Anda di halaman 1dari 12

PROPOSAL USAHA PETERNAKAN

PERENCANAAN DAN AGRIBISNIS PETERNAKAN

USAHA PETERNAKAN KAMBING KACANG

DOSEN PENGAMPU :
Dr. Ir. RIFLI RINDES M, M.P.

DISUSUN OLEH :
EKA ANGRIANI
E10020010
C

FAKULTAS PETERNAKAN
UNIVERSITAS JAMBI
2022
I. DESKRIPSI USAHA

1.1 Latar Belakang


Kebutuhan konsumsi protein hewani seiring dengan berjalannya waktu
semakin meningkat. Oleh karena itu, dibutuhkan usaha peternakan kambing yang
harus dikembangkan di suatu daerah. Usaha ternak kambing di Indonesia banyak
dilakukan di pedesaan yang sebagian besar mata pencaharian penduduknya adalah
bertani. Beternak kambing dilakukan oleh kebanyakan masyarakat di Indonesia
khususnya di daerah pedesaan sebagai tabungan yang dapat dipergunakan saat
diperlukan. Beternak kambing mudah dilakukan karena tidak membutuhkan
kandang yang luas dan pakan mudah didapatkan. Pakan ternak kambing juga
dapat diambil dari limbah pertanian dan pakan hijauan yang tersedia di alam.
Kambing juga digemari oleh masyarakat karena ukuran tubuhnya yang tidak
terlalu besar dan pertumbuhan anak yang cepat, serta memiliki daya adaptasi yang
tinggi.
Peternakan kambing merupakan salah satu usaha peternakan yang umum
dilakukan oleh peternak rakyat baik sebagai pekerjaan sampingan maupun sebagai
pekerjaan pokok. Penentuan produksi kambing pedaging bisa dilakukan melalui
penimbangan untuk mengetahui bobot badan ternak tersebut sehingga peternak
dapat menentukan harga jual ternak yang dipelihara. Kambing merupakan
binatang memamah biak yang berukuran sedang. Beternak kambing adalah salah
satu bisnis yang menguntungkan. Permintaan kambing begitu banyak, bahkan saat
ini banyak bermunculan warung-warung kuliner. Daging kambing juga kerap
disajikan dalam acara hajatan dan seperti sudah menjadi makanan yang wajib ada.
Kambing kacang merupakan salah satu ras unggul yang pertama kali
dikembangkan di Indonesia. Jenis kambing ini merupakan kambing lokal
Indonesia yang saat ini keberadaannya tersebar hampir di seluruh wilayah
Indonesia. Kambing kacang merupakan tipe kambing pedaging, jadi sangat cocok
dijadikan sebagai usaha budidaya ternak kambing potong. Ciri-ciri kambing
kacang yaitu bentuk tubuhnya kecil dengan kepala ringan dan kecil, telinganya
tegak dan pendek dengan bulu halus, biasanya memiliki warna bulu putih, hitam,
coklat atau campuran dari ketiganya, memiliki bentuk tubuh yang ideal antara
tinggi dan panjang tubuhnya, berat kambing kacang dewasa mencapai 20-30 kg,
ciri yang paling mencolok adalah dagu serta bagian leher memiliki bulu-bulu yang
panjang dan untuk kambing dan betina memiliki dua tanduk kecil.
Upaya untuk meningkatkan manajemen produksi adalah dengan
meningkatkan kualitas Sumber Daya Manusia (peternak). Pengalaman adalah
guru terbaik, akan tetapi untuk mencapai hasil produksi yang baik juga
dibutuhkan mental dan keterbukaan terhadap segala saran untuk perubahan positif
guna meningkatkan usaha. Usaha peternakan kambing kacang ini sangat
berpotensi jika melihat peluang pasar yang ada.

1.2 Tujuan
Tujuan dari usaha peternakan kambing kacang ini antara lain sebagai berikut:
1. Membuka lapangan pekerjaan
2. Menjadi sebuah peluang usaha yang hasilnya menguntungkan
3. Memenuhi kebutuhan protein hewani masyarakat
4. Meningkatkan kesejahteraan dan mengurangi tingkat pengangguran

1.3 Jenis Usaha


Jenis usaha yang yang didirikan adalah peternakan kambing di lingkungan
wilayah Kabupaten Tebo.

1.4 Produk yang Dihasilkan


Produk yang dihasilkan adalah daging kambing sebagai produk utama, bulu,
kulit, tulang, feses dan urin sebagai produk ikutan.

1.5 Kelebihan, Kekurangan dan Peluang Usaha Peternakan Kambing


Kacang
A. Kelebihan Usaha
1. Bisa memulai dengan modal kecil
2. Permintaan kambing melonjak pada saat hari raya idul adha
3. Biaya pemeliharaannya murah
4. Waktu beranak cepat
5. Pakan kambing mudah dicari
6. Bobot badan nya cukup ringan
7. Kotoran dapat dimanfaatkan sebagai pupuk
8. Daging olahan kambing sangat disukai masyarakat
B. Kekurangan Usaha
1. Pelaku usaha harus berani kotor
2. Perawatan harus disiplin
3. Ada musim dimana harga kambing turun drastis
4. Bau kambing yang sangat mengganggu
5. Mudah terserang penyakit
C. Peluang Usaha
1. Sangat bisa dikembangkan untuk skala pemula, misalnya ingin
memilih pasangan anak kambing untuk dirawat
2. Indonesia termasuk negara yang hampir didominasi oleh warga
muslim, tentunya kebutuhan pada saat hari besar seperti hari raya Idul
Adha sangat berpengaruh terhadap permintaan jumlah kambing
3. Bisa dilakukan dilingkungan manapun bahkan di lingkungan perkotaan
bisa dilakukan
4. Kerjasama dengan beberapa penyalur Qurban untuk pemasaran atau
penjualan kambing
5. Sangat bisa untuk jasa katering, restoran maupun usaha makanan
lainnya
6. Bisa digunakan saat acara hajatan seperti acara pernikahan dan aqiqah
II. PASAR DAN PEMASARAN

2.1 Gambaran Industri


Kambing memang memiliki tingkat reproduksi yang tinggi, bahkan kambing
dapat melahirkan sebanyak 2 kali dalam 1 tahun. Memiliki tingkat
perkembangbiakan yang sangat baik, dalam waktu 7 bulan induk kambing sudah
bisa dikawinkan lagi, masa kehamilan sekitar 5-6 bulan. Kambing betina akan
mengalami siap kawin pada usia 6-10 bulan. Masyakarat banyak menyukai daging
kambing dikarenakan rasanya yang enak dan mempunyai aroma yang khas.

2.2 Kondisi Pasar


Kondisi pasar pada saat ini di daerah Tebo terbilang baik. Permintaan yang
meningkat yang menjadikan usaha tersebut terlihat menjanjikan. Dan untuk
menutupi kekurangan permintaan biasanya penjual biasanya mengambil daging
kambing dari luar daerah Tebo.

2.3 Estimasi Pasar


Untuk hasil produksi bisa dijual ke pedagang kecil di pasar, konsumen yang
ingin membeli, rumah makan, penjual eceran, dan minimarket yang
membutuhkan. Kualitas daging kambing yang baik dan segar akan meningkatkan
harga jual.

2.4 Rencana Pemasaran


Rencana pemasaran yaitu untuk memenuhi kebutuhan pasar di sekitar
Kabupaten Tebo. Kedepannya diharapkan dapat memenuhi kebutuhan pasar di
sekitar wilayah Provinsi Jambi. Produk yang dihasilkan akan dipasarkan rumah
makan, restoran, penjual eceran, pasar tradisional dan secara langsung kepada
konsumen yang ingin membeli.
Harga daging kambing di wilayah Tebo yaitu Rp. 130.000 per kg. Penetapan
harga produk tersebut disesuaikan dengan pengeluaran biaya dan harga yang telah
disepakati dengan peternak lain.
III. ASPEK PRODUKSI

3.1 Lokasi Usaha


Lokasi yang akan didirikan usaha peternakan kambing kacang adalah
Kabupaten Tebo. Kambing memiliki daya adaptasi yang tinggi terhadap kondisi
lingkungan sehingga usaha ternak bisa dilakukan di daerah pantai yang panas
hingga daerah pegunungan yang dingin. Daerah yang ideal bagi kambing adalah
daerah yang bertemperatur sekitar 25-30° C. Di daerah yang tingkat hujan yang
tinggi kurang baik bagi kambing, walaupun daerah tersebut dapat menyediakan
sumber pakan hijauan yang banyak. Penetapan lokasi usaha merupakan hal yang
penting untuk diperhatikan karena akan menunjang pada keberlangsungan pada
perkembangan usaha. Selain itu, ketersediaan sumber daya alam yang menunjang
pada keberlangsungan usaha juga harus diperhatikan.

3.2 Fasilitas dan Sarana Produksi


Fasilitas dalam usaha ini terdiri dari perkandangan, pemeliharaan dan sarana
trasportasi. Untuk sarana produksi meliputi alat dan mesin produksi dan alat
kesehatan ternak, bibir, pakan serta obat dan vaksin.
3.2.1 Kandang
Kandang yang digunakan dalam usaha peternakan kambing kacang
adalah kandang berbentuk panggung. Kandang yang akan digunakan
merupakan kandang yang dibuat sendiri dengan lahan milik pribadi. Kandang
tersebut terbuat dari bambu, kayu dan pada tanah dibawah kandang disemen
berbentuk miring yang bertujuan agar mudah membersihkan feses dan urin
kambing, pada bagian atap diberi genteng. Lokasi kandang akan diusahakan
agak jauh dari pemukiman penduduk. Lahan yang digunakan untuk bangunan
kandang per 1 ekor dibutuhkan lebar kandang 120 cm dan panjang 150 cm.
Jumlah kambing yang akan dipelihara yaitu sebanyak 30 ekor. Jadi luas lahan
yang dibutuhkan yaitu dengan lebar 36 meter dan panjang 45 meter. Tinggi
kandang 3 meter, tinggi panggung dari tanah 60 cm.

3.2.2 Peralatan Kandang


Peralatan yang digunakan pada usaha ternak kambing kacang adalah
tempat pakan, tempat minum, gudang pakan, tempat umbaran dan tempat
kotoran. Tempat pakan yang digunakan adalah kotak kayu yang dibuat
memanjang disepanjang kandang. Untuk tempat minum bisa menggunakan
ember.
3.2.3 Proses Produksi
Proses produksi dimulai dari pemeliharaan kambing yang sehat hingga
ternak berproduksi. Proses pemeliharaan meliputi pemberian pakan, minum
serta sanitasi kandang yang sesuai. Kambing yang sehat yaitu bergerak
lincah, kuat, pinggang lurus, kakinya kokoh, tegak. Mata kambing sehat bisa
melihat dengan jelas dan fokus tidak menoleh kesana kemari. Bagian gigi dan
rahang harus kuat, dengan ciri saat kambing mengunyah makanan terlihat
kuat dan sedikit bunyi keras. Bagian kuku kambing harus bersih untuk
memastikan tidak ada cacing pada kuku dan memiliki sepasang tanduk. Pakan
diberikan sebanyak 2 kali sehari. Air minum diisi pada ember 3 kali sehari.
Tatalaksana pemeliharaan sangat berpengaruh terhadap keberhasilan
pemeliharaan. Penggunaan bibit dan pakan yang berkualitas jika tidak disertai
manajemen pemeliharaan yang baik maka tidak akan bisa mencapai
keberhasilan produksi, maka perlu dilakukan pemeliharaan yang tepat dalam
usaha pemeliharaan kambing kacang. Berikut hal-hal yang harus diperhatikan
dalam manajemen pemeliharaan kambing kacang :
1. Sanitasi
Untuk mencegah timbulnya penyakit pada proses pemeliharaan,
kebersihan lingkungan kandang dan vaksinasi terhadap kambing
perlu dilakukan sesuai dengan waktu yang telah ditentukan.
2. Kontrol Berat Badan
Pengontrolan bobot badan dilakukan setiap minggu dan apabila
ada kambing yang memiliki bobot dibawah standar yaitu dibawah
20 kg, maka harus segera dipisahkan dan diberi perlakuan berbeda
agar dapat mengejar kambing yang memiliki bobot normal.
Pertambahan bobot yang yang tidak maksimal akan berpengaruh
terhadap produksi daging.
3. Pemberian Pakan
Pakan yang diberikan untuk ternak harus terjaga kualitasnya,
komposisi dan kandungan pakan harus dapat memenuhi kebutuhan
metabolisme dan produksi ternak. Pakan berupa hijauan dan legum.
Pakan diberikan dua kali sehari pada pagi dan sore hari.
4. Pemberian Vaksinasi dan Obat
Tujuan dari vaksin adalah untuk memberikan kekebalan pada
tubuh ternak sehingga dapat melawan penyakit. Vaksin dapat
diberikan melalui jarum suntik. Pemberian obat dilakukan ketika
ternak mulai terlihat sakit.
Tujuan dari pemeliharaan kambing kacang ini adalah untuk produksi daging
kambing sebagai produk utama, bulu, kulit, tulang, feses dan urin sebagai produk
ikutan, untuk pembibitan dipilih bibit kambing betina yang baik kambing jantan
yang sehat yang siap membuahi kambing betina agar dapat menjamin
menghasilkan anakan yang baik.
IV. ASPEK EKONOMI DAN FINANSIAL

4.1 Biaya Tetap


 Pembuatan kandang 45 x 36 x 3 m = Rp. 20.000.000
 Bibit kambing 30 ekor = Rp. 60.000.000
+
Jumlah = Rp. 80.000.000

4.2 Biaya Variabel


 Pakan konsentrat Rp. 17.500 x 30 ekor x 12 bulan = Rp. 6.300.000
 Perawatan kandang per 12 bulan = Rp. 1.220.000
 Vaksin sepaket = Rp. 3.500.000
 Biaya listrik per bulan = Rp. 150.000
+
Jumlah = Rp. 11.170.000

Total biaya
= Biaya Tetap + Biaya Variabel
= Rp. 80.000.000 + Rp. 11.170.000
= Rp. 91.170.000

4.3 Analisis Finansial


 Total panen
30 ekor x 20 kg = 600 kg x Rp. 2.000.000 = Rp.
1.200.000.000
 Penerimaan dari hasil produksi daging kambing untuk 1 periode produksi
Penerimaan = jumlah produksi (kg) x harga daging per satuan produksi (Rp/kg)
= 30 ekor yaitu 600 kg x Rp. 130.000 = Rp. 78.000.000

+
Total penerimaan = Rp. 1.278.000.000

Total keuntungan = Total penerimaan - Total biaya


= Rp. 1.278.000.000 - Rp. 91.170.000
= Rp. 1.186.830.000 / per periode produksi

Penerimaan Rp . 1.278 .000.000


 R / C = Total biaya = Rp . 91.170 .000 = 14,01

Laba
 Rentabilitas = Investasi+ biayavariabel x 100%

Rp . 1.186.830 .000
= Rp . 80.000 .000+ Rp .11.170 .000 x 100%

= 13,01%

 Break Event Point (BEP)


Biaya variabel
Biaya variabel per unit =
Total berat daging yang dihasilkan

Rp . 11.170 .000
= 600 kg

= Rp. 18.616,66
= Rp. 19.000
V. PENUTUP

Demikian proposal ini saya ajukan, semoga dapat memberikan gambaran yang
jelas tentang usaha peternakan kambing kacang yang akan dirintis. Terima kasih
atas perhatiannya dan besar harapan semoga usaha ini dapat berjalan dengan baik
dan lancar serta berkelanjutan untuk kedepannya.

Anda mungkin juga menyukai