Anda di halaman 1dari 3

PERALATAN LAS LISTRIK LENGKAP BESERTA FUNGSINYA

Mesin las adalah salah satu peralatan yang berfungsi untuk merubah energi listrik menjadi energi
panas, energi panas ini yang digunakan untuk melelehkan elektroda dan logam induk atau logam
dasar yang kemudian keduanya akan memadat menjadi satu dan jadilah sambungan pengelasan.

Mesin las listrik untuk proses las SMAW, GMAW, GTAW dan SAW semuanya mempunyai peralatan
pendukung yang hampir sama. Yang membedakan biasanya kemampuan komponen yang dapat
digunakan untuk ampere tinggi khususnya untuk proses las GMAW dan SMAW. Untuk Anda yang
ingin mengetahui peralatan las SMAW dan fungsinya.

Peralatan Pengelasan SMAW dan Fungsinya:

1. Kabel Massa
Kabel yang berfungsi untuk menghubungkan (mengalirkan arus listrik) dari mesin las ke benda
kerja (objek yang di las) atau logam induk.

2. Kabel Elektroda
Kabel yang berfungsi menghantarkan listrik dari mesin las ke holder atau ke elektroda yang
akan membuat nyala busur listrik jika disentuhkan ke benda kerja. Untuk Kabel las (Elektroda
dan Kabel Massa) ini harus mempunyai sifat yang fleksibel dan didalamnya terdapat beberapa
bagian seperti lead, lapisan karet dan kawat tembaga.

3. Pemegang Kawat atau Holder


Holder berfungsi sebagai pemegang kawat las saat digunakan welder untuk mengelas sebuah
produk. Holder harus terbuat dari bahan yang mempunyai ketahanan panas yang tinggi,
karena posisinya berdekatan dengan kawat las yang mencair (temperature hingga 2000 derajat
Celcius). Selain itu didalam holder ini terdapat pegas yang berfungsi untuk mengunci atau
menjepit elektroda agar tidak lepas atau bergerak saat digunakan mengelas.

Untuk menjaga agar holder tetap awet, maka setelah selesai mengelas Anda dapat
membersihkan daerah penjepit dari percikan las atau kotoran yang menyebabkan penjepit tidak
berfungsi maksimal.

1
4. Klem Massa
Digunakan sebagai alat penghubung kabel massa ke logam induk, alat ini biasanya terbuat dari
tembaga atau logam lain yang mempunyai sifat penghantar listrik yang baik. Selain itu klem
massa juga terdapat pegas yang berfungsi untuk menjepit benda kerja dengan baik agar tidak
mudah terlepas.

5. Palu Las
Digunakan untuk membersihkan hasil pengelasan dari Slag (kerak las) untuk proses las yang
jenis pelindungnya menggunakan flux dan spatter (percikan las), caranya adalah dengan
memukulkan atau menggoreskan pada bagian yang terdapat slag dan spatter.
Bentuk Palu Las biasanya berujung bulat dan tipis lancip.

6. Sikat Baja
Digunakan untuk membersihkan permukaan benda yang akan dilas dari zat pengotor seperti
karat, oli, dan pengotor lainnya. Selain itu digunakan juga untuk membersihkan hasil lasan dari
debu dan slag.

Peralatan las diatas merupakan alat standar yang digunakan untuk membantu welder dalam
mengelas dan membersihkannya.

EMPAT JENIS BAHAYA PENGELASAN DAN CARA MENGHINDARINYA


Pengelasan merupakan salah satu aktivitas kerja yang memiliki potensi bahaya. Oleh karena itu,
dibutuhkan langkah-langkah keselamatan pengelasan yang dirancang untuk melindungi pekerja las
dari bahaya pengelasan.
Untuk meningkatkan keselamatan pekerja, maka perlu dilaksanakan pelatihan yang tepat,
pemeriksaan peralatan pengelasan, serta memastikan pekerja untuk memahami tindakan
pencegahan keselamatan sebelum melakukan kegiatan pengelasan. Hal ini untuk meminimalisir
risiko cedera maupun kecelakaan lainnya.

Untuk itu perlu diperhatikan 4 bahaya dalam pengelasan yang paling umum terjadi, serta langkah-
langkah yang tepat untuk menghindarinya.

1. Paparan Asap dan Gas


Paparan asap dan gas yang berlebihan dapat menyebabkan masalah kesehatan yang cukup
parah seperti penyakit pernapasan, kanker, serta gangguan indra penglihatan dan penciuman.

Paparan asap dan gas ini dapat dikontrol dengan mengikuti tindakan pencegahan keamanan
berikut:

 Berikan ventilasi yang memadai untuk menjaga asap dan gas dari area umum maupun
pernafasan pribadi.
 Operator pengelasan harus selalu mengenakan respirator sesuai spesifikasinya, kecuali
tingkat paparan berada dibawah batas paparan yang berlaku. Apabila terlanjur terpapar asap
dan mengalami gejala yang tidak mengenakan, segeralah periksa kesehatan.

2
2. Bahaya Fisik
Bahaya fisik adalah bahaya yang dapat menyebabkan cedera fisik seperti luka bakar,
kerusakan mata, luka tergores, dan luka pada jari akibat pengelasan. Dengan Alat Pelindung
Diri (APD) yang sesuai, Anda dapat melindungi diri Anda dari paparan bahaya fisik tersebut.

 Pakailah APD yang sesuai, seperti helm las dan kacamata las untuk melindungi kepala dan
area mata pekerja dari panas, percikan api, cahaya yang intens, serta luka bakar kimia.
 Gunakan pula pakaian las yang tahan api dan listrik, sarung tangan las, celemek las,
dan sepatu safety. Perlengkapan pribadi ini tidka boleh diabaikan karena berguna untuk
melindungi pekerja dari panas, kebakaran, sengatan listrik, dan luka bakar. Perhatikan pula
bahwa peralatan tahan api dapat menjadi kurang efektif seiring jumlah frekuensi pencucian
ulang.
Perhatikan pula celana panjang yang digunakan agar menutupi bagian atas sepatu agar kaki
tidak terkena percikan api, serta gunakan penutup telinga untuk melindungi indra
pendengaran anda dari suara bising selama proses pengelasan.

3. Sengatan Listrik
Sengatan listrik merupakan salah satu risiko yang cukup serius bagi pekerja las. Pelepasan
arus listrik secara mendadak dapat terjadi dalam proses pengelasan, akibatnya tubuh dapat
mengalami cedera serius dan bahkan kematian.
Risiko sengatan listrik dari pengelasan dapat diminimalisir dengan mengikuti tindakan
pencegahan dasar berikut ini :

 Selalu periksa peralatan las dan penahan elektroda sebelum mulai bekerja
 Lakukan prosedur Lockout - Tagout saat sedang dilakukan maintenance, terutama pada area
industri. Gunakan teknisi yang bersertifikasi untuk memperbaiki peralatan las.
 Jangan menyentuh bagian logam pada dudukan elektroda, terutama ketika terpapar basah
atau terkena hujan.

4. Api dan Ledakan


Bahan yang mudah terbakar di sekitar area kerja merupakan faktor penyebab kebakaran nomor
satu. Hal ini dapat dicegah dengan perapihan area kerja sebelum melakukan proses
pengelasan. Penting juga bagi Anda untuk mengetahui jalur dan lokasi evakuasi, pintu keluar
darurat, serta letak alat pemadam api ringan (APAR) jika terjadi kebakaran.

Alat pemadam api yang cocok digunakan adalah APAR kelas ABC, dan diletakkan dengan jarak
yang tidak jauh dari area pengelasan. Pastikan tabung APAR masih terisi / penuh, bukan
tabung kosong.
Jika proses pengelasan dilakukan dengan jarak minimal 2 meter dari bahan yang mudah
terbakar, maka sebaiknya letakkan APAR di area tersebut untuk berjaga-jaga. Apabila terjadi
percikan api diluar area pengelasan, pantau terus selama setidaknya 30 menit setelah
menyelesaikan pengelasan untuk memastikan tidak ada lagi api yang menyala.

Utamakan keamanan dan kenyamanan pekerja pada saat pengelasan dengan meminimalisir resiko-
resiko diatas, produktivitas pekerjaan las dapat terjaga dan terlaksana dengan aman sesuai ISO
perusahaan maupun standar pengelasan yang berlaku.

Anda mungkin juga menyukai