Disusun Oleh
SEPTIAN MIRANDI
NIM : 1404102010036
Keahlian Proses Produksi
B. Ruang Lingkup
C. Latar Belakang
0,29 g/cm3 dengan ukuran panjang serat 4,20 - 5,46 mm dan kandungan
lignin 33,51%, (Syafrudin, 2004). Dilihat dari anatomi seratnya, Batang
pisang memiliki potensi untuk dikembangkan menjadi bahan baku produk
papan serat. Pernyataan ini juga didukung oleh (Lisnawati, 2000) yang
menyatakan bahwa batang pisang mempunyai potensi serat yang berkualitas
baik, sehingga merupakan salah satu alternatif bahan baku potensial untuk
pembuatan papan partikel dan papan serat.
Pisang Abaka adalah salah satu tanaman penghasil serat yang dapat digunakan
untuk pembuatan kerajinan rakyat seperti bahan pakaian, anyaman topi, tas,
peralatan makan, kertas rokok, sachet teh celup (Triyanto, 2012).
Serat pisang Abaca dinilai juga mempunyai daya apung, dan ketahanan
terhadap kerusakan dalam air garam. Saat ini sudah banyak pengembangan
produk partikel board dari bebagai bahan khususnya dari limbah tekstil,
namun masih sangat sedikit industri yang melihat kearah pengembangan
tersebut. Setidaknya dengan ketertarikan dan pengetahuan lebih tentang produk
partikel board, dunia industry akan semakin beragam dan tidak hanya konsen
mengolah produk dengan bahan yang sudah banyak beredar dan dipergunakan.
penggunaannya, namun cara terbaik untuk mengklasifikasikan papan partikel
adalah berdasarkan kerapatannya (Kollman dkk., 1975).
Papan partikel atau papan keras didefinisikan juga sebagai produk serat kayu
berkerapatan sedang sampai tinggi yang umumnya dibuat sampai berat jenis
mendekati 1,0. Produk tersebut dibuat dalam bentuk lembaran datar berkisar
dari 1/6-½ inchi (0,16-1,27 cm) tebalnya dan dapat dibuat menjadi bermacam-
macam bentuk. Pada dasarnya partikel board dapat dibuat dari berbagai serat
selulosa (Christian dkk., 2010). Semakin tinggi kerapatan partikel maka
semakin tinggi ketahanan papan tersebut.
D. Perumusan Masalah
Bagaimana kita memanfaatkan serat pisang abaca ini untuk menjadi sebuah
material komposit dengan proses pencampuran serat pisang abaca yang telah di
bersihkan dan dikeringkan dengan epoxy kemudian di tuangkan kedalam
cetakan sehingga menjadi sebuah panel komposit yang dapat di manfaatkan
untuk keperluan perabotan dan untuk kebutuhan lainnya. Dengan adanya kita
melakukan penelitian tentang proses pembuatan panel komposit dari serat
pisang abaca ini kita bisa melihat ketahanan kekuatan dan kekerasannya
sehingga bisa menjadi sebuah material komposit yang dapat di pergunakan di
berbagai keperluan untuk menghasilkan sebuah produksi yang berkualitas.
1. Kita dapat membuat panel komposit dari serat pisang abaca dengan
merencanakan presentase pencampuran bahannya untuk sebuah panel
komposit yang satu dengan panel komposit lainnya dengan presentase
yang berbeda beda.
2. Dapat membedakan jenis kekuatan di setiap pengujian uji tarik, uji impact
dan uji bending. Dengan pencampuran bahan kompositnya dari prsentase
yang bebeda beda.
F. Tinjauan Pustaka
Pisang serat adalah tanaman pisang yang tidak diambil buahnya tetapi
diambil seratnya untuk dimanfaatkan bahan pakaian. Karenanya pisang
ini dinamakan pisang Musa tekstilis. Batangnya merupakan batang semu
yang terbentuk dari upih-upih daun yang saling menutupi. Tingginya
mencapai 7 meter dengan daun berbentuk lanset warna hijau.
Pohon pisang yang bagus untuk ditenun adalah jenis pisang serat (pisang
manila / abaca) ini, dan pisang buah. Pisang buah hanya terbatas pada
pisang batu (Jawa: klutuk). “Serat pisang abaca merupakan bahan
baku utama kertas. Tanaman pisang abaca banyak dijumpai
dikepulauan Mindanau, Filipina. Awalnya dibawa dari spanyol tahun
1521. oleh karena itu, sampai saat ini, Filipina masih menjadi produsen
serat pisang abaca terbesar di dunia. Dari 300 ha tanaman pisang abaca di
dunia, 250 ha berada difilipina. (http://www.suarapembaruan.com/
news/2005/04/03/ekonomi/eko02.ht)
2. Serat Pohon Pisang Abaca
Serat merupakan ukuran panjang yang relatif jauh lebih besar dari pada
ukuran lebarnya, begitupun serat pisang. Serat pisang diperoleh dari
batang semu pisang. “Batang semu ini terbentuk dari pelepah daun
panjang yang saling menelungkup dan menutupi dengan kuat dan kompak
sehingga bisa berdiri tegak seperti batang tanaman. Tinggi batang semu
berkisar 3,5-7,5 meter tergantung jenisnya.
Serat pisang sangat tipis dan lembut sehingga kekuatannya sangat rendah
dan mudah putus. “Serat dari pelepah pisang klutuk mempunyai kekuatan
yang terbaik. Serat pisang ini biasanya digunakan untuk benang pakan,
sedangkan lusinya digunakan serat lain untuk memperkuat hasil tenunan”
(Evi Yulianti Rufaida, dkk,1994:6)
a. Dua ujung serat dipegang oleh ibu jari dan jari telunjuk
tangan kiri bersilangan kira-kira satu centimeter.
4. Panel Komposit
Untuk menyiapkan panel komposit dari serat pisang abaca, bahan yang
diperlukan ialah serat pisang abaca dan epoxy.
Komposit matriks epoksi adalah sebuah komposit yang terbuat dari resin
yang saling silang selama proses pengawetan. Cross-linking diinduksi baik
dengan penambahan agen pengawet atau dengan pemanasan. Sebagai
akibat dari cross-linking, epoxy biasanya memiliki kekuatan dan kekakuan
yang lebih baik dari pada matriks termoplastik. (elammaran jayamani,
2016 )
1. Bahan uji
Dalam peneliltian ini bahan uji yang digunakan adalah panel komposit dari
serat pisang abaca.
Persiapan epoxy
Pada penelitian ini belum di ketahui presentase komposit epoxy
yang ingin digunakan, namun oleh karena itu dalam penelitian
sebelumya yang dilakukan oleh saudara Bodja suwanto, yang harus
di persiapkan ialah data data spesifikasi epoxy resin tersebut.
o
Diantara lain sebagai berikut, Viskositas pada tekanan berapa C,
Nomor epoxy, Ekuivalen epoxy, Nilai epoxy, Total kandungan
krolin, Kandungan krolin hidrolysiable, warna, Densitas pada
berapa o C misalnya. (Bodja suwanto).
Persiapan bahan
Panel komposit
Analisis Literatur
kesimpulan
Ukuran dari benda uji tarik dapat dilihat pada gambar 3 di bawah ini.
Pada pengujian uji impact ini ialah kita akan melihat pengaruh beban
terhadap sifat mekanik material.
Metode charpy
Pengujian tumbuk dengan meletakkan posisi spesimen uji pada
tumpuan dengan posisi horizontal/mendatar, dan arah pembebanan
berlawananan dengan arah takikan. Ukuran dari benda uji impact
metode charpy dapat dilihat pada gambar 4 di bawah ini.
Gambar 4. Takik charpy jenis V
Metode izod
Pengujian tumbuk dengan meletakkan posisi spesimen uji pada
tumpuan dengan posisi, dan arah pembebanan searah dengan takikan.
Ukuran dari benda uji impact metode izod dapat dilihat pada gambar 5
di bawah ini.
Pada pengujian uji bending ini ialah kita akan mengetahui sifat kekakuan
bending pada spesimen. Contoh pengujian bending pada dilihat pada
gambar 6 dibawah ini.
Bulan
Aktivitas 1 2 3 4 5
Minggu
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
Persiapan
Pbt Panel komposit
Uji lab
Evaluasi
Menulis
Seminar
I. Daftar Pustaka
6. Herry Purnama, Joko Purnomo, Tri Yogo Wibowo 2013 PENGARUH JENIS
SERAT TERHADAP KUAT TARIK DAN KUAT
BENTURAN PADA MATERIAL KOMPOSIT RESIN
EPOKSI Jurusan Teknik Kimia, Fakultas Teknik,
Universitas Muhammadiyah Surakarta Jl. A. Yani Tromol Pos
1 Pabelan Kartasura Surakarta 57102 Telp. (0271) 717417
ext. 224 Pusat Teknologi Agroindustri, Badan Pengkajian
Penerapan dan Teknologi.
9. https://id.wikipedia.org/wiki/Pisang_abaka
10. http://www.klasifikasi.id/pengertian-abaka-kamus-biologi/