pegas
berupa per pada bagian standar tersebut bisa naik dan jugaturun tanpa
kehilangan momentum sehingga bisa digunakan untuk membantu
menahan. Dengan adanya pegas maka kunci inggris dan juga perkakas
lainnya bisa digunakan dan juga bermanfaat. Kunci yang terbuat dari bahan
campuran besi dan baja ini sngat kuat dan tahan lama dalam masanya. Hal
KONSTANTA GAYA PEGAS
LABORATORIUM FISIKA DASAR
FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI
UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA
Gedung Laboratorium Teknik Lt. 3 Kampus II UMI, Jln. Urip Sumoharjo km. 05 Makassar

ini karena manfaat timah yang dapat membuat kombinasi dari besi dan baja
lebih kuat sehingga sangat cocok untuk penggunaan.
3. Spring bed
Spring bed merupakan salah satu jenis kasur yang dinilai sangat
nyaman untuk digunakan. Spring bed merupaka jenis kasur yang
memanfaatkan pegas untuk membantu meningkatkan kenyamanan. Di
dalam kasur tersebut terdapat banyak sekali konstruksi pegas atau per yang
dapat menahan beban yang sangat berat dan tetap nyaman untuk
digunakan. Tidak hanya kasur seperti pada umumnya, manfaat kasur angin
juga baik untuk kesehatan karena dapat mencegah berbagai kuman dan
penyakit.
4. Neraca Pegas
Neraca pegas adalah timbangan sederhana yang menggunakan pegas
sebagai alat untuk menentukan massa benda yang diukurnya. Fungsi
neraca pegas untuk melakukan penggukuran massa suatu benda.
2.7 Energi Potensial Pegas

Energi potensial merupakan energi yang tersimpan akibat posisi. Suatu


benda yang dipindahkan atau digerakkan dari posisi semulanya lalu dikembalikan
lagi pada posisi semula tersebut. Energi potensial pegas adalah sebuah benda yang
dikatakan memiliki potensial jika benda tersebut berpotensi. Energi potensial
pegas adalah sebuah benda yang dikatakan memiliki potensial jika benda tersebut
berpotensi. Energi potensial pegas dapat juga dikatakan sebagai energy potensial
elastis.Ada beberapa contoh sederhana untuk mengetahui keberadaan energi
potensial, seperti misalnya saat orang menarik tali busur lalu menahannya, tali
busur mendapat energi potensial.

2.8 Hukum Hooke untuk Pegas

Hubungan linier antara gaya dengan pertambahan panjang menurut hooke


tidak hanya berlaku pada benda pada saja melainkan juga berlaku pada pegas.
Hubungan ini dapat dituliskan sebagai berikut:

F = k. Δx ...................................................................................................(4.2.1)

KONSTANTA GAYA PEGAS


LABORATORIUM FISIKA DASAR
FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI
UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA
Gedung Laboratorium Teknik Lt. 3 Kampus II UMI, Jln. Urip Sumoharjo km. 05 Makassar

Keterangan :
F = Gaya pemulih, k = Kostanta gaya pegas, x= Jarak
Jika pada awalnya pegas berada pada posisi normal (tidak teregang)
memiliki panjang pegas x sama dengan nol karena dianggap sebagai titik acuan,
kemudian pegas direntangkan oleh tangan seseorang yang memberikan gaya Fp
ke kanan (arah positif), maka pegas akan menarik ke belakang dengan gaya Fs.
Jika tangan seseorang menekan pegas (x<0) maka pegas akan mendorong
kembali.
Sebuah pegas direnggangkan dengan gaya tarik F hingga pegas itu
bertambah panjang sebesar x. Hukum Hooke yang dinyatakan oleh Robert Hooke
berbunyi : “ jika gaya F tidak melampaui batas elestis pegas maka pertambahan
panjang pegas berbanding lurus (sebanding) dengan gaya tariknya”.
Hukum Hooke menyatakan bahwa bagi seseorang yang memegang pegas
meregang atau tertekan sejauh x dari panjang normalnya (tidak teregang)
dibutuhkan gaya Fp sebesar :
Fb = k. x .........................................................................................................(4.2.2)

Keterangan :
F = Gaya (N), k = Konstanta pegas (N/m), x = perubahan panjang pada
pegas (m)
Dimana konstanta perbandingan k disebut konstanta pegas (ukuran
kekakuan pegas) yang nilainya pada umumnya berbeda untuk pegas yang berbeda
pula, Hukum Hooke yang dinyatakan oleh Robert Hooke.

2.9 Periode Dan Frekuensi Getaran

Getaran adalah gerak bolak balik secara terus menerus melalui titik
kesetimbangan, waktu yang diperlukan oleh suatu benda untuk melakukan 1 kali
Getaran Priode (T) adalah waktu yang di butuhkan untuk melakukan suatu
geteran penuh ditulis:

T=t
n .............................................................................................(4.2.3)

Keterangan : T = Periode (s), t= Waktu (s), n= Banyak getaran

KONSTANTA GAYA PEGAS


LABORATORIUM FISIKA DASAR
FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI
UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA
Gedung Laboratorium Teknik Lt. 3 Kampus II UMI, Jln. Urip Sumoharjo km. 05 Makassar

2.10 Elastisitas Bahan

Sifat elastis atau elastisitas adalah kemampuan suatu benda untuk kembali
ke bentuk awalnya segera setelah gaya luar yang diberikan kepada benda itu
dihilangkan (dibebaskan). Berdasarkan sifat elastis ini, benda-benda kertas dan
tanahliat disebut sebagai benda yang tidak elastis. Dapat digolongkan menjadi dua
macam, yaitu benda elastis dan benda plastis (tak elastis). Benda-benda seperti
busa spons, karet gelang, dan pegas baja disebut sebagai benda yang elastis.

2.11 Gerak Harmonik Sederhana

Gerak harmonik sederhana adalah gerak bolak-balik benda melalui suatu


titik kesetimbangan tertentu dengan banyaknya getaran benda dalam setiap sekon
selalu konstan.Gerak harmonic sederhana mempunyai mempunyai kesetimbangan
gerak dalam bentuk sinesodia dan digunakan untuk menganalisa suatu gerak
peroidik tertentu. Garis gerak harmonic sederhana dapat dibedakan menjadi dua
yaitu ; gerak harmonik sederhana linear, misalnya penghisap gas pada silinder,
sementara yang satu lagi ialah gerak harmonik argular, misalnya yang terjadi pada
gerak, karena gerak ini terjadi secara berulang dalam selang waktu yang sama.
Gerak harmonik pada pegas dan sistem pegas adalah sebuah pegas
dengankostanta pegas (k) dan diberikan massa pada ujungnya dan diberi
simpangan sehingga akan terbentuk gerakan dan harmonic.
Y = A sin ωt = A sin2πft .......................................................................(4.2.4)

Keterangan : y =Simpangan (m), A = Amplitude (m), = Kecepatan sudut


(rad/s), Frekuensi (Hz), t = Waktu tempu (s)
2.12 Gerak Harmoni Pada Pegas

Osilasi dapat didefinisikan sebagai gerak bolak – balik suatu benda yang
terjadi secara periodik atau berkala yaitu gerak benda tersebut berulang pada
selang waktu yang tetap. Garis gerak harmonic sederhana dapat dibedakan
menjadi dua yaitu ; gerak harmonik sederhana linear misalnya yang terjadi pada
gerak. Gerak harmonic sederhana kesetimbangan gerak dalam bentuk sinesodia.
Gerak harmonic sederhana mempunyai mempunyai kesetimbangan gerak dalam
bentuk sinesodia dan digunakan untuk menganalisa suatu gerak peroidik tertentu.
KONSTANTA GAYA PEGAS
LABORATORIUM FISIKA DASAR
FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI
UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA
Gedung Laboratorium Teknik Lt. 3 Kampus II UMI, Jln. Urip Sumoharjo km. 05 Makassar

2.13 Tegangan Dan Regangan Geser


Regangan geser akan mengubah bentuk benda perbandingnnya. Bagaimana
jika gaya yang diberikan sejajar terhadap luas permukaan. Gaya semacam ini
disebut gaya getar suatu benda. Perbandingan gaya getar itu terhadap dinamai
tegangan geser memiliki arah yang beda dari gaya gerak harmonic pada gaya
pegas.
Selain itu, suhu dan jenis pegas juga dipengaruhi oleh diameter dan jumlah
lilitan. Variasi dalam jumlah lilitan variaasi dalam diameter kawat dan diameter
gulungan dipengaruhi pada konstanta pegas. Semakin besar jumlah lilitan maka
semakin kecil jumlah suatu konstanta gaya pegas.

2.14 Modulus Elastisitas

Elastisitas dapat diartikan sebagai kemampuan suatu benda untuk kembali


ke keadaan awal segera setelah gaya luar yang diberikan pada benda hilang. Jadi,
modulus elastisitas merupakan angka yang digunakan untuk mengukur objek atau
ketahanan bahan untuk mengalami deformasi elastis ketika gaya diterapkan pada
suatu benda.Apabila satu logam batang homogen dengan panjang L dan luas
penampang A ditarik dengan gaya F yang arahnya membujur (memanjang), maka
panjang batang logam bertambah sebesar ∆𝑥. Besar gaya elastis tiap satuan luas
penampang (F/A) disebut tegangan membujur (stress membujur, simbol σ).
Perbandingan antara tegangan dengan regang jenis disebut modulus
elastisitas (modulus Young dengan simbol E). Nilai modulus Young dalam batas-
batas tertentu adalah konstan (tetap). Secara matematis modulus Young (E) ditulis
sebagai berikut :
Fx ............................................................................................(4.2.5)
E=
∆x

Keterangan :
E = Modulus Young (N/m2),F = Gaya yang bekerja pada pegas
(N),∆x = Pertambahan panjang (m),x = Panjang mula-mula (m).
Persamaan di atas menunjukkan bahwa besar pertambahan panjang
batang logam akibat ditarik gaya F yang membujur adalah :
1. berbanding lurus dengan besar gaya tarik (F);

KONSTANTA GAYA PEGAS


LABORATORIUM FISIKA DASAR
FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI
UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA
Gedung Laboratorium Teknik Lt. 3 Kampus II UMI, Jln. Urip Sumoharjo km. 05 Makassar

2. berbanding lurus dengan besar panjang batang semula (X);


3. berbanding terbalik dengan luas penampang batang logam (A);
4. Bergantung pada jenis bahan batang logam (pada rumus dinyatakan
dengan modulus elastis E) berbanding terbalik dengan modulus elastis.
Dinamai tegangan geser memiliki arah yang beda dari gaya gerak
harmonic pada gaya pegas.
Selain itu, suhu dan jenis pegas juga dipengaruhi oleh diameter dan jumlah
lilitan. Variasi dalam jumlah lilitan variaasi dalam diameter kawat dan diameter
gulungan dipengaruhi pada konstanta pegas. Semakin besar jumlah lilitan maka
semakin kecil jumlah suatu konstanta gaya pegas.

2.15 Modulus Elastisitas

Elastisitas dapat diartikan sebagai kemampuan suatu benda untuk kembali


ke keadaan awal segera setelah gaya luar yang diberikan pada benda hilang. Jadi,
modulus elastisitas merupakan angka yang digunakan untuk mengukur objek atau
ketahanan bahan untuk mengalami deformasi elastis ketika gaya diterapkan pada
suatu benda.Apabila satu logam batang homogen dengan panjang L dan luas
penampang A ditarik dengan gaya F yang arahnya membujur (memanjang), maka
panjang batang logam bertambah sebesar ∆𝑥. Besar gaya elastis tiap satuan luas
penampang (F/A) disebut tegangan membujur (stress membujur, simbol σ).
Perbandingan antara tegangan dengan regang jenis disebut modulus
elastisitas (modulus Young dengan simbol E). Nilai modulus Young dalam batas-
batas tertentu adalah konstan (tetap). Secara matematis modulus Young (E) ditulis
sebagai berikut :
Fx
E= ..............................................................................................(4.2.5)
∆x
Keterangan : E = Modulus Young (N/m2),F = Gaya yang bekerja pada
pegas (N),∆x = Pertambahan panjang (m),x = Panjang mula-mula (m).
Persamaan di atas menunjukkan bahwa besar pertambahan panjang batang
logam akibat ditarik gaya F yang membujur adalah :
1. berbanding lurus dengan besar gaya tarik (F);
2. berbanding lurus dengan besar panjang batang semula (X);
3. berbanding terbalik dengan luas penampang batang logam (A);
KONSTANTA GAYA PEGAS
LABORATORIUM FISIKA DASAR
FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI
UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA
Gedung Laboratorium Teknik Lt. 3 Kampus II UMI, Jln. Urip Sumoharjo km. 05 Makassar

2.16 Susunan Pegas

1. Susunan Seri
Rangkaian seri merupakan sebuah rangkaian aliran arus listrik yang
disusun secara berderet atau beraturan antara komponen- komponennya,
apabila dua buah pegas yang memiliki tetapan pegas yang sama
dirangkaikan secara seri, maka panjang pegas menjadi 2x. Pada susunan
seri maka yang dialami setiap pegas. adalah sama, dimana panjang total
pegas adalah jumlah dari pertambahan panjang masing - masing pegas.
Oleh karena itu persamaan pegasnya yaitu :

1
.……… ……….…………………………..………...………..(4.2.6)
KS = k
2

Keterangan :
Ks = Persamaan pegas,K = Konstanta pegas (N/m)

Gambar 4.2.1 Rangkaian pegas seri. ( Sumber.Tendevile.)


2. Susunan Paralel
Rangkaian paralel merupakan sebuah rangkaian aliran arus listrik yang
disusun secara sejajar atau mempunyai cabang dalam sebuah rangkaian
tersebut, jenis rangkaian ini dipakai ketika semua input komponen berasal
dari sumber listrik yang sama. Pada susunan seri maka gaya yang dialami
oleh setiap pegas adalah sama.

KONSTANTA GAYA PEGAS


LABORATORIUM FISIKA DASAR
FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI
UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA
Gedung Laboratorium Teknik Lt. 3 Kampus II UMI, Jln. Urip Sumoharjo km. 05 Makassar

Ketika pagas yang diseri salah satu ujungnya ditarik seperti gambar, maka
masing-masing pegas akan baertambah panjang besar pertambahan
panjang akhir dari susunan pegas.. Apabila pegas disusun secara paralel,
panjang pegas akan tetap seperti semula, sedangkan luas penampangnya
menjadi lebih 2x dari semula jika pegas disusun 2 buah.(Abdullah, 2015)

Gambar 4.2.2 Rangkaian pegas parallel.


( Sumber.Tendevile.)

KONSTANTA GAYA PEGAS


LABORATORIUM FISIKA DASAR
FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI
UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA
Gedung Laboratorium Teknik Lt. 3 Kampus II UMI, Jln. Urip Sumoharjo km. 05 Makassar

BAB III
PROSEDUR PERCOBAAN

3.1 Alat Bahan

a b c

d e

Gambar 4.3.1 Peralatan Praktikum Konstanta Gaya Pegas


(a) Alat Peraga Konstanta Gaya, (b) Anak Timbangan, (c) Pegas Statis
dan Dinamis, (d) Ember Kecil, (e) Stopwatch.

3.2 Prosedur Percobaan

a. Keadaan Statis
Pada percobaan pertama kami menimbang ember kecil peda pegas
kemudian digantung pada alat peraga konstanta gaya pegas. Lalu kalibrasi
jarum pada ember dititik 0 ( nol ). Selanjutnya kami meletakkan beban
sebesar 10, 20 ,dan 30 gram secara bergantian pada ember kecil lalu
mengamati dan mencatat perubahan panjang yang terjadi pada pegas.
b. Keadaan Dinamis
Pada percobaan kedua kami menimbang ember kecil pada pegas,
lalu gantung kealat peraga konstanta gaya pegas . Lalu kami memberikan
beban sebesar 10, 20, 30 gram secara bergantian. Selanjutnya kami
mengukur menggunakan stopwatch.

KONSTANTA GAYA PEGAS


LABORATORIUM FISIKA DASAR
FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI
UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA
Gedung Laboratorium Teknik Lt. 3 Kampus II UMI, Jln. Urip Sumoharjo km. 05 Makassar

BAB IV

DATA PENGAMATAN

4.1 Keadaan Statis

Tabel 4.4.1 Data hasil pengamatan kondisi statis

Simpangan
No. Massa (kg) Keterangan
xa xb xc xd
1. 0,01 0,05 0,06 0,07 0,08
2. 0,02 0,015 0,016 0,015 0,016 mp = 0,0008 kg
me = 0,0064 kg
3. 0,03 0,024 0,021 0,024 0,013

4.2 Keadaan Dinamis


Tabel 4.4.2 Data hasil pengamatan kondisi dinamis

Simpangan
No. Massa (kg) Keterangan
Ta tb tc td
1. 0,01 7,43 7,43 7,46 7,45 mp = 0,035gr
2. 0,02 8,23 8,22 8,20 8,22 me = 0,0064 gr
3. 0,03 8,54 8,56 8,55 8,57 jumlah getaran =
10

KONSTANTA GAYA PEGAS


LABORATORIUM FISIKA DASAR
FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI
UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA
Gedung Laboratorium Teknik Lt. 3 Kampus II UMI, Jln. Urip Sumoharjo km. 05 Makassar

Hari/Tanggal Praktikum : Minggu, 30 Oktober 2022

Kelompok : IIB

Anggota 1. Nada Aulia 09320220088

2. Zulfikar Muksin 093 2022 0086

3. Andyna Nedita Arman 093 2022 0087

4. Andriansyah 093 2022 0085

Makassar, 30 Oktober 2022

ASISTEN

(MUHAMMAD RAYHAN AL- QADRI)

KONSTANTA GAYA PEGAS

Anda mungkin juga menyukai