LAPORAN PRAKTIKUM
KERJA PLAT
NAMA :
NIM :
JURUSAN :
PRODI :
KELAS :
SEMESTER :
2023
LEMBAR ASISTENSI
Nama :
NIM :
ii
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur saya panjatkan kepada Tuhan yang Maha Esa ,karena berkat rahmat dan
hidayahnya kegiatan dan penyusunan laporan praktek pengujian tanah dapat terlaksana
dengan baik dan tepat pada waktunya.
Tidak lupa penulis ingin mengucapkan terima kasih kepada dosen pembimbing dan kepada
rekan-rekan kerja kelompok II kelas MPK IV B yang senantiasa bekerja sama dengan baik pada
kegiatan praktek pengujian tanah.
Saya menyadari sepenuhnya, bahwa masih terdapat banyak kekurangan baik selama kegiatan
praktek maupun dalam penulisan laporan ini. Oleh Karena itu, kritik dan saran yang bersifat
membangun sangat diperlukan agar kedepan dapat lebih baik lagi.
Akhir kata saya ucapkan terima kasih. Semoga laporan ini dapat bermanfaat bagi kita semua
Penulis
iii
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL...................................................................................................................i
LEMBAR ASISTENSI...............................................................................................................ii
KATA PENGANTAR ................................................................................................................iii
DAFTAR ISI................................................................................................................................iv
BAB 1. PENDAHULUAN ....................................................................................................1
1.1. Latar Belakang ........................................................................................................1
1.2. Rumusan Masalah......................................................................................................1
1.3. Tujuan Penulisan .......................................................................................................2
1.4. Metode Penulisan .....................................................................................................2
BAB II. LANDASAN TEORI................................................................................................3
2.1. Pengertian Plat...........................................................................................................3
2.2. Proses Pemotongan ...................................................................................................3
2.3. Fungsi Alat dan Bahan ............................................................................................7
2.4. Jenis-jenis Plat ..........................................................................................................8
BAB III. PEMBAHASAN HASIL PREAKTEK.................................................................9
3.1. Tujuan........................................................................................................................9
3.2. Alat dan Bahan...........................................................................................................9
3.3. Langkah Kerja ...........................................................................................................10
3.4. Gambar Kerja ............................................................................................................21
3.5. Perhitungan Bahan ....................................................................................................27
BAB IV PENUTUP................................................................................................................28
4.1. Kesimpulan ...........................................................................................................28
4.2. Saran ........................................................................................................................28
LEMBARAN DOKUMENTASI................................................................................................29
DAFTAR PUSTAKA..................................................................................................................32
iv
BAB I
PENDAHULUAN
Politeknik yang khususnya di jurusan Teknik Sipil membuat program praktek bengkel
Melalui praktek bengkel ini mahasiswa diharapkan mampu untuk aktif dalam mengikuti
praktek karena praktek bengkel ini sangatlah penting dalam menambah ilmu bagi mahasiswa
itu sendiri ketika melaksanakan langsung pekerjaan tersebut di lapangan ketika selesai nanti.
Di dalam praktek bengkel ini khususnya pada job kerja plat mahasiswa diharapkan dapat
mengaplikasikan ilmu yang di dapat pada perkuliahan pada saat mahasiswa itu terjun langsung
kelapangan.
1
1.3 Tujuan Penulisan
Tujuan dari penulisan laporan ini adalah:
1. Meningkatkan ilmu pengetahuan tentang konsep praktek kerja plat.
2. Mahasiswa dapat mengaplikasikannya dilapangan dan dapat menjadi mahasiswa
yang terampil dan professional.
3. Mahasiswa dapat mengerti dengan jelas mangenai pembuatan oven ini dengan
baik .
4. Mahasiswa dapat mengetahui bagaimana cara melukis mengukur, memotong,
menyambung, mengeling, melipat, merakit dan menenekuk plat yang baik dan benar.
2
BAB II
LANDASAN TEORI
Yang dimaksud penegrjaan plat adalah pengerjaan membentuk dan menyambung logam
lembaran (Plat) sehingga sesuai dengan bentuk dengan ukuran yang sudah direncanakan.
Pengerjaan plat dapat dilakukan dengan menggunakan keterampilan tangan, mesin, atau
perpaduan dari keduannya, yang meliputi macam-macam pengerjaan, diatarannya adalah
menggunting, melukis, melipat, melubangi, meregang, pengawatan, mengulur, menyambung,
dan lain-lain.
3
Cara Pemotongan Plat terbagi atas beberapa bagian :
1. Pemotongan Dengan Peralatan Tangan
a) Gunting Tangan
Sesuai dengan namanya yakni gunting tangan digunakan untuk pemotongan pelat-pelat
dengan tangan secara manual. Kemampuan potong gunting tangan ini hanya mampu
memotong pelat di bawah ketebalan 0,8 mm. Gaya pemotongan yang ditimbulkan dalam
proses pemotongan dengan gunting angan adalah gaya geser, akibat geseran antara kedua
mata pisau inilah yang menyebabkan terguntingnya pelat. Gunting tangan ini dapat dibagi
dalam 3 (tiga) jenis, sesuai dengan dan kengunaannya yakni:
1) Gunting tangan lurus
Gunting tangan lurus ini digunakan untuk pemotonganpemotongan pelat dalam bentuk
lurus
2) Gunting Tangan Lingkaran
Kegunaan gunting tangan lingkaran ini sangat baik digunakan untuk pemotongan-
pemotongan pelat berbentuk lingkaran.
b) Gunting tuas
gunting tuas ini dapat dilihat pada gambar dibawah
4
Gaya pemotongan yang ditimbulkan untuk memotong pelat ini digerakkan oleh tuas yang
berhubungan langsung dengan pisau atas. Posisi pelat yang dipotong terletak pada pisau
bawah yang tetap. Jenis gunting tuas bermacam-macam sesuai dengan tipe dan bentuknya
masing-masing. Salah satu jenis gunting tuas mempunyai ketebalan pemakanan sebesar
tebal pisau yang digunakan. Pemotongan ini tedapat pada jenis gunting tuas meja. Gunting
tuas meja ini mempunyai sisa pemotongan sebesar 5 mm sesuai tebal mata pisau yang
digunakan. Jadi untuk mendapatkan ukuran yang tepat sewaktu pemotongan harus
dilebihkan sebesar tebal mata pisau.
c) Pahat potong
Pahat potong tangan digunakan bagian dalam dari sisi pelat, sebab pemotongan bagian
dalam pelat ini sulit dilakukan dengan gunting. Prinsip kerjanya pemotongan pelat dengan
pahat ini dilakukan di atas landasan paron atau pada ragum-ragum meja.
5
3. Pemotongan Dengan Mesin Potong Hidrolik
Mesin gunting hidrolik menggunakan tenaga power supply tenaga hidrolik. Tenaga
hidrolik yang dihasilkan untuk memotong adalah pompa hidraulik yang digerakkan oleh motor
listrik. Mesin gunting hidraulik ini dilengkapi dengan program pada panel box
control hidraulik. Dengan program hidraulik ini pelayanan untuk operasional mesin potong
menjadi lebih sederhana. Kemampuan menggunting atau memotong palt dengan mesin
hidraulik ini sampai mencapai ketebalan pelat 20 mm. Prinsip kerja mesin hidraulik ini sama
dengan mesin gulotine umumnya. Hanya penekan yang digunakan pada mesin ini
menggunakan actuator kerja ganda (double acting) dengan silinder sebanyak dua buah.
Actuator ini diletakkan di kiri dan kanan mesin yang berhubungan langsung dengan pisau
atas. Stopper yang digunakan juga stopper yang digerakkan secara hidraulik. Jumlah
stoppernya lebih banyak dari actuator potong. Jumlah actuator ini disusun diantara
celah pemotongan. Untuk pemotongan yang mempunyai lebar yang kecil juga dapat ditekan
oleh stopper.
Mesin potong Plane Hidraulik sesuai dengan fungsinya digunakan untuk proses pemotongan
berbentuk bidang (plane). Kemampuan pemotongan dari mesin ini disesuaikan dengan bentuk-
bentuk dan besar kecilnya plane serta ketebalan
6
5. Pemotongan Dengan Mesin Potong Profil
Untuk menghasilkan bentuk-bentuk profil yang diinginkan pada komponen-komponen
yang terbuat dari bahan pelat dibutuhkan mesin yang mampu untuk pemotongan bentuk yang
tidak teratur. Salah satu mesin potong profil yang sering digunakan adalah mesin Wibler.
Proses pemotongan dengan mesin potong Wibler ini dilakukan dengan menggunakan
profil atau mal yang diinginkan. Profil atau mal ini dibuat sesuai dengan bentuk profil benda
kerja yang di rencanakan, sehingga mesin potong wadkin ini sangat efektif apabila di gunakan
untuk pemotongan-pemotongan pelat yang jumlahnya cukup banyak. Mata pisau mesin wadkin
ini bergerak turun naik untuk memotong pelat. Pelat diletakkan di atas mal profil dan
digerakkan mengikuti garis pemotongan yang didukung oleh pengarah sesuai bentuk profil
benda kerja yang dipotong.Proses pemotongan pelat-pelat yang relatif tebal dengan bentuk
profil yang rumit biasanya dingunakan sistem pemotongan las asitelin (oksigen tekanan tinggi)
atau dengan sistem pemotongan las busur udara.
2.3.1. Alat
Fungsi dari alat yang digunakan dalam pekerjaan plat ini adalah sebagai berikut :
7
11. Palu besi : Untuk memalu benda kerja yang keras.
14. Pahat baja : Untuk membuat lubang pada benda kerja sebelum digunting.
2.3.2. Bahan
Adapun bahan yang dibutuhkan dalam pembuatan oven ini adalah :
8
BAB III
3.1. Tujuan
Setelah proses pembelajaran diharapkan mahasiswa memiliki kompetensi dalam
menyambung plat menggunakan teknik lipatan, penguat tepi, dan teknik perivetan secara
manual dengan aspek kognitif level pemahaman, aspek psikomotor respon terbimbig, dan
efektif menerima.
1. Siku plat
2. Mistar
3. Mesin pemotong
4. Mesin pelipat
5. Tang
6. Penggores
7. Jangka tusuk
8. Meter roll
9. Penembak (rivet)
10. Palu
11. Gunting
12. Pisau dumpul
13. Senter pan
9
3.2.2. Bahan
1. Plat zenk
2. Kawat
3. Kaca bening
4. Paku keling
5. Pegangan pintu oven
6. Grendel
10
3 Pelukisan Melukis benda kerja bagian pertama Mistar besi, Visual
untuk menetukan lebar plat yang penggores
akan dilipat dan dipotong.
(a). (b).
(c). d.
11
2. Pemotongan Potong satu lembar senk sesuai Mesin Visual
dengan ukuran yang ada pada gembar potong plat
kerja bagian belakang, senk bjls.30
(a) . (b).
(c). (d)
13
yang dilipat dengan
kemiringan 90 tersebut dan
lakukan lipatan melingkari
kawat tersebut
e. Pada tiga sisi bagian yang di
lukis 1.5cm dilipat kembali
until tempat meletakan kaca
(a). (b).
(c). (d).
(e).
14
4. Pelipatan a. Lakukan lipatan dengan Mesin Lipat Visual
bagian dalam kemiringan 90 sesuai ukuran
kemudian balik plat senk dan
lakukan lipatan yang sama pada
sisi yang berlawanan hingga
terbentuk sama seperti pada
gambar.
b. Lipat bagian sisi atas sesuai
gambar kerja dengan kemiringan
90
(a). (b).
(a).
15
1 Pemeriksaan Memeriksa ukuran bahan benda kerja Mistar baja Visual
bahan (plat), senk bjls.30 yakni 43.6 cm x
43.4 cm dan 30 cm x 30 cm.
16
3. Pelukisan Melukis benda kerja bagian pertama Mistar besi, Visual
untuk menetukan lebar plat yang akan penggores
dilipat dan dipotong.
(a). (b).
(c). (d).
17
LANGKAH KERJA BAGIAN BAKE
18
3. Pelukisan Melukis benda kerja bagian pertama Mistar besi, Visual
untuk menetukan lebar plat yang akan penggores
dilipat dan dipotong.
(a). (b).
(c). (d).
(e).
PENGGABUNGAN/PERAKITAN
20
BAGIAN DEPAN
BAGIAN BELAKANG
21
BAGIAN PINTU
BAGIAN DALAM
22
BENTUK LIPAT BAGIAN DALAM
BAGIAN LUAR
23
BAGIAN BAWAH
24
Gambar kerja
25
OVEN YANG SUDAH JADI
26
Luasan senk 1 lembar bjls.30 = 1.78 x 0.92 = 1.64 m2
Dalam praktikum kerja plat membutuhkan 1.41 lembar atau 1 lembar 0.41 m2 senk.
Rivet = 36
Grandel = 1 buah
Kawat = 0.8 + 1.05 cm = 1.85 m
Senk aluminium = 0.43 x 0.43 = 0.185 m2
Kaca = 0.22 x 0.11 = 0.024 m2
BAB IV
PENUTUP
4.1 Kesimpulan
Bahwa sesungguhnya untuk memperoleh hasil yang baik dan benar dalam bekerja,
khususnya pada pembuatan macam– macam lipatan tepi tidaklah mudah.Kita harus benar –
benar memperhatikan fungsi dan tujuan dari penggunaan alat – alat kerja. Misalnya saja dalam
memotong plat yang berbentuk melengkung atau pun bulat kita harus menggunakan gunting
plat dengan bibir gunting lurus,akan tetapi hasilnya tidak akan lebih baik apabila kita
menggunakan guntingdengan bibir lengkung. Jika kita menggunakan gunting bibir lengkung
kita akanmendapat hasil yang lebih naik dan lebih sempurna. Yang kesimpulannya
bahwa untuk mendapatkan hasil yang baik maka kita harus memahami kegunaan
dari macam– macam alat yang kita pergunakan
4.2 Saran
27
Ada beberapa saran yang perlu penulis utarakan yang kerkaitan dengan kegiatan praktek yang
telah berjalan selama ini diantaranya yaitu :
1. Hendaknya para instruktur selalu mendampingi dan mengawasi setiap pekerjaan yang
kerjakan oleh mahasiswa
2. Diharapkan kepada para instruktur untuk lebih bersikap tegas kepada mahasiswa yang tidak
aktif selama kegiatan praktek berjalan
3. Mengingat minimnya pengetahuan tentang job yang dikerjakan, maka instruktur jangan
selalu menekan mahasiswa yang berbuat salah saat mengerjakan pekerjaan tersebut.
4. hendaknya mengikuti petunjuk yang telah diberikan instruktur/dosen, Pergunakan
alat-alat sesuai fungsinya, dan bekerjalah dengan memanfaatkan waktu seefisien
mungkin.
DOKUMENTASI
28
29
DAFTAR PUSTAKA
30
Nama Pengarang : Taufik Ismail
Judul buku : laporan praktek bengkel plat
Tahun : 2015
Link : http://taufikismailrangkampeh.blogspot.com
31