DISUSUN OLEH :
KELOMPOK 2B/3
MAKASSAR
2022
LABORATORIUM FISIKA DASAR
FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI
UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA
Gedung Laboratorium Teknik Lt. 3 Kampus II UMI, Jln. Urip Sumoharjo km. 05 Makassar
BAB I
PENDAHULUAN
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Pegas adalah benda elastis dari kawat logam atau lilitan batang yang
berbentuk silinder yang digunakan untuk menyimpan actor mekanis. Pegas
memiliki sifat keelastisitasan. Elastisitas adalah sifat dari benda yang cenderung
kembali kekeadaan semula setelah mengalami perubahan bentuk karena mendapat
gaya dari luar berupa tarikan, tekanan, dan dorongan. Jika sebuah pegas ditarik
dengan gaya tertentu, maka panjangnya akan berubah. Semakin besar gaya tarik
yang bekerja, semakin besar pertambahan panjang pegas tersebut. Ketika gaya
tarik dihilangkan, pegas akan kembali ke keadaan semula. Jika beberapa pegas
ditarik dengan gaya yang sama, pertambahan panjang setiap pegas akan berbeda.
Perbedaan ini disebabkan oleh karakteristik setiap pegas.
Karateristik suatu pegas dinyatakan dengan konstanta pegas (k). Jika pegas
ditarik dengan 1 gaya tanpa melalui batas elastisitasnya pegas akan bekerja
dengan gaya pemulih yang sebanding dengan simpangan benda pada titik
seimbangnya tetapi arahnya berlawanan dengan arah gerak benda tetapan pegas
(k) menyatakan ukuran kekakuan pegas,pada saat pegas ditarik atau
ditekan.(Mikarajuddin, 2011)
2.2 Konstanta
Ada banyak sekali ilmu fisika yang dapat diterapkan dalam kehidupan
sehari-hari. Bahkan hampir semua kegiatan sehari-hari memiliki keterkaitan
dengan ilmu fisika, baik itu kegiatan yang dilakukan dari dalam diri hingga
kegiatan yang dari luar diri kita sendiri. Konstanta fisika adalah besaran fisika
yang umumnya dipercaya secara universal di alam dan konstan terhadap waktu.
Setiap pegas yang memiliki nilai sendiri konstanta pegas. Berkebalikan dengan
konstanta matematika yang nilai numeriknya tetap namun tidak berhubungan
dengan pengukuran fisika. Banyak konstanta fisika dalam dalam ilmu sains salah
satu yang paling umum misalnya kecepatan cahaya dalam ruang vakum,
benda bermassa (M) mengalami gaya resultan sebesar (F) akan mengalami
percepatan (a) yang arahnya sama massanya Hukum Newton 3 dijelaskan bahwa,
“ untuk setiap aksi selalu ada reaksi yang sama besar dan berlawanan arah atau
gaya dari dua benda pada satu sama lainnya selalu sama besar dan berlawanan
arah”. Artinya jika suatu benda memberikan gaya terhadap benda kedua, maka
benda kedua akan membalas gaya dari benda pertama dengan arah berlawanan.
Ada beberapa jenis penyusun pegas, dan nada juga yang penyusunannya
dilakukan secara seri/pararel. Penyusunan pegas secara seri, memiliki total
penambahan panjang yang sama dengan jumlah pertambahan panjang pada
masing-masing pegas. Kondisi tersebut dapat digambarkan pada persamaan
pertambahan total x = x1 + x2. Adapun jika penyusunan pegas dilakukan secara
pararel, maka pertambahan panjang pegasnya sama. Persamaannya digambarkan
seperti x1 =x2 = x3, maka diperoleh juga perumusan pegas kp = k1 + k2.
Dalam hal ini, harus selalu diingat bahwa hukum hooke hanya
diberlakukan pada benda dengan sifat elastis dan tidak berlaku untuk benda-benda
plastik. Menurut Hooke sendiri, nilai regangan akan sebanding dengan tegangan
yang mengikutinya. Regangan yang dimaksud di sini adalah persentase perubahan
dimensi. Sedangkan tegangan yang dimaksud adalah gaya menegangkan per
satuan luas penampang yang dikenai.(Dudi indrajit, 2013)
2.4 Elastisitas
ini karena manfaat timah yang dapat membuat kombinasi dari besi dan baja
lebih kuat sehingga sangat cocok untuk penggunaan.
3. Spring bed
Spring bed merupakan salah satu jenis kasur yang dinilai sangat
nyaman untuk digunakan. Spring bed merupaka jenis kasur yang
memanfaatkan pegas untuk membantu meningkatkan kenyamanan. Di
dalam kasur tersebut terdapat banyak sekali konstruksi pegas atau per yang
dapat menahan beban yang sangat berat dan tetap nyaman untuk
digunakan. Tidak hanya kasur seperti pada umumnya, manfaat kasur angin
juga baik untuk kesehatan karena dapat mencegah berbagai kuman dan
penyakit.
4. Neraca Pegas
Neraca pegas adalah timbangan sederhana yang menggunakan pegas
sebagai alat untuk menentukan massa benda yang diukurnya. Fungsi
neraca pegas untuk melakukan penggukuran massa suatu benda.
2.7 Energi Potensial Pegas
F = k. Δx ...................................................................................................(4.2.1)
Keterangan :
F = Gaya pemulih, k = Kostanta gaya pegas, x= Jarak
Jika pada awalnya pegas berada pada posisi normal (tidak teregang)
memiliki panjang pegas x sama dengan nol karena dianggap sebagai titik acuan,
kemudian pegas direntangkan oleh tangan seseorang yang memberikan gaya Fp
ke kanan (arah positif), maka pegas akan menarik ke belakang dengan gaya Fs.
Jika tangan seseorang menekan pegas (x<0) maka pegas akan mendorong
kembali.
Sebuah pegas direnggangkan dengan gaya tarik F hingga pegas itu
bertambah panjang sebesar x. Hukum Hooke yang dinyatakan oleh Robert Hooke
berbunyi : “ jika gaya F tidak melampaui batas elestis pegas maka pertambahan
panjang pegas berbanding lurus (sebanding) dengan gaya tariknya”.
Hukum Hooke menyatakan bahwa bagi seseorang yang memegang pegas
meregang atau tertekan sejauh x dari panjang normalnya (tidak teregang)
dibutuhkan gaya Fp sebesar :
Fb = k. x .........................................................................................................(4.2.2)
Keterangan :
F = Gaya (N), k = Konstanta pegas (N/m), x = perubahan panjang pada
pegas (m)
Dimana konstanta perbandingan k disebut konstanta pegas (ukuran
kekakuan pegas) yang nilainya pada umumnya berbeda untuk pegas yang berbeda
pula, Hukum Hooke yang dinyatakan oleh Robert Hooke.
Getaran adalah gerak bolak balik secara terus menerus melalui titik
kesetimbangan, waktu yang diperlukan oleh suatu benda untuk melakukan 1 kali
Getaran Priode (T) adalah waktu yang di butuhkan untuk melakukan suatu
geteran penuh ditulis:
T=t
n .............................................................................................(4.2.3)
Sifat elastis atau elastisitas adalah kemampuan suatu benda untuk kembali
ke bentuk awalnya segera setelah gaya luar yang diberikan kepada benda itu
dihilangkan (dibebaskan). Berdasarkan sifat elastis ini, benda-benda kertas dan
tanahliat disebut sebagai benda yang tidak elastis. Dapat digolongkan menjadi dua
macam, yaitu benda elastis dan benda plastis (tak elastis). Benda-benda seperti
busa spons, karet gelang, dan pegas baja disebut sebagai benda yang elastis.
Osilasi dapat didefinisikan sebagai gerak bolak – balik suatu benda yang
terjadi secara periodik atau berkala yaitu gerak benda tersebut berulang pada
selang waktu yang tetap. Garis gerak harmonic sederhana dapat dibedakan
menjadi dua yaitu ; gerak harmonik sederhana linear misalnya yang terjadi pada
gerak. Gerak harmonic sederhana kesetimbangan gerak dalam bentuk sinesodia.
Gerak harmonic sederhana mempunyai mempunyai kesetimbangan gerak dalam
bentuk sinesodia dan digunakan untuk menganalisa suatu gerak peroidik tertentu.
KONSTANTA GAYA PEGAS
LABORATORIUM FISIKA DASAR
FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI
UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA
Gedung Laboratorium Teknik Lt. 3 Kampus II UMI, Jln. Urip Sumoharjo km. 05 Makassar
Keterangan :
E = Modulus Young (N/m2),F = Gaya yang bekerja pada pegas
(N),∆x = Pertambahan panjang (m),x = Panjang mula-mula (m).
Persamaan di atas menunjukkan bahwa besar pertambahan panjang
batang logam akibat ditarik gaya F yang membujur adalah :
1. berbanding lurus dengan besar gaya tarik (F);
1. Susunan Seri
Rangkaian seri merupakan sebuah rangkaian aliran arus listrik yang
disusun secara berderet atau beraturan antara komponen- komponennya,
apabila dua buah pegas yang memiliki tetapan pegas yang sama
dirangkaikan secara seri, maka panjang pegas menjadi 2x. Pada susunan
seri maka yang dialami setiap pegas. adalah sama, dimana panjang total
pegas adalah jumlah dari pertambahan panjang masing - masing pegas.
Oleh karena itu persamaan pegasnya yaitu :
1
.……… ……….…………………………..………...………..(4.2.6)
KS = k
2
Keterangan :
Ks = Persamaan pegas,K = Konstanta pegas (N/m)
Ketika pagas yang diseri salah satu ujungnya ditarik seperti gambar, maka
masing-masing pegas akan baertambah panjang besar pertambahan
panjang akhir dari susunan pegas.. Apabila pegas disusun secara paralel,
panjang pegas akan tetap seperti semula, sedangkan luas penampangnya
menjadi lebih 2x dari semula jika pegas disusun 2 buah.(Abdullah, 2015)
BAB III
PROSEDUR PERCOBAAN
a b c
d e
a. Keadaan Statis
Pada percobaan pertama kami menimbang ember kecil peda pegas
kemudian digantung pada alat peraga konstanta gaya pegas. Lalu kalibrasi
jarum pada ember dititik 0 ( nol ). Selanjutnya kami meletakkan beban
sebesar 10, 20 ,dan 30 gram secara bergantian pada ember kecil lalu
mengamati dan mencatat perubahan panjang yang terjadi pada pegas.
b. Keadaan Dinamis
Pada percobaan kedua kami menimbang ember kecil pada pegas,
lalu gantung kealat peraga konstanta gaya pegas . Lalu kami memberikan
beban sebesar 10, 20, 30 gram secara bergantian. Selanjutnya kami
mengukur menggunakan stopwatch.
BAB IV
DATA PENGAMATAN
Simpangan
No. Massa (kg) Keterangan
xa xb xc xd
1. 0,01 0,05 0,06 0,07 0,08
2. 0,02 0,015 0,016 0,015 0,016 mp = 0,0008 kg
me = 0,0064 kg
3. 0,03 0,024 0,021 0,024 0,013
Simpangan
No. Massa (kg) Keterangan
Ta tb tc td
1. 0,01 7,43 7,43 7,46 7,45 mp = 0,035gr
2. 0,02 8,23 8,22 8,20 8,22 me = 0,0064 gr
3. 0,03 8,54 8,56 8,55 8,57 jumlah getaran =
10
Kelompok : IIB
ASISTEN