Anda di halaman 1dari 10

TT012 – INTERMEDIATE ENGINE SYSTEM

TOPIK 6
GOVERNOR
PENDAHULUAN

Semua diesel engine Caterpillar menggunakan governor baik itu mechanical atau electronic
governor. Diesel engine dapat berakselerasi hingga kecepatan diatas 2000 putaran permenit,
oleh sebab itu tanpa governor putaran diesel engine tidak terkendali dan dapat merusak
engine tersebut. Pada saat fuel rack diesel engine berada pada posisi ON tanpa beban dan
tanpa governor, kecepatan engine dengan sangat cepat meningkat melebihi batas maksimum
kecepatan yang diperbolehkan sebelum kita dapat mematikannya. Walaupun kejadian ini
hanya dalam tempo yang sangat cepat, engine tersebut tetap akan overspeed dan rusak.

Pelajaran ini akan membahas konsep mekanikal dasar dari governor, karena konsep ini
adalah asal mula dari berbagai macam governor yang ada saat ini. Disamping itu kita juga
akan membahas tentang prinsip kerja servo mekanikal governor yang banyak dipakai pada
engine 3300 dan 3400 series.

GOVERNOR MEKANIKAL

Gambar 6.1 – Governor mekanikal

Governor mekanikal (Gambar 6.1) adalah tipe yang paling sederhana di antara sekian
banyak tipe governor. Selain governor mekanikal, engine Caterpillar menggunakan governor
servo-mekanikal, governor hidrolik, governor elektronik.

PERINGATAN:
Jangan pernah mengoperasikan engine tanpa governor yang mengaturnya.

Jika fuel rack engine diesel berada pada posisi “ON” penuh tanpa beban, dan tanpa governor
terpasang, kecepatan engine dapat naik dan melebihi batas aman operasi sebelum dapat
dimatikan. Engine dapat rusak parah akibat overspeed. Peringatan ini “jangan pernah
mengoperasikan engine diesel tanpa governor yang mengaturnya” menyangkut dengan salah
satu fungsi governor: mencegah engine overspeed. Governor juga menjaga engine tetap
pada kecepatan yang diinginkan dan menaikkan atau menurunkan tenaga engine agar cocok
dengan perubahan beban.

121
PT. TRAKINDO UTAMA
TRAINING CENTER CILEUNGSI
TT012 – INTERMEDIATE ENGINE SYSTEM

Gambar 6.2 – Kiri: Mekanisme pengukuran kecepatan dan perubahan fuel


Kanan: Flyweight

Governor mekanikal engine diesel terdiri atas dua mekanisme dasar: mekanisme pengukuran
kecepatan dan mekanisme perubahan bahan bakar (Gambar 6.2, kiri). Mekanisme
pengukuran kecepatan (Gambar 6.2, kanan) memiliki beberapa komponen bergerak dan
mengukur kecepatan engine. Flyweight dan poros ball arm berbentuk “L” terpasang di
penggerak governor. Saat engine berputar, flyweight akan ikut berputar.

Gambar 6.3 – Kiri: Gaya Sentrifugal


Kanan: Spring Governor

Seiring berputarnya flyweight, gaya sentrifugal akan mendorong ke arah luar (Gambar 6.3,
kiri). Flyweight mengembang dan ball arm bergerak naik. Jumlah gaya dorong keluar
tergantung pada kecepatan putaran. Gaya sentrifugal adalah prinsip dasar operasi dari
mekanisme pengukuran kecepatan. Gaya sentrifugal perlu diatur, sehingga digunakan spring
governor. Spring bertindak melawan gaya perputaran flyweight dan cenderung melawan
flyweight. Gaya yang mendesak spring tergantung pada setting pengaturan governor
(Gambar 6.3, kanan).

Gambar 6.4 – Kiri: Governor Control


Kanan: Gaya spring sama dengan gaya sentrifugal flyweight

Sebuah tuas yang dihubungkan ke governor control mendorong atau menekan spring
(Gambar 6.4, kiri). Gaya spring melawan flyweight untuk mencocokkan setting kecepatan
engine yang diinginkan.

122
PT. TRAKINDO UTAMA
TRAINING CENTER CILEUNGSI
TT012 – INTERMEDIATE ENGINE SYSTEM

Governor control, ditunjukkan di sini sebagai sebuah knob push-pull sederhana, dapat diatur
menggunakan tangan atau dioperasikan dengan pedal akselarator kaki. Sepanjang gaya
spring sama dengan gaya sentrifugal flyweight, kecepatan engine akan tetap konstan
(Gambar 6.4, kanan).

Gambar 6.5 – Mekanisme perubahan fuel

Mekanisme perubahan bahan bakar menghubungkan mekanisme perubahan kecepatan


dengan fuel injection pump untuk mengatur kecepatan engine (Gambar 6.5, kiri).

Saat beban engine meningkat, seperti saat sebuah truk mulai menaiki bukit, kecepatan
menurun. Gaya flyweight menurun, dan spring menggerakkan linkage dan rack (Gambar 6.5,
kanan) untuk menambah bahan bakar ke engine. Posisi penambahan bahan bakar
dipertahankan hingga kecepatan engine kembali ke setting yang diinginkan, dan gaya
flyweight kembali menyeimbangkan gaya spring.

Gambar 6.6 – Kiri: Low idle dan high idle


Kanan: Collar dan stop bar

Dua buah adjusting screw membatasi pergerakan governor control lever antara posisi LOW
IDLE dan posisi HIGH IDLE. Stop low idle dan stop high idle sederhananya adalah setting
minimum dan maksimum rpm engine tanpa beban pada engine (Gambar 6.6, kiri).

Saat engine dioperasikan dengan governor pada high idle (1) dan mengambil beban,
kecepatan menurun, gaya sentrifugal flyweight berkurang dan spring menggerakkan rack
untuk menambah bahan bakar dan meningkatkan tenaga. Collar (2) dan stop bar (3)
membatasi jarak spring dapat menggerakkan rack (Gambar 6.6, kanan). Saat collar
menyentuh stop bar, posisi beban penuh (full load) tercapai . Hal ini membatasi bahan bakar
yang dikirmkan ke engine sehingga tidak melebihi batas rancangan.

GOVERNOR HIDROMEKANIKAL
3406B memiliki governor hidromekanikal. Ini adalah sistem governor yang menggunakan oli
engine, atau tekanan pelumasannya sendiri untuk mendukung tindakan pengendalian
mekanikal governor yang dibantu oleh servo hidrolik. Governor yang dibantu secara hidrolik
ini mempertahankan kecepatan engine mendekati konstan. Bereaksi pada posisi throttle dan
kebutuhan tenaga engine, governor ini mempertahankan rpm engine yang diinginkan dengan
memposisikan fuel rack dengan sangat cepat dan akurat.

123
PT. TRAKINDO UTAMA
TRAINING CENTER CILEUNGSI
TT012 – INTERMEDIATE ENGINE SYSTEM

Gambar 6.7 - Hydromechanical governor

Beberapa komponen di dalam governor adalah (Gambar 6.7):

• Flyweight
• Hydraulic serve valve
• Camshaft fuel injection pump
• Riser
• Spring governor
• Pivoting lever
• Spool
• Rack.

Gambar 6.8 - Komponen governor

Beberapa komponen governor yang lainnya, seperti ditunjukkan pada Gambar 6.8 adalah:

1. Sleeve
2. Piston
3. Dash pot
4. Governor control lever
5. Stop collar
6. Full torque setting screw
7. Full load setting screw
8. Stop bolt.

124
PT. TRAKINDO UTAMA
TRAINING CENTER CILEUNGSI
TT012 – INTERMEDIATE ENGINE SYSTEM

Gambar 6.9 - Cara kerja governor

Flyweight carrier assembly diikat secara langsung ke camshaft fuel injection pump (Gambar
6.9, kiri). Terdapat 4 flyweight yang berputar pada setengah putaran engine. Saat kecepatan
engine meningkat, gaya sentrifugal menggerakkan flyweight keluar, menekan riser dan spring
governor.

Governor control lever menggerakkan dudukan spring governor (Gambar 6.9, kanan) dan
spring mendekati flyweight untuk menaikkan kecepatan engine (governor control lever
terhubung ke pedal throttle unit). Gaya spring governor selalu mencoba untuk menaikkan
kecepatan engine, sementara gaya dari flyweight selalu mencoba untuk menurunkan
kecepatan engine. Selama operasi normal akan terdapat keseimbangan antara gaya spring
governor dan gaya flyweight.

Gambar 6.10 - Cara kerja governor

Riser dipasangkan ke shaft flyweight antara spring governor dan flyweight. Riser
memindahkan pergerakan governor ke fuel rack melalui pivoting lever (Gambar 6.10, kiri).
Fuel rack terhubung ke pivoting lever melalui servo valve (Gambar 6.10, kanan). Servo
memberikan bantuan tenaga untuk menggerakkan rack, memanfaatkan tekanan oli engine.
Servo valve dibutuhkan karena gaya yang besar diperlukan untuk menggerakkan rack dan
memutar gear segment dan plunger di fuel injection pump. Tanpa bantuan servo, spring
governor dan flyweight assembly harus bekerja sangat berat. Hal ini akan berefek pada gaya
yang besar untuk menggerakkan akselerator dan governor control lever.

125
PT. TRAKINDO UTAMA
TRAINING CENTER CILEUNGSI
TT012 – INTERMEDIATE ENGINE SYSTEM

Cara Kerja Servo

Gambar 6.11 - Cara kerja servo

Saat governor control lever (dioperasikan dengan pedal throttle) digerakkan untuk menaikkan
bahan bakar, gaya spring governor mendorong riser maju. Pivoting lever menarik valve spool
di servo valve ke arah ‘Fuel On’ (Gambar 6.11, kiri).

Pergerakan valve spool ini menyumbat jalur oli di depan piston dan membuka jalur buang di
belakang piston (Gambar 6.11, kanan). Oli engine yang bertekanan dari inlet oli memaksa
piston dan rack ke kiri. Oli di belakang piston melewati jalur oli pada belakang valve dan
keluar melalui jalur buang.

Gambar 6.12 - Cara kerja servo

Saat pergerakan piston dan rack berhubungan dengan valve spool, jalur di piston akan
terbuka. Hal ini menyebabkan “hydraulic lock” sementara dan rack akan tetap di posisi ini
(Gambar 6.12, kiri). Saat posisi governor berganti untuk melambatkan engine, pivoting lever
akan mendorong vlave spool ke kanan. Port piston akan tetap terbuka dan jalur buang akan
tertutup. Hal ini memungkikan oli untuk menekan kedua sisi piston. Karena adanya area
efektif di bagian belakang piston, maka tekanan oli akan menekan piston dan rack ke kanan
(Gambar 6.12, kanan).

Gambar 6.13 - Cara kerja servo

126
PT. TRAKINDO UTAMA
TRAINING CENTER CILEUNGSI
TT012 – INTERMEDIATE ENGINE SYSTEM

Saat piston dan rack bergerak ke kanan, mereka akan berhubungan dengan valve spool. Hal
ini akan menghasilkan “hydraulic lock” dan pergerakan rack akan berhenti pada posisi ini
(Gambar 6.13, kiri).

Saat spring governor dan flyweight seimbang, servo juga akan berada pada kondisi
seimbang. Saat dudukan spring governor bergerak ke posisi ‘Fuel On’ penuh, dudukan spring
governor akan bersentuhan dengan stop bolt. Stop bolt assembly terdiri atas torque setting
screw, dan load setting screw (Gambar 6.13, kanan).

Gambar 6.14

Set point terjadi saat governor control lever bersentuhan dengan stop screw high idle, spring
governor tertekan dan full load screw menyentuh torque spring (Gambar 6.14, kiri). Saat
beban ditambahkan ke engine, rpm menurun dan flyweight menguncup. Spring governor
akan menggerakkan riser ke kanan dan rack akan bergerak ke arah ‘Fuel On”. Setting screw
full load sekarang akan benar-benar bersentuhan dengan torque spring. Torque spring
sekarang akan mengatur pergerakan lebih lanjut dari fuel rack. Ini adalah full load point.

Jika lebih banyak lagi beban ditambahkan, engine akan berjalan dalam kondisi lug. Hal ini
terjadi saat beban yang diterima engine lebih besar daripada tenaga yang dihasilkan pada full
load point. Saat rpm berkurang akibat penambahan beban, gaya spring governor akan
menggerakkan riser lebih jauh ke kanan. Saat stop bolt dipaksa maju, setting screw full load
akan menekuk torque spring dan rack dapat bergerak lebih maju ke arah ‘Fuel On’ (Gambar
6.14, Kanan). Pergerakan ini dihentikan saat setting screw full torque menyentuh stop bar. Ini
adalah posisi fuel maksimum untuk setting torque rise.

Gambar 6.15

Pada saat start up ketika flyweight menguncup, spring overfuelling menggerakkan riser ke
kanan. Hal ini menyebkan pivoting lever menggerakkan sleeve dan spool serta rack tertarik
ke arah ‘Fuel On’ (Gambar 6.15, kiri). Hal ini memberikan tambahan fuel untuk engine start
up. Setelah engine hidup spring ini tidak memiliki pengaruh pada saat operasi.

127
PT. TRAKINDO UTAMA
TRAINING CENTER CILEUNGSI
TT012 – INTERMEDIATE ENGINE SYSTEM

CATATAN:
Spring ini tidak digunakan pada engine model lama. Untuk masalah hard starting,
lepaskan spring.

Sebuah dash pot assembly (Gambar 6.15, Kanan) ditambahkan ke governor untuk
memberikan respon yang lebih halus terhadap perubahan kecepatan dan beban yang tiba-
tiba pada engine. Dash pot assembly terdiri atas needle valve, oil reservoir, cylinder, piston,
spring dash pot dan dudukan spring. Spring dash pot terhubung ke dudukan spring pada satu
ujung dan ke piston pada ujung yang lain.

Gambar 6.16

Area di belakang piston terisi dengan oli dari ruang suplai di housing governor. Saat dudukan
spring bergerak, oleh perubahan beban atau kecepatan, spring dash pot menggerakkan
piston di cylinder. Saat piston bergerak, hal ini akan menyebabkan oli masuk atau keluar
cylinder. Needle valve digunakan untuk mengukur aliran oli, menyebabkan tahanan terhadap
pergerakan, mengatur respon governor, dan membantu governor mencapai kecepatan
engine yang diinginkan tanpa “undershooting” atau “overshooting”.

Fuel Ratio Control

Gambar 6.17 - Fuel ratio control

Komponen governor lain yang mempengaruhi operasi governor adalah fuel ratio control. Fuel
ratio control pada engine yang dibuat sebelum Agustus 1989 membutuhkan boost dan
tekanan oli untuk mengaktifkan unit ini. Pada engine yang dibuat setelah tanggal ini, fuel ratio
control hanya membutuhkan tekanan oli. Fuel ratio control hanya terpasang pada engine
turbocharged.

128
PT. TRAKINDO UTAMA
TRAINING CENTER CILEUNGSI
TT012 – INTERMEDIATE ENGINE SYSTEM

Fuel ratio control terpasang pada bagian belakang housing governor (Gambar 6.17, kiri).
Fungsinya adalah membatasi asap dan mengurangi konsumsi fuel selama akselerasi yang
sangat cepat.
Fuel ratio control melakukan ini dengan membatasi pergerakan rack ke arah ‘Fuel On’ hingga
terdapat cukup udara (boost pressure turbo) yang menghasilkan pembakaran sempurna di
cylinder.

Sebuah stem menonjol keluar dari fuel ratio control (Gambar 6.17, kanan), masuk ke notch
dari lever yang kontak dengan ujung spool di servo valve. Saat engine mati, tidak ada
tekanan oli dan stem berada pada posisi sepenuhnya keluar. Pergerakan rack tidak dibatasi
oleh stem.

Gambar 6.18 - Cara kerja fuel ratio control

Pada engine yang dibuat sebelum Agustus 1989, setelah engine start, oli engine mengalir
memasuki ruang oli, melalui valve internal dan keluar dari lubang di stem (Gambar 6.18, kiri).
Stem akan tetap di posisi ini hingga tekanan inlet manifold meningkat cukup tinggi untuk
menggerakkan valve internal.

Seiring dengan meningkatnya kecepatan engine, begitu juga dengan boost pressure
turbocharger. Hubungan yang segaris antara intake manifold dan diaphragm (Gambar 6.18,
kanan) memungkinkan boost pressure untuk bekerja pada diaphragm. Tekanan pada
diaphragm ini mendorong valve internal ke kanan menutup lubang keluar di stem. Tekanan oli
sekarang akan mendorong piston ke kiri. Stem sekarang bersentuhan dengan lever dan
membatasi pergerakan rack di arah ‘Fuel On’.

Gambar 6.19 - Cara kerja fuel ratio control

Saat governor control bergerak untuk meningkatkan fuel ke engine, stem membatasi
pergerakan rack ke posisi ‘Fuel On’. Oli di chamber bertindak sebagai hambatan terhadap
pergerakan stem (Gambar 6.19, kiri). Stem akan melawan pergerakan rack hingga ada
peningkatan pada boost pressure.

Saat boost pressure mengingkat, diaphragm akan menggerakkan valve ke kanan dan
memungkinkan tekanan oli di dalam chamber oli untuk mengalir ke body drain port. Hilangnya
tekanan oli di belakang piston memungkinkan spring untuk menggerakkan stem ke kanan.
Governor sekarang mampu melanjutkan pergerakan rack ke arah ‘Fuel On’ (Gambar 6.19,
kanan). Fuel ratio control dirancang untuk membatasi fuel hingga udara bertekanan di inlet
manifold cukup tinggi untuk mendukung pembakaran yang sempurna. Hal ini mencegah
banyaknya black smoke pada exhaust gas yang disebabkan oleh over-fuelling.

129
PT. TRAKINDO UTAMA
TRAINING CENTER CILEUNGSI
TT012 – INTERMEDIATE ENGINE SYSTEM

Pada engine yang dibuat setelah Agustus 1989, hanya tekanan oli yang dibutuhkan untuk
mengaktifkan fuel ratio control. Fuel ratio control berada pada posisi ini untuk membatasi
pergerakan rack segera setalah tekanan oli tercapai. Hal ini juga berarti bahwa valve yang
diatur hanya oleh tekanan oli dapat di pasangkan ke engine naturally aspirated.

Fuel Shut Off Solenoid

Gambar 6.20 - Fuel shut off solenoid

Saat sistem kelistrikan engine bekerja (key ON), fuel shut off solenoid diaktifkan. Solenoid
tertarik masuk dan memungkinkan pergerakan rack tanpa hambatan.

Hal ini dikenal sebagai solenoid ‘energize to run’ (Gambar 6.20, kiri). Beberapa engine
menggunakan solenoid ‘energize to shut off’, yang diaktifkan ketika sistem kelistrikan
dimatikan.

Saat sistem kelistrikan mati (key OFF), solenoid dinonaktifkan dan pergerakan rack dihalangi
ke arah ‘fuel on’ (Gambar 6.20, kanan).

Shut off solenoid akan mematikan engine bahkan jika governor berada pada posisi ‘fuel on’
penuh. Spring broken link pada servo valve memungkinkan valve untuk bergerak ke posisi
‘fuel off’ tanpa menghiraukan posisi servo sleeve.

130
PT. TRAKINDO UTAMA
TRAINING CENTER CILEUNGSI

Anda mungkin juga menyukai