Anda di halaman 1dari 28

BAB IV

KERJA BANGKU

4.1 Tujuan Percobaan

1. Mahasiswa terampil menggunakan alat perkakas pada

percobaan kerja bangku.

2. Mahasiswa terampil dan mengetahui fungsi pada alat-alat

yang di pergunakan pada kerja bangku.

4.2 Teori Dasar

Kerja bangku adalah proses pengerjaan logam dengan

menggunakan perkakas sederhana yang sering digunakan di

bengkel-bengkel yang pengerjaannya dilakukan dengan tangan

manusia (manual). Proses kerja bangku terdiri dari empat macam

proses yaitu sebagai berikut :

1. Pemotongan

Pemotongan adalah proses pengerjaan logam dengan

menggunakan gergaji sebagai alat pemotong. Selain alat pemotong

benda kerja gergaji juga berguna atau berfungsi menggergaji alur

pada suatu poros atau semacamnya dan celah bagian dalam pada

benda kerja yang beraturan. Pemotongan benda kerja dapat

dilakukan dengan dua jenis gergaji, yaitu dijelaskan sebagai berikut

a. Gergaji Tangan

Gergaji ini digunakan untuk memotong benda kerja yang

terbuat dari logam. Untuk mendapatkan hasil yang diinginkan saat

91
menggunakan gergaji ini, hal yang harus diperhatikan adalah saat

pemasangan daun gergaji. Sebelum melakukan pemotongan

bahan, sudut potong daun gergaji harus menghadap ke depan.

Dengan catatan bahwa daun gergaji terpasang pada sengkang

dengan kuat.

Gambar 4.1 Gergaji tangan

Adapun hal-hal yang harus diperhatikan saat melakukan

pemotonga adalah sebagi berikut :

1) Beri garis pada titik yang akan digergaji.

2) Beri tekanan pada awal penggergajian.

3) Mulailah dari depan dengan posisi gergaji menukik dengan

kemiringan sedang.

4) Tekanan diberikan saat gergagji didorong ke depan.

5) Tekanan dikurangi saat gergaji ditarik mundur.

Untuk memudahkan pemotongan berbagai macam bahan

yang akan digergaji, maka dapat dipilih jenis dari daun gergaji

dengan jumlah gigi yang sesuai.

b. Mesin Gergaji Listrik

92
Fungsi utama dari mesin gergaji listrik ialah untuk memotong

benda kerja dalam jumlah yang banyak. Jenis-jenis dari gergaji ini

ialah mesin gergaji datar, mesin gergaji pita, dan mesin gergaji

bundar.

Mesin gergji listrik bekerja dengan perputaran motor yang

dihubungkan oleh sebuah sabuk pada roda penerus. Roda gigi

pada poros keping penerus dihubungkan dengan roda gigi

penghubung. Poros roda penghubung memutar keping penggerak

menggerakkan batang penggerak sehingga dapat menghasilkan

gerak maju-mundur pada sengkang gergaji. Batang penggerak ini

terpasang pada suatu alur keping penggerak dan diikat oleh

sebuah baut dan mur (gerakannya eksentrik) dimana alur ini

merupakan sebuah pengatur panjang langkah sengkang gergaji.

Gambar 4.2 Mekanisme mesin gergaji listrik

Jika ujung batang penggerak dipasang dekat sumbu keping

penggerak, maka sengkang gergaji akan bergerak pendek, makin

93
jauh letak ujung batang penggerak sengkang maka semakin

panjang langkah sengkang. Pengaturan panjang langkahdapat

dilakukan dengan cara mengendorkan baut pengikatnya kemudian

menggeser batang penggerak itu pada suatu kedudukan yang kita

kehendaki.

Gambar 4.3 Gergaji listrik

Ukuran daun gergaji mesin listrik berbeda dengan daun

gergaji tangan, dan juga berbeda panjang dan tebalnya. Pada

umumnya daun gergai listrik berigigi tunggal dan sifatnya kaku dan

mudah patah. Banyaknya gigi yaitu antara 6-14 gigi tiap inci.

Kebanyakan letak giginya berislang, hal ini dimaksudkan untuk

mencegah macetnya gergaji. Terutama saat menggergaji benda

kerja yang berukuran besar. Karena adanya pengembangan pada

benda kerja yang dipotong, maka di dalam memasang daun gergaji

pada sengkangnya, giginya harus menghadap ke belakang atau ke

arah mesin, hal ini dimaksudkan agar gaya dari pemotongan tertuju

pada badan mesin, dan gaya gergaji tidak mencengkram benda

kerja hingga melenting dan patah karena tekanan pemakanan.

94
Memasang gergaji pada sengkangnya jangan terlalu tegang,

terutama apabila hendak memotong benda kerja yang berukuran

besar. Hal ini akan mengakibatkan patahnya daun gergaji karena

pemuaiannya yang terbatas sehingga melenting.

Untuk mengasah daun gergaji, maka daun gergaji untuk gergaji

tangan dan gergaji sengkang merupakan sesuatu yang tidak perlu

dilakukan, karena daun gergajinya tidak dapat diasah kembali

setelah itu menjadi tumpul karena pemakaiannya. Akan tetapi

sebaliknya, daun gergaji listrik dapat diasah kembali, posisi batu

asah terhadap daun gergaji akan menentukan besarnya sudut

sayatan.

2. Pengikiran.

Pengikiran adalah proses pengerjaan logam untuk meratakan

suatu permukaan benda kerja sehingga dapat hasil yang lebih baik.

Kikir digunakan sebagai alat mekanik. Terbentuk dari bahan karbon

yang lebih tinggi dengan bentuk-bentuk yang berbeda dan

bermacam-macam yang disesuaikan dengan pekerjaan yang akan

dilakukan.

a. Kikir dapat diklasifikasikan berdasarkan :

1) Panjang.

2) Penampang dan bentuk

3) Bidang potong

95
b. Jenis-jenis pemotongan yang dapat dilakukan antara lain sebagai

berikut :

1) Pemotongan ganda

Pada pemotongan ganda garis sebesar gigi dibuat

menyilang satu sama lainnya dengan sudut bervariasi.

2) Pemotongan tunggal

Pada proses pengerjaan logam bentuk tersebut terhadap

potongan tunggal dua garis di buat menyilang. Pada bidang

kikir dengan sudut tertentu dan kikir ini biasanya digunakan

untuk mengikir ringan untuk menghaluskan benda kerja.

c. Macam-macam kikir yang umum digunakan

1) Kikir segi tiga

Kikir segi tiga memiliki kekuatan yang baik digunakan

umumnya digunakan untuk permukaan yang berbentuk v atau

sering juga di gunakan untuk membuat spie.

Gambar 4.4 Kikir segi tiga

2) Kikir setengah bulat

Kikir ini digunakan untuk permukaan benda yang

memiliki permukaan yang agak luas bentuknya yang setengah

bulat member efesiensi yang baik untuk mengikir.

96
Gambar 4.5 Kikir setengah bulat

3) Kikir segi empat

Kikir segi empat (square), digunakan untuk membuat

rata dan menyiku antara bidang satu degan bidang lainnya.

Gambar 4.6 Kikir segi empat

4) Kikir bulat

Kikir bulat memiliki bentuk yang bulat atau memberikan

efisiensi yang baik dalam pengikiran, karena memberikan

hasil yang baik dalam pengikiran.

Gambar 4.7 Kikir bulat

5) Kikir rata

Kikir rata digunakan untuk permukaan benda yang halus,

digunakan untuk meratakan permukaan.

Gambar 4.8 Kikir rata

d. Arah dan gerak Mengikir

Untuk pengikiran rata pada suatu bidang proses pengikiran

melintang benda kerja, arah gerak mesin kikir sejajar dengan

97
sumbu dua gerak mundur menggeser ke kiri ke kanan namun tetap

sejajar.

Ada kalanya pengikiran lurus ini arahnya memanjang benda

kerja cara ini digunakan pada proses penyelesaian atau pada

pengikiran bidang tipis juga tempat alur/celah kelemahan kikir ini

bila digunakan untuk proses penyelesaian atau pada pengikiran

bidang tipis/pinggir ini cenderung miring keluar oleh karena tekanan

harus di tambah pada bagian dalam agar seimbang.

Gambar kikir yang tidak lurus mengakibatkan potongan tidak

rata bagian pinggir akan terpotong lebih banyak sehingga

menghasilkan permukaan yang cembung. Untuk menghindari

kelemahan cara mengikir lurus dan dapat menghasilkan yang teliti

digunakan cara silang (cross filling) posisi pengikiran 200–300

terhadap benda kerja atau sesuai dengan bentuk silang.

Ada beberapa keuntungan pengikiran secara silang, yaitu

sebagai berikut :

a. Mempermudah meratakan bidang.

b. Lebih halus hasilnya

c. Lebih jelas untuk pemandangan.

d. Kelihatan lebih indah.

3. Pengeboran.

a. Pengertian mesin bor

98
Mesin bor adalah suatu alat pembuat lubang atau alur yang

efisien. Pisau penyayat dari mesin bor ini dinamakan mata bor

dimana mata bor mempunyai ukuran yang bermacam-macam.

Pengeboran adalah salah satu proses pembuatan lubang

pada benda kerja sebelum dilakukan pembuatan ulir dan

sebagainya. Mesin bor digunakan untuk membuat lubang pada

benda kerja, juga pekerjaan untuk memperluas lubang suatu

benda kerja, atau memperhalus suatu lubang. Peluas lubang yang

dipakai biasanya disebut “Reamer”.

Didalam pengeboran atau peluasan dengan mesin bor,

harus diperhatikan hal-hal sebagai berikut :

a. Kelengkapan mesin bor

b. Pelumas.

c. Jenis bahan yang akan dibor.

d. Ukur garis tengah bor

e. Arah putaran dan kecepatan putaran mesin bor.

f. Pencegahan kecelakaan.

b. Mata bor

Mata bor adalah suatu alat pembuat lubang atau alur yang

efisien, macam-macam ukuran dari pada bor terbagike dalam

beberapa jenis, diantaranya dalam satuan inci, di dalam pecahan

dari 1/64” sampai 3/8”, dan seterusnya. Di dalam sdatuan milimeter

99
dengan setiap kenaikan bertambah 0,5 mm, dengan nomor dari 80

– 1 dengan ukuran 0,0135 – 0,228”, dengan tanda huruf A sampai

Z dengan ukuran 0,234 – 0,413”.

Mata bor spiral merupakan alat pembor yang paling banyak

digunakan, dimana keuntungannya adalah hantaran yang baik

melalui pinggiran hantar yang silindris, penyaluran sepih (beram)

yang baik karena alur-alurnya yang berbentuk sekrup, sudut-sudut

sayat yang menguntungkan dan diatas segala-segalanya adalah

idang potong yang dapat diasah tanpa mengubah diameter bor.

Harus dianggap bahwa bentuk yang paling menguntungkan dari

ujung bor adalah tetap pada pengasahannya. Bidang-bidang jalan

bebas dari bor spiral dibentuk oleh dua buah kerucut yang garis-

garis hatinya tegak lurus terhadap sesamanya. Alur-alur sayat yang

berbentuk sekrup memotong selubung - selubung sekrup sehingga

terbentuk bidang-bidang potong, bentuk alu-alur sayat dipilih

dengan sedemikian rupa sehingga batang-batang potongnya lurus.

Bidang - bidang potong sebuah bor spiral tidak radial tetapi digeser

sekian jauhnya sehingga membentuk garis-garis singgung di

lingkaran kecil yang merupakan hati dari bor.

Untuk memperoleh hasil-hasil yang menguntungkan, maka

bor spiral itu perlu diasah dengan sebaik-bainya, bahkan untuk

perusahaan kecil yang tidak mampu untuk mengadakan mesin

100
asah bor, terdapat alat pengasah bor di pasaran yang tidak mahal

dan mudah untuk dipasang pada sebuah mesin asah tangan.

Hal-hal yang harus diperhatikan untuk memilih mata bor

adalah ukuran lubang benda kerja yang akan dibor dan sudut

bibirnya. Ukuran lubang menentukan diameter bor, dan setiap bor

menghasilkan lubang yang lebih besar dari diameternya. Sudut

spiral dan sudut bibir tergantung dari benda kerja yang akan di bor.

Sudut bibir mempunyai kemampuan kualitas bor pada hasil

permukaan lubang benda kerja, sisi potong harus digerinda tajam

da lurus,sisi potong yang melengkung ke depan atau ke belakang

(cembung atau cekung) akan cepat tumpul dan rusak,sisi potong

yang panjangnya tidak sama menghasilkan lubang bor yang

besar,jika sisi potong tidak sama sudutnya maka yang memotong

hanya satu sisi akibatnya cepat tumpul.

Gambar 4.9 Mata bor

Alat penyudut dipakai untuk memeriksa sudut bibir,sisi potong

yang tumpul menyebabkan permukaan lubang menjadi kasar,ini

terjadibila jarak sudut pahat dengan sisi potong 550, untuk

101
mengurangi akibat yang tidak baik pada sisi potong, jarak perlu

diperpendek dengan menggerindra bor yang lebih besar.

Mata bor memiliki beberapa jenis, yaitu antara lain sebagai

berikut :

1) Bor senter

2) Bor spiral dua alur

3) Bor ujung rata

4) Bor alur

5) Bor peluas standar

6) Bor peluas ujung

7) Bor pahat lubang

8) Bor spiral dengan saluran pendingin

9) Bor spiral bertingkat

10) Bor kontersing

11) Bor mahkota

Jumlah putaran mesin bor tergantung pada kecepatan potong

dan diameter bor, kecepatan potong yang dinyatakan dengan V

untuk mengebor pada baja St 37 umumnya, adalah 30 m/ menit,

kecepatan potong V (mm/menit) adalah sama dengan keliling bor

(mm) jumlah putaran (rpm), misal kita menggunakan bor diameter

10 mm maka jumlah putaran bor tiap menit n= 100 putaran/menit.

102
c. Macam – macam mesin bor

1. Mesin bor meja

Mesin bor meja adalah mesin bor yang dilakukan di atas

meja. Mesin ini digunakan untuk membuat lubang. Benda

kerja dengan diameter kecil (terbatas sampai 16 mm). Mesin

bor meja digunakan untuk proses bor sederhana (aplikasi

ringan) pada benda kerja yang kecil.

Gambar 4.10 Mesin bor meja

2. Mesin bor lantai

Mesin bor lantai adalah mesin bor yang dipasang pada

lantai. Mesin bor ini disebut juga mesin bor kolom. Jenis lain

dari mesin bor ini adalah mesin bor yang mejanya disangga

dengan batang pendukung.

103
Gambar 4.11 Mesin bor lantai

3. Mesin bor radial

Mesin bor ini khusus dirancang untuk pengboran benda-

benda kerja yang besar dan berat. Mesin bor radial mampu

digunakan untuk benda kerja dengan dimensi yang relatif

besar dengan pisau potong (mata bor) yang juga besar.

Gambar 4.12 Mesin bor radial

4. Mesin bor gang

Mesin bor gang mempunyai lebih dari satu

spindel,biasanya empat spindel dengan satu buah meja.

104
Mesin ini digunakan untuk melakukan beberapa operasi

sekaligus sehingga lebih cepat.

Gambar 4.13 Mesin bor gang

5. Bor koordinat

Mesin bor koordinat pada dasarnya sama prinsipny

dengan mesin bor gang. Perbedaannya terdapat pda sistem

pengaturan posisi pengeboran. Mesin bor koordinat digunakan

untuk membuat atau membesarkan lubang dengan jarak titk

pusat dan diameter lubang antara masing-masingnya memiliki

ukuran dan ketelitian yang tinggi.

Gambar 4.14 Mesin bor koordinat

6. Mesin bor tegak

105
Mesin bor tegak merupakan jenis bor meja dengan

kemampuan mengerjakan benda kerja ukuran yang lebih bsar

dimana proses pemakaman dari mata bor dapat dikendalikan

secara otomatis naik turun.

Gambar 4.15 Mesin bor tegak

7. Bor tangan manual

Bor tangan manual adalah peralatan tukang yang

dipergunakan untuk membuat lubang pada benda kayu yang

dilakukan secara manual

106
Gambar 4.16 Bor tangan manual

8. Mesin bor tangan

Mesin bor tangan mempunyai gerakan berputar yang

dijalankan dengan tangan, ukur garis tengah lubang yang

dapat dibuat dengan mesin bor ini tidak boleh lebih dari 10

mm.

Gambar 4.17 Mesin bor tangan

9. Mesin bor pistol

107
Mesin bor pistol hampir sama dengan mesin bor tangan,

tetapi pada mesin bor pistol selain untuk membuat lubang juga

bisa digunakan untuk mencekam baut maupun melepas baut

karena dilengkapi dua putaran yaitu kiri dan kanan.

Gambar 4.18 Mesin bor pistol

4. Penyayatan Ulir

Ulir biasanya dibuat dengan suatu alat yang telah didesain

khusus dan dapat dijepit dengan alat bantuan (tap stick) dan

mempunyai bentuk pemotong ulir yang bervariasi untuk membuat

sisi penyayatan dan membuang kotoran dan serpihan logam. Alat

tersebut ada dua macam yaitu dijelaskan sebagai berikut :

a. Tap

Tap adalah sekrup master yang dibuat secara presisi untuk

membentuk sisi pemotongan. Pada ulir dibut alur-alur atau pluter

yang dilengkapi juga ruang untuk pembuangan logam ketika

108
dipakai. Ukuran panjang lubang yang akan dipakai harus benar-

benar teliti. Ukuran ulir dibuat alur untuk menghindari patahnya tap.

Tap ini diluruskan untuk mempermudah masuknya ke dalam lubang

dan dibuat dalam tiga bentuk yaitu :

1) Tap tirus yang ketirusannya meliputi 8 – 9 ulir.

2) Tap akhir yang tap ini diteruskan, hanya ulir yang pertama dan

ulir dalam.

Tap tirus dipegang dengan pemegang dan sedikit dilumasi.

Tap dimasukkan searah putaran jarum jam dengan tekanan untuk

memulai pemakaian, tidak lama akan teras keras, tap harus diputar

secara bolak-balik kira-kira setengah atau sedikit.

Gambar 4.19 Macam-macam tap

b. Sney

Kelebihan penggunaan sney adalah bahwa untuk mencapai

ukuran, jumlah bahanyang diambil dapat dikontrol. Sney dapat

berpasangan dan selau harus dipergunakan dengan bersama-

sama.

109
Gambar 4.20 Sney dan pemegang sney

5. Alat-alat bantu dalam kerja bangku

a. Catok (Ragum)

Catok dilengkapi dengan baja lurus dan disekrup pada

mulutnya. Permukaannya ada yang halus dan ada yang bintik-bintik

tergantung dari kebutuhan mulut yang mencekam dengan keras

pada benda keras, atau mekanik digerakkan dengan batang ulir

bergerak mellui mur yang hanya setengah dan dapat diepas dari

batang ulir dengan menekan pegas.

Gambar 4.21 Catok

b. Palu (Hammer)

Hammer adalah alat untuk memukul paku. Hammer adalah

salah satu alat tertua yang pernah ada di muka Bumi. Persamaan

110
kata dari hammer adalah palu, godan, martil, atau martelu. Hammer

juga biasa dikatakan sebagai alat dari kayu yang dipukulkan pada

meja untuk menandai, dibuka atau ditutupnya secara resmi suatu

pertemuan seperti pada persidangan di pengadilan atau

acaraperesmian gedung atau juga tempat-tempat penting lainnya.

Palu memiliki beberapa jenis, yaitu :

1) Palu lunak

a) Palu karet berfungsi untuk memukul benda yang terbuat

dari bahan lunak atau keras tanpa merusak komponen

yang dipukul.

Gambar 4.22 Palu karet

b) Palu plastik, berfungsi untuk memukul benda dari bahan

lunak atau keras tanpa merusak komponen yang dipukul.

Gambar 4.23 Palu plastik

111
c) Palu tembaga, berfungsi untuk memukul benda dari

bahan logam yang keras tanpa merusak kompnen yang

dipukul.

Gambar 4.24 Palu tembaga

2) Palu mekanik, berfungsi untuk memukul benda dari bahan

logam yang keras dibantu dengan alat perantara.

Gambar 4.25 Palu besi

c. Jangka

Jangka adalah suatu alat yang terdiri dari dua buah plat logam

yang dapat digoreskan pada salah satu ujungnya dengan satu

engsel. Jangka dapat dipakai sebagai alat pengukur dan juga dapat

dipakai sebagai alat untuk menggambar atau melukis.

Jangka dalam peralatan teknik ada bermacam-macam bentuk

dan kegunaannya, antara lain :

112
1) Jangka tusuk dipergunakan untuk melukis busur dan lingkaran

dengan teliti.

Gambar 4.26 Jangka tusuk

2) Jangka kaki digunakan antara lain untuk mengatur diameter

lubang dan jarak suatu celah.

Gambar 4.27 Jangka kaki

3) Jangka tongkat berfungsi untuk menggambar lingkaran besar

pada bidang datar.

Gambar 4.28 Jangka tongkat

113
4) Jangka bengkok digunakan untuk mengukur tebal, lebar,

panjang dan garis tengah benda bulat secara kasar.

Gambar 4.29 Jangka bengkok

d. Penggores

Penggores merupakan salah satu alat untuk membuat

gambar/menggambar pada benda kerja, penggores merupakan

sebuah batang bulat panjang dengan garis tengah 5 mm dan

panjangnya 4 sampai 12 mm, salah satu atau kedua ujungnya

diruncingkan dan dipergunakan untuk menarik gari-garis gambar

pada benda kerja.

Gambar 4.30 Macam-macam penggores

e. Penitik

114
Penitik berguna untuk membuat tanda-tanda batas pengerjaan

pada benda yang akan dikerjakan, penitik bentuknya sama dengan

penggores hanya diameter batas lebih besar dan salah satu

ujngnya dibuat runcing dan ujungnya yang lain dibuat rata untuk

tempat kedudukan palu pemukul.

Gambar 4.31 Penitik

f. Alat ukur

Alat ukur, misalnya mistar baja,mistar gulng, berfungsi

untuk mengukur panjang,lebar,tinggi,serta tebal benda kerja.

Gambar 4.32 Mistar

115
4.3 Pengolahan Data

1. Volume Awal (Va)

Va = P.L.T

Dimana :

P = 285,5 mm

L = 30,5 mm

T = 13,5 mm

Sehingga :

Va = 285,5 . 30,5 . 13,5

= 117348,75 mm3

V1 = π/4 . a2 . L

= 3,14/4 . (9)2 98,10

= 0,78= 6237,69 mm3

V2 = P.L.T

= 15,6 . 11,5 . 13,5

= 2421,9 mm3

V3 = P.L.T

= 63,2 . 30.5 . 13,5

116
= 26022,6 mm3

VA = ½ a.t.T

= ½ . 5,8 . 9,5 . 13,5

= 371,9 mm3

VAllT = VA . 4

= 371,9 . 4

= 1487,7 mm3

VL = P.L.T

= 5915,06 mm3

2. Volume Terbuang (Vt)

Vt = Va - (( V1 + V2 ) 2) + ( V3 – VAIIT ) - VL

Dimana :

Va = 117548,75 mm3

V1 = 6237,69 mm3

V2 = 2421,9 mm3

V3 = 26022,6 mm3

VAIIT = 1487,7 mm3

VL = 5915,06 mm3

Sehingga :

Vt = 117548,75 - ((6237,69 + 2421,9 ) 2) + (26022,6

– 1487,7) - 5915,06

= 117548,75 ( 17319,18 + 24534,9 ) 5915,06

= 117548,75 - 41854,08 – 5915,06

117
= 69579,6 mm3

3. Volume Sisa (Vs)

Vs = Va – Vt

Dimana :

Va = 117348,75 mm3

Vt = 69579,6 mm3

Sehingga :

Vs = 117348,75 – 69579,6

= 47769,15 mm3

4. Berat benda (W)

W = Berat Jenis St 37 . Vs

Dimana :

Berat Jenis St 37= 7850 Kg/M3 = 0,00785 gr/mm3

Volume Sisa (Vs) = 47769,15 mm3

Sehingga :

W = 0,00785 gr/mm3 . 47769,15 mm3

= 374,987 gr

118

Anda mungkin juga menyukai