KAMBING ETAWA
Disusun oleh :
BAB I
1. Latar Belakang
2. Rumusan Permasalahan
Dari penjabaran latar belakang di atas, dapat dirumuskan suatu masalah yaitu :
“Mengembangbiakan dan Membudidayakan Kambing Etawa”
TINJUAN PUSTAKA
1. Kambing Etawa
Kambing yang berasal dari peranakan kambing Jamnapari India dengan kambing lokal
Indonesia. Dikenal dengan ukuran yang besar dan menghasilkan susu.
Presiden Sukarno membawa kambing Jamnapari ras dari Etawah, Uttar Pradesh
India ke Indonesia untuk keperluan pengembangan silang pada tahun 1947. Kambing
jenis ini disilangkan dengan kambing lokal Lumajang (Kambing Menggolo). Kambing
Menggolo memiliki ukuran lebih besar daripada kambing kacang. Hasil silangan ini
disebut dengan Kambing Etawa Ras Senduro (Etsen).
Kambing etawa putih hanya dapat ditemui di Senduro, sebuah desa yang terletak di
kaki gunung berapi Semeru. Menurut peternak setempat, kambing etawa putih dapat
tumbuh sampai ukuran sangat besar, hingga 170kg. Selain memberikan daging yang
sangat bergizi dan susu, kambing etawa juga membawa keberuntungan dan perdamaian
kepada peternak. Kisah yang melatar belakangi anggapan ini adalah pada tahun 1956
terjadi letusan gunung Semeru di Senduro. Lebih dari 1000 orang meninggal dalam
bencana itu, namun secara mengagumkan 30 peternak kambing etawa putih selamat.
Pembahasan
Usaha peternakan kambing saat ini masih banyak yang bersifat usaha sampingan dan
dilakukan secara tradisional. Hal ini sangat disayangkan, mengingat peluang usaha ternak
kambing masih terbuka lebar dan sangat menguntungkan.
Cara ternak kambing modern merupakan jawaban dari tingginya permintaan daging
kambing dipasaran. Selain itu, beternak kambing secara modern memiliki banyak
keunggulan, diantaranya yaitu efisiensi biaya, waktu, tenaga kerja, pakan dan manajemen
pengelolaan.
Ternak kambing modern ini dapat diterapkan dalam berbagai skala usaha, mulai dari
skala usaha kecil menengah, hingga besar.
Usaha ternak kambing saat ini dapat dilakukan oleh siapa saja dan dimana saja. Hal ini
dikarenakan ternak kambing modern memiliki perbedaan pakan dan pengelolaan jika
dibandingkan dengan ternak kambing tradisional. Sehingga tidak membutuhkan
persyaratan ataupun kriteria tertentu selayaknya ternak kambing tradisional.
Fermentasi pakan
kambing bisa
didapatkan dari
limbah pertanian dan
limbah organik di
sekitar kita.
Sisa limbah
pertanian atau
industri pengolahan
pertanian yang dapat
difermentasi dan
digunakan sebagai
pakan dasar pada
kambing yaitu kulit kopi, kulit kakao, kulit markisa, kulit nenas, jerami, dan
masih banyak lagi.
Berikut cara membuat, alat dan bahan yang digunakan untuk fermentasi pakan
kambing dengan bahan dasar jerami padi.
Bahan Fermentasi Pakan Kambing:
100 kg jerami padi
0,5 Kg Molases
1 liter Suplemen Organik Cair GDM Spesialis Ternak
Air secukupnya
Alat Fermentasi Pakan Kambing:
Pisau/alat pencacah jerami
Drum/wadah tertutup
Bak/wadah terbuka
Cara Membuat Pakan Fermentasi Kambing:
1. Cuci jerami dengan air mengalir. Ini berguna untuk menghilangkan kotoran
yang dapat mengganggu proses fermentasi pakan.
2. Kering anginkan jerami hingga dirasa kadar airnya sedikit berkurang dan
terhindar dari kotoran-kotoran yang dapat mengganggu proses fermentasi.
3. Cacah kasar jerami padi berukuran sekitar 8-10 cm. Jangan cacah jerami
terlalu kecil, karena ukuran yang terlalu kecil dapat menurunkan nafsu
makan kambing.
4. Masukkan jerami kedalam bak/wadah terbuka yang cukup besar.
5. Tambahkan Molases, 1 liter Suplemen Organik Cair GDM Spesialis
Ternak, dan air secukupnya.
6. Aduk aduk hingga dirasa jerami dan bahan tambahan telah tercampur
merata.
7. Masukkan kedalam wadah tertutup, kemudian simpan dan diamkan selama
satu minggu.
8. Setelah satu minggu, pakan fermentasi sudah dapat digunakan.
Pada proses fermentasi pakan kambing, peran bakteri sangatlah penting.
Tanpa adanya bakteri yang berfungsi untuk membantu proses fermentasi, maka
fermentasi tidak akan berhasil.
Penggunaan suplemen organik cair yang mengandung 5 jenis bakteri baik
sangat berguna untuk membantu proses fermentasi pakan kambing.
Jenis bakteri yang terkandung dalam Suplemen Organik Cair GDM Spesialis
Ternak adalah Bacillus brevis, Bacillus pumillus, Bacillus mycoides,
Pseudomonas alcaligenes, dan Micrococcus roseus. Kelima bakteri ini sangat
dibutuhkan dalam proses pembuatan fermentasi dari berbagai bahan organik,
seperti jerami, kulit singkong biji kakao, dan lainnya.
Suplemen Organik Cair GDM Spesialis Ternak mendapatkan sertifikasi dari
Komite Akreditasi Nasional (KAN), International Accreditation Forum (IAF)
dan Lembaga Sertifikasi Organik Seloliman (LeSOS).
walaupun pada beberapa penyakit berat atau kelainan pada kambing etawa memang
kadang membutuhkan obat obatan yang harus di beli serta merujuk bantuan dokter hewan.
Disini saya sampaikan beberapa macam obat alami dan pengobatan sederhana yang
sering dilakukan oleh para peternak apabila kambing etawa mengalami beberapa penyakit
ringan.
Tidak jarang kambing etawa sering terserang beberapa penyakit pada bagian tubuh
kambing etawa baik di luar ( kulit) maupun dalam tubuh kambing itu sendiri.
1. Penyakit mata
Penyakit ini bisa menyerang kambing etawa pada saat cuaca kurang baik serta
adanya penurunan daya tahan tubuh kambing etawa, ternak biasanya mudah sekali
terserang penyakit mata.
Untuk pengobatan sementara dan pertama yang dilakukan dengan daun sirih, garam
dan air panas, sedangkan cara pembuatan obatnya cukup mengambil 3 lbr daun sirih,
kemudian dituangkan air panas kedalam gelas yang dicampur oleh garam, setelah air
garam bercampur daun sirih tersebut agak dingin kita kompreskan ke bagian mata
kambing etawa yang terjangkit penyakit tersebut lakukan 1 kali sehari selama 2 hari .
2. Penyakit batuk
Penyakit ini kadang juga menyerang kambing etawa dan biasanya jiga disertai pilek
atau semacam flu, pada penyakit ini kambing biasanya susah bernafas dan sering batuk
batuk layaknya manusia, penyakit batuk pada kambing etawa kadang terjadi karena
makanan hijauan yang agak basah terkena air hujan yang berlebihan.
Untuk pengobatan penyakit ini para peternak biasanya menggunakan beras kencur,
sedangkan caranya cukup mengambil beberapa potong kencur ditumbuk dicampur
dengan beras kemudian dikasih air panas, setelah itu minumkan ke kambing etawa
yang sakit setelah seduhan beras kencur tersebut dingin.
Penyakit cacingan hampir selalu dijumpai oleh setiap kambing etawa karena faktor
makanan yang biasanya membawa benih cacing kedalam perut kambing etawa.
Untuk pengobatan penyakit ini biasanya para peternak melakukan tindakan preventif
setiap 3 bulan dengan memberikan minuman campuran temu hitam dengan gula
merah, jika kurang nafsu makan kita juga bisa gunakan temu ireng dicampur dengan
garam sebagai perangsang nafu makan, untuk kambing etawa yang terserang cacingan
cukup parah hingga kurus sekali sebaiknya diberikan makanan daun jimitri untuk
beberapa hari.
Penyakit jenis ini biasanya menyerang pada sebagian kulit kaki, kepala dan sebagian
tubuh kambing ettawa, jenis penyakit ini mudah sekali menular pada kambing yang
lain.
5. Penyakit Susu
Gejala Susu bengkak (ngrangkak) atau tidak keluar air susu disaat menyusui anak
kambing kadang sering juga kita jumpai.
Untuk mengatasi penyakit ini kita bisa gunakan beberapa siung bawang putih
dicampur dengan garam, kita tumbuk halus dikasih air hangat lalu buat ngompress
bagian yang sakit .
6. Penyakit Tetanus
Penyakit ini paling sulit untuk bisa diobati namun ada bebarapa cara untuk
pencegahan, yaitu dengan cara melakukan prefentif salah satu cara memotong plasenta
yang basah dan agak panjang dan kemudian mengolesinya dengan kunyit dengan
tujuan agar tidak terkena baksil tetanus yang biasanya melalui ujung plasenta ini.
Penyakit ini juga kadang menyerang kambing etawa yang biasanya disebabkan
makanan sejenis yang berlebihan atau karena kambing memakan hijauan makanan
ternak yang berupa daun yang masih terlalu muda yang berlebihan.