Untuk Pemula
AGRIBISNIS
Eri Satria. S.AB | April | 2020
P a g e 1 | 45
DAFTAR ISI:
Kandang ternak kambing 2
Pemilihan bibit yang bagus 13
Pemilihan pakan yang mencukupi kebutuhan gizi 13
Pemeliharaan kesehatan kambing 19
Macam macam penyakit kambing dan cara pengobatannya 20
Perawatan dan pembiakan kambing 32
I. Pendahuluan
Semakin banyak peminat dan meningkatnya daya beli masyarakat membuat
permintaan daging kambing di Indonesia semakin hari semakin meningkat.
Permintaan daging kambing di pasaran belum terpenuhi kebutuhannya, sehingga
kita masih harus melakukan impor daging kambing. Maka beternak kambing
potong bisa jadi pilihan yang baik, mengingat tingginya kebutuhan dan permintaan
pasar.
Selain itu, dalam beternak kambing bukan hanya daging kambing tapi juga susu
hingga kotorannya pun dapat di jual untuk dijadikan pupuk organik. Sebenarnya
tidak terlalu sulit untuk beternak kambing potong, tapi perawatan yang baik dan
benar bisa memberikan hasil yang maksimal. Jadi, apa saja yang perlu dilakukan
dalam memulai beternak kambing potong? Artikel ini akan membahas beberapa
hal yang penting untuk diperhatikan agar kambing peliharaan kita bisa memenuhi
secara kualitas maupun kuantitas.
P a g e 2 | 45
II. Kandang Ternak Kambing
Jika ingin beternak kambing tentu hal pertama yang harus di perhatikan juga
adalah kualitas dari kandang yang akan di gunakan untuk tempat kambing.
Ukurannya harus sesuai dengan jumlah kambing yang akan kita pelihara. Pastikan
kandang yang kita buat juga sudah memenuhi standar kualitas, yaitu: kandang
harus memudahkan kita melakukan pengawasan terhadap kambing yang ada pada
kandang, memudahkan kita dalam pemberian pakan dan aman serta kuat bagi si
kambing.
Kandang yang ingin di buat hendaknya berjarak minimal 10 meter dari rumah agar
menghindari bau yang tidak sedap yang dapat mengganggu aktifitas sehari – hari.
Pada umumnya tipe kandang yang baik bagi ternak kambing adalah yang
berbentuk panggung. kandang panggung menjadi pilihan terbaik karena dengan
konsep kandang seperti itu akan memudahkan perawatan, pengawasan, dan
pembersihan kotoran Kambing. Kandang panggung juga dapat melindungi
Kambing dari ancaman binatang pemangsa seperti binatang buas, hal ini berguna
jika lokasi kandang berada di daerah yang masih ada binatang buasnya. Dimana di
bagian bawah kandang ada kolong untuk menampung kotoran, menghindari
kebecekan serta kontak langsung dengan tanah yang bisa jadi tercemar penyakit.
Lantai kandang di tinggikan antara 1 – 2 meter, bak untuk pakan dapat di
tempelkan pada dinding kandang dengan ketinggiannya sebahu kambing.
Dasar kolong kandang sebaiknya dibuat miring, kemiringan dapat di buat dengan
kira-kira, yang penting kotoran lancar mengarah menuju saluran pembuangan atau
penampungan. Bagian pinggir di gali sedalam ±10 cm dan lebar 20-40 cm serta di
buatkan saluran yang menuju bak penampung kotoran yang selanjutnya dapat di
proses untuk menjadi pupuk kandang.
gambar 1
P a g e 3 | 45
1. Bagian-bagian Kandang
Kandang ternak kambing mempunyai bagian-bagian yang sesuai dengan tujuan
dan fungsinya dalam mendukung pengelolaan, seperti :
a) Bagian kandang induk/utama
Merupakan tempat ternak domba kereman atau digemukkan. Pada usaha ternak
penggemukan, ruang ini digunakan sebagai tempat yang sudah berumur 15 bulan
lebih, untuk mengadakan aktivitas istirahat, makan, reproduksi dan membuang
kotoran; sedangkan untuk ternak kambing yang bukan kereman ruang induk/utama
hanya dijadikan tempat istirahat dan tidur. Untuk kandang induk/utama per ekor
domba membutuhkan luas kandang 1m x 1,5 m.
b) Bagian kandang induk dan anaknya
Merupakan kandang yang khusus untuk seekor induk yang akan melahirkan dan
sedang menyusui anaknya sampai anaknya disapih. Untuk bagian kandang ini
seekor induk kambing membutuhkan luas 1,5 m x 1 m, dan untuk anak kambing
perekor memerlukan luas 0,5 m x 1 m. Kandang induk dan anaknya dipergunakan
sampai anak kambing mencapai usia 3 bulan.
c) Bagian kandang anak kambing berusia 3-6 bulan
Anak kambing pasca sapih sebaiknya dipelihara dalam kandang tersendiri, yakni
kandang khusus untuk anak kambing usia pasca sapih sampai usia 6 bulan.
d) Bagian kandang anak kambing berusia 7-15 bulan
Mulai usia 7-15 bulan, kambing sudah digolongkan kambing muda yang
memerlukan pemeliharaan tersendiri pula. Kambing muda kelamin jantan dan
betina harus sudah dipisahkan dalam kandang kelompoknya masing-masing.
e) Bagian kandang pejantan
Merupakan kandang khusus bagi kambing jantan yang akan digunakan sebagai
pejantan. Kandang kambing jantan sebaiknya cukup luas, serta memperoleh sinar
matahari pagi dan udara segar dan bersih. Selain itu diusahakan agar kandang
kambing pejantan terpisah dari kandang kambing lainnya, tetapi tidak terlalu jauh
dengan kambing betina dewasa. Hal ini dimaksudkan agar tidak gaduh dan terjadi
perkelaian. Dianjurkan untuk kandang kambing pejantan tidak dibuat berkelompok
P a g e 4 | 45
dan sebaiknya disekat-sekat. Luas kandang yang diperlukan untuk per ekor
kambing jantan pejantan adalah 2 m x 1,5 m.
f) Bagian kandang isolasi atau kandang karantina
Kandang karantina untuk memisahkan kambing yang sehat dengan kambing yang
sakit. Hal itu dilakukan untuk mencegah penyebaran penyakit dari kambing yang
sakit.
2. Perlengkapan Kandang
Perlengkapan kandang kambing sangat dianjurkan tersedia, agar dalam
pengelolaan yang berkaitan dengan tatalaksana dapat dicapai secara efisien.
Diantaranya yang paling pokok adalah :
a) Tempat pakan/palung pakan
Merupakan tempat pakan dalam kandang, dimana harus dibuat sedemikian rupa
sehingga bahan pakan hijauan yang diberikan untuk ternak kambing tidak tercecer.
Pada palung juga perlu disediakan ember untuk air minum.
b) Gudang Pakan
Merupakan tempat untuk menyimpan sementara pakan yang belum siap disajikan
ke ternak. Hijauan pakan yaqng disimpan dalam gudang sebaiknya tidak dalam
ikatan, agar tidak mengalami fermentasi yang menimbulkan panas dan akan
mengurangi kualitas hijauan pakan ternak. Hijauan pakan yang dilayukan nilainya
akan lebih baik untuk ternak kambing dibandingkan dengan yang baru dan masih
lembab. Pakan penguat hendaknya disimpan pada tempat yang terhindar dari
proses pembusukan dan serangan hama.
c) Tempat Umbaran
Merupakan kelengkapan dari sistim perkandangan kambing yang baik. Kambing
dimasukkan ke tempat umbaran pada saat kandang sedang dibersihkan. Tempat ini
juga berfungsi sebagai tempat represhing (penyegaran), tempat olahraga bagi
ternak. Untuk ternak kambing yang tidak digembalakan perlu bermain di tempat
umbaran secara teratur, agar kesehatannya terjaga. Kesulitan induk melahirkan
adalah salah satu contoh yang sering terjadi di tingkat petani karena ternak
kambing sedang bunting kurang olahraga/gerak.
P a g e 5 | 45
d) Tempat kotoran/kompos
Merupakan salah satu perlengkapan yang sudah sewajarnya tersedia. Pada kandang
tipe lemprak yang digunakan sebagai kandang kambing kereman atau yang
digemukkan, sisa pakan dan kotoran akan menumpuk jadi satu dan sangat
mengganggu kesehatan ternak kambing. Pada kandang tipe panggung kotoran
tertumpuk pada kolong lantai kandang , agar kotoran dapat jatuh ke bawah, maka
lantai harus dibuat, diatur tidak terlalu rapat, cukup bersela kurang lebih 1,5- 2 cm.
3. Letak Kandang
Sesuai dengan fungsinya kandang harus menjamin ternak kambing agar nyaman
serta hidup sehat. Kandang juga harus memenuhi persyaratan tidak mengganggu
lingkungan, terutama masyarakat sekitar; oleh karena itu kandang kambing harus
direncanakan dapat memenuhi syarat, seperti :
a) Kandang dibuat di daerah yang relatif lebih tinggi dari daerah sekitarnya, tidak
lembab, lebih jauh dari kebisingan;
b) Aliran/sirkulasi udara segar, terhindar dari aliran udara yang kencang;
c) Sinar matahari pagi bebas masuk kandang, tetapi pada siang hari tidak sampai
masuk ke dalam kandang;
d) Agak jauh dari lokasi pemukiman, serta masyarakat tidak merasa terganggu
(utamanya untuk yang sudah masuk kategori perusahaan); tergantung kesepakatan
dengan lingkungan masyarakat;
e) Lokasi dianjurkan jauh dari sumber air minum yang digunakan oleh masyarakat
sekitar, sehingga kotoran kambing tidak mencemari, baik secara langsung maupun
lewat rembesan;
f) Usahakan lokasi kandang jauh dari tempat keramaian seperti : jalan raya, pasar,
pabrik/RMU agar ketenangan ternak kambing terjaga.
Di bawah ini adalah gambaran pembuatan kandang kambing yang telah di lakukan
oleh para peternak kambing yang sudah berpengalaman:
(bulan) (Ekor/cm2)
1. Jantan dewasa pejantan > 12 200 cm x 150 cm
2. Betina dewasa indukan > 15 150 cm x 100 cm
3. Induk menyusui + jumlah > 15 150 cm x 100 cm + jumlah
anak (0 – 3 bulan/ekor) anak x (50 cm x 100 cm)
4. Anak Sapihan 3-6 50 cm x 100 cm
5. Jantan/betina muda 7 - 15 75 cm x 100 cm
6. Jantan bakalan untuk + 12 75 cm x 120 cm
penggemukan/qurban/aqiqah
Untuk membuat kandang kambing yang baik caranya tidaklah terlalu sulit, yang
terpenting adalah ketelatenan dan keuletan. Namun jika kita merasa kesusahan
dalam membuat kandang, kita dapat membayar tukang yang ahli dibidangnya.
P a g e 7 | 45
Contoh Desain Pondasi dan Lantai Dasar Kandang Kambing Modern
Lantai dasar kandang kambing dibuat dari semen atau tanah, diatasnya dibuat lagi
satu lantai yang dipasang miring terbuat dari papan atau bambu yang dilapisi
dengan terpal, lantai dibuat miring supaya kotoran mudah turun dengan sendirinya
kedalam penampungan yang berada diujung sebelah bawah lantai. Penampung
kotoran akan memisahkan kotoran padat dan cair dengan sendirinya, saluran untuk
penampung kotoran cair dibagian atasnya dipasang saringan supaya kotoran padat
tidak bisa masuk, saluran dibuat memiliki kemiringan tertentu supaya urin dapat
mengalirkan kedalam tangki penampungan dengan mudah, tangki penampungan
urin ditempatkan dibagian paling ujung kandang. Dibawah lantai bisa dipakai
untuk menyimpan makanan cadangan atau makanan permentasi. Ilustrasi desain
pondasi dan lantai dasar kandang kambing modern dapat dilihat pada gambar
dibawah ini:
gambar 2
P a g e 8 | 45
gambar 3
gambar 4
P a g e 9 | 45
gambar 5
gambar 6
P a g e 10 | 45
gambar 7
gambar 8
P a g e 11 | 45
gambar 9
gambar 10
P a g e 12 | 45
gambar 11
gambar 12
P a g e 13 | 45
III. Pemilihan Bibit Yang Bagus
Pilihlah bibit kambing yang bulunya mengkilap, matanya bening, tidak cacat,
kakinya lurus kokoh dan tumitnya terlihat tinggi. Mulut dan hidung bersih tidak
berlendir, sebagai tanda kambing tidak penyakitan, anusnya pun bersih. Garis
pinggang dan garis punggung tulang belakang lurus, tidak melengkung ke bawah.
Usia ideal penggemukkan adalah sekitar 8 – 12 bulan. Ukuran badannya juga
normal tidak kurus maupun terlalu gemuk / kelebihan. Sebaiknya juga pilih yang
bentuk ekornya melebar bukan yang berbentuk seperti cambuk. Menurut para
peternak, kambing yang memiliki ekor berbentuk cambuk pembentukan dagingya
tidak terlalu maksimal / terlalu lamban. Sedangkan kambing yang memiliki bentuk
ekor melebar lebih maksimal dalam pembentukan daging, yaitu sekitar 3 bulan.
P a g e 14 | 45
Ciri Calon Kambing Pejantan Baik
1. Penampilan bagus dan besar.
2. Umur di atas 1,5 tahun.
3. Keturunan kembar.
4. Mempunyai nafsu kawin yang besar.
5. Sehat dan tidak cacat.
P a g e 16 | 45
Untuk pembuatan pakan fermentasi yang satu ini kita akan menggunakan pola
HCS, kenapa kita pilih menggunakan pola HCS. Karena cara ini telah
diaplikasikan oleh banyak peternak besar, dan hasilnyapun sangat memuaskan.
Bahan yang diperlukan:
Tempat fermentasi (bisa terpal, tong besar, bak, atau plastik besar) Para
peternak biasanya menggunakan terpal untuk membuat pakan fermentasi,
tapi bisa juga menggunakan tempat-tempat yang sudah disebutkan tadi
Bahan organik bisa rumput gajah, jerami, gedebog pisang atau kolbis
Dedak, Bekatul & Ampas tahu
Gula pasir
Garam
Suplemen probiotik (disarankan untuk pemilihan suplemen probiotik
menggunakan SOC – HCS, karena penggunaan suplemen ini sangat
berdampak bagus pada hewan ternak)
P a g e 17 | 45
7. Setelah diaduk proses terakhir adalah dengan memasukkan bahan
pembuatan kedalam wadah atau plastik kedap udara (udara tidak masuk ke
dalam). Proses fermentasi sedang berlangsung tunggu hingga 1-3 jam untuk
pakan fermentasi yang terbuat dari rumput gajah, gedebog pisang, dan untuk
pembuatan pakan yang terbuat dari jerami tunggu sampai 24 jam atau 1 hari
baru bisa digunakan.
gambar 13
Ciri ciri Pakan Fermentasi yang Berhasil
Untuk melihat hasil pembuatan pakan fermentasi apakah jadi atau tidak bisa dilihat
dari 3 kategori berikut:
1. Ada peningkatan suhu
2. Ada perubahan warna
3. Pakan fermentasi Jadi lapuk/empuk
P a g e 18 | 45
Jika di dalam pakan fermentasi terdapat kategori diatas, itu tandanya proses
pembuatan pakan fermentasi telah berhasil dan sekarang bisa memberikan nya
kepada hewan ternak.
P a g e 19 | 45
kuantitas daging sangat bagus, untuk unggas petelor telur jadi lebih besar
dan banyak.
gambar 14
P a g e 20 | 45
Perlunya di lakukan vaksinasi secara rutin yang bertujuan untuk mencegah
terjangkit penyakit yang di sebabkan oleh virus. Beberapa jenis penyakit yang
sering menyerang kambing adalah: penyakit Parasit (cacingan, kudis, kutu),
penyakit Bakterial (antraks, busuk kuku, cacar mulut), penyakit Virus (orf),
penyakit lain seperti keracunan sianida, kembung perut dan keguguran. Jika
penyakit tersebut tidak segera di atasi akan bisa menyebabkan kematian pada
hewan ternak kta.
Maka dari itu sangat diperlukan pengamatan atau pemantauan rutin pada hewan
ternak kita. Jika terlihat ada gejala penyakit pada kambing peliharaan kita, segera
cari tahu dan pastikan jenis penyakitnya serta cara pengobatannya, untuk
mencegah penyakit tersebut menular ke kambing yang lainnya.
Jangan lupa untuk selalu menjaga kebersihan kandang agar kambing tidak mudah
terserang penyakit. Jika kandang sudah pernah digunakan oleh kambing yang
terserang penyakit, lebih baik kandang di desinfektan terlebih dulu. Tapi kalau
kambingnya sehat cukup di cuci menggunakan air bersih saja. Kandang dan
lingkungan disekitarnya juga tidak boleh lembab dan juga bebas dari genangan air,
agar tidak di jadikan sarang nyamuk atau hewan sejenis lain yang dapat menggigit
dan menghisap darah si kambing.
1. Stress
Meningkatkan stamina, daya tahan tubuh dan menghindari stress pada kambing
sangat penting untuk dilakukan. Ternak kambing yang habis menempuh perjalanan
jauh, perubahan musim dan dalam proses penyesuaian lingkungan baru akan
mengakibatkan kambing mengalami penurunan stamina, daya tahan tubuh dan
stress yang tinggi, yang bisa menyebabkan ternak kambing mudah terserang
penyakit bahkan berdampak pada kematian.
P a g e 21 | 45
Tanda kambing yang stress:
Kambing menjadi lesu dan tak bergairah. Nafsu makan berkurang atau hilang.
Kambing terlihat lebih banyak diam.
Pencegahan:
Tempatkan kambing pada kandang/lokasi yang teduh. Hindari keramaian atau
aktifitas kegiatan yang membuat ternak kaget. Memberikan pakan sesuai daerah
asal (ramban yang telah layu ± 3 jam).
P a g e 23 | 45
1. Kambing merasa gelisah, sakit, dan susah bernapas. Perut sebelah kiri
mengalami pembesaran yang bila ditepuk akan berbunyi seperti
bedug/gendang.
2. Punggung membungkuk, denyut jantung melemah, selaput lendir mulut
kebiruan.
3. Kambing jatuh dan susah bangun lagi, bila dibiarkan ternak bisa mati
mendadak.
4. Scabies (kudis)
P a g e 24 | 45
Kudis atau kurap pada kambing disebabkan oleh tungau Sarcoptes scabei,
Psoroptes communis var ovis dan Chorioptes ovis. Tungau ini mudah menular ke
ternak lain. Lakukan penyemprotan pada kandang yang tercemar dengan
menggunakan desinfektan. Untuk pengobatannya berikan obat anti parasit seperti
Ivomec. Tapi yang terlebih dulu mencuci bagian yang sakit dengan disikat
menggunakan sabun antiseptik atau deterjen.
Tanda kambing yang terkena Scabies (Kudis) antara lain:
Kulit tampak bercak-bercak merah yang membentuk bisul sehingga kulit akan
mengalami kekakuan, penebalan dan bersisik. Kambing yang terkena Scabies atau
Kudis akan menggosok-gosokkan bulunya ke dinding kandang sebab gatal dan
akan mengakibatkan bulu kambing akan rontok. Kambing yang terkena Scabies
lambat laun akan kurus, nafsu makan berkurang dan anemia/kekurangan darah
dampaknya produksi daging atau susu akan menurun.
Pencegahan:
1. Sanitasi kandang dan penyemprotan pada kandang yang tercemar penyakit
kudisan sebelum di isi dengan ternak baru.
2. Hewan yang sakit dipisahkan dari hewan yang sehat dan hindari kontak
langsung dengan ternak yang sehat.
Penyebab kambing terkena scabies atau kudis (kurap):
Parasit yang ada pada kotoran, hal itu terjadi karena kandang kambing kotor
dan kambing tersebut tidak sempat dimandikan.
Tanda- tanda kambing yang terkena scabies atau kurap (kudis):
Kerak – kerak pada permukaan kulit, Kambing rutin menggesekan bagian
kulit yang terserang kudis, bulu terlihat rotol, kulit menjadi tebal dan kaku
Obat herbal untuk pengobatan kambing yang terkena scabies (kudis atau
kurap):
1. Cukur bulu kambing di daerah terkena scabies, mandikan kambing dan
disikat serta diberikan sabun antiseptic/deterjen hingga bersih, kemudian
jemur atau tempatkan kambing di area panas hingga bulu kambing kering.
Setelah bulu kering bisa langsung diobati
P a g e 25 | 45
2. Permukaan kulit yang sakit digosogkan campuran serbuk belerang, kunyit
dan minyak kelapa yang dipanaskan setiap 2 hari sekali, digosokkan pada
kulit yang sakit.
3. Kulit yang sakit diolesi dengan oli bekas secara teratur seminggu sekali.
Pengobatan dengan oli bekas dari kendaraan yang sudah menempuh jarak
1.000 km paling manjur sebab pertumbuhan bulu dan pembetulan kulit
nantinya akan lebih baik bila dibandingkan dengan memakai belerang (Balai
Penelitian Veteriner/Balitvet).
4. Jeruk purut digiling halus, ditambahkan garam dapur dan minyak kelapa.
Gosokkan pada kulit yang terserang kudis.
5. Lengkuas, daun ketepeng kerbau dan garam dapur dihaluskan dan dioleskan
dibagian kulit yang terserang kudis.
6. Kamper / kapur barus digerus, dicampur minyak kelapa dan dioleskan
dibagian kulit yang sakit.
7. Gerusan Kapur barus di campur gerusan belerang di campur minyak goreng
bekas, kemudian di oleskan ke bagian yang terkena.
Pencegahan:
1. Kambing yang terkena penyakit kudis tak boleh bercampur dengan ternak
yang sehat.
2. Kambing yang baru dibeli harus bebas dari penyakit kudis
3. Mandikan ternak dua minggu sekali.
4. Bersihkan kandang seminggu sekali.
5. Myasis
Myasis adalah sejenis Korengan atau Belatungan, orang sering mengenalnya juga
dengan sebutan Seten. Penyakit ini sering menyerang pada bagian paha kambing
betina yang setelah melahirkan sisa darahnya tidak dibersihkan. Bisa juga terjadi
pada anak kambing yang baru lahir karena tidak diberikan antiseptik atau anti lalat
pada pusarnya.
Penyebab kambing terkena penyakit myasis antara lain:
P a g e 26 | 45
Luka di bagian yang berdarah terinfeksi oleh lalat sehingga lalat berkembangbiak
(bertelur) dan menghasilkan larva belatung.
Tanda-tanda kambing yang terkena penyakit myasis:
1. Adanya belatung yang bergerak-gerak dibagian yang luka
2. Bila belatungan pada kaki/teracak maka kambing akan terlihat pincang.
6. Cacingan
Penyebab kambing terkena penyakit cacingan:
Cacing tubuh karena kondisi kandang yang kotor atau padang pengembalaan yang
kotor. Cacing yang banyak ditemukan pada kambing yang terkena penyakit
cacingan adalah cacing Haemonchus contortusi. Cacing ini hidup sebagai parasit di
daerah pencernaan kambing dan menghisap sari makanan, cairan tubuh dan darah
serta mengeluarkan racun yang berdampak pada kambing menjadi lemah dan lesu.
Obat cacing yang biasa digunakan antara lain cetarin concurat, pheno plus dan
wormex powder.
Tanda-tanda kambing yang terkena cacingan:
1. Kambing akan terlihat kurus, lemah, pucat, bulu berdiri dan kusam.
2. Kambing mengalami diare, nafsu makan sangat berkurang, perut membesar
dan produksi susu menurun.
P a g e 27 | 45
3. Daerah rahang terkesan membengkak
4. Mati mendadak
Obat herbal untuk kambing yang terkena penyakit cacingan:
1. Buah pinang/jambe 2 buah yang telah dijemur hingga kering dan ditumbuk
halus lalu diaduk dengan gula jawa dan dibentuk pellet/butiran. Pemberian
ini diberikan dengan cara dicekokkan.
2. Daun tembakau 5 lembar dilumatkan, lalu dicampur air secukupnya dan
disaring. Air saringannya diminumkan pada kambing yang sakit
3. Serbuk getah papaya muda dicampur air dengan perbandingan 1 : 5 hingga
terbentuk suspensi. Suspensi getah papaya ini diminumkan atau dicekokkan
dengan memakai selang supaya langsung masuk ke dalam perut. Pemberian
kurang lebih1,2 gr/Kg berat badan.
4. Tepung buah pinang dicampur dengan nasi hangat dikepal-kepal kemudian
dipaksakan untuk dimakan kambing. Sebaiknya kambing dianjurkan untuk
dipuasakan terlebih dahulu.
5. Daun kelor yang tua dibakar, kemudian debunya dicampur air dan
diminumkan. Pengobatan diulangi satu minggu kemudian.
Pencegahan:
1. Kandang dibuat panggung dan bersih
2. Pengaritan rumput setelah kondisi panas yaitu pada jam 12.00-15.00 atau
pengembalaan kambing pada siang hari jam 10.00-15.00.
3. Jangan menggembalakan kambing pada daerah rawa, sungai dan sawah.
7. Keracunan Makanan
Penyebab kambing keracunan makanan antara lain:
Ternak kambing memakan rumput-rumputan atau daun-daunan yang
mengandung zat racun.
Tanda-tanda kambing yang keracunan makanan
P a g e 28 | 45
Mati mendadak, mulut berbusa, kebiruan pada selaput lendir, pengelupasan
kulit/eksim atau terjadi pendarahan. mulut berbusa, kejang, kebiruan pada
selaput lendir dan terkadang mati mendadak
Obat herbal untuk kambing yang keracunan makanan:
1. Minyak kelapa 1 gelas diminumkan pada 1 ekor kambing dan beri minum
air kelapa sebanyak -banyaknya atau sebisanya.
2. Air kelapa dicampur dengan asam jawa dan garam dapur secukupnya
duminumkan pada kambing yang keracunan.
3. Berikan Norit yang di gerus dicampur air matang.
4. Bila ternak keracunan insektisida, kambing diberi air minum santan kelapa
hangat 1 gelas.
5. Ternak jangan diberi hijauan beracun semacam, daun singkong dan daun
dadap serep.
Pencegahan:
Tidak memberikan tanaman beracun atau menggembalakan kambing di
daerah yang banyak tumbuh tanaman yang mengandung racun.
P a g e 29 | 45
Obat herbal untuk kambing yang belekan:
Mata kambing dicuci dengan air hangat. Semprot dengan teh dan garam yang
dilarutkan dalam air hangat. Penyemprotan bisa dilakukan dengan mulut kita atau
menggunakan alat penyemprot kecil seperti penyemprot pakaian kispray. Setelah
disemprot berikan obat tetes mata atau salep mata manusia. Pengobatan ini
dilakukan setiap hari hingga sembuh. Bisa juga mata yg sakit di teteskan OXYVET
LA alias Erlamicetin
P a g e 30 | 45
10. Orf
Sering disebut juga dakangan atau Ecthyma Contagiosa, disebabkan oleh virus
Parapoxvyrus yang bersifat zoonosis dan dapat menular ke manusia. Biasanya
kambing terkena orf saat memakan rumput yang berbulu dan debu dari konsentrat.
Gejala klinisnya adalah: luka disekitar mulut yang berupa keropeng hitam dan
terdapat juga benjolan. Lama–lama bisa menyebar ke sela–sela kuku, akibatnya
kambing menjadi kurus karena tidak selera makan.
Biasanya orf atau keropeng mulut ini bisa sembuh setelah 1 bulan, tapi dalam
kasus tertentu juga bisa menimbulkan kematian jika terjadi infeksi sekunder.
Pengobatannya adalah menggunakan Preparat Iodium dan suntikan antibiotik. Ada
juga yang menggunakan pasta yang terbuat dari bahan tradisional seperti biji
pinang, kapur sirih dan kunyit yang sudah dibersihkan terlebih dulu kemudian
dihaluskan. Pemberian pasta tradisional tinggal dioleskan saja tanpa harus
mengelupaskan keropeng pada mulut. Bisa juga diberi vaksinasi untuk pencegahan
dan pengkarantinaan agar tidak terjadi penyebaran.
11. Antraks
Penyebab penyakit antraks adalah virus Bacillus Anthracis yang penularannya
melalui kontak langsung, makanan, minuman dan pernafasan. Gejala klinisnya
adalah: demam yang tinggi hingga tubuh gemetar, badan lemas, gangguan
pernafasan, pembengkakakan kelenjar dada, bada penuh bisul, gangguan
pencernaan, mengeluarkan darah dari telinga, mulut, dan anus. Belum ada obatnya,
jadi pengendalian penyakit adalah dengan membakar ternak yang mati terserang
Antraks.
15. Pneumonia
Umumnya disebabkan karena keadaan udara yang lembap, dingin dan kotor serta
kambing yang tidak terpelihara dengan baik. Gejalanya: kambing sulit bernafas,
nafsu makan hilang, sering batuk dan juga demam. Jagalah kandang agar tidak
lembap, selalu bersih, tidak tergenang air, menutup kandang jika angin kencang
dan lakukan karantina pada kambing sakit. Pengobatan yang dapat dilakukan
adalah dengan memberikan preparat antibiotik.
16. Konstipasi/sembelit
Biasanya hanya dialami oleh anak kambing yang baru lahir, karena kotoran
pertamanya berwarna hitam kental dan keras sehingga sulit keluar. Anak kambing
yang terkena konstipasi selain susah buang kotoran, dia juga akan berguling-guling
P a g e 32 | 45
dan sering mengembik. Maka untuk melancarkan buang air besarnya bisa diberi 1
sendok makan minyak sayur.
Demikian informasi mengenai 16 penyakit umum yang sering menyerang kambing
dan domba serta cara menanggulanginya, yang terpenting adalah selalu
memperhatikan gerak-gerik kambing dan menjaga kebersihan kandang.
P a g e 34 | 45
Jika telah terlihat tanda-tanda kambing akan melahirkan, secepatnya lantai
kandang diberi alas jerami kering yang bersih. Induk kambing dibersihkan dari
kotoran dan gumpalan bulu serta bulu di sekitar ambing dicukur dan dibersihkan.
Tanda-tanda yang dapat dilihat secara visual pada kambing yang akan melahirkan
adalah: induk kambing gelisah, ambing terlihat membengkak, punggung
mengendor, urat daging di sekitar vulva mengendor, mencakar-cakar seolah-olah
berusaha membuat sarang dan dari vulva keluar lendir.
Pada saat kambing akan melahirkan anak harus selalu memperoleh pengawasan,
tetapi harus diusahakan agar tidak mengganggu atau membuat kambing merasa
ketakutan.
Kambing biasanya jarang mengalami kesulitan dalam melahirkan anak. Sehingga
jarang menimbulkan permasalahan serta tidak memerlukan pertolongan. Tetapi
bila terjadi kesukaran, khususnya karena disebabkan letak anak dalam posisi tidak
normal, misalnya kepala tertunduk atau kaki terlipat. Maka pertolongan yang
diperlukan adalah usaha mengembalikan ke letak yang normal atau usaha
meletakkan posisi kepala berada di antara kedua kaki depan dan menghadap ke
vulva.
Apabila kambing yang melahirkan anak, tetapi anak kambing tidak segera dapat
bernafas, maka perlu pertolongan segera, supaya anak kambing dapat bernafas
dengan cara meniup mulutnya atau memijat/menekan-nekan sisi dada dan
mengangkat tubuh bagian belakang.
Anak kambing yang baru lahir, harus segera dibersihkan dan dikeringkan dengan
lap bersih. Hidung dan mulutnya segera dibersihkan dari lendir dan selaput-
selaput. Tali pusar dipotong sepanjang 5 cm dan luka potong diolesi yodium
tinctur. Pemotongan pusar dianjurkan menggunakan gunting yang steril.
Agar anak kambing yang baru dilahirkan akan segera berdiri, maka sebaiknya
dimasukkan dalam box yang diberi alas jerami kering atau karung bekas yang telah
dipersiapkan sebelumnya. Anak kambing untuk sementara dipisahkan dari
induknya dan baru didekatkan pada induknya bila sudah sanggup berdiri dan akan
menyusu pada induknya.
Sebelum anak kambing menyusu pada induknya, sebaiknya bagian belakang
(pelvis) dan ambing induk dibersihkan dengan air hangat yang dicampur
desinfektan.
P a g e 35 | 45
Anak kambing bersama induknya dipelihara pada kandang yang khusus; alas lantai
harus selalu diganti setiap hari. Anak kambing dapat disapih atau dihentikan
menyusu pada induknya pada usia 3 bulan.
P a g e 36 | 45
gangguan pencernaan yang akhirnya menimbulkan mencret dari yang biasa sampai
yang berdarah. Penyebab penyakit ini adalah infeksi dari protozoa, cacing dan
kuman. Jika tidak disebabkan oleh infeksi dari protozoa, cacing atau kuman,
mencret bisa disebabkan oleh:
makan hijauan pakan yang berkelebihan
air susu induk terlalu tinggi kadar lemaknya
ambing/puting susu yang kotor
pemberian makanan yang tidak teratur
akibat perubahan iklim
Cempe mencapai usia 3 bulan, sebaiknya sudah disapih atau dipisah dan tidak
menyusu lagi pada induknya. Dengan demikian induk kambing dapat dipersiapkan
lagi untuk dikawinkan, apabila kesehatan induk telah pulih seperti sediakala.
Penyapihan cempe dapat diawali pada usia 2,5 bulan, dengan cara sehari disusukan
induknya dan sehari diliburkan. Selanjutnya sehari menyusu, dua hari diliburkan,
dan seterusnya. Dengan cara demikian tepat mencapai usia 3 bulan, cempe sudah
tidak lagi menyusu dan dipisah dari induk dan dikandangkan bersama
kelompoknya.
P a g e 38 | 45
Agar dapat dijadikan induk yang baik, kambing betina dewasa harus sering
dikeluarkan untuk merumput sendiri. Dengan merumput sendiri selain akan lebih
ekonomis, kambing juga dapat memilih makanan yang disukainya daripada
dipelihara di dalam kandang terus-menerus.
Perawatan calon induk kambing juga perlu memperoleh prioritas khusus, termasuk
mencukupi pemberian makanan hijauan pakan tidak lebih dari 8 kg/ekor dan
makanan penguat 0,25 kg/ekor. Kekurangan makanan, pemeliharaan dan
perawatan dapat mengakibatkan permasalahan seperti:
Kambing sulit menjadi bunting bila dikawinkan.
Sering terjadi kesulitan dalam melahirkan anak yang pertama kalinya.
Anak yang dilahirkan kecil dan lemah.
Daki
Kulit kambing terdiri dari tiga lapisan. Lapisan paling atas adalah lapisan
mati. Dari kulit tersebut dikeluarkan keringat. Sesudah keringat diuapkan,
maka bagian organis dan anorganis pada kulit atau lapisan mati itu
tercampur dengan debu yang membentuk daki.
Faeces kambing
Setiap saat kambing membuang kotoran dan berbaring di lantai kandang
atau tempat merumput. Maka sebagian tubuh akan terkena kotoran dan
melekat pada kulit dan bulu, apalagi bagi kambing yang bulunya lebat.
Kotoran kambing sendiri atau yang berasal dari keringat dan debu yang
membentuk daki akan sangat mengganggu kesehatan ternak kambing, sebab
hal tersebut dapat mengakibatkan gangguan, seperti:
P a g e 39 | 45
o Lubang keringat tertutup, sehingga keringat tidak dapat keluar.
Peristiwa ini akan mengakibatkan pengaturan nafas di dalam tubuh
dan peredaran darah terganggu.
o Mengandung berbagai bakteri dan parasit yang dapat menyebabkan
perasaan gatal-gatal dan tidak tenang.
Perawatan kulit yang dapat dilakukan untuk kambing dewasa adalah:
Secara berkala memandikan dan menyikat kulit dan bulu. Pada saat kambing
dimandikan, sebaiknya sekaligus disikat kulit dan bulunya agar kotoran
dapat hilang.
Bulu-bulu yang menggumpal perlu dipotong untuk menghindari melekatnya
kotoran.
Tujuan utama pemeliharaan badan bagi kambing dewasa adalah:
Untuk menjaga kesehatan kambing, sebab kebersihan kulit dan bulu
mengurangi kemungkinan bakteri dan parasit menginfeksi. Demikian pula
pengaturan temperatur dan peredaran darah tidak terganggu.
Untuk kambing yang diharapkan produksi air susunya, produktivitasnya
akan stabil karena kelenjar susu yang termasuk dalam golongan kelenjar
kulit tidak terganggu. Sekaligus untuk menghindari pengotoran susu dari
bulu-bulu yang rontok.
P a g e 40 | 45
ini berbeda dengan kambing yang biasa digembalakan atau sehari-hari merumput
sendiri.
Bagi kambing yang dipelihara dalam kandang terus-menerus, kuku dengan lantai
kandang hanya sedikit sekali bergesek. Keadaan demikian akan menimbulkan
kedudukan kuku atau posisi kaki yang salah. Kuku kambing akan tumbuh terus dan
pada akhirnya menjadi panjang. Perubahan kedudukan kuku yang salah
mengakibatkan tergesernya bidang dasar tracak. Dengan demikian titik berat badan
jatuh pada kuku bagian belakang yang lunak. Keadaan semacam itu akan
mempengaruhi bentuk tubuh kambing seperti: punggung melengkung seperti
busur. Disamping itu, kuku yang lunak mudah sakit sehingga kambing menjadi
pincang.
Untuk menjaga kedudukan kuku yang serasi, maka setiap 4 bulan sekali kuku
tersebut perlu dipotong, terutama kuku kaki belakang. Kuku kaki depan umumnya
lebih keras daripada kuku kaki belakang karena selalu basah kena air kencing dan
kotoran. Tetapi baik kuku belakang maupun kuku kaki depan pertumbuhannya
akan sama saja, maka keduanya perlu dilakukan pemotongan. Pemotongan harus
dilakukan dengan alat khusus atau pisau pemotong kuku. Maksud pemotongan
kuku ternak kambing adalah untuk mengembalikan kuku pada bentuk yang normal.
Kuku kaki kambing yang dipotong adalah bagian lapisan tanduk pada telapak kaki
sampai menjadi rata atau menjadi sedikit cekung. Dengan cara demikian berat
badan kambing terbagi rata pada keempat kakinya.
P a g e 41 | 45
o Kemudian tali itu dililitkan di belakang bahu dan lilitan kedua di
depan tulang punggung.
o Kambing direbahkan, kemudian kaki-kakinya diikat.
o Dengan menggunakan pisau pemotong kuku, pertama kali yang
dipotong adalah kuku bagian bawah, selanjutnya kuku bagian luar
atau tepi kuku sehingga rata dengan kuku bagian bawah yang sudah
dipotong lebih dahulu. Bersama pemotongan kuku, dianjurkan juga
celah kuku dibersihkan.
P a g e 42 | 45
dan sanggup menjamin kesehatan tubuh, serta memperlancar foetus pada
saat melahirkan.
Usahakan kambing yang sedang bunting terhindar dari benturan apa pun
atau terseruduk oleh kambing yang berkelahi.
Kurang lebih 30 hari sebelum kambing akan melahirkan, khususnya untuk
kambing perah, pemerahan harus dihentikan. Hal ini dimaksudkan agar
kambing dapat beristirahat sehingga produksi susunya tetap tinggi.
Menjelang induk kambing beranak perlu diberi makanan yang cukup dan
tambahan makanan penguat yang baik kualitasnya. Hal ini berguna untuk
membantu pembentukan ambing, terutama pada kambing yang baru pertama
kali beranak. Selain itu membantu pembentukan Colustrum yang sangat
esensial bagi anak kambing yang baru dilahirkan.
P a g e 44 | 45
Disusun dan dirangkum dari berbagai sumber oleh: Eri Satria. S.AB
Hp: 081291210902
Website:
http://www.andalasfarm.com/
http://kambingboer.com/
http://www.erisatria.com/
P a g e 45 | 45