Disusun oleh :
KELOMPOK 1
Natascha Nadia Putri Lubis 200304028
Alya Nabilah Siregar 200304055
Muhammad Ryan Maulana 200304112
Sofian Rappaldo Sinaga 200304117
Sanggam Gabriel Pratama Pakpahan 200304157
Zainul Amri 200304169
Ternak sapi potong mencakup berbagai aspek seperti pemilihan bibit, pakan, sanitasi,
manajemen kesehatan, dan reproduksi untuk memaksimalkan produksi daging sapi. Itu
melibatkan perencanaan yang teliti, pengawasan yang baik, dan penyesuaian strategi sesuai
dengan kondisi lingkungan dan pasar.
Sapi potong merupakan salah satu ternak yang potensial, hal ini dapatDilihat dari
permintaan yang cukup tinggi. Negara-negara tropis seperti Indonesia,Ternak sapi umumnya
dipelihara sebagai penghasil daging (sapi potong), dan jugaPenghasil susu (sapi perah).
Pengembangan populasi sapi potong lebih lambatDibandingkan pertambahan jumlah
penduduk Indonesia, sehingga Indonesia harusImpor sapi potong sebanyak 30% dari
kebutuhan daging secara nasional.Ternak sapi potong adalah salah satu jenis ternak penghasil
daging yangMempunyai nilai ekonomis tinggi dan penting artinya bagi kehidupan
masyarakat,Sebab ternak bisa menghasilkan berbagai macam produk guna
mencukupiKebutuhan manusia, terutama sebagai bahan pangan berupa daging. Selain
itu,Terdapat hasil ikutan lain seperti pupuk kandang, kulit dan tulang, serta limbahYang dapat
diolah menjadi barang lain maupun sumber energi dan juga bergunaBagi manusia
(contohnya: pembuatan sepatu kulit, pakan ternak, dan biogas).
BAB II
PEMBAHASAN
1. Pemanfaatan limbah sebagai pupuk: Limbah kotoran ternak sapi potong dapat
dimanfaatkan sebagai pupuk organik yang baik untuk tanaman.
2. Pengolahan limbah menjadi biogas: Limbah kotoran ternak sapi potong juga dapat
diolah menjadi biogas yang dapat dimanfaatkan sebagai sumber energi alternatif.
3. Pengelolaan limbah dengan teknologi modern: Pengelolaan limbah ternak sapi
potong juga dapat dilakukan dengan menggunakan teknologi modern seperti
pengolahan limbah dengan sistem biofilter dan pengolahan limbah dengan sistem
aerobik.
4. Pengelolaan limbah dengan sistem rotasi: Pengelolaan limbah ternak sapi potong
juga dapat dilakukan dengan sistem rotasi, yaitu mengganti tempat kotoran ternak
secara berkala untuk menghindari penumpukan kotoran yang berlebihan.
Dalam melakukan manajemen pengelolaan limbah dan kotoran ternak potong sapi, perlu
diperhatikan bahwa setiap peternakan memiliki karakteristik yang berbeda-beda. Oleh karena
itu, perlu dilakukan pengamatan dan pengaturan yang tepat untuk mencapai efektivitas
manajemen pengelolaan limbah dan kotoran ternak potong sapi yang optimal
2.8 Pengelolaan Keuangan dan Pemasaran
Berikut adalah beberapa cara untuk melakukan pengelolaan keuangan dan pemasaran
manajemen ternak potong sapi:
Pengelolaan keuangan:
1. Membuat catatan keuangan: Membuat catatan keuangan yang baik dan teratur dapat
membantu peternak dalam mengelola keuangan usaha ternak sapi potong.
2. Menghitung biaya produksi: Menghitung biaya produksi ternak sapi potong dapat
membantu peternak dalam menentukan harga jual yang tepat.
3. Mengelola keuangan dengan teknologi modern: Pengelolaan keuangan ternak sapi
potong juga dapat dilakukan dengan menggunakan teknologi modern seperti aplikasi
keuangan dan perangkat lunak manajemen keuangan.
Pemasaran:
1. Menentukan target pasar: Menentukan target pasar yang tepat dapat membantu
peternak dalam menentukan strategi pemasaran yang efektif.
2. Menentukan harga jual: Menentukan harga jual yang tepat dapat membantu peternak
dalam memperoleh keuntungan yang optimal.
3. Meningkatkan kualitas ternak: Meningkatkan kualitas ternak sapi potong dapat
membantu peternak dalam meningkatkan daya saing produknya di pasar.
4. Membangun jaringan pemasaran: Membangun jaringan pemasaran yang baik dapat
membantu peternak dalam memasarkan produknya secara efektif.
5. Mengikuti perkembangan pasar: Mengikuti perkembangan pasar dan tren konsumen
dapat membantu peternak dalam menyesuaikan strategi pemasaran mereka.
Dalam melakukan pengelolaan keuangan dan pemasaran pada ternak potong sapi, perlu
diperhatikan bahwa setiap peternakan memiliki karakteristik yang berbeda-beda. Oleh karena
itu, perlu dilakukan pengamatan dan pengaturan yang tepat untuk mencapai efektivitas
pengelolaan keuangan dan pemasaran yang optimal.Rencanakan dan kelola keuangan dengan
baik, termasuk perencanaan biaya, pendapatan, dan pemasaran produk ternak.
2.9 Pantau Kinerja dan Evaluasi Reguler
Lakukan pemantauan terhadap pertumbuhan, produksi susu (jika sapi laktasi), reproduksi,
dan kondisi kesehatan secara berkala untuk mengevaluasi efektivitas manajemen yang
diimplementasikan.
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Adapun dalam menghasilkan produksi sapi potong optimal dilakukan penerapan
manajemen budidaya sapi potong yang terdiri dari pemilihan bibit/bakalan sapi potong,
sistem penggemukan, pemberian pakan, penyediaan kendang, pengendalian dan
Pencegahan penyakit, manajemen reproduksi yang efektif, pengelolaan limbah dan
kotoran, pengelolaan keuangan dan pemasaran dan pantau kinerja dan evaluasi regular.
DAFTAR PUSTAKA