Anda di halaman 1dari 13

BAB III

TINJAUAN PUSTAKA

3.1 Pengertian Diesel Engine


Definisi Engine adalah suatu alat yang memiliki kemampuan untuk merubah
energi panas yang dimiliki oleh bahan bakar menjadi energi gerak. Berdasarkan
fungsinya maka terminologi engine pada Caterpillar biasa digunakan sebagai
sumber tenaga atau penggerak utama (prime power). Diesel engine adalah engine
pembakaran dalam yang menggunakan panas kompresi untuk menciptakan
penyalaan dan membakar bahan bakar yang telah diinjeksikan ke dalam ruang
bakar. Engine ini tidak menggunakan busi seperti konvensional engine atau gas
engine. Caterpillar hanya memproduksi jenis diesel engine empat langkah dan gas
engine saja, tetapi pada pembahasan kali ini topik yang dibatasi hanya pada diesel
engine saja. Berikut pengelompokan diesel engine caterpillar berdasarkan
pengaplikasiannya sebagai tenaga penggerak, terdiri dari:
1. Construction & Earthmoving Engine
Constuction & Earthmoving Engine merupakan engine yang dipergunakan
sebagai tenaga penggerak pada alat-alat berat, contohnya grader, compactor,
track type tractor, scraper, off highway truck dan lain-lain.
2. Genset engine
Genset engine merupakan engine yang dipergunakan sebagai penggerak
generator set untuk membangkitkan tenaga listrik.
3. Industrial engine
Industrial engine yaitu engine yang dipakai sebagai penggerak pada industri,
contohnya penggerak pompa, mesin pengeboran minyak dan lain-lain.
4. Marine engine
Marine engine merupakan engine yang dipergunakan sebagai tenaga
penggerak kapal.
5. Locomotive engine
Locomotive engine dipergunakan sebagai penggerak kereta api (Locomotive).

17
18

Terdapat 5 Sistem yang ada di diesel engine diantaranya, yaitu;


1. Air Intake and Exxhaust System
2. Lubrication System
3. Cooling System
4. Fuel System
5. Starting System

3.2 Sistem Kerja Diesel Engine


Kerja Diesel engine yang effisien memerlukan jumlah udara yang tepat pada
ruang pembakaran dan gas buang dapat keluar dengan hambatan yang minimal.
Suhu udara masuk dan gas buang yang keluar juga merupakan hal yang penting
pada performa dan umur pakai engine, diesel engine melakukan 4 siklus yang
membuat engine dapat bekerja menghasilkan daya putar dan gas buang hasil
pembakarannya. Siklus 4 langkah pada dasarnya adalah piston melakukan 4 kali
langkah dan crankshaft melakukan 2 kali langkah untuk menghasilkan satu kali
tenaga atau satu kali pembakaran. Untuk lebih jelasnya, gambar berikut adalah
prinsip kerja diesel engine 4 langkah.

Gambar 3.1 Siklus 4 langkah kerja diesel engine


(Sumber: Moladin, 2020)

1. Langkah Hisap (Intake Step)


Langkah ini bekerja dengan udara yang masuk ke dalam ruang bakar melalui
bagian katup, kondisi ini bisa terjadi karena piston atau torak bergerak dari arah
19

TMA ke TMB. Tentu saja kondisi katup buang masih tertutup saat langkah ini
mulai bekerja.

Gambar 3.2 Langkah hisap Diesel Engine


(Sumber: Buku panduan (NTBEM001), 2020)

2. Langkah Kompresi (Compression Step)


Pada langkah kompresi, piston bergerak dari TMB menuju TMA. Pada saat ini
kedua katup hisap dan buang tertutup. Udara yang dihisap selama langkah
hisap kemudian ditekan pada 8º - 12º sebelum piston mencapai titik TMA
bahan bakar dikabutkan maka terjadilah pembakaran.

Gambar 3.3 Langkah kompresi Diesel Engine


(Sumber : Buku panduan (NTBEM001), 2020)

3. Langkah Kerja (Power Step)


Energi pembakaran mengekspansikan dengan cepat sehingga piston terdorong
kebawah. Ledakan tertutup ini menyebabkan gas dalam ruang pembakaran
mengembang dengan cepat, mendorong piston ke bawah dan menghasilkan
tenaga linear. Batang penghubung menyalurkan gerakan ini ke crankshaft dan
oleh crankshaft tenaga linear tadi diubah menjadi tenaga putar.
20

Gambar 3.4 Langkah kerja Diesel Engine


(Sumber : Buku panduan (NTBEM001), 2020)

4. Langkah Buang (Exhaust Step)


Pada saat piston menuju TMB, katup buang terbuka dan gas sisa hasil
pembakaran dikeluarkan melalui katup buang pada saat piston bergerak ke atas
lagi. Gas akan terbuang habis pada saat piston mencapai TMA.

Gambar 3.5 Langkah Buang Diesel Engine


(Sumber : Buku panduan (NTBEM001), 2020)

3.3 Pentingnya Air Intake dan Exhaust System pada Diesel Engine
Pada umumnya Air Intake sistem berarti sistem yang memungkinkan induksi
udara ambien (untuk memasukkan udara yang dipanaskan sebelumnya) ke dalam
ruang bakar engine untuk tujuan pencampuran dengan bahan bakar untuk
pembakaran, yang harus diperhatikan adalah bahwa sistem pembuangan atau
Exhaust system harus dirancang kompetibel untuk menjaga ketahanan terhadap
aliran knalpot melalui sistem serendah mungkin dan dalam batas yang ditentukan
untuk engine tertentu. Sistem pemasukan udara dan pembuangan gas pada diesel
engine caterpillar diantaranya, yaitu :
➢ Natural aspirated
➢ Turbocharger
Engine yang menggunakan turbocharger terbagi menjadi dua jenis yaitu:
21

➢ Turbocharger
➢ Turbocharger aftercooler
Aftercooler yang dipergunakan turbocharger engine terdiri dari:
➢ Air to air aftercooler
➢ Jacket water aftercooler
➢ Separate circuit aftercooler

Natural aspirated merupakan system pemasukan udara kedalam ruang bakar


secara alamiah. Hisapan piston saat langkah intake mengakibatkan udara luar
mengalir melewati precleaner, air cleaner, intake manifold karena terjadi
kevakuman diruang bakar. Apabila terjadi hambatan pada air cleaner dan system
intake, kerapatan udara yang dihisap menjadi sangat rendah dibanding kerapatan
udara atmosfer. Diesel engine mempunyai beberapa kesamaan pada engine lainnya
yang memerlukan pemasukan udara atau O2 untuk proses pembakaran dan
membuang karbon dioksida dan unsur lainnya sebagai residu hasil pembakaran
yang di konversi menjadi tenaga. Udara sangat penting pada proses pembakaran
suatu diesel engine yang diperlukan untuk membakar bahan bakar. Bahan bakar
menghasilkan tenaga. Saat dikabutkan, bahan bakar terbakar dengan mudah dan
dengan efisien. Bahan bakar harus terbakar dengan cepat, dalam proses yang teratur
untuk menghasilkan tenaga panas.

Udara + Bahan Bakar + Panas = Pembakaran

Salah satu dari tiga unsur terjadinya pembakaran adalah Udara, selain harus ada
material dan panas, ini juga mengurangi kebisingan yang disebabkan oleh aliran
kecepatan tinggi dari gas-gas ini. Sistem asupan udara atau air intake bekerja sama
dengan sistem pembuangan atau exhaust system di turbocharged untuk menarik
udara segar melalui filter ke silinder. Filter udara harus dijaga bersih dan udara
yang melewatinya ke mesin harus memiliki suhu sekitar yang sama sebanyak
mungkin. Ketika udara dimampatkan maka panas udara akan naik. Semakin tinggi
tekanannya, panas yang dihasilkan semakin tinggi.
22

Lebih Banyak Bahan Bakar = Lebih Besar Tenaga Yang Dihasilkan

Dengan tekanan yang tepat, suhu yang dihasilkan akan mencapai titik nyala bahan
bakar. Inilah alasannya mengapa diesel engine memiliki nilai kompresi yang tinggi.
Jenis bahan bakar yang digunakan oleh engine mempengaruhi pembakaran karena
jenis bahan bakar yang berbeda akan terbakar pada suhu yang berbeda dan
menghasilkan tenaga yang berbeda pula.

3.4 Komponen Utama Air Intake dan Exhaust System pada Diesel Engine
Untuk melakukan pekerjaan dan perbaikan pada sistem udara pada engine,
maka penting untuk memahami aliran udara melalui sistem dan fungsi tiap
komponen. Juga penting untuk memahami bentuk komponen tersebut dan
bagaimana cara bekerjanya. Gambar dibawah merupakan bentuk simpel dan umum
dari suatu sistem air intake dan exhaust system pada sebuah diesel engine yang
menggunakan turbocharger.

Gambar 3.6 Sample Air Intake dan Exhaust System


(Sumber: Crankshaft1, 2018)

Jika diurutkan dari udara masuk melalui air cleaner, turbocharger sisi blower atau
compressor,air intercooler selanjutnya masuk ke intake manifold dan menuju ruang
bakar, sedangkan urutan gas buang dari ruang bakar melalui exhaust valve, exhaust
manifold, turbocharger, dari sisi turbin, muffler, exhaust stack dan di buang ke
udara bebas atau atmosfir". Berikut penjelasan dan fungsi dari komponen utama Air
Intake dan Exhaust System, yaitu:
23

1. Pre Cleaner
Pre Cleaner merupakan saringan udara awal dari lingkungan sekitar yang akan
disalurkan ke air cleaner dan selanjutnya menuju ruang bakar. Dikarenakan air
cleaner tersebut merupakan saringan awal, maka partikel-partikel yang
disaringpun berukuran relatf lebih besar jika dibandingkan dengan partikel-
partikel yang nanti disaring oleh air cleaner.

Gambar 3.7 Pre Cleaner


(Sumber: mylirtlesalesman, 2019)

2. Air Cleaner
Air Cleaner berfungsi sebagai alat pembersih udara, sehingga debu, pasir dan
kotoran yang berukuran kecil dapat dipisahkan terlebih dahulu sebelum masuk
ke ruang bakar. Beberapa variasi tipe dari air cleaner tersedia yang disesuaikan
dengan kondisi dan fungsinya masing-masing.

Gambar 3.8 Dry element air cleaner


(Sumber: PartsCat, 2022)

Terdapat berbagai macam tipe air cleaner, diantaranya sebagai berikut :


- Air cleaner tipe kering (Dry type air cleaner)
24

- Air cleaner tipe merekat (Viscous type air cleaner)


- Air Cleaner tipe penampung oli (Oil bath type air cleaner)
- Air cleaner tipe sentrifugal(Cyclone type air cleaner)

3. Service Indicator Air Cleaner


Service indicator merupakan metode yang paling akurat untuk menentukan
kapan air cleaner harus dibersihkan. Air cleaner harus dibersihkan atau diganti
apabila diafragma warna kuning memasuki area merah atau piston warna
merah terlihat.

Gambar 3.9 Service Indicator Air Cleaner


(Sumber : Buku manual Air Filter Service CAT, 2022)

4. Turbocharger
Untuk meningkatkan tenaga/performa dari mesin diesel salah satunya adalah
dengan menggunakan Turbocharger. Prinsip kerja Turbocharger yaitu dengan
memanfaatkan panas gas buang sebagai tenaga untuk memampatkan udara
pembakaran sehingga dihasilkan tenaga/power yang besar.

Gambar 3.10 Turbocharger


(Sumber: Partscat, 2022)
25

5. Aftercooler
Aftercooler digunakan bersama dengan turbocharger untuk menurunkan suhu
udara yang akan memasuki ruang bakar. Ini menyebabkan kerapatan udara
menjadi meningkat, sehingga jumlah udara menjadi lebih banyak dan effisiensi
dan tenaga yang dihasilkan engine meningkat.

Gambar 3.11 Aftercooler


(Sumber: Partscat, 2022)

Proses pendinginan udara dapat dilakukan dengan tiga cara yaitu: Udara di
dinginkan oleh udara(Air to Air Aftercooler), Udara yang di dinginkan oleh
air(Jaket Water Aftercooler) dan Jalur udara yang terpisah(Separate Circuit
Aftercooler). Berikut penjelasan cara udara yang di dinginkan oleh aftercoller:
1) Air to Air Aftercooler(ATAAC)
Dengan menggunakan aftercooler jenis ini, inti pendingin (cooler core) yang
terpisah dipasang di bagian depan radiator engine. Udara dengan suhu luar yang
dihembuskan oleh fan engine akan mengalir melintasi aftercooler core.

Gambar 3.12 Air to Air Aftercooler (ATAAC)


(Sumber : Pakwheels, 2022)
26

2) Jaket Water Aftercooler


Jenis Aftercooler yang digunakan untuk Engine Caterpillar diantaranya
ialah Jaket Water Aftercooler(JWAC) merupakan sistem yang memiliki
core assembly yang berisi coolant. Coolant yang berfungsi sebagai
mendinginkan udara yang memasuki ruang bakar.

Gambar 3.13 Jaket Water Aftercooler (JWAC)


(Sumber : Otomotif produk, 2015)

3) Sperate Circuit Aftercooler


Sistem aftercooler rangkaian terpisah (separate circuit aftercooler) mirip dengan
sistem jacket water aftercooler dengan beberapa perbedaan yang kecil.
Rangkaian pendingin udara terpisah dari sistem pendingin yang digunakan untuk
mendinginkan engine (jacket water).

Gambar 3.14 Sperate Circuit Aftercooler


(Sumber : Buku panduan (NTBEM001), 2018)

6. Intake Manifold
Intake manifold merupakan komponen yang berfungsi untuk menyalurkan
campuran udara dan bahan bakar dari bahan bakar dan air mixer ke dalam
ruang bakar pada setiap silinder.
27

Gambar 3.15 Intake Manifold


(Sumber : Truck Singapura, 2021)

Keberadaan intake manifold pada engine ini sangat penting, mengingat tanpa
adanya intake manifold pada engine, campuran bahan bakar dan udara dari fuel
dan air mixer tidak akan dapat mencapai ruang bahan bakar pada engine.

7. Exhaust Manifold
Pada saat langkah buang, gas buang yang timbul dari hasil pembakaran
campuran bahan bakar dan udara harus dikeluarkan atau dikeluarkan dari ruang
bakar di dalam silinder engine ke udara luar.

Gambar 3.16 Exhaust Manifold


(Sumber : Buku panduan (NTBEM001, 2018)

3.5 Perawatan (Maintenance)


Maintenance atau pemeliharaan merupakan suatu rangkaian kegiatan yang
dilakukan untuk mengembalikan keandalan mesin-mesin tertentu, baik itu mesin
produksi, maupun mesin konstruksi berupa alat berat. Kegiatan maintenance
tersebut meliputi inspeksi, penambahan bahan-bahan habis pakai, perbaikan serta
penggantian komponen pada suatu peralatan atau mesin.
28

3.5.1 Preventif Maintenance


Elemen pertama dari manajemen perawatan adalah perawatan berkala atau
yang juga biasa disebut Preventive Maintenance disingkat PM atau Periodic
Service. Preventive Maintenance adalah perawatan minimum yang dilaksanakan
berkala secara tepat waktu. Preventive maintenance dilakukan tanpa perlu
menunggu adanya tanda-tanda kerusakan atau rusak. Preventif Maintenance
terbagi 4 jenis perawatan diantarannya, yaitu:
1. Periodic maintenance
Periodic maintenance adalah pelaksanaan service yang dilakukan setelah alat
bekerja untuk jumlah jam operasi tertentu. Jumlah jam operasi ini adalah
sesuai dengan jumlah yang ditunjukan oleh pencatat jam operasi (service
meter) yang ada pada alat tersebut. Periodic maintenance terbagi menjadi 2
(dua), yaitu:
• Periodic Inspection
Periodic inspection adalah inspeksi atau pemeriksaan harian (daily – 10
hours) dan mingguan (weekly – 50 hours) sebelum unit dioperasikan.
• Peridict Service
Periodic Service adalah suatu usaha untuk mencegah timbulnya kerusakan
pada suatu alat yang dilakukan secara berkala/continue dengan interval
pelaksanaan yang telah ditentukan berdasarkan service meter/hour meter
(HM).

Gambar 3.17 Grapich Periodic Service


(Sumber : Penambang blog, 2016)

Waktu (time) dan uang (cost) yang dikeluarkan untuk melaksanakan


29

periodic service (perawatan berkala) akan dikompensasi dengan umur alat


yang panjang dan berkurangnya ongkos perbaikan alat.
• Schedule overhaul
Schedule overhaul adalah jenis perawatan yang dilakukan dengan interval
tertentu sesuai dengan standard overhaul masing-masing komponen yang
ada.
2. Condition Base Maintenance
Condition Base Maintenance yaitu jenis perawatan yang bertujuan untuk
mengembalikan kondisi unit seperti semula (standard), dengan cara
melakukan pekerjaan service.
3. Corrective Maintenance
Corrective maintenance adalah perawatan yang dilakukan untuk
mengembalikan machine ke kondisi standard baik berupa repair atau
penyetelan.

3.6 General Overhaul(GOH)


General Overhaul Diesel engine adalah jenis overhaul engine dengan
melakukan pembersihan, pemeriksaan dan penggantian komponen (jika
diperlukan) pada semua bagian diesel engine termasuk semua bagian yang
dilakukan top overhaul, major overhaul dan komponen pengendali lainnya pada
engine.

Anda mungkin juga menyukai