Oleh :
FAKULTAS TEKNIK
2018
Dalam salah satu matakuliah yang diajarkan dalam jurusan teknik mesin ada salah
satu matakuliah tentang praktek yaitu matakuliah praktikum kerja bangku atau dalam teknik
otomotif disebut praktikum kerja bengkel. Dalam matakuliah ini ada beberapa kompetensi
keahlian yang akan diajarkan dan kompetensi-kompetensi tersebut harus dikuasai oleh
mahasiswa sebagai pra syarat untuk mendapat predikat lulus dari matakuliah ini.
kerja (logam), menggergaji, mengebor, sney dan tap serta penggunaan jangka sorong. Dalam
dunia teknik mesin atau teknik otomotif praktikum kerja bengkel ini menjadi dasar untuk
mengolah benda-benda kerja menjadi bentuk yang sesuai dengan yang dibutuhkan. Banyak
hal yang didapat melalui proses pengerjaan benda kerja, menurut Pahlevianto (2011)
“Dimana pada proses tersebut lebih menitik beratkan pada etos kerja yang meliputi
ketekunan, disiplin, ketahanan, serta teknik sebagai dasar sebelum melanjutkan ke pengerjaan
yang menggunakan mesin-mesin produksi”. Selain itu banyak pula mahasiswa yang belum
mengetahui cara-cara dalam melakukan praktikum kerja bengkel yang baik sesuai dengan
standar kerja.
1. Mengikir
Menurut Eko (2012) “Pengikiran ialah operasi yang menggunakan alat berupa kikir.
Biasa dilakukan untuk mengurangi ketebalan benda kerja, membentuk, meratakan, hingga
menghaluskan benda kerja”. Bisa dikatakan bahwa mengikir berfungsi untuk meratakan,
membuat siku, bahkan menghaluskan permukaan bidang kerja. Mengikir adalah mengurangi
jumlah partikel-partikel benda kerja dengan menggesekkan kikir pada permukaan benda kerja
agar terbentuk atau agar sesuai dengan target pencapaian. Alat yang dipergunakan dalam
mengikir disebut kikir. Ada banyak sekali alat-alat kikir yang tersedia di pasar dengan fungsi
yang berbeda-beda pula. Berikut adalah macam-macam alat kikir beserta fungsinya.
a. Kikir blok tebal
Tebal seluruh permukaan kikir sama, berbentuk persegi panjang dan lebar
Di satu bagian memiliki bentuk persegi empat rata dan pada bagian sebaliknya
membentuk setengah lingkaran. Fungsi dari kikir ini adalah untuk meratakan,
meratakan permukaan dan menyiku antara satu bidang dengan bidang yang lainnya.
d. Kikir bulat
untuk menghaluskan permukaan bidang yang berbentuk lingkaran atau cekungan serta
Memiliki tiga sisi yang membentuk segi tiga dan pada ujungnya lebih
mengecil daripada pangkalnya. Berfungsi untuk mengikir bidang yang memiliki sudut
f. Kikir pisau
Memiliki bentuk seperti pisau, terdapat tiga sisi dan di salah satu sisi
membentuk sudut lancip. Fungsinya adalah untuk meratakan permukaan bidang yang
a. Posisi badan di sebelah kiri ragum, dengan lutut dibentangkan dan jarak antara kaki
seukuran panjang kikir, sementara sudut antara poros ragum dan kaki kiri membentuk
b. Saat melakukan pengikiran badan dicondongkan ke depan, kaki kanan lurus dan lutut
kiri dibengkokkan.
c. Tangan kanan memegang kikir dengan kuat dengan ibu jari berada di atas gagang dan
jari lainnya di bawah gagang kikir. Sementara tangan kiri diletakkan di ujung kikir
dengan posisi telapak tangan dan ibu jari di atas kikir dan jari-jari yang lain berada di
Dalam teknik menggambar atau bisa disebut menandai bidang kerja agar tidak salah
dalam melakukan pengerjaan selanjutnya ada 3 macam alat yang bisa digunakan yaitu
memberi garis atau goresan pada benda kerja”. Penggores memiliki bentuk runcing
pada ujung-ujungnya, pada umumnya penggores memiliki dua bentuk ujung yang
berbeda. Penggores terbuat dari bahan baja yang kuat bahkan lebih kuat dari pada
benda kerja yang akan di gores. Penggores berfungsi seperti pensil yang akan di
gunakan untuk menggambar di atas kertas. Cara menggunakan penggores ini adalah
b. Penitik
Penitik memiliki bentuk mirip sebuah obeng dan memiliki ujung runcing.
Bahan penyusun dari penitik ini adalah dari baja karbon kuat yang lebih kuat dari
bahan yang akan di beri tanda. Fungsi dari penitik ini adalah untuk memberikan tanda
pada benda kerja yang akan dibor. Selain itu penitik juga berfungsi untuk memberikan
lubang kecil pada benda kerja yang akan dibor sehingga mata bor yang akan
digunakan untuk mengebor tidak akan meleset atau tidak tepat sasaran.
1. Tempatkan ujung runcing penitik pada posisi benda kerja yang akan dibor atau
ditandai.
2. Posisikan penitik pada posisi tegak lurus agar tanda yang akan dibuat tidak miring.
3. Setelah penitik dirasa telah tepat maka pukul ujung atas penitik dengan palu.
4. Pemukulan tersebut harus dilakukan dengan sekali pukul namun keras, apabila
tanda.
c. Stampel Angka
Stampel angka menurut Pahlevianto (2011) “Alat ini dibuat dari bahan baja
perkakas yang dikeraskan, digunakan untuk memberi tanda berupa huruf dan angka
maupun symbol pada logam atau bahan yang tidak dikeraskan” stampel angka ini
memiliki bermacam-macam ukuran mulai dari 0,5 mm sampai 5,0 mm. Fungsi dari
alat ini adalah untuk memberikan tanda berupa nomor pada benda kerja. Cara
menggunakan stempel angka ini sama dengan cara menggunakan penitik yaitu dengan
3. Menggergaji
Menggergaji benda kerja yang terbuat dari logam atau besi berbeda dengan
menggergaji benda yang lebih lunak seperti kayu. Selain itu gergaji yang digunakan untuk
Gergaji yang digunakan untuk memotong bahan-bahan besi biasanya disebut dengan
gergaji besi. Konstruksi dari gergaji besi ini terdiri dari bingkai atau frame gergaji yang
terbuat dari pipa besi yang keras dan kuat. Pada daun gergaji terdapat tempat untuk
mengaitkan gerigi pemotong. Jumlah dari gerigi pemotong juga harus diperhatikan saat
melakukan penggergajian.
1. Sebelum melakukan kegiatan penggergajian tandai terlebih dahulu benda kerja yang
2. Taruh gerigi gergaji tepat pada garis tanda yang telah dibuat
3. Setelah tepat maka lakukan penggergajian dengan mendorong dan menarik gerigi
gergaji secara perlahan-lahan terlebih dahulu agar tidak meleset dari tanda
4. Setelah gerigi gergaji telah mencapai setengah dari proses penggergajian maka
gerakan gergaji bisa dipercepat namun harus tetap melihat kelurusan dari proses
penggergajian tersebut.
5. Apabila gerakan penggergajian terasa berat maka bisa ditambahkan cairan pelicin
Namun, sekarang proses penggergajian dalam produksi sudah tidak banyak dipakai,
menurut Comet Go (2013) “Namun ketika proses produksi, sering juga pemotongan ini
dilakukan dengan mesin gerinda potong, gergaji mesin, ataupun LPG blender”.
4. Mengebor
Mengebor merupakan kegiatan yang bertujuan untuk membuat lubang pada benda
kerja dengan diameter tertentu menggunakan mesin bor atau mesin bubut. Ada dua macam
mesin bor yang bisa digunakan yaitu mesin bor tangan dan mesin bor duduk atau bor meja
(Milling, Drilling). Cara penggunaan mesin mesin bor duduk atau mesin bor meja (Milling,
Drilling) adalah
1. Setelah benda yang akan dibor diberi tanda dengan penitik maka jepitlah benda
menggunakan ragum yang terdapat di meja bor dengan kencang dan rapat.
2. Pastikan mata bor yang akan digunakan telah sesuai dan terpasang dengan benar dan
kencang.
3. Posisikan benda kerja yang telah dijepit ragum tadi lurus dengan mata bor dengan
menempelkan ujung dari mata bor terhadap lubang penanda dari penitik.
4. Setelah dirasa sudah tepat, nyalakan mesin bor untuk memulai proses pengeboran.
5. Saat mata bor mulai melubangi benda kerja tekan perlahan-lahan dan angkat kembali
mata bor kemudian tekan kembali mata bor, ulangi hingga berlubang atau hingga
6. Setelah selesai maka matikan mesin bor dan lepaskan benda kerja dari ragum.
Saat mengebor harus diperhatikan mata bor dan benda kerja. Karena kebanyakan pada
saat mengebor terjadi kejadian mata bor yang patah karena tekanan yang diberikan terlalu
besar. Selain itu banyak juga yang terjadi seperti pengeboran yang tidak lurus dengan tanda
Sney dan Tap merupakan kompetensi dalam praktikum kerja bengkel yang bertujuan
A. TAP
Menurut Zuingly (2011) “Alat yang dipakai untuk membuat ulir dalam dengan tangan
dinamakan “TAP” dalam hal ini disebut saja “tap tangan” untuk membedakan
penggunaannya dengan yang dipakai mesin”. Setelah benda kerja di bor dan berlubang maka
untuk membuat ulir di dalam lubang yang selesai di bor bisa menggunakan alat tap ini. Cara
penggunaannya :
2. Pasang benda kerja pada ragum, usahakan tidak miring dan terpasang kencang.
3. Pasang batang tap terhadap pemegang tap, pastikan telah terpasang dengan benar dan
terpasang rapat.
7. Putar tap searah jarum jam perlahan lahan dengan momen setiap satu putaran ke
9. Dalam proses pengetapan apabila putaran terasa berat maka bisa diberi cairan sabun
B. SNEY
Sney hampir sama dengan tap. Sney merupakan alat yang digunakan untuk membuat
ulir luar. Bahan penyusun sney adalah baja karbon yang sangat keras da kuat. Sney berfungsi
untuk membuat baut sebagai pasangan dari benda kerja yang telah di tap. Menurut Comet Go
(2013) “Kebanyakan snei hanya digunakan untuk membuat baut ukuran kecil, karena
pembuatan baut kecil sulit dilakukan pada penguliran mesin bubut karena ditakutkan benda
kerja patah”.
Cara penggunaan sney:
a. Persiapkan bahan (batang besi berbentuk tabung panjang) yang akan di sney,
usahakan ukuran dari bahan tersebut tidak terlalu kecil dan tidak terlalu besar.
c. Tancapkan lubang sney ke ujung bahan, berilah sedikit cairan sabun agar
d. Lakukan hal-hal yang sama pada langkah berikutnya seperti halnya saat
melakukan tap.
6. Jangka Sorong
Jangka sorong atau yang biasa disebut dengan vernier caliper menurut Pramono
(2013) “Dengan menggunakan jangka sorong / vernier caliper kita mendapatkan kontrol
ukuran dan dimensi yang presisi dan akurat karena alat ukur yang ketelitiannya dapat
Bagian ini berfungsi untuk mengukur bagian suatu benda dengan cara diapit.
b. Gigi dalam
Bagian ini berfungsi untuk mengukur sisi dalam suatu benda dengan cara diulur
c. Pengukur kedalaman
Bagian ini berfungsi untuk mengukur suatu lubang / celah suatu benda dengan cara
d. Ukuran utama
Bagian ini berfungsi untuk membaca hasil pengukuran dalam satuan cm untuk versi
yang analog.
e. Ukuran sekunder
h. Pengunci
Pramono (2013) mengatakan “Jangka sorong adalah alat ukur yang memiliki
ketelitian dapat mencapai seperseratus milimeter. Pada versi analog, umumnya tingkat
ketelitian adalah 0.05mm untuk jangka sorong di bawah 30 cm dan 0.01 untuk yang di atas
30cm”
Cara Menggunakan jangka sorong :
1. Jepit benda pada rahang jangka sorong dan pastikan mengunci jepitan agar
2. Perhatikan dan baca skala pada batang jangka, lihatlah angka yang dicapai
oleh benda ukur yang tentunya dibatasi oleh nilai nol pada skala nonius.
3. Lihat garis skala pada nonius, cari skala utama dan skala nonius yang
berhimpit