Anda di halaman 1dari 11

Jurnal Ilmiah Ilmu-Ilmu Peternakan Vol.

22 No 1 Mei 2019:12-22
eISSN: 2528 0805 pISSN: 1410 7791

Nilai Ekonomi Ternak Domba St. Croix dan Domba Garut Pada
Pemeliharaan Intensif

The Economic Value of St. Croix Sheep and Garut Sheep In Intensive Rearing
System

S. Rusdiana dan Umi Adiati


Balai Penelitian Ternak Ciawi-Bogor PO.Box. 221. Bogor
s.rusdiana20@gmail.com

Intisari
Penelitian ini dilakukan di kandang percobaan Balai Penelitian Ternak Bogor, pada tahun
2018. Penelitian dengan menggunakan dua jenis domba St.Croix dan domba Garut, yang
dipelihara dengan cara intensif. Masing-masing jenis domba ditempatkan dikandang yang
terpisah dengan pemberian pakan konsentrat dan hijauan secara ad libitum. Data primer dan data
sekunder yang terkumpul kemudian di analisis dengan cara diskriftif, kuantitatif dan nilai
ekonomi pada masing-masing jenis domba. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui nilai
ekonomi domba St.Croix dan domba Garut pada pemeliharaan intensif. Hasil penelitian pada
usaha budidaya domba St. Croix sebesar Rp 43.129.800,- B/C sebesar 1,02. Keuntungan domba
Garut sebesar Rp.44.880.600,- dan nilai B/C 1,03. Secara ekonomi dan kelayakan finansalnya pada
usaha budidaya domba di kandang percobaan Bogor layak untuk dikembangkan dan
disebarluaskan kepada masyarakat atau peternak.

Kata kunci: ekonomi domba St.Croix, domba Garut

Abstract
This research was conducted in experimental cages Livestock Research Center in Bogor,
2018.Studies using two kinds of sheep St.Croix and Garut sheep, which maintained an intensive.
Each type of livestock is placed in a separate enclosure by giving feed concentrates and forages in
ad libitum. Primary data and secondary data collected are then analyzed by means of descriptive,
quantitative and economic values in each type of sheep. The purpose of this study was to
determine the economic value of the St.Croix and Garut sheep in intensive care. Research results
on the sheep farming business Croix amounting to IDR 43,129,800 B/C of 1.02. The profit of Garut
sheep is IDR.44.88.600 and the B/C value is 1.03. It is economically and financially feasible for the
sheep farming business in the Bogor experimental stable to be feasible to be developed and
disseminated to the community or farmer

Keywords: economy of St.Croix sheep, Garut sheep

Pendahuluan mempunyai potensi cukup tinggi dan


Ternak domba merupakan penyebaraannya secara merata di
rumpun domba lokal Indonesia yang seluruh wilayah Indonesia, juga tidak
telah dibudidayakan secara turun memerlukan dukungan lahan yang
temurun, sehingga menjadi kekayaan luas, dibandingkan ternak besar.
sumber daya genetik ternak lokal Sektor pertanian, termasuk subsektor
Indonesia (Direktorat Perbibitan dan peternakan, mampu menciptakan
Produksi Ternak 2018). Domba lapangan usaha sebesar 3,23%

12
Jurnal Ilmiah Ilmu-Ilmu Peternakan Vol. 22 No 1 Mei 2019:12-22
eISSN: 2528 0805 pISSN: 1410 7791

dengan penyerapan tenaga kerja Domba yang ada di lapangan


sebanyak 35,54 juta orang percobaan Bogor, sudah
(Kementerian Pertanian, 2015). Usaha disebarluaskan kepada masyarakat
domba, merupakan peluang usaha petermak, di Indramayu Jawa Barat
yang tersedia dan sebagai upaya produksi dan nilai ekonomi cukup
untuk meningkatkan pendapatan baik (Wibowo et al., 2016). Sektor
peternak (Gustimulyanti et al., 2016). peternakan memiliki peran yang
Semakin meningkat pendapatan sangat strategis, dalam upaya untuk
masyarakat dan pengetahuan maka, kecukupan pangan dan menyerap
akan semakin meningkat pula tenaga kerja (Adawiyah dan
kebutuhan gizi, serta perubahan Rusdiana 2016). Domba merupakan
selera masyarakat (Ilham et al., 2008) ternak yang mudah diusahakan dan
dan ( Muzayyanah et al., 2016). juga memiliki potensi yang dapat
Kecukupan pangan asal daging, dikembangkan untuk meningkatkan
menjadi program Pemerintah yang pendapatan keluarga peternak.
paling utama (Adawiyah et al., 2016). Menurut (Siswati et al., (2015) ternaak
Domba banyak diusahakan domba dilihat dari segi teknis
oleh peternak kecil dipedesaan, mempunyai sifat toleran terhadap
pemeliharaannya masih sederhana lingkungan dan hijauan pakan dan
antara 2-5 ekor (Rusdiana et al., 2010). sangat mudah dijual serta cepat
Usaha pemeliharaan domba ada dua untuk dalam perputaran modal
cara budidaya untuk menghasilkan usaha. Tenaga kerja peternak cukup
anak dan penggemukkan untuk tersedia dan sebagai faktor penting
menghasilkan daging. Usaha dengan pada usaha domba (Rusdiana dan
cara penggemukkan domba jantan, Praharani 2015). Pertumbuhan
tujuannya selain untuk mendapatkan ekonomi terus diupayakan tujuannya
daging juga dapat djual pada saat untuk meningkatkan nilai ekonomi
hari raya Idul Adha. Harga jual masyarakat, sehingga dapat
domba jantan dan betina sangat dijadikan alternatif sebagai
berbeda, dan harganya pluktuatif pengungkit pertumbuhan ekonomi
tergantung kondisi pasar (Wibowo et baru (Supriyati dan Erma 2006) dan
al., 2016). Usaha ternak dengan cara (Kusnadi 2011).
digembalakan, dikandangkan dan Domba dapat diusahakan
pemeliharaanya tidak teratur dapat dikondisi lahan yang marginal, dan
dikatakan sebagai usaha sampingan dapat berkembangbiak dengan baik.
atau tabungan (Rusdiana et al., 2016). Perosalan yang sering dihdapi oleh
Biaya produksi terbesar adalah untuk peternak pada usaha ternak adalah
biaya pakan dan tenaga kerja. Domba penyediaan pakan. Pakan merupakan
St. Croix dan domba Garut yang inti persoalan yang perlu diusahakan
dipelihara di kandang percobaan penyediaannya dengan baik.
domba Bogor dapat mendukung Berdasarkan permasalahan tersebut
kebutuhan pangan asal daging. diatas, penerapan teknologi sangat
dipengaruhi oleh berbagai faktor,

13
Jurnal Ilmiah Ilmu-Ilmu Peternakan Vol. 22 No 1 Mei 2019:12-22
eISSN: 2528 0805 pISSN: 1410 7791

kemampuan peternak dalam wilayah Indonesia. Namun domba


menganalisa usahanya. Usaha domba St. Croix sebagai ternak plasma
sudah dikenal dengan pola usaha Nutfah yang perlu dilindungi dan
ektensif, semi intensif dan intensif. dilesatrikan. Domba yang telah
Usaha budidaya domba St.Croix dan mempunyai galur khusus dapat
domba Garut, yang dilakukan di dilepas untuk diusahakan di petenak,
kandang percobaan Bogor, karena ternak tersebut layak
mempunyai dampak positif terhadap memenuhi standar usaha.
peningkatan nilai ekonomi dan Analisis Data
produksi ternak. Teknologi usaha Data yang dibutuhkan dalam
budidaya domba dapat ditawarkan penelitian ini adalah data primer dan
segera kepada peternak. Domba St. data sekunder. Dimana data primer
Croix dan domba Garut mempunyai diperoleh dari hasil lapang, dari
nilai komersial yang cukup tinggi, kandang percobaan domba Bogor.
dan dapat diandalkan untuk Data sekunder diperoleh dari Dinas
memenuhi kebutuhan finansial terkait, juga didukung dari hasil
peternak secara mendadak. Tujuan penelitian yang sudah diterbitkan
tulisan ini adalah untuk mengetahui baik prosiding, jurnal, buku dan
nilai ekonomi domba St. Croix dan informasi serta dari ide-ide
domba Garut pada pemeliharaan pemikiarn sendiri. Data primer dan
intensif di kandang percobaan Bogor data sekunder yang diperoleh
kemudian ditabulasi dan dianalisis
secara deskripif, kuantitatif dan
Materi dan Metode analisis ekonomi. Supriyati dan Erma
Tempat dan Waktu Peneltian (2006) menyatakan bahwa
Tempat penelitian dilakukan keuntungan yang diperoleh peternak,
di kandang percobaan domba di apabila tenaga kerja menggunakan
Bogor-Jawa Barat, Balai Penelitian peningkatan tenaga kerja keluarga.
Ternak, tahun 2018. Penetapan lokasi Tenaga kerja peternak biasanya
penelitian dilaksanakan di setasiun dilakukan oleh tenaga keluarga
percobaan dengan sengaja, karena peternak, karena usaha yang
lokasi penelitian berbasis lahan dilakukan bersifat mandiri. Secara
hijauan pakan ternak yang sengaja ekonomi finansial menjadi tolok ukur
dibudidayakan untuk kebuthan utama dari suatu analisis usaha,
pakan domba. Didasarkan atas terutama cash flow yang terjadi
pertimbangan bahwa, kandang selama kegiatan usaha berjalan
percobaan domba Bogor sangat baik (Bachrein dan Gozali, 2006).
untuk usaha budidaya domba yang Ketepatan dalam menentukan
dapat menghasilkan domba-domba parameter, berpengaruh pada kinerja
unggulan dan sudah di lepas untuk usaha domba. Tingkat produksi
di masyarakat. Domba, mempunyai tinggi dan rendah pada domba di
potensi dan sangat memungkinkan kandang percobaan Bogor akan
untuk dikembangkan di setiap menentukan hasil akhir dari suatu

14
Jurnal Ilmiah Ilmu-Ilmu Peternakan Vol. 22 No 1 Mei 2019:12-22
eISSN: 2528 0805 pISSN: 1410 7791

studi kelayakan ekonomi. Asumsi penelitian ini dapat diharapkan


untuk biaya pembelian bibit, pakan, bermanfaat bagi kebijakan berikutya.
tenaga kerja dapat dihitung
berdasarkan waktu selama usaha
satu tahun. Domba St. Croix betian
sebanyak 30 ekor dewasa siap kawin Hasil dan Pembahasan
atau bunting dan 6 sekor domba Kadang Percobaan Domba Bogor
jantan dewasa produktif, dan domba Peran Balai Penelitian Ternak
Garut betina induk dan calon induk (Balitnak) adalah salah satu lembaga
sebanyak 30 ekor siap kawin atau penelitian dan sebagai Unit Pelaksana
bunting dan sebanyak 6 ekor domba Teknis dari Badan Penelitian dan
jantan dewasa produktif. Pengembangan Pertanian. Upaya
Perkawinan dilakukan secara yang dilakukan Kementan adalah
kelompok, 1 ekor pejantan mengembangkan kawasan sentra
mengawini 5 ekor induk. Jantan produksi komoditas unggulan yang
dibiarkan dalam kelompok diintegrasikan dengan model
perkawinan selama dua siklus birahi pengembangan peternakan (Badan
antara 30-35 hari. Pemberian pakan Litbang Pertanian, 2015). Berdasarkan
hijauan sebanyak 3-5 kg/ekor/hari surat Keputusan Menteri Pertanian
atau disesuakan dengan kondisi Nomor 71/Kpts/ OT.210/1/2002
ternak dan pemberian air minum ed Tanggal 29 Januari 2002, bahwa Balai
libitum. Pemberian tambahan pakan Penelitian Ternak merupakan Unit
tujuannya untuk menutupi Pelaksana Teknis dibidang Penelitian
kekuragan gizi, maka diberikan dan Pengembangan Peternakan yang
pakan konsentrat sebanyak 0,5 mempunyai tugas pokok
kg/ekor/hari. melaksanakan penelitian pada
Kondisi kandang percobaan komoditas peternakan. Balitnak
domba St. Croix dan domba Garut melakukan serangkaian kegiatan dan
cukup baik, didukung dengan luas penelitian untuk pengembangan
lahan untuk penanaman rumut IPTEK. Penelitian domba bertujuan
hijauan sebagai pakan ternak utama. melakukan peningkatan efisiensi dan
Kandang terbuat dari beton, kayu, produktivitas dan menyebarluaskan
genteng, sehingga ketahanan hasil penelitian. Kemudian dilakukan
kandang antara 5-10 tahun. Analisis penerapannya melalui Inovasi
imbangan penerimaan dan biaya, teknologi, agar domba dapat
dihitung dengan analisis B/C ratio. meningkatkan produksi, serta dapat
Tujuannya untuk mengetahui mengefisiensikan biaya produksi.
seberapa besar penerimaan yang Pengembangan domba di
diperoleh dari setiap rumpiah yang kandang percobaan Bogor dapat
dikeluarkan untuk biaya produksi diintegrasikan dengan tanaman
(Krismawati dan Andy, 2006) dan pakan ternak sebagai pendukung
(Rusdiana danTalib 2010). Dari hasil untuk kebutuhan domba. Menurut
Ferwitasari dan Bastoni (2019) usaha

15
Jurnal Ilmiah Ilmu-Ilmu Peternakan Vol. 22 No 1 Mei 2019:12-22
eISSN: 2528 0805 pISSN: 1410 7791

domba dengan cara pemeliharaannya teknologi perkawinan domba St.


intenif sangat menungntungkan, Croix dan domba Garut dilakukan
karena pemberian pakan dan pada awal tahun 2018. Usaha
kesehatan ternak terkontrol dengan budidaya domba perlu
baik. Menurut Demitria et al., (2006) memperhatikan dan
keberhasilan usaha dengan mempertimbangkan faktor
menggunakan teknologi dan lingkungan, sumber daya alam, sosial
budidaya pertanain dan peternakan budaya masyarakat, ekonomi,
dapat dinilai dari frovitabilitas hukum yang mendukung usaha
kemampuan sumberdaya (Widyarti dan Oktavia, 2011).
manusianya. Walapun belum ada data spesifik
terhadap populasi domba St. Croix
Karakteristik Domba St. Croix dan dan domba Garut, namun inovasi
Domba Garut teknologi sangat dibuthkan. Domba
Karakteristik domba St. Croix betina dan jantan St.Croix dan domba
dan domba Garut cara Garut, ditimbang pada awal dan
pemeliharaannya di kandangkan akhir. Rata-rata dan karakteristik
terus menerus. Pemilihan komponen domba St.Croix dan Garut terlihat
teknologi yaitu cara pemberian pakan pada Tabel.1.
dan perkawinan yang diatur menurut
kondisi dan jenis ternak. Penerapan

Tabel.1. Rataan dan karakteristik domba St.Croix dan domba Garut


Awal 2018 Akhir 2018
Domba St.Croix Jumlah Bobot Umur Jumlah Bobot Badan Umur
Badan
Pejantan (ekor) 6 32,80 + 6,68 2,8 6 35,40 + 4,18 3,8
Induk (ekor) 30 24,04 + 4,88 2,5 30 28,00 + 3,80 3,5
Total (ekor) 36 - 36
Awal 2018 Akhir 2018
Domba Garut Jumlah Bobot Umur Jumlah Bobot badan Umur
badan
Pejantan (ekor) 6 35,64 + 5,30 2,7 43,23 + 8,22 3,7
Induk (ekor) 30 25,27 + 7,58 2,4 29,28 + 4,25 3,4
Total (ekor) 36 - - - - -
Sumber data di olah (2018)

Tabel.1, menunjukkan bahwa, St.Croix dan domba Garut hampir


rataan dan karakteristik domba sama pertambahan bobot badan

16
Jurnal Ilmiah Ilmu-Ilmu Peternakan Vol. 22 No 1 Mei 2019:12-22
eISSN: 2528 0805 pISSN: 1410 7791

antara 3-4 kg/ekor dan umur domba. Biaya peralatan kandang


Domba yang di budidyakan di sebesar Rp.1.500.000,-/paket/tahun.
kandang percobaan Bogor, untuk Biaya pembelian bibit domba betina
menghasilkan anak. Karakteritsik St. Croix sebanyak 30 ekor x
domba Garut pertumbuhannya yang Rp.55.000.-/kg x 24,04 kg sebesar
begitu cepat, bobot dan postur Rp.39.666.000,- dan biaya pembelian
tubuhnya yang baik, serta domba jantan sebanyak 6 ekor x 32,80
produktivitasnya cukup tinggi, kg x Rp.55.000,-/kg sebesar
umumnya bisa beranak 2 ekor dalam Rp.10.824.000,-. Jumlah biaya modal
masa satu kali kebuntingan awal untuk pembelian domba St.
(Gustimulyani et al., 2016). Croix betina dan jantan sebesar
Rp.50.490.000,-. Biaya pembelian bibit
Usaha Budidaya Domba St. Croix betina Garut sebanyak 30 ekor x 25,27
dan Domba Garut kg x harga Rp.55.000.-/kg sebesar
Berdasarkan hasil lapang, Rp.44.995.500. Biaya pembelian
aspek teknis maupun ekonomi usaha domba jantan sebanyak 6 ekor x 35,64
budidaya domba, dihitung kg x haga sebesar Rp.55.000,-/kg
berdasarkan jumlah domba dan sebesar Rp.11.761.200-. Jumlah biaya
jumlah yang dijual. Rusdiana dan modal awal untuk pembelian bibit
Rijanto, (2014) menyatakan untuk domba St. Croix betina dan jantan
menentukan keuntungan, dihitung sebesar Rp.56.756.700,-.
berdasarkan modal awal dan
pendapatan akhir. Rusdiana dan Nilai Eekonomi Domba St. Croix,
Sutedi (2016) menyatakan bahwa, Biaya penyusutan kandang/5
penyusutan kandang dan peralatan tahun sebesar Rp.3.000.000,-/5 tahun.
kandang dapat diasumsikan kedalam Biaya penyusutan peralatan dihitung
biaya produksi. Biaya variabel yang selama/tahun sebesar Rp.375.000-/
berpengaruh langsung terhadap tahun. Jumlah biaya penyusutan
besar kecilnya produksi usaha kandang dan peralatan kandang
(Rahmat et al., 2006). Biaya modal sebesar Rp.3.375.000,-. Biaya
usaha budidaya domba St. Croix dan penyusutan domba betina St. Croix
domba Garut di kandang percobaan sebesar 10%/tahun
ternak Bogor, untuk pembelian bibit sebesar.Rp.3.966.600,-. Biaya
domba. Asumsi nilai beli bibit betina penyusutan domba St. Croix jantan
dan jantan domba St. Croix dan sebesar 10%/tahun Rp.1.082.400,-.
domba Garut siap kawin dan siap Jumlah biaya penyustutan domba St.
berproduksi. Biaya pembuatan Croix sebebsar Rp.5.049.000,-. Jumlah
kandang budidaya domba St. Croix biaya penyusutan kandang, peralatan
dan domba Garut sebesar dan domba sebesar Rp.8.424.000,-.
Rp.15.000.000,-/unit, sebagai Biaya pembelian pakan konsentar
investasi tahun berikutya dengan sebanyak 0,5 kg x Rp.4.000,- x 36 ekor
luas kandang +40 m2. x tahun sebesar Rp. 25.920.000,-.
Biaya pakan hijauan diasumsikan

17
Jurnal Ilmiah Ilmu-Ilmu Peternakan Vol. 22 No 1 Mei 2019:12-22
eISSN: 2528 0805 pISSN: 1410 7791

kedalam biaya atenaga kerja, karena biaya penyusutan kandang dan


pakan hijauan sudag tersedia peralatan kandang sebesar
disekitar lingkungan kandang Rp.3.375.000,-. Biaya penyusutan
domba. Biaya pembelian obat-obatan domba betina Garut sebesar
sebesar Rp.500.000,-/tahun paket. 10%/tahun atau
Biaya tenaga kerja dihitung sebesar.Rp.4.995.550,-, Biaya
berdasarkan waktu kerja 1 orang penyusutan domba jantan Garut
untuk memelihara domba St. Croix sebesar 10%/tahun atau
sebanya 36 ekor. sebesar.Rp.1.176.120,- Jumlah biaya
Tenaga kerja 1 orang x 5 domba Garut sebesar Rp.6.171.670,-.
jam/hari x Rp 20.000,-//hari x tahun Jumlah biaya penyusutan kandang,
sebesar Rp.7.200.000,-/tahun. Jumah peralatan dan ternak sebesar
biaya peroduksi sebesar Rp. Rp.9.546.670,- Biaya pembelian pakan
33.620.000,-. Jumlah biaya konsentar sebanyak 0,5 kg x
penyusutan kandang, peralatan, Rp.4.000,- x 36 ekor x tahun sebesar
pakan, obat-obatan dan tenaga kerja Rp. 25.920.000,-. Biaya pakan hijauan
sebesar Rp.42.044.000,- Nilai jual diasumsikan kedalam biaya tenaga
induk domba apkir sebanyak 10 ekor kerja, karena pakan hijauan sudah
x 28,00 kg x harga Rp.60.000,-/kg tersedia di lahan sekitar lingkungan
sebesar Rp.16.800.000,-. Nilai jual kandang. Biaya pembelian obat-
induk prouktif sebanyak 3 ekor x obatan sebesar Rp.500.000,-/tahun
28,00 kg x harga Rp.60.000,- sebesar paket. Biaya tenaga kerja dihitung
Rp.5.040.000,-. Nilai jual domba berdasarkan waktu kerja 1 orang
jantan produktif sebanyak 2 ekor x untuk memelihara domba domba
35,40 kg x harga Rp. sebesar Garut sebanyak 36 ekor.
Rp.60.000,- sebesar Rp.4.248.000,-. Tenaga kerja 1 orang x 5
Nilai jual domba jantan apkir jam/hari x Rp.20.000,-//hari x tahun
sebanyak 1 ekor x 35,40 x harga sebesar Rp.7.200.000,-/tahun. Jumah
Rp.60.000,- sebesar Rp.2.124.000,-. biaya pembelian pakan, obat-obatan
Nilai jual anak jantan dan betina dan tenaga kerja sebesar
sebanyak 20 dengan rata-rata umur Rp.33.620.000,-. Jumlah biaya
antara 4-6 bulan sebesar Rp.750.000,- penyusutan kandang, peralatan,
sebesar Rp.15.000.000. Jumlah hasil ternak, pakan, obat-obatan dan
penjualan domba St. Croix sebesar tenaga kerja sebesar Rp.43.166.670,-.
Rp. 43.212.000,-.Pendapatan bersih Nilai jual induk domba apkir
sebesar Rp. 3.594.150,- dengan B/C sebanyak 10 ekor x 29,28 kg x harga
sebesar 1,02 Rp.60.000,- sebesar Rp.17.568.000,-
.Niai jual induk domba prouktif
Nilai Ekonomi Domba Garut sebanyak 4 ekor x 29,28 kg x harga
Biaya penyusutan kandang/5 Rp. 60.000,- sebesar Rp.7.027.200,-.
tahun sebesar Rp.3.000.000,-/5 tahun. Nilai jual domba jantan produktif
Biaya penyusutan peralatan per sebanyak 1 ekor x 42,23 kg x harga
tahun sebesar Rp.375.000-. Jumlah Rp.60.000,- sebesar Rp.2.533.800,-.

18
Jurnal Ilmiah Ilmu-Ilmu Peternakan Vol. 22 No 1 Mei 2019:12-22
eISSN: 2528 0805 pISSN: 1410 7791

Nilai jual domba jantan apkir penjualan domba Garut sebesar


sebanyak 2 ekor x 29,23 kg x harga Rp.44.880.600,-. Pendapatan bersih
Rp. 60.000,- sebesar Rp. 3.507.600. sebesar Rp. 3.740.050,- denga B/C
Nilai jual anak jantan dan betina sebesar 1,03. Analisis ekonomi pada
sebanyak 19 ekor, rata-rata umur usaha budidaya domba St. Croix dan
antara 4-6 bulan sebesar Rp.750.000,- domba Garut terlihat pada Gambar 1.
sebesar Rp.14.250.000,-. Jumlah hasil

6
Nilai ekonom pada usaha budidaya domba St. Croix dan domba Garut 8.424.000

5 33.620.000
42.044.000
4 43.129.800
3.594.150
3
1.02

2 9.546.670
33.620.0002
1 43.166.670,00
44.880.600
0
biaya biaya produkasi Pendapatan pendapatan B/C 3.740.050
penyusutan kotor/tahun bersih/bulan 1.03

Keterangan: domba St.Croix dan Garut, sebagai investasi, juga bahan penelitian berikunya
Gambar 1. Nilai ekonomi pada usaha budidaya domba St.Croix dan domba Garut

Gambar 1, menunjukan bahwa, domba St. Croix sebesar Rp


jumlah dan harga domba St. Croix 43.129.800,- dengan B/C sebesar 1,02.
dan domba Garut yang Keuntungan domba Garut sebesar
dibudidayakan di kandang Rp.44.880.600,- dengan B/C 1,03.
percobaan Bogor hampir sama. Usaha budidaya domba di kandang
Berdasarkan asumsi usaha budidaya percobaan domba Bogor, dapat
domba St. Croix dan domba Garut disebarluaskan kepada masyarakat
dengan pemeliharaan 72 ekor betina atau peternak.
dan jantan 12 ekor. Masing-masing
Nilai Investasi Domba St. Croix dan
domba mempunyai nilai jual yang
Domba Garut
berbeda, tergantung dari Nilai investasi pada usaha
penampilan, jenis dan umur. budidaya domba St. Croix dan
Kuntungan dari hasil usaha budidaya domba Garut di kandang percobaan
Bogor masih ada dipelihara untuk

19
Jurnal Ilmiah Ilmu-Ilmu Peternakan Vol. 22 No 1 Mei 2019:12-22
eISSN: 2528 0805 pISSN: 1410 7791

berproduksi tahun berikutnya. Induk antisipasi MEA kebutuhan


betina domba St. Croix produtif pangan di Indonesia.
sebanyak 17 ekor dengan asumsi nilai Prosiding Seminar Nasional
jual bibit sebesar Rp.2.500.000,- membangun pertanian
sebesar Rp. 42.500.000,-. Jantan moderen, Balai Besar
sebanyak 9 ekor dengan asumsi Pengkajian dan
harga sebesar Rp.3.500.000,- sebesar Pengembangan Teknologi
Rp.31.500.000,-. Induk betina domba Pertanian, Jambi 31 Mei 1 Juni
Garut sebanyak 17 ekor sebesar 2016, hal.1157-1166.
Rp.2.500.000,- sebesar Rp. 42.500.000,-
. Jantan sebanyak 9 ekor sebesar Adawiyah R. A., dan Rusdiana, S.
Rp.31.500.000,-.Jumah dan nilai 2016. Usahatani tanaman
investasi domba yang masih pangan dan peternakan dalam
dibudidayakan baik domba St.Croix analisis ekonomi di peternak.
dan domba Garut sebesar Jurnal Riset Agribisnis dan
Rp.74.000.000,-. Peternakan, 1(2):3749

Kesimpulan Bachrein Saeful dan A, Gozali, N.


Usaha budidaya domba di 2006. Pengkajian
kandang percobaan Bogor secara pengembangan pengelolaan
ekonomi layak. Hampir semua sumberdaya dan tanaman
masyarakat Kota Bogor Jawa Barat, terpadu (PTT) padi di lahan
menyukai daging domba. Peluang sawah berpengairan, Jurnal
untuk mengembangkan usaha Pengkajian dan
domba sangat tinggi, kesempatan Pengembangan Teknologi
peternak untuk mengembangkan Pertanian, Juli 2006, 9(2):174-
usahanya cukup besar. Pasar domba 183.
memiliki siklus reguler yang baik,
dapat dijadikan sebagai bahan Badan Litbang Pertanian. 2015.
pertimbangan kebijaan Pemerintah, Keputusan surat
untuk mengembangkan domba, dan No.31/Kpts/OT.050/I/01/20
mempasilitasi pasar ternak. Nilai 15 Tentang Pembentukan Tim
B/C ratio >1, artinya budidaya Pengelola Laboratorium
domba St. Croix dan domba Garut Inovasi Pertanian Badan
secara ekonomi layak untuk Penelitian dan Pengembangan
dikembangkan dan disebarluaskan Peternakan, Badan Penelitian
kepada masyarakat atau peternak. dan Pengembangan Pertanian.
Kementerian Pertanian.
Daftar Pustaka
Demitria. D., Harianto., Sjafri, M.,
Adawiyah, R. A., Rusdiana, S., dan dan Nunung. 2006. Peran
M, Ichwan 2016. Diversifikasi pembangunan sumberdaya
usaha pertanian dalam rangka manusia dalam peningkatan

20
Jurnal Ilmiah Ilmu-Ilmu Peternakan Vol. 22 No 1 Mei 2019:12-22
eISSN: 2528 0805 pISSN: 1410 7791

pendapatan rumah tangga Kusnadi, E, Juarini dan B, Setiadi.


petani di Daerah Istimewa 2011. Analisis potensi wilayah
Yogyakarta. Forum peternakan di Pulau
Pascasarjana. IPB. 33(3):155- Sumatera, Prosiding Seminar
164. Nasional Peternakan, Balai
Pengkajian Teknologi
Ferwitasari.F.D., dan Bastoni. 2019. Sumatera Selatan Fakultas
Analisis pendapatan usaha Peternakan Universitas
ternak domba secara intensif Padang Mangatas, Padang, 11-
di Kabupaten Cirebon. Jurnal 12 September 2006, hal., 32-41
Peternakan Indonesia, 23(1):1-
9 Kementerian Pertanian. 2015.
Peraturan dan Keputusan
Gustimulyanti Dynasti, Sondi Menteri Pertanian Nomor
Kuswaryan dan Hasni Arief. 71/Kpts/OT.210/1/2002.
2016. Penentuan skala 2012. Tentang Organisasi dan
usahaternak domba sebagai Tata Kerja lingup
usaha pokok rumah tangga Kemneterian Pertanian, Badan
perdesaan (kasus di wilayah Litbang Pertanian dan Balai
kerja koperasi peternak serba Penelitian Ternak.
usaha iungmukti kabupaten
sukabumi), Jurnal Peternakan Rahmat, D., Tidi Dhalika dan Dudi.
Universitas Pajajaran 2006. Evaluasi performa
bandung, Bandung, 1(2):1-14 domba persilangan
barbadosdengan domba
Ilham, N. U., Hermanto, S., dan D,S, priangan sebagai sumber
Priyarsono. 2008. Efektivitas bibit unggul, Jurnal Ilmu
kebijakan harga pangan Ternak, 6(2):96-101
terhadap ketahanan pangan,
Jurnal Agro Ekonomi Rusdiana S dan H. Talib 2010.
PSEKP,24(2):157-177. Analisis ekonomi
penggemukan domba Garut
Krismawati Amik dan Andy berbasis jerami padi,
Bharmana. 2006. Kajian Lokakarya Nasional
penerapan teknologi Pengembangan Jejaring
usahatani nilai (Pogostemon Litkaji Sistem Integrasi
cablin benth) di lahan kering Tanaman Ternak Bogor, 10-
Kalmantan Selatan. Jurnal 11 Nopember 2010, hal 140-
Pengkajian dan 147.
Pengembangan Teknologi
Pertanian, 9(2):160-17 Rusdiana S., dan Rijanto, H. 2014.
Penigkatan usaha ternak
kambing di kelompok tani

21
Jurnal Ilmiah Ilmu-Ilmu Peternakan Vol. 22 No 1 Mei 2019:12-22
eISSN: 2528 0805 pISSN: 1410 7791

sumbersari dalam analisis dikandangkan (Studi Kasus


ekonomi. Program Studi di Desa Cibuntu Kabuppaten
Agribisnis Fakultas Pertanian Pasawahan Kabupaten
UNS, Jurnal Sosial Ekonomi Kuningan-Jawa Barat, Jurnal
Pertananam Agribisnis, Ilmu Ternak, 15(2):67-72.
11(1):151-162.
Widyarti M. dan Y. Oktavia. 2011.
Rusdiana.S dan L. Praharani. Analisis iklim mikro kandang
2015.Peningkatan usaha ternak domba Garut sistem tertutup
domba melalui diversifikasi milik Fakultas peternakan
tanaman pangan, analisis IPB. Jurnal Keteknikan
pendapatan peternak. Jurnal Pertanian. 25(1):37-42.
Agroekonomika April 2015,
4(1):80-95 Wibowo. B., Rusdiana, S. dan U.
Adiati.. 2016. Pemasaran
Rusdiana. S dan E. Sutedi. 2016. ternak domba do pasar
Analisis ekonomi usaha hewan Palasari Kabupaten
tanaman pangan dan Indramayu-Jawa barat. Jurnal
kambing kosta di Kecamatan Agroekoomika, 5(1):85-93.
Carita Kabupaten
Pendeglang Banten. Buletin
Peteranakan UGM, 40(3):228-
236.

Supriyati dan Erma Suryani. 2006.


Peran peluang dan kendala
pengembangan agroindustri d
Indonesia. Forum Agro
Ekonomo, FAE, PSEKP,
Desember 2006, 24(2):92-106

Sodig, M. 2010. Identifikasi sistem


produksi dan keragaan
produktivitas ternak domba
ekor gembuk di Kabupaten
Brebes Jawa Tengah, Jurnal
Agripet, 10(1):25-31.

Siswati. A.K. Yogie. Rahayu, S. dan


Kuswaryan, S. 2015. Studi
kelayakan finansial usaha
ternak domba yang
dipelihara secara

22

Anda mungkin juga menyukai