Anda di halaman 1dari 8

Jurnal Pengembangan Teknologi Informasi dan Ilmu Komputer e-ISSN: 2548-964X

Vol. 5, No. 3, Maret 2021, hlm. 984-991 http://j-ptiik.ub.ac.id

Sistem Informasi Manajemen Peternakan Sapi Perah. Studi Kasus Dinas


Pertanian Kota Batu
Meidina Masruria Primada1, Achmad Arwan2, Djoko Pramono3

Program Studi Teknik Informatika, Fakultas Ilmu Komputer, Universitas Brawijaya


Email: 1mprimada@gmail.com, 2arwan@ub.ac.id, 3djoko.jalin@ub.ac.id

Abstrak
Kota Batu memiliki kondisi geografis yang sangat mendukung kegiatan peternakan sapi perah yang
dibuktikan dengan total populasi sapi sebanyak 12.431 ekor. Dalam kegiatan pemantauan aset
pemerintahan, Dinas Pertanian Kota Batu melakukan pembukuan tahunan terhadap kegiatan peternakan
yang di dalamnya berisi rekapitulasi jumlah populasi ternak dan jumlah susu sapi yang dihasilkan selama
satu tahun. Selain itu, untuk mengontrol dan meningkatkan kualitas sapi perah di Kota Batu,
diberlakukan Kartu Akseptor ternak yang berguna untuk mencatat biodata sapi beserta dengan riwayat
inseminasi buatan dan catatan kelahiran ternak. Proses tersebut dilakukan secara manual dimana hal
tersebut dinilai kurang efisien dan efektif dikarenakan dalam prakteknya, membutuhkan waktu yang
cukup lama yaitu dua hingga tiga bulan untuk melakukan rekap data populasi dan hasil perah untuk
dapat dilakukan pembukuan, selain itu perlu dilakukan pencatatan riwayat kesehatan sapi agar data
kesehatan sapi tersimpan dengan baik sehingga dapat digunakan untuk meningkatkan kualitas
pemeliharaan dan kesehatan sapi. Oleh karena itu, perlu dilakukan perubahan cara pengumpulan data
ternak agar pelaksanaan kegiatan pencatatan dan pembukuan menjadi lebih efisien. Berdasar
permasalahan diatas, penulis mengusulkan sebuah sistem yang dapat melakukan manajemen peternakan
bagi peternak dan pembukuan populasi ternak beserta hasil ternak bagi pihak Dinas Pertanian Kota Batu.
Sistem yang akan diimplementasikan memiliki fungsi untuk melakukan pencatatan riwayat kesehatan
sapi, catatan inseminasi buatan, riwayat diagnosa kebuntingan, catatan kelahiran sapi, jumlah susu yang
dihasilkan, dan QR Code yang memuat data ternak dan digunakan sebagai kalung identifikasi ternak.
Implementasi sistem akan menggunakan metode SDLC Waterfall dengan bahasa pemrograman PHP
pada framework laravel dengan database MySQL. Sistem akan diuji dengan menggunakan metode
pengujian white box testing, integration testing, validation testing, dan compatibility testing.
Kata kunci: sistem informasi peternakan sapi, pembukuan, manajemen peternakan, sistem informasi berbasis
web, laravel.
Abstract
Batu City has a good geographic condition that is very supportive of dairy farming activities as
evidenced by the total cattle population of 12,431. In cases of monitoring government assets, the
Agriculture Office of Batu City carries out annual bookkeeping of cattle livestock activities which
include recapitulation data of the number of livestock population and the total amount of the milk
produced in a year. In addition, to improve the quality of the dairy cows in Batu City, the government
implemented a livestock acceptor card which is used to record cows’ biodata along with the history of
artificial insemination and cow’s birth records. The process is done manually which is considered less
efficient and effective because in practice it takes a quite long time, they need two to three months to
recap all the population data and milk yields to be able to keep in bookkeeping, besides that, it’s
necessary to record the health history of cows so the data health is stored properly and can be used to
improve the quality of maintenance and health of cows. Therefore, changes are needed to make the
implementation of recording and bookkeeping activities become more efficient and not wasting time.
Based on the problems above, the author proposes a system that can perform the livestock management
for breeders and bookkeeping for Batu Agricultural Services. The system to be implemented has
functions to record the medical histories and artificial insemination of the cattle, the amount of milk
produced, and the QR Code that contains the livestock data used as the identification collar for each
cattle. The system implementation will adopt the waterfall SDLC method with PHP programming

Fakultas Ilmu Komputer


Universitas Brawijaya 984
Jurnal Pengembangan Teknologi Informasi dan Ilmu Komputer 985

language on Laravel framework with MySQL database. The system will be tested using the white box
testing method, integration testing, validation testing, and compatibility testing.
Keywords: dairy farming information system, bookkeeping, dairy management, web based information system,
laravel.

tertentu saja. Permasalahan tersebut menjadi


1. PENDAHULUAN salah satu faktor yang dapat menjadi
Kondisi geografis Kota Batu sangat mendukung penghambat produktivitas peternakan Noviasiat
untuk pelaksanaan kegiatan peternakan sapi Claretian. Sebagai solusi atas permasalahan
perah. Berdasarkan data pada Laporan Kinerja tersebut, Purwatiningsih melakukan
Instansi Pemerintah (LKjIP) 2018 Kota Batu, pengembangan metode identifikasi dan
terdapat 12.431 ekor sapi pada peternakan di recording data sapi perah yang
seluruh Kota Batu dengan hasil susu perah diimplementasikan dengan pembuatan kartu
23.436.742,78 liter. Sebagai penanggung jawab ternak, papan recording, dan kalung identifikasi.
sektor peternakan di Kota Batu, Dinas Pertanian Kesimpulan dari penelitian tersebut adalah fakta
melakukan pembukuan rutin setiap tahun untuk bahwa aktivitas identifikasi dan recording data
mengontrol aset di sektor peternakan, dimana sapi perah dapat meningkatkan produktivitas
pembukuan tersebut berisi rekapitulasi jumlah sapi dan mempermudah proses pengelolaan sapi
populasi ternak dan susu sapi yang dihasilkan. dan peternakan.
Sedangkan untuk mengontrol kualitas ternak Aprianda (2018), melakukan pengamatan
yang ada, dilakukan pengadaan Kartu Akseptor pada peternakan Tory di Palembang, Sumatera
Ternak yang berguna untuk mencatat informasi Selatan, ditemukan bahwa kegiatan seputar
kegiatan reproduksi sapi termasuk pencatatan peternakan dilaksanakan di beberapa tempat dan
informasi asal ternak, kepemilikan, riwayat IB, kandang berbeda yang diawasi oleh seorang
diagnosa kebuntingan, dan catatan kelahiran. pengawas yang bertanggung jawab untuk
Kartu Akseptor Ternak tersebut seharusnya juga memantau ternak beserta kandang untuk
dapat menjadi sarana pencatatan informasi digunakan sebagai data laporan kegiatan ternak.
kesehatan sapi, akan tetapi karena keterbatasan Kegiatan ternak yang dicatat secara manual
ruang yang ada pada kartu dengan ukuran A5 meliputi informasi peningkatan berat badan
tersebut, maka pencatatan hanya dilakukan pada ternak, jumlah konsumsi pakan ternak, penyakit
biodata ternak dan informasi reproduksi sapi. ternak, usia ternak, dan kematian ternak.
Untuk melakukan rekapitulasi data populasi dan Permasalahan muncul pada saat akan dilakukan
hasil perah pada seluruh peternakan di Kota perhitungan untuk evaluasi ternak dikarenakan
Batu, dibutuhkan waktu dua hingga tiga bulan data pemantauan ternak tidak tersimpan dengan
setiap melakukan pembukuan, hal tersebut tentu baik, sehingga Aprianda mengusulkan sebuah
saja menjadikan proses pembukuan menjadi sistem untuk menyimpan dan memantau
tidak efisien. Selain itu, peran Kartu Akseptor informasi ternak berupa peningkatan berat badan
Ternak yang menjadi kartu identitas ternak ternak, jumlah konsumsi pakan ternak, penyakit
seringkali menjadikan ternak memiliki ID/Kartu ternak, usia ternak, dan kematian ternak berbasis
Akseptor ganda dikarenakan manajemen android yang disertai dengan QR Code yang
penyimpanan yang kurang tertata. berfungsi memberikan identifikasi kepada
masing-masing ternak di peternakan dengan
2. LANDASAN KEPUSTAKAAN lokasi yang berbeda-beda, pada sistem yang
dikembangkan menggunakan metode agile.
2.1. Kajian Pustaka Chaniago (2019) melakukan sebuah
Pada pengamatan yang telah dilakukan penelitian dan berhasil menghasilkan suatu
oleh Purwantiningsih (2018) di sebuah inovasi baru yang berhasil di implementasikan di
peternakan yang memiliki nama Noviasiat salah satu peternakan sapi perah di Jakarta, yaitu
Claretian Benlutu yang terletak di Timor tengah, AKA MILK. Pengelola Peternakan AKA Milk
ditemukan fakta bahwa peternak-peternak Jakarta tidak pernah melakukan pencatatan
melakukan pengelolaan peternakan sapi perah informasi mengenai riwayat kesehatan sapi
hanya berdasar pengamatan langsung oleh perah, selama ini hal tersebut hanya didasarkan
peternak, dan kontrol kondisi sapi yang pada kemampuan mengingat peternak dan juga
sedikitnya hanya diketahui oleh karyawan

Fakultas Ilmu Komputer, Universitas Brawijaya


Jurnal Pengembangan Teknologi Informasi dan Ilmu Komputer 986

kebutuhan insidental hewan ternak. Setelah Kerja Dinas Pertanian Kota Batu. Dinas
dilakukan wawancara, dihasilkan kesimpulan Pertanian Kota Batu memiliki beberapa sub
bahwa manajemen perawatan dan pemeliharaan bidang di dalamnya, salah satunya adalah bidang
sapi dapat mempengaruhi hasil produktivitas Peternakan dan Perikanan yang bertanggung
berupa menurunnya kualitas dan kuantitas jawab atas sektor peternakan dan perikanan di
produksi susu sapi. Oleh karena itu,perlu Kota Batu, termasuk sebagai phak yang
dilakukan pencatatan terkait dengan bertanggung jawab pada pengadaan sarana dan
pemeliharaan sapi, termasuk di dalamnya prasarana peternakan sapi perah yang ada di
pemberian pakan dan vitamin, perawatan tubuh Kota Batu.
sapi, pembersihan kandang, dan pemeriksaan
kesehatan secara terstruktur yang disertai dengan 2.4. Business Process Modelling
pembukuan dan manajemen yang baik. Dengan Menurut Rahmawati (2017), BPM
adanya permasalahan tersebut, penulis digunakan untuk melakukan identifikasi proses
merancang dan membangun sistem berbasis web bisnis dan pemodelannya dengan menggunakan
dengan bahasa pemrograman PHP dengan Business Process Modelling Notations (BPMN)
bantuan framework Codeigniter, Sistem tersebut atau disebut juga sebagai notasi proses bisnis.
mempermudah kegiatan peternakan dengan BPMN direkomendasikan dikarenakan proses
dilakukannya digitalisasi dalam beberapa aspek, analisis aktivitas yang dapat dilakukan oleh
yaitu dalam proses perekaman data sapi pengguna ataupun pengembang pada setiap
termasuk di dalamnya riwayat kesehatan dan IB proses bisnis dan kebutuhan sistem lebih mudah
yang dilakukan dan proses jual beli hasil dilakukan sehingga proses pengembangan
peternakan. sistem dapat berhasil atau sesuai dengan tujuan
yang ingin dicapai. Kelebihan lain dari BPMN
2.2. Sistem Informasi Manajemen adalah, mudahnya proses penjelasan serta
Sistem Informasi Manajemen merupakan pentransformasian dalam menyajikan kebutuhan
salah satu komponen yang terdapat dalam suatu dari sebuah bisnis sehingga dapat menghasilkan
organisasi dimana proses tersebut terhubung model dari bisnis yang dimaksud.
dengan proses terbentuk dan berjalannya suatu
aliran informasi. Menurut Hidayat (2015), 2.5. SDLC Waterfall
Sistem informasi manajemen adalah bagian
proses pengendalian internal atas suatu bisnis
yang sedang berjalan dan dalam praktiknya
melibatkan pemberdayaan manusia, dokumen,
teknologi, dan prosedur-prosedur oleh akuntansi
manajemen untuk digunakan sebagai landasan
pemecahan suatu masalah bisnis seperti, biaya
operasional produksi, layanan yang diberikan,
dan strategi bisnis yang harus
diimplementasikan. Jika kita melakukan Gambar 1. SDLC Waterfall
pengambilan kesimpulan, sistem informasi Gambar 1 merupakan tahapan pada
manajemen adalah serangkaian proses Waterfall model yang merupakan salah satu dari
pengolahan informasi yang melibatkan beberapa pemodelan SDLC yang ada, model
informasi-informasi bisnis yang berguna untuk waterfall dapat dikatakan sebagai yang paling
dapat dijadikan pertimbangan untuk dapat sederhana di antara model SDLC yang lainnya.
dilakukan pengambilan keputusan di masa Meskipun begitu, SDLC waterfall banyak
depan. digunakan oleh software engineering (SE) dalam
2.3. Dinas Pertanian Kota Batu proses pengembangan perangkat lunak yang
Dinas Pertanian Kota Batu adalah dinas dilakukannya. Hal tersebut dikarenakan suatu
yang bertanggung jawab di bidang Pertanian kenyataan bahwa dengan menggunakan metode
pada wilayah Kota Batu. Dinas Pertanian Kota ini, proses pengembangan aplikasi yang
Batu dikepalai oleh seorang kepala dinas dengan dilakukan secara terfokus pada masing-masing
tanggung jawab penuh melaksanakan tugasnya fase yang sedang dicapai sehingga proses yang
sesuai dengan Peraturan Walikota Batu No. 84 sedang dilakukan dapat diselesaikan secara
Tahun 2016 tentang Kedudukan, Susunan maksimal dikarenakan pengerjaan dilakukan
Organisasi, Uraian Tugas dan Fungsi, serta Tata tidak secara paralel (Dharmawan, 2018). Metode

Fakultas Ilmu Komputer, Universitas Brawijaya


Jurnal Pengembangan Teknologi Informasi dan Ilmu Komputer 987

ini cocok digunakan untuk sebuah sistem yang kerangka kerja PHP open source yang dibuat
telah diketahui dengan jelas permasalahan dan oleh Taylor Otwell dan diluncurkan pada tahun
solusi yang termasuk di dalamnya. 2011 yang kemudian menjadi cukup populer.
Laravel ditujukan untuk membantu dalam
2.6. UML pengembangan aplikasi web dengan mengikuti
Unified Modeling Language (UML) pola arsitektur MVC (Model-View-Controller)
merupakan suatu media yang dapat membantu dan berorientasi objek serta mendukung semua
pengembang dalam melakukan pengembangan database (Handika, 2018), salah satu set
sistem dengan orientasi objek (Hendini, 2016). komponen PHP dibawah lisensi MIT. Beberapa
Sedangkan menurut Kurniawan (2018), UML fitur unggulan Laravel adalah, sistem
adalah salah satu bahasa pengembangan sistem pengemasan modular dengan manajemen
yang telah mengalami standarisasi dan biasa penanganan khusus yang dibuat dengan
digunakan dalam pengembangan sistem panggilan atau julukan yang unik sehingga
berorientasi objek. Pada saat ini, telah banyak mudah diingat, beberapa pilihan cara untuk
perangkat lunak atau tools yang dapat dengan mengakses basis data yang bersifat relasional,
mudah digunakan untuk membuat model UML utilitas yang dapat membantu dalam penerapan
yang dibutuhkan. Kesimpulan dari pengertian dan pemeliharaan aplikasi.
diatas adalah, UML diterapkan sebagai alat
bantu pada pembuatan model kebutuhan sistem 2.9. Pengujian Perangkat Lunak
yang akan dibangun dengan menggunakan Pengujian perangkat lunak menjadi aspek
orientasi objek sehingga proses pembuatannya penting yang tidak boleh dilewatkan dalam
menjadi lebih mudah. proses atau siklus hidup sebuah perangkat lunak.
Apabila pengujian tidak dilakukan, hal tersebut
2.7. ERD dapat menyebabkan resiko ditemukan kesalahan
Tabel 1. ERD
atau bug pada perangkat lunak pada waktu yang
No Aktor Nama Komponen tidak tepat dan berpotensi menyebabkan
1 Entitas perangkat lunak menjadi produk yang tidak
mencapai kesuksesan di pasaran. Menurut
2 Atribut Mustaqbal (2015), pengujian perangkat lunak
didefinisikan sebagai suatu kegiatan
menjalankan perangkat lunak dengan tujuan
3 Relasi untuk menemukan kesalahan sebelum perangkat
lunak tersebut dipasarkan. Pengujian perangkat
Relasi 1:1 lunak tersebut dilakukan dengan menyiapkan
4
(one to one) kasus uji pada saat proses perancangan,
Relasi 1:N kemudian kasus uji atau yang disebut dengan test
5
(one to many) case tersebut digunakan untuk pengujian dengan
Relasi N:N tujuan menemukan kemungkinan-kemungkinan
6 kesalahan atau “bug” yang mungkin terdapat
(many to many)
pada sistem.
Entity Relationship Diagram (ERD) adalah 3. METODOLOGI PENELITIAN
salah satu cara yang digunakan untuk melakukan
analisis dan pemodelan data. Menurut Edi Pada bagian metodologi terdapat beberapa
(2009), ERD merupakan sekumpulan metode tahapan serta penjelasan mengenai alur dan
atau peralatan yang berfungsi untuk jadwal penelitian dari penelitian mengenai
mendeskripsikan data-data atau objek yang Sistem Informasi Manajemen Peternakan Sapi
diciptakan berdasar penggambaran dan inspirasi Perah. Studi Kasus: Dinas Pertanian Kota Batu.
yang didapat dari dunia nyata yang kemudian Terdapat diagram alir proses yang diawali
disebut dengan “entitas” (entity), dimana entitas dengan pengumpulan studi literatur,
tersebut memiliki notasi-notasi yang berguna pengumpulan data, analisis kebutuhan,
untuk menunjukkan “hubungan” (relationship) perancangan dan implementasi sistem,
antar entitas-entitas yang saling terkait. pengujian, serta tahap penarikan kesimpulan dan
saran. Metodologi penelitian dapat dilihat pada
2.8. Laravel Gambar 2.
Laravel merupakan salah satu dari

Fakultas Ilmu Komputer, Universitas Brawijaya


Jurnal Pengembangan Teknologi Informasi dan Ilmu Komputer 988

dengan sistem.
2 Admin Admin dapat menggunakan
fungsi repositori peternakan
dan fungsi pembukuan
3 Peternak Peternak dapat
menggunakan fungsi
manajemen sapi perah,
fungsi pemeliharaan, dan
fungsi hasil peternakan

Dari proses elisitasi kebutuhan yang


dilakukan, didapatkan hasil berupa 38 kebutuhan
fungsional dan satu kebutuhan non-fungsional
untuk sistem yang akan dibangun.

5. PERANCANGAN SISTEM
5.1. Perancangan Arsitektur
Perancangan arsitektur memberikan
gambaran sequence diagram dan class diagram
Gambar 2. Metodologi Penelitian sistem. Sebagai contoh, diberikan sequence
diagram pada fungsi tambah ternak, tambah
4. ANALISIS KEBUTUHAN hasil ternak, dan tambah peternakan yang
4.1. Deskripsi Sistem terdapat pada Gambar 3 s/d Gambar 5 dibawah
Secara garis besar, Sistem Informasi ini.
Manajemen Peternakan Sapi Perah di Kota Batu
terdiri dari lima bagian utama, yaitu fungsi
manajemen sapi perah yang akan digunakan
sebagai sarana manajemen biodata ternak.
Fungsi pemeliharaan yang berguna untuk
memanajemen informasi kesehatan, inseminasi
buatan ternak, catatan kelahiran, dan diagnosa
kebuntingan ternak. Fungsi hasil peternakan
yang digunakan untuk memanajemen hasil
peternakan berupa sapi perah. Fungsi repositori
peternakan yang berguna untuk menyimpan data
seluruh peternakan sapi perah di Kota Batu, dan
fungsi pembukuan yang digunakan untuk Gambar 3. Sequence Diagram Tambah Ternak
menampilkan data populasi dan hasil susu ternak Gambar 3 merupakan sequence diagram
sapi perah di Kota Batu. Tambah Ternak, aktor berinteraksi melalui
halaman Tambah Ternak dan mengisi form,
4.2. Elisitasi Kebutuhan kemudian menekan tombol tambah sehingga
Proses elisitasi kebutuhan dilakukan method action_add mentrigger controller
dengan melakukan wawancara terhadap Kabid. Ternak dan kemudian melalui class model
Perikanan dan Peternakan di Dinas Pertanian Ternak, data disimpan kedalam database, pada
Kota Batu. Hasil wawancara tersebut digunakan alternatif, sistem akan menampilkan pesan
sebagai dasar informasi membuat proses bisnis peringatan apabila masih terdapat kolom yang
as-is dan to-be. Selanjutnya, pada Tabel 2, kosong ketika aktor menekan tombol tambah.
terdapat aktor yang dapat mengoperasikan
sistem.
Tabel 2. Identifikasi Aktor
No Aktor Deskripsi
1 User User adalah aktor yang
harus melakukan registrasi
untuk dapat berinteraksi

Fakultas Ilmu Komputer, Universitas Brawijaya


Jurnal Pengembangan Teknologi Informasi dan Ilmu Komputer 989

terdiri dari sembilan kelas yaitu m_pengguna,


m_peternakan, m_ternak, m_hasilternak,
m_infokesehatan, m_infoIB, m_diagnosa,
m_catatankelahiran, dan m_pemilikternak.
5.2. Perancangan Basis Data
Pada perancangan basis data, digunakan
pemodelan dengan Entity Relationship Diagram
(ERD) dengan sepuluh entitas yang terdiri dari
admin, peternak, peternakan, pemilik ternak,
ternak, informasi kesehatan, informasi IB,
Gambar 4. Sequence Diagram Tambah Hasil diagnosa kebuntingan, catatan kelahiran, dan
Ternak hasil ternak. Sedangkan pada Relational Model
Gambar 4 merupakan sequence diagram yang digunakan untuk menjabarkan relasi antar
Tambah Hasil Ternak, aktor berinteraksi melalui kelas terdiri dari sembilan tabel yaitu tabel
halaman Tambah Hasil Ternak dan mengisi infoKesehatan, informasiIB, pengguna,
form, kemudian menekan tombol tambah hasilTernak, ternak, peternakan,
sehingga method action_add mentrigger diagnosaKebuntingan, pemilikTernak, dan
controller Hasil_Ternak dan kemudian melalui catatanKelahiran.
class model Hasil_Ternak, data disimpan
5.3. Perancangan Antarmuka
kedalam database, pada alternatif, sistem akan
Perancangan antarmuka memberikan
menampilkan pesan peringatan apabila masih
gambaran dari beberapa desain halaman yang
terdapat kolom yang kosong ketika aktor
akan diimplementasikan kedalam sistem.
menekan tombol tambah.
Perancangan antarmuka yang diberikan sebagai
gambaran sistem antara lain perancangan
antarmuka halaman tambah peternakan, halaman
pembukuan, halaman halaman tambah ternak,
halaman tambah hasil ternak, dan halaman
catatan kelahiran. Salah satu contoh desain
antarmuka dapat dilihat pada Gambar 6.
Antarmuka Halaman Tambah Ternak.

Gambar 5. Sequence Diagram Tambah


Peternakan
Gambar 5 merupakan sequence diagram
Tambah Peternakan, aktor berinteraksi melalui
halaman Tambah dan mengisi form, kemudian
menekan tombol tambah sehingga method
action_add mentrigger controller Peternakan
dan kemudian melalui class model Peternakan,
data disimpan kedalam database, pada alternatif,
sistem akan menampilkan pesan peringatan
apabila masih terdapat kolom yang kosong
ketika aktor menekan tombol tambah.
Sedangkan pada class diagram sistem,
terdapat sembilan kelas controller yang terdiri
dari c_pengguna, c_peternakan, c_ternak,
Gambar 6. Perancangan Antarmuka Halaman
c_hasilternak, c_infokesehatan, c_infoIB,
Tambah Ternak
c_diagnosa, c_catatankelahiran, dan
c_pemilikternak. Sedangkan ada kelas model, 5.4. Perancangan Komponen

Fakultas Ilmu Komputer, Universitas Brawijaya


Jurnal Pengembangan Teknologi Informasi dan Ilmu Komputer 990

Perancangan komponen berisi algoritma Gambar 7. Implementasi Antarmuka Halaman


dari tiga sampel method yang akan Tambah Ternak
diimplementasikan kedalam sistem. Berikut
adalah algoritma dari method tambah_ternak 7. PENGUJIAN
yang dapat dilihat pada Tabel 3. Pengujian yang dilakukan meliputi
Tabel 3. Algoritma Tambah Ternak pengujian unit pada tiga sampel method,
No Algoritma
pengujian integrasi pada method yang saling
1 start
2 function action_add()
berintegrasi, pengujian validasi pada 38
3 if (check_login_user =! true) kebutuhan fungsional sistem, dan pengujian
4 redirect halaman login compatibility untuk menguji kompatibilitas
5 else sistem. Hasil pengujian yang telah dilakukan
6 IB_ke = get IB_ke pada Sistem Informasi Manajemen Peternakan
7 no_akseptor = get number Sapi Perah di Kota Batu dapat dilihat pada Tabel
8 j_kelamin = get j_kelamin 4.
9 bangsa = get bangsa Tabel 4. Hasil Pengujian Sistem
10 nama_ternak = get nama ternak
No Jenis Test Hasil
11 tgl_lahir = get tgl_lahir
12 nama_bapak = get nama_bapak Pengujian Case Pengujian
13 no_induk = get no_induk 1 Unit Testing 5 test 100% Valid
14 mani_induk = get mani_induk case
15 foto= get foto 2 Integration 3 test 100% Valid
16 tambah ternak() Testing case
17 redirect halaman info_ternak
18 end if 3 Validation 62 test 100% Pass
19 end Testing case
4 Compatibility 6 web Kompatibel
6. IMPLEMENTASI SISTEM Testing browser terhadap 6
browser
6.1. Implementasi Basis Data
Implementasi basis data dilakukan
Pada pengujian compatibility, terdapat dua
berdasarkan perancangan ERD yang telah
major issues dan satu minor issues yang
dilakukan sebelumnya, implementasi basis data
disebabkan oleh CSS dan widget yang tidak
dilakukan dengan menggunakan kakas bantu
didukung oleh web browser dengan versi yang
PHPMyAdmin.
lama, akan tetapi hal tersebut hanya berpengaruh
6.2. Implementasi Antarmuka pada tampilan tanpa mempengaruhi
Salah satu contoh implementasi antarmuka fungsionalitas sistem sehingga sistem tetap
sistem dapat dilihat pada Gambar 7 yang berjalan dengan baik.
merupakan hasil implementasi antarmuka
halaman tambah ternak. 8. KESIMPULAN DAN SARAN
8.1. Kesimpulan
Kesimpulan yang didapatkan berdasarkan
hasil penelitian yang telah dilakukan adalah
sebagai berikut:
1. Analisis kebutuhan yang dilakukan untuk
sistem menghasilkan tiga aktor dengan 38
fungsional dan satu kebutuhan fungsional.
2. Perancangan sistem yang dilakukan
meliputi perancangan arsitektur,
perancangan basis data, perancangan
komponen, dan perancangan antarmuka.
3. Hasil dari perancangan sistem kemudian
diimplementasikan menjadi sebuah sistem
berbasis web dengan menggunakan bahasa
pemrograman PHP dan kerangka kerja
Laravel, pada tampilan sistem digunakan
HTML, CSS, dan Javascript. Sedangkan

Fakultas Ilmu Komputer, Universitas Brawijaya


Jurnal Pengembangan Teknologi Informasi dan Ilmu Komputer 991

untuk database sistem, digunakan Informasi Manajemen Produksi dan


PHPMyAdmin. Penjualan Perusahaan Keramik. Studi
4. Pengujian yang dilakukan meliputi Kasus: Keramik Mustika Banjarnegara.
pengujian unit, pengujian integrasi, Jurnal Sarjana Teknik Informatika (JSTI),
pengujian validasi, dan pengujian 3, pp.70-79.
compatibility. Pengujian unit dilakukan Kurniawan, T.A., 2018. Pemodelan Use Case
terhadap tiga method sampel dengan lima (Unified Model Language): Evaluasi
kasus uji dan hasil yang didapatkan adalah Terhadap beberapa Kesalahan dalam
100% valid. Pengujian integrasi dilakukan Praktik. Jurnal Teknologi Informasi dan
dengan melibatkan tiga method dan Ilmu Komputer (JTIIK), 5(1), pp.77-86.
hasilnya adalah 100% valid. Pengujian Mustaqbal, M.S., Firdaus, R.F. and Rahmadi, H.,
validasi dilakukan berdasarkan 38 use case 2015. Pengujian Aplikasi Menggunakan
scenario sistem dengan 62 kasus uji dengan Black Box Testing Boundary Value
hasil 100% pass. Sedangkan pengujian Analysis pada Aplikasi Prediksi Kelulusan
compatibility yang dilakukan SNMPTN. Jurnal Ilmiah Teknologi
menggunakan kakas bantu SortSite, Informasi Terapan, 1(3).
menghasilkan kesimpulan bahwa sistem Rahmawati, D., Rokhmawati, R.I. and
kompatibel terhadap 6 web browser Perdanakusuma, A.R., 2017. Analisis dan
berbeda dengan catatan ditemukannya Pemodelan Proses Bisnis Bidang Pelayanan
masalah berupa dua major issues dan satu Perizinan Menggunakan Business Process
minor issues yang mempengaruhi tampilan Modelling and Notation (BPMN). JPTIIK
sistem, tetapi tidak dengan e-ISSN, 2548, p.964X.
fungsionalitasnya.
8.2. Saran
Saran untuk penelitian ini sebagai masukan
pada pengembangan selanjutnya adalah berupa
penambahan fitur yang secara otomatis dapat
menambahkan data ternak baru ketika terjadi
sebuah kelahiran ternak baru dan fitur lihat
mutasi ternak yang dapat menampilkan daftar
ternak dengan status mati/dijual keluar kota.
Selain itu, permasalahan pada kompatibilitas
sistem diharapkan dapat diperbaiki sehingga
Sistem Informasi Manajemen Peternakan Sapi
Perah di Kota Batu dapat lebih kompatibel
secara tampilan.

9. DAFTAR PUSTAKA
Dharmawan, W.S., Purwaningtias, D. and
Risdiansyah, D., 2018. Penerapan Metode
SDLC Waterfall Dalam Perancangan
Sistem Informasi Administrasi Keuangan
Berbasis Desktop. Jurnal Khatulistiwa
Informatika, 6(2).
Edi, D. and Betshani, S., 2009. Analisis Data
dengan Menggunakan ERD dan Model
Konseptual Data Warehouse. Jurnal
Informatika, 5(1), pp.71-85.
Handika, I.G., 2018. Pemanfaatan Framework
Laravel Dalam Pembangunan Aplikasi E-
Travel Berbasis Website (Doctoral
dissertation, Fakultas Teknik Universitas
Pasundan).
Hidayat, A.N. and Aribowo, E., 2015. Sistem

Fakultas Ilmu Komputer, Universitas Brawijaya

Anda mungkin juga menyukai