PROSES PEMBUATAN
4.1 Pengerjaan
Pengerjaan adalah suatu tahap untuk membuat komponen – komponen pada
rancang bangun alat bantu angkat jib crane menggunakan winch engine ini.
Komponen-komponen yang akan dibuat adalah komponen yang tidak standar. Tapi
untuk komponen yang tidak standar tertentu masih memerlukan proses pengerjaan
lanjut. Pengerjaan yang dominan dalam pembuatan komponen tersebut adalah
pengelasan, pengecatan dan penggerindaan, sehingga didapatkan hasil produksi
dari proses pendesainan gambar teknik hingga alat bantu yang direncanakan.
77
78
1. Pertama potong Besi UNP berukuran 760 mm (2 bagian) untuk notasi A, 590
mm (3 bagian) untuk notasi B dan F, 500 mm ( 2 bagian) untuk notasi C, 289
mm (2 bagian) untuk notasi D dan 200 mm untuk notasi E.
Setiap bagian yang dipotong pada Besi UNP harus terlebih dahulu dibuat
sudut penyatuan sudut rangaka dimana, pangkal dan ujung ukuran dibuat
sudut potong 45° atau 45/2 = 22,25 mm tiap panjang sisi miring dan sisi
depan.
2. Kedua, Setelah pemotongan Besi UNP selanjutnya yaitu pemotongan Plat
Besi 4 mm dengan ukuran tertera pada gambar untuk dibagian A4, 590 x 200
mm untuk pangkal dan ujung 140 mm dibagian notasi A1 dan A2 sebagai
pembatas pemindah gigi maju mundur dengan ukuran (P 140 x L 4 x T 12,5),
3. Untuk dibagian A3 yaitu tempat dudukan atau penempatan gearbox reverse
nantinya. Ukuran dapat dilihat dengan detail di Lampiran agar
mempermudah membaca ukuran.
5. Untuk ketebalan elektrode atau kawat las yaitu menggunakan ukuran 2,60
dengan ampere diatara 60-80 tergantung daerah beban patah pada rangka,
semakin tinggi ampere pengelasan maka semakin kuat material yang
mengalami perlakuan panas namun semakin cepat juga mendekati titik lebur
material yang digunakan.
6. Membuat tempat gearbox reverse dan landasan tempat gearbox WPA50
nantinya ditempatkan.
7. Selanjutnya, ketahap grinding surface atau menghaluskan permukaan rangka
agar menjadikan tampilan pada permukaan rangka tidak berantakan dan
menambah nilai estetika kerapian, pada proses grinding perrmukaan pada
bagian sudut dan gabungan – gambungan sudut Besi UNP serta Plat Besi
tidak di haluskan hingga rata, karena dapat menyebabkan kekuatan tengangan
tarik pada pengelasan berkurang.
8. Kemudian, Ketahap finishing bagian permukaan yang dikerjakan dan
memastikan permukaan Besi tidak ada cacat pengelasan serta ukuran dimensi
yang tidak sesuai pada gambar teknik yang didesain.
81
4. Setelah itu, Pembuatan rumah baru kerekan atau Housing winch untuk
membesarkan dimensi handwinch tadinya, ukuran rumah kerekan yang akan
dibuat yaitu untuk bagian bawah 250 mm x 190 mm x 4 mm dan bagian
sampingnya yaitu 124 mm x 250 mm. Bagian ini akan disambung
menggunakan proses pengelasan dengan kawat las 2,6 mm dan ampere 80A
, tujuan pengelasan dengan menggunakan ampere sebesar ini agar permukaan
yang nantinya mengalami tensile dan gaya tarik keatas yang besar diharapkan
material ini memiliki permukaan yang keras dan inti material plat besi 4 mm
juga keras dengan metode quenching air secara langsung.
5. Berikutnya, menyambungkan pipa besi 1 inchi tadi ke drum handwinch
menggunakan pengelasan.
10. Terakhir proses pembuatan winch mengecek secara visual agar sistem pada
winch dan pengereman bekerja sempurna tidak ada ukuran yang
mempengaruhi sistem penarikan dan sistem pengereman saat penarikan
beban.
6. Memasang Roda besi cor pada baut M20 tadi yang telah masuk kedalam
lubang pipa besi 1 inchi.
7. Setelah memasang roda, mengecek kembali apakah stang dan roda telah
terpasang sempurna.
5. Setelah itu, memasang rantai serta mengencangkan posisi rantai dari motor
penggerak menuju gearbox dan memasang rantai gearbox menuju winch.
7. Menuangkan cairan minyak rem kedalam tuas rem dan memastikan selang
rem dari handle rem sampai ke kaliper terpasang sempurna dan dapat
menghentikan laju gulungan winch.
8. Mengaitkan tali gas spontan ke dalam karburator motor penggerak.
9. Setelah terpasang semua, melanjutkan ke tahap pengujian alat ini. Apakah
alat tersebut dapat berjalan sesuai perhitungan serta pendesainan atau terdapat
masalah yang membuat proses pengujian terhambat.
10. Tahapan selanjutnya yaitu mengecat rangka serta komponen pada winch
engine agar mempercantik tampilan rancang bangun alat ini.
11. Mengecek kembali keseluruhan dan kelengkapan komponen agar tidak ada
kesalahan terhapa pengujian nantinya.
2. Waktu Pengerjaan
Data yang diketahui
t = 4 mm Fr2 = 1100 rpm x 0,69 = 759
Fr1 = 1100 rpm x 0,57 mm/menit
= 627 mm/menit Fr3 = 1100 rpm x 1,46 =
Fr2 = 1100 rpm x 0,69 1606 mm/menit
= 759 mm/menit
n = 1100 rpm
Data yang dicari : Tm1 (menit)
Tm2 (menit)
𝐿
𝑇𝑚 = ...................................................................................(2.63, Lit. 33)
𝐹𝑟.𝑛
89
𝑡 4
𝑇𝑚1 = = = 5,8 𝑚𝑒𝑛𝑖𝑡
𝐹𝑟.𝑛 627 𝑥 1100
Waktu pengeboran diameter bor 10 mm adalah 5,8 menit
𝑡 4
𝑇𝑚2 = = = 4,8 𝑚𝑒𝑛𝑖𝑡
𝐹𝑟.𝑛 759 𝑥 1100
Waktu pengeboran diameter bor 10 mm adalah 4,8 menit
𝑡 4
𝑇𝑚3 = = = 2,26 𝑚𝑒𝑛𝑖𝑡
𝐹𝑟.𝑛 1606 𝑥 1100
Waktu pengeboran diameter bor 10 mm adalah 4,8 menit
3. Proses Pemotongan
Data yang diketahui :
n = 12000 rpm
d = 107 mm ( Mata gerinda)
Data yang dicari : vc (mm/menit)
1000.𝑣𝑐
𝑁= .......................................................................(2.62, Lit. 33)
𝜋.𝑑
𝑣𝑐 = (𝑛 . 𝜋 . 𝑑)/(1000 . 60)
12000 𝑥 3,14 𝑥 107 𝑚𝑚
𝑣𝑐 = = 67,19
1000 . 60 𝑚𝑒𝑛𝑖𝑡
4. Waktu Pengerjaan
Data yang diketahui :
L = 10 mm (diasumsikan per 10 mm)
i=1
v = 67,19 mm/menit
Data yang dicari : tm (menit)
2. 𝐿. 𝑖 2 𝑥 10 𝑥 1 𝑠
𝑡𝑚 = = = 0,0002 𝑚𝑒𝑛𝑖𝑡 𝑎𝑡𝑎𝑢 0,012
𝑣. 1000 67,19 𝑥 1000 10 𝑚𝑚
5. Proses Pengelasan
Menggunakan Kawat Elektrode 2,6 mm dengan ampere 50-80 A, proses
pengelasan membutuhkan waktu 10 detik untuk per 10 mm, lama pengerjaan 00