Anda di halaman 1dari 13

5/6/2020

LOGO

Teknologi Mekanik (TPT 3024)

Las Asetilin

Oleh:

Dr. Radi, STP., M.Eng.

Pendahuluan
Tujuan Pembelajaran:
 Memberikan pengetahuan dan keterampilan dasar-
dasar penyambungan logam dengan las asetilin
(karbid)

Proses penyambungan logam:


 Penyambungan logam secara mekanik
 Penyambungan logam dengan proses brazing (patri)
 Penyambungan logam dengan proses adhesive
 Penyambungan logam dengan pengelasan

1
5/6/2020

Pengertian
 Pengelasan  proses penyatuan dua atau lebih bagian
benda kerja (logam) dengan panas atau tanpa panas;
dengan tekanan atau tanpa tekanan, ataupun
keduanya, sedemikian rupa sehingga ada kontinuitas
dalam sifat logam antara bagian-bagian yang
disambung
 Penyatuan  bagian logam yang disambung dengan
proses las menjadi satu kesatuan sambungan yang
antar komponennya tidak dapat dipisahkan kecuali
merusaknya
 Las fusi  proses las yang menggunakan energi panas
hingga mencairkan logam yang disambung
 Las tekan  proses las yang menggunakan energi
tekan

Pengertian
 Las asetilin (karbit)  proses penyambungan logam
melalui proses pemanasan, dimana sumber panas
untuk melelehkan logam tersebut berasal dari
pembakaran gas asetilin (𝐶 𝐻 ) dengan oksigen (𝑂 )

 Proses pengelasan dilakukan dengan memanaskan


kedua ujung logam yang disambung hingga lunak
(meleleh), kemudian ditambahkan logam pengisi yang
berfungsi sebagai pengikat sambungan
𝑂 + 𝐶 𝐻 → 𝑃𝑎𝑛𝑎𝑠 + 𝐶𝑂 + 𝐻 𝑂

 Panas api pembakaran bergantung pada campuran


antara gas asetilin dengan oksigen

2
5/6/2020

Peralatan
Peralatan utama:
 Tabung gas asetilin
 Tabung gas oksigen
 Regulator
 Brander las
 Selang gas
 Pemantik api
 Elektroda

APD:
 Kacamata las
 Sarung tangan
 Sepatu
 Pakaian kerja
5

Penjelasan
 Tabung gas asetilin  tabung gas yang dirancang
khusus untuk menampung gas asetilin
bertekanan tinggi, dibuat dari logam tanpa
sambungan dan diberi regulator sebagai
pengaman
 Tabung gas oksigen  tabung gas yang dirancang
khusus untuk menampung gas oksigen
bertekanan tinggi, dibuat dari logam tanpa
sambungan dan diberi regulator sebagai
pengaman
 Brander las  sebuah alat yang berfungsi untuk
mencampur gas asetilen dengan gas oksigen
pada proses pengelasan

3
5/6/2020

Penjelasan

 Kran gas asetilen bewarna merah, sedang kran


oksigen tanpa warna atau berwarna biru

 Selang las  menyalurkan gas dari tabung atau


generator las menuju brander las (warna merah
untuk gas asetilen, warna biru untuk gas
oksigen)
7

Penjelasan
 Regulator  mengatur dan menyediakan gas
asetilen atau gas oksigen pada tekanan kerja
dengan cara mengubah tekanan gas yang masih
tinggi dalam tabung menjadi tekanan kerja pada
luaran regulator

4
5/6/2020

Pemasangan Regulator

Penjelasan
 Wear pack  baju kerja untuk kegiatan
perbengkelan, terbuat dari bahan yang tahan
terhadap panas
 Kacamata las  melindungi mata dari percikan /
serpihan logam padat, cairan logam, bahan kimia,
debu, non logam, benturan, uap, gas, radiasi dan
silaunya kilatan api las
 Sepatu las  safety shoes
 Sarung tangan  terbuat dari bahan latek yang
sangat kuat dan tahan panas

10

5
5/6/2020

Proses Pengelasan
Menyalakan api las pada ujung
brander
 Kran K1 (oksigen) ditutup rapat
 Kran K2 (asetilin) dibuka sedikit
 Patik mulut brander dengan
pemantik api
 Jika api terbang dimuka mulut
brader, menandakan gas asetilin
terlalu banyak.
 Kecilkan K2 pelan-pelan sehingga
api menempel pada mulut brander.
 Kemudian buka K1 pelan-pelan
maka api pada mulut brander akan
membentuk nyala inti (nyala kecil
diujung brander).

11

Proses Pengelasan
Menyalakan api las pada ujung
brander
 Kalau disekitar nyala inti ada
selubung putih, ini menandakan
bahwa gas oksigen terlalu banyak,
kecilkan gas oksigen pelan-pelan
sehingga warna putih tersebut
hilang.
 Pada saat nyala putih hilang maka
terjadilah nyala netral.
 Nyala netral inilah yang digunakan
untuk pengelasan.

12

6
5/6/2020

Proses Pengelasan
Menyambung logam dengan las
asetilin
 Siapkan benda kerja yang akan
disambung dan logam pengisi
(elektroda)
 Nyalakan brander sesuai dengan
nyala api las yang dikehendaki
 Dekatkan nyala api las pada logam
inti (benda kerja), kenakan nyala
inti pada logam tersebut hingga
membara (terbentuk kubangan-
kubangan las)
 Setelah logam inti membara
(melunak), dekatkan ujung logam
pengisi pada logam inti tersebut

13

Proses Pengelasan
Menyambung logam dengan las
asetilin
 Logam pengisi akan meleleh dan
menyatu dengan logam inti
 Setelah dingin, logam tersebut
akan tersambung
 Lakukan penyatuan logam sesuai
kebutuhan, baik bentuk maupun
ukuran ketebalannya
 Hasil pengelasan yang baik 
membentuk kubangan seperti
deretan koin yang bertumpuk.

14

7
5/6/2020

Penyaiapan benda kerja – T joint

15

Proses Pengelasan
Mematikan api las
 Tutup secara perlahan kran K2
hingga tertutup penuh (api las
akan mati)
 Tutup kran K1 secara penuh
 Tempatkan kembali peralatan las
pada tempatnya

 Ingat: jika pada saat menyalakan,


K2 yang dibuka dulu baru K1, maka
untuk mematikan kran K2 yang
dimatikan terlebih dahulu.

16

8
5/6/2020

Nyala Api Pengelasan


 Nyala api las yang terbentuk bergantung pada
perbandingan antara gas asetilin dengan gas
oksigen yang digunakan
 Ada 3 nyala api las:
 Nyala netral  nyala api yang terbentuk
apabila perbandingan antara gas asetilin dan
gas oksigen adalah 1:1.
 Nyala oksidasi  nyala netral dengan
penambahan suplai gas oksigen, suara lebih
mendesis, suhu lebih panas, umumnya
digunakan untuk pemotongan logam
 Nyala reduksi (karburasi)  nyala api yang
terbentuk apabila jumlah gas asetilen yang
diberikan lebih banyak dibadingkan dengan
gas oksigen

17

Nyala Api Pengelasan

18

9
5/6/2020

Nyala Netral
 Perbandingan asetilin dan oksigen 1:1
 Membentuk dua bagian nyala api:
 Nyala inti berwarna putih,
 Nyala selubung luar, berwarna kebiru-biruan
(reaksi antara gas CO atau H2 dengan O2 yang
diambil dari udara)
 Fungsi pengelasan: baja ringan, stainless steel,
besi cor, tembaga, aluminium

19

Nyala Karburasi (Reduksi)


 Jumlah asetilin lebih banyak dari gas oksigen
 Membentuk tiga bagian nyala api dengan warna
berbeda
 Nyala inti berwarna putih,
 Nyala antara inti dengan selubung luar,
berwarna keputih-putihan
 Nyala selubung luar, berwarna kebiru-biruan
 Fungsi pengelasan: monel, nikel, bahan non
ferrous, penyambungan mata pahat, patri

20

10
5/6/2020

Nyala oksidasi
 Jumlah gas asetilin lebih sedikit dari gas oksigen
 Membentuk dua bagian nyala api seperti nyala
netral
 Nyala inti lebih pendek dari nyala netral,
 Nyala selubung luar, berwarna kebiru-biruan
yang lebih jelas
 Suara lebih mendesis
 Fungsi pengelasan: kuningan, perunggu, mangan,
pemotongan logam

21

Gas Asetilin
 Gas asetilin berasal dari reaksi antara batu kapur
(CaCO3) dengan air (H2O).
 Reaksi tersebut menghasilkan gas asetilin dan kapur
Ca(OH)2.
 Reaksi terjadi pada suatu tempat yang disebut sebagai
generator asetilin.
 Ada dua macam model: generator sistem celup dan
generator sistem tetes
 Jika air sedikit maka kapur akan berupa debu, tetapi
jika airnya berlebih maka kapur berupa larutan.
 Contoh generator asetilin yag ada disekitar kita:
digunakan oleh tukang jual balon.
 1 kg karbit menghasilkan 3-5 m3 gas asetilin.

22

11
5/6/2020

Sistem Celup

23

Sistem tetes

24

12
5/6/2020

Referensi
 https://weldguru.com/welding-flames/
 Berbagai sumber lain

25

LOGO

26

13

Anda mungkin juga menyukai