Anda di halaman 1dari 43

LAPORAN PRAKTIKUM KERJA BANGKU

Disusun untuk Memenuhi Tugas Praktikum Kerja Bangku

Dosen Pembimbing : H.Yahya,S.T.,M.T.

DISUSUN OLEH :
NAMA : M KHATAMMI AZHAR
NIM : 061930200449
KELAS : 1 MC

PROGRAM STUDI TEKNIK MESIN


JURUSAN TEKNIK MESIN
POLITEKNIK NEGERI SRIWIJAYA
2019/2020
LEMBAR PENGESAHAN

Laporan ini dibuat untuk memenuhi tugas mata kuliah Perbengkelan Semester 1 Jurusan Teknik
Mesin Program Studi D3 Teknik Mesin.Didalam laporan ini,penulis menulis tentang “laporan
praktikum Kerja bangku ( bench work)”.

Penulis sebagai Mahasiswa telah berusaha semaksimal mungkin, untuk menyusun


laporan ini dengan penuh rasa tanggung jawab. Oleh karena itu, penulis melanjutkan “lembar
pengesahan” agar dapat disetujui dan di sahkan.

Palembang, Januari 2020

Dosen Pembimbing,

H.Yahya,S.T.,M.T.
KATA PENGANTAR

Puji syukur saya ucapkan atas kehadirat Allah SWT, karena dengan rahmat dan karunia-
Nya saya masih diberi kesempatan untuk menyelesaikan tugas  laporan ini. Tidak lupa juga Saya
ucapkan terima kasih kepada dosen PRAKTIKUM KERJA BANGKU ( BENCH WORK )

H.Yahya,S.T.,M.T. yang telah membimbing Saya agar dapat mengerti tentang bagaimana cara
mengelas yang benar. Laporan ini disusun agar pembaca dapat memperluas ilmu tentang
PRAKTIKUM KERJA BANGKU ( BENCH WORK ), yang saya sajikan berdasarkan praktik
yang telah di lakukan.  Dengan penuh kesabaran laporan  ini dapat terselesaikan. Semoga laporan
ini dapat bermanfaat bagi para pelajar ataupun umum khususnya pada diri saya sendiri, Dan 
mudah mudahan juga  dapat memberikan wawasan yang lebih luas kepada pembaca .
.
Akhir kata kami sebagai penulis berharap semoga laporan ini dapat bermanfaat bagi para
pembaca. Dari kami mungkin masih ada kekurangan dan kesalahan, oleh karena itu kritik dan
saran yang sifatnya membangun sangat kami harapkan demi kesempurnaan praktik ini.
                                                                                   

Palembang, Januari 2020

Penulisan

DAFTAR PUSTAKA
LEMBAR PENGESAHAN.................................................................................................2
KATA PENGANTAR.........................................................................................................3

BAB I.....................................................................................................................................2

PENDAHULUAN.........................................................................................................2
Latar Belakang.........................................................................................................................2
Maksud.....................................................................................................................................2
Tujuan......................................................................................................................................2
Batasan Masalah.....................................................................................................................3
Manfaat....................................................................................................................................3
Metode Pengumpulan Data......................................................................................................3
Cara Mengikir yang Baik...................................................................................................21
Cara dan posisi mengikir yang baik dan benar..........................................................21
Kesalahan yang Sering Terjadi saat Praktikum...........................................................24
Keselamatan dan Kesehatan Kerja................................................................................24
Benda-Benda Hasil Kerja Bangku...................................................................................30

BAB III................................................................................................................................31

ALAT DAN BAHAN..................................................................................................31

BAB IV................................................................................................................................34
PROSEDUR PERCOBAAN..................................................................................................34

BAB V.................................................................................................................................35

ANALISA PERCOBAAN..........................................................................................35

BAB VI................................................................................................................................38
KESIMPULAN DAN SARAN...............................................................................................38

DAFTAR PUSTAKA.........................................................................................................39
LAPORAN BENGKEL MEKANIK
JURUSAN TEKNIK MESIN
POLITEKNIK NEGERI SRIWIJAYA
Jalan Srijaya Negara Bukit Besar Palembang 30139
Telp. 0711-353414 Fax. 0711-355918 Email. Info@mail.polsriwijaya.ac.id

BAB I
PENDAHULUAN

Latar Belakang

Kerja bangku (benchwork) ialah aktivitas kerja yang dilakukan dengan tenaga dan
keahlian dari manusia di meja kerja. Teknik Kerja Bangku adalah teknik dasar yang harus dikuasai
oleh seseorang dalam mengerjakan kerja bangku di dalam dunia teknik permesinan sebagai dasar
untuk materi teknik permesinan pada tingkat selanjutnya. Kegiatan kerja bangku lebih dititikberatkan
pada pembuatan benda kerja dari material logam dengan perkakas tangan, dan dilakukan di
bangku kerja.
Pekerjaan kerja bangku meliputi berbagai jenis kontruksi geometris yang sesuai dengan
jobsheet atau perintah kerja. Persyaratan kualitas terletak kepada pemahaman seseorang dalam
praktek kerja bangku dan pelaksanaannya di tempat kerja yang meliputi tingkat ketrampilan dasar
penguasaan alat tangan, tingkat kesulitan produk yang dibuat, dan tingkat kepresisian hasil kerja.
Kerja bangku tidak hanya menitikberatkan pada pencapaian hasil kerja, tetapi juga pada
prosesnya. Dimana pada proses tersebut lebih menitikberatkan pada etos kerja yang meliputi
ketekunan, disiplin, ketahanan, serta teknik sebagai dasar sebelum melanjutkan ke pengerjaan
yang menggunakan mesin-mesin produksi.
Pada dasarnya praktikum kerja bangku merupakan kerja yang dilakukan secara manual.
Macam-macam pekerjaan tersebut meliputi mengikir, mengebor, menggergaji, menyenai, mengetap,
menyetemping dan sebagainya.
Diharapkan dengan adanya laporan ini dapat meningkatkan pemahaman mahasiswa di
dalam praktek maupun teori kerja bangku sehingga kelak dapat menunjang keterampilan dan
kemampuan mahasiswa di dalam dunia teknik pemesinan.

Maksud

Adapun maksud dari pelaksanaan praktikum kerja bangku ini adalah sebagai berikut:

1. Mahasiswa dapat mengoperasikan alat-alat kerja bangku dengan baik dan benar.
2. Mahasiswa mengerti fungsi dari alat kerja bangku.
3. Mahasiswa mampu menggunakan alat ukur dengan benar.
4. Mahasiswa mampu menentukan mana bagian yang harus dikikir sehngga
ditemukan permukaan yang presisi.
5. Menyiapkan mahasiswa untuk menjadi anggota masyarakat yang memiliki kemampuan
akademik Teknik Mesin,
6. Menentukan Mata bor yang baik dan dapat digunakan
7. Mahasiswa harus memperhatikan K3 sebelum melakukan dan sesudah pekerjaan.

Tujuan

Adapun tujuan dari pelaksanaan praktikum kerja bangku ini adalah sebagai
berikut:
1. Agar mahasiswa mengerti cara kerja mesin perkakas yang sangat sederhana yaitu
mengikir.
2. Agar mahasiswa mengerti dan memahami cara kerja dari ragum dan kikir. Mahasiswa
dapat mengetahui alat-alat kerja bangku
3. Mahasiswa dapat mengetahui fungsi dari alat-alat kerja bangku
24
LAPORAN BENGKEL MEKANIK
JURUSAN TEKNIK MESIN
POLITEKNIK NEGERI SRIWIJAYA
Jalan Srijaya Negara Bukit Besar Palembang 30139
Telp. 0711-353414 Fax. 0711-355918 Email. Info@mail.polsriwijaya.ac.id

4. Mahasiswa dapat mengoperasikan alat-alat kerja bangku


5. Mampu mengukur secara presisi pada benda kerja sesuai dengan gambar pada lembar
Batasan Masalah

Adapun batasan masalah dari pelaksanaan praktikum kerja bangku ini adalah sebagai
berikut:
1. Proses yang dilakukan adalah mengikir.
2. Ragum yang digunakan adalah ragum datar.
3. Kikir yang digunakan adalah kikir rata.
4. Spesimen terbuat dari baja karbon rendah.
5. Alat ukur yang digunakan adalah jangka sorong.
6. Mata bor yang digunakan yaitu mata bor yang keadaan baik dan tidak bengkok

Manfaat

Adapun manfaat dari pelaksanaan praktikum kerja bangku ini adalah sebagai berikut:

1. Mahasiswa mengetahui cara kerja mesin perkakas yang sangat sederhana yaitu mengikir.
2. Mahasiswa mengetahui dan memahami cara kerja dari ragum dan kikir.

Metode Pengumpulan Data

Metodologi yang digunakan dalam penulisan laporanini adalah


menggunakan studi literatur, studi lapangan dan studi wawancara.
Adapun langkah-langkahnya sebagai berikut:

1. Studi Literatur
Merupakan studi dimana praktikan mencari dan membaca buku, dan jurnal.
2. Studi Lapangan
Merupakan studi dimana praktikan langsung terjun ke lapangan.
3. Studi Wawancara
Merupakan studi dimana praktikan melakukan diskusi baik kepada asisten maupun kepada
sesama praktikan.

24
LAPORAN BENGKEL MEKANIK
JURUSAN TEKNIK MESIN
POLITEKNIK NEGERI SRIWIJAYA
Jalan Srijaya Negara Bukit Besar Palembang 30139
Telp. 0711-353414 Fax. 0711-355918 Email. Info@mail.polsriwijaya.ac.id

Defenisi Kerja Bangku


Kerja bangku merupakan pekerjaan dasar yang harus dikuasai dalam mengerjakan benda
kerja secara manual bagi seseorang yang berkecimpung dalam bidang teknik mesin. Pekerjaan
kerja bangku melakukan penekanan pada pembuatan benda kerja dengan alat tangan, dan
dilakukan di bangku kerja. Praktik kerja bangku melatih mahasiswa agar mampu menggunakan
alat kerja yang baik dan benar, serta mampu menghasilkan benda kerja yang memiliki standar
tertentu sesuai dengan lembar kerja yang ditentukan. Hal ini dapat tercapai jika mahasiswa
melakukan pekerjaan dengan baik sesuai dengan peraturan dan tata cara pengerjaan praktik kerja
bangku. Kunci kesuksesan dari kerja bangku iniadalah kesabaran dan ketelitian dalam bekerja.
Karena setiap pekerjaan yang dilakukan pasti akan menyita waktu yang lama bila dibandingkan
dengan alat yang menggunakan mesin pada waktu sekarang. Teknik Kerja Bangku adalah teknik
dasar yang harus dikuasai oleh seseorang dalam mengerjakan kerja bangku didalam dunia
teknik  permesinan sebagai dasar untuk materi teknik permesinan pada tingkat selanjutnya.
Pekerjaan kerja bangku meliputi berbagai jenis kontruksi geometris yang sesuai dengan
perintah kerja.
Persyaratan kualitas terletak kepada pemahaman seseorang dalam praktek kerja
bangku dan pelaksanaannya di tempat kerja yang meliputi : tingkat keterampilan dasar
penguasaan alat tangan, tingkat kesulitan produk yang dibuat, dan tingkat kepresisian hasil
kerja. Kerja bangku tidak hanya menitik beratkan pada pencapaian hasil kerja, tetapi juga pada
prosesnya. Dimana pada proses tersebut lebih menitik beratkan pada etos kerja yang meliputi
ketekunan, disiplin, ketahanan, serta teknik sebagai dasar sebelum melanjutkan ke pengerjaan
yang menggunakan mesin-mesin produksi.
Proses kerja bangku merupakan semua aktivitas proses produksi yang dilakukan secara
manual tanpa memerlukan bantuan mesin. Beberapa pengerjaan yang dilakukan dalam proses
kerja bangku antara lain:

- Proses pemotongan
- Penggergajian
- Penandaan dengan penitik dan penggores
- Proses perataan permukaan, membuat radius dan chamfer.
- Proses pengeboran Name Tag
- Proses pengergajian besi yang berbentuk Profil U

Sejarah Kerja Bangku

Sejarah pembentukan logam dimulai sejak zaman pra sejarah yang


diperkirakan dalam rentang waktu antara tahun 4000 sampai 3000 S.M. Perkembangan
pembentukan logam ini diawali pada pembuatan- pembuatan aksesoris atau hiasan-hiasan
kerajaan, perisai untuk keperluan perang, peralatan rumah tangga dan sebagainya. Bahan-bahan
logam ini umumnya terbuat dari bahan perunggu dan kuningan. Proses pengerjaan yang dilakukan
untuk pembuatan peralatan ini dilakukan secara manual.

Proses pembentukan logam untuk berbagai macam peralatan ini dikerjakan oleh para ahli
logam yang mempunyai keterampilan khusus. Para ahli logam ini mempunyai keahlian pekerjaan
tangan (handy craft) yang diperoleh secara turun temurun. Proses pembentukan untuk bentuk-
bentuk profil ini dilakukan seluruhnya dengan menggunakan keahlian tangan. Peralatan bantu yang
24
LAPORAN BENGKEL MEKANIK
JURUSAN TEKNIK MESIN
POLITEKNIK NEGERI SRIWIJAYA
Jalan Srijaya Negara Bukit Besar Palembang 30139
Telp. 0711-353414 Fax. 0711-355918 Email. Info@mail.polsriwijaya.ac.id

digunakan meliput iberbagai macam bentuk palu, landasan-landasan pembentuk serta

model- model cetakan sederhana. Bentuk profil pelat yang dihasilkan dari proses
pembentukan ini memiliki nilai seni yang tinggi, khususnya pada bentuk ukiran yang
ditampilkan dari produk tersebut. Profil yang ditampilkan mempunyai arti dan nilai seni
dengan menampilkan bentuk-bentuk dari, bunga-bunga, simbol-simbol, peradapan manusia serta
profil-profil binatang.

Beberapa hasil peninggalan sejarah ditemukan peralatan rumah tangga seperti bentuk-
bentuk cangkir/cawan, berbagai macam piring. Produk piring dan cangkir ini memiliki desain dan
ukiran khusus yang mempunyai arti dan nilai seni. Hasil survai bidang arkeologi memberikan
gambaran bahwa produk rumah tangga yang digunakan untuk keperluan kerajaan berbeda
dengan produk-produk yang dikeluarkan untuk rakyat biasa. Biasanya produk-produk ini
mempunyai ciri- ciri khusus, mulai dari desain dan ukiran atau hiasan pada produk tersebut. Pola-
pola atau bentuk profil yang dikerjakan untuk perhiasan atau asesoris untuk kerajaan ini memiliki
tingkat artistik yang tinggi, hal ini terlihat dari beberapa peninggalan sejarah yang ditemukan di
beberapa musium sejarah di Perancis dan kota-kota sejarah lainnya.

Perkakas tangan

 Ragum

Merupakan suatu alat penjepit untuk menjepit benda kerja yang akan dikikir, dipahat,
digergaji, ditap, disney, dan lain lain. Alat jugs merupakan peralatan yang harus ada dalam semua
proses pengerjaan dalam praktikum kerja bangku.

Dengan memutar tangkai (handle) ragum,Maka mulut ragum akan menjepit atau
membuka/melepas benda kerja yang sedang dikerjakan. Bibir mulut ragum harus dijaga jangan
sampai rusak akibat terpahat,terkikir dan lain sebagainya.
Jenis-Jenis Ragum

Ragum adalah alat untuk menjepit benda kerja. Untuk membuka rahang ragum dilakukan
dengan cara memutar tangkai/tuas pemutar ke arah kiri (berlawanan arah jarum jam) sehingga
batang berulir akan menarik landasan tidak tetap pada rahang tersebut, demikian pula sebaliknya
untuk pekerjaan pengikatan benda kerja tangkai pemutar diputar ke arah kanan (searah jarum jam).
Rahang penjepit diberi landasan terbuat dari besi tuang yang permukaannya pada umumnya diberi
parutan bersilang agar penjepitan lebih kuat dan tidak licin. Dengan demikian apabila menjepit benda
kerja yang halus dan dikawatirkan akan rusak permukaannya maka disarankan untuk memberi
lapisan pelindung berupa plat yang dapat menjaga permukaan benda kerja tersebut. Namun ada
juga jenis ragum kerja bangku yang rahang penjepitnya dibuat rata dan halus (digerinda), di mana
jenis ragum ini digunakan untuk menjepit benda kerja yang sudah memilik i permukaaan rata.

24
LAPORAN BENGKEL MEKANIK
JURUSAN TEKNIK MESIN
POLITEKNIK NEGERI SRIWIJAYA
Jalan Srijaya Negara Bukit Besar Palembang 30139
Telp. 0711-353414 Fax. 0711-355918 Email. Info@mail.polsriwijaya.ac.id

Gambar Bagian-bagian ragum(http://teknikmesin.org/ragum)

Secara umum ragum dibagi menjadi 3 yaitu:

 Ragum biasa
Ragum ini digunakan untuk menjepit benda kerja yang bentuknya sederhana dan biasanya hanya
digunakan untuk mengefrais bidang datar saja.
 Ragum berputar
Ragum ini digunakan untuk menjepit benda kerja yang harus membentuk sudut terhadap spindle
(poros putar ). Bentuk ragum ini sama dengan ragum biasa tetapi pada bagaian bawahnya terdapat
alas yang dapat diputar 360 derajat.
 Ragum universal
Ragum ini mempunyai dua sumbu perputaran, sehingga dapat diatur letaknya secara datar dan
tegak.

 Palu ( Hammer )
Palu merupakan alat tangan yang sudah yang lama dipergunakan dalam bengkel dalam
seluruh kegiatan pekerjaan umat manusia. Ukuran palu ditentukan oleh berat dari kepala palu,
seperti palu 250 gr, 500 gr, 1000 gr dan bahkan palu dengan berat 10 kg.

Jenis palu dapat dibagi dua yaitu palu keras dan palu lunak. Palu keras adalah palu
yang kepalanya terbuat dari baja dengan kadar karbon sekitar 0,6%. Proses pembuatannya
adalah dengan jalan ditempa, kemudian dikeraskan pada bagian permukaannya agar menjadi
keras. Pemakaian palu keras pada bengkel kerja bangku adalah sebagai pemukul pada kerja
memotong dengan pahat, menempa dingin, pada pekerjaan assembling/perakitan,
membengkokkan benda kerja, membuat tanda dan pekerjaan pemukulan lainnya

Jenis palu keras yang umum dipakai pada bengkel kerja bangku adalah jenis palu keras
yaitu palu konde (ball pein hammer), palu pen searah (straight peen hammer), dan palu pen
melintang (cross peen hammer).

24
LAPORAN BENGKEL MEKANIK
JURUSAN TEKNIK MESIN
POLITEKNIK NEGERI SRIWIJAYA
Jalan Srijaya Negara Bukit Besar Palembang 30139
Telp. 0711-353414 Fax. 0711-355918 Email. Info@mail.polsriwijaya.ac.id

Gambar. Palu Keras

Palu lunak adalah palu yang permukaan kepalanya terbuat dari bahan lunak seperti
plastik, karet, kayu, tembaga, timah hitam, dan kulit. Palu lunak biasanya digunakan sebagai
alat bantu pada pekerjaan pemasangan benda kerja pada mesin frais, skrap dan merakit benda
kerja pada bengkel perakitan. Di samping itu juga banyak digunakan pada bengkel kerja pelat,
bengkel listrik dan bengkel pipa.

Gambar. Palu Lunak

24
LAPORAN BENGKEL MEKANIK
JURUSAN TEKNIK MESIN
POLITEKNIK NEGERI SRIWIJAYA
Jalan Srijaya Negara Bukit Besar Palembang 30139
Telp. 0711-353414 Fax. 0711-355918 Email. Info@mail.polsriwijaya.ac.id

 Gergaji

Gergaji adalah sejenis alat yang digunakan untuk memotong sesuatu. Mata gergaji berbentuk
gerigi, dan bentuk gigi gergaji tergantung pada bahan ya ng dipotong, misalnya kayu atau logam.
Ada banyak jenis gergaji. Antaranya merupakan peralatan tangan yang bekerja dengan kekuatan
otot ataupun dengan menggunakan bantuan mesin. Gergaji biasanya menimbulkan suara
bising. Menggunakan gergaji untuk memotong bahan agak berbahaya karena tepinya yang tajam
diperlukan ketrampilan dan prosedur yang tepat dalam penggunaanya

.
Gambar. Bagian-Bagian Gergaji Tangan

 Mesin Bor Meja

Mesin bor meja adalah mesin bor yang diletakkan diatas meja. Mesin ini digunakan untuk
membuat lobang benda kerja dengan diameter kecil (terbatas sampai dengan diameter 16mm).
Prinsip kerja mesin bor meja adalah putaran motor listrik diteruskan ke poros mesinsehingga poros
berputar. Selanjutnya poros berputar yang sekaligus sebagai pemegang matabor dapat digerakkan
naik turun dengan bantuan tuas bor sesuai kedalaman penyayatan mata bor.

Gambar. Mesin Bor Bangku dan Mesin Bor Tiang

Keterangan :

- Mesin Bor Bangku


- Tombol
24
LAPORAN BENGKEL MEKANIK
JURUSAN TEKNIK MESIN
POLITEKNIK NEGERI SRIWIJAYA
Jalan Srijaya Negara Bukit Besar Palembang 30139
Telp. 0711-353414 Fax. 0711-355918 Email. Info@mail.polsriwijaya.ac.id

- Tuas penekan
- Tuas pengikat
- Alas mesin bor
- Meja mesin bor
- Penjepit bor
- Pengaman
- Mur penyetel
- Rumahsabuk kecepatan
- Mesin Bor Tiang
- Tuas pengatur kecepatan
- Tuas penekan
- Sumbu bor
- Meja mesin bor
- Tiang
- Landasan/Bantalan

Perkakas sebagai kelengkapan mesin bor di antaranya ragum untuk mencekam


benda kerja pada saat akan di bor, klem set untuk mencekam benda kerja yang tidak mungkin
dicekam, landasan (blok paralel) sebagai landasan pada pengeboran lubang tembus untuk
mencegah ragum atau meja mesin turut terbor, pencekam mata bor untuk mencekam mata bor
yang berbentuk silindris, sarung pengurang untuk mencekam mata bor yang bertangkai konis,
pasak pembuka untuk melepas sarung pengurang dari spindel bor atau melepas mata bor dari
sarung pengurang, boring head untuk memperbesar lubang baik yang tembus maupun yang
tidak tembus, dan mata bor yang berfungsi sebagai pemotong.

Mata bor terdiri dari bor spiral untuk pembuatan lubang yang diameternya sama dengan
diameter mata bor, mata bor pemotong lurus untuk material yang lunak seperti kuningan,
tembaga, perunggu, dan plastik, mata bor untuk lubang yang dalam (deep hole drill) untuk
membuat lubang yang relatif dalam, mata bor skop (spade drill) untuk material yang keras tetapi
rapuh, dan mata bor stelite untuk membuat lubang pada material yang telah dikeraskan. Mata
bor stelite ini mempunyai bentuk segitiga dan terbuat dari baja campuran yang tahan panas.

Gambar Mata Bor

Cara mengebor :

- Cekam mata bor, apabila mata bor terlalu kecil untuk dimasukkan pada tempat pahat
gurdi maka perlu disambung dengan sarung tirus, apabila masih kurang besar sarung
tirus tersebut disambung lagi dengan sambungan sarung tirus.
- Cekam benda kerja bisa menggunakan ragum. Benda kerja yang tidak terlalu besar
ukurannya biasanya dicekam dengan ragum meja atau ragum putar. Apabila diinginkan

24
LAPORAN BENGKEL MEKANIK
JURUSAN TEKNIK MESIN
POLITEKNIK NEGERI SRIWIJAYA
Jalan Srijaya Negara Bukit Besar Palembang 30139
Telp. 0711-353414 Fax. 0711-355918 Email. Info@mail.polsriwijaya.ac.id

membuat lubang pada posisi menyudut pencekaman bisa menggunakan ragum sudut.

- Agar ragum tidak bergetar atau bergerak ketika proses pembuatan lubang, sebaiknya
ragum diikat dengan klem C. Beberapa alat bantu pencekaman yang lain bisa juga
digunakan untuk mengikat benda kerja pada meja mesin bor. Benda kerja dengan
bentuk tidak teratur, terlalu tebal atau terlalu tipis tidak mungkin bisa dipegang oleh
ragum, maka pengikatan pada meja mesin bor dilakukan dengan alat bantu
pencekaman dengan bantuan beberapa buah baut T.
- Kencangkan bor.
- Kencangkan benda kerja dengan kuat secara meyakinkan.
- Ukur panjang sumbu bor dengan jangka sorong sesuai dengan kedalaman ulir yang
akan dibor.
- Tekan tombol “ON”.
- Gerakkan tuas penekan perlahan – lahan searah dengan jarum jam. Pemutaran tuas
penekan kira-kira 600, kemudian dikembalikan pada posisi semula. Pemutaran kembali
dimaksudkan untuk memotong beram dan membersihkan ulir yang telah terbuat serta
memberikan kesempatan beram keluar dari lubang pengeboran.
- Lakukan pekerjaan langkah di atas secara terus menerus sampai sumbu bor kembali ke
panjang semula dan berikan minyak pelumas untuk mendingingkan mata bor dan untuk
membantu mengeluarkan beram.
- Tekan tombol “OFF” jika sumbu bor telah kembali ke panjang semula.

 Mesin Bor (Drilling)

Pengeboran adalah proses pembuatan lubang bulat dengan menggunakan mata


bor (twist drill). Mesin bor yang digunakan pada kerja bangku ada dua jenis yaitu mesin
bor bangku untuk pekerjaan-pekerjaan yang kecil sampai sedang dan mesin bor tiang
untuk pekerjaan yang lebih besar.

Dari beberapa jenis mesin bor tersebut, penggunaannya dalam pemakaian tertentu tergantung
lebar lubang dan ukuran benda kerja.

24
LAPORAN BENGKEL MEKANIK
JURUSAN TEKNIK MESIN
POLITEKNIK NEGERI SRIWIJAYA
Jalan Srijaya Negara Bukit Besar Palembang 30139
Telp. 0711-353414 Fax. 0711-355918 Email. Info@mail.polsriwijaya.ac.id

Bahan dan Tabel Kekerasan


Tabel 2.2 Tabel kekerasan baja karbon (Harsono Wiryosumarto dan T. Okumura, 2004:9)

 Kikir

Pemakaian kikir pada bengkel kerja bangku adalah untuk menyayat permukaan bahan
benda kerja sedikit demi sedikit, sehingga dapat dihasilkan permukaan benda kerja yang halus.
Bahan untuk membuat kikir adalah baja karbon tinggi, di mana kandungan karbon pada baja
jenis ini adalah kurang 0,7 sampai 0,8%. Untuk mendapatkan pisau potongnya maka
permukaan kikir dicacah dengan pisau yang keras dan tajam.

Gambar Bagian-Bagian Kikir

Berdasarkan gigi pemotongnya kikir dapat diklasifikasikan menjadi dua jenis, yaitu kikir
bergigi tunggal dan kikir bergigi kembar/dua. Kikir dengan gigi potong tunggal digunakan untuk
pemotongan benda kerja secara halus. Artinya pemotongan tidak dapat dilaksanakan secara
tepat, tetapi hasil pengikiran pada permukaan benda kerja menjadi lebih halus. Kikir bergigi
tunggal arah gigi pemotongnya diagonal terhadap permukaan kikir. Kikir dengan dua gigi
pemotong yang saling bersilangan dapat melakukan pemotongan secara cepat, tetapi hasil
pengikirannya kasar. Jadi kikir ini sangat cocok untuk pekerjaan pendahuluan atau pekerjaan
kasar, sedangkan kikir dengan gigi pemotong tunggal digunakan untuk pekerjaan akhir (
finishing).

24
LAPORAN BENGKEL MEKANIK
JURUSAN TEKNIK MESIN
POLITEKNIK NEGERI SRIWIJAYA
Jalan Srijaya Negara Bukit Besar Palembang 30139
Telp. 0711-353414 Fax. 0711-355918 Email. Info@mail.polsriwijaya.ac.id

Ditinjau dari sifat kekasaran gigi pemotongnya maka kedua jenis kikir ini juga
mempunyai lima sifat kekasaran yaitu sangat kasar, kasar, sedang, halus dan sangat halus.
Kikir sangat kasar digunakan untuk pemotongan secara cepat sehingga ia digunakan untuk
pemotongan pendahuluan. Kikir kasar digunakan untuk pemotongan awal, tanpa
memperhitungkan kehalusan permukaan benda kerja. Kikir sedang digunakan untuk
menghaluskan permukaan setelah dikikir dengan menggunakan kikir kasar atau kikir sangat
kasar sebelum dikerjakan dengan menggunakan kikir halus. Kikir halus digunakan untuk
pengikiran pada pekerjaan akhir (finishing) di mana kehalusan permukaan benda kerja sangat
diperlukan. Kikir sangat halus digunakan untuk pekerjaan finishing terutama untuk benda kerja
dengan ketelitian yang tinggi.

Gambar Jenis Gigi Pemotong Kikir

Jenis-Jenis Kikir

Kikir digunakan untuk meratakan dan menghaluskan bidang. Bentuk kikir dibuat bernacam-
macam sesuai dengan fungsinya dan kebutuhannya. Menurut tingkat kekasaran gigi kikir, maka
jenis kikir dibagi menjadi 3 yaitu :

- Kikir Kasar
- Kikir kasar digunakan untuk pekerjaan awal.
- Kikir Sedang
- Kikir sedang digunakan untuk pekerjaan penyelesaian.
- Kikir Halus
- Kikir halus untuk pekerjaan akhir atau penyelesaian.

24
LAPORAN BENGKEL MEKANIK
JURUSAN TEKNIK MESIN
POLITEKNIK NEGERI SRIWIJAYA
Jalan Srijaya Negara Bukit Besar Palembang 30139
Telp. 0711-353414 Fax. 0711-355918 Email. Info@mail.polsriwijaya.ac.id

Gambar Bagian-bagian kikir


(http://www.rokhmad.com/2014/08/macam-macam-peralatan-tangan-jenis.html)

Menurut penampangnya kikir dibedakan atas :

- Kikir blok / rata


- Kikir segitiga
- Kikir Bulat
- Kikir setengah bulat

Gambar Kikir blok / rata

(http://www.rokhmad.com/2014/08/macam-macam-peralatan-tangan-jenis.html)

Gambar Kikir segitiga


(http://www.rokhmad.com/2014/08/macam-macam-peralatan-tangan-jenis.html)

Gambar Kikir bulat


(http://www.rokhmad.com/2014/08/macam-macam-peralatan-tangan-jenis.html)

24
LAPORAN BENGKEL MEKANIK
JURUSAN TEKNIK MESIN
POLITEKNIK NEGERI SRIWIJAYA
Jalan Srijaya Negara Bukit Besar Palembang 30139
Telp. 0711-353414 Fax. 0711-355918 Email. Info@mail.polsriwijaya.ac.id

Gambar Kikir setengah bulat


(http://www.rokhmad.com/2014/08/macam-macam-peralatan-tangan-jenis.html)

Menurut bentuk giginya, kikir dibedakan atas :


- Gigi Pahatan tunggal

Gambar Bentuk gigi pahatan tunggal


(http://www.rokhmad.com/2014/08/macam-macam-peralatan-tangan-jenis.html)
- Gigi Pahatan Silang

Gambar Bentuk gigi pahatan silang


(http://www.rokhmad.com/2014/08/macam-macam-peralatan-tangan-jenis.html)

24
LAPORAN BENGKEL MEKANIK
JURUSAN TEKNIK MESIN
POLITEKNIK NEGERI SRIWIJAYA
Jalan Srijaya Negara Bukit Besar Palembang 30139
Telp. 0711-353414 Fax. 0711-355918 Email. Info@mail.polsriwijaya.ac.id

- Gigi Pahatan Parut

Gambar Bentuk gigi pahatan parut


(http://www.rokhmad.com/2014/08/macam-macam-peralatan-tangan-jenis.html)

- Gigi Pahatan Tunggal Cembung

Gambar Bentuk gigi pahatan tunggal cembung


(http://www.rokhmad.com/2014/08/macam-macam-peralatan-tangan-jenis.html)

Alat Ukur dan Alat Penanda

Pada bengkel kerja bangku peralatan ukur yang digunakan harus benar-benar presisi,
maka peralatan ukur, cara memegang alat ukur, cara melakukan pengukuran, dan kesalahan-
kesalahan yang biasa terjadi dalam pengukuran harus benar-benar diketahui secara baik.

 Mistar baja

Mistar baja adalah alat ukur dasar pada bengkel kerja bangku. Alat ukur ini dapat
dikatakan alat ukur yang kurang presisi, karena ia hanya melakukan pengukuran paling kecil
sebesar 0,5 mm. Jenis mistar baja yang dipakai pada bengkel kerja bangku mempunyai ukuran
yang berbeda-beda, tetapi pada umumnya panjang mistar baja adalah 150 mm sampai 300
mm, dengan skala ukur terdiri dari satuan setengah milimeter dan satuan satu milimeter.

Dalam bengkel kerja bangku mistar baja ada dua sistem, yaitu sistem metrik dan sistem
imperial. Pada sistem imperial untuk satuannya dinyatakan dengan inchi, sedangkan pada
sistem metrik satuan dinyatakan dengan millimeter.

24
LAPORAN BENGKEL MEKANIK
JURUSAN TEKNIK MESIN
POLITEKNIK NEGERI SRIWIJAYA
Jalan Srijaya Negara Bukit Besar Palembang 30139
Telp. 0711-353414 Fax. 0711-355918 Email. Info@mail.polsriwijaya.ac.id

Gambar Mistar Baja

 Jangka sorong

Jangka sorong adalah alat ukur yang ketelitiannya dapat mencapai sepersepuluh,
seperdua puluh, seperlima puluh, dan seperseratus milimeter. Jangka sorong dapat digunakan
untuk mengukur diameter bagian luar benda kerja, kedalaman lobang, diameter bagian dalam
suatu benda kerja, lebar suatu celah dan panjang dari suatu benda kerja, apabila ukuran dari
jangka sorong tersebut mencukupi.

Gambar Mengukur Menggunakan Jangka Sorong

Ukuran jangka sorong ada beberapa macam, seperti jangka sorong dengan panjang 150 mm,
175 mm, 250 mm, 300 mm (sistem metrik). Sedangkan untuk mengukur ukuran benda kerja
yang besar juga digunakan jangka dengan ukuran panjang lebih dari 1 meter.
Gambar Bagian–bagian Jangka Sorong

Keterangan gambar :

- Rahang tetap
- Rahang yang dapat digerakkan
24
LAPORAN BENGKEL MEKANIK
JURUSAN TEKNIK MESIN
POLITEKNIK NEGERI SRIWIJAYA
Jalan Srijaya Negara Bukit Besar Palembang 30139
Telp. 0711-353414 Fax. 0711-355918 Email. Info@mail.polsriwijaya.ac.id

- Sensor untuk pengukuran bagian luar benda kerja


- Sensor untuk pengukuran bagian dalam benda kerja
- Skala utama
- Skala vernier
- Baut pengunci, digunakan apabila jangka sorong akan digunakan untuk melakukan
pengukuran benda kerja dengan ukuran sama dan dalam jumlah yang banyak.
- Batang pengukur kedalaman benda kerja
- Penyetel, digunakan untuk menggeserkan bagian rahang vernier, sehingga mencapai
posisi tertentu sesuai dengan benda kerja yang akan diukur.

Ketelitian dari jangka sorong bermacam-macam, yaitu ketelitian 0,1 mm yang berarti
pada skala noniusnya dibagi menjadi 10 bagian, di mana setiap bagian berarti 0,1 mm,
sedangkan pada skala utama setiap bagian berarti besarnya 1 mm. Untuk jangka sorong
dengan ketelitian 0,05 mm, maka pada skala noniusnya satu bagian pada skala utama dibagi
menjadi 20 bagian, artinya setiap bagian berharga 0,05 mm, serta jangka sorong dengan
ketelitian 0,001 mm.

Mengukur sisi dalam suatu benda dengan cara memasukkan rahang bagian atas ke
dalam benda yang akan diukur. Untuk mengukur panjang suatu benda dengan cara membuka
rahang jangka sorong hingga ujung lancip menyentuh dasar benda. Untuk mengukur
kedalaman suatu benda dengan cara menempatkan benda yang akan diukur kedalamannya
pada tangkai ukur.

Cara membaca hasil pengukuran menggunakan jangka sorong :


Bacalah skala utama yang berimpit atau skala terdekat tepat didepan titik nol skala nonius.
Bacalah skala nonius yang tepat berimpit dengan skala utama.
Hasil pengukuran dinyatakan dengan persamaan : Hasil = Skala Utama + (skala nonius yang
berimpit x skala terkecil jangka sorong) = Skala Utama + (skala nonius yang berimpit x 0,01 cm)

 Siku baja

24
LAPORAN BENGKEL MEKANIK
JURUSAN TEKNIK MESIN
POLITEKNIK NEGERI SRIWIJAYA
Jalan Srijaya Negara Bukit Besar Palembang 30139
Telp. 0711-353414 Fax. 0711-355918 Email. Info@mail.polsriwijaya.ac.id

Siku baja merupakan peralatan yang dapat berfungsi untuk mengukur kesikuan benda
kerja, memeriksa kesejajaran garis, serta merupakan peralatan bantu dalam membuat garis
pada benda kerja. Siku-siku terdiri dari satu blok baja dan satu bilah baja, di mana keduanya
digabungkan sehingga membentuk sudut 90o antara satu dengan lainnya. Bahan pembuat siku-
suku adalah baja perkakas, sehingga ia cukup kuat dan tahan terhadap keausan dan karat.

Gambar. Mengukur Kesikuan Benda Kerja


 Penggores

Penggores adalah alat untuk menggores permukaan benda kerja, sehingga dihasilkan
goresan atau garis gambar pada benda kerja. Bahan untuk membuat penggores ini ialah baja
perkakas, sehingga ia cukup keras dan sanggup menggores benda kerja. Dua jenis penggores
kita kenal, yaitu penggores dengan kedua ujungnya tajam, tetapi ujung yang satunya lurus
sedangkan ujung yang lainnya bengkok, kedua penggores dengan hanya satu ujungnya yang
tajam, sedangkan ujung yang lainnya tidak tajam.

Gambar.Penggores

 Jangka Tusuk/Jangka Baja

24
LAPORAN BENGKEL MEKANIK
JURUSAN TEKNIK MESIN
POLITEKNIK NEGERI SRIWIJAYA
Jalan Srijaya Negara Bukit Besar Palembang 30139
Telp. 0711-353414 Fax. 0711-355918 Email. Info@mail.polsriwijaya.ac.id

Jangka tusuk dibuat dari baja karbon tinggi dengan bagian ujung runcing.

Kegunaan jangka tusuk adalah untuk


1)    membuat/menggambar garis lingkaran
2)    mengukur suatu jarak, dan
3)    membagi lingkaran
4)    membagi jarak sama panjang, dan
5)    meggambar sudut.

Gambar Jangka
Tusuk/Jangka Baja

 Penitik.

Ditinjau dari segi fungsinya hanya ada dua jenis, yaitu penitik garis dan penitik
pusat/senter. Kedua jenis penitik tersebut sangat penting untuk melukis dan menandai, sebab
masing-masing mempunyai sifat-sifat tersendiri.

Gambar Cara Menitik

 Stempel Huruf dan Angka

Stempel huruf adalah alat yang digunakan untuk memberi tanda huruf pada besi dengan
cara memukulnya dengan keras, sedangkan stempel angka adalah alat yang digunakan untuk
memberi tanda angka pada besi dengan cara memukulnya dengan keras, dan usahakan sekali
pukul. Stempel terbuat dari baja paduan yang tidak dikeraskan karena sifatnyaharus ulet
(tought) dan cukup keras bisa mengalahkan benda yangdistempel.Stempel digunakan untuk
menandai/memberi identitas suatu produk/benda kerja yang terbuat dari logam.

Namun demikian produk/ bendakerja yang terbuat dari logam digunakan pada logam yang
24
LAPORAN BENGKEL MEKANIK
JURUSAN TEKNIK MESIN
POLITEKNIK NEGERI SRIWIJAYA
Jalan Srijaya Negara Bukit Besar Palembang 30139
Telp. 0711-353414 Fax. 0711-355918 Email. Info@mail.polsriwijaya.ac.id

keras

Spesifikasi stempel dibedakan menurut ukuran dan jenis huruf/angka.Jenis huruf ada
yang timbul dan ada pula yang masuk. Ukuran stempelditentukan oleh ukuran tinggi
huruf/angka dan ukuran yang banyakdipakai mulai dari 2 mm sampai 10 mm.

Gambar. Stempel Huruf dan Angka

Klasifikasi Kerja Bangku

Ada berbagai macam jenis pekerjaan yang tergolong dalam kompetensi kerja bangku.
Masing-masing pekerjaan tersebut memiliki tujuan tersendiri. Sebagai contoh anda ingin
memotong baja, maka anda harus menggergajinya. Sehingga proses penggergajian bertujuan
untuk memotong benda padat
. Berikut beberapa jenis pekerjaan yang tergolong dalam kerja bangku:
 Mengikir adalah kegiatan menyayat benda kerja sehingga benda tersebut mencapai bentuk
dan ukuran yang diinginkan. Sayatan-sayatan pada pekerjaan ini sangatlah lembut. Untuk
mengurangi dimensi baja dengan cara dikikir, membutuhkan waktu yang cukup lama.
Jenis pengerjaan ini dilakukan dengan alat yang disebut sebagai kikir (dalam Bahasa Inggris,
kikir adalah file).
 Menggergaji adalah kegiatan memotong benda padat. Penggergajian dilakukan dengan
perkakas yang disebut sebagai gergaji (saw). Pada material kayu, penggergajian dilakukan
dengan handsaw. Sedangkan pada material logam, penggergajian dilakukan dengan
hacksaw.
 Menggambar adalah kegiatan memberi tanda atau menggores suatu bentuk pada benda
kerja. Kegiatan ini selalu dilakukan sebelum anda memotong suatu benda. Alat yang dapat
digunakan untuk menggambar antara lain: penggores, penitik, mistar, pensil, kapur, dll.
 Mengebor adalah salah satu pekerjaan work shop yang bertujuan untuk melubangi
benda kerja yang di gunakan oleh banyak instansi perbengkelan, instalasi, fabrikasi,
pabrik industri, dan sebagainya yang bisa di kerjakan di dalam ruangan maupun di luar
ruangan sesuai kondisi pekerjaan
 Stamping adalah proses pemberian huruf atau angka pada benda kerja sebagai simbol
maupun penanda.

24
LAPORAN BENGKEL MEKANIK
JURUSAN TEKNIK MESIN
POLITEKNIK NEGERI SRIWIJAYA
Jalan Srijaya Negara Bukit Besar Palembang 30139
Telp. 0711-353414 Fax. 0711-355918 Email. Info@mail.polsriwijaya.ac.id

Cara Mengikir yang Baik


Cara dan posisi mengikir yang baik dan benar

 Posisi Kaki
 Selama mengikir, posisi berada di sebelah kiri ragum dengan kaki tetap pada tempatnya.
Kedua lutut harus dibentangkan, dan jarak antara kadua kaki disesuaikan dengan
panjang kikir. Sudut antara poros ragum dan kaki kira-kira 30° untuk kaki kiri dan kurang
lebih 75° untuk kaki kanan
 Gerakan Badan dan Lutut
 Badan berdiri tegak pada posisi awal dan selanjutnya dicondongkan ke depan selama
gerakan pemotongan berlangsung. Kaki kanan tetap lurus selama proses pengikiran dan
lutut kiri dibengkokkan ke dalam. Pandangan mata selalu tertuju pada benda kerja.
 Memegang Kikir
 Tangan kanan memegang gagang kikir dengan teguh. Ujung gagang di tekan dengan
telapak tangan bagian tengah. Ibu jari terletak di atas dan jari-jari lainnya di bawah gagang.
Tempatkan telapak tangan dan ibu jari tangan kiri pada ujung kikir. Jari-jari lainnya terletak
di luar ujung kikir tersebut, dengan keadaan rapat satu sama lain dan melipat ke bawah,
tetapi tidak menggenggam ujung kikir. Jika bekerja dengan menggunakan kikir kecil, maka
gagang kikir harus dipegang dengan genggaman yang ringan dan tekanannya cukup
dilakukan oleh jari-jari dan ibu jari saja.
 Tekanan Pada Kikir
 Tekanan yang diberikan pada kikir tergantung pada ukuran kikir dan benda kerja. Pada
saat mulai mengikir, tekanan yang paling besar harus terdapat pada tangan kiri dan
tekanan yang ringan berada pada tangan kanan. Pada saat kikir
o berada di tengah-tengah benda kerja yang dikikir, tekanan kedua tangan harus sama
besar. Jika posisi kikir telah berada pada ujung langkah, tekanan tangan kiri harus
diperingan dan tekanan tangan kanan berada dalam keadaan maksimal. Pada saat
langkah ke belakang tidak ada penekanan sama sekali.
 Perawatan pada Kerja Bangku
 Cara merawat kikir
 Sama seperti perkakas lain, kikir juga harus dirawat. Perawatan pada kikir bertujuan agar
usia pakai kikir tersebut lebih lama. Selain perawatan, penggunaan kikir yang tepat juga
memengaruhi usia pakai dari kikir. Berikut beberapa hal yang harus diperhatikan ketika
bekerja dengan kikir:
 Jangan gunakan kikir untuk memukul.
 Jangan gunakan kikir untuk mengikir logam panas, misalnya logam las yang masih panas.
 Bersihkan debu-debu atau serbuk-serbuk yang menempel pada kikir.
 Bersihkan dengan menggunakan sikat kawat.

24
LAPORAN BENGKEL MEKANIK
JURUSAN TEKNIK MESIN
POLITEKNIK NEGERI SRIWIJAYA
Jalan Srijaya Negara Bukit Besar Palembang 30139
Telp. 0711-353414 Fax. 0711-355918 Email. Info@mail.polsriwijaya.ac.id

Berdasarkan bentuk fisiknya, kikir dibedakan menjadi dua macam, yaitu kikir rata dan
kikir instrumen. Kikir rata digunakan untuk mengikir benda yang permukaannya rata, sedangkan
kikir instrumen untuk pengikiran benda-benda kerja yang kecil atau instrumen dari suatu
peralatan.

Gambar Kikir Rata dan Kikir Instrumen

 Pada saat melakukan pengikiran banyak beram hasil pengikiran akan tertinggal pada
mata potong kikir atau pada gigi pemotong kikir yang menyebabkan gigi pemotong kikir
tidak dapat melakukan pemotongan bahan juga dapat merusak gigi pemotong karena
penumpukan beram sehingga proses pengikiran menjadi tidak efektif. Maka setiap saat
hendaknya beram-beram yang tertahan pada gigi-gigi pemotong kikir selalu dibuang
dengan menggunakan sikat kikir atau peralatan khusus lainnya.
 Cara melakukan pembersihan tersebut dengan jalan menyikat gigi-gigi kikir searah
dengan alurnya dan pembersihan satu arah, agar beram bisa terbuang dengan baik.
Untuk kikir dengan mata ganda maka kedua gigi pemotongnya harus dibersihkan
secara bersama-sama. Apabila digunakan sikat kikir maka pilihlah sikat kikir dengan
bahan kuningan sehingga tidak akan merusak gigi-gigi pemotong kikir.

Gambar Cara Membersihkan Kikir

24
LAPORAN BENGKEL MEKANIK
JURUSAN TEKNIK MESIN
POLITEKNIK NEGERI SRIWIJAYA
Jalan Srijaya Negara Bukit Besar Palembang 30139
Telp. 0711-353414 Fax. 0711-355918 Email. Info@mail.polsriwijaya.ac.id

 Kikir hendaknya disimpan pada tempat yang kering atau tidak lembab dan jauh dari
tempat yang berminyak. Penempatan kikir tidak boleh ditumpuk artinya mata-mata
potong kikir tidak boleh bersinggungan satu dengan yang lainnya. Cara penyimpanan
kikir yang baik adalah dengan menyimpan secara sejajar dan memberikan jarak antara
kikir yang satu dengan yang lainnya. Cara lain dengan menggantungkan kikir di dalam
lemari alat.

Gambar Cara Menyimpan Kikir

 Cara merawat ragum


 Agar kondisi ragum tetap baik dan awet, ragum harus dirawat. Perawatan akan
berdampak pada usia pakai ragum. Ragum yang rusak tentu saja harus diganti.
Penggantian ragum berarti menambah biaya belanja alat. Oleh karena itu, lakukanlah
perawatan terhadap ragum anda. Berikut beberapa cara merawat ragum:
 Jangan kencangkan gigitan ragum dengan cara memukul tuas pengatur mulut ragum
menggunakan palu.
 Jangan menambah atau menyambung tuas pengatur mulut ragum supaya panjang.
Biasanya penyambungan dilakukan agar pemutaran tuas menjadi ringan. Hal itu tentu
meringankan anda dalam mengencangkan mulut ragum. Namun konsekuensinya, torsi yang
dialami ulir daya pada ragum menjadi sangat besar dan berlebihan. Torsi berlebih bisa
merusak ulir daya pada ragum.
 Bila telah selesai digunakan, kendorkan gigitan pada ragum (buka mulut ragum).
 Tinggalkan ragum dalam kondisi bersih. Bersihkan debu-debu atau serbuk- serbuk logam
sisa pengerjaan.
 Olesi permukaan ragum dengan oli secukupnya.
 Olesi ulir daya dalam ragum dengan oli.
 Jangan gunakan mulut ragum sebagai landasan memukul.
 Jangan jepit logam yang panas, misalnya logam yang baru saja dilas.
 Jangan gunakan ragum sebagai penjepit benda kerja ketika mengelas benda kerja
tersebut.

24
LAPORAN BENGKEL MEKANIK
JURUSAN TEKNIK MESIN
POLITEKNIK NEGERI SRIWIJAYA
Jalan Srijaya Negara Bukit Besar Palembang 30139
Telp. 0711-353414 Fax. 0711-355918 Email. Info@mail.polsriwijaya.ac.id

Kesalahan yang Sering Terjadi saat Praktikum

Dalam pengerjaan kerja bangku, praktikan mengalami beberapa kesalahan dalam proses
pengerjaannya yang ternyata memang tidak semudah yang dibayangkan saat pertama kali melihat
bahan kerja yang dibagikan. Banyak prosedur yang mesti dipatuhi karena sebenarnya hal itu juga
untuk kepentingan keselamatan praktikan sendiri. Pelaksanaan kerja bangku ternyata menunt ut
praktikan agar praktikan mempunyai ketelitian, kesabaran dan ketekunan yang kuat agar hasil
benda kerja sesuai dengan yang diharapkan. Dan juga hal penting lainnya yaitu ketersediaan alat
yang memadai dimana juga sangat menentukan hasil benda kerja.

Pada saat mengikir banyak kendala yang di rasakan seperti tekor dan cembungnya hasil
pengikiran yang tidak sesuai teori yang telah diberikan pengikiran menggunakan metoda
menyilang dalam metoda ini seharusnya saat mengikir, gerakan tangan harus panjang dan kokoh,
juga supaya permukaan kikir selalu menempel pada benda kerja agar benda kerja memperoleh
hasil yang baik. Bidang pada benda kerja yang sudah dikikir tapi belum selesai jangan sekali- kali
disentuh dengan tangan, ini akan berdampak permukaan yang akan dikikir menjadi licin, karena
pada tangan mengandung minyak, sehingga untuk beberapa gerakan pengikiran menjadi licin. Dan
jangan menggerakan tangan saat mengikir karena sesuai prosedur yang tepat adalah yang
bergerak tubuh bukan tangan.

Keselamatan dan Kesehatan Kerja


Menurut Mangkunegara (2002, p.163) Keselamatan dan kesehatan kerja adalah suatu
pemikiran dan upaya untuk menjamin keutuhan dan kesempurnaan baik jasmaniah maupun
rohaniah tenaga kerja pada khususnya, dan manusia pada umumnya, hasil karya dan budaya untuk
menuju masyarakat adil dan makmur.

Peralatan keselamatan kerja

Beberapa peralatan keselamatan kerja yaitu


 Helm Keselamatan

Gambar 2.25 Helm keselamatan (https://blog.ruparupa.id/alat-pelindung-diri-kesehatan-dan-


keselamatan-kerja-k3)

Helm keselamatan atau safety helmet ini berfungsi untuk melindungi kepala dari benturan, pukulan,
atau kejatuhan benda tajam dan berat yang melayang atau meluncur di udara. Helm ini juga bisa
24
LAPORAN BENGKEL MEKANIK
JURUSAN TEKNIK MESIN
POLITEKNIK NEGERI SRIWIJAYA
Jalan Srijaya Negara Bukit Besar Palembang 30139
Telp. 0711-353414 Fax. 0711-355918 Email. Info@mail.polsriwijaya.ac.id

melindungi kepala dari radiasi panas, api, percikan bahan kimia ataupun suhu yang ekstrim. Untuk
beberapa pekerjaan dengan risiko yang relatif lebih rendah bisa menggunakan topi ataupun

 penutup kepala sebagai pelindung.

Sabuk dan Tali Keselamatan

Gambar 2.26 Sabuk keselamatan


(https://blog.ruparupa.id/alat-pelindung-diri-kesehatan-dan-keselamatan-kerja-k3)

Sabuk keselamatan atau safety belt ini berfungsi untuk membatasi gerak pekerja agar
tidak terjatuh atau terlepas dari posisi yang diinginkan. Beberapa

pekerjaan mengharuskan pekerja untuk berada pada posisi yang cukup berbahaya seperti
pada posisi miring, tergantung atau memasuki rongga sempit. Sabuk keselamatan ini terdiri dari
harness, lanyard, safety rope, dan sabuk lainnya yang digunakan bersamaan dengan
beberapa alat lainnya seperti karabiner, rope clamp, decender, dan lain-lain.

 Sepatu Boot

Gambar 2.27 Sepatu Boot


(https://blog.ruparupa.id/alat-pelindung-diri-kesehatan-dan-keselamatan-kerja-k3)

24
LAPORAN BENGKEL MEKANIK
JURUSAN TEKNIK MESIN
POLITEKNIK NEGERI SRIWIJAYA
Jalan Srijaya Negara Bukit Besar Palembang 30139
Telp. 0711-353414 Fax. 0711-355918 Email. Info@mail.polsriwijaya.ac.id

Sepatu boot ini berfungsi untuk melindungi kaki dari benturan atau tertimpa benda berat,
tertusuk benda tajam, terkena cairan panas atau dingin, uap panas, bahan kimia berbahaya
ataupun permukaan licin. Bedanya dengan safety shoes umumnya adalah perlindungan yang lebih
maksimal karena modelnya yang tinggi dan melindungi hingga ke betis dan tulang kering.
 Sepatu Pelindung

Gambar 2.28 Sepatu pelindung


(https://blog.ruparupa.id/alat-pelindung-diri-kesehatan-dan-keselamatan-kerja-k3)

Sepatu pelindung ini berfungsi untuk melindungi kaki dari benturan atau tertimpa benda
berat, tertusuk benda tajam, terkena cairan panas atau dingin, uap panas, bahan kimia
berbahaya ataupun permukaan licin. Selain fungsi di atas, sepatu safety berkualitas juga
memiliki tingkat keawetan yang baik sehingga bisa digunakan dalam jangka waktu yang panjang.
Berbagai sepatu pelindung ataupun safety shoes tersedia sesuai dengan kebutuhan. Ada yang
antislip, antipanas, anti-bahan kimia, anti-listrik, dll.

 Masker

Gambar 2.29 Masker


(https://blog.ruparupa.id/alat-pelindung-diri-kesehatan-dan-keselamatan-kerja-k3)

Masker pernafasan ini berfungsi untuk melindungi organ pernafasan dengan cara menyaring
vemaran bahan kimia, mikro-organisme, partikel debu, aerosol, uap, asap, ataupun gas.
Sehingga udara yang dihirup masuk ke dalam tubuh adalah udara yang bersih dan sehat. Masker ini
terdiri dari berbagai jenis, seperti respirator, katrit, kanister, tangki selam dan regulator, dan alat
pembantu pernafasan.

24
LAPORAN BENGKEL MEKANIK
JURUSAN TEKNIK MESIN
POLITEKNIK NEGERI SRIWIJAYA
Jalan Srijaya Negara Bukit Besar Palembang 30139
Telp. 0711-353414 Fax. 0711-355918 Email. Info@mail.polsriwijaya.ac.id

 Penutup telinga

Gambar 2.30 Penutup telinga


(https://blog.ruparupa.id/alat-pelindung-diri-kesehatan-dan-keselamatan-kerja-k3)

Penutup telinga ini bisa terdiri dari sumbat telinga (ear plug) atau penutup telinga (ear muff),
yang berfungsi untuk melindungi telinga dari kebisingan ataupun tekanan.

 Kacamata Pengaman

Gambar 2.31 Kacamata pengaman


(https://blog.ruparupa.id/alat-pelindung-diri-kesehatan-dan-keselamatan-kerja-k3)

Kacamata pengaman ini digunakan sebagai alat pelindung yang berfungsi untuk melindungi
mata dari paparan partikel yang melayang di udara ataupun di air, percikan benda kecil, benda
panas, ataupun uap panas. Selain itu kacamata pengaman juga berfungsi untuk menghalangi
pancaran cahaya yang langsung ke mata, benturan serta pukulan benda keras dan tajam. Jenis
kacamata pengaman ini bisa berupa spectacles atau googgles.
Sarung Tangan

24
LAPORAN BENGKEL MEKANIK
JURUSAN TEKNIK MESIN
POLITEKNIK NEGERI SRIWIJAYA
Jalan Srijaya Negara Bukit Besar Palembang 30139
Telp. 0711-353414 Fax. 0711-355918 Email. Info@mail.polsriwijaya.ac.id

Gambar 2.32 Sarung tangan


(https://blog.ruparupa.id/alat-pelindung-diri-kesehatan-dan-keselamatan-kerja-k3)

Sarung tangan ini berfungsi untuk melindungi jari-jari tangan dari api, suhu panas, suhu
dingin, radiasi, arus listrik, bahan kimia, benturan, pukulan, tergores benda tajam ataupun infeksi
dari zat patogen seperti virus dan bakteri. Sarung tangan ini terbuat dari material yang
beraneka macam, tergantung dari kebutuhan. Ada yang terbuat dari logam, kulit, kanvas, kain,
karet dan sarung tangan yang tahan terhadap bahan kimia.

 Pelindung Wajah

Gambar 2.33 Pelindung wajah


(https://blog.ruparupa.id/alat-pelindung-diri-kesehatan-dan-keselamatan-kerja-k3)

Pelindung wajah atau face shield ini merupakan alat pelindung yang berfungsi untuk
melindungi wajah dari paparan bahan kimia berbahaya, partikel yang melayang di udara atau air,
percikan benda kecil, panas ataupun uap panas, benturan atau pukulan benda keras atau tajam,
serta pancaran cahaya. Terdiri dari tameng muka atau faceshield, masker selam, atau full face
masker.

24
LAPORAN BENGKEL MEKANIK
JURUSAN TEKNIK MESIN
POLITEKNIK NEGERI SRIWIJAYA
Jalan Srijaya Negara Bukit Besar Palembang 30139
Telp. 0711-353414 Fax. 0711-355918 Email. Info@mail.polsriwijaya.ac.id

 Pelampung

Gambar 2.34 Pelampung


(https://blog.ruparupa.id/alat-pelindung-diri-kesehatan-dan-keselamatan-kerja-k3)

Pelampung ini digunakan oleh pekerja yang bekerja di atas air atau di permukaan air agar
terhindar dari bahaya tenggelam. Pelampung ini terdiri dari life jacket, life vest atau
buoyancy control device untuk mengatur keterapungan.

APD atau Alat Pelindung Diri ini harus diperhatikan kondisinya. Jika APD rusak atau rusak
atau tidak dapat berfungsi dengan baik harus segera dimusnahka n. Beberapa APD juga memiliki
masa pakai, sehingga perawatannya harus lebih diperhatikan dan dicatat waktu pembelian serta
masa pemakaiannya.

Dalam Peraturan Menakertrans ini juga disebutkan bahwa pengadaan APD dilakukan
oleh perusahaan, dan pekerja berhak untuk menyatakan keberatan untuk melakukan pekerjaan
jika alat keselamatan kerja yang disediakan tidak memenuhi ketentuan dan persyaratan.

Penyakit yang ditimbulkan dari kerja bangku


Beberapa penyakit yang dapat ditimbulkan dari kerja bangku apabila saat pelaksanaannya
terjadi kesalahan yaitu:
- Penyakit tulang punggung, terjadi apabila posisi badan saat mengikir tidak tegak lurus.
- Penyakit paru-paru, terjadi apabila saat mengikir tidak memakai masker
sehingga geram hasil pengikiran masuk melalui saluran pernapasan.
- Penyakit mata, terjadi apabilasaat mengikir tidak memakai kacamata
pengaman.

Dampak negatif yang ditimbulkan dari kerja bangku


Beberapa dampak negatif yang ditimbulkan dari kerja bangku adalah sebagai berikut:
- Hasil geram dapat terbawa udara sehingga terhirup oleh orang lain yang tidak memakai
masker.
- Hasil geram dapat mencemarkan lingkungan karena geram hasil pengikira n sulit untuk
diolah.
Cara menanggulangi dampak negatif yang ditimbulkan
- Cara untuk menanggulangi dampak negatif yang ditimbulkan dari kerja bangku yaitu:
- Melakukan proses kerja pada tempat kerja yang tertutup agar hasil geram tidak terhirup
orang lain.
- Membangun tempat penampungan geram agar tidak mencemari lingkunga n sekitar.
24
LAPORAN BENGKEL MEKANIK
JURUSAN TEKNIK MESIN
POLITEKNIK NEGERI SRIWIJAYA
Jalan Srijaya Negara Bukit Besar Palembang 30139
Telp. 0711-353414 Fax. 0711-355918 Email. Info@mail.polsriwijaya.ac.id

Benda-Benda Hasil Kerja Bangku


Berikut ini adalah benda-benda hasil kerja bangku:

- Plat dan Name Tag

- Profil U

24
LAPORAN BENGKEL MEKANIK
JURUSAN TEKNIK MESIN
POLITEKNIK NEGERI SRIWIJAYA
Jalan Srijaya Negara Bukit Besar Palembang 30139
Telp. 0711-353414 Fax. 0711-355918 Email. Info@mail.polsriwijaya.ac.id

BAB III
ALAT DAN BAHAN

Alat

Peralatan yang dipakai pada saat pelaksanaan praktikum adalah sebagai


berikut:

Gambar Ragum datar Gambar Kikir rata Gambar Jangka sorong

Gambar Penggaris Jangka Baja Penitik

Penggores Mesin Shearing Manual Handle Bor duduk/Mesin Driling

Siku Baja
Gergaji Besi
Palu Besi

24
LAPORAN BENGKEL MEKANIK
JURUSAN TEKNIK MESIN
POLITEKNIK NEGERI SRIWIJAYA
Jalan Srijaya Negara Bukit Besar Palembang 30139
Telp. 0711-353414 Fax. 0711-355918 Email. Info@mail.polsriwijaya.ac.id

Mata Bor Countersink

Stamping Huruf

APD

Beberapa Alat Perlindungan Diri (APD) yang digunakan selama praktikum


yaitu:
- Masker

Gambar Masker

24
LAPORAN BENGKEL MEKANIK
JURUSAN TEKNIK MESIN
POLITEKNIK NEGERI SRIWIJAYA
Jalan Srijaya Negara Bukit Besar Palembang 30139
Telp. 0711-353414 Fax. 0711-355918 Email. Info@mail.polsriwijaya.ac.id

- Sarung tangan

- Kacamata pengaman

Bahan

Bahan yang dipakai pada saat pelaksanaan praktikum adalah Plat St 37 / baja karbon rendah.

24
LAPORAN BENGKEL MEKANIK
JURUSAN TEKNIK MESIN
POLITEKNIK NEGERI SRIWIJAYA
Jalan Srijaya Negara Bukit Besar Palembang 30139
Telp. 0711-353414 Fax. 0711-355918 Email. Info@mail.polsriwijaya.ac.id

BAB IV
PROSEDUR PERCOBAAN

Ukur dimensi awal benda kerja.


- Jepit benda kerja pada ragum.
- Lakukan pengikiran pada keempat sisi benda kerja (untuk lebar dan tinggi).
- Lakukan pengikiran untuk mengurangi panjang benda kerja.
- Ukur benda kerja dengan stigmat.
- Ulangi poin 3-5 untuk mendapatkan dimensi yang diinginkan.
- Ukur benda kerja akhir.
- Hitung % ralat yang terjadi.
- Kumpulkan benda kerja dengan memberi tanda nama dan NIM.

24
LAPORAN BENGKEL MEKANIK
JURUSAN TEKNIK MESIN
POLITEKNIK NEGERI SRIWIJAYA
Jalan Srijaya Negara Bukit Besar Palembang 30139
Telp. 0711-353414 Fax. 0711-355918 Email. Info@mail.polsriwijaya.ac.id

24
LAPORAN BENGKEL MEKANIK
JURUSAN TEKNIK MESIN
POLITEKNIK NEGERI SRIWIJAYA
Jalan Srijaya Negara Bukit Besar Palembang 30139
Telp. 0711-353414 Fax. 0711-355918 Email. Info@mail.polsriwijaya.ac.id

BAB V
ANALISA PERCOBAAN

Cara menggambar dan menggores plat dengan ukuran yang tepat;

1. Pertama siapkan plat dengan ukuran yang sudah ditentukan oleh dosen pembimbing
2. Lalu potong plat menggunak mesin shearing untuk memotong plat yang telah di ukur
dan di tentukan area mana yang akan dipotong
3. Setelah di potong dengan ukuran yang ditentukan
4. Mulai dengan sketsa awal menggunakan pensil yang dapat dihapus ketika garis yang
salah
5. Kemudian di sketsa gambar , kemudian di gores dengan penggores
6. Ketika waktu penggoresan pastikan tepat dengan titik dari penitik yang sebelumnya
telah di titik untuk poros atau titik garis ke garis agar dapat menghasilkan garis yang
sempurna
7. Lalu digores di plat ,selanjutnya kita buat lingkaran da segitiga yang posisinya telah
ditentukan di lembar kerja atau Job sheet
8. Setelah semua dikerjakan sesuai lembar kerja maka , periksa kembali ukuran dan garis
apakah perlu ditebalkan atau di benarkan hingga ukuran garis ketebalan dan posisi
garis tidak miring dari titik
9. Akhir dari proses penggoresan pada plat kerja ,beri nama dibelakang benda kerja agar
tidak lupa benda kerja yang akan dikumpulkan nanti

Cara mengikir Name tag / Nickname pada Plat;

1. Sebelum melakukan pengerjaan kikir , kita harus memperhatikan alat kerja dan benda
kerja
2. Kondisi pada alat dan bahan menentukan hasil kerja
3. Setelah alat dan benda kerja layak digunakan , maka hal yang Pertama dilakukan yaiitu
letakan plat di ragum ,ragum yang telah di posisikan sesuai kemudahan dalam posisi
mengikir ,salah posisi dapat menyebabkan lamanya mengikir ,susahnya proses
mengikir, terkadang dapat menyebabkan posisi badan menjadi tumpuhan hingga Lelah
sendiri
4. Kemudian mulai lah dengan mengikir yang berawal dari Panjang,Lebar,Tinggi/ketebalan
pada plat dengan ukuran yang telah ditentukan dan proses ini harus dilakukan secara
berurutan ,kenapa? Karena ketika kita mengikir di bagian Panjang plat terlebih dahulu
,selanjutnya mengikir dapat mengguntungkan pengerjaan menjadi lebih cepat dan
efisien
5. Lanjut dengan penggeboran di plat nickname
6. Akhir dari proses pembentukan nickname di plat , kita akan menstamping plat dengan
nama kita ,periksa lebih lanjut bagian bagian yang perlu di kikir kembali ,jika bahan kerja
belum memenuhi target hasil kerja maksimal. Namun kalau benda kerja kita sudah hasil
yang maksimal/sempurna, maka benda kerja tersebut telah selesai

Cara Mengikir Profil U dan Mengergaji Profil U;

1. Sebelum melakukan pengerjaan Profil U,kita harus memperhatikan alat dan benda kerja
, K3 dan posisi siap melakukan pengerjaan
2. Kikir dari terlebih dahulu untuk melanjutkan pengerjaan pengergajian karena ukuran
24
LAPORAN BENGKEL MEKANIK
JURUSAN TEKNIK MESIN
POLITEKNIK NEGERI SRIWIJAYA
Jalan Srijaya Negara Bukit Besar Palembang 30139
Telp. 0711-353414 Fax. 0711-355918 Email. Info@mail.polsriwijaya.ac.id

tepat terlebuh dahulu agar tidak terjadi kesalahan penempatan/bagian yang akan di
gergaji
3. Awal dari Profil U yaitu, Pertama mengergaji di bagian tinggi dengan ukuran 3 mm
dengan jarak 3 mm di ukuran 47 mm dari Panjang benda kerja, lanjut di jarak 12 setelah
pengergajian pertama ,lanjut ke pengergajian kedua dengan ukuran 10 mm
4. Ketika sudah melakukan pengergajian lanjut dengan pengeboran dengan menggunakan
countersink bertingkat untuk mendapat ukuran diameter D1 5mm dan D2 10 mm
5. Ada juga jari jari 5 mm,6 mm,dan 8 mili
6. Sudah melakukan penggeboran pada Profil U lanjut ke bagian sudut yaitu bagian ujung
dari Profil U di potong dengan posisi potong 45 derajat dengan ukuran pemotongan 15
mm^2
7. Setelah proses pemotongan,pengeboran,dan pengergajian .
8. Akhir dari pengerjaan tersebut lanjut ke ketahap finishing Step yaitu dimana
Pengecekan ulang/Croscheking/Reviev Job dengan di ukuru ulang dari awal pengerjaan
sampai pengeboran dengan ukuran yang tepat dan tidak ada bagian yang tegores
selain posisi garis titik potong benda kerja dengan bagian yang tidak perlu dipotong atau
Body Job

Cara Mendapatkan Hasil yang Baik;

1. Untuk dapat mengikir kita harus mengetahui tekanan yang ada pada kikir.
2. Tekanan kikir tergantung pada ukuran kikir dan benda kerja.
3. Jika anda ingin memulai pengikiran, ingatlah, tekanan yang besar harus terdapat pada
tangan kiri dan tekanan ringan pada tangan kanan. Tekanan kedua tangan itu harus sama
manakala kikir berada di tengah-tengah benda kerja yang dikikir. Jika kikir berada di ujung
langkah, tekanan tangan kiri harus ringan dan tekanan tangan kanan dalam keadaan
maksimal.
4. Peganglah kikir dengan teguh dan tekanlah ujung ganggang tersebut dengan telapak tangan
kanan bagian tengah. Ibu jari tangan kanan terletak di atas dan jari- jari yang lain di bawah
ganggang. Kemudian tempatkan telapak tangan dan ibu jari tangan kiri pada ujung kikir. Jari
yang lain terletak di luar ujung kikir tersebut dengan keadaan rapat satu sama lainnya
dan melipat ke bawah tetapi tidak menggenggam ujung kikir tersebut.
5. Dan hal yang perlu anda ketahui adalah bahwa kikir dapat menyayat besi ketika kita
menggesekkannya ke arah depan dan kikir tidak akan menyayat logam ke arah belakang
(penyayatan kurang maksimal).

Penyebab Persen Ralat yang Tinggi

- Cara mengikir yang salah.


- Alat kerja yang kurang memadai.
- Kurangnya bimbingan asisten saat praktikum.

24
LAPORAN BENGKEL MEKANIK
JURUSAN TEKNIK MESIN
POLITEKNIK NEGERI SRIWIJAYA
Jalan Srijaya Negara Bukit Besar Palembang 30139
Telp. 0711-353414 Fax. 0711-355918 Email. Info@mail.polsriwijaya.ac.id

Perabot Kerja Bangku

A. Sikat Kikir
Sikat kikir digunakan untuk membersihkan kikir karena terdapan serpihan bram yang
menyangkut pada sela-sela kikir.
B. Sapu Meja
Sapu meja digunakan untuk alat kebersihan perkakas. Sapu meja ini adalah jenis sapu yang
berbentuk kecil.
C. Oli dan Air
Dalam praktikum kerja bangku, oli dan air ini memiliki fungsi yang sama, yaitu sebagai
pendingin (coolant) saat pengerjaan benda kerja yang melibatkan kontak langsung yang
menimbulkan gesekan antar logam agar tidak menimbulkan kerusakan pada alat dan benda
kerja, misalnya kepatahan.
D. Anvil
Merupakan landasan yang digunakan untuk melakukan stamping, pinitikan, atau pekerjaan
lainnya yang menggunakan tenaga pukulan. Alat ini juga bisa digunakan untuk membuat
tatakan benda menjadi silindris yang terdapat pada ujungnya.

Perhitungan Persen Ralat

L
P

Spesimen awal: P = 85 mm
CD= 2 x 45 mm
L = 36 mm
T = 6 mm

Teori:
P = 80 mm L = 35 mm T = 4 mm

24
LAPORAN BENGKEL MEKANIK
JURUSAN TEKNIK MESIN
POLITEKNIK NEGERI SRIWIJAYA
Jalan Srijaya Negara Bukit Besar Palembang 30139
Telp. 0711-353414 Fax. 0711-355918 Email. Info@mail.polsriwijaya.ac.id

BAB VI
KESIMPULAN DAN SARAN

Kesimpulan

Pada praktikum kerja bangku, dibutuhkan ketelitian, ketrampilan, tanggung jawab, dan
kedisiplinan demi tercapainya hasil yang baik.
Menjaga kesehatan, keselamatan kerja dan mengetahui prosedur penggunaan alat merupakan
hal yang sangat ditekankan karena pada praktikum kerja bangku semua alat yang digunakan
moyoritas pengoperasiannya secara manual.

Saran

Saran untuk laboratorium


Memperbaiki alat-alat kerja yang digunakan pada saat praktikum.
Melakukan maintenance pada alat-alat kerja.

Saran untuk asisten


Memberikan bimbingan kepada praktikan pada saat praktikum berlangsung.

Saran untuk praktikan

Memperhatikan arahan asisten saat melakukan praktikum agar tidak melakukan kesalahan
selama proses pengerjaan.
Tidak bercanda selama praktikum berlangsung.

24
LAPORAN BENGKEL MEKANIK
JURUSAN TEKNIK MESIN
POLITEKNIK NEGERI SRIWIJAYA
Jalan Srijaya Negara Bukit Besar Palembang 30139
Telp. 0711-353414 Fax. 0711-355918 Email. Info@mail.polsriwijaya.ac.id

DAFTAR PUSTAKA

Muhammad Khatammi Azhar 2019. Proses Pengerjaan Kerja Bangku(Bench Work). Palembang
:Politeknik Negeri Sriwijaya.

24

Anda mungkin juga menyukai