Anda di halaman 1dari 8

KELOMPOK TANI

MITANA
GAMPONG PASEH KECAMATAN JULI

No : Ist/KTM/2021
Lamp : 1 (satu) Bundel
Hal : Permohonan Bantuan Kandang Sapi
Kepada Yth,
Bapak Bupati Bireuen
Cq. Kepala Dinas Peternakan Kab. Bireuen
Di

Bireuen

Assalamu’alaikum Wr. Wb

Salam silaturrahim kami sampaikan semoga Bapak/Ibu tetap dalam keadaan sehat
serta tetap menjalan aktivitas dengan baik. Amin

Selanjutnya kami mengajukan pemohonan bantuan Pengadaan Kandang Sebesar Rp.


100.000.000,- (Seratus juta rupiah) dengan rincian terlampir,

Demikian permohonan ini kami buat, atas partisipasi dan kerjasama Bapak/Ibu kami
sampaikan terimakasih

Wassalam’alaikum Wr. Wb

Bireuen, 10 Mei 2021


Ketua Kelompok Tani Mitana

ZAINAL ABIDIN AJI


KELOMPOK TANI
MITANA
GAMPONG PASEH KECAMATAN JULI

BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Prospek penggemukan sapi potong cukup bagus sejalan dengan meningkatnya penduduk,
maka kebutuhan protein hewani akan meningkat. Selain itu, dengan adanya pengurangan
kuota impor sapi dari Australia, mendorong peternakan lokal menjadi trend dan banyak
dilirik. Prospek lain yang mendorong adalah menguatnya isu lingkungan mendorong
pemakaian pupuk dan perlakuan organik bagi tanaman meningkat (sapi penghasil utama
pupuk organik dari hewan). Disamping itu trend harga sapi dari tahun ke tahun tidak pernah
menurun, cenderung 5 – 8 % di atas rata-rata inflasi. Usaha ini diharapkan dapat mensuplai
kebutuhan daging sapi lokal (Bireuen), regional (ceh) dan nasional . Atas dasar kenyataan
tersebut, maka sangat terbuka peluang bagi usaha penggemukan sapi khususnya di wilayah
Bireuen. Bisnis penggemukan sapi potong dinilai dapat terintegrasi dengan bisnis lain dimana
bahan baku pakan dapat diperoleh dengan mudah. Sementara itu, limbah kotoran sapi dapat
dimanfaatkan sebagai bahan baku dalam pembuatan pupuk organik yang saat ini
permintaanya semakin meningkat. Dalam hubunganya dengan masyarakat sekitar, jenis usaha
ini dapat menciptakan lapangan kerja baru. Selain itu, dengan adanya usaha ini diharapkan
juga dapat memberikan edukasi bagi masyarakat sekitar dalam menumbuhkan jiwa wirausaha
dengan memanfaatkan sumberdaya lokal. Dalam jangka panjang, usaha ini dapat
dikembangkan melalui system pemberdayaan masyarakat sekitar dengan model inti-plasma
atau model pola bagi hasil lainya.

B. Tujuan

Tujuan usaha pengemukan sapi potong ini adalah sebagai berikut:

1. Membuka lapangan pekerjaan


2. Menumbuhkan dan mengembangkan jiwa wirausaha anggota kelompok tani
3. Menggali sumber pendapatan untuk meningkatkan kesejahteraan petani dan keluarganya
4. Mendukung Program Dinas Pertanian Kabupaten Bireuen, sehingga dapat memberikan
kontribusi kebutuhan danging sapi baik untuk memenuhi kebutuhan local maupun
nasional.
KELOMPOK TANI
MITANA
GAMPONG PASEH KECAMATAN JULI

BAB II
PROFIL USAHA

A. Teknis Produksi

Usaha penggemukan sapi ini berskala 40 ekor sapi dengan bobot awal antara 300
kg/ekor. Penggemukan dilakukan dalam jangka waktu 3 bulan, sehingga diharapkan dapat
melakukan usaha penggemukan sebanyak 4 periode dalam satu tahun. Target pencapaian
bobot badan harian (PBBH) adalah 1,2-1,6 kg per ekor. Sehingga pada akhir periode
penggemukan bobot sapi yang diharapkan mencapai 390-400 kg/ekor. Apabila permintaan
pasar terus meningkat, tidak menutup kemungkinan untuk mengembangkan usaha ini dalam
skala yang lebih besar.

B. Lokasi

Lokasi usaha berada di Desa Paseh. Lokasi yang sesuai untuk penggemukan sapi harus
memenuhi beberapa kriteria penting, diantaranya adalah :

1. Bebas dari penyakit endemik, misalnya antraks


2. Dekat dengan sumber air bersih
3. Dekat dengan akses jalan raya
4. Dekat dengan kebun hijauan makanan ternak (HMT), atau terdapat sumber pakan
murah berupa limbah-limbah hasil industri pertanian
5. Dekat dengan sumber bakalan dan pasar.

Desa Paseh merupakan daerah agraris yang sebagian penduduknya bermata pencaharian
sebagai petani. Tanah yang subur menyebabkan sebagian besar tanaman dapat tumbuh
dengan baik. Kondisi ini banyak dimanfaatkan oleh para petani untuk memelihara sapi
potong karena mudahnya mendapatkan rumput untuk makanan. Di Desa Paseh selain pakan
mudah didapat, lahan pemeliharaannya tersedia cukup banyak.. Potensi lainnya, pakan
tambahan seperti bekatul padi, danb bekatul jagung,.

C. Kandang

Kandang yang digunakan berupa kandang individu dengan ukuran 2 x 1,5 m per ekor,
sehingga luas bangunan 1 unit kandang 183,6 m2. Kandang dibangun secara permanen
dengan alas berupa beton, kerangka bangunan dari kayu dan atap berupa Seng.

D. Bakalan Sapi

Bakalan sapi yang akan digunakan yaitu sapi lokal peranakan Simental atau
Limousin. Dengan menggunakan kedua jenis sapi tersebut, diharapkan target pertambahan
bobot badan harian (PBBH) bisa mencapai 1,2-1,6 kg. Sapi yang akan digemukkan berumur
antara 1,5 sampai 2 tahun dengan rata-rata bobot badan antara 200-300 kg/ekor.
KELOMPOK TANI
MITANA
GAMPONG PASEH KECAMATAN JULI

E. Pakan

Jenis pakan yang akan diberikan berupa hijauan dan konsentrat dengan perbandingan
60 : 40. Sehingga untuk sapi dengan bobot badan 250 kg, maka hijauan segar yang diberikan
sebanyak 30 kg dan konsentrat 5 kg perhari. Pakan hijauan berupa rumput Raja (King Grass)
yang bersumber dari kebun HMT, atau hijauan yang dibeli dengan kisaran harga Rp.250,-/kg.
Sedangkan konsentrat yang akan digunakan merupakan konsentrat yang sudah jadi ditambah
dengan ampas tahu, dedak dan ampas bir.

F. Tenaga Kerja

Tenaga kerja tetap yang akan dipekerjakan yaitu 2 orang, masing-masing menangani 10
ekor sapi. Tugas dan tanggungjawab pekerja kandang ini meliputi kegiatan penanganan sapi
sehari-hari seperti pemberian pakan, membersihkan kandang, dan pengolahan limbah atau
kotoran ternak. Upah yang diberikan sebesar Rp. 20.000 perhari untuk tiap ekor sapi, atau
setara dengan Rp.600.000 perbulan untuk setiap pekerja.

G. Sarana dan Prasarana

Sarana dan prasarana yang diperlukan dalam usaha penggemukan sapi diantaranya adalah :
gudang pakan beserta peralatanya, bangunan kantor dan perlengkapanya, serta instalasi air.
KELOMPOK TANI
MITANA
GAMPONG PASEH KECAMATAN JULI

BAB III

PEMASARAN

A. Target Pasar

Potensi usaha ternak sapi cukup menyebar merata di seluruh wilayah Indonesia. Pasar
yang paling potensial untuk daging sapi adalah kota-kota besar seperti Banda Aceh, Medan,
dan wilayah lainnya. Namun demikian jumlah produksi tersebut masih belum memenuhi
permintaan untuk pasar lokal sekalipun. Sehingga dalam rencana usaha ternak penggemukan
sapi potong ini ditargetkan untuk mengisi kebutuhan pasar lokal Bireuen.

B. Kebutuhan dan Proyeksi Pasar

Peluang peningkatan bisnis ternak sapi untuk pasar domestik sangat terbuka luas.
Pasar lokal dapat diartikan pasar tingkat Kecamatan dan kabupaten apabila kita lihat di pasar-
pasar tersebut tidak sedikit para pedagang yang menjual daging sapi, terlebih lagi apabila
pada hari-hari besar seperti Hari Raya Idul Fitri terjadi berbagai jamur di musim penghujan,
banyak pedagang-pedagang baru untuk mencari keuntungan menjual daging sapi untuk
memenuhi kebutuhan masyarakat, di samping itu pula pada hari Raya Idul Adha, sesusai
dengan tingkat ekonomi masyarakat yang dimilikitidak sedikit pula orang yang menyembelih
untuk korbannya yaitu sapi. Keadaan tersebut di atas merupakan indicator bahwa kebutuhan
daging sapi untuk dikonsumsi semakin meningkat.

Produk ikutan dalam usaha penggemukan sapi diluar daging adalah kulit. Permintaan
kulit sebagai bahan baku aneka kerajinan dan bahan asesoris pakaian memiliki
kecenderungan yang terus meningkat.
KELOMPOK TANI
MITANA
GAMPONG PASEH KECAMATAN JULI

BAB IV

ANALISA FINANSIAL

A. Biaya Investasi Awal

Jumlah dana atau modal yang dibutuhkan untuk kegiatan usaha penggemukan ternak sapi
potong berdasarkan rancangan kebutuhan 40 orang ekor sapi adalah sebagai berikut :

 Biaya Tetap

Pembuatan kandang sapi (Rp.1.500.000,-/ekor) = Rp. 60.000.000,-

 Biaya Operasional

Pengadaan/pembelian sapi jenis Lemousin dan Mental

40 ekor x Rp 8.500.000 = Rp. 340.000.000,- (Swadaya)

Pakan untuk 3 bulan (Rp15.100,-/ekor/hari) = Rp. 54.360.000.- (Swadaya)

Vitamin, mineral dan obat cacing (1 paket) = Rp. 2.500.000,- (Swadaya)

 Tenaga kerja

10 orang x 90 hari x Rp. 20.000,- = Rp. 1.800.000,- (Swadaya)

 Jumlah biaya operasional = Rp. 398.660.000,- (Swadaya)

Jumlah dana/modal yang diperlukan penggemukan ternak sapi potong selama satu periode
produksi (3 bulan/90 hari pertama) adalah sebesar Rp. 458.660.000,-

B. Penjualan dan Keuntungan

Penjualan

Kenaikan bobot sampai satu priode penggemukan berdasarkan pengalaman mencapai 1


kg/hari Bobot awal ternak sapi saat diterima oleh kelompok tani, rata-rata diperkirakan 300
kg.
KELOMPOK TANI
MITANA
GAMPONG PASEH KECAMATAN JULI

Bobot sapi saat dijual oleh kelompok tani/petani = 90hari x 1 kg + 300 kg = 390 kg/ekor.

Bobot sapi seluruhnya (40 ekor) = 390 kg x 40 ekor = 15.600 kg

Diperkirakan harga sapi saat penjualan sapi tersebut adalah =

15.600 kg x Rp. 27.000,- = Rp. 421.200.000,-

1. Setiap sapi menghasilkan 10 kg kotoran, sehingga selama periode penggemukan 90


hari seekor sapi menghasilkan 900 kg kotoran dengan harga per kg Rp. 200. Total
pendapatan dari hasil penjualan kotoran sapi 40 ekor x 900 kg x Rp 200,00 = Rp.
7.200.000,-
2. Total Pendapatan = Rp. 421.200.000,- + Rp. 7.200.000,-

= Rp. 428.400.000,-

Keuntungan

Biaya Operasional = Rp. 398.660.000,-

Total Pendapatan = Rp. 428.400.000,-

Keuntungan yang diperoleh = Penjualan – Biaya Operasional

= Rp. 428.400.000,-- Rp. 398.660.000,- = Rp. 29.740.000,-

(Dua puluh sembilan juta tujuh ratus empat puluh lima ribu rupiah)

Jadi keuntungan yang diperoleh selama 3 bulan adalah Rp. 29.740.000,- atau Rp.9.910.000,-
untuk 1 bulan.
KELOMPOK TANI
MITANA
GAMPONG PASEH KECAMATAN JULI

BAB V

PENUTUP

Berdasarkan paparan usaha beserta analisis finansial diatas, usaha ini sangat layak untuk
dilaksanakan. Investasi awal yang diperlukan untuk usaha penggemukan sapi skala 40 ekor
sebesar Rp. 458.660.000,-. Keuntungan yang dapat diperoleh sebesar Rp. 29.740.000,-
untuk periode 3 bulan atau Rp.9.910.000,- untuk 1 bulan. Sehingga usaha penggemukan sapi
potong patut dikembangkan. Demikian proposal usaha ini kami buat, semoga jalinan
kerjasama dapat terlaksana dengan baik.

Anda mungkin juga menyukai