Anda di halaman 1dari 4

Hati – hati dengan gigitan ular berbisa!!

Apa yang perlu dilakukan agar terhindar dari gigitan ular:


1. "Pakailah APD (Alat Pelindung Diri) seperti, sepatu boot,
helm, vest”, Selalu menggunakan celana panjang dan
masukkan ujung celana ke dalam sepatu boot Anda.

2. Hindari kontak dengan ular:


a. Jangan tidur atau beristirahat di tempat persembunyian ular,
seperti semak-semak, rerumputan lebat, batuan besar, dan
pepohonan.
b. Jangan masukkan tangan Anda ke dalam celah batuan, lubang di
batang kayu, semak-semak lebat, atau tempat ular mungkin
menunggu mangsanya.
c. Perhatikan langkah Anda saat melalui semak belukar atau
rerumputan lebat. Usahakan selalu membawa tongkat kayu.
d. Jangan coba menangkap ular, baik hidup maupun mati. Ular
memiliki refleks menggigit selama satu menit bahkan setelah mati...
memang aneh, tetapi nyata!

1
e. Keluarkan suara. Sebagian besar ular lebih memilih untuk
menghindari Anda, seperti Anda mencoba untuk
menghindarinya!...... Jadi, untuk memastikan kedatangan Anda
tidak mengagetkannya, pastikan ular bisa mendengar Anda datang
mendekat.

3. Bila bertemu ular:


Disarankan untuk tetap tenang dan perlahan-lahan berjalan menjauh.
Jangan menyentuh atau menganggu mereka dengan kayu, cukup
menjauhkan diri aja.

Bagaimana cara menangani gigitan ular berbisa?


Apa yang harus dilakukan jika Anda atau teman Anda digigit ular berbisa?

 Tetap tenang, dan usahakan untuk mengingat tempat kejadian, jenis,


warna, serta ukuran ular.
 Penderita diharapkan untuk beristirahat dan meminimalisir gerakan.
 Letakkan tempat gigitan lebih rendah dari posisi tubuh lainnya.
 Bersihkan tempat gigitan, hindari membilas dengan air, kemudian tutup
dengan kain kering yang bersih.
 Lepaskan cincin atau jam tangan dari anggota tubuh yang digigit, supaya
tidak memperparah anggota tubuh yang membengkak.
 Longgarkan pakaian yang dipakai, namun tidak usah sampai melepasnya.
 Segera cari pertolongan medis (RS PUSRI) - Komplek PT. Pusri, Jalan
Mayor Zen, Sei Selincah, Kalidoni, 1 Ilir, Ilir Tim. II, Kota Palembang,
Sumatera Selatan 30119 – Tlp. 0627 11721313

Apa yang tidak boleh dilakukan saat digigit ular berbisa?


 Memanipulasi luka, baik dengan cara menyedot bisa ular dari tempat
gigitan, atau menyayat kulit agar bisa keluar bersama darah.
 Menggosok dengan zat kimia, atau mengompres dengan air panas atau es
pada luka gigitan.
 Mengikat atau memberi torniket terlalu keras pada luka gigitan. Beberapa
sumber menyebutkan pemasangan torniket bisa diberikan di bawah 30
menit pertama apabila timbul gejala cepat dan tidak ada anti-bisa.
 Minum minuman alkohol atau kopi.
2
 Mencoba mengejar dan menangkap ular.

Apabila ular yang menggigit Anda tidak berbisa, maka dokter akan memberikan
terapi antibiotik dan serum anti tetanus sesuai dengan indikasi, sedangkan
pada kasus yang lebih berat dapat diberikan antivenom. Untuk mengurangi
gejala nyeri yang ada, penderita dapat meminum antinyeri seperti
parasetamol.

Apa yang membedakan ular berbisa dan yang tidak berbisa?


Terdapat lebih dari 2000 spesies ular di dunia, namun hanya sekitar 200
spesies ular yang berbisa. Untuk memperkirakan apakah suatu ular berbisa
atau tidak, dapat dilihat dari tanda berikut.

Ular berbisa:

 Bentuk kepala segi empat panjang


 Memiliki pupil mata bercelah
 Gigi taring kecil
 Bekas gigitan berupa luka halus berbentuk lengkungan

Ular tidak berbisa:

 Bentuk kepala segi tiga


 Memiliki pupil mata bulat
 Dua gigi taring besar di rahang atas
 Bekas gigitan berupa dua lubang gigitan utama akibat gigi taring

Ular berbisa akan memberikan kita semacam peringatan sebelum mereka


menyerang dengan cara mengangkat kepala dan menjulurkan lidahnya. Ular
enggak bisa melihat dan mendengar dengan jelas, sehingga mereka
menjulurkan lidah untuk mendeteksi suhu tubuh manusia atau hewan lain di
sekitarnya.
Jangan menghampiri atau berusaha melawan ular berbisa, lebih baik minta
bantuan pada pihak yang berwenang untuk menyingkirkan mereka.

Beberapa jenis ular berbisa yang dapat kita temukan di sekitar kita adalah ular
sendok, ular welang, ular kobra, ular tanah, ular hijau, ular laut, ular pohon,
dan lainnya.

3
Apa saja gejala dan tanda gigitan ular berbisa?
Gigitan ular berbisa dapat menyebabkan kerusakan di tempat gigitan dan
gangguan sistemik lainnya. Gejala di tempat gigitan umumnya terjadi dalam 30
menit sampai 24 jam, berupa bengkak dan nyeri, dan timbul bercak kebiruan.
Kematian jaringan dapat terjadi pada luka bekas gigitan yang dapat
mempersulit penanganan. Gejala lain yang muncul berupa kelemahan otot,
menggigil, berkeringat, mual, muntah, nyeri kepala, dan pandangan kabur. Bisa
ular juga dapat menyebabkan gejala khusus di beberapa organ:

 Hematotoksik, bersifat racun terhadap darah, menyebabkan perdarahan di


tempat gigitan, perdarahan di tempat lain seperti paru, jantung, otak, gusi,
saluran cerna, kencing darah, juga gangguan pembekuan darah.
 Neurotoksik, bersifat racun terhadap saraf, menyebabkan penderita
merasa kelemahan otot tubuh, kekakuan, hingga kejang. Apabila
menyerang saraf pernapasan, ini dapat menyebabkan penderita sulit
bernapas dan dapat menyebabkan kematian.
 Kardiotoksik, gejala yang timbul berupa penurunan tekanan darah, syok,
dan henti jantung.

Sindroma kompartemen, merupakan suatu sindrom yang mengakibatkan


terjadinya peningkatan tekanan dalam sekumpulan otot yang salah satunya
disebabkan pembengkakan. Akibatnya, pembuluh darah dan saraf bisa terjepit,
dan lama kelamaaan otot bisa kekurangan oksigen dan bisa mengharuskan
dokter untuk melakukan operasi.

Anda mungkin juga menyukai