Anda di halaman 1dari 12

PERTERNAKAN

KAMBING ETAWA

Disusun oleh :
BAB I

1. Latar Belakang

Peternakan adalah kegiatan pengembangbiakkan dan membudidayakan hewan ternak


untuk mendapatkan hasil dan keuntungan. Pengertian peternakan tidak terbatas pada
pemeliharaaan saja, memelihara dan peternakan perbedaannya terletak pada tujuan yang
ditetapkan. Tujuan peternakan adalah mencari keuntungan dengan penerapan prinsip-
prinsip manajemen pada faktor-faktor produksi yang telah dikombinasikan secara optimal
(Rasyaf, 1994).
Dalam kegiatan ini bisa memperdayakan masyarakat sekitar terutama di daerah
perdesaan.

2. Rumusan Permasalahan

Dari penjabaran latar belakang di atas, dapat dirumuskan suatu masalah yaitu :
“Mengembangbiakan dan Membudidayakan Kambing Etawa”

3. Tujuan dan Manfaat

Penyusunan makalah ini bertujuan untuk mengetahui cara “Mengembangbiakkan dan


Membudidayakan Kambing Etawa”
Manfaat yang diperoleh dari penulisan makalah ini sebagai bahan informasi bagi para
pembaca agar dapat mengetahui cara pengembangbiakkan dan membudidayakan kambing
etawa.
BAB II

TINJUAN PUSTAKA
1. Kambing Etawa

Kambing yang berasal dari peranakan kambing Jamnapari India dengan kambing lokal
Indonesia. Dikenal dengan ukuran yang besar dan menghasilkan susu.

A. Kambing Etawa ras Kaligesing

Pada sekitar tahun 1930-an, pemerintah kolonial Belanda membawa kambing


jamnapari dari India ke daerah Kaligesing, Purworejo, Jawa Tengah. Kambing
jamnapari ini kemudian disilangkan dengan kambing lokal (kambing jawa randu atau
kacang). Hasil keturunan dari silangan ini dikenal sebagai Kambing Etawa ras
Kaligesing.

B. Kambign Etawa ras Senduro

Presiden Sukarno membawa kambing Jamnapari ras dari Etawah, Uttar Pradesh
India ke Indonesia untuk keperluan pengembangan silang pada tahun 1947. Kambing
jenis ini disilangkan dengan kambing lokal Lumajang (Kambing Menggolo). Kambing
Menggolo memiliki ukuran lebih besar daripada kambing kacang. Hasil silangan ini
disebut dengan Kambing Etawa Ras Senduro (Etsen).
Kambing etawa putih hanya dapat ditemui di Senduro, sebuah desa yang terletak di
kaki gunung berapi Semeru. Menurut peternak setempat, kambing etawa putih dapat
tumbuh sampai ukuran sangat besar, hingga 170kg. Selain memberikan daging yang
sangat bergizi dan susu, kambing etawa juga membawa keberuntungan dan perdamaian
kepada peternak. Kisah yang melatar belakangi anggapan ini adalah pada tahun 1956
terjadi letusan gunung Semeru di Senduro. Lebih dari 1000 orang meninggal dalam
bencana itu, namun secara mengagumkan 30 peternak kambing etawa putih selamat.

Kambing etawa pengembangbiakkan dan pembudidayakan untuk dimanfaatkan sebagai


pedaging dan susu. Jenis kambing ni sangat terkenal dengan penmanfaatan susu sebagai
konsumsi masyarakat karenan kandungan gizi yang tingi. Berikut perbandingan kandungan
dalam susu kambing etawa dengan susu sapi dan ASI :
BAB III

Pembahasan

1. Pemeliharaan Kambing Etawa

Usaha peternakan kambing saat ini masih banyak yang bersifat usaha sampingan dan
dilakukan secara tradisional. Hal ini sangat disayangkan, mengingat peluang usaha ternak
kambing masih terbuka lebar dan sangat menguntungkan.
 
Cara ternak kambing modern merupakan jawaban dari tingginya permintaan daging
kambing dipasaran. Selain itu, beternak kambing secara modern memiliki banyak
keunggulan, diantaranya yaitu efisiensi biaya, waktu, tenaga kerja, pakan dan manajemen
pengelolaan.
 
Ternak kambing modern ini dapat diterapkan dalam berbagai skala usaha, mulai dari
skala usaha kecil menengah, hingga besar.
 
Usaha ternak kambing saat ini dapat dilakukan oleh siapa saja dan dimana saja. Hal ini
dikarenakan ternak kambing modern memiliki perbedaan pakan dan pengelolaan jika
dibandingkan dengan ternak kambing tradisional. Sehingga tidak membutuhkan
persyaratan ataupun kriteria tertentu selayaknya ternak kambing tradisional.

A. Manajemen Kandang Kambing

Kandang adalah tempat perawatan untuk hewan ternak. Kegunaan kandang


sebagai tempat makan, berlindung dari hewan buas apabila kandang berada tepi hutan,
untuk mempermdah pengawasan hewan ternak kambing. Dalam melakukan
pengembangbiakkan dan membudidayakan hewan ternak, kondisi kandang sangat
berpengaruh terhadapa pertumbuhan. Beberapa hal yang harus dipenuhi dalam
manajemen kandang kambing modern.

1. Syarat kadang kambing


Ada banyak hal yang perlu diperhatikan dalam menentukan lokasi kandang
kambing. diantaranya adalah :
 Tempat yang cukup tinggi dan terhindar dari genangan air.
 Jaraknya cukup jauh dari rumah atau sumur.
 Mendapatkan cukup sinar matahari pagi.
 Terlindung dari tiupan angin langsung (terutama pada malam hari).

2. Ukuran Kandang Kambing


Ukuran kandang kambing yang dibutuhkan untuk usaha ternak kambing
modern sangat efisien, karena tidak perlu terlalu besar. Sehingga dapat
menghemat ruang dan biaya pembuatan kandang.

Kandang pada peternakan kambing modern tidak membutuhkan ukuran yang


besar, hal ini dikarenakan pakan yang diberikan sangat menghemat ruang.
Selain ukurannya yang berbeda, pemeliharan kebersihan kandang kambing juga
dirasa lebih mudah. Kebersihan kandang kambing dirasa lebih mudah karena
didukung oleh bentuk kandang yang kecil dengan lantai panggung.
 
Ukuran kandang kambing yang relatif kecil dengan populasi maksimal akan
mengurangi ruang gerak atau aktivitas
pada ternak kambing.
 
Hal itu bermanfaat pada transformasi
pakan menjadi cadangan energi berupa
daging, lemak, dan sedikit yang
menjadi kotoran. Sehingga tidak
banyak pakan yang terbuang karena
aktivitas gerak, yang otomatis dapat
mempercepat penggemukan pada
kambing.

3. Perawatan Kandang Kambing

Perawatan kandang kambing mutlak harus dilakukan pada ternak kambing


modern. Seluruh bagian pada kandang kambing harus dibersihkan secara rutin.
Seperti membersihkan lantai kandang, kokopan tempat pakan kambing serta
memperbaiki sesegera mungkin jika terdapat bagian kerusakan pada kandang
kambing.
 Jenis kandang kambing yang direkomendasikan adalah jenis kandang
panggung.
 
Jenis kandang panggung memiliki keunggulan:
 Kebersihan kandang lebih terjaga, karena kotoran dan air kencing jatuh ke
bawah.
 Kandang kering, sehingga penyakit yang disebabkan oleh parasit dan jamur
tidak mudah
 Terhindar dari serangan hewan liar, seperti anjing atau yang lainnya.

4. Pemilihan Bibit Kambing

Pemilihan bibit kambing (cempe) yang baik akan sangat menentukan


keberhasilan pada usaha penggemukan ternak kambing.
 
Bibit kambing penggemukan yang baik adalah:
 Berumur lebih dari 6 bulan.
 Berekor gemuk (bukan berbentuk cambuk).
 Badan panjang, jantan (lebih diutamakan).
 Tegap dan sehat.
 
Anakan kambing yang berusia >6 bulan dipilih karena pada usia ini sudah
memasuki periode pembentukan daging sehingga lebih cepat gemuk. Anakan
kambing yang berusia kurang dari 6 bulan tidak digunakan karena masih dalam
periode pembentukan tulang sehingga butuh waktu lama untuk proses
penggemukan.
5. Manajemen Pakan Kambing

Keunikan kambing sebagai hewan ruminansia yaitu sistem pencernaan yang


komplek (poligastrik). Sistem pencernaan ini mampu mengubah bahan pakan
berserat tinggi (rumput, jerami, dll.) sebagai sumber utama energi dan
mengubah senyawa nitrogen yang bukan protein (NBP). Contohnya pengubahan
urea menjadi protein bernilai bilogis tinggi untuk kebutuhan produksinya.
Pakan kambing yang diberikan pada ternak kambing modern, khususnya
penggemukan dapat berupa hijauan, konsentrat ataupun pakan fermentasi.
Fermentasi pakan kambing ini berguna sebagai pengganti makanan ternak
(PMT).
 Kombinasi pakan
kambing yang baik yaitu
kombinasi
antara fermentasi pakan
kambing dan konsentrat.
 Fermentasi pakan
kambing dan konstrat
dapat memenuhi
kebutuhan protein dan
serat kasar yang sangat
dibutuhkan dalam proses
penggemukan kambing.
Fermentasi juga sangat
berguna untuk
menyeimbangkan
pengeluaran yang tinggi dari pakan konsentrat (Efisiensi). Hal ini dikarenakan
pakan fermentasi adalah pakan yang bisa didapatkan dengan harga murah.
Penggunaan pakan secara efisien diukur berdasarkan rasio antara jumlah pakan
yang dikonsumsi kambing dengan output yang dihasilkan.
Cara untuk mengefisiensi penggunaan pakan kambing dapat dicapai dengan
pengelolaan pakan yang tepat. Antara lain pengelolaan alokasi jumlah pakan
optimal, formulasi konsentrat yang efisien, pemilihan bahan baku yang
seimbang secara nutrisi dan layak secara ekonomis serta penentuan waktu dan
frekuensi pemberian pakan yang strategis. Kontribusi penggunaan pakan
kambing secara efisien sangat besar terhadap efisiensi ekonomik usaha produksi
secara keseluruhan
Teknik Pembuatan Fermentasi Pakan Kambing

Fermentasi pakan
kambing bisa
didapatkan dari
limbah pertanian dan
limbah organik di
sekitar kita.
 
Sisa limbah
pertanian atau
industri pengolahan
pertanian yang dapat
difermentasi dan
digunakan sebagai
pakan dasar pada
kambing yaitu kulit kopi, kulit kakao, kulit markisa, kulit nenas, jerami, dan
masih banyak lagi.
 
Berikut cara membuat, alat dan bahan yang digunakan untuk fermentasi pakan
kambing dengan bahan dasar jerami padi.
 
Bahan Fermentasi Pakan Kambing:
 100 kg jerami padi
 0,5 Kg Molases
 1 liter Suplemen Organik Cair GDM Spesialis Ternak
 Air secukupnya
 
Alat Fermentasi Pakan Kambing:
 Pisau/alat pencacah jerami
 Drum/wadah tertutup
 Bak/wadah terbuka
 
Cara Membuat Pakan Fermentasi Kambing:

1. Cuci jerami dengan air mengalir. Ini berguna untuk menghilangkan kotoran
yang dapat mengganggu proses fermentasi pakan.
2. Kering anginkan jerami hingga dirasa kadar airnya sedikit berkurang dan
terhindar dari kotoran-kotoran yang dapat mengganggu proses fermentasi.
3. Cacah kasar jerami padi berukuran sekitar 8-10 cm. Jangan cacah jerami
terlalu kecil, karena ukuran yang terlalu kecil dapat menurunkan nafsu
makan kambing.
4. Masukkan jerami kedalam bak/wadah terbuka yang cukup besar.
5. Tambahkan Molases, 1 liter Suplemen Organik Cair GDM Spesialis
Ternak, dan air secukupnya.
6. Aduk aduk hingga dirasa jerami dan bahan tambahan telah tercampur
merata.
7. Masukkan kedalam wadah tertutup, kemudian simpan dan diamkan selama
satu minggu.
8. Setelah satu minggu, pakan fermentasi sudah dapat digunakan.
 
Pada proses fermentasi pakan kambing, peran bakteri sangatlah penting.
Tanpa adanya bakteri yang berfungsi untuk membantu proses fermentasi, maka
fermentasi tidak akan berhasil.
 
Penggunaan suplemen organik cair yang mengandung 5 jenis bakteri baik
sangat berguna untuk membantu proses fermentasi pakan kambing.
 
Jenis bakteri yang terkandung dalam Suplemen Organik Cair GDM Spesialis
Ternak adalah Bacillus brevis, Bacillus pumillus, Bacillus mycoides,
Pseudomonas alcaligenes, dan Micrococcus roseus. Kelima bakteri ini sangat
dibutuhkan dalam proses pembuatan fermentasi dari berbagai bahan organik,
seperti jerami, kulit singkong biji kakao, dan lainnya.
 
Suplemen Organik Cair GDM Spesialis Ternak mendapatkan sertifikasi dari
Komite Akreditasi Nasional (KAN), International Accreditation Forum (IAF)
dan Lembaga Sertifikasi Organik Seloliman (LeSOS).

2. Penyakit pada Kambing Etawa

 Berikut ini saya memaparkan beberapa macam penyakit ringan yang sering dijumpai


pada Kambing Etawa, serta penanganan berdasar pengalaman para peternak di daerah
sentra kambing etawa ini berasal, biasanya juga mendapati penanganan yang cukup
sederhana dan mudah diatasi oleh para peternak itu sendiri .

walaupun pada beberapa penyakit berat atau kelainan pada kambing etawa memang
kadang membutuhkan obat obatan yang harus di beli serta merujuk bantuan dokter hewan.

Disini saya sampaikan beberapa macam obat alami dan pengobatan sederhana  yang
sering dilakukan oleh para peternak apabila kambing etawa mengalami beberapa penyakit
ringan.

Tidak jarang kambing etawa sering terserang beberapa penyakit pada bagian tubuh
kambing etawa baik di luar ( kulit) maupun dalam tubuh kambing itu sendiri.

1. Penyakit mata

Penyakit ini bisa menyerang kambing etawa pada saat cuaca kurang baik serta
adanya penurunan daya tahan tubuh kambing etawa, ternak biasanya mudah sekali
terserang penyakit mata.

Untuk pengobatan sementara dan pertama yang dilakukan dengan  daun sirih, garam
dan air panas, sedangkan cara pembuatan obatnya cukup mengambil 3 lbr daun sirih,
kemudian dituangkan air panas kedalam gelas yang dicampur oleh garam, setelah air
garam bercampur daun sirih tersebut agak dingin kita kompreskan ke bagian mata
kambing etawa yang terjangkit penyakit tersebut lakukan 1 kali sehari selama 2 hari .
2. Penyakit batuk

Penyakit ini kadang juga menyerang kambing etawa dan biasanya jiga disertai pilek
atau semacam flu, pada penyakit ini kambing biasanya susah bernafas dan sering batuk
batuk layaknya manusia, penyakit batuk pada kambing etawa kadang terjadi karena
makanan hijauan yang agak basah terkena air hujan yang berlebihan.

Untuk pengobatan penyakit ini para peternak biasanya menggunakan beras kencur,
sedangkan caranya cukup mengambil beberapa potong kencur ditumbuk dicampur
dengan beras kemudian dikasih air panas, setelah itu minumkan ke kambing etawa
yang sakit setelah seduhan beras kencur tersebut dingin.

3. Penyakit Cacingan/Nafsu makan Menurun

Penyakit cacingan hampir selalu dijumpai oleh setiap kambing etawa karena faktor
makanan yang biasanya membawa benih cacing kedalam perut kambing etawa.

Untuk pengobatan penyakit ini biasanya para peternak melakukan tindakan preventif
setiap 3 bulan dengan memberikan minuman campuran temu hitam  dengan gula
merah, jika kurang nafsu makan kita juga bisa gunakan temu ireng dicampur dengan
garam sebagai perangsang nafu makan, untuk kambing etawa yang terserang cacingan
cukup parah hingga kurus sekali sebaiknya diberikan makanan daun jimitri untuk
beberapa hari.

4. Penyakit Gatal / Korep

Penyakit jenis ini biasanya menyerang pada sebagian kulit kaki, kepala dan sebagian
tubuh kambing ettawa, jenis penyakit ini mudah sekali menular pada kambing yang
lain.

Untuk pengobatan dan penangananya pertama sebaiknya pisahkan kambing etawa


yang sakit gatal ini dengan kambing yang lain kemudian pengobatanya kita bisa ambil
bebara butir lirang, oli bekas di campur dengan minyak goreng dan garam, ditumbuk
sampai halus dan dioleskan ke bagian yang gatal dan sakit, lakukan beberapa kali
hingga luka kurap mengering.

5. Penyakit Susu

Gejala Susu bengkak (ngrangkak) atau tidak keluar air susu disaat menyusui anak
kambing kadang sering juga kita jumpai.
Untuk mengatasi penyakit ini kita bisa gunakan beberapa siung bawang putih
dicampur dengan garam, kita tumbuk halus dikasih air hangat lalu buat ngompress
bagian yang sakit .

6. Penyakit Tetanus

Penyakit ini paling sulit untuk bisa diobati namun ada bebarapa cara untuk
pencegahan, yaitu dengan cara  melakukan prefentif salah satu cara memotong plasenta
yang basah dan agak panjang dan kemudian mengolesinya dengan kunyit dengan
tujuan agar tidak terkena baksil tetanus yang biasanya melalui ujung plasenta ini.

7. Penyakit Diare /Mencret

Penyakit ini juga kadang menyerang kambing etawa yang biasanya disebabkan
makanan sejenis yang berlebihan atau karena kambing memakan hijauan makanan
ternak yang berupa daun yang masih terlalu muda  yang berlebihan.

Untuk mengatasi penyakit Mencret pada kambing etawa cukup menggunakan


mahkota dewa, jika didaerah anda tersedia buah mahkota dewa itu bisa kita gunakan
untuk obat mencret, cara nya adalah dengan mengiris iris beberapa buah mahkota dewa
kemudian campukan dengan garam serta air panas, sesaat setelah dingin minumkan
pada kambing yang terserang diare atau mencret tersebut, jika di daerah anda susah
menemukan buah mahkota dewa anda bisa melakukan terapi makanan kambing
dengan mencampur daun jambu biji yang dicampur dengan garam secukupnya.
KESIMPULAN
Dari pembahasan di atas, dalam pemeliharaan kambing etawa beberapa faktor
harus diperhatikan. Terutama dalam managemen dari pembibitan, pembesaran, sampai
pemberian pakan dan penyakit wajib diketahui peternak. Dalam segi pemberian pakan
harus sangat diperhatian karena kambing jenis etawa terkenal dalam menghasilkan
susu yang berkualitas.

Anda mungkin juga menyukai