Anda di halaman 1dari 14

PROPOSAL

PERMOHONAN PENGADAAN
SAPI
TAHUN 2021

KELOMPOK USAHA

KELUARGA BUNDER SER


DUSUN BUNDER – DESA LEMAHBANG – KECAMATAN SUKOREJO
Kata Pengantar

Puji syukur panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas petunjuk dan
hidayah-Nya, sehingga terselesaikan proposal ini dengan baik dan tepat
waktu. Proposal kegiatan ini disusun guna mendapatkan sarana dan prasarana
komoditas Tanaman Balsa. Tidak lupa pada kesempatan ini saya sampaikan rasa
terima kasih kepada semua pihak yang telah terlibat langsung maupun tidak
langsung, baik berupa materi, tenaga serta pikiran.
Saya menyadari masih ada kekurangan dalam penyajian proposal ini. Oleh
karena itu, kritik dan saran yang membangun untuk kesempurnaan proposal serta
usaha yang dijalankan.
Semoga proposal permohonan pengadaan sarana mesin penggiling kedelai
ini bermanfaat bagi masyarakat sekitar.

Pasuruan, 17 Februari 2021


Penulis,
BAB I

PENDAHULUAN

I.A.    Latar Belakang

Prospek penggemukan sapi potong cukup bagus sejalan dengan meningkatnya


penduduk, maka kebutuhan protein hewani akan meningkat. Selain itu, dengan
adanya pengurangan kuota impor sapi dari Australia, mendorong peternakan lokal
menjadi trend dan banyak dilirik. Prospek lain yang mendorong adalah menguatnya
isu lingkungan mendorong pemakaian pupuk dan perlakuan organik bagi tanaman
meningkat (sapi penghasil utama pupuk organik dari hewan). Disamping itu trend
harga sapi dari tahun ke tahun tidak pernah menurun, cenderung 5 – 8 % di atas
rata-rata inflasi. Usaha ini diharapkan dapat mensuplai kebutuhan daging sapi lokal
(Sumedang), regional (Jawa Barat) dan nasional (Jakarta dan Banten). Atas dasar
kenyataan tersebut, maka sangat terbuka peluang bagi usaha penggemukan sapi
khususnya di wilayah Dusun Bunder, desa lemahbang kec. Sukorejo Kab. Pasuruan.
Bisnis penggemukan sapi potong dinilai dapat terintegrasi dengan bisnis lain dimana
bahan baku pakan dapat diperoleh dengan mudah. Sementara itu, limbah kotoran
sapi dapat dimanfaatkan sebagai bahan baku dalam pembuatan pupuk organik yang
saat ini permintaanya semakin meningkat. Dalam hubunganya dengan masyarakat
sekitar, jenis usaha ini dapat menciptakan lapangan kerja baru. Selain itu, dengan
adanya usaha ini diharapkan juga dapat memberikan edukasi bagi masyarakat
sekitar dalam menumbuhkan jiwa wirausaha dengan memanfaatkan sumberdaya
lokal. Dalam jangka panjang, usaha ini dapat dikembangkan melalui system
pemberdayaan masyarakat sekitar dengan model inti-plasma atau model pola bagi
hasil lainya.

I.B.   Tujuan

Tujuan usaha pengemukan sapi potong ini adalah sebagai berikut:

1. Membuka lapangan pekerjaan


2. Menumbuhkan dan mengembangkan jiwa wirausaha anggota kelompok tani
3. Menggali sumber pendapatan untuk meningkatkan kesejahteraan petani dan
keluarganya
4. Mendukung Program Dinas Pertanian Kabupaten Sumedang, sehingga dapat
memberikan kontribusi kebutuhan danging sapi baik untuk memenuhi kebutuhan
local maupun nasional.
BAB II

PROFIL USAHA

II.A.    Teknis Produksi

Usaha penggemukan sapi ini berskala 10 ekor sapi dengan bobot awal antara 300
kg/ekor. Penggemukan dilakukan dalam jangka waktu 3 bulan, sehingga diharapkan
dapat melakukan usaha penggemukan sebanyak 4 periode dalam satu tahun.
Target pencapaian bobot badan harian (PBBH) adalah 1,2-1,6 kg per ekor.
Sehingga pada akhir periode penggemukan bobot sapi yang diharapkan mencapai
390-400 kg/ekor. Apabila permintaan pasar terus meningkat, tidak menutup
kemungkinan untuk mengembangkan
Usaha ini dalam skala yang lebih besar.

II.B.     Lokasi
Lokasi usaha berada di Dusun Bunder RT 01 RW 014 Desa lemahbang. Lokasi
yang sesuai untuk penggemukan sapi harus memenuhi beberapa kriteria penting,
diantaranya adalah :

Bebas dari penyakit endemik, misalnya antraks

Dekat dengan sumber air bersih

Dekat dengan akses jalan raya

Dekat dengan kebun hijauan makanan ternak (HMT), atau terdapat sumber pakan
murah berupa limbah-limbah hasil industri pertanian

Dekat dengan sumber bakalan dan pasar.

Dusun Bunder Desa Lemahbang merupakan daerah agraris yang sebagian


penduduknya bermata pencaharian sebagai pengusaha tempe.limbah dari tempe
yaitu ampas kedelai bisa di buat pakan sapi. Kondisi ini banyak dimanfaatkan oleh
para pengusaha untuk memelihara sapi potong karena mudahnya mendapatkan
pakan ampas kedelai dan rumput untuk makanan. Di dusun Bunder selain pakan
mudah didapat, lahan pemeliharaannya tersedia cukup banyak.. Potensi lainnya,
pakan tambahan seperti bekatul padi, bekatul jagung, ketela pohon, ampas ketela,
lain-lain banyak didapat dan relative murah.

II.C.    Kandang
Kandang yang digunakan berupa kandang individu dengan ukuran 2 x 1,5 m per
ekor, sehingga luas bangunan 1 unit kandang 183,6 m2. Kandang dibangun secara
permanen dengan alas berupa beton, kerangka bangunan dari kayu dan atap
berupa genting.

II.D.    Bakalan Sapi
Bakalan sapi yang akan digunakan yaitu sapi lokal peranakan Simental atau
Limousin. Dengan menggunakan kedua jenis sapi tersebut, diharapkan target
pertambahan bobot badan harian (PBBH) bisa mencapai 1,2-1,6 kg. Sapi yang akan
digemukkan berumur antara 1,5 sampai 2 tahun dengan rata-rata bobot badan
antara 200-300 kg/ekor.
Gambar 1. Sapi Limousin (sumber: google)

II.E.     Pakan
Jenis pakan yang akan diberikan berupa hijauan dan konsentrat dengan
perbandingan 60 : 40. Sehingga untuk sapi dengan bobot badan 250 kg, maka
hijauan segar yang diberikan sebanyak 30 kg dan konsentrat 5 kg perhari. Pakan
hijauan berupa rumput Raja (King Grass) yang bersumber dari kebun HMT, atau
hijauan yang dibeli dengan kisaran harga Rp.250,-/kg. Sedangkan konsentrat yang
akan digunakan merupakan konsentrat yang sudah jadi ditambah dengan ampas
tempe, dedak.

II.F.     Tenaga Kerja
Tenaga kerja tetap yang akan dipekerjakan yaitu 2 orang, masing-masing
menangani 10 ekor sapi. Tugas dan tanggungjawab pekerja kandang ini meliputi
kegiatan penanganan sapi sehari-hari seperti pemberian pakan, membersihkan
kandang, dan pengolahan limbah atau kotoran ternak. Upah yang diberikan sebesar
Rp. 2000 perhari untuk tiap ekor sapi, atau setara dengan Rp.600.000 perbulan
untuk setiap pekerja.

II.G.    Sarana dan Prasarana


Sarana dan prasarana yang diperlukan dalam usaha penggemukan sapi diantaranya
adalah : gudang pakan beserta peralatanya, bangunan kantor dan perlengkapanya,
serta instalasi air.
BAB III

PEMASARAN

III.A.    Target Pasar
Potensi usaha ternak sapi cukup menyebar merata di seluruh wilayah Indonesia.
Pasar yang paling potensial untuk daging sapi adalah kota-kota besar seperti
Bandung, Jakarta, dan wilayah Bodetabek. Namun demikian jumlah produksi
tersebut masih belum memenuhi permintaan untuk pasar lokal sekalipun. Sehingga
dalam rencana usaha ternak penggemukan sapi potong ini ditargetkan untuk
mengisi kebutuhan pasar lokal Pasuruan.

III.B.     Kebutuhan dan Proyeksi Pasar


Peluang peningkatan bisnis ternak sapi untuk pasar domestik sangat terbuka luas.
Pasar lokal dapat diartikan pasar tingkat Kecamatan dan kabupaten apabila kita lihat
di pasar-pasar tersebut tidak sedikit para pedagang yang menjual daging sapi,
terlebih lagi apabila pada hari-hari besar seperti Hari Raya Idul Fitri terjadi berbagai 
jamur di musim penghujan, banyak pedagang-pedagang baru untuk mencari
keuntungan menjual daging sapi untuk memenuhi kebutuhan masyarakat, di
samping  itu pula pada hari Raya Idul Adha, sesusai dengan tingkat ekonomi
masyarakat yang dimilikitidak sedikit pula orang yang menyembelih untuk korbannya
yaitu sapi. Keadaan tersebut di atas merupakan indicator bahwa kebutuhan daging
sapi untuk dikonsumsi semakin meningkat.
Produk ikutan dalam usaha penggemukan sapi diluar daging adalah kulit.
Permintaan kulit sebagai bahan baku aneka kerajinan dan bahan asesoris pakaian
memiliki kecenderungan yang terus meningkat. Ada beberapa pengrajin kulit di
Garut misalnya, terpaksa gulung tikar karena kesulitan memperoleh kulit sebagai
bahan baku usahanya.
 
BAB IV

ANALISA FINANSIAL

IV.A.    Biaya Investasi Awal


Jumlah dana atau modal yang dibutuhkan untuk kegiatan usaha penggemukan
ternak sapi potong berdasarkan rancangan kebutuhan 10 ekor sapi adalah sebagai
berikut :

Biaya Tetap

Pembuatan kandang sapi (Rp.1.500.000,-/ekor)                     = Rp.    60.000.000,-

Biaya Operasional

1.      Pengadaan/pembelian sapi jenis Lemousin dan Mental


10 ekor x Rp 15.000.000                                                    = Rp.   150.000.000,-

Pakan untuk 3 bulan (Rp15.100,-/ekor/hari)                    = Rp.    54.360.000.-

Vitamin, mineral dan obat cacing (1 paket)                      = Rp.      2.500.000,-

4.      Tenaga kerja


5 orang x 90 hari x Rp. 20.000,-                                     = Rp.      1.800.000,-
Jumlah biaya operasional                                               = Rp.208.660.000,-
Jumlah dana/modal yang diperlukan penggemukan ternak sapi potong selama satu
periode produksi (3 bulan/90 hari pertama) adalah sebesar Rp. 208.660.000,-

IV.B.     Penjualan dan Keuntungan

Penjualan
1. Kenaikan bobot sampai satu priode penggemukan berdasarkan pengalaman
mencapai 1 kg/hari

2. Bobot awal ternak sapi saat diterima oleh kelompok tani, rata-rata diperkirakan
300 kg.
3. Bobot sapi saat dijual oleh kelompok tani/petani = 90hari x 1 kg + 300 kg = 390
kg/ekor.
4. Bobot sapi seluruhnya (10 ekor) = 390 kg x 10 ekor =  3.900  kg
5. Diperkirakan harga sapi saat penjualan sapi tersebut adalah =
3.900 kg x Rp. 27.000,-                          = Rp. ,10,530.000

Setiap sapi menghasilkan 10 kg kotoran, sehingga selama periode penggemukan 90


hari seekor sapi menghasilkan 900 kg kotoran dengan harga per kg Rp. 200. Total
pendapatan dari hasil penjualan kotoran sapi  10 ekor x 900 kg x Rp 200,00
= Rp. 1.800.000,-

Total Pendapatan = Rp. 10.530.000,- + Rp. 1.800.000,-

= Rp.12.330.000,-
Keuntungan
1.      Biaya Operasional                                                = Rp. 208.660.000,-

Total Pendapatan                                                  = Rp. 12.330.000 ,-


BAB V

PENUTUP

 Berdasarkan paparan usaha beserta analisis finansial diatas, usaha ini sangat layak
untuk dilaksanakan. Investasi awal yang diperlukan untuk usaha penggemukan sapi
skala 10 ekor sebesar Rp. 208.660.000,-. Keuntungan yang dapat diperoleh
sebesar Rp.  12.330.000,- untuk periode 3 bulan atau Rp.4.110.000,- untuk 1 bulan.
Sehingga usaha penggemukan sapi potong patut dikembangkan. Demikian proposal
usaha ini kami buat, semoga jalinan kerjasama dapat terlaksana dengan baik.
LAMPIRAN-LAMPIRAN
Lampiran 1

RANCANGAN ANGGARAN BIAYA (RAB)

Biaya Tetap

Pembuatan kandang sapi (Rp.1.500.000,-/ekor)                     = Rp.    60.000.000,-

Biaya Operasional

1.      Pengadaan/pembelian sapi jenis Lemousin dan Mental


10 ekor x Rp 15.000.000                                                    = Rp.   150.000.000,-

Pakan untuk 3 bulan (Rp15.100,-/ekor/hari)                    = Rp.    54.360.000.-

Vitamin, mineral dan obat cacing (1 paket)                      = Rp.      2.500.000,-

4.      Tenaga kerja


5 orang x 90 hari x Rp. 20.000,-                                     = Rp.      1.800.000,-
Jumlah biaya operasional                                               = Rp.208.660.000,-

Jumlah dana/modal yang diperlukan penggemukan ternak sapi potong selama satu
periode produksi (3 bulan/90 hari pertama) adalah :
= Biaya tetap + Biaya Operasional
= Rp.    60.000.000,- + Rp. 208.660.000,-
= Rp. 268.660.000,-
Pasuruan,17 Ferbruari 2021

Nomor : 1st/BKB/Permohonan/VI-2021

Lampiran : 1 (satu) Berkas proposal

Perihal : Permohonan Pengadaan Mesin Pemecah Kulit Ari Kedelai

Kepada Yth

Bapak H. MUKHAMAD MISBAKHUN, SE, MH.

Anggota DPR RI

di
Tempat
Assalamu’alaikum Wr. Wb
Dengan hormat,
Terlebih dahulu kami mendoakan semoga Bapak selalu dalam
keadaan sehat wal’afiat dan selalu dalam lindungan Allah SWT.
Aminnn..!!
Dalam rangka pemberdayaan masyarakat dalam bidang
kewirausahaan, dengan ini kami menyampaikan Permohonan Bantuan
sapi untuk mengembangkan usaha di bidang usaha Penggemukan
sapi bagi Kelompok Usaha Bunder Ser “Bersama Kita Bisa” di Dusun
Bunder Desa Lemahbang Kecamatan Sukorejo Kabupaten Pasuruan,
dengan gambaran usulan proposal terlampir.
Demikian surat permohonan ini kami sampaikan, atas
perhatiannya kami ucapkan terimakasih.
Hormat Kami,

KELOMPOK USAHA BUNDER SER


”BERSAMA KITA BISA”

Ketua Sekretaris
M SAMAK M. Andi .K

SUSUNAN PANITIA
KELOMPOK USAHA PENGGEMUKAN SAPI KELUARGA BUNDER SER
DI DUSUN BUNDER – DESA LEMAHBANG

Ketua : M SAMAK
Sekretaris : M ANDI KURNIAWAN
Bendahara : SAMSUL ARIF
Anggota : 1. Rosed
2. M Su.ud
3. Ghoir
4. Tohir
5. Sholeh
6. Zainal Arifin
7. Warodi
8. Ponidi
9. Halim
10. Yusuf

Lemahbang, 17 Februari2021

Kepala Desa
NAQSHO BANDI

Anda mungkin juga menyukai