yaitu negara yang memiliki keanekaragaman spesies makhluk hidup, hayati, dan ekosistem yang ada di
daratan dan lautan. Fakta tersebut menunjukkan tingginya keanekaragaman sumber daya alam yang dimiliki
Indonesia. Letak geografis tanah air kita telah memberikan keuntungan kepada bangsa Indonesia. Tuhan Yang
Maha Esa telah menganugerahkan kekayaan alam dengan beragam bentuk dan keunikannya. Oleh karena itu,
kita harus memuji Tuhan Yang Mahabesar atas ciptaan-nya tersebut. Sebagai makhluk ciptaan-Nya, kita patut
mensyukuri apa yang diberikan Tuhan Yang Mahakuasa kepada kita. Manusia yang bersyukur adalah manusia
yang selalu menerima pemberian Tuhan dengan rasa sukacita dan penghargaan yang mendalam melalui
berbagai tindakan. Indonesia memiliki kekayaan alam yang berlimpah. Kekayaan alam ini menghasilkan
banyak bahan alam yang dapat dimanfaatkan sebagai produk kerajinan. Kerajinan Indonesia telah dikenal luas
di mancanegara dengan bentuk yang sangat beragam, kreatif, inovatif, dan selalu berkembang mengikuti
kebutuhan dan perkembangan teknologi. Oleh sebab itu, Indonesia dikenal sebagai negara eksportir kerajinan
yang dibuat dengan proses yang lebih mengandalkan keterampilan tangan bukan hanya mesin.
Selain kekayaan alam, manusia juga dianugerahi kelebihan oleh Tuhan Yang Maha Esa berupa akal
sehingga manusia mampu mengapresiasi, mencipta, dan berkreasi dengan berbagai media ekspresi.
Kemampuan ini pun harus disyukuri dan selalu diapresiasi. Salah satunya dengan cara mengeksplorasi
keunikan dan keindahan karya kerajinan Indonesia. Sebagai makhluk sosial, tentunya kita wajib menghargai
seluruh karya ciptaan manusia.
Budaya merupakan hasil dari olah rasa dan karsa manusia. Kekayaan budaya Indonesia menjadi modal
munculnya keberagaman produk kerajinan Indonesia. Produk kerajinan tersebut di antaranya berasal dari bahan
alam yang banyak tersebar di bumi Indonesia. Oleh karna itu produk kerajinan yang dihasilkan dari setiap daerah
memiliki kekhasan. Sejak dahulu masyarakat Indonesia telah menggunakan produk kerajinan sebagai alat untuk
kebutuhan hidup sehari-hari. Kini kerajinan berkembang fungsinya, dapat sebagai hiasan, baik interior maupun
eksterior.
Perhatikan aneka produk kerajinan dari bahan alam pada Gambar 1.2! Produk-produk kerajinan yang
terdapat pada gambar tersebut memiliki ciri khas sesuai jenis bahan alam yang digunakan. Tentunya
pengalamanmu dalam mengamati kerajinan berdasarkan sumber informasi dari berbagai media telah
mengawali wawasanmu menjadi lebih baik dalam mempelajari kerajinan. Dari penggalian informasi yang telah
kamu lakukan, dapat diketahui bahwa banyak jenis bahan dasar dan produk yang dihasilkan dari bahan alam.
Adakah produk kerajinan di sekolah, di rumah atau di daerahmu? Amati lebih jauh lagi, agar
pengetahuanmu makin berkembang.
Sabut buah kelapa memiliki banyak manfaat. Semua jenis sabut, mulai dari sabut yang memiliki serat
panjang, serat pendek, hingga debu sabut dapat dimanfaatkan semuanya. Namun yang dipergunakan sebagai
serat hanyalah yang memiliki potongan- potongan panjang. Selanjutnya, serat ini diolah kembali menjadi
bahan baku.
SMP/MTs Edisi Revisi ke-3
1. Pemintalan benang
Dari proses pemilihan serat akan dilanjutkan pengolahan kapas menjadi benang yang disebut pemintalan.
2. Penggulungan benang
Benang yang sudah dipintal akan digulung menggunakan alat penggulung benang.
3. Pencelupan Warna
Benang diproses dengan pencelupan untuk memperoleh warna yang kuat. Selanjutnya benang dikeringkan.
Adapun teknik-teknik dasar dalam keterampilan kerajinan tekstil yang dapat digunakan untuk memproduksi
kerajinan ikat celup, makrame, dan tapestri sebagai berikut.
a. Menenun
Teknik menenun dapat digunakan untuk pembuatan produk kerajinan tapestri. Menenun menggunakan alat
spanram atau bingkai yang direntangkan benang-benang lungsi sebagai jalur jalannya benang tenunan atau
pakan.
b. Menjahit
Menjahit adalah pekerjaan menyambung kain dan bahan-bahan lain yang bisa dilewati jarum jahit dan
benang. Menjahit dapat dilakukan dengan tangan (manual) atau mesin jahit. Dalam pembuatan kain ikat celup
diperlukan teknik menjahit untuk merintang warna.
c. Mengikat
Mengikat adalah teknik menyatukan dua benang/lebih membentuk ikatan yang diinginkan. Mengikat dapat
pula diartikan menyatukan helaian kain yang satu dengan lainnya menggunakan alat pengikat untuk
membentuk pola tertentu. Ikatan ini dapat berupa simpul ataupun pola warna.
1. Kegunaan (Utility)
Benda kerajinan harus mengutamakan nilai praktis, yaitu dapat digunakan sesuai dengan fungsi dan kebutuhan.
Contoh mangkuk untuk wadah sayur.
2. Kenyamanan (Comfortable)
Benda kerajinan harus menyenangkan dan memberi kenyamanan bagi pemakainya. Contoh cangkir didesain
ada pegangannya.
3. Keluwesan (Flexibility)
Benda kerajinan harus memiliki keserasian antara bentuk dan wujud benda dengan nilai gunanya. Contoh
sepatu sesuai dengan anatomi dan ukuran kaki.
4. Keamanan (Safety)
Benda kerajinan tidak boleh membahayakan pemakainya. Contoh piring dari serat kelapa harus
mempertimbangkan komposisi zat pelapis/pewarna yang dipakai agar tidak berbahaya jika digunakan sebagai
wadah makanan.
5. Keindahan (Aestetic)
Benda yang indah mempunyai daya tarik lebih dibanding benda yang biasa-biasa saja. Keindahan sebuah
benda dapat dilihat dari beberapa hal, di antaranya dari bentuk, hiasan atau ornamen, dan bahan bakunya.
Karya yang baik dihasilkan dari proses perancangan yang baik pula. Oleh sebab itu, proses perancangan
karya kerajinan harus memperhatikan hal-hal seperti pada gambar berikut ini.
Indonesia dikenal kaya akan sumber daya alam berupa hutan yang tersebar di seluruh Nusantara. Selama ini
hasil hutan nonkayu yang berasal dari tanaman dan bersifat dapat diperbarui belum sepenuhnya mendapatkan
perhatian dari para pemangku kepentingan di sektor kehutanan. Padahal, tanaman nonkayu seperti daun dan
rumput-rumputan memberikan kontribusi ekonomi dan penyerapan tenaga kerja yang signifikan.
Selain tanaman kayu dan nonkayu, terdapat bahan serat alam yang dihasilkan dari hewan. Produk kerajinan
yang dihasilkan dari bahan serat tumbuhan dan hewan sangat banyak dan mudah didapat. Namun ada pula
serat buatan yang dihasilkan dari berbagai bahan campuran, yang juga menghasilkan produk kerajinan yang kreatif
seperti kain. Identifikasilah di daerah tempat tinggalmu, adakah serat alam tumbuhan atau hewan serta serat buatan
yang ada di daerahmu. Produk kerajinan apa yang dihasilkan dari ketiga bahan tersebut?
Pernahkah kamu melihat kerajinan yang menggunakan bahan dasar daun. Daun yang digunakan sebagai
produk kerajinan disebut dengan serat alam. Serat alam yang biasa digunakan di antaranya daun eceng gondok,
daun pandan, daun jagung, daun pisang atau pelepah pisang, daun kelapa/janur, daun lontar, daun pandan, dan
daun pohon gebang. Selain daun ada juga akar, biji, dan batang. Apakah di daerahmu menghasilkan banyak
daun semacam ini?
Pernahkah kamu melihat eceng gondok yang biasa tumbuh di air? Enceng gondok termasuk jenis tanaman
pengganggu. Namun bagi warga daerah tertentu seperti di Kulonprogo, Yogyakarta enceng gondok menjadi
sumber penghasilan yang menjanjikan. Daerah ini menjadi sentra kerajinan tangan dari enceng gondok. Selain
eceng gondok, masih banyak lagi produk kerajinan dari bahan serat alam ini sudah digeluti oleh pengrajin di
beberapa daerah.
Bahan-bahan serat alam dapat menghasilkan produk kerajinan tangan yang beraneka ragam, misalnya tas,
dompet, topi, alas meja, dan tempat lampu. Teknik pembuatan kerajinan dari serat alam ini sebagian besar
dibuat dengan cara di anyam. Namun, ada juga yang menggunakan teknik tempel atau jahit. Sedangkan proses
persiapan pembuatan bahan baku yang digunakan biasanya dengan cara dikeringkan secara alami
menggunakan sinar matahari langsung. Untuk menghindari jamur, bahan serat alam harus direndam dahulu
dalam waktu tertentu dengan larutan natrium benzoat atau zat pengawet lainnya sehingga bahan serat alam dapat
tahan lama tanpa jamur.
Pernahkah kamu melihat kerajinan yang menggunakan bahan dasar serat hewan. Serat hewan yang biasa
dibuat untuk bahan dasar kerajinan adalah bulu domba, serat ulat sutra, bulu biri-biri, dan kulit hewan. Apakah
di daerahmu menghasilkan banyak semacam ini?
Pernahkah kamu melihat bulu domba? Bulu domba memiliki ketebalan yang cukup untuk dibuat kerajinan
fesyen seperti shal, baju hangat, kaos kaki, rompi, topi, sepatu, dan tas. Ada pula yang dibuat menjadi sarung
bantal kursi, dan taplak. Daerah penghasil bulu domba sebagai produk kerajinan di antaranya Tapos
Indramayu. Perajin daerah ini menyulap bulu domba menjadi hiasan yang menarik dan kreatif. Masih banyak
lagi produk kerajinan dari bahan serat hewan ini sudah digeluti oleh pengrajin di beberapa daerah, melihat
semakin variatifnya minat masyarakat.
Ada pula peralatan berat yang diperlukan dalam pembuatan kerajinan tertentu, seperti alat pintal dan alat
penggulung benang. Alat tersebut dapat dibuat dalam bentuk tradisional.