TINJAUAN PUSTAKA
5
6
memindahkan dan mengangkat beban berat yang mungkin saja sulit untuk
dipindahkan menggunakan tenaga manusia, seperti mesin dan material.
Crane biasanya dapat dengan mudah ditemukan di lokasi industri, namun tak
jarang kita dapat menemukan crane di area pemuatan material dan pembuatan
kapal, crane adalah salah satu alat berat (heavy equipment) yang digunakan sebagai
alat pengangkat / pemindah bahan dalam proyek konstruksi. Faktor-faktor teknis
penting yang dapat digunakan dalam menentukan pilihan jenis alat-alat angkat
berat diantaranya sebagai berikut;
- Jenis dan sifat muatan yang akan ditangani.
- Kapasitas per jam yang dibutuhkan.
- Arah dan jarak perpindahan.
- Cara menyusun muatan pada tempat asal dan akhir
Dalam dunia industri ada beberapa jenis crane yang biasanya digunakan sebagai
alat angkat berat antaranya adalah overhead crane, gentry crane dan tower crane.
mengangkat atau berpindah dari satu tempat ke tempat lainnya. Cara kerja crane
adalah dengan mengangkat material yang akan dipindahkan, menggerakkannya
secara horizontal, kemudian menurunkan material tersebut ke tempat yang
diinginkan. Beberapa jenis crane yang umum digunakan adalah;
1. Derek Perayap
Jenis ini memiliki permukaan bergerak dengan roda perayap, crane jenis ini
dapat bergerak di dalam lokasi proyek sambil melakukan tugasnya.
2. Tower Crane
Tower crane merupakan pesawat pengangkat material/mesin yang biasanya
diginakan pada proyek kontruksi.
3. Mobile Crane
Mobile Crane (truck crane) adalah crane yang terdapat langsung pada mobile
(truck) sehingga dapat dibawa langsung pada lokasi kerja tampa harus
menggunakan kendaraan (trailer).
4. Hydraulic Crane
Penggunaan sistem hidrolik pada crane ini sering dimanfaatkan untuk area
gudang, bengkel atau lainnya. Meski di bagian bawah crane sudah dilengkapi
roda, alat ini biasanya diletakkan di satu tempat dan tidak untuk dipindah-
pindahkan. Jangkauan hydraulic crane tergolong pendek dengan area putar
hanya 180 derajat saja.
5. Crawler Crane
Crawler adalah jenis crane yang banyak digunakan pada proyek pembangunan
dengan jangkauan tidak begitu panjang. Pada rodanya dilengkapi dengan rantai
yang memungkinkan crane melakukan perpindahan saat digunakan pada
berbagai medan.
6. Hoist Crane
Alat ini biasanya digunakan pada perbengkelan dan pergudangan. Crane hoist
ini memiliki komponen khusus pada bagian kirinya. Rel yang ada berguna
sebagai jalur hoist crane agar dapat bergerak maju mundur secara horizontal.
8
2.4 Komponen Utama Rancang Bangun Alat Bantu Angkat Jib Crane
Menggunakan Winch Engine
Perancangan dalam membangun sebuah alat angkat ini menggunakan winch
atau kerekan dengan menggunakan motor penggerak sebagai penggerak mula.
Daya yang dikeluarkan oleh motor penggerak akan diteruskan menuju winch untuk
menarik benda dalam pengangkatan benda menggunakan crane, sehingga memiliki
beberapa komponen yang akan berkerja, berikut komponen utama pada alat
rancang bangun alat bantu angkat jib crane menggunakan winch engine, yaitu;
10
4. Rem Cakram
Pada dasarnya, fungsi rem cakram adalah memperpendek jarak pengereman
mobil ketika akselerasi hendak diturunkan atau dihentikan. Di dalam sistem
pengereman menggunakan cakram atau piringan terdapat komponen lainnya yang
berkerja secara statis, komponen – komponen tersebut, yaitu;
• Kaliper sebagai penekan kampas rem ke bagian piringan cakram. Fungsi
dari komponen ini tidak hanya itu saja. Kaliper juga berguna untuk
menopang piston dan kampas rem.
• Piston brake yang letaknya ada di satu sisi kaliper, khususnya berjenis
floating calliper. Ciri-ciri paling khas dari komponen ini adalah bentuknya
yang seperti tabung dan memiliki lekukan di salah satu ujungnya.
• Kampas rem ini bekerja dengan ditekan oleh kaliper dan piston brake agar
mampu menekan piringan cakram. Kampas rem terbuat dari asbes,
keramik, semi metal, atau sinter.
• Piringan cakram merupakan komponen yang ditekan oleh kampas rem,
lalu diteruskan ke poros roda.
12
8. Hand Winch
Hand winch adalah sejenis winch dengan mengandalkan sumber tenaga dari
manusia dalam hal penggunaannya. Maka dari itu, seringkali alat ini disebut
dengan istilah kerekan manual karena tidak mengandalkan mesin otomatis untuk
menggerakkannya. Walaupun demikian, alat ini masih diperlukan untuk
membantu beberapa tugas, seperti towing dan lifting.
9. Tali Baja
Tali Baja atau Steel Wire Rope adalah Tali baja yang dikontruksikan dari
kumpulan jalinan serat baja (steel wire). Mula-mula beberapa serat dipintal hingga
jadi satu jalinan, kemudian wayar dijalin pula menjadi satu kesatuan (strand),
setelah itu beberapa strand dijalin pula pada suatu inti (core).
Tali baja lebih banyak digunakan secara luas pada mesin-mesin pengangkut
sebagai perabot pengangkat dibandingkan dengan rantai. Tali baja banyak sekali
digunakan pada mesin pengangkat karena dibandingkan dengan rantai, tali baja
mempunyai keunggulan antara lain:
a. Lebih ringan dan lebih murah harganya.
b. Lebih tahan terhadap sentakan, karena beban terbagi rata pada semua strand.
c. Operasi yang tenang walaupun pada kecepatan operasi yang tinggi.
d. Keandalan operasi yang tinggi.
e. Lebih fleksibel, saat beban lengkungan tidak perlu mengatasi internal stress.
f. Sedikit mengalami fatigue dan internal wear karena tidak ada
kecenderungan 90° kawat untuk menjadi lurus yang selalu menyebabkan
internal stress.
12. Bearing
Bearing (bantalan) adalah elemen mesin yang menumpu poros yang
mempunyai beban, sehingga putaran atau gerakan bolak-baliknya dapat
berlangsung secara halus, aman, dan mempunyai umur yang panjang. Bearing
harus cukup kokoh untuk memungkinkan poros serta elemen mesin lainnya
bekerja dengan baik. Jika bearing tidak berfungsi dengan baik maka prestasi
seluruh sistem tidak dapat bekerja secara semestinya.
Ban yang berbahan dasar Baja Cor memiliki karakteristik diantaranya yaitu
memiliki daya tarik dan daya tekan yang besar, tangguh, tahan korosi yang cukup
baik, namun kurang mampu meredam getaran. Sedangkan sifat dari besi cor yaitu
mampu meredam getaran, kemampuan las yang relatif rendah, kemampuan tempa
yang baik, dan mempunyai elongasi tinggi.
b) Hukum Kesetimbangan
∑FX = 0, ∑Fy = 0, ∑M = 0 .............................................(2.1, Lit. 30)
Keterangan: ∑𝐹𝑋 = Jumlah gaya pada x (N)
∑𝐹𝑦 = Jumlah gaya pada y (N)
∑𝑀 = Jumlah moment yang bekerja (Nm)
3. Gaya tarik alat yang dibutuhkan untuk menarik beban pada jib crane dengan
menggunakan sistem puli ganda 2 suspensi
(Rudenko, 1966)
(Rudenko, 1966)
𝑃
𝑆 = 𝐾 atau 𝑃 = 𝑆 . 𝐾.........................................................(2.7, Lit. 21, h. 36)
(Zysteelcable, 2022)
(Rudenko, 1966)
10. Perancangan rantai pertama pada motor penggerak menuju gearbox reverse
a) Panjang Rantai yang direncanakan
𝐿 = 𝐾. 𝑝...........................................................................(2.21, Lit. 16, h. 769)
Keterangan: L = Panjang rantai yang digunakan (mm)
p = Jarak antar rantai (mm)
K = Jumlah rantai yang direncanakan (pitch)
𝑍2 .𝑍5 .𝑍6
𝑃𝐺𝑀𝑎𝑗𝑢 = ..........................................................(2.29, Lit. 24, h. 234)
𝑍1 .𝑍3 .𝑍5
𝑛1
𝑛2 = ...................................................................(2.30, Lit. 24, h. 234)
𝑃𝐺𝑚𝑎𝑗𝑢
c) Perbandingan rasio gear untuk kecepatan dan putaran dari gearbox reverse
ke gearbox WPA
𝑛𝑔𝑒𝑎𝑟𝑏𝑜𝑥 𝑟𝑒𝑣𝑒𝑟𝑠𝑒 𝑛𝑔𝑒𝑎𝑟𝑏𝑜𝑥 𝑊𝑃𝐴
= .......................................................(2.33, Lit. 31)
𝑧𝑔𝑒𝑎𝑟𝑏𝑜𝑥 𝑟𝑒𝑣𝑒𝑟𝑠𝑒 𝑧𝑔𝑒𝑎𝑟𝑏𝑜𝑥 𝑊𝑃𝐴
12. Perancangan rantai kedua yang digunakan untuk memindahkan daya dari
gearbox reverse menuju gearbox WPA
a) Panjang rantai yang direncanakan untuk gearbox reverse menuju gearbox
WPA
𝐿 = 𝐾. 𝑝...........................................................................(2.34, Lit. 16, h. 769)
Keterangan: L = Panjang rantai yang digunakan (mm)
p = Jarak antar rantai (mm)
K = Jumlah rantai yang direncanakan
14. Daya yang masuk mengalami peningkatan akibat pengaruh dari rasio gearbox
WPA
2𝜋.𝑇.𝑛
𝑃𝑚𝑎𝑥 = ...................................................................(2.42, Lit. 16, h. 775)
60
15. Perancangan rantai yang digunakan untuk memindahkan daya dari gearbox
WPA menuju winch
a) Panjang rantai ketiga yang direncanakan
𝐿 = 𝐾. 𝑝...........................................................................(2.43, Lit. 16, h. 769)
Keterangan: p = Jarak antar rantai (mm)
K = Jumlah rantai yang direncanakan
L = Panjang rantai yang digunakan (mm)
b) Untuk mencari nilai (K) pada rantai ketiga dari gearbox WPA ke winch
𝑇2 .𝑇1 2(𝑥) 𝑇2 −𝑇1 2 𝑝
𝐾= + +[ ] . .....................................(2.44, Lit. 16, h. 774)
2 𝑝 2𝜋 𝑥
c) Kecepatan rata – rata dari rantai ketiga dari gearbox WPA ke poros winch
𝑇.𝑝.𝑛
𝑣= ..............................................................(2.45, Lit. 25, h. 1047)
60 𝑥 1000
Keterangan: T = Jumlah gigi input pada gearbox WPA (Nm)
p = Jumlah pitch rantai
n = Putaran rotasi pada gigi gearbox WPA (rpm)
v = Kecepatan rata – rata rantai ketiga (m/s2)
31
d) Rasio putaran dan torsi pada gear yang ditransmisikan gearbox WPA ke
poros winch
36
𝑅𝑎𝑠𝑖𝑜 𝑝𝑢𝑡𝑎𝑟𝑎𝑛 = 𝑥 𝑛 = rpm
14
14
𝑇𝑜𝑟𝑠𝑖 𝑂𝑢𝑡𝑝𝑢𝑡 = 36 𝑥 𝑇 = Nm .......................................(2.46, Lit. 24, h. 234)
Keterangan: Rasio yang terdapat pada gearbox WPA yang digunakan akan
berpengaruh pada torsi dan putaran yang dikeluarkan,
sedangkan untuk kecepatan tidak terpengaruhi dikarenakan
kecepatan pada gear di gerakan oleh kecepatan rata – rata rantai
ketiga atau rantai dari gearbox WPA ke poros winch
Keterangan: P = Daya yang ditransmisikan oleh motor (Watt atau 𝑘𝑔𝑚2 𝑠 −3)
v = Kecepatan rata – rata rantai (m/s)
w = Beban yang ditransmisikan rantai ketiga (N)
h) Daya maksimal yang ditransmisikan oleh rantai dari gearbox WPA ke winch
𝑊𝑏 .𝑣
𝑃𝑚𝑎𝑥 = ...................................................................(2.51, Lit. 16, h. 774)
𝑛.𝐾𝑠
i) Torsi yang ditransmisikan rantai ketiga dari gearbox WPA ke poros winch
2𝜋.𝑇.𝑛
𝑃𝑚𝑎𝑥 = ...................................................................(2.52, Lit. 16, h. 775)
60
f) Daya yang ditransmisikan untuk menggulung tali baja pada drum winch
2𝜋.𝑇.𝑛
𝑃𝑚𝑎𝑥 = ...................................................................(2.58, Lit. 16, h. 775)
60
(Rudenko, 1966)
a) Waktu pengerjaan
𝐿
𝑇𝑚 = ...................................................................................(2.70, Lit. 33)
𝐹𝑟.𝑛