Anda di halaman 1dari 14

Kerja Bangku

Kerja bangku adalah proses pengerjaan benda kerja yang dilakukan dengan menggunakan tenaga
manusia. Agar dapat menciptakan sumber daya manusia yang terampil dalam melakukan kerja
bangku, membutuhkan adanya pendidikan dan latihan rutin. Pada disiplin ilmu manufaktur,
kompetensi kerja bangku diberikan di awal pembelajaran.

Karena sejatinya mesin-mesin yang digunakan untuk mempermudah manusia membuat suatu
benda. Sehingga prinsip kerja mesin didasarkan pada pekerjaan yang ada di kerja bangku. Dengan
adanya kerja bangku ini, diharapkan dapat menghasilkan pekerja yang kompeten dalam
membentuk benda kerja.

 Jenis Pekerjaan dalam Kerja Bangku


o 1. Mengikir
o 2. Memahat
o 3. Menggergaji
o 4. Menggambar
 Peralatan kerja bangku
o 1. Kikir
o 2. Gergaji
o 3. Tap
o 4. Handle tap
o 5. Snei
o 6. Handle snei
o 7. Ragum
o 8. Meja perata
o 9. Penitik
o 10. Mistar baja (penggaris)
o 11. Penyiku
o 12. Penggores
o 12. Jangka
o 13. Palu
o 14. Pahat
o 15. Stamp huruf dan angka
o 16. Pemotong pelat
o 17. Heigh gauge

Jenis Pekerjaan dalam Kerja Bangku

Ada berbagai macam pekerjaan yang tergolong dalam kompetensi kerja bangku. Setiap
pekerjaan tersebut memiliki tujuan masing-masing. Berikut beberapa jenis pekerjaan yang
tergolong dalam kerja bangku:
1. Mengikir

Mengikir adalah kegiatan menyayat atau mengikis benda kerja sehingga benda tersebut
mencapai bentuk dan ukuran yang diinginkan. Sayatan-sayatan pada proses pekerjaan ini
sangatlah lembut, seperti serbuk.

Untuk mengurangi dimensi baja dengan cara dikikir, membutuhkan waktu yang cukup lama dan
tenaga yang banyak. Jenis pengerjaan ini dilakukan dengan alat yang disebut sebagai kikir
(dalam Bahasa Inggris, kikir adalah file).

2. Memahat

Memahat adalah kegiatan menyayat atau mengurangi volume suatu benda padat secara drastis.
Proses pemahatan dilakukan menggunakan alat yang disebut sebagai pahat (chisel) dan palu.
Selain untuk menyayat, pahat juga digunakan untuk memotong benda padat (misalnya untuk
memotong baut berkarat yang susah dilepas).

3. Menggergaji

Menggergaji adalah kegiatan memotong benda padat menjadi beberapa bagian. Penggergajian
dilakukan menggunakan perkakas yang disebut sebagai gergaji (saw). Pada material kayu,
penggergajian dilakukan menggunakan handsaw. Sedangkan pada material logam, penggergajian
dilakukan dengan hacksaw atau gergaji khusus untuk logam.

4. Menggambar

Menggambar dalam kerja bangku adalah kegiatan memberi tanda atau menggores suatu bentuk
pada benda kerja. Kegiatan ini selalu dilakukan sebelum pekerja memotong suatu benda. Alat
yang dapat digunakan untuk menggambar, yaitu : penggores, penitik, mistar, pensil, kapur, dll.

Peralatan kerja bangku

Dari beberapa pekerjaan di atas, ada beberapa peralatan yang bisa digunakan antara lain :

1. Kikir

Kikir merupakan salah satu alat kerja bangku yang berfungsi untuk mengikis permukaan benda
kerja. Pengikisan menggunakan kikir bertujuan untuk

1. Meratakan suatu bidang benda kerja


2. Menghaluskan suatu bidang benda kerja
3. Meratakan dan membuat siku antar bidang benda kerja
4. Meratakan dan membuat bidang sejajar pada benda kerja
5. Membentuk bidang sesuai dengan ukuran yang telah ditentukan
2. Gergaji

Gergaji merupakan alat kerja bangku yang digunakan untuk keperluan pemotongan. Bentuk dan
cara menggunakannya tentu saja berbeda dengan gergaji kayu.

Gergaji untuk memotong besi digenggam menggunakan dua tangan dan benda kerja dijepit
dengan ragum. Gerakan ke depan harus disertai dengan tekanan.

Sedangkan gerakan ke belakang tidak disertai dengan tekanan. Untuk mendapatkan hasil
pemotongan yang lurus, posisi kuda-kuda harus kuat. Posisi tangan tetap seimbang.
Untuk mengetahui keseimbangan posisi tangan, bisa dengan cara mengikat tali plastik ke kedua
tangan. Jika talinya melengkung, berarti tidak seimbang.

3. Tap

Tap merupakan alat kerja bangku yang digunakan untuk membuat ulir dalam atau pada lubang.
Ukuran ulir pada tap ada bermacam-macam. Umumnya tertulis pada bagian batang tap.

Perlu diingat, ukuran lubang sebelum di tap merupakan diameter terkecil dari ulir yang akan
dibuat. Contoh tap dengan ukuran ulir metris M61. Maka ukuran diameter lubangnya adalah 6-
1=5 mm

Proses menggunakan tap memerlukan kesabaran. Posisi tap harus tegak lurus dengan lubang.
Diputar dengan kuat namun perlahan, kemudian dikembalikan lagi.

Putar lagi, kembalikan lagi. Jangan lupa untuk memberikan pelumas atau oli agar putaran lebih
ringan. Lakukan langkah ini sampai ukuran ulir yang dibutuhkan terpenuhi.

4. Handle tap
Handle tap merupakan alat kerja bangku yang digunakan untuk memutar tap. Tap dijepit di
tengah handle tap dengan cara memutar salah satu tangkai handle tap.. Usahakan benar-benar
kencang dan sesuai alur.

5. Snei

Snei digunakan untuk membuat ulir luar atau baut. Ukuran ulir pada snei bermacam-macam.
Umumnya tercantum pada snei.

Perlu diingat, ukuran diameter benda kerja sebelum di tap merupakan diameter besar dari ulir
yang akan dibuat. Contoh snei dengan ukuran ulir metris M61.

Maka ukuran diameter lubangnya adalah 6 mm. Namun boleh lebih kecil seperti 5,9 mm agar
proses snei lebih ringan.

Proses menggunakan snei memerlukan kesabaran. Posisi snei harus tegak lurus dengan lubang.
Diputar dengan kuat namun perlahan, kemudian dikembalikan lagi.

Putar lagi, kembalikan lagi. Jangan lupa untuk memberikan pelumas atau oli agar putaran lebih
ringan. Lakukan langkah ini sampai ukuran ulir yang dibutuhkan terpenuhi.
6. Handle snei

Handle snei merupakan alat kerja bangku yang digunakan untuk dudukan snei sehingga mudah
untuk diputar. Berbeda dengan handle tap, handle ini tidak bisa diubah ukurannya.

Namun tersedia berbagai ukuran sesuai dengan ukuran seney. Handle ini dilengkapi pengunci
sehingga snei bisa digunakan.

7. Ragum

Ragum sangat berguna dalam pekerjaan kerja bangku. Ragum merupakan alat kerja bangku yang
berfungsi untuk menjepit benda kerja yang akan diproses.
8. Meja perata

meja perata merupakan alat kerja bangku yang digunakan untuk keperluan menggambar garis
pada benda kerja. Perlu diingat, jangan gunakan meja perata sebagai tumpuan untuk memukul
benda kerja.

Namanya saja meja perata, jika dipukul kerataan mejanya akan berubah. Maka dari itu hindarkan
meja perata dari benturan.

9. Penitik

Penitik merupakan alat kerja bangku yang digunakan untuk membuat suatu titik pada benda
kerja. Umumnya dilakukan untuk menandai proses pengeboran.
Titik pada benda kerja ini digunakan sebagai sumbu utama atau pengarah bor dalam proses
pengeboran. Maka dari itu posisi titik yang dibuat harus benar.

10. Mistar baja (penggaris)

Penggaris merupakan alat kerja bangku yang digunakan untuk mengukur dan membantu untuk
menggambar garis pada benda kerja. Misalnya garis yang tegak lurus terhadap sisi benda kerja.

11. Penyiku

Merupakan alat kerja bangku yang berfungsi untuk memastikan kedudukan dua bidang tegak
lurus atau siku-siku (90°).
12. Penggores

Penggores merupakan alat kerja bangku yang merupakan alat yang digunakan untuk membuat
atau menggambar garis pada benda kerja. Gambar pada benda kerja dibutuhkan untuk
mendapatkan hasil yang optimal.

12. Jangka

Jangka juga termasuk peralatan kerja bangku yang berfungsi untuk membuat garis melingkar
atau radius. Alat ini memudahkan untuk menggambar pada benda kerja.
13. Palu

Tentu saja anda mengetahui apa itu palu. Dalam kerja bangku, alat ini digunakan untuk memukul
penitik, mal huruf atau angka, dan pahat. Tanpa palu, ketiga benda tersebut tidak bisa digunakan.

14. Pahat

amazon.com

Pahat merupakan alat kerja bangku yang digunakan untuk membentuk benda kerja. Cara
menggunakannya dibantu dengan palu. Umumnya digunakan untuk membuang bagian benda
kerja uang tidak dibutuhkan.
15. Stamp huruf dan angka

alibaba.com

Stamp huruf atau angka merupakan alat yang digunakan untuk membentuk huruf atau angka.
Biasanya alat ini digunakan untuk membuat identitas pada benda kerja.

16. Pemotong pelat

Pemotong pelat merupakan alat kerja bangku yang digunakan untuk memotong pelat. Alat ini
memanfaatkan prinsip gunting dalam proses pemotongannya.
17. Heigh gauge atau Kongkol Penggores

Merupakan alat ukur ketinggian. Alat ini digunakan diatas meja perata. Anda bisa membuat garis
dengan tinggi yang presisi dengan alat ini. Ujung rahang pada benda ini digunakan untuk
membuat garis ketika sudah menyetel tingginya.

18. Jangka Sorong


Jangka sorong memiliki skala terkecil, yaitu 0,1 mm yang artinya nilai antara dua gores yang
berdekatan adalah 0,1 mm. Sehingga dapat dikatakan bahwa jangka sorong dapat mengukur
panjang suatu benda dengan ketelitian hingga 0,1 mm. Pelaporan hasil pengukuran tersebut
dinyatakan sebagai x = xx, dengan x adalah nilai pendekatan terhadap nilai kebenaran x0sedangkan
x adalah ketidakpastian mutlaknya.

Kegunaan/Manfaat Dan Fungsi Jangka Sorong adalah :

1. untuk mengukur suatu benda dari sisi luar dengan cara diapit.
2. untuk mengukur sisi dalam suatu benda yang biasanya berupa lubang (pada pipa, maupun
lainnya) dengan cara diulur.
3. untuk mengukur kedalamanan celah/lubang pada suatu benda dengan cara
“menancapkan/menusukkan” bagian pengukur. Bagian pengukur tidak terlihat pada
gambar karena berada di sisi pemegang.
4. Untuk mengukur ketebalan suatu benda.
5. Untuk mengukur diameter luar suatu benda
6. Untuk mengukur diameter dalam suatu benda
7. Untuk mengukur kedalaman suatu benda
8. Jangka sorong memiliki dua macam skala: skala utama dan nonius.

 Cara Pembacaan / Membaca Hasil Pengukuran Jangka Sorong

Mula-mula perhatikan skala utama yang berhimpit dengan angka nol pada skala nonius. Dari
gambar ditunjukkan bahwa skala utama berhimpit diantara angka 4,7 cm dengan 4,8 cm.
Selanjutnya perhatikan skala nonius yang segaris dengan skala utama. Dari gambar ditunjukkan
pada angka 4.

Perhatikan pembagian skala pada skala nonius, apabila skalanya dibagi menjadi 10 bagian yang
sama maka hasil pengukuran skala nonius dikali dengan 1/10mm. Apabila dibagi menjadi 20
bagian maka dikali dengan 1/20mm, dan apabila dibagi menjadi 50 bagian maka dikalikan dengan
1/50 mm.
Setelah diketahui skala utama serta skala noniusnya maka hasil pengukurannya adalah jumlah
keduanya. Dari contoh dapat dibaca hasil pengukuranya sebesar:

Hasil = Skala Utama + (skala nonius yang berimpit x skala terkecil jangka sorong) = Skala Utama
+ (skala nonius yang berimpit x 0,01 cm).

x = 0,005 cm (tiga desimal), maka hasil pembacaan pengukuranDKarena (xo) harus juga
dinyatakan dalam 3 desimal. Tidak seperti mistar, pada jangka sorong yang memiliki skala nonius,
Anda tidak pernah menaksir angka terakhir (desimal ke-3) sehingga anda cukup berikan nilai 0
untuk desimal ke-3. sehingga hasil pengukuran menggunakan jangka sorong dapat anda laporkan
sebagai :

Panjang L = xo ¬+ xD

Maka, hasil pengukurannya menjadi :

4,7 cm + (0,4 x 0,01) cm = 4,7 cm + 0,004 cm = 4,704 cm

Jadi, L = (4,704 + 0,005) cm

Contoh Soal Jangka Sorong Dan Pembahasan 1

Carilah panjang benda yang diukur dengan jangka sorong jika pada skala utama dan skala nonius
tampak sebagai berikut :

Jawaban :
Lingkaran Biru : 5, 3 “sekian” cm, sekian akan kita dapatkan di lingkaran “merah”
Lingkaran Merah : 5
Jadi hasilnya = 5,35 cm

Demikianlah pembahasan lengkap mengenai kerja bangku. Semoga bermanfaat dan menambah
wawasan kita semua.

Anda mungkin juga menyukai