Anda di halaman 1dari 45

Pedoman Lengkap Beternak Kambing

Untuk Pemula

AGRIBISNIS
Eri Satria. S.AB | April | 2020

P a g e 1 | 45
DAFTAR ISI:
Kandang ternak kambing 2
Pemilihan bibit yang bagus 13
Pemilihan pakan yang mencukupi kebutuhan gizi 13
Pemeliharaan kesehatan kambing 19
Macam macam penyakit kambing dan cara pengobatannya 20
Perawatan dan pembiakan kambing 32

I. Pendahuluan
Semakin banyak peminat dan meningkatnya daya beli masyarakat membuat
permintaan daging kambing di Indonesia semakin hari semakin meningkat.
Permintaan daging kambing di pasaran belum terpenuhi kebutuhannya, sehingga
kita masih harus melakukan impor daging kambing. Maka beternak kambing
potong bisa jadi pilihan yang baik, mengingat tingginya kebutuhan dan permintaan
pasar.
Selain itu, dalam beternak kambing bukan hanya daging kambing tapi juga susu
hingga kotorannya pun dapat di jual untuk dijadikan pupuk organik. Sebenarnya
tidak terlalu sulit untuk beternak kambing potong, tapi perawatan yang baik dan
benar bisa memberikan hasil yang maksimal. Jadi, apa saja yang perlu dilakukan
dalam memulai beternak kambing potong? Artikel ini akan membahas beberapa
hal yang penting untuk diperhatikan agar kambing peliharaan kita bisa memenuhi
secara kualitas maupun kuantitas.

P a g e 2 | 45
II. Kandang Ternak Kambing
Jika ingin beternak kambing tentu hal pertama yang harus di perhatikan juga
adalah kualitas dari kandang yang akan di gunakan untuk tempat kambing.
Ukurannya harus sesuai dengan jumlah kambing yang akan kita pelihara. Pastikan
kandang yang kita buat juga sudah memenuhi standar kualitas, yaitu: kandang
harus memudahkan kita melakukan pengawasan terhadap kambing yang ada pada
kandang, memudahkan kita dalam pemberian pakan dan aman serta kuat bagi si
kambing.
Kandang yang ingin di buat hendaknya berjarak minimal 10 meter dari rumah agar
menghindari bau yang tidak sedap yang dapat mengganggu aktifitas sehari – hari.
Pada umumnya tipe kandang yang baik bagi ternak kambing adalah yang
berbentuk panggung. kandang panggung menjadi pilihan terbaik karena dengan
konsep kandang seperti itu akan memudahkan perawatan, pengawasan, dan
pembersihan kotoran Kambing. Kandang panggung juga dapat melindungi
Kambing dari ancaman binatang pemangsa seperti binatang buas, hal ini berguna
jika lokasi kandang berada di daerah yang masih ada binatang buasnya. Dimana di
bagian bawah kandang ada kolong untuk menampung kotoran, menghindari
kebecekan serta kontak langsung dengan tanah yang bisa jadi tercemar penyakit.
Lantai kandang di tinggikan antara 1 – 2 meter, bak untuk pakan dapat di
tempelkan pada dinding kandang dengan ketinggiannya sebahu kambing.
Dasar kolong kandang sebaiknya dibuat miring, kemiringan dapat di buat dengan
kira-kira, yang penting kotoran lancar mengarah menuju saluran pembuangan atau
penampungan. Bagian pinggir di gali sedalam ±10 cm dan lebar 20-40 cm serta di
buatkan saluran yang menuju bak penampung kotoran yang selanjutnya dapat di
proses untuk menjadi pupuk kandang.

gambar 1

P a g e 3 | 45
1. Bagian-bagian Kandang
Kandang ternak kambing mempunyai bagian-bagian yang sesuai dengan tujuan
dan fungsinya dalam mendukung pengelolaan, seperti :
a) Bagian kandang induk/utama
Merupakan tempat ternak domba kereman atau digemukkan. Pada usaha ternak
penggemukan, ruang ini digunakan sebagai tempat yang sudah berumur 15 bulan
lebih, untuk mengadakan aktivitas istirahat, makan, reproduksi dan membuang
kotoran; sedangkan untuk ternak kambing yang bukan kereman ruang induk/utama
hanya dijadikan tempat istirahat dan tidur. Untuk kandang induk/utama per ekor
domba membutuhkan luas kandang 1m x 1,5 m.
b) Bagian kandang induk dan anaknya
Merupakan kandang yang khusus untuk seekor induk yang akan melahirkan dan
sedang menyusui anaknya sampai anaknya disapih. Untuk bagian kandang ini
seekor induk kambing membutuhkan luas 1,5 m x 1 m, dan untuk anak kambing
perekor memerlukan luas 0,5 m x 1 m. Kandang induk dan anaknya dipergunakan
sampai anak kambing mencapai usia 3 bulan.
c) Bagian kandang anak kambing berusia 3-6 bulan
Anak kambing pasca sapih sebaiknya dipelihara dalam kandang tersendiri, yakni
kandang khusus untuk anak kambing usia pasca sapih sampai usia 6 bulan.
d) Bagian kandang anak kambing berusia 7-15 bulan
Mulai usia 7-15 bulan, kambing sudah digolongkan kambing muda yang
memerlukan pemeliharaan tersendiri pula. Kambing muda kelamin jantan dan
betina harus sudah dipisahkan dalam kandang kelompoknya masing-masing.
e) Bagian kandang pejantan
Merupakan kandang khusus bagi kambing jantan yang akan digunakan sebagai
pejantan. Kandang kambing jantan sebaiknya cukup luas, serta memperoleh sinar
matahari pagi dan udara segar dan bersih. Selain itu diusahakan agar kandang
kambing pejantan terpisah dari kandang kambing lainnya, tetapi tidak terlalu jauh
dengan kambing betina dewasa. Hal ini dimaksudkan agar tidak gaduh dan terjadi
perkelaian. Dianjurkan untuk kandang kambing pejantan tidak dibuat berkelompok
P a g e 4 | 45
dan sebaiknya disekat-sekat. Luas kandang yang diperlukan untuk per ekor
kambing jantan pejantan adalah 2 m x 1,5 m.
f) Bagian kandang isolasi atau kandang karantina
Kandang karantina untuk memisahkan kambing yang sehat dengan kambing yang
sakit. Hal itu dilakukan untuk mencegah penyebaran penyakit dari kambing yang
sakit.

2. Perlengkapan Kandang
Perlengkapan kandang kambing sangat dianjurkan tersedia, agar dalam
pengelolaan yang berkaitan dengan tatalaksana dapat dicapai secara efisien.
Diantaranya yang paling pokok adalah :
a) Tempat pakan/palung pakan
Merupakan tempat pakan dalam kandang, dimana harus dibuat sedemikian rupa
sehingga bahan pakan hijauan yang diberikan untuk ternak kambing tidak tercecer.
Pada palung juga perlu disediakan ember untuk air minum.
b) Gudang Pakan
Merupakan tempat untuk menyimpan sementara pakan yang belum siap disajikan
ke ternak. Hijauan pakan yaqng disimpan dalam gudang sebaiknya tidak dalam
ikatan, agar tidak mengalami fermentasi yang menimbulkan panas dan akan
mengurangi kualitas hijauan pakan ternak. Hijauan pakan yang dilayukan nilainya
akan lebih baik untuk ternak kambing dibandingkan dengan yang baru dan masih
lembab. Pakan penguat hendaknya disimpan pada tempat yang terhindar dari
proses pembusukan dan serangan hama.
c) Tempat Umbaran
Merupakan kelengkapan dari sistim perkandangan kambing yang baik. Kambing
dimasukkan ke tempat umbaran pada saat kandang sedang dibersihkan. Tempat ini
juga berfungsi sebagai tempat represhing (penyegaran), tempat olahraga bagi
ternak. Untuk ternak kambing yang tidak digembalakan perlu bermain di tempat
umbaran secara teratur, agar kesehatannya terjaga. Kesulitan induk melahirkan
adalah salah satu contoh yang sering terjadi di tingkat petani karena ternak
kambing sedang bunting kurang olahraga/gerak.

P a g e 5 | 45
d) Tempat kotoran/kompos
Merupakan salah satu perlengkapan yang sudah sewajarnya tersedia. Pada kandang
tipe lemprak yang digunakan sebagai kandang kambing kereman atau yang
digemukkan, sisa pakan dan kotoran akan menumpuk jadi satu dan sangat
mengganggu kesehatan ternak kambing. Pada kandang tipe panggung kotoran
tertumpuk pada kolong lantai kandang , agar kotoran dapat jatuh ke bawah, maka
lantai harus dibuat, diatur tidak terlalu rapat, cukup bersela kurang lebih 1,5- 2 cm.

3. Letak Kandang
Sesuai dengan fungsinya kandang harus menjamin ternak kambing agar nyaman
serta hidup sehat. Kandang juga harus memenuhi persyaratan tidak mengganggu
lingkungan, terutama masyarakat sekitar; oleh karena itu kandang kambing harus
direncanakan dapat memenuhi syarat, seperti :
a) Kandang dibuat di daerah yang relatif lebih tinggi dari daerah sekitarnya, tidak
lembab, lebih jauh dari kebisingan;
b) Aliran/sirkulasi udara segar, terhindar dari aliran udara yang kencang;
c) Sinar matahari pagi bebas masuk kandang, tetapi pada siang hari tidak sampai
masuk ke dalam kandang;
d) Agak jauh dari lokasi pemukiman, serta masyarakat tidak merasa terganggu
(utamanya untuk yang sudah masuk kategori perusahaan); tergantung kesepakatan
dengan lingkungan masyarakat;
e) Lokasi dianjurkan jauh dari sumber air minum yang digunakan oleh masyarakat
sekitar, sehingga kotoran kambing tidak mencemari, baik secara langsung maupun
lewat rembesan;
f) Usahakan lokasi kandang jauh dari tempat keramaian seperti : jalan raya, pasar,
pabrik/RMU agar ketenangan ternak kambing terjaga.

Dalam membangun kandang Kambing harus di rencanakan untuk perkembangan


usaha ternak Kambing yang akan di jalankan kedepannya. Kita akan membutuhkan
kandang untuk menampung hasil dari anak-anak kambing yang telah di sapih, dan
karena hal ini usahakan kandang kambing sudah di konsep untuk langkah
kedepannya dengan membangun kandang yang lebih besar. Dengan membangun
sebuah kandang yang baik (sesuai standar) merupakan sebuah investasi jangka
P a g e 6 | 45
panjang dan nantinya akan terpakai jika usaha ternak Kambing sudah semakin
berkembang dan memerlukan banyak tempat. Memang dalam pembuatan kandang
membutuhkan biaya yang tidak murah dan memerlukan tenaga ahli, namun
usahakan kandang kambing di bangun dengan bahan yang murah dan mudah di
dapat tetapi kokoh.

Di bawah ini adalah gambaran pembuatan kandang kambing yang telah di lakukan
oleh para peternak kambing yang sudah berpengalaman:

No. Status Fisiologis Ternak Umur Ukuran

(bulan) (Ekor/cm2)
1. Jantan dewasa pejantan > 12 200 cm x 150 cm
2. Betina dewasa indukan > 15 150 cm x 100 cm
3. Induk menyusui + jumlah > 15 150 cm x 100 cm + jumlah
anak (0 – 3 bulan/ekor) anak x (50 cm x 100 cm)
4. Anak Sapihan 3-6 50 cm x 100 cm
5. Jantan/betina muda 7 - 15 75 cm x 100 cm
6. Jantan bakalan untuk + 12 75 cm x 120 cm
penggemukan/qurban/aqiqah

Contoh Gambar Desain Kandang Kambing Modern dan Sehat


Kondisi kandang yang baik dan sehat merupakan salah satu penunjang dalam
keberhasilan usaha ternak kambing. Kandang kambing yang sehat haruslah
mempunyai desain yang baik yang meliputi pencahayaan, pembuangan kotoran
dan tempat menaruh pakan. Selain itu kandang kambing yang baik adalah kandang
kambing yang bersih dan kering sehingga kambing yang berada di dalamnya
menjadi lebih sehat dan terhindar dari berbagai macam penyakit.

Untuk membuat kandang kambing yang baik caranya tidaklah terlalu sulit, yang
terpenting adalah ketelatenan dan keuletan. Namun jika kita merasa kesusahan
dalam membuat kandang, kita dapat membayar tukang yang ahli dibidangnya.

P a g e 7 | 45
Contoh Desain Pondasi dan Lantai Dasar Kandang Kambing Modern

Lantai dasar kandang kambing dibuat dari semen atau tanah, diatasnya dibuat lagi
satu lantai yang dipasang miring terbuat dari papan atau bambu yang dilapisi
dengan terpal, lantai dibuat miring supaya kotoran mudah turun dengan sendirinya
kedalam penampungan yang berada diujung sebelah bawah lantai. Penampung
kotoran akan memisahkan kotoran padat dan cair dengan sendirinya, saluran untuk
penampung kotoran cair dibagian atasnya dipasang saringan supaya kotoran padat
tidak bisa masuk, saluran dibuat memiliki kemiringan tertentu supaya urin dapat
mengalirkan kedalam tangki penampungan dengan mudah, tangki penampungan
urin ditempatkan dibagian paling ujung kandang. Dibawah lantai bisa dipakai
untuk menyimpan makanan cadangan atau makanan permentasi. Ilustrasi desain
pondasi dan lantai dasar kandang kambing modern dapat dilihat pada gambar
dibawah ini:

gambar 2

P a g e 8 | 45
gambar 3

gambar 4

P a g e 9 | 45
gambar 5

gambar 6
P a g e 10 | 45
gambar 7

gambar 8

P a g e 11 | 45
gambar 9

gambar 10
P a g e 12 | 45
gambar 11

gambar 12
P a g e 13 | 45
III. Pemilihan Bibit Yang Bagus
Pilihlah bibit kambing yang bulunya mengkilap, matanya bening, tidak cacat,
kakinya lurus kokoh dan tumitnya terlihat tinggi. Mulut dan hidung bersih tidak
berlendir, sebagai tanda kambing tidak penyakitan, anusnya pun bersih. Garis
pinggang dan garis punggung tulang belakang lurus, tidak melengkung ke bawah.
Usia ideal penggemukkan adalah sekitar 8 – 12 bulan. Ukuran badannya juga
normal tidak kurus maupun terlalu gemuk / kelebihan. Sebaiknya juga pilih yang
bentuk ekornya melebar bukan yang berbentuk seperti cambuk. Menurut para
peternak, kambing yang memiliki ekor berbentuk cambuk pembentukan dagingya
tidak terlalu maksimal / terlalu lamban. Sedangkan kambing yang memiliki bentuk
ekor melebar lebih maksimal dalam pembentukan daging, yaitu sekitar 3 bulan.

Ciri-Ciri Calon Induk Kambing Baik


1. Calon induk tampak bersemangat, aktif bergerak, kepala selalu tegak, mata
bercahaya, pertumbuhan bagus, rambut dan bulunya mengkilap.
2. Ukuran badan besar tetapi tidak gemuk.
3. Bentuknya kompak, dada dalam dan lebar, garis punggung dan pinggang
lurus.
4. Kakinya lurus terlihat kokoh, serta memiliki tumit yang tinggi.
5. Umur di atas satu tahun.
6. Tingkat kesuburan reproduksi sedang.
7. Sifat keindukan baik.
8. Tubuh tidak cacat.
9. Berasal dari keturunan kembar dua.
10.Jumlah puting dua buah.
11.Berat badan lebih dari 20 kg.

P a g e 14 | 45
Ciri Calon Kambing Pejantan Baik
1. Penampilan bagus dan besar.
2. Umur di atas 1,5 tahun.
3. Keturunan kembar.
4. Mempunyai nafsu kawin yang besar.
5. Sehat dan tidak cacat.

IV. Pemilihan Pakan Yang Mencukupi Kebutuhan Gizi


Pakan adalah hal yang terpenting untuk menunjang proses penggemukan kambing,
yaitu suatu aktivitas pemeliharaan kambing yang sebelumnya dalam kondisi kurus
selanjutnya di tingkatkan berat badannya melalui proses pembesaran daging yang
memakan waktu sekitar 3 – 5 bulan lamanya.
Makanan kambing biasanya berupa hijau – hijauan segar, seperti: rumput gajah,
daun lamtoro, daun turi, daun singkong yang berprotein cukup tinggi, daun nangka
dan daun pepaya. Tapi sebelum memberikan daun – daunan hijau pada kambing
sebaiknya di lakukan penjemuran atau di layukan terlebih dahulu, sekitar 2 – 3 jam
di bawah terik matahari yang bertujuan untuk menetralkan kemungkinan racun
berbahaya yang ada di dalam daun – daunan hijau tersebut.
Jika kambing sampai keracunan, si kambing bisa mabok, sakit dan bahkan
mengalami kematian. Selain itu, kambing juga bisa diberi jerami (dari tanaman
jagung, kedelai, padi, tebu atau yang lainnya), kulit umbi – umbian (seperti kulit
singkong, ubi jalar dan yang lainnya), kulit kacang – kacangan (bisa kacang tanah
ataupun kulit kopi), serta sayur – sayuran sisa dari pasar.
Kebutuhan hijauan untuk kambing sekitar 70% dari total pakan. Kambing juga
membutuhkan makanan padat atau konsentrat sekitar 30% yang berguna untuk
mempercepat penggemukan. Bisa di beli di toko pakan ternak atau di ganti
menggunakan bekatul, ampas tahu dan ketela pohon yang sudah di cacah dengan
perbandingan 40% : 40% : 20% . Kombinasi bahan tersebut harus mencapai 3 kg,
karena sebanyak itulah yang harus di konsumsi 1 ekor kambing per harinya.
Kambing di beri makan 2 kali sehari, jam 8 pagi dan jam 4 sore. Total pakan dalam
sehari adalah 10% dari berat badan kambing. Pakan hijau – hijauan tidak di
P a g e 15 | 45
anjurkan di berikan bersamaan dengan pakan konsentrat, karena kandungan
nutrisinya berbeda. Di sarankan, sebaiknya pakan konsentrat di berikan saat
kambing sudah banyak mengkonsumsi hijau – hijauan, tapi belum juga terlihat
kenyang. Jangan lupa juga untuk memberi minum dengan air bersih sekitar pukul 3
sore. Minuman yang paling bagus adalah air cucian beras yang sudah di campur
dengan sedikit bekatul atau dedak.
Selain di berikan rumput, daun hijau dan juga makanan konsentrat. Kambing masih
membutuhkan pakan pelengkap dengan kandungan gizi ternak yang belum terdapat
pada 3 jenis makanan sebelumnya. Pemberian pakan pelengkap ini bertujuan untuk
lebih mengoptimalkan lagi pertumbuhan, kesehatan dan produksi ternak. Kambing
dapat di berikan suplemen makanan yang mengandung asam amino esensial
pembentuk sel dan organ tubuh, mengandung vitamin lengkap yang berguna untuk
daya tahan tubuh dari serangan penyakit, serta mineral – mineral pelengkap (N, P,
K, Ca, Mg, Cl dll) sebagai penyusun tulang dan darah, juga memperlancar proses
metabolisme dalam tubuh. Bisa menggunakan suplemen merek Viterna yang bisa
di larutkan bersamaan air atau pakan ternak yang akan di berikan.

Cara Membuat Pakan Fermentasi Ternak Kambing


Cara membuat pakan fermentasinya sangatlah mudah dan manfaat yang diberikan
oleh pakan fermentasi sangat bagus bagi hewan ternak kita, manfaat yang
diperoleh diantaranya seperti:
 Pakan dapat disimpan sesuai kebutuhan (bisa disimpan sampai berbulan-
bulan)
 Meningkatkan nafsu makan sehingga mempercepat pertumbuhan ternak
 Daging hewan terutama kambing rendah kolesterol dan tidak “prengus”
 Kotoran hewan tidak menimbulkan bau/amoniak
 Kotoran/limbah hewan berkualitas untuk dimanfaatkan menjadi pupuk

Cara Membuat Pakan Fermentasi Ternak Kambing Pola HCS

P a g e 16 | 45
Untuk pembuatan pakan fermentasi yang satu ini kita akan menggunakan pola
HCS, kenapa kita pilih menggunakan pola HCS. Karena cara ini telah
diaplikasikan oleh banyak peternak besar, dan hasilnyapun sangat memuaskan.
Bahan yang diperlukan:
 Tempat fermentasi (bisa terpal, tong besar, bak, atau plastik besar) Para
peternak biasanya menggunakan terpal untuk membuat pakan fermentasi,
tapi bisa juga menggunakan tempat-tempat yang sudah disebutkan tadi
 Bahan organik bisa rumput gajah, jerami, gedebog pisang atau kolbis
 Dedak, Bekatul & Ampas tahu
 Gula pasir
 Garam
 Suplemen probiotik (disarankan untuk pemilihan suplemen probiotik
menggunakan SOC – HCS, karena penggunaan suplemen ini sangat
berdampak bagus pada hewan ternak)

Langkah – Langkah Pembuatan


Sebelum proses pembuatan pakan fermentasi dimulai alangkah lebih baiknya jika
15 menit sebelum pembuatan kita melarutkan dulu Suplemen probiotik SOC –
HCS dengan Air & Gula Pasir. Setelah proses pelarutan ini selesai sekarang kita
masuk kedalam langkah-langkah pembuatan pakan fermentasi:
1. Siapkan terpal untuk tempat pembuatan pakan fermentasi
2. Letakan rumput gajah, gedebog pisang atau jerami yang sudah dicacah
diatas terpal
3. Letakan pula bahan-bahan lain seperti dedak, bekatul, ampas tahu secara
merata
4. Selanjutnya berikan atau taburi bahan-bahan tadi dengan garam
5. Setelah itu siram semua bahan tadi dengan larutan suplemen probiotik SOC
– HCS yang telah dilarutkan dengan air dan gula pasir.
6. Selanjutnya aduk semua bahan tadi secara merata

P a g e 17 | 45
7. Setelah diaduk proses terakhir adalah dengan memasukkan bahan
pembuatan kedalam wadah atau plastik kedap udara (udara tidak masuk ke
dalam). Proses fermentasi sedang berlangsung tunggu hingga 1-3 jam untuk
pakan fermentasi yang terbuat dari rumput gajah, gedebog pisang, dan untuk
pembuatan pakan yang terbuat dari jerami tunggu sampai 24 jam atau 1 hari
baru bisa digunakan.

gambar 13
Ciri ciri Pakan Fermentasi yang Berhasil
Untuk melihat hasil pembuatan pakan fermentasi apakah jadi atau tidak bisa dilihat
dari 3 kategori berikut:
1. Ada peningkatan suhu
2. Ada perubahan warna
3. Pakan fermentasi Jadi lapuk/empuk

P a g e 18 | 45
Jika di dalam pakan fermentasi terdapat kategori diatas, itu tandanya proses
pembuatan pakan fermentasi telah berhasil dan sekarang bisa memberikan nya
kepada hewan ternak.

Cara Pemberian Pakan Fermentasi


Untuk pemberian pakan fermentasinya sendiri sama dengan cara pemberian pakan
biasa, akan tetapi sebelum diberikan kepada hewan ternak, pakan fermentasi
alangkah lebih baiknya jika dianginkan terlebih dahulu selama 15 menit, setelah itu
baru bisa diberikan kepada hewan ternak..

Apa Yang Harus Diketahui Tentang Suplemen Probiotik SOC – HCS?


Yang harus diketahui adalah, SOC atau kependekan dari suplemen organik cair ini
merupakan suplemen yang sangat bagus diberikan kepada hewan ternak kita
karena mampu merangsang percepatan pertumbuhan berat dan kesuburan pada
hewan ternak, selain itu terdapat pula keunggulan lainnya yang diantaranya
diantaranya meliputi:
 Mampu menjaga dan menyehatkan ternak
 Mengurangi biaya produksi dan perawatan, karena jika menggunakan
produk lama yang berbahan kimia biaya operasionalnya mahal.
 Mengurangi stress dan menekan penyakit, sehingga memperkecil angka
kematian.
 Meningkatkan antibodi pada ternak sehingga tidak gampang diserang
penyakit.
 Menyeimbangkan mikroorganisme di dalam rumen dan meningkatkan nafsu
makan.
 Mempercepat pertumbuhan ternak dan terbukti untuk kambing bisa
meningkat hingga 2,5-4kg/minggu. Tanpa menggunakan SOC rata rata 2,5
kg/bulan.
 Meningkatkan kesuburan dan meningkatkan produksi daging, sehingga akan
lebih menguntungkan peternak. Untuk kambing dan sapi kualitas maupun

P a g e 19 | 45
kuantitas daging sangat bagus, untuk unggas petelor telur jadi lebih besar
dan banyak.

gambar 14

V. Pemeliharaan Kesehatan Kambing


Setelah kebutuhan pakan yang lengkap dan bergizi sudah tercukupi, selanjutnya
adalah pemeliharaan atau perawatan kambing. Tindakan pertama yang bisa kita
lakukan adalah melakukan pencegahan terhadap penyakit yang bisa menyerang
kambing peliharaan kita, seperti menjaga kebersihan kandang dan lingkungan
sekitarnya. Dengan menjaga kebersihan kandang, memberi makanan sehat dan
perawatan yang baik bisa menghilangkan bau pada kandang dan tubuh kambing.
Lahan yang digunakan untuk memelihara atau yang di jadikan kandang harus
bebas dari penyakit menular. Kambing yang diduga bulunya membawa penyakit
sebaiknya di mandikan terlebih dahulu dan di gosok dengan larutan sabun karbol,
Neguvon, Bacticol Pour, Triatex atau Granade 5% dengan konsentrat 4,5 gram
untuk 3 liter air. Untuk membasmi kutu pada kambing, dapat di mandikan dengan
larutan Asuntol dengan konsentrasi 3 – 6 gram untuk di larutkan pada 3 liter air.

P a g e 20 | 45
Perlunya di lakukan vaksinasi secara rutin yang bertujuan untuk mencegah
terjangkit penyakit yang di sebabkan oleh virus. Beberapa jenis penyakit yang
sering menyerang kambing adalah: penyakit Parasit (cacingan, kudis, kutu),
penyakit Bakterial (antraks, busuk kuku, cacar mulut), penyakit Virus (orf),
penyakit lain seperti keracunan sianida, kembung perut dan keguguran. Jika
penyakit tersebut tidak segera di atasi akan bisa menyebabkan kematian pada
hewan ternak kta.
Maka dari itu sangat diperlukan pengamatan atau pemantauan rutin pada hewan
ternak kita. Jika terlihat ada gejala penyakit pada kambing peliharaan kita, segera
cari tahu dan pastikan jenis penyakitnya serta cara pengobatannya, untuk
mencegah penyakit tersebut menular ke kambing yang lainnya.
Jangan lupa untuk selalu menjaga kebersihan kandang agar kambing tidak mudah
terserang penyakit. Jika kandang sudah pernah digunakan oleh kambing yang
terserang penyakit, lebih baik kandang di desinfektan terlebih dulu. Tapi kalau
kambingnya sehat cukup di cuci menggunakan air bersih saja. Kandang dan
lingkungan disekitarnya juga tidak boleh lembab dan juga bebas dari genangan air,
agar tidak di jadikan sarang nyamuk atau hewan sejenis lain yang dapat menggigit
dan menghisap darah si kambing.

VI. Macam Macam Penyakit Kambing dan Cara


Pengobatannya
Sebelum memulai ternak kambing dan domba ada baiknya jika kita mengetahui
penyakit dan cara menanggulanginya terlebih dahulu, langsung saja berikut
penyakit umum yang sering menyerang ternak kambing dan domba.

1. Stress
Meningkatkan stamina, daya tahan tubuh dan menghindari stress pada kambing
sangat penting untuk dilakukan. Ternak kambing yang habis menempuh perjalanan
jauh, perubahan musim dan dalam proses penyesuaian lingkungan baru akan
mengakibatkan kambing mengalami penurunan stamina, daya tahan tubuh dan
stress yang tinggi, yang bisa menyebabkan ternak kambing mudah terserang
penyakit bahkan berdampak pada kematian.

P a g e 21 | 45
Tanda kambing yang stress:
Kambing menjadi lesu dan tak bergairah. Nafsu makan berkurang atau hilang.
Kambing terlihat lebih banyak diam.
Pencegahan:
Tempatkan kambing pada kandang/lokasi yang teduh. Hindari keramaian atau
aktifitas kegiatan yang membuat ternak kaget. Memberikan pakan sesuai daerah
asal (ramban yang telah layu ± 3 jam).

Obat herbal yang bisa diberikan pada kambing yang stress:


1. Larutkan gula merah ¼ kg dicampur asam jawa secukupnya. Jamu ini
diberikan setelah kambing sampai di kandang atau dari perjalanan jauh (pra
droping), pada saat cuaca disekitar kandang kurang baik (terik panas/hujan)
dan pada saat satu bulan pertama droping/adaptasi. Jamu ini diberikan 1 kali
dalam satu minggu untuk perubahan cuaca dan dua hari berturut-turut sesaat
setelah droping.
2. Madu ¼ gelas dicampur dengan kuning telur itik 1 butir. Berikan jamu ini
dengan cara diminumkan.
3. Bisa juga Kambing di suntikkan neurobion / vit B komplek yg di jual di
Apotek

2. Hilang nafsu makan


Dengan meningkatnya nafsu makan kambing maka produktifitasnya akan
meningkat pula, stamina dan daya tahan tubuh bisa terjaga serta terhindar sari
stress dan penyakit. Untuk itu, upaya menambah nafsu makan harus selalu kita
berikan. Adapun obat herbal/jamu yang bisa diberikan untuk menambah nafsu
makan antar lain:
1. Daun talas 3 lembar dan garam dapur 3 sendok makan direbus selama 15
menit. Daun yang telah matang diberikan untuk setiap satu ekor kambing.
2. Kencur satu gelas dengan takaran 1 ons, diparut dan dicampur kuning telur
ayam 1 butir, Jamu ini diberikan setiap 3 hari sekali hingga kondisi makan
kambing normal kembali.
P a g e 22 | 45
3. Daun buni, umbi lempuyang gajah dan terasi secukupnya ditumbuk hingga
halus, lalu ditambah sedikit air matang. Ramuan ini diperas dan diambil
sarinya dan airnya diberikan pada kambing.
4. Mentimun 2 buah diparut, lalu dicampur garam dapur, asam jawa, terasi dan
air secukupnya. Ramuan ini siap diberikan pada kambing untuk satu kali
pemberian.
5. Daun buni 5 lembar, lengkuas sebesar ibu jari, terasi dan garam dapur
secukupnya ditumbuk hingga halus lalu ditambahkan air secukupnya.
Ramuan ini diperas dan airnya disaring dan diberikan pada 2 ekor kambing.
6. Pucuk daun durian 5 lembar, daun buni 5 lembar, daun dadap serep 5
lembar, terasi dan garam dapur secukupnya kemudian bahan ini dihaluskan.
Tambahkan sedikit air dan airnya diperas. Air perasan ini diberikan pada 2
ekor kambing.

3. Perut kembung atau bloat


Kembung (bloat) dikarenakan oleh penimbunan gas dalam perut dampak dari
proses fermentasi yang berlangsung cepat. Tingginya akumulasi gas menekan
organ dalan tubuh sehingga mengakibatkan kesakitan, pernapasan dengan mulut
terbuka atau frekuensi pernapasan tinggi, dan frekuensi buang air besar dan
kencing meningkat. Agar hewan ternak kambing anda tidak mengalami perut
kembung, hindari pemberian pakan kambing sebagai berikut:
1. Pakan hijauan yang masih terlalu muda, banyak mengandung air atau terlalu
basah, baik terkena air hujan atau embun. Maka sebaiknya kambing diberi
pakan hijauan yang telah kering dari embun pagi.
2. Pakan dari bahan pakan yang mudah dan cepat mengalami pembusukan
seperti kol, lobak dan wortel secara berlebihan.
3. Pakan biji-bijian yang tergiling halus terlalu banyak, tetapi kuarang
mendapat hijauan berserat.
4. Pakan leguminosa (daun kacang-kacangan) terlalu berlebihan. Bila kondisi
memaksa, hijauan sebaiknya diberi percikan minyak kelapa.
Tanda-tanda kambing mengalami perut kembung antara lain:

P a g e 23 | 45
1. Kambing merasa gelisah, sakit, dan susah bernapas. Perut sebelah kiri
mengalami pembesaran yang bila ditepuk akan berbunyi seperti
bedug/gendang.
2. Punggung membungkuk, denyut jantung melemah, selaput lendir mulut
kebiruan.
3. Kambing jatuh dan susah bangun lagi, bila dibiarkan ternak bisa mati
mendadak.

Pengobatan herbal yang bisa diberikan untuk kambing perut kembung


antara lain:
1. Minyak nabati (minyak kelapa, minyak kedelai, atau minyak sawit) kurang
lebih 100-200 ml (kurang lebih ½ – 1 gelas) dengan cara dicekok.
2. Kambing dicekok 200 cc “Sprite/soda”, lalu perut yang kembung sebelah
kiri dibalur dengan bawang merah halus yang telah dicampur dengan
minyak angin. Bila angin telah keluar melewati anus, kedua kaki depan
diangkat ke atas sambil sisi perut dijepit dengan kaki kita. Mulut kambing
harus dalam kondisi terbuka, dengan cara mulut kambing disumbat dengan
kayu/paralon dengan cara melintang dan usahakan kambing tetap berdiri.
Dengan cara tersebut semua timbunan gas dalam perut akan keluar.
3. Bagian anus kambing ditusuk dengan tangkai daun papaya yang ujungnya
telah diolesi minyak goreng supaya tak melukai dinding anus. Setelah itu
kedua sisi perut kambing dijepit jadi gas akan keluar melewati tangkai daun
papaya.
4. Berikan Mylanta cair dengan dosisi 1 ml / 1 kg bb, apabila parah dosis bisa
di tingkatkan 2 kali lipat. mylanta di campur dengan air matang 1:10

4. Scabies (kudis)

P a g e 24 | 45
Kudis atau kurap pada kambing disebabkan oleh tungau Sarcoptes scabei,
Psoroptes communis var ovis dan Chorioptes ovis. Tungau ini mudah menular ke
ternak lain. Lakukan penyemprotan pada kandang yang tercemar dengan
menggunakan desinfektan. Untuk pengobatannya berikan obat anti parasit seperti
Ivomec. Tapi yang terlebih dulu mencuci bagian yang sakit dengan disikat
menggunakan sabun antiseptik atau deterjen.
Tanda kambing yang terkena Scabies (Kudis) antara lain:
Kulit tampak bercak-bercak merah yang membentuk bisul sehingga kulit akan
mengalami kekakuan, penebalan dan bersisik. Kambing yang terkena Scabies atau
Kudis akan menggosok-gosokkan bulunya ke dinding kandang sebab gatal dan
akan mengakibatkan bulu kambing akan rontok. Kambing yang terkena Scabies
lambat laun akan kurus, nafsu makan berkurang dan anemia/kekurangan darah
dampaknya produksi daging atau susu akan menurun.
Pencegahan:
1. Sanitasi kandang dan penyemprotan pada kandang yang tercemar penyakit
kudisan sebelum di isi dengan ternak baru.
2. Hewan yang sakit dipisahkan dari hewan yang sehat dan hindari kontak
langsung dengan ternak yang sehat.
Penyebab kambing terkena scabies atau kudis (kurap):
 Parasit yang ada pada kotoran, hal itu terjadi karena kandang kambing kotor
dan kambing tersebut tidak sempat dimandikan.
Tanda- tanda kambing yang terkena scabies atau kurap (kudis):
 Kerak – kerak pada permukaan kulit, Kambing rutin menggesekan bagian
kulit yang terserang kudis, bulu terlihat rotol, kulit menjadi tebal dan kaku
Obat herbal untuk pengobatan kambing yang terkena scabies (kudis atau
kurap):
1. Cukur bulu kambing di daerah terkena scabies, mandikan kambing dan
disikat serta diberikan sabun antiseptic/deterjen hingga bersih, kemudian
jemur atau tempatkan kambing di area panas hingga bulu kambing kering.
Setelah bulu kering bisa langsung diobati

P a g e 25 | 45
2. Permukaan kulit yang sakit digosogkan campuran serbuk belerang, kunyit
dan minyak kelapa yang dipanaskan setiap 2 hari sekali, digosokkan pada
kulit yang sakit.
3. Kulit yang sakit diolesi dengan oli bekas secara teratur seminggu sekali.
Pengobatan dengan oli bekas dari kendaraan yang sudah menempuh jarak
1.000 km paling manjur sebab pertumbuhan bulu dan pembetulan kulit
nantinya akan lebih baik bila dibandingkan dengan memakai belerang (Balai
Penelitian Veteriner/Balitvet).
4. Jeruk purut digiling halus, ditambahkan garam dapur dan minyak kelapa.
Gosokkan pada kulit yang terserang kudis.
5. Lengkuas, daun ketepeng kerbau dan garam dapur dihaluskan dan dioleskan
dibagian kulit yang terserang kudis.
6. Kamper / kapur barus digerus, dicampur minyak kelapa dan dioleskan
dibagian kulit yang sakit.
7. Gerusan Kapur barus di campur gerusan belerang di campur minyak goreng
bekas, kemudian di oleskan ke bagian yang terkena.
Pencegahan:
1. Kambing yang terkena penyakit kudis tak boleh bercampur dengan ternak
yang sehat.
2. Kambing yang baru dibeli harus bebas dari penyakit kudis
3. Mandikan ternak dua minggu sekali.
4. Bersihkan kandang seminggu sekali.

5. Myasis
Myasis adalah sejenis Korengan atau Belatungan, orang sering mengenalnya juga
dengan sebutan Seten. Penyakit ini sering menyerang pada bagian paha kambing
betina yang setelah melahirkan sisa darahnya tidak dibersihkan. Bisa juga terjadi
pada anak kambing yang baru lahir karena tidak diberikan antiseptik atau anti lalat
pada pusarnya.
Penyebab kambing terkena penyakit myasis antara lain:
P a g e 26 | 45
Luka di bagian yang berdarah terinfeksi oleh lalat sehingga lalat berkembangbiak
(bertelur) dan menghasilkan larva belatung.
Tanda-tanda kambing yang terkena penyakit myasis:
1. Adanya belatung yang bergerak-gerak dibagian yang luka
2. Bila belatungan pada kaki/teracak maka kambing akan terlihat pincang.

Obat herbal untuk mengobati penyakit myasis pada kambing:


1. Bersihkan luka dari belatung, kemudian obati dengan gerusan kapur barus
atau tembakau.
2. Luka dibungkus dengan kain/perban untuk melindungi dari terjadinya luka
baru atau kotoran.
3. Pada hari berikutnya luka dibersihkan, pengobatan diulang dan dibungkus
kembali. Biasanya dua atau tiga kali pengobatan kambing akan sembuh.
4. Bila belatung telah terbasmi, pemberian yodium tinctur bisa digunakan
untuk mempercepat pertumbuhan.

6. Cacingan
Penyebab kambing terkena penyakit cacingan:
Cacing tubuh karena kondisi kandang yang kotor atau padang pengembalaan yang
kotor. Cacing yang banyak ditemukan pada kambing yang terkena penyakit
cacingan adalah cacing Haemonchus contortusi. Cacing ini hidup sebagai parasit di
daerah pencernaan kambing dan menghisap sari makanan, cairan tubuh dan darah
serta mengeluarkan racun yang berdampak pada kambing menjadi lemah dan lesu.
Obat cacing yang biasa digunakan antara lain cetarin concurat, pheno plus dan
wormex powder.
Tanda-tanda kambing yang terkena cacingan:
1. Kambing akan terlihat kurus, lemah, pucat, bulu berdiri dan kusam.
2. Kambing mengalami diare, nafsu makan sangat berkurang, perut membesar
dan produksi susu menurun.

P a g e 27 | 45
3. Daerah rahang terkesan membengkak
4. Mati mendadak
Obat herbal untuk kambing yang terkena penyakit cacingan:
1. Buah pinang/jambe 2 buah yang telah dijemur hingga kering dan ditumbuk
halus lalu diaduk dengan gula jawa dan dibentuk pellet/butiran. Pemberian
ini diberikan dengan cara dicekokkan.
2. Daun tembakau 5 lembar dilumatkan, lalu dicampur air secukupnya dan
disaring. Air saringannya diminumkan pada kambing yang sakit
3. Serbuk getah papaya muda dicampur air dengan perbandingan 1 : 5 hingga
terbentuk suspensi. Suspensi getah papaya ini diminumkan atau dicekokkan
dengan memakai selang supaya langsung masuk ke dalam perut. Pemberian
kurang lebih1,2 gr/Kg berat badan.
4. Tepung buah pinang dicampur dengan nasi hangat dikepal-kepal kemudian
dipaksakan untuk dimakan kambing. Sebaiknya kambing dianjurkan untuk
dipuasakan terlebih dahulu.
5. Daun kelor yang tua dibakar, kemudian debunya dicampur air dan
diminumkan. Pengobatan diulangi satu minggu kemudian.
Pencegahan:
1. Kandang dibuat panggung dan bersih
2. Pengaritan rumput setelah kondisi panas yaitu pada jam 12.00-15.00 atau
pengembalaan kambing pada siang hari jam 10.00-15.00.
3. Jangan menggembalakan kambing pada daerah rawa, sungai dan sawah.

7. Keracunan Makanan
Penyebab kambing keracunan makanan antara lain:
 Ternak kambing memakan rumput-rumputan atau daun-daunan yang
mengandung zat racun.
Tanda-tanda kambing yang keracunan makanan

P a g e 28 | 45
 Mati mendadak, mulut berbusa, kebiruan pada selaput lendir, pengelupasan
kulit/eksim atau terjadi pendarahan. mulut berbusa, kejang, kebiruan pada
selaput lendir dan terkadang mati mendadak
Obat herbal untuk kambing yang keracunan makanan:
1. Minyak kelapa 1 gelas diminumkan pada 1 ekor kambing dan beri minum
air kelapa sebanyak -banyaknya atau sebisanya.
2. Air kelapa dicampur dengan asam jawa dan garam dapur secukupnya
duminumkan pada kambing yang keracunan.
3. Berikan Norit yang di gerus dicampur air matang.
4. Bila ternak keracunan insektisida, kambing diberi air minum santan kelapa
hangat 1 gelas.
5. Ternak jangan diberi hijauan beracun semacam, daun singkong dan daun
dadap serep.
Pencegahan:
 Tidak memberikan tanaman beracun atau menggembalakan kambing di
daerah yang banyak tumbuh tanaman yang mengandung racun.

8. Belekan / Pink Eye


Kambing yang terserang belekan aktivitasnya akan terganggu, ini dikarenakan oleh
trauma dampak tertusuk ujung rambut, debu dan duri. Mesikipun demikian
penyakit ini bisa dikarenakan oleh bakteri, virus, Chlamidia dan Ricketsia.
Tanda kambing belekan:
Mata mengeluarkan air, tertutup dan berkedip-kedip. Mata membengkak, merah,
kemudian keruh dan muncul borok pada selaput bening hinga mengalami
kebutaan.
Pencegahan:
Kebersihan kandang dijaga/sanitasi, pisahkan ternak yang sakit. Pakan dipotong
pendek supaya tak melukai mata. Memandikan kambing 1 bulan 2 kali pada waktu
cuaca cerah.

P a g e 29 | 45
Obat herbal untuk kambing yang belekan:
Mata kambing dicuci dengan air hangat. Semprot dengan teh dan garam yang
dilarutkan dalam air hangat. Penyemprotan bisa dilakukan dengan mulut kita atau
menggunakan alat penyemprot kecil seperti penyemprot pakaian kispray. Setelah
disemprot berikan obat tetes mata atau salep mata manusia. Pengobatan ini
dilakukan setiap hari hingga sembuh. Bisa juga mata yg sakit di teteskan OXYVET
LA alias Erlamicetin

9. Mencret atau Diare


Mencret terjadi akibat adanya gangguan pada saluran pencernaan yang
dikarenakan oleh bakteri, makanan rusak, dan lingkungan atau udara dingin.
Tanda-tanda kambing yang mencret atau diare:
Feses atau kotoran kambing berwarna hijau muda, hijau mengkilap, hijau
kekuningan, hijau kemerahan atau hijau kehitaman. Ternak tampak lesu, lemah dan
pucat.
Pencegahan:
1. Hindari hijauan kacang-kacangan atau daun muda berlebihan.
2. Jaga sanitasi kandang.

Obat herbal untuk pengobatan kambing yang mencret atau diare:


1. Kambing yang sakit diberi larutan garam 10 gr dan gula pasir 10 gr dan air
matang 2,5 liter.
2. Kambing yang sakit diberi larutan oralit atau norit sebanyak 3 tablet.
3. Air kelapa muda diminumkan secukupnya.
4. Daun jambu biji 5 lembar dilumatkan bersama garam dapur dan diberikan
pada kambing.
5. Kambing banyak diberi hijauan daun jambu biji, daun bambu muda dan
daun buni

P a g e 30 | 45
10. Orf
Sering disebut juga dakangan atau Ecthyma Contagiosa, disebabkan oleh virus
Parapoxvyrus yang bersifat zoonosis dan dapat menular ke manusia. Biasanya
kambing terkena orf saat memakan rumput yang berbulu dan debu dari konsentrat.
Gejala klinisnya adalah: luka disekitar mulut yang berupa keropeng hitam dan
terdapat juga benjolan. Lama–lama bisa menyebar ke sela–sela kuku, akibatnya
kambing menjadi kurus karena tidak selera makan.
Biasanya orf atau keropeng mulut ini bisa sembuh setelah 1 bulan, tapi dalam
kasus tertentu juga bisa menimbulkan kematian jika terjadi infeksi sekunder.
Pengobatannya adalah menggunakan Preparat Iodium dan suntikan antibiotik. Ada
juga yang menggunakan pasta yang terbuat dari bahan tradisional seperti biji
pinang, kapur sirih dan kunyit yang sudah dibersihkan terlebih dulu kemudian
dihaluskan. Pemberian pasta tradisional tinggal dioleskan saja tanpa harus
mengelupaskan keropeng pada mulut. Bisa juga diberi vaksinasi untuk pencegahan
dan pengkarantinaan agar tidak terjadi penyebaran.

11. Antraks
Penyebab penyakit antraks adalah virus Bacillus Anthracis yang penularannya
melalui kontak langsung, makanan, minuman dan pernafasan. Gejala klinisnya
adalah: demam yang tinggi hingga tubuh gemetar, badan lemas, gangguan
pernafasan, pembengkakakan kelenjar dada, bada penuh bisul, gangguan
pencernaan, mengeluarkan darah dari telinga, mulut, dan anus. Belum ada obatnya,
jadi pengendalian penyakit adalah dengan membakar ternak yang mati terserang
Antraks.

12. Penyakit kuku dan mulut (PMK)


Biasanya disebabkan oleh Apthae Epizootica (AE) yang terdapat di air kencing,
susu dan air liur. Gejala klinisnya: nafsu makan berkurang, demam, keluar air liur
yang berlebihan, rongga mulut, lidah dan kaki melepuh serta terdapat benjolan
berisi cairan bening. Kambing yang terjangkit dipisahkan dan diobati, jaga
kebersihan kandang dan berikan vaksinasi.
P a g e 31 | 45
13. Enterotoxemia
Disebabkan karena makan biji-bijian yang berlebihan hingga bakteri Clostridium
Perfringens pada rumen menjadi lebih produktif dikarenakan tingkat keasamannya,
sehingga menghasilkan racun yang malahan merugikan si kambing. Gejala
klinisnya: kambing berkedut, demam hingga giginya bergemeretak dan perut
bengkak. Penyakit ini bisa dicegah dengan vaksinasi tahunan terutama kambing
yang menyusui dan jangan terlalu banyak pemberian biji-bijian dalam pakannya.

14. Kuku busuk


Penyebabnya adalah kandang yang basah dan kotor, sehingga kambing sering
menginjak air yang akhirnya terjadi pembusukkan. Tanda-tandanya: celah kuku
bengkak dan megeluarkan cairan putih keruh. Kulit kuku mengelupas, timbul
benjolan yang menyakitkan hingga si kambing berjalan pincang dan bisa berakhir
dengan kelumpuhan.
Cara mengobatinya: bersihkan dan potong kukunya, siramkan alkohol lalu perban
kaki kambing dan hindarkan dari tempat kotor yang tergenang air.

15. Pneumonia
Umumnya disebabkan karena keadaan udara yang lembap, dingin dan kotor serta
kambing yang tidak terpelihara dengan baik. Gejalanya: kambing sulit bernafas,
nafsu makan hilang, sering batuk dan juga demam. Jagalah kandang agar tidak
lembap, selalu bersih, tidak tergenang air, menutup kandang jika angin kencang
dan lakukan karantina pada kambing sakit. Pengobatan yang dapat dilakukan
adalah dengan memberikan preparat antibiotik.

16. Konstipasi/sembelit
Biasanya hanya dialami oleh anak kambing yang baru lahir, karena kotoran
pertamanya berwarna hitam kental dan keras sehingga sulit keluar. Anak kambing
yang terkena konstipasi selain susah buang kotoran, dia juga akan berguling-guling

P a g e 32 | 45
dan sering mengembik. Maka untuk melancarkan buang air besarnya bisa diberi 1
sendok makan minyak sayur.
Demikian informasi mengenai 16 penyakit umum yang sering menyerang kambing
dan domba serta cara menanggulanginya, yang terpenting adalah selalu
memperhatikan gerak-gerik kambing dan menjaga kebersihan kandang.

VII. Perawatan dan Pembiakan Kambing


Setelah semua persiapan, perawatan dan pemeliharaan baik dan benar yang sudah
kita lakukan, hari demi hari si kambing akan tumbuh besar dan cukup dewasa
untuk di kawinkan. Biasanya kambing potong yang berumur 8 – 10 bulan sudah
siap untuk di kawinkan, tanda – tandanya adalah: kegelisahan, alat kelamin
kambing menjadi kemerahan dan bengkak, ekor yang di gerak – gerakkan, dan
juga berkurangnya nafsu makan.
Setelah di kawinkan kambing akan mengandung selama 5 – 6 bulan, lalu
penanganan pada proses kelahiran juga di butuhkan. Kita perlu perhatikan tanda –
tanda dari kambing potong yang ingin melahirkan, biasanya kambing akan
menggaruk – garuk lantai kandang dan terlihat gelisah. Dalam hal ini, kita juga
harus turut serta dalam proses kelahiran untuk menghindari hal- hal yang tidak di
inginkan. Dengan pengelolaan yang baik kambing dapat melahirkan setiap 7 bulan
sekali dan sekali melahirkan dapat menghasilkan 1 – 4 ekor anak kambing. Setelah
1 bulan semenjak sang induk kambing melahirkan maka induk kambing sudah bisa
kita kawinkan kembali dengan kambing pejantan.
Setelah proses kelahiran, anak kambing yang baru lahir tersebut juga perlu
perawatan yang baik dan benar. Memastikan sang anak mendapat susu dari si
induk, agar si anak memperoleh asupan susu yang tepat dari sang induk karena
terkadang si induk enggan menyusui anaknya, ini bisa menyebabkan anak kambing
kekurangan gizi. Jika keadaannya seperti itu, kita bisa memberi si anak kambing
susu buatan. Biasanya penyapihan anak kambing bisa di lakukan setelah usianya
mencapai 3 – 4 bulan, setelah itu anakan kambing ini dapat di jual sebagai bakalan
bibit. Sedangkan setelah umur 10 bulan ke atas barulah kambing dapat di panen
untuk di ambil dagingnya.
P a g e 33 | 45
Beternak kambing ini sebenarnya relatif mudah untuk di lakukan, kalau pemilihan
bibitnya benar sehingga mendapatkan bibit yang bagus dan sehat, jika kebersihan
kandang selalu terjaga maka kita tidak perlu khawatir akan penyakit yang
mengancam. Karena pada kenyataannya saat beternak kambing, kematian kambing
bisa mencapai 0% yang penting kita tidak lalai dan mengikuti ketentuan yang
sudah ada dan jangan melakukan banyak percobaan atau eksperimen, maka
situasinya akan aman terkendali. Memang di butuhkan ketekunan dan kesabaran
dalam beternak kambing, karena waktu yang di butuhkan sampai dengan masa
panen cukup lama. Tapi hasilnya juga sangat memuaskan. Hasil keuntungan yang
besar akan di dapatkan jika kambing yang kita pelihara lebih dari 2 ekor.

1. Pemeliharaan anak kambing


Anak kambing dalam bahasa Jawa sering disebut cempe, merupakan anak kambing
dari lahir sampai usia 6 bulan. Pemeliharaan cempe harus sudah di mulai sejak
masih di dalam kandungan, yakni sejak induk kambing tersebut bunting.

2. Induk kambing bunting


Induk bunting, mulai sejak kebuntingan muda, perlu memperoleh perhatian, dan
setelah induk kambing mendekati bunting tua memerlukan pemeliharaan yang
bersifat khusus, selain pemberian makanan yang sesuai. Hal-hal yang perlu di
perhatikan adalah:
Dua bulan menjelang beranak, sebaiknya kambing dipisahkan dari kelompoknya
dan dimasukkan dalam kandang tersendiri. Dengan demikian akan terhindar dari
kemungkinan penandukan-penandukan dari kambing lain nya.
Makanan harus cukup dan memiliki kualitas sesuai dengan usia kebuntingan
kambing supaya proses pertumbuhan foetus berlangsung baik, produksi colostrum
berkualitas dan melahirkan cempe sehat.
Olah raga bagi induk bunting sangat penting. Oleh karena itu induk kambing
sebaiknya tidak dikandangkan terus-menerus, karena bila terlalu gemuk dan
kurang lancar peredaran darahnya akan mengakibatkan sulit melahirkan. Olah raga
yang dimaksud adalah membuat kambing bergerak dengan jalan menggiring jalan-
jalan sekitar kandang.

P a g e 34 | 45
Jika telah terlihat tanda-tanda kambing akan melahirkan, secepatnya lantai
kandang diberi alas jerami kering yang bersih. Induk kambing dibersihkan dari
kotoran dan gumpalan bulu serta bulu di sekitar ambing dicukur dan dibersihkan.
Tanda-tanda yang dapat dilihat secara visual pada kambing yang akan melahirkan
adalah: induk kambing gelisah, ambing terlihat membengkak, punggung
mengendor, urat daging di sekitar vulva mengendor, mencakar-cakar seolah-olah
berusaha membuat sarang dan dari vulva keluar lendir.
Pada saat kambing akan melahirkan anak harus selalu memperoleh pengawasan,
tetapi harus diusahakan agar tidak mengganggu atau membuat kambing merasa
ketakutan.
Kambing biasanya jarang mengalami kesulitan dalam melahirkan anak. Sehingga
jarang menimbulkan permasalahan serta tidak memerlukan pertolongan. Tetapi
bila terjadi kesukaran, khususnya karena disebabkan letak anak dalam posisi tidak
normal, misalnya kepala tertunduk atau kaki terlipat. Maka pertolongan yang
diperlukan adalah usaha mengembalikan ke letak yang normal atau usaha
meletakkan posisi kepala berada di antara kedua kaki depan dan menghadap ke
vulva.
Apabila kambing yang melahirkan anak, tetapi anak kambing tidak segera dapat
bernafas, maka perlu pertolongan segera, supaya anak kambing dapat bernafas
dengan cara meniup mulutnya atau memijat/menekan-nekan sisi dada dan
mengangkat tubuh bagian belakang.
Anak kambing yang baru lahir, harus segera dibersihkan dan dikeringkan dengan
lap bersih. Hidung dan mulutnya segera dibersihkan dari lendir dan selaput-
selaput. Tali pusar dipotong sepanjang 5 cm dan luka potong diolesi yodium
tinctur. Pemotongan pusar dianjurkan menggunakan gunting yang steril.
Agar anak kambing yang baru dilahirkan akan segera berdiri, maka sebaiknya
dimasukkan dalam box yang diberi alas jerami kering atau karung bekas yang telah
dipersiapkan sebelumnya. Anak kambing untuk sementara dipisahkan dari
induknya dan baru didekatkan pada induknya bila sudah sanggup berdiri dan akan
menyusu pada induknya.
Sebelum anak kambing menyusu pada induknya, sebaiknya bagian belakang
(pelvis) dan ambing induk dibersihkan dengan air hangat yang dicampur
desinfektan.

P a g e 35 | 45
Anak kambing bersama induknya dipelihara pada kandang yang khusus; alas lantai
harus selalu diganti setiap hari. Anak kambing dapat disapih atau dihentikan
menyusu pada induknya pada usia 3 bulan.

3. Induk kambing setelah melahirkan


Induk kambing setelah melahirkan anak biasanya kondisi tubuhnya sangat lemah.
Maka perlu perawatan khusus dan diberi makanan serta air minum yang cukup.

4. Pemeliharaan anak kambing


Cempe yang sudah dilahirkan, untuk kondisi cempe yang normal, akan dapat
berdiri setelah sekitar 30 menit dilahirkan. Apabila sudah sanggup berdiri, bisa
langsung dibawa ke induknya untuk memperoleh susu pertama (colustrum). Jika
cempe sulit mencari puting induknya dapat dibantu.
Colustrum biasanya dikeluarkan oleh induk kambing mulai induk melahirkan dan
berlangsung selama satu minggu. Colustrum sangat penting artinya bagi cempe,
karena mengandung banyak protein daripada air susu biasa dan sangat esensial
untuk mengawali pertumbuhan cempe. Selain itu colustrum mengandung antibodi
yang dapat mencegah adanya infeksi dan bekerja sebagai laxantia yang membantu
pencernaan dan mengeluarkan muconium (tahi gagak).
Selama cempe masih berada di dalam kandungan induk kambing, di dalam
ususnya tertimbun kotoran yang berwarna hitam, yaitu yang disebut muconium.
Muconium ini merupakan tempat yang subur bagi perkembangan bermacam-
macam bakteri. Pada umumnya kotoran hitam (muconium) dikeluarkan selang 2
jam setelah cempe untuk pertama kalinya menyusu pada induknya.
Meskipun cempe bersama induknya cukup terjaga, pengawasan terhadap kesehatan
cempe juga perlu diperhatikan sebab cempe sangat peka terhadap infeksi. Infeksi
atau penyakit dapat dicegah dengan perawatan yang baik dan makanan yang
terseleksi.
Penyakit mencret (diare) biasanya terjadi pada cempe usia 2-3 minggu. Sumber
penyakit tersebut dapat melalui tali pusar atau mulut. Infeksi tersebut berupa

P a g e 36 | 45
gangguan pencernaan yang akhirnya menimbulkan mencret dari yang biasa sampai
yang berdarah. Penyebab penyakit ini adalah infeksi dari protozoa, cacing dan
kuman. Jika tidak disebabkan oleh infeksi dari protozoa, cacing atau kuman,
mencret bisa disebabkan oleh:
 makan hijauan pakan yang berkelebihan
 air susu induk terlalu tinggi kadar lemaknya
 ambing/puting susu yang kotor
 pemberian makanan yang tidak teratur
 akibat perubahan iklim
Cempe mencapai usia 3 bulan, sebaiknya sudah disapih atau dipisah dan tidak
menyusu lagi pada induknya. Dengan demikian induk kambing dapat dipersiapkan
lagi untuk dikawinkan, apabila kesehatan induk telah pulih seperti sediakala.
Penyapihan cempe dapat diawali pada usia 2,5 bulan, dengan cara sehari disusukan
induknya dan sehari diliburkan. Selanjutnya sehari menyusu, dua hari diliburkan,
dan seterusnya. Dengan cara demikian tepat mencapai usia 3 bulan, cempe sudah
tidak lagi menyusu dan dipisah dari induk dan dikandangkan bersama
kelompoknya.

5. Pemeliharaan anak kambing pasca sapih


Setelah anak kambing mencapai usia 3-6 bulan memerlukan tatalaksana
pemeliharaan anak kambing pasca sapih. Caranya adalah dengan memberikan
sedikit demi sedikit hijauan pakan kualitas baik. Pemberian rumput jangan lebih
dari 4 kg, dan diberikan secara bertahap. Makanan penguat diberikan dalam bentuk
bubur atau yang dicampur air panas, dalam jumlah tidak lebih dari 0,20 kg dan
diberikan sekali dalam sehari.
Bila ada anak kambing pasca sapih lebih dari seekor, sebaiknya dipelihara dalam
kandang tersendiri, yakni kandang khusus untuk anak kambing usia pasca sapih
sampai usia 6 bulan. Hal ini akan memudahkan pengelolaan dan pengawasan
kesehatan anak kambing pasca sapih.

6. Pemeliharaan kambing muda


P a g e 37 | 45
Mulai usia 7-15 bulan, kambing sudah digolongkan kambing muda yang
memerlukan pemeliharaan tersendiri pula. Kambing muda kelamin jantan dan
betina harus sudah dipisahkan dalam kandang kelompoknya masing-masing.
Agar dapat melatih otot-otot tubuh, kambing muda jangan dikandangkan terus-
menerus. Seminggu sekali atau dua kali sebaiknya kambing-kambing tersebut
dikeluarkan untuk belajar merumput sendiri di pandang penggembalaan.
Selama kambing muda tidak dikeluarkan atau berada dalam kandang, pemberian
rumput atau hijauan pakan tidak lebih dan 5 kg/ekor dan makanan penguat 0,25
kg/ekor.
Untuk kambing muda jantan yang di kandangkan terpisah, sudah mulai dapat
disiapkan untuk calon pejantan. Maka dalam hal ini, seleksi calon pejantan sudah
dapat dilakukan.
Pilih calon pejantan yang memiliki pertumbuhan tubuh paling baik dalam
kelompoknya, mempunyai dada yang lebar dan dalam, badan panjang, perdagingan
baik, punggung lurus dan merata, serta kaki-kakinya kuat. Sifat kejantanan terlihat
nyata pada bentuk kepada dan bagian-bagiannya. Alat kelamin harus tumbuh
normal dengan scrontum (kantong buah zakar) yang besar dan simetris. Nafsu
kejantanan dapat dicoba bila didekatkan dengan kambing betina.
Untuk kambing calon induk yang diharapkan jadi induk yang produktif, sebaiknya
dipilih dari kambing muda kelamin betina yang memiliki pertumbuhan paling baik,
kondisi tubuh baik, aktif dan kuat. Tatalaksana pemeliharaan yang baik sangat
mendukung seleksi calon pejantan maupun calon induk yang baik.
Untuk kambing jantan, sebenarnya mulai usia 8 bulan sudah dapat dijadikan
kambing pejantan. Namun agar tidak terlalu muda, kambing pejantan sebaiknya
mulai digunakan sesudah mencapai usia 12 bulan. Sedangkan untuk kambing
betina mulai dikawinkan pada usia di atas 15 bulan. Dengan demikian ia akan
melahirkan anak untuk pertama kalinya setelah mencapai usia di atas 20 bulan.

7. Pemeliharaan kambing betina dewasa


Pemeliharaan kambing betina dewasa dimulai dari usia 16 bulan dan seterusnya.
Kambing betina dewasa sudah digolongkan induk yang sudah dapat dikawinkan
untuk pertama kalinya dan selanjutnya dapat berguna untuk pengembangbiakan.

P a g e 38 | 45
Agar dapat dijadikan induk yang baik, kambing betina dewasa harus sering
dikeluarkan untuk merumput sendiri. Dengan merumput sendiri selain akan lebih
ekonomis, kambing juga dapat memilih makanan yang disukainya daripada
dipelihara di dalam kandang terus-menerus.
Perawatan calon induk kambing juga perlu memperoleh prioritas khusus, termasuk
mencukupi pemberian makanan hijauan pakan tidak lebih dari 8 kg/ekor dan
makanan penguat 0,25 kg/ekor. Kekurangan makanan, pemeliharaan dan
perawatan dapat mengakibatkan permasalahan seperti:
 Kambing sulit menjadi bunting bila dikawinkan.
 Sering terjadi kesulitan dalam melahirkan anak yang pertama kalinya.
 Anak yang dilahirkan kecil dan lemah.

8. Pemeliharaan tubuh kambing


Kambing perlu mendapatkan perawatan tubuh secara berkala, sebab setiap saat
tubuhnya dapat menjadi kotor karena daki atau faeces kambing itu sendiri.

 Daki
Kulit kambing terdiri dari tiga lapisan. Lapisan paling atas adalah lapisan
mati. Dari kulit tersebut dikeluarkan keringat. Sesudah keringat diuapkan,
maka bagian organis dan anorganis pada kulit atau lapisan mati itu
tercampur dengan debu yang membentuk daki.

 Faeces kambing
Setiap saat kambing membuang kotoran dan berbaring di lantai kandang
atau tempat merumput. Maka sebagian tubuh akan terkena kotoran dan
melekat pada kulit dan bulu, apalagi bagi kambing yang bulunya lebat.
Kotoran kambing sendiri atau yang berasal dari keringat dan debu yang
membentuk daki akan sangat mengganggu kesehatan ternak kambing, sebab
hal tersebut dapat mengakibatkan gangguan, seperti:

P a g e 39 | 45
o Lubang keringat tertutup, sehingga keringat tidak dapat keluar.
Peristiwa ini akan mengakibatkan pengaturan nafas di dalam tubuh
dan peredaran darah terganggu.
o Mengandung berbagai bakteri dan parasit yang dapat menyebabkan
perasaan gatal-gatal dan tidak tenang.
Perawatan kulit yang dapat dilakukan untuk kambing dewasa adalah:
 Secara berkala memandikan dan menyikat kulit dan bulu. Pada saat kambing
dimandikan, sebaiknya sekaligus disikat kulit dan bulunya agar kotoran
dapat hilang.
 Bulu-bulu yang menggumpal perlu dipotong untuk menghindari melekatnya
kotoran.
Tujuan utama pemeliharaan badan bagi kambing dewasa adalah:
 Untuk menjaga kesehatan kambing, sebab kebersihan kulit dan bulu
mengurangi kemungkinan bakteri dan parasit menginfeksi. Demikian pula
pengaturan temperatur dan peredaran darah tidak terganggu.
 Untuk kambing yang diharapkan produksi air susunya, produktivitasnya
akan stabil karena kelenjar susu yang termasuk dalam golongan kelenjar
kulit tidak terganggu. Sekaligus untuk menghindari pengotoran susu dari
bulu-bulu yang rontok.

9. Pemeliharaan kuku pada kambing


Kuku kambing yang tidak terpelihara akan sangat mengganggu karena dapat
mengakibatkan:
 Kedudukan tulang tracak menjadi salah yang akan menimbulkan titik berat
badan kambing jatuh pada tracak bagian belakang.
 Bentuk punggungnya seperti busur.
 Mudah terjangkit penyakit kuku.
 Kambing jadi pincang.
Pemeliharaan kuku perlu memperoleh perhatian petani peternak kambing, terutama
untuk kambing yang dipelihara dalam kandang terus-menerus sepanjang hari. Hal

P a g e 40 | 45
ini berbeda dengan kambing yang biasa digembalakan atau sehari-hari merumput
sendiri.
Bagi kambing yang dipelihara dalam kandang terus-menerus, kuku dengan lantai
kandang hanya sedikit sekali bergesek. Keadaan demikian akan menimbulkan
kedudukan kuku atau posisi kaki yang salah. Kuku kambing akan tumbuh terus dan
pada akhirnya menjadi panjang. Perubahan kedudukan kuku yang salah
mengakibatkan tergesernya bidang dasar tracak. Dengan demikian titik berat badan
jatuh pada kuku bagian belakang yang lunak. Keadaan semacam itu akan
mempengaruhi bentuk tubuh kambing seperti: punggung melengkung seperti
busur. Disamping itu, kuku yang lunak mudah sakit sehingga kambing menjadi
pincang.
Untuk menjaga kedudukan kuku yang serasi, maka setiap 4 bulan sekali kuku
tersebut perlu dipotong, terutama kuku kaki belakang. Kuku kaki depan umumnya
lebih keras daripada kuku kaki belakang karena selalu basah kena air kencing dan
kotoran. Tetapi baik kuku belakang maupun kuku kaki depan pertumbuhannya
akan sama saja, maka keduanya perlu dilakukan pemotongan. Pemotongan harus
dilakukan dengan alat khusus atau pisau pemotong kuku. Maksud pemotongan
kuku ternak kambing adalah untuk mengembalikan kuku pada bentuk yang normal.
Kuku kaki kambing yang dipotong adalah bagian lapisan tanduk pada telapak kaki
sampai menjadi rata atau menjadi sedikit cekung. Dengan cara demikian berat
badan kambing terbagi rata pada keempat kakinya.

 Cara melakukan pemotongan kuku kambing


Pemotongan kuku dapat dilakukan dengan cara merebahkan kambing
terlebih dahulu ataupun tanpa merebahkan. Pemotongan kuku tanpa
merebahkan kambing biasanya hasilnya kurang memuaskan sebab tidak
semua bagian kuku yang hendak dipotong dapat dilakukan dan lebih sulit
mengerjakan jika kurang terampil.

 Cara merebahkan kambing


Ada beberapa cara merebahkan kambing untuk melakukan pemotongan
kuku, tetapi yang paling mudah dikerjakan adalah:
o Siapkan tali plastik panjang 6 m.
o Ikatkan salah satu ujung tali pada leher; ikatan cukup kendor saja.

P a g e 41 | 45
o Kemudian tali itu dililitkan di belakang bahu dan lilitan kedua di
depan tulang punggung.
o Kambing direbahkan, kemudian kaki-kakinya diikat.
o Dengan menggunakan pisau pemotong kuku, pertama kali yang
dipotong adalah kuku bagian bawah, selanjutnya kuku bagian luar
atau tepi kuku sehingga rata dengan kuku bagian bawah yang sudah
dipotong lebih dahulu. Bersama pemotongan kuku, dianjurkan juga
celah kuku dibersihkan.

10. Mengawinkan kambing betina


Kambing betina yang berusia lebih dari 15 bulan sudah digolongkan cukup dewasa
dan dapat dikawinkan untuk pertama kalinya. Hal-hal yang perlu diketahui oleh
petani peternak kambing yang akan mengawinkan kambingnya antara lain adalah:

 Birahi kambing betina dewasa berlangsung sekitar 24-48 jam.


 Birahi akan timbul pada kambing betina setiap selang 18-21 hari, bila
kambing tidak bunting.
 Lama kebuntingan kambing betina dewasa adalah 150-154 hari.
 Setelah melahirkan anak, akan timbul birahi setelah 2-3 bulan melahirkan
atau sesudah anaknya disapih.

11. Perawatan kambing bunting


Perawatan yang perlu dilakukan untuk kambing dewasa sedang bunting adalah:
 Makanan perlu diperhatikan, yakni takaran untuk hijauan pakan adalah 8
kg/ekor dan makanan penguat 0,40 kg/ekor per hari.
 Keadaan fisik kambing bunting akan sangat mempengaruhi produksi air susu
selama laktasi mendatang, terutama untuk kambing perah. Kambing yang
sakit atau pemberian makanan dan perawatan yang kurang baik selama
bunting akan sangat mempengaruhi produksi susu.
 Kambing yang sedang bunting tua perlu dilepas di lapangan penggembalaan
untuk merumput sendiri. Dengan cara demikian kambing dapat berolah raga

P a g e 42 | 45
dan sanggup menjamin kesehatan tubuh, serta memperlancar foetus pada
saat melahirkan.
 Usahakan kambing yang sedang bunting terhindar dari benturan apa pun
atau terseruduk oleh kambing yang berkelahi.
 Kurang lebih 30 hari sebelum kambing akan melahirkan, khususnya untuk
kambing perah, pemerahan harus dihentikan. Hal ini dimaksudkan agar
kambing dapat beristirahat sehingga produksi susunya tetap tinggi.
 Menjelang induk kambing beranak perlu diberi makanan yang cukup dan
tambahan makanan penguat yang baik kualitasnya. Hal ini berguna untuk
membantu pembentukan ambing, terutama pada kambing yang baru pertama
kali beranak. Selain itu membantu pembentukan Colustrum yang sangat
esensial bagi anak kambing yang baru dilahirkan.

12. Gerak badan kambing


Gerak badan bagi kambing yang sedang bunting sangat penting, terutama olah raga
di lapangan penggembalaan yang berudara segar, apalagi untuk kambing yang
bunting tua. Keuntungan kambing bunting dibiasakan gerak badan adalah:
 Otot-otot daging memperoleh latihan sehingga memperlancar peredaran
darah.
 Menjaga kesehatan, bentuk dan posisi kambing agar tetap baik.
Gerak badan kambing dapat dilakukan dengan melepas kambing di lapangan
rumput selama 1-2 jam, agar kambing dapat bergerak leluasa dan mendapat sinar
matahari.
13. Pemeliharaan kambing sedang kering
Khususnya untuk ternak kambing perah memerlukan masa kering sekitar 6-8
minggu. Tujuannya adalah:
 Mengembalikan kondisi tubuh kambing atau memberi istirahat agar
produksi yang akan datang baik.
 Mengisi kembali kebutuhan vitamin-vitamin dan mineral setelah mengalami
laktasi berat, sehingga kambing tetap sehat.
 Menjamin pertumbuhan foetus di dalam kandungan.
P a g e 43 | 45
Di dalam persiapan laktasi mendatang yang penting diperhatikan adalah menjaga
kualitas makanan tetap baik, terutama 2-3 bulan terakhir masa kering.

14. Pemeliharaan Kambing Jantan Dewasa


Kambing jantan mulai usia 8 bulan sudah digolongkan dewasa kelamin. Karena itu
harus dikandangkan secara terpisah dari kandang kelompok betina, sebab kambing
jantan usia 8 bulan sudah mulai tampak aktivitas birahinya. Tetapi sebaiknya
dijadikan sebagai pejantan pada umur minimal 12 bulan.
Latihan bagi kambing jantan perlu dilakukan, agar kambing menjadi lebih jinak
dan mudah untuk dikuasai serta dirawat. Cara melatih kambing jantan hanya
dengan cara dipegang-pegang setiap hari, agar lebih mengenal dan terbiasa dengan
yang memelihara. Setelah mengenal lebih akrab, kambing jantan bisa mulai
dibiasakan dengan menggunakan tali leher. Apabila dipegang tali di lehernya
sudah tidak berontak, kambing tersebut dapat dilatih dengan menuntun ke luar
kandang. Dengan cara demikian kambing jantan akan menjadi terbiasa jika
dituntun orang lain selain pemeliharanya.
Batas usia kambing jantan sebagai kambing pejantan untuk mengawini kambing
betina dewasa bisa mulai pada usia 12 bulan dan sudah bisa dipergunakan 2 kali
seminggu. Pada usia 15 bulan dapat dipergunakan sebagai pejantan 3 kali
seminggu. Pada umur di atas 20 bulan dapat dipergunakan sebagai pejantan 4 kali
seminggu, tetapi setelah diistirahatkan 2 minggu untuk mengembalikan
vitalitasnya.
Pemberian makanan yang berkualitas, termasuk makanan penguat, sangat penting
untuk mendukung vitalitas kambing pejantan. Pemberian hijauan pakan tidak
kurang dari 10 kg/ekor dan makanan penguat 0,50 kg/ekor per hari.
Pemeliharaan dan perawatannya tidak berbeda dengan pemeliharaan kambing
betina dewasa, seperti: pemeliharaan badan, pemeliharaan kuku, gerak badan.
Dengan pemeliharaan dan perawatan secara teratur kondisi tubuh kambing
pejantan akan tetap sehat dan siap dipergunakan sebagai kambing pejantan yang
baik serta efisien.

P a g e 44 | 45
Disusun dan dirangkum dari berbagai sumber oleh: Eri Satria. S.AB
Hp: 081291210902
Website:
http://www.andalasfarm.com/
http://kambingboer.com/
http://www.erisatria.com/

P a g e 45 | 45

Anda mungkin juga menyukai