PEMBUATAN TAS
Pendidikan Kimia
devifia7@gmail.com
ABSTRAK
Indonesia merupakan negara penghasil pisang terbesar di Asia. Iklim tropis yang dimiliki
Indonesia merupakan faktor mengapa pohon pisang dapat tumbuh subur di Indonesia. Pohon
pisang kebanyakan hanya dimanfaatkan daun dan buahnya saja, sedangkan batangnya ditinggalkan
membusuk saat panen. Batang pisang mempunyai serat yang berpotensi menjadi bahan berkualitas
jika diolah dengan baik dan benar. Semua jenis pisang berpotensi untuk dijadikan serat alam
sebagai bahan dasar kain yang natinya akan diolah lagi agar bernilai jual tinggi. Hal tersebut yang
mejadi pertimbangan penulis untuk melakukan penelitian agar menemukan cara mengolah limbah
ini. Namun, serat yang mempunyai kualitas dan kekuatan yang baik adalah serat pisang dari jenis
abaka (Musa textilis). Jenis pisang ini menghasilkan serat yang lebih panjang dan kuat daripada
jenis pisang lain. Selain memilih serat yang baik, proses pengolahan serat juga mempengaruhi
kualitas kain yang dihasilkan.
PENDAHULUAN
METODE PENELITIAN
Untuk mendapat data dan hasil pengamatan dalam karya tulis ilmiah ini,
penulis menggunakan metode studi pustaka. Penulis mencari dan mengumpulkan
data dari berbagai sumber seperti buku, jurnal, maupun internet untuk mendukung
karya tulis ilmiah ini. Setelah semua data didapatkan, penulis menganalisis
beberapa dokumen dan data dari sumber tersebut untuk menyimpulkan hasil,dan
kesimpulan karya tulis ilmiah ini.
HASIL PENELITIAN
2. Pengerokan serat
Pengerokan serat alam menggunakan alat bernama hirus atau biasa
dikenal sebagai sembilu yaitu alat yang terbuat dari bambu yang dipotong tipis.
Batang pisang yang sudah disiapkan digosok-gosokan menggunakan sembilu
dengan gerakan searah. Setelah mejadi helaian, serat tersebut lalu dijemur dan
diangin-anginkan.
Selain proses tersebut, pencampuran dengan serat lain saat ditenun juga
menentukan kualitas yang dihasilkan kain tersebut. Serat alam lain yang dipilih
untuk campuran kain adalah kapas. Kapas mempunyai daya serap dan ketahanan
ikatan yang baik sehingga penambahan kapas akan memperkuat kain hasil
tenunan. Perbandingan yang menghasilkan kualitas baik adalah 50:50 sehingga
kain yang dihasilkan mempunyai ikatan yang kuat, tekstur yang pas dan dan tahan
lama.
DAFTAR PUSTAKA