Anda di halaman 1dari 36

KEMENTERIAN RISET, TEKNOLOGI DAN PENDIDIKAN TINGGI

POLITEKNIK NEGERI AMBON


TEKNIK SIPIL
Jl. Ir. M. Putuhena Kode Pos 97234 Tlp (0911) 322609 Wailela Rumahtiga - Ambon

LAPORAN PRAKTIKUM

KERJA PLAT

NAMA :
NIM :
JURUSAN :
PRODI :
KELAS :
SEMESTER :

2023
LEMBAR ASISTENSI

LAPORAN PRAKTIKUM KERJA PLAT

Nama :

NIM :

Dosen Pembimbing : Julius Lopulalan

No Tanggal Uraian Paraf

ii
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur saya panjatkan kepada Tuhan yang Maha Esa ,karena berkat rahmat dan 
hidayahnya kegiatan dan penyusunan laporan praktek  pengujian tanah dapat terlaksana
dengan baik dan tepat pada waktunya.

Tidak lupa penulis ingin mengucapkan terima kasih kepada dosen pembimbing dan kepada 
rekan-rekan kerja kelompok II kelas MPK IV B yang senantiasa bekerja sama dengan baik pada
kegiatan praktek pengujian tanah.

Saya menyadari sepenuhnya, bahwa masih terdapat banyak kekurangan baik selama kegiatan
praktek maupun dalam penulisan laporan ini.  Oleh Karena itu, kritik dan saran yang bersifat
membangun sangat diperlukan agar kedepan dapat lebih baik lagi.

Akhir kata saya ucapkan terima kasih. Semoga laporan ini dapat bermanfaat bagi kita semua

Ambon, 10 Mei 2022

Penulis

iii
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL...................................................................................................................i
LEMBAR ASISTENSI...............................................................................................................ii
KATA PENGANTAR ................................................................................................................iii
DAFTAR ISI................................................................................................................................iv
BAB 1. PENDAHULUAN ....................................................................................................1
1.1. Latar Belakang ........................................................................................................1
1.2. Rumusan Masalah......................................................................................................1
1.3. Tujuan Penulisan .......................................................................................................2
1.4. Metode Penulisan .....................................................................................................2
BAB II. LANDASAN TEORI................................................................................................3
2.1. Pengertian Plat...........................................................................................................3
2.2. Proses Pemotongan ...................................................................................................3
2.3. Fungsi Alat dan Bahan ............................................................................................7
2.4. Jenis-jenis Plat ..........................................................................................................8
BAB III. PEMBAHASAN HASIL PREAKTEK.................................................................9
3.1. Tujuan........................................................................................................................9
3.2. Alat dan Bahan...........................................................................................................9
3.3. Langkah Kerja ...........................................................................................................10
3.4. Gambar Kerja ............................................................................................................21
3.5. Perhitungan Bahan ....................................................................................................27
BAB IV PENUTUP................................................................................................................28
4.1. Kesimpulan ...........................................................................................................28
4.2. Saran ........................................................................................................................28
LEMBARAN DOKUMENTASI................................................................................................29
DAFTAR PUSTAKA..................................................................................................................32

iv
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Berdasarkan pancasiladan UUD 1945 pelaksanaan pembangunan nasional sebagai salah
satu cara mencerdaskan kehidupanbangsa. Politeknik adalah lembaga pendidikan di bawah
naungan pemerintah untuk mencerdaskan bangsa.

Politeknik yang khususnya di jurusan Teknik Sipil membuat program praktek bengkel
Melalui praktek bengkel ini mahasiswa diharapkan mampu untuk aktif dalam mengikuti
praktek karena praktek bengkel ini sangatlah penting dalam menambah ilmu bagi mahasiswa
itu sendiri ketika melaksanakan langsung pekerjaan tersebut di lapangan ketika selesai nanti.

Di dalam praktek bengkel ini khususnya pada job kerja plat mahasiswa diharapkan dapat
mengaplikasikan ilmu yang di dapat pada perkuliahan pada saat mahasiswa itu terjun langsung
kelapangan.

1.2 Rumusan Masalah


Adapun rumusan masalah yang dikemukakan dalam penulisan laporan ini adalah:

1. Bagaimana mahasiswa dapat memahami cara mempergunakan alat-alat kerja serta


fungsinya masing-masing.
2. Bagaimana pemahaman mahasiswa terhadap hasil kerja agar dapat di tuangkan
kedalam laporan kerja.

1
1.3 Tujuan Penulisan
Tujuan dari penulisan laporan ini adalah:
1. Meningkatkan ilmu pengetahuan tentang konsep praktek kerja plat.
2. Mahasiswa dapat mengaplikasikannya dilapangan dan dapat menjadi mahasiswa
yang terampil dan professional.
3. Mahasiswa dapat mengerti dengan jelas mangenai pembuatan oven ini dengan
baik .
4. Mahasiswa dapat mengetahui bagaimana cara melukis mengukur, memotong,
menyambung, mengeling, melipat, merakit dan menenekuk plat yang baik dan benar.

1.4 Metode Penulisan


Adapun metode penulisan yang di gunakan oleh penulis alam pembuatan laporan praktek
kerja plat ini adalah sbb:

1. Metode observasi, yaitu penulis mengadakan pengamatan langsung di lapangan.


2. Metode kepustakaan, yaitupenulis menggunakan buku-buku referensi dan
buku - buku yang berkompeten untuk menyelesaikan penulisan ini.

2
BAB II
LANDASAN TEORI

2.1. Pengertian Plat

Yang dimaksud penegrjaan plat adalah pengerjaan membentuk dan menyambung logam
lembaran (Plat) sehingga sesuai dengan bentuk dengan ukuran yang sudah direncanakan.
Pengerjaan plat dapat dilakukan dengan menggunakan keterampilan tangan, mesin, atau
perpaduan dari keduannya, yang meliputi macam-macam pengerjaan, diatarannya adalah
menggunting, melukis, melipat, melubangi, meregang, pengawatan, mengulur, menyambung,
dan lain-lain.

2.2 Proses Pemotongan

2.2.1. Pemotongan Plat


Pada proses pemotongan plat, alat yang digunakan untuk memotong plat adalah mesin
gullotine. Mesin gullotine terdiri diri 2 (dua) jenis yakni mesin gullotine manual dan mesin
gullotine hidrolik. Disini alat yang digunakan untuk praktek pada praktikum proses produksi
adalah mesin guillotine manual. Mesin gullotine manual pemotongan pelat dilakukan dengan
tuas penekan yang digerakkan oleh kaki si pekerja. pelat yang dapat dipotong di bawah 0,6
mm. Prinsip kerja mesin gullotine ini menggunakan gaya geser untuk proses pemotongan
Pelat yang dipotong diletakkan pada landasan pisau tetap dan pisau atas ditekan sampai
memotong pelat. Untuk mengurai besarnya gaya geser sewaktu tejadinya proses pemotongan
posisi mata pisau atas dimiringkan, sehingga luas penampang pelat yang yang dipotong
mengecil .

3
Cara Pemotongan Plat terbagi atas beberapa bagian :
1. Pemotongan Dengan Peralatan Tangan
a) Gunting Tangan
Sesuai dengan namanya yakni gunting tangan digunakan untuk pemotongan pelat-pelat
dengan tangan secara manual. Kemampuan potong gunting tangan ini hanya mampu
memotong pelat di bawah ketebalan 0,8 mm. Gaya pemotongan yang ditimbulkan dalam
proses pemotongan dengan gunting angan adalah gaya geser, akibat geseran antara kedua
mata pisau inilah yang menyebabkan terguntingnya pelat. Gunting tangan ini dapat dibagi
dalam 3 (tiga) jenis, sesuai dengan dan kengunaannya yakni:
1) Gunting tangan lurus
Gunting tangan lurus ini digunakan untuk pemotonganpemotongan pelat dalam bentuk
lurus 
2) Gunting Tangan Lingkaran
Kegunaan gunting tangan lingkaran ini sangat baik digunakan untuk pemotongan-
pemotongan pelat berbentuk lingkaran.

3) Gunting tangan kombinasi


Gunting tangan kombinasi ini dapat digunakan untuk pemotongan lurus maupun
llingkaran.

b) Gunting tuas
gunting tuas ini dapat dilihat pada gambar dibawah

4
Gaya pemotongan yang ditimbulkan untuk memotong pelat ini digerakkan oleh tuas yang
berhubungan langsung dengan pisau atas. Posisi pelat yang dipotong terletak pada pisau
bawah yang tetap. Jenis gunting tuas bermacam-macam sesuai dengan tipe dan bentuknya
masing-masing. Salah satu jenis gunting tuas mempunyai ketebalan pemakanan sebesar
tebal pisau yang digunakan. Pemotongan ini tedapat pada jenis gunting tuas meja. Gunting
tuas meja ini mempunyai sisa pemotongan sebesar 5 mm sesuai tebal mata pisau yang
digunakan. Jadi untuk mendapatkan ukuran yang tepat sewaktu pemotongan harus
dilebihkan sebesar tebal mata pisau.

c) Pahat potong
Pahat potong tangan digunakan bagian dalam dari sisi pelat, sebab pemotongan bagian
dalam pelat ini sulit dilakukan dengan gunting. Prinsip kerjanya pemotongan pelat dengan
pahat ini dilakukan di atas landasan paron atau pada ragum-ragum meja.

2. Pemotongan Dengan Mesin Gullotine


Mesin gullotine terdiri diri 2 (dua) jenis yakni mesin gullotine manual dan mesin
gullotine hidrolik . Mesin gullotine manual pemotongan pelat dilakukan dengan tuas penekan
yang digerakkan oleh kaki si pekerja. Mesin gullotine hidrolik proses pemotongannya
digerakkan dengan sistem hidrolik, sehingga kemampuan potong mesin gullotine hidrolik ini
lebih besar dari mesin gullotine manual. Mesin gullotin ini hanya mampu untuk pemotongan
pelat-pelat lurus. Untuk mesin gullotine manual ketabalan pelat yang dapat dipotong di bawah
0,6 mm dan mesin gullotine hidrolik mampu memotong pelat antara 6-10 mm .
Prinsip kerja mesin gullotine ini menggunakan gaya geser untuk proses pemotongan. Pelat yang
dipotong diletakkan pada landasan pisau tetap dan pisau atas ditekan sampai memotong
pelat. Untuk mengurai besarnya gaya geser sewaktu tejadinya proses pemotongan posisi mata
pisau atas dimiringkan, sehingga luas penampang pelat yang yang dipotong mengecil .

5
3. Pemotongan Dengan Mesin Potong Hidrolik
Mesin gunting hidrolik menggunakan tenaga power supply tenaga hidrolik. Tenaga
hidrolik yang dihasilkan untuk memotong adalah pompa hidraulik yang digerakkan oleh motor
listrik. Mesin gunting hidraulik ini dilengkapi dengan program pada panel box
control hidraulik. Dengan program hidraulik ini pelayanan untuk operasional mesin potong
menjadi lebih sederhana. Kemampuan menggunting atau memotong palt dengan mesin
hidraulik ini sampai mencapai ketebalan pelat 20 mm. Prinsip kerja mesin hidraulik ini sama
dengan mesin gulotine umumnya. Hanya penekan yang digunakan pada mesin ini
menggunakan actuator kerja ganda (double acting) dengan silinder sebanyak dua buah.
Actuator ini diletakkan di kiri dan kanan mesin yang berhubungan langsung dengan pisau
atas. Stopper yang digunakan juga stopper yang digerakkan secara hidraulik. Jumlah
stoppernya lebih banyak dari actuator potong. Jumlah actuator ini disusun diantara
celah pemotongan. Untuk pemotongan yang mempunyai lebar yang kecil juga dapat ditekan
oleh stopper.

Mesin potong Plane Hidraulik sesuai dengan fungsinya digunakan untuk proses pemotongan
berbentuk bidang (plane). Kemampuan pemotongan dari mesin ini disesuaikan dengan bentuk-
bentuk dan besar kecilnya plane serta ketebalan

4. Pemotongan Dengan Mesin Gunting Putar/Lingkaran


Mesin gunting putar ini mempunyai prinsip pemotongan yang sama dengan mesin
gullotine, tetapi pada mesin gunting putar ini pisau pemotong pelat berbentuk bulat dan
mempunyai sudut pemotongan. Pisau gunting putar ini keduanya saling berputar
sewaktu berlangsungnya proses pemotongan. Salah satu keuntungan mesin gunting putar ini
dapat memotong pelat sepanjang pemotongan yang dikehendaki.
Jenis mesin gunting putar ini terdiri dari dua jenis menurut penggerak pemutar pisau, yakni
digerakkan secara manual dan digerakkan dengan motor listrik.

6
5. Pemotongan Dengan Mesin Potong Profil
Untuk menghasilkan bentuk-bentuk profil yang diinginkan pada komponen-komponen
yang terbuat dari bahan pelat dibutuhkan mesin yang mampu untuk pemotongan bentuk yang
tidak teratur. Salah satu mesin potong profil yang sering digunakan adalah mesin Wibler.
Proses pemotongan dengan mesin potong Wibler ini dilakukan dengan menggunakan
profil atau mal yang diinginkan. Profil atau mal ini dibuat sesuai dengan bentuk profil benda
kerja yang di rencanakan, sehingga mesin potong wadkin ini sangat efektif apabila di gunakan
untuk pemotongan-pemotongan pelat yang jumlahnya cukup banyak. Mata pisau mesin wadkin
ini bergerak turun naik untuk memotong pelat. Pelat diletakkan di atas mal profil dan
digerakkan mengikuti garis pemotongan yang didukung oleh pengarah sesuai bentuk profil
benda kerja yang dipotong.Proses pemotongan pelat-pelat yang relatif tebal dengan bentuk
profil yang rumit biasanya dingunakan sistem pemotongan las asitelin (oksigen tekanan tinggi)
atau dengan sistem pemotongan las busur udara.

2.3. Fungsi Alat dan Bahan

2.3.1. Alat
Fungsi dari alat yang digunakan dalam pekerjaan plat ini adalah sebagai berikut :

1. Mesin pemotong plat : Untuk memotong plat dengan ukuran besar.


2. Mesin pelipat plat : Untuk melipat plat secara merata.
3. Jangka tusuk : Untuk melukis lingkaran di atas benda kerja.
4. Mistar : Untuk mengukur dan membuat garis lurus.
5. Penggores : Untuk melukis diatas benda kerja atau plat.
6. Siku : Untuk mengetahui kelurusan benda kerja.
7. Meter roll : Untuk mengukur benda kerja yang akan dipotong.
8. Gunting (kiri, kanan) : Untuk memotong plat dengan ukuran kecil.
9. Tang : Untuk merapatkan lipatan.

10. Pisau dumpul : Untuk membuka lipatan.

7
11. Palu besi : Untuk memalu benda kerja yang keras.

12. Palu plastic : Untuk memalu benda kerja yang ringan.

13. Penembak (rivet) : sambungan dengan menggunakan paku keeling.

14. Pahat baja : Untuk membuat lubang pada benda kerja sebelum digunting.

15. Pemotong kaca : Untuk memotong kaca.

16. Senterpan : Untuk membuat lubang bulat pada benda kerja.

17. Kunci inggris : Untuk membuka dan mengkancing baut.

2.3.2. Bahan
Adapun bahan yang dibutuhkan dalam pembuatan oven ini adalah :

1. Plat zenk Bjls sebagai bahan dasar pembuatan oven.


2. Paku keling sebagai pengait sambungan antara lipatan sesuai job.
3. Kaca sebagai penghias pintu oven.
4. Kawat berfungi untuk mengait pintu dan menahan mempererat bake.
5. Grendel berfunsi untuk mengunci pintu.

2.4. Jenis-jenis plat

Terdapat jenis-jenis plat diantaranya :

No Jenis Plat Ukuran Tebal

1 Plat zenk Bjls 0.92 x 1.84 0.20;0.25;0.28;0.30;0.35

2 Plat tembaga 1.22 x 2.44 0.1;0.2;0.3;0.4;0.5

3 Plat aluminium 1.22 x 2.44 0.1;0.2;0.3;0.4

4 Plat baja strip 1.2 x 2.44 0.1 sampai dengan 10mm

5 Plat kuningan 0.92 x 1.84 0.1;0.2;0.3;0.4

8
BAB III

PEMBAHASAN HASIL PRAKTEK

3.1. Tujuan
Setelah proses pembelajaran diharapkan mahasiswa memiliki kompetensi dalam
menyambung plat menggunakan teknik lipatan, penguat tepi, dan teknik perivetan secara
manual dengan aspek kognitif level pemahaman, aspek psikomotor respon terbimbig, dan
efektif menerima.

3.2. Alat dan bahan


3.2.1 Alat

Adapun alat yang dipakai dalam pembuatan oven meliputi :

1. Siku plat
2. Mistar
3. Mesin pemotong
4. Mesin pelipat
5. Tang
6. Penggores
7. Jangka tusuk
8. Meter roll
9. Penembak (rivet)
10. Palu
11. Gunting
12. Pisau dumpul
13. Senter pan

9
3.2.2. Bahan

1. Plat zenk
2. Kawat
3. Kaca bening
4. Paku keling
5. Pegangan pintu oven
6. Grendel

3.3. Langka kerja

Dalam pembuatan oven adapun langkah kerja sebagai berikut;

No Tugas Keterangan Alat Kontrol Paraf Catata


n

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)

LANGKAH KERJA BAGIAN DEPAN

1 Pemeriksaan Memeriksa ukuran bahan benda kerja Mistar baja Visual


bahan (plat), senk bjls.30 yakni 43.4 cm x
41.2 cm

2 Pemotongan Potong satu lembar senk sesuai Mesin


dengan ukuran yang ada pada gembar pemotong
kerja bagian depan

10
3 Pelukisan Melukis benda kerja bagian pertama Mistar besi, Visual
untuk menetukan lebar plat yang penggores
akan dilipat dan dipotong.

4 Pemotongan Lubangi atau gunting bagian yang Gunting Visual


diarsir sebagai tempat pintu. senk, pahat,
palu besi.

5 Pelipatan a. Lipatlah bagian yang di lukis Ragum, Visual


bagian depan 0.6cm dengan kemiringan Mesin Lipat,
lipatan 45
Palu plastik
b. Setelah itu letakan bagian
kemiringan 45 tersebut pada
mesin lipat dan di tekan
sampai rapat
c. Balik senk lalu lipat pada
bagian 1.2cm sesuai lukisan
dengan kemiringan 90

(a). (b).

(c). d.

LANGKAH KERJA BAGIAN BELAKANG

1 Pemeriksaan Memeriksa ukuran bahan benda kerja Mistar baja Visual


bahan (plat), senk bjls.30 yakni 43.4 cm x
41.2 cm

11
2. Pemotongan Potong satu lembar senk sesuai Mesin Visual
dengan ukuran yang ada pada gembar potong plat
kerja bagian belakang, senk bjls.30

3. Pelukisan Melukis benda kerja bagian pertama Mistar besi, Visual


untuk menetukan lebar plat yang akan penggores
dilipat dan dipotong dan dilubangi.

4. Lubangi Lubangi sebanyak tiga lubang sesuai Palu besi, Visual


jarak yang ada pada gambar kerja . senter pan

5. Pelipatan a. Lipatlah bagian yang di lukis Mesin Lipat Visual


bagian 0.6cm dengan kemiringan
belakang lipatan 45
b. Setelah itu letakan bagian
kemiringan 45 tersebut pada
mesin lipat dan di tekan
sampai rapat
c. Balik senk lalu lipat pada
bagian 1.2cm sesuai lukisan
dengan kemiringan 90

(a) . (b).
(c). (d)

LANGKAH KERJA BAGIAN PINTU


12
1 Pemeriksaan Memeriksa ukuran bahan benda kerja Mistar baja Visual
bahan (plat), senk bjls.30 yakni 40 cm x 35
cm

2. Pemotongan (1) Potong satu lembar senk sesuai Mesin Visual


dengan ukuran yang ada pada gembar potong plat
kerja bagian pintu, senk bjls.30

3. Pelukisan Melukis benda kerja bagian pertama Mistar besi, Visual


untuk menetukan lebar plat yang akan penggores
dilipat dan dipotong.

4. Pemotongan (2) Lubangi atau gunting bagian yang Gunting Visual


diarsir sebagai tempat peletakan kaca. senk, pahat,
palu besi.

5. Pelipatan a. Lipatlah tiga sisi bagian yang di Mesin Lipat, Visual


bagian pintu lukis 1cm dan 1.5cm dengan Palu plastik
kemiringan lipatan 45
b. Setelah itu letakan bagian
kemiringan 45 tersebut pada
mesin lipat dan di tekan
sampai rapat.
c. Lipat satu sisi bagian yang di
lukis 1cm dengan kemiringa
90
d. Letakan kawat pada bagian

13
yang dilipat dengan
kemiringan 90 tersebut dan
lakukan lipatan melingkari
kawat tersebut
e. Pada tiga sisi bagian yang di
lukis 1.5cm dilipat kembali
until tempat meletakan kaca

(a). (b).

(c). (d).

(e).

LANGKAH KERJA BAGIAN DALAM

1 Pemeriksaan Memeriksa ukuran bahan benda kerja Mistar baja Visual


bahan (plat), senk bjls.30 yakni 92 cm x
42.5 cm

2. Pemotongan Potong satu lembar senk sesuai Mesin Visual


dengan ukuran yang ada pada gembar potong plat
kerja bagian dalam, senk bjls.30

3. Pelukisan Melukis benda kerja bagian pertama Mistar besi, Visual


untuk menetukan lebar plat yang akan penggores
dilipat dan dipotong dan dilubangi.

14
4. Pelipatan a. Lakukan lipatan dengan Mesin Lipat Visual
bagian dalam kemiringan 90 sesuai ukuran
kemudian balik plat senk dan
lakukan lipatan yang sama pada
sisi yang berlawanan hingga
terbentuk sama seperti pada
gambar.
b. Lipat bagian sisi atas sesuai
gambar kerja dengan kemiringan
90

(a). (b).

LANGKAH KERJA BAGIAN LUAR

1 Pemeriksaan Memeriksa ukuran bahan benda kerja Mistar baja Visual


bahan (plat), senk bjls.30 yakni 121.5 cm
x 42.5 cm

2. Pemotongan Potong satu lembar senk sesuai Mesin Visual


dengan ukuran yang ada pada gembar potong plat
kerja bagian luar, senk bjls.30

3. Pelukisan Melukis benda kerja bagian pertama Mistar besi, Visual


untuk menetukan lebar plat yang akan penggores
dilipat.

4. Pelipatan a. Lakukan lipatan dengan jarak Mesin Lipat Visual


bagian luar sesuai yang di lukis berdasarkan
gambar kerja dengan sudut
kemiringan 90

(a).

LANGKAH KERJA BAGIAN BAWAH DAN PEMANAS

15
1 Pemeriksaan Memeriksa ukuran bahan benda kerja Mistar baja Visual
bahan (plat), senk bjls.30 yakni 43.6 cm x
43.4 cm dan 30 cm x 30 cm.

2. Pemotongan Potong satu lembar senk sesuai Mesin Visual


dengan ukuran yang ada pada gembar potong plat
kerja bagian bawah dan pemanas,
senk bjls.30.

16
3. Pelukisan Melukis benda kerja bagian pertama Mistar besi, Visual
untuk menetukan lebar plat yang akan penggores
dilipat dan dipotong.

4. pelubangan Lubangi atau gunting bagian yang Gunting Visual


diarsir sebagai tempat pemanas. senk, pahat,
palu besi.

5. Pelipatan a. Lipatlah bagian yang di lukis Mesin Lipat Visual


0.6cm dengan kemiringan
lipatan 45
b. Setelah itu letakan bagian
kemiringan 45 tersebut pada
mesin lipat dan di tekan
sampai rapat
c. Balik senk lalu lipat pada
bagian 1.2cm sesuai lukisan
dengan kemiringan 90
d. Lakukan lipatan dengan jarak
sesuai yang di lukis
berdasarkan gambar kerja
dengan sudut kemiringan 90

(a). (b).

(c). (d).

17
LANGKAH KERJA BAGIAN BAKE

1 Pemeriksaan Memeriksa ukuran bahan benda kerja Mistar baja Visual


bahan (plat), senk bjls.30 yakni 42.2 cm x
36.7 cm dan 43 cm x 41cm

2. Pemotongan Potong satu lembar senk dan Mesin Visual


aluminium sesuai dengan ukuran potong plat
yang ada pada gembar kerja bagian
bake

18
3. Pelukisan Melukis benda kerja bagian pertama Mistar besi, Visual
untuk menetukan lebar plat yang akan penggores
dilipat dan dipotong.

4. Pemotongan Gunting bagian yang tidak diperlukan Gunting Visual


senk.

5. Pelipatan a. Lipatlah bagian yang di lukis Mesin lipat Visual


0.5cm dengan kemiringan
lipatan 45
b. Setelah itu letakan bagian
kemiringan 45 tersebut pada
mesin lipat dan di tekan
sampai rapat
c. Balik senk lalu lipat pada
bagian 1.1cm sesuai lukisan
dengan kemiringan 90
d. Lakukan lipatan dengan jarak
sesuai yang di lukis
berdasarkan gambar kerja
dengan sudut kemiringan 90
e. untuk bake plat aluminium
setelah dilipat 90 lanjut
dengan letakan kawat pada
bagian sisi yang terlipat 90
sepanjang lipatan dan lakukan
lipatan melingkar sampai
kawat tertutup untuk menahan
19
bake agar tetap kuat.

(a). (b).

(c). (d).
(e).

PENGGABUNGAN/PERAKITAN

1 Merakit  Pemasangan bagian belakang Palu plastic,


dengan bagian dalam dari oven pisau
dengan menggunakan paku dumpul, rivet
keeling
 Pasang bagian belakang dari oven
tersebut dengan menggunakan
paku keeling
 Setelah ketiga bagian itu terpasang
selanjutnya pasanglah pengancing
oven pada bagian atas dan bawa
 Kemudian pasangkan bagian luar
untuk menutupi oven
 Selanjutnya pasangkan bagian
bawa oven sekaligus bagian
pemanasnya
 Selanjutnya pemasangan bake plat
senk dan aluminium pada bagian
dalam, pastikan bake yang
terpasang tidak keras atau harus
terpasang dengan pas
 Bagian terakir yaitu pemasangan
kaca pada bagian pintu dengan
ukuran 21,5 x 11 cm

3.4 Gambar Kerja

20
BAGIAN DEPAN

BAGIAN BELAKANG

21
BAGIAN PINTU

BAGIAN DALAM

22
BENTUK LIPAT BAGIAN DALAM

BAGIAN LUAR

23
BAGIAN BAWAH

PEMANAS BENTUK LIPAT

24
Gambar kerja

BAKE PLAT SENK BAKE PLAT ALUMINIUM

25
OVEN YANG SUDAH JADI

3.5 Perhitungan Bahan


Dalam pembuatan oven adapun perhitungan bahan yang diperlukan:
No. Tiap job Ukuran (m) Luasan (m2)
1. Bagian depan 0.434 x 0.412 0.2
2. Bagian belakang 0.434 x 0.412 0.2
3. Pintu 0.40 x 0.35 0.14
4. Bagian dalam 0.920 x 0.425 0.4
5. Bagian luar 1.214 x 0. 430 0.48
6. Bagian bawah 0.436 x 0.434 0.2
7. Pemanas 0.30 x 0.30 0.1
8. Bake plat senk 0.365 x 0.420 0.6
jumlah 2.32

26

Luasan senk 1 lembar bjls.30 = 1.78 x 0.92 = 1.64 m2

Dalam praktikum kerja plat membutuhkan 1.41 lembar atau 1 lembar 0.41 m2 senk.

Rivet = 36

Grandel = 1 buah

Kawat = 0.8 + 1.05 cm = 1.85 m

Senk aluminium = 0.43 x 0.43 = 0.185 m2

Kaca = 0.22 x 0.11 = 0.024 m2

BAB IV
PENUTUP

4.1 Kesimpulan

Bahwa sesungguhnya untuk memperoleh hasil yang baik dan benar dalam bekerja,
khususnya pada pembuatan macam– macam lipatan tepi tidaklah mudah.Kita harus benar –
benar memperhatikan fungsi dan tujuan dari penggunaan alat –  alat kerja. Misalnya saja dalam
memotong plat yang berbentuk melengkung atau pun bulat kita harus menggunakan gunting
plat dengan bibir gunting lurus,akan tetapi hasilnya tidak akan lebih baik apabila kita
menggunakan guntingdengan bibir lengkung. Jika kita menggunakan gunting bibir lengkung
kita akanmendapat hasil yang lebih naik dan lebih sempurna. Yang kesimpulannya
bahwa untuk mendapatkan hasil yang baik maka kita harus memahami kegunaan
dari macam– macam alat yang kita pergunakan

4.2 Saran

27
Ada beberapa saran yang perlu penulis utarakan yang kerkaitan dengan kegiatan praktek yang
telah berjalan selama ini diantaranya yaitu :
1. Hendaknya para instruktur selalu mendampingi dan mengawasi setiap pekerjaan yang
kerjakan oleh mahasiswa
2. Diharapkan kepada para instruktur untuk lebih bersikap tegas kepada mahasiswa yang tidak
aktif selama kegiatan praktek berjalan
3. Mengingat minimnya pengetahuan tentang job yang dikerjakan, maka instruktur jangan
selalu menekan mahasiswa yang berbuat salah saat mengerjakan pekerjaan tersebut.
4. hendaknya mengikuti petunjuk yang telah diberikan instruktur/dosen, Pergunakan
alat-alat sesuai fungsinya, dan bekerjalah dengan memanfaatkan waktu seefisien
mungkin.

DOKUMENTASI

28
29
DAFTAR PUSTAKA

Nama Pengarang : Nur Huda Faturohman


Judul buku : Laporan Kerja Plat
Tahun : 2014
Link : www.academia.edu

30
Nama Pengarang : Taufik Ismail
Judul buku : laporan praktek bengkel plat
Tahun : 2015
Link : http://taufikismailrangkampeh.blogspot.com

Nama Pengarang : Tio Neji


Judul buku : Laporan Kerja Plat
Tahun : 2016
Link : www.academia.edu

31

Anda mungkin juga menyukai